universitas negeri semarang 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-s.pdf · 2015-11-13 ·...

140
i EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Rokhmat Widodo 3201411177 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: others

Post on 18-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

i

EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA

SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN

SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Rokhmat Widodo

3201411177

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 3 September 2015

Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

Dr. Tjaturahono B.S, M.Si Sriyanto, S.Pd., M.Pd

NIP. 196210191988031002 NIP. 197707222005011001

Page 3: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Senin

Tanggal : 12 Oktober 2015

Penguji II

Sriyanto, S.Pd., M.Pd

NIP.196210191988031002

Page 4: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi

ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Page 5: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian

dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati”. (KH. Abullah

Gymnastiar)

“Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin, selagi engkau masih diberi

kesempatan oleh-NYA untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat”.

(Penulis)

Persembahan:

Dengan mengucap Puji Syukur kepada Allah SWT,

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Ayah dan ibuku (Bapak Kosim dan Ibu waqingah),

Mbak Rokhanah Qudus dan adikku Rokhmat Sucipto,

terima kasih atas cinta, kasih sayang, do’a dan

dukungannya.

Seseorang yang selalu memberiku semangat

Teman-teman seperjuangan angkatan’11 Pendidikan

Geografi.

Almamaterku.

Page 6: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal bukanlah

merupakan perjuangan penulis sendiri, karena tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak mustahil skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathurrokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberi berbagai fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Subagyo, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di

Fakultas Ilmu Sosial Universitas negeri Semarang.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si, Ketua Jurusan Geografi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran serta bimbingan

dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Dr. Tjaturahono B.S, M.Si, pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, dorongan dan pembelajaran kepada penulis tentang

penelitian dan penyusunan skripsi.

5. Sriyanto, S.Pd., M.Pd, pembimbing II yang telah telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan saran sehingga skripsi ini dapat

terwujud.

Page 7: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

vii

6. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang, khususnya Fakultas

Ilmu Sosial yang banyak menyumbang saran dan petunjuk serta menurunkan

sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.

7. Dra. Jadmi Rahayu, M.M, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Bergas yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

8. Solidin, S.Pd, Guru Mata pelajaran Geografi kelas X di SMA Negeri 1 Bergas,

yang telah membantu dan bekerjasama dalam melaksanakan penelitian skripsi.

9. Siswa dan siswi kelas X-1 dan X-2, yang telah membantu dan bekerjasama

dalam pelaksanaan penelitian skripsi.

10. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu memberi

semangat dan kebersamaannya selama ini sehingga penelitian ini dapat

berjalan dengan lancar.

Page 8: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

viii

ABSTRAK

Widodo, Rokhmat. 2015. Efektivitas Model Cooperative Learning Teknik

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Geografi

pada Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2014/2015. Skripsi. Jurusan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri

Semarang. Dr. Tjaturahono B.S, M.Si. dan Sriyanto, S.Pd., M.Pd.

Kata kunci: Cooperative Learning, Numbered Heads Together (NHT),

Aktivitas dan Hasil Belajar.

Berdasarkan observasi di SMA Negeri 1 Bergas diketahui rata-rata hasil

ulangan harian tertulis siswa kelas X hanya 67,31 berada di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Selama pembelajaran guru menggunakan

metode ceramah diselingi kegiatan diskusi. Pelaksanaan metode pembelajaran

ceramah tidak berjalan optimal, karena sewaktu pembelajaran siswa kurang

termotivasi mengikuti pelajaran dan siswa ramai sendiri. Ketika melakukan

diskusi tidak semua siswa ikut aktif dalam kegiatan tersebut. Salah satu cara yang

dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan

menerapakan teknik Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana pelaksanaanya serta aktivitas dan hasil belajar siswa

dengan teknik NHT lebih efektif dibanding metode pembelajaran ceramah pada

materi hidrosfer siswa kelas X SMA N 1 Bergas Tahun Ajaran 2014/2015.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control

Group Design. Sampel penelitian adalah kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan

kelas X-1 sebagai kelas kontrol dengan teknik random sampling. Data utama

dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan hasil belajar selama pembelajaran,

sedangkan data pendukung adalah data tanggapan siswa. Metode analisis data

yang digunakan yaitu dokumentasi, tes, observasi dan angket.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran

menggunakan teknik NHT dapat terlaksana dengan baik serta aktivitas dan hasil

belajar kelas eksperimen lebih efektif dari pada kelas kontrol. Hal ini ditunjukan

dengan persentase aktivitas siswa kelas eksperimen yang termasuk kategori sangat

aktif yaitu sebesar 87% dan kategori tidak aktif sebesar 13%. Sedangkan kelas

kontrol yang termasuk kategori aktif sebesar 66%, dan kategori tidak aktif sebesar

34%. Nilai rerata kelas eksperimen (85,48) lebih besar dari pada rerata nilai pada

kelas kontrol (76,25).

Saran, guru diharapkan mampu melaksanakan teknik Numbered Heads

Together (NHT) sebagai alternatif metode pembelajaran yang inofatif/ bervariasi,

guru memberikan arahan dan membimbing peserta didik agar percaya diri dalam

menyampaikan hasil diskusi dengan kemampuan yang dimiliki, Siswa diharapkan

agar lebih meningkatkan kerjasama, kekompakan, dan keaktifannya pada saat

pembelajaran.

Page 9: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan ............................................................................................ 5

D. Manfaat .......................................................................................... 6

E. Penegasan Istilah ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10

A. Landasan Teori .............................................................................. 10

1. Efektivitas ................................................................................ 10

2. Model Pembelajaran ................................................................ 11

3. Model Cooperative Learning .................................................. 12

4. Teknik Numbered Heads Together (NHT) ............................. 15

5. Aktivitas .................................................................................. 19

6. Hasil Belajar ............................................................................. 22

7. Materi Hidrosfer ...................................................................... 23

B. Kajian Penelitan yang Relevan ...................................................... 35

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 37

D. Hipotesis ........................................................................................ 39

Page 10: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

x

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 40

A. Subjek Penelitian ............................................................................ 40

B. Variabel Penelitian ......................................................................... 41

C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 41

D. Desain Penelitian ............................................................................. 43

E. Analisis Instrumen Penelitian .......................................................... 46

F. Metode Analisis Data ...................................................................... 51

1. Deskriptif ................................................................................... 51

2. Statistik ...................................................................................... 53

G. Indikator Keberhasilan ................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 59

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 59

B. Pembahasan ................................................................................... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 89

A. Simpulan ........................................................................................ 89

B. Saran .............................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 91

LAMPIRAN ................................................................................................... 93

Page 11: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rincian Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas ........................................ 40

Tabel 2. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design ............. 44

Tabel 3. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 47

Tabel 4. Kriteria Tanggapan Siswa ................................................................ 53

Tabel 5. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa ....................................................... 72

Tabel 6. Hasil Aktivitas Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 73

Tabel 7. Hasil Belajar Pre-test ....................................................................... 75

Tabel 8. Hasil Belajar Post-test ...................................................................... 76

Tabel 9. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran NHT ....... 77

Tabel 10. Hasil Analisis Uji Normalitas Data Pre-test .................................... 78

Tabel 11. Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Pre-test ............................... 79

Tabel 12. Hasil Analisis Uji Kesamaan Rata-rata Data Pre-test ..................... 79

Tabel 13. Hasil Analisis Uji Normalitas Data Post-test ................................... 80

Tabel 14. Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Post-test ............................... 81

Tabel 15. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Post-test .................................. 82

Tabel 16. Hasil Aktivitas Siswa ....................................................................... 83

Tabel 17. Hasil Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Post-test ...................... 86

Page 12: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Siklus Hidrologi ........................................................................... 24

Gambar 2. Pola Aliran Sungai ........................................................................ 28

Gambar 3. Kerangka Berpikir ........................................................................ 38

Gambar 4. Guru Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa Pada Kelas

Eksperimen .................................................................................... 64

Gambar 5. Guru Menyampaikan Materi Hidrosfer di Kelas Eksperimen ...... 65

Gambar 6. Guru Mengelompokan Siswa dalam Kelompok Belajar .............. 66

Gambar 7. Guru Memberikan Tugas Kepada Masing-masing Kelompok .... 66

Gambar 8. Guru Menyuruh Semua Kelompok untuk Berdiskusi ................... 67

Gambar 9. Guru Menyebutkan salah Satu Nomor untuk Semua Kelompok .. 68

Gambar 10. Guru Memberikan Kesempatan untuk Memeberikan Tanggapan

Terhadap Jawaban Kelompok Lain .............................................. 68

Gambar 11. Guru Memberikan Penghargaan Kepada Kelompok Terbaik ...... 69

Gambar 12. Kegiatan Pembelajaran di Kelas Kontrol .................................... 70

Page 13: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................. 94

2. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ................................................... 95

3. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ........................................................... 96

4. Silabus Gegrafi Sma Kelas X ................................................................. 97

5. RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 99

6. RPP Kelas Kontrol ................................................................................... 106

7. Lembar Diskusi Siswa ............................................................................ 112

8. Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siswa .................................................... 113

9. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................ 115

10. Soal Uji Coba ........................................................................................... 116

11. Kunci Jawaban Soal Uji Coba .................................................................. 121

12. Hasil Analisis Butir Soal .......................................................................... 122

13. Kisi-kisi Soal Pretest-Posttest .................................................................. 123

14. Soal Pretest-Posttest ................................................................................. 124

15. Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest ........................................................ 128

16. Sampel Lembar Jawab Pre-test dan Post-test ........................................... 129

17. Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .............................. 130

18. Hasil Analisis Data Pre-test ..................................................................... 131

19. Hasil Analisis Data Post-test .................................................................... 135

20. Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa ............................................................. 139

21. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ...................................................... 141

22. Hasil Rekapitulasi Aktivitas Siswa ........................................................... 145

23. Lembar Pelaksanaan Pembelajaaran ......................................................... 149

24. Angket Tanggapa Siswa ........................................................................... 153

25. Rekapitulasi Tanggapan Siswa ................................................................ 154

26. SK Pembimbing Skripsi ............................................................................ 155

27. Suat Ijin Penelitian ................................................................................... 156

28. Surat Keterangan Selesai Penelitian ......................................................... 157

Page 14: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting dalam kehidupan

manusia dalam mengembangkan kepribadian dan kemampuannya. Melalui

pendidikan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan wawasan manusia

akan berkembang. Oleh karena itu pembangunan di bidang pendidikan

merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia agar

mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pentingnya

bidang pendidikan tersebut maka komponen yang terkait dalam dunia

pendidikan baik keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah terus melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi

antara yang belajar (siswa) dengan pengajar (guru). Seorang siswa telah

dikatakan belajar apabila ia telah mengetahui sesuatu yang sebelumnya ia tidak

ketahui, termasuk sikap tertentu yang sebelumnya belum dimilikinya.

Sebaliknya, seorang guru dikatakan telah mengajar apabila ia telah membantu

siswa atau orang lain untuk memperoleh perubahan yang dikehendaki. Guru

harus selalu kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar siswa

lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan antusias dalam

mengikuti proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan

berkualitas dan prestasi yang dicapai siswa memuaskan.

Page 15: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

2

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan

dalam konteks keruangan (Hasil Seminar dan Lokakarya Geografi di Semarang

Tahun 1988 oleh IGI). Pelaksanaan pembelajaran geografi diharapkan lebih

menekankan pada aspek “pendidikan” dari pada concept transfer, artinya

bahwa pelaksanaan dalam pembelajaran geografi bukan bagaimana siswa

mampu menghafalkan konsep, data dan kata-kata semata, melainkan

bagaimana memahami secara komprehensif mengenai materi yang di ajarkan,

mengembangkan dan melatih sikap, nilai, moral, dan ketrampilan-ketrampilan

sosial yang dimiliki secara optimal.

Berdasarkan hasil observasi di kelas X SMA N 1 Bergas pada 3 Maret

2015 dapat diketahui bahwa, 1) pembelajaran geografi yang dilakukan masih

berpusat pada guru bukan pada siswa, sehingga kurang memberikan

kesempatan siswa untuk berinteraksi, 2) sistem pembelajaran satu arah

(ceramah) yang diselingi dengan kegiatan diskusi, dimana guru menjadi

sumber pengetahuan utama dalam kegiatan pembelajaran. Dalam metode

mengajar satu arah siswa menjadi kurang interaktif dan cenderung pasif, 3) saat

melakukan diskusi tidak semua siswa ikut aktif dalam kegiatan tersebut. Ada

beberapa siswa yang bermain sendiri, tidak peduli dengan tugasnya dan mereka

mengandalkan teman yang lain untuk menyelesaikan tugas tersebut, 4) model

pembelajaran yang digunakan guru belum variatif dan cenderung monoton. Hal

ini menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Dari hasil

ulangan harian tertulis pada materi sebelumnya diketahui rata-rata hasil belajar

Page 16: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

3

siswa kelas X hanya 67,31 yang masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran geografi di SMA Negeri 1

Bergas adalah 75.

Salah satu usaha yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan

motivasi, aktivitas dan hasil belajar siswa adalah penerapan model

Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning). Pembelajaran kooperatif

merupakan salah satu model pembelajaran dengan membentuk siswa belajar

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif (Slavin 2010:15).

Pembelajaran kooperatif menciptakan kondisi lingkungan di dalam kelas untuk

saling mendukung melalui belajar dengan kelompok kecil dan diskusi

kelompok dalam kelas.

Pembelajaran kooperatif dikenal berbagai teknik pembelajaran salah

satunya adalah teknik Numbered Heads Together (NHT). Numbered heads

together merupakan suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan

kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi

dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Penerapan

teknik number heads together (NHT) siswa dalam kelompok diberi nomor

yang berbeda. Setiap siswa diwajibkan untuk menyelesaikan soal yang sesuai

dengan nomor anggota mereka. Hal tersebut akan membuat siswa percaya diri,

kerjasama yang baik dan saling membantu memecahkan persoalan dari yang

mudah sampai yang sulit, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar setiap siswa.

Page 17: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

4

Prinsipnya teknik ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil,

dan setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor, nomor inilah yang

digunakan sebagai patokan guru dalam menunjuk siswa untuk mengerjakan

tugasnya. Akan tetapi model pembelajaran NHT juga memiliki kelemahan

antara lain kemungkinan nomor yang dipanggil akan dipanggil lagi oleh guru,

dan tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. Pembagian kelompok

bertujuan agar setiap siswa dapat bertukar pikiran dalam menyelesaikan semua

permasalahan yang ditugaskan oleh guru secara bersama-sama sehingga

diharapkan setiap siswa akan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Teknik

pembelajaran ini berupaya meningkatkan aktivitas siswa untuk berperan aktif

dalam belajar sehingga akan menimbulkan hasil belajar yang tinggi baik secara

individu maupun kelompok.

Hal ini terbukti dengan adanya hasil penelitian yang menunjukan

bahwa model cooperative learning teknik numbered heads together dapat

memberikan pengaruh dan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar

siswa yaitu Atmoko (2013) dalam judul skripsinya “Penerapan Model

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Media Buklet

Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup”. Hasil penelitian juga diungkapkan

oleh Akbarleni (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Kualitas

Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan

Media Powerpoint”. Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Sukhesti

(2013) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Page 18: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

5

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar

Akuntansi Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian”.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Efektivitas Model Cooperative Learning Teknik

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar

Geografi pada Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diteliti adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran geografi menggunakan model

Cooperative learning teknik Numbered Heads Together (NHT) pada materi

pokok Hidrosfer Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang

tahun ajaran 2014/2015?

2. Apakah aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan model

Cooperative learning teknik Numbered Heads Together (NHT) pada materi

pokok Hidrosfer Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas lebih efektif dibandingkan

dengan yang menggunakan metode ceramah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran geografi

menggunakan model Cooperative learning teknik Numbered Heads

Page 19: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

6

Together (NHT) pada materi pokok Hidrosfer Siswa Kelas X SMA N 1

Bergas Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan

model Cooperative learning teknik Numbered Heads Together (NHT)

pada materi pokok Hidrosfer Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas lebih

efektif dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

khususnya di bidang pendidikan dan memberikan sumbangan untuk

mengembangkan teori-teori yang bersangkutan dalam proses

pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan dasar

pertimbangan instansi yang terkait dalam pembuatan kebijakan serta

bahan evaluasi untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh guru

dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran, maka berikut

penegasan istilah pada penelitian ini :

Page 20: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

7

1. Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI

(2008:284) kata efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya

dapat membawa hasil atau hasil guna. Efektivitas yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah tercapainya hasil dan tujuan

pembelajaran dengan model cooperative learning teknik Numbered

Heads Together (NHT) terhadap siswa kelas X SMA N 1 Bergas

Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.

2. Model Pembelajaran

Menurut Suprijono (2009:46) Model pembelajaran

merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori

psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan

analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas.

Model pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran atau merancang aktivitas belajar mengajar secara

sistematis.

3. Pengertian model Cooperative Learning

Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2012:15) cooperative learning

adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

beranggotakan 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok

Page 21: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

8

heterogen.. Sehingga dalam hal ini, anggota dalam kelompok

mengerjakan tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara

sesama anggota kelompok untuk mencapai keberhasilan baik secara

individual maupun kelompok.

4. Teknik Numbered Heads Together (NHT)

Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu

metode dalam pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh

Spencer Kagan (1993) untuk lebih melibatkan siswa dari awal

sampai akhir materi pelajaran dan untuk mengetahui kepahaman

siswa terhadap isi materi pelajaran. Dalam memberikan pertanyaan

atau soal pada siswa, guru menggunakan empat tahap.

Teknik NHT dalam penelitian ini, lebih mengedepankan

kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan

informasi dari berbagai sumber yang akhirnya di presentasikan di

depan kelas sehingga dapat melatih siswa untuk saling berbagi

informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan

penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam

pembelajaran.

5. Aktivitas

Menurut Sanjaya, (2006:174) aktivitas adalah segala perbuatan

yang sengaja dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan

belajar siswa. Aktivitas berupa kegiatan atau kesibukan. Aktivitas

dalam penelitian ini berupa perbuatan yang dilakukan siswa dalam

Page 22: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

9

kaitan pembelajaran, seperti bertanya, menyampaikan pendapat,

menjawab pertanyaan, memperhatikan penjelasan, membawa sumber

belajar, membaca sumber belajar, interaksi siswa dan membuat

rangkuman/ catatan.

6. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Anni (2007:5) Hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami

aktivitas belajar.

Hasil belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah hasil

belajar siswa dilihat dari segi kognitif atau tingkat pengetahuan

siswa yang diukur dengan soal pre-test dan post-test.

7. Materi Hidrosfer

Materi hidrosfer merupakan salah satu materi pada mata

pelajaran geografi di kelas X semester genap. Materi hidrosfer yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah materi yang sesuai Kompetensi

Dasar, dan Indikator mata pelajaran geografi.

Page 23: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Efektivitas

Menurut Mulyasa (2002:82) efektivitas adalah adanya kesesuaian

antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.

Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan

memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan

operasional.

Keefektivan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai keberhasilan

dalam suatu tindakan atau usaha, dalam hal ini efektivitas yang dimaksud

adalah efektivitas model pembelajaran yang merupakan suatu ukuran

yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses

pembelajaran.

Keefektivan yang dimaksud penelitian ini adalah keberhasilan

dalam penerapan model cooperative learning teknik Numbered Heads

Together (NHT), dikatakan efektif jika hasil belajar siswa memiliki

kriteria yang mengacu pada: a) aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran sekurang-kurangnya ≥ 85% siswa memperoleh kriteria

aktif, b) meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa, yaitu sekurang-

kurangnya ≥ 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥

75.

10

Page 24: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

11

2. Model pembelajaran

Model pembelajaran merupakan bagian dari proses dalam

pembelajaran sebagai pedoman guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran di kelas. Menurut Suprijono, (2009:46) model pembelajaran

merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi

pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap

implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di

kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang

digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memeberi

petunjuk kepada guru di kelas. Model pembelajaran ialah pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran atau

merancang aktivitas belajar mengajar secara sistematis sehingga guru

memiliki pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dan dapat di

kembangkan dalam kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat

membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, ketrampilan berpikir,

cara berpikir, dan mengekspresikan ide.

3. Model Cooperative Learning

a. Pengertian Model Cooperative Learning

Menurut Isjoni (2012:8) Cooperative learning berasal dari kata

cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama

dengan saling membantu satu sama yang lainnya sebagai satu

kelompok atau satu tim. Dalam hal ini, semua anggota kelompok

Page 25: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

12

diharapkan saling membantu satu sama lainya sehingga permasalahan

setiap anggota dalam kelompok dapat diatasi.

Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2012:15) cooperative learning

adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

beranggotakan 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok

heterogen. Sehingga dalam hal ini, anggota dalam kelompok

mengerjakan tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara

sesama anggota kelompok untuk mencapai keberhasilan baik secara

individual maupun kelompok.

Menurut Suprijono (2009:54), pembelajaran kooperatif adalah

konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk

bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh

guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan

oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan

serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk

membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya terdiri 4 sampai 6, dengan struktur

kelompoknya yang bersifat heterogen, dalam hal ini guru memegang

peranan penting yaitu sebagai pengarah dan pemberi tugas serta

Page 26: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

13

penilaian terhadap tugas yang diberikan di akhir pembelajaran, karena

siswa dalam belajar kelompok memerlukan bimbingan dan arahan

agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.

b. Unsur-unsur Dasar Model Cooperative Learning

Menurut Roger dan david Johnson (dalam Suprijono 2009:58)

mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa diangap

pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima

unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan.

Lima unsur tersebut adalah :

1) Positive interdeoendence ( Saling ketergantungan positif).

2) Personal responsibility ( Tanggung jawab perseorangan).

3) Face to face promotive Interaction ( Interaksi promotif).

4) Interpersonal skill ( komunikasi antar anggota).

5) Group processing ( Pemrosesan kelompok).

Saling ketergantungan merupakan unsur yang pertama dalam

hal ini ada dua pertanggungjawaban yaitu memepelajari bahan yang

ditugaskan dalam kelompok dan menjamin semua anggota kelompok

mempelajari bahan tersebut. Tanggung jawab perseorangan yaitu

tiap individu harus mengalami keberhasilan dalam kelompok

sehingga di akhir pembelajaran membentuk semua anggota

kelompok menjadi pribadi yang kuat. Interaksi promotif yaitu saling

percaya, memberi informasi, mengingatkan, membantu, dan

memotivasi antar anggota kelompok. Komunikasi antar anggota

Page 27: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

14

merupakan keterampilan anggota kelompok dalam berkomunikasi

secara akurat serta menyelesaikan konflik secara konstruktif. Yang

terakhir pemrosesan kelompok merupakan penilaian terhadap

kelompok dalam proses pembelajaran.

c. Tujuan Model Cooperative Learning

Menurut Ibrahim (dalam Isjoni, 2012:39) terdapat tiga tujuan

instruksional penting yang dapat dicapai dengan pembelajaran

kooperatif yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap

keragaman, pengembangan keterampilan sosial.

1) Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam

tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas- tugas

akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa

model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-

konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan

bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat

meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan

norma yang berhubungan dengan hasil belajar pembelajaran

kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok

bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama

menyelesaikan tugas- tugas Akademik.

Page 28: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

15

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah

penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda

berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan

ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang

bagi siswa dari bebagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja

dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui

struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai

satu sama lain.

3) Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah

mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan

kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki oleh

siswa, karena kenyataan yang dihadapi bangsa ini dalam

mengatasi masalah- masalah sosial yang semakin kompleks, serta

tantangan bagi peserta didik supaya mampu dalam menghadapi

persaingan global.

4. Teknik Numbered Heads Toghether (NHT)

Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu

teknik dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap

struktur kelas tradisional. NHT (Numbered Heads Together) pertama

kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih

Page 29: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

16

banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu

pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran

tersebut (Trianto, 2007:62).

Menurut Slavin, (2010:4) Numbered Heads Together (NHT)

merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi

pelajaran. Dalam kelas kooperatif para siswa diharapkan dapat saling

membantu, saling mendiskusikan dan menutup kesenjangan dalam

pemahaman mereka.

Menurut Trianto, (2007:62) dijelaskan bahwa numbered heads

together terdiri dari empat langkah, yaitu sebagai berikut:

Fase 1 : penomoran (numbering)

Dalam fase ini guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5

orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1

sampai 5.

Fase 2 : Mengajuakan pertanyaan (questioning)

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.

Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan

dalam bentuk kalimat tanya.

Page 30: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

17

Fase 3 : berpikir bersama (heads together)

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban

pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya

mengetahui jawaban tim.

Fase 4 : pemberian jawaban (answering)

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa

yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba

menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Nur (2005:78) menjelaskan bahwa Numbered Heads

Together pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi

kelompok: ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa

yang mewakili kelompoknya, tanpa memberitahu terlebih dahulu

siapa yang akan mewakili kelompoknya itu. Cara ini menjamin

keterlibatan total semua siswa. Cara ini juga merupakan upaya

yang sangat baik untuk meningkatkan tanggungjawab individual

dalam diskusi kelompok.

Sintaks model Cooperative Learning teknik NHT adalah

sebagai berikut :

1) Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap

kelompok mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan tiap-tiap kelompok disuruh untuk

mengerjakannya.

Page 31: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

18

3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan

bahwa setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.

4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang

nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.

5) Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan, kemudian guru

menunjuk nomor lain.

6) Kesimpulan. (Hamdani, 2011 : 90)

Kelebihan teknik ini adalah :

1) Setiap siswa menjadi siap semua.

2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang

pandai.

Kelemahan teknik ini adalah :

1) Kemungkinan nomor yang dipanggil akan dipanggil lagi

oleh guru.

2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

(Hamdani, 2010:90)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

Teknik Numbered Heads Together (NHT) adalah sejenis model

pembelajaran kelompok dengan ciri khususnya adalah setiap

anggota kelompok mempunyai nomor. Nomor ini adalah identitas

dari siswa. Penomoran tersebut akan dipanggil mewakili

kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan

Page 32: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

19

memberikan tanggapan terhadap kelompok lain. Dengan cara guru

memanggil secara acak dan spontan, sehingga setiap siswa dituntut

untuk menguasai tugas kelompoknya dan harus siap untuk

mempresentasikan maupun memberikan tanggapan terhadap hasil

dari kelompok lain.

5. Aktivitas

Menurut Sanjaya, (2006:134) menjelaskan bahwa aktivitas

diperlukan dalam pembelajaran karena pada prinsipnya belajar adalah

berbuat untuk mengubah tingkah laku. Oleh karena itu, setiap

peristiwa pembelajaran menuntut keterlibatan intelektual-emosional

siswa melalui asimilasi dan akomodasi kognitif untuk

mengembangkan pengetahuan, tindakan serta pengalaman langsung

dalam rangka membentuk ketrampilan (motorik, kognitif dan sosial),

penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.

Penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran para

siswa, oleh karena: (1) para siswa mencari pengalaman sendiri dan

langsung mengalami sendiri. (2) berbuat sendiri akan

mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. (3)

memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa. (4) para siswa

bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. (5) memupuk disiplin

kelas secara wajar dan suasana kelas menjadi lebih interaktif. (6)

mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, hubungan antara

orang tua dengan guru. (7) pengajaran diselenggarakan secara realistis

Page 33: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

20

dan konkrit secara sehingga mengembangkan pemahaman dan

berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas. (8) pengajaran

disekolah menjadi hidup sebagaiman aktivitas dalam kehidupan

bermasyarakat (Hamalik, 2011:177).

Guru sebagai fasilitator dapat merancang aktivitas siswa dalam

berpikir dan berbuat selama pembelajaran (Slameto, 2003:36).

Penggunaan media dan metode yang tepat dapat menjadi pilihan guru

dalam mendorong timbulnya aktivitas siswa selama pembelajaran.

Penggunaan model yang menarik dapat memunculkan respon siswa.

Dengan aktivitas siswa sendiri, kesan dalam mempelajari materi

pembelajaran tidak akan berlalu begitu saja., tetapi dipikirkan, di olah

kemudian dapat dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda.

Penggunaan model yang bervariasi juga dapat merangsang aktivitas

siswa. Siswa akan bertanya, menyampaikan pendapat dan berdiskusi

dengan siswa yang lain. Dalam berbuat siswa dapat mengerjakan

tugas, mencatat, menggambar maupun merangkum inti sari dari materi

yang sedang dipelajari. Bila siswa berpartisipasi aktif nantinya ia akan

menguasai materi itu dengan baik.

Dierich dalam Hamalik (2011:172) mengklasifikasikan

macam-macam aktivitas menjadi seperti berikut :

Page 34: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

21

1. Kegiatan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati,

eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain

bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prisip, menghubungkn

suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan

dan diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,

mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,

membuat rangkuman, mengerjakan test, dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan

pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan

pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari

dan berkebun.

Page 35: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

22

7. Kegiatan-kegiatan mental

Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan

membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional

Minat, membedakan, menari, tenang dan lain-lain.

Whipple dalam Hamalik (2011:174) menggolongkan

aktivitas siswa berupa kegiatan dalam mempelajari masalah seperti

berikut : (1) mencari informasi dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan penting; (2) mempelajari ensiklopedi dan referensi; (3)

membawa buku-buku dari rumah dan perpustakaan; (4) membuat

catatan pembelajran; (5) menafsirkan peta, menentukan lokasi-

lokasi yang berhubungan dengan materi pembelajaran; (6) menilai

informasi dari berbagai sumber, menganalisis pernyataan yang

bertentangan; (7) mempersiapkan daftar bacaan yang digunakan

dalam pembelajaran. Aktivitas-aktivitas tersebut sangat mungkin

untuk dilakukan dalam pembelajaran geografi yang materinya

cukup luas.

6. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Anni (2007:5) Hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami

aktivitas belajar. Sudjana (1991:22) mengemukakan bahwa ”Hasil

Page 36: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

23

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Hasil

belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat

diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

dibandingkan dengan sebelumnya. Pengukuran hasil belajar dapat

dilakukan dengan tes atau evaluasi. Dengan evaluasi guru dapat

mengetahui prestasi dan kelajuan siswa sehingga dapat bertindak yang

tepat apabila siswa mengalami kesulitan belajar. Hasil belajar yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh siswa

setelah mengikuti pelajaran geografi pada materi hidrosfer yang

mengakibatkan perubahan pada diri siswa berupa pengetahuan,

pemahaman, kecakapan baru yang ditunjukkan dengan nilai.

7. Materi Hidrosfer

a. Siklus Hidrologi

Hidrosfer berasal dari kata hidro = air dan spaira = daerah

atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan sebagai daerah perairan

yang terdapat di Bumi. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut,

danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di

atmosfer.

Page 37: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

24

Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa

bergerak dalam suatu rangkaian proses yang disebut siklus

hidrologi atau siklus air.

Gambar 1. Siklus Hidrologi

(Sumber: Suripin, , Pelestarian Sumberdaya Tanah, 2002, halaman 134)

Energi panas matahari memanasi wilayah perairan dipermukaan

bumi, terutama samudra dan laut, sehingga terjadilah proses penguapan.

Uap air kemudian bergerak naik dan mengalami penurunan suhu. Pada

ketinggian tertentu, uap air mengalami kondensasi dan berubah menjadi

awan hujan. Selanjutnya, awan hujan berubah menjadi hujan atau salju.

Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :

1. Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi

awan, lalu turun sebagai hujan dilaut.

2. Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan

terbawa angin, membentuk awan di atas daratan, turun sebagai

hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan kembali ke laut.

Page 38: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

25

3. Siklus besar, yaitu air laut menguap kemudian membentuk kristal-

kristal es di atas laut, terbawa angin ke daratan (pegunungan tinggi),

jatuh menjadi salju, membentuk gletser (lapisan es yang bergerak

menuruni lereng di pegunungan), masuk ke sungai, lalu kembali ke

laut.

Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses

yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain

sebagai berikut :

1. Evaporasi, yaitu proses perubahan air menjadi gas pada lingkungan

abiotik. Sekitar 80% penguapan di bumi berasal dari penguapan air.

2. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan

melalui stomata dan lentisel.

3. Evapotranspirasi, yaitu gabungan proses evaporasi dan transpirasi.

4. Kondensasi, yaitu proses perubahan uap air menjadi air akibat

pendinginan.

5. Adveksi, yaitu transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke

lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.

6. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer ke

permukaan bumi yang meliputi hujan air, es, dan salju.

7. Run off, yaitu pergerakan aliran air pada permukaan tanah melalui

sungai dan saluran air.

8. Infiltrasi, yaitu perembesan atau masuknya air ke dalam tanah

melalui pori-pori tanah secara vertikal.

Page 39: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

26

9. Perkolasi, yaitu perembesan atau masuknya air ke dalam tanah

melalui pori-pori tanah secara horizontal.

b. Perairan Darat

1) Sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di

dataran tinggi dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang

lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari

tiga jenis limpasan, yaitu limpasan yang berasal dari hujan,

limpasan anak sungai, dan limpasan air tanah.

Ada beberapa bentuk atau tipe sungai, yaitu sebagai berikut :

a) Tipe Pola aliran sungai

Terdapat beberapa pola aliran sungai, yaitu sebagai berikut:

1. Paralel adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerah

yang luas dan sangat miring, sehingga gradien sungai besar

dan dapat mengalir ke tempat terendah dengan arah yang

hampir lurus. Pola ini dapat terbentuk pada suatu daratan

pantai yang masih muda dengan lereng asli yang sangat

miring ke arah laut.

2. Rektanguler, adalah pola aliran yang terdapat pada daerah

yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa

patahan sesungguhnya atau joint (retakan). Pola aliran ini

berbentuk siku-siku.

Page 40: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

27

3. Angular, pola aliran yang membentuk susut lebih kecil atau

lebih besar dari 900. Pada pola ini masih terlihat bahwa

sungai-sungai masih mengikuti garis-garis patahan.

4. Radial Sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung

berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan

arah alirannya menuruni lereng.

5. Radial sentripetal, pola aliran pada suatu kawah atau

kaldera gunung atau depresi lainnya. Arah alirannya

menuju ke pusat depresi.

6. Trelis adalah pola aliran yang terbentuk seperti terali atau

teruji. Pada pola ini, sungai mengalir sepanjang lembah dari

suatu bentukan antiklin dan sinklin paralel.

7. Anular adalah variasi dari pola aliran radial. Pola ini

terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah

mencapai stadium dewasa serta terdapat sungai konsekuen,

subsekuen, resekuen dan obsekuen.

8. Dendritik adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar

tanaman. Pola aliran ini terdapat pada daerah berjenis

batuan homogen, dan lereng-lerengnya tidak begitu terjal,

sehingga sungai-sungainya tidak cukup kuat untuk

menempuh jalur yang lurus dan pendek.

Page 41: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

28

Gambar 2. Pola Aliran Sungai (Sumber:Akub Tisna Somantri, 1999, Geomorfologi Umum)

b) Tipe Sungai berdasarkan asal airnya

(1) Sungai Hujan, sungai yang airnya berasal dari air hujan.

Contoh: Bengawan Solo dan Sungai Brantas

(2) Sungai Salju, sungai yang airnya berasal dari salju dan

gletser yang mencair. Contoh: Sungai Lagen di Norwegia

(3) Sungai Campuran, sungai yang airnya berasal dari air hujan,

salju, gletser yang mencair. Contoh: Sungai Digul dan

Sungai Membrano di Papua.

c) Tipe Sungai berdasarkan besar dan kecilnya aliran air

sungainya.

(1) Sungai Tetap, aliran airnya tetap sepanjang tahun. Contoh :

Sungai Membrano di Papua.

(2) Sungai Periodik, Jumlah dan aliran airnya banyak di musim

hujan, namun alian airnya sedikit di musim kemarau.

Contoh: Bengawan Solo.

Page 42: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

29

(3) Sungai Episodik, sungai yang aliran airnya banyak dimusim

penghujan, namun tidak ada air dimusim kemarau. Contoh:

Sungai Melolo di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

d) Tipe Sungai berdasarkan arah aliranya.

(1) Sungai Konsekuen, arah alirannya sejajar dengan

kemiringan lereng daratan.

(2) Sungai Subsekuen, arah aliranya tegak lurus dengan sungai

konsekuen.

(3) Sungai Obsekuen, arah aliranya berlawanan dengan sungai

konsekuen dan resekuen.

(4) Sungai Resekuen, arah aliranya sejajar dengan sungai

konsekuen.

Bagian-bagian Sungai

(1) Bagian Hulu

Bagian sungai yang terletak di daerah yang relative tinggi

dengan kemiringan lereng agak terjal, sehingga sering terjadi

erosi vertikal.

(2) Bagian Tengah

Bagian tengah sungai relative landau dari pada bagian hulu,

bisa terjadi erosi vertikal maupun horizontal.

Page 43: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

30

(3) Bagian Hilir

Bagian hilir sungai memiliki arus air yang relatif tenang,

sering menjadi pengendapan lumpur dan material lain yang

terbawa dari daerah hulu.

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Adalah suatu sistem sungai yang berfungsi menerima,

menyimpan, mengalirkan kembali air hujan yang jatuh diatasnya melalui

satu sungai.

2) Danau

Adalah cekungan yang ada di daratan yang cukup luas dan terisi

oleh air. Dilihat dari proses terbentuknya, danau terbagi menjadi lima

macam sebagai berikut:

(a) Danau Tektonik

Danau yang terjadi karena penurunan permukaan bui sebagai

akibat pergeseran atau patahan oleh tenaga endogen. Penurunan

tersebut membentuk suatu cekungan yang kemudin terisi oleh air.

Contoh: Danau Maninjau, Kerinci, Ranau, Singkarak (di Pulau

Sumatra).

(b) Danau Vulkanik

Danau yang terjadi karena letusan gunung api atau aktivitas

vulkanisme, yang memunculkan bentukan kawah. Contoh: Danau

Kalimutu (Flores), Danau Kawah Sileri (Dieng), dan Danau Lookon

(Sulawesi Utara).

Page 44: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

31

(c) Danau Tektovulkanik

Danau yang terjadi karena percampuran aktivitas vulkanisme

dan pergerakan batuan beku kebawah saat proses letusan gunung.

Contoh: Danau Toba di Sumatra Utara.

(d) Danau Dolina (karst)

Terjadi karena pelarutan tanah kapur secara vertikal sampai

pada lapisan yang resisten (kedap air), sehingga terbentuk cekungan

yang terisi air. Contoh: Danau di Daerah Gunung Kidul, Wonosari dan

Jogjakarta.

3) Rawa

Rawa adalah daerah di sekitar muara sungai yang dangkal dan

melebar. Rawa di Indonesia banyak dijumpai di sepanjang Pantai

Kalimantan Selatan, Pantai Selatan dan Barat Papua (Irian Jaya), Serta

Pantai Timur Sumatera.

4) Air tanah

Adalah air yang terdapat pada lapisan tanah, yakni berasal dari

mata air dan air hujan yang meresap kedalam tanah hingga lapisan batuan

kedap air.

Jenis-jenis air tanah:

- Air tanah freatik (dangkal)

Air tanah yang terdapat di atas lapisan kedap air.

- Air tanah artesis (dalam)

Air tanah yang terletak diantara lapisan kedap air

Page 45: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

32

- Air tanah vados

Air tanah yang tersimpan di batuan sedimen

- Air tanah juvenil

Air tanah yang berasal dari air yang naik dari magma.

c. Perairan Laut

1) Laut berdasarkan letaknya

(a) Laut tepi

Laut yang letaknya disepanjang tepi benua (Laut China Selatan,

Laut Jepang)

(b) Laut pertengahan

Laut yang terletak diantara dua benua dan dua daratan (laut yang

berada di Indonesia)

(c) Laut pedalaman

Laut yang terletak di tengah-tengah benua (Laut kaspia, Laut mati)

2) Laut berdasarkan proses terjadinya

(a) Laut ingresi

Terjadi karena adanya penurunan dasar laut (Laut banda, laut

Sulawesi, laut flores, laut seram)

(b) Laut transgresi

Karena genangan air pada daratan yang lebih rendah (Laut jawa,

Laut Arafuru)

(c) Laut regresi

Karena penyempitan permukaan air laut (Laut diselatan jawa)

Page 46: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

33

3) Laut berdasarkan kedalamanya

(a) Lithoral : Zona pasang-surut

(b) Neritik : Kedalamanya 0-200 m

(c) Bathial : Kedalamanya 200-2000 m

(d) Abisal : Kedalamanya >2000 m

4) Laut berdasarkan reliefnya

(a) Paparan benua (continental shelf)

Dasar laut dangkal dengan kedalaman rata-rata 200 m da terletak

di sepanjang pantai.

(b) Palung laut (trench)

Dasar laut yang dalam dan sempit dengan dinding yang curam

membentuk corong dan memanjang kedalaman > 5000 meter.

(c) Lubuk laut (Basin)

Dasar laut yang berbentuk cekung.

(d) Gunung laut

Gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut.

(e) Punggung laut

Punggung pegunungan di dasar laut.

(f) Atol

Karang di laut yang bentuknya seperti cincin besar

(g) Laguna

Bagian laut dangkal di tengah atol.

Page 47: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

34

5) Warna air laut

- Laut merah : dipengaruhi oleh ganggang laut

- Laut kuning : dipengaruhi oleh lumpur loss bewarna kuning

- Laut biru : dipengaruhi oleh pantulan warna langit

- Laut hijau : dipengaruhi oleh plankton

6) Wilayah laut Indonesia

- Landasan kontinen

Wilayah laut dengan kedalaman sampai 200 meter di bawah

permukaan air laut.

- Landasan teritorial

Wilayah laut yang diukur sejauh 12 mill dari garis dasar

- Zona Ekonomi Eksklusif

Wilayah laut yang diukur sejauh 200 mill dari garis dasar

pulau-pulau terluar.

7) Manfaat laut

Berikut manfaat air laut untuk kehidupan manusia dan lainya.

- Prasarana lalu lintas antar pulau dan antar benua.

- Sumber mineral, (garam dapur dan kalium karbonat)

- Tempat rekreasi karena keindahan laut

- Pengatur iklim (hujan) akibat penguapan air laut

- Sumber bahan tambang (minyak bumi, gas alam, timah dan

lain-lain)

Page 48: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

35

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh

beberapa peneliti yang memilili keterkaitan dengan model pembelajaran

cooperative learning teknik numberd heads together. Diantarnya yaitu,

Atmoko (2013) dalam judul skripsinya “Penerapan Model Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Media Buklet

Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP Negeri 1 Gembong

Kabupaten Pati”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental

dengan uji t hasil belajar siswa menunjukkan bahwa t hitung 3,51

sedangkan t tabel untuk dk 62 dan taraf signifikansi 5% adalah 1,67.

Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,

berarti kelompok eksperimen memiliki hasil belajar yang lebih baik dari

pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan bahwa teknik NHT

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Akbarleni (2013) dalam

skripsinya yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA

melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media

Powerpoint pada Siswa Kelas III SDN Bringin 02”. Jenis penelitian ini

merupakam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus. Hasil

penelitian menunjukkan keterampilan guru siklus I memperoleh skor 18

pada pertemuan 1 dan skor 22 pada pertemuan 2 dengan kriteria baik.

Pada siklus II memperoleh skor 26 pada pertemuan 1 dan skor 29 pada

pertemuan 2 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa siklus I

Page 49: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

36

memperoleh skor 13,6 pada pertemuan 1 dengan kriteria cukup dan skor

19,4 pada pertemuan 2 dengan kriteria baik. Siklus II meningkat dengan

skor 24 pada pertemuan 1 dan skor 26 pada pertemuan 2 dengan kriteria

sangat baik. Ketuntasan belajar klasikal siklus I adalah 67%, siklus II

meningkat menjadi 87%.

Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Sukhesti (2013) dalam

skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar

Akuntansi Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Pada

Siswa Kelas X Akuntansi SMK YAPEK Gombong Tahun Ajaran 2012/

2013.” Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK YAPEK

Gombong tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas dengan

jumlah 132 siswa. Sampel penelitian dilakukan dengan cara diundi dan

didapat kelas X AK 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X AK 2

sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada

peningkatan hasil belajar setelah perlakuan dengan metode pembelajaran

kooperatif tipe NHT dilihat dari rata-rata nilai pre test yaitu 50,30 dan

post test sebesar 87,16 pada kelas eksperimen. Selain itu menunjukan

hasil bahwa hasil rata-rata nilai post test kelas eksperimen sebesar 87,16

lebih tinggi dibanding kelas kontrol sebesar 81,59.

Page 50: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

37

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran geografi yang dilakukan di sekolah-sekolah masih

menggunakan paradigma lama yaitu memindahkan informasi dan ilmu

pengetahuan kepada siswa hanya melalui dimensi pendengaran, sehingga

dalam proses pemindahan pengetahuan pemahaman dan pengalaman yang

tidak dapat diajarkan hanya dengan model pembelajaran konvensional

yaitu metode ceramah, dan pembelajaran berpusat pada guru sehingga para

siswa menjadi tidak antusias dan kurang interaktif dalam kegiatan belajar

mengajar. Hal ini berakibat terhadap aktivitas dan hasil belajar yang

dicapai siswa yang cenderung sedang dan rendah.

Pembelajaran kooperatif merupakan teknik pembelajaran, salah

satunya adalah teknik Numbered Heads Together (NHT). (NHT) adalah

teknik pembelajaran kooperatif yang lebih mengutamakan pada aktivitas

siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari berbagai

sumber yang akhirnya di presentasikan di depan kelas. NHT juga

merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih

banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran

dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Selain

itu NHT juga mendorong siswa untuk meningkatkan kerjasama antar

siswa. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diharapkan teknik NHT

dapat diterapkan dalam pembelajaran geografi. Dengan diterapkannya

teknik NHT ini diharapkan dapat meningkatkan akivitas dan hasil belajar

Page 51: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

38

siswa, khususnya pada materi pokok Hidrosfer. Dari kerangka pemikiran

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Kerangka berpikir

Materi pembelajaran yang cukup luas

Model pembelajaran konvensional (ceramah)

Pembelajaran kurang inovatif dan optimal

Siswa pasif dalam pembelajaran

Hasil belajar siswa rendah

Penerapan teknik NHT Aktivitas Hasil belajar

Pembelajaran Geografi

Materi Hidrosfer

Peningkatan Kualitas Pembelajaran

1. Aktivitas siswa dalam mengikuti

pelajaran meningkat

2. Hasil belajar siswa meningkat

Page 52: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

39

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir

maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ho : Aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan model

Cooperative learning teknik Numbered Heads Together (NHT)

materi pokok Hidrosfer pada Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas tidak

lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan

metode ceramah.

Ha : Aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan model

Cooperative learning teknik Numbered Heads Together (NHT)

materi pokok Hidrosfer pada Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas lebih

efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan

metode ceramah.

Page 53: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,

2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.

Berdasarkan administrasi kesiswaan SMA N 1 Bergas, siswa kelas X

terdiri dari 311 siswa dan terbagi dalam sembilan kelas.

Tabel 1. Rincian Siswa Kelas X SMA N 1 Bergas.

Kelas Jumlah Siswa

X 1 32

X 2 31

X 3 31

X 4 31

X 5 40

X 6 39

X 7 40

X 8 40

X 9 27

Jumlah Total 311

Sumber : Data Sekunder SMA N 1 Bergas

Page 54: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

41

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto,

2006:131). Sampel diambil dengan menggunakan metode random

sampling. Dengan teknik random sampling dari sembilan kelas akan

diambil dua kelas sebagai sampel. Satu kelas sebagai kelas kontrol dan

satu kelas lagi sebagai kelas eksperimen.

Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol pada penelitian ini

dikondisikan dengan pertimbangan bahwa populasi bersifat homogen

karena siswa diampu oleh guru yang sama, berada pada tingkat kelas yang

sama, tidak ada pembagian kelas berdasarkan rangking, dan kurikulum

yang diajarkan sama.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas : Model Cooperative Learning teknik Numbered Heads

Together (NHT) dan metode ceramah pada materi hidrosfer.

2. Variabel terikat : Aktivitas siswa dan hasil belajar geografi kelas X SMA

N 1 Bergas pada materi hidrosfer.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. (Arikunto, 2006:160).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 55: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

42

1). Dokumentasi

Metode dokumentasi (documentary study) adalah suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-

dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus

masalah (Sukmadinata, 2010: 221-222). Metode dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama

siswa anggota sampel, nomor induk siswa dan nilai ulangan harian mata

pelajaran geografi diambil dari daftar nilai SMA N 1 Bergas. Data nilai

digunakan untuk analisis tahap awal.

2). Tes

Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai

siswa selama kurun waktu tertentu (Sukmadinata, 2010: 223). Metode tes

dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif

siswa dikaitkan dengan Penerapan Model Cooperative Learning teknik

Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi.

Tes dilakukan dua kali yaitu pretest dan posttest. Pretest digunakan

untuk mengetahui keadaan awal kedua kelompok, sedangkan posttest

dilaksanakan setelah kedua kelompok dikenai perlakuan.

3). Observasi

Observasi (observation) merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2010: 220). Metode ini

Page 56: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

43

digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama mengikuti

proses pembelajaran dengan Model Cooperative Learning teknik

Numbered Heads Together dan model pembelajaran konvensional

(ceramah). Data diperoleh dari lembar observasi siswa yang berisi

pernyataan mengenai kegiatan belajar mengajar. Lembar observasi

aktivitas siswa diisi oleh observer pada saat pembelajaran.

4). Angket

Angket (questionnaire) berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan

yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata, 2010:

219). Metode angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa

mengenai Model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

dalam pembelajaran geografi. Hasil angket dianalisis secara deskriptif dan

Penilaian tanggapan siswa secara klasikal dengan menghitung siswa yang

memberikan tanggapan dengan kriteria baik.

D. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitaif sesuai dengan namanya, banyak dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan

kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik,

bagan, gambar atau tampilan lain (Arikunto, 2006:12).

Page 57: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

44

Jenis-jenis penelitian kuantitatif dapat dibedakan dari keberadaan

data yang diteliti, sudah tersedia atau baru akan ditimbulkan. Jika data sudah

ada (dalam arti tidak sengaja ditimbulkan), dan peneliti tinggal merekam,

maka penelitiannya bukan eksperimen. Sebaliknya jika peneliti ingin

mengetahui gambaran tentang data yang secara sengaja ditimbulkan, maka

penelitiannya berbentuk eksperimen (Arikunto, 2006:13).

Penelitian ini berupa penelitian eksperimen jenis True Experimental

Design dengan bentuk desain Pretest-Posttest Control Group Design.

Tabel 2. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Pelaksana Posttest

Kelompok

Eksperimen

T1 X P T2

Kelompok Kontrol T1 Y P T2

Keterangan :

X = Model Cooperative Learning teknik Numbered Heads

Together (NHT)

Y = Model Pembelajaran Konvensional (Ceramah)

P = Peneliti

T1 = Pretest

T2 = Posttest

Page 58: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

45

Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan

Tahap persiapan pada penelitian ini adalah dengan melakukan

observasi awal untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sebagai dasar

menentukan populasi dan sampel, wawancara dengan guru pengampu

mata pelajaran geografi mengenai proses pembelajaran geografi di SMA

Negeri 1 Bergas, serta mengamati kondisi lingkungan kelas ketika

pembelajaran geografi berlangsung. Kegiatan selanjutnya adalah

penyusunan instrumen dan perangkat pembelajaran. Instrumen

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah lembar angket

berkaitan tanggapan siswa mengenai model pembelajaran teknik NHT, dan

perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, soal evaluasi, dan

lembar kerja siswa.

Kegiatan berikutnya adalah penyusunan soal uji coba, dengan cara

membatasi materi yang akan diteskan, menentukan kisi-kisi soal,

menentukan tipe soal, menentukan batas waktu dan jumlah soal yang akan

diujicobakan. Setelah itu, soal diujicobakan pada kelas uji coba yaitu kelas

XI IPS 2. Uji coba soal dilakukan untuk mengetahui kelayakan soal dalam

pengambilan data.

2) Tahap Pelaksanaan Peneltian

Tahap pelaksanaan penelitian diawali dengan melaksanakan pre- test

pada kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

Page 59: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

46

atau mengukur kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan. Kegiatan

selanjutnya adalah menerapkan metode NHT pada pembelajaran geografi

dengan materi hidrosfer, pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan

data seperti data observasi dan angket untuk mengetahui aktivitas belajar

dan tanggapan siswa. Kegiatan berikutnya adalah melakukan post-test

pada kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui perubahan yang

terjadi setelah penerapan metode ceramah dan NHT berlangsung.

3) Tahap Akhir

Tahap akhir dalam penelitian ini adalah mengolah atau menganilisis

data yang telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan dan

menyusun hasil olahan data tersebut serta Menyusun dan melaporkan hasil

penelitian.

E. Analisis Instrumen Penelitian

1) Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

(Arikunto, 2006:168).

Page 60: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

47

Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh

Pearason, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai

berikut :

=

√{ }{ } (Arikunto,

2006:72)

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara X dan Y

N : Banyaknya subjek/peserta didik yang diteliti

: Jumlah skor tiap butir soal

: Jumlah skor total

: Jumlah kuadrat skor butir soal

: Jumlah kuadrat skor total

Setelah diperoleh harga kemudian dibandingkan dengan dengan

taraf signifikan . Jika maka soal dikatakan valid.

Hasil analisis validitas butir soal disajikan pada Tabel 3. berikut ini :

Tabel 3. Hasil Uji Validitas

Kriteria Valid Tidak Valid

Butir Soal

1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 15,

18, 19, 20, 21, 23, 24, 26,

27, 28, 29, 30.

5, 9, 13, 14, 17, 22, 25.

Jumlah 23 butir 7 butir

Sumber: Data Penelitian 2015

Berdasarkan perhitungan validitas soal menunjukan bahwa terdapat

23 soal yang valid dan 7 butir soal yang tidak valid. Perhitungan analisis

validitas soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.

Page 61: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

48

2) Reliabilitas

Reabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan atau ajeg. Suatu instrumen dikatakan ajeg

apabila instrumen tes tersebut mempunyai keajegan hasil artinya jika

instrumen tersebut dikenakan jumlah objek yang sama pada lain waktu,

maka hasilnya akan tetap.

Untuk menentukan reliabilitas instrumen tes tipe soal objektif

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2006:100)

Keterangan:

n = banyaknya butir soal

= reliabilitas tes secara keseluruhan

= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

= proposi subjek yang menjawab item dengan salah

(q= 1-p)

pq = jumlah dari pq

S2 = varians total

Kriteria reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan harga

r tabel, jika maka item tes yang diuji cobakan reliabel.

2

2

11S

pqS

1-n

n r

Page 62: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

49

Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh 0,848. Dari

tabel r product moment diperoleh untuk N = 30 dan taraf signifikan

adalah 0,361. Karena sehingga soal reliabel.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.

3) Daya pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membeda-bedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)

dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukan

besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi. (Arikunto, 2006:218).

D =B

B

A

A

J

B

J

B = PA - PB

Keterangan:

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya jawaban benar dari kelompok atas

BB = banyaknya jawaban benar dari kelompok bawah

PA = proporsi jawaban benar dari kelompok atas

PB = proporsi jawaban benar dari kelompok bawah

Klasifikasi daya pembeda :

D : 0,00 – 0,20 dikategorikan soal jelek

D : 0,21 – 0,40 dikategorikan soal cukup

Page 63: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

50

D : 0,41 – 0,70 dikategorikan soal baik

D : 0,71 – 1,00 dikategorikan soal baik sekali

Berdasarkan analisis daya beda soal pada soal uji coba dalam

penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Yang termasuk kriteria jelek yaitu soal nomor 9, 13, 14 dan 25.

b. Yang termasuk kriteria cukup yaitu soal nomor 2, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 15,

16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27 dan 29.

c. Yang termasuk kriteria baik yaitu soal nomor 1, 3, 8, 11, 18, 24, 28 dan

30. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.

4) Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai

semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran adalah

sebagai berikut:

(Arikunto, 2006:210).

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 64: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

51

Indeks klasifikasikan tingkat kesukaran :

o Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.

o Soal dengan P 0,70 sampai 0,70 adalah soal sedang.

o Soal dengan P 0,71 sampai 0,100 adalah soal mudah.

Berdasakan analisis taraf kesukaran pada soal uji coba pada penelitian

ini diperoleh hal sebagai berikut:

a. Yang termasuk kriteria sukar yaitu soal nomor 9 dan 27.

b. Yang termasuk kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 4, 14, 21, 22, 23, 24,

26, 29 dan 30.

c. Yang termasuk kriteria mudah yaitu soal nomor 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 25 dan 28.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.

F. Metode Analisis Data

1. Deskriptif

a. Aktivitas Siswa

Data hasil observasi disajikan untuk melihat apakah siswa mampu

berperan aktif dalam proses pembelajaran geografi materi hidrosfer di

kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi, dengan

pengamatan secara klasikal pada aktivitas siswa kemudian diklasifikasi

dan diskoring. Skor yang telah diperoleh kemudian dihitung untuk

mendapatkan nilai persentase yang akan menunjukkan kriteria keaktifan

siswa.

Page 65: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

52

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Nilai = Jumlah skor total X 100

Jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh siswa

Keaktifan klasikal = Jumlah siswa yang aktif X 100 %

Jumlah keseluruhan siswa

Kriteria penilaian yang digunakan adalah :

Sangat aktif : 87%-100%

Aktif : 75%-86%

Cukup Aktif : 63%-74%

Kurang Aktif : 51%-62%

Tidak aktif : ≤ 50%

Dalam penelitian ini siswa dikatakan aktif jika secara klasikal

sebanyak ≥ 80% siswa mencapai kriteria aktif (Arikunto, 2010).

b. Hasil Pre Test dan Post Test

Mendeskripsikan hasil analisis nilai rata-rata Pre-Test dan Post-

Test dalam proses pembelajaran geografi pada materi hidrosfer di kelas

eksperimen maupun kelas kontrol secara keseluruhan.

c. Tanggapan Siswa

Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan

siswa mengenai model cooperative learning teknik NHT dalam

pembelajaran geografi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui

tanggapan siswa dalam pembelajaran merupakan analisis frekuensi, tiap

indikator diberi skor kemudian dideskripsikan, untuk mengukurnya

Page 66: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

53

digunkan skala likert variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi

indikator variabel.

Kriteria tabel yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel 4. berikut ini:

Tabel 4. Kriteria Tanggapan Siswa

No Interval Skor Kriteria Jumlah

F %

1. 34-41 Sangat setuju

2. 26-33 Setuju

3. 18-25 Tidak Setuju

4. 10-17 Sangat tidak setuju

Jumlah

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase frekuensi adalah

sebagai berikut: (Ali, 1998:186)

% =

Keterangan:

n : Frekuensi

N : Jumlah responden

2. Statistik

a. Analisis Data Pre-Test

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil

belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau

tidak. Statistika yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji chi-

kuadrat, yakni sebagai berikut:

Adapun langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Menyususn data dalam tabel frekuensi.

Page 67: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

54

a) Menentukan data terbesar dan data terkecil untuk mencari

rentan.

Rentan = data terbesar – data terkecil.

b) Menentukan banyaknya kelas interval (k) dengan

menggunakan aturan Sturges, yaitu k =1-3,3 log n dengan n=

banyaknya objek penelitian.

c) Menentukan panjang kelas interval

Interval =

(2) Menghitung rata-rata ( dan simpangan baku (s)

=

dan s =√

( )

(3) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas

(4) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus

(5) Menghitung frekuensi yang diharapkan ( dengan cara

mengalihkan besarnya ukuran sampel dengan peluang atau luas

daerah di bawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan.

(6) Menghitung statistik Chi-Kuadrat dengan rumus :

Keterangan :

= harga chi-kuadrat

= jumlah kelas interval

Page 68: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

55

= frekuensi hasil pengamatan

= frekuensi yang diharapkan

(7) Membandingkan harga Chi Kuadrat data dengan tabel Chi

Kuadrat dengan dk = k-3 dan taraf signifikan 5%.

(8) Menarik kesimpulan, Ho ditolak jika dalam hal

lainnya Ho diterima. (Sudjana, 2005: 273)

2) Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians digunakan untuk mengetahui apakah

data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians

yang sama atau tidak.

Hipotesis yang digunakan dalam uji kesamaan dua varians adalah

sebagai berikut :

Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan uji Bartlett dengan

rumus sebagai berikut :

{ }

diterima jika (Sudjana, 2005:263)

Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau tidak

maka hitung dikonsultasikan dengan tabel dengan

Page 69: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

56

dengan derajat (dk) banyaknya kelas dikurangi 1. Jika hitung <

tabel maka diterima. Yang berarti kedua kelas tersebut

mempunyai varian sama atau dikatakan homogen.

3) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji Kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui apakah

kelompok sampel memiliki rata–rata yang sama atau tidak secara

statistik. Hipotesis yang digunakan dalam uji kesamaan dua varians

adalah sebagai berikut.

Untuk menguji homogenitas digunakan rumus sebagai berikut.

Var terbesar

F =

Var terkecil

Jika F < F

α , dengan α = 5%, -

1 dk pembilang -1 dk penyebut, maka kedua kelompok mempunyai

varians yang sama atau kedua kelompok tersebut homogen.

(Sugiyono 2011).

b. Analisis Data Post-Test

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menganalisis data hasil

belajar post tes guna mengetahui kenormalan data. perhitungannya

sama dengan perhitungan normalitas sebelum perlakuan.

Page 70: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

57

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians

yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang

sama maka dikatakan kedua kelompok homogen. Perhitungannya

sama dengan perhitungan homogenitas sebelum perlakuan.

3) Uji perbedaan dua rata-rata ( Uji Hipotesis )

Analisis data ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan

hasil belajar (aspek kognitif) geografi materi hidrosfer antara kelas

yang menggunakan model Cooperative Learning teknik Numbered

Heads Together dengan kelas yang menggunakan teknik

pembelajaran ceramah.

Analisis data dengan t-tes digunakan untuk menguji hipotesis :

Ho : 1 ≤ 2

Ha : 1 > 2

Keterangan :

= rata-rata data kelompok eksperimen

= rata-rata data kelompok kontrol

Maka untuk menguji hipotes digunakan rumus :

t =

atau s =√

(Sudjana, 2005 : 239)

Page 71: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

58

Keterangan :

= mean sampel kelompok eksperimen

= mean sampel kelompok kontrol

simpangan baku

= varians kelompol eksperimen

= varians kelompok kontrol

= banyaknya sampel kelompok eksperimen

= banyaknya sampel kelompok kontrol

Dengan dk = ( + − 2) kriteria pengujian ditolak jika

t ≥ t dengan taraf signifikasi α = 5% kriteria penolakan

Ho adalah t ≥ t (1- α ), (

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian eksperimen ini adalah:

a. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya ≥ 85%

siswa memperoleh kriteria aktif.

b. Meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa, yaitu sekurang-kurangnya

≥ 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75.

Page 72: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

89

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads

Together (NHT) dapat terlaksana dengan baik hal itu dibuktikan dengan

observasi kinerja guru yang menunjukan kriteria baik dan aktivitas siswa

termasuk dalam kriteria sangat aktif.

2. Aktivitas dan hasil belajar kelas eksperimen lebih efektif dari pada kelas

kontrol, hal tersebut ditunjukkan dengan aktivitas siswa pada kelas

eksperimen mencapai kriteria sangat aktif yaitu sebesar 87% sedangkan

kelas kontrol hanya mencapai kriteria cukup aktif yaitu sebesar 66%. Hasil

belajar siswa ditunjukkan dengan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen

yaitu 85,48 dengan persentase ketuntasan 96,7% lebih besar dari nilai rata-

rata kelas kontrol yaitu 76,25 dengan persentase ketuntasan 75%.

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian penulis memberikan beberapa

saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

1. Guru diharapkan mampu melaksanakan model Cooperative Learning teknik

Numbered Heads Together (NHT) sebagai alternatif metode pembelajaran

yang inovatif/ bervariasi, agar pembelajaran tidak monoton dan tidak

89

Page 73: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

90

membosankan, sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan dan

dapat memotivasi siswa agar aktif dalam mengembangkan kemampuannya

dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Dalam menerapkan teknik Numbered Heads Together (NHT) sebaiknya

guru memberikan arahan dan membimbing peserta didik agar percaya diri

dalam menyampaikan hasil diskusi dengan kemampuan yang dimiliki.

3. Siswa diharapkan agar lebih meningkatkan kerjasama, kekompakan, dan

keaktifannya pada saat pembelajaran.

Page 74: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

91

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1998. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Anni, Chtarina Tri, dkk.2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Akbarleni, Afrina. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Powerpoint pada

Siswa Kelas III SDN Bringin 02.Skripsi.2012. Semarang :Universitas

Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rieneka Cipta.

. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Atmoko, Ari Dwi. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT) Menggunakan Media Buklet Pada Materi Klasifikasi

Makhluk Hidup di SMP Negeri 1 Gembong Kabupaten Pati. Skripsi.

Semarang: Universitas Negeri Semarang

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA

Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan

Matematika Sekolah UNESA.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning Theory, Research and Practice.

Bandung: Nusa Media

Solihatin. Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning, Jakarta: Bumi

aksara.

Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Karya.

91

Page 75: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

92

. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Sukhesti, Fitri. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Akuntansi

Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Pada Siswa

Kelas X Akuntansi SMK YAPEK Gombong Tahun Ajaran 2012/ 2013.

Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sulistiyanto, Iwan Gatot. 2009. Geografi SMA/ MA Kelas X. Jakarta: PT Balai

Pustaka

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning-Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar .

Syaodih, Nana Sukmadinata.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Page 76: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

93

93

LAMPIRAN

Page 77: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

40

Lmpiran 1

94

Page 78: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

95

No. Nama kode

1 Aan Galih Prananto E-01

2 Ajeng Mega Anggreany E-02

3 Alim Jati Kusuma E-03

4 Clara Widya W. E-04

5 Dewi Sekar Sari E-05

6 DharA Mega Carissa Henrita E-06

7 Dian Yulia Wulandari E-07

8 Dionisius Nico Wahyu E-08

9 Dita Wulan Sari E-09

10 Donadus Hildovan Shutmulder C. E-10

11 Een E-11

12 Eka Andriyani Hasanah E-12

13 Engga Adi Nugroho E-13

14 Firdha Khoirun N. E-14

15 Fitri Novitasai E-15

16 Fitriyati E-16

17 Helmi Riza Wijaya E-17

18 Indah Tri A. E-18

19 Jihan Haris Najunda E-19

20 Marcellinus Unggul Fridayanto E-20

21 Marya Elvira Diana E-21

22 Megananda Fajar Annisa E-22

23 Nadza Ivan Drian E-23

24 Nila Uswatun Khasanah E-24

25 Riky Prastyo E-25

26 Satrio Adi Pangestu E-26

27 Shania Arum Destyarini E-27

28 Viona Ika Safira E-28

29 Wahyu Rizki N.C E-29

30 Yorika S. E-30

31 Zulfa Susanti E-31

Lampiran 2

DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN X-2

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 79: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

96

No. Nama Kode

1 Aris K-01

2 Barik Kharisma Nurbani K-02

3 Bunga Septiana Sari K-03

4 Deva Eka Raharja K-04

5 Dian Fatmawati K-05

6 Dianingrum Dwi Putri Damayanti K-06

7 Erma Utafia K-07

8 Fahrur Ahmadi K-08

9 Felix Vicky Lugas Dewangga K-09

10 Fina Andriyani K-10

11 Indra Okta Saputra K-11

12 Jodi Nugroho Setiawan K-12

13 Manggar Rizka Novitri K-13

14 Meida Nur Afifah K-14

15 Miftah Karunia Jawi K-15

16 Mlati Fashla K-16

17 Muhammad Budi Wibowo K-17

18 Nadira Nurul 'Izzah K-18

19 Novi Anggita Enggarsari K-19

20 Nur Wachid Saputra K-20

21 Nurul Fandhilah K-21

22 Nurul Hanifah K-22

23 Nurunnisa Paquita K-23

24 Panji Nur Rozaqi K-24

25 Rian Boro Supriadi K-25

26 Rizki Widiardi K-26

27 Rizqy Fadlur Rohman K-27

28 Rr. Noviana Gusti Poetri K-28

29 Ruli Andriyanto K-29

30 Trisnia Nungki Khotimah K-30

31 Wilda Nusva Lilasari K-31

32 Yulia Fitriani K-32

Lampiran 3

DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL X-1

TAHUN AJARAN2014/2015

Page 80: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

40

Lampiran 4

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bergas

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ Genap

Alokasi Waktu : 64 jam (1 jam = 45 menit)

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Unsur-unsur Geosfer

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Contoh

3.3. Menganalisis

hidrosfer dan

dampaknya

terhadap

kehidupan di

bumi

Hidrosfer :

Siklus hidrologi

Perairan darat:

Air tanah

Sungai dan

(DAS)

Danau

Rawa

secara individu

memahami

unsur-unsur

utama siklus

hidrologi

secara individu

menggambarkan

macam-macam

siklus hidrologi

Membaca

referensi

tentang

berbagai jenis

perairan darat

Menjelaskan proses

terjadinya siklus

hidrologi dan

bagian-bagianya

Mengidentifikasi

berbagai jenis

perairan darat

Mengidentifikasi

sungai berdasarkan

proses terjadinya

dan sumber airnya

Tugas

individu

Tugas

individu

Unjuk kerja

Uraian

singkat

Uraian

singkat

Tes lisan

Identifikasi

unsur-unsur

utama siklus

hidrologi!

Jelaskan

persamaan

dan perbedaan

infiltrasi di

padang pasir

dan daerah

karst!

Gambarkan

dan jelaskan

proses siklus

hidrologi

8 JP

Buku sumber Geografi

SMA X PT. Balai

Pustaka

Buku penunjang lain

Gambar-gambar/ foto

yang relevan

mengenai siklus

hidrologi, macam-

macam sungai, danau

dan air tanah .

Leptop

Internet

97

Page 81: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

41

Mengetahui,

Semarang, Mei 2015

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Solidin S.pd Rokhmat Widodo

NIP. 197001241999031003 NIM. 3201411177

Perarian laut:

Zona Pesisir

dan Laut

Klasifikasi

Laut

Morfologi

Laut

Secara kelompok,

diskusi menentukan

jenis air tanah

berdasarkan

letaknya dari

struktur lapisan

tanah

Memahami bentuk

atau tipe sungai dan

pola aliran sungai

Diskusi tentang

jenis-jenis danau

serta dampak

positif dan

negatifnya

Memahami

berbagai jenis rawa

dan manfaatnya

Menunjukan

contoh-contoh pola

alira sungai

Mengklasifikasi

jenis-jenis laut

berdasarkan letak,

kedalaman dan

wilayah kekuasaan

Menunjukkan

bentuk-bentuk

morfologi dasar

laut

Mengidentifikasi

pembagian wilayah

laut di Indonesia

Tugas

kelompok

Tugas

kelompok

Tugas

Individu

Diskusi

Diskusi

Tes lisan

Deskripsikan

pengertian DAS

dengan bahasa yang

sederhana!

Jelaskan tipe

sungai dan pola

alirannya!

Jelaskan manfaat

sungai!

Buku Sumber Geografi

SMA X PT. Balai

Pustaka

Buku penunjang lain

Gambar-gambar/ foto

yang relevan mengenai

gambar batas wilayah

laut indonesia .

Internet

Leptop

98

Page 82: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

99

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bergas

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (Sepuluh) Semester II

Standart Kompetensi : 3. Menganalisis Unsur-unsur Geosfer

Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap

kehidupan di bumi

Indikator : 1. Menjelaskan siklus hidrologi dan bagian-bagianya

2. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan darat

3. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan laut

Alokasi Waktu : 8 X 45’ (4 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Siswa mampu menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi

Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian dari siklus hidrologi

Pertemuan II

Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis dan pola aliran sungai

Siswa mampu menyebutkan macam-macam danau

Siswa mampu menentukan jenis air tanah berdasarkan letaknya.

Pertemuan III

Siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis laut berdasarkan letak,

kedalaman dan wilayah kekuasaan

Siswa mampu Menunjukkan bentuk-bentuk morfologi dasar laut

Page 83: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

100

Pertemuan IV

Siswa mampu Mengidentifikasi pembagian wilayah laut di Indonesia

B. Materi Pembelajaran

Hidrosfer

- Siklus air

- Perairan darat

- Perairan laut

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab dan diskusi dengan teknik Numbered Heads

Together (NHT).

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru mengulas pelajaran sebelumnya.

- Guru menanyakan pengertian hujan kepada siswa sesuai dengan

pemahamannya.

- Guru mengkaitkan hasil pemahaman siswa dengan tujuan pada materi

yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini.

2. Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi

- Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan disampaikan

pada pertemuan tersebut.

Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal pre-test tentang materi hidrosfer

- Guru menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi dan bagianya

- Siswa tanya jawab dengan guru tentang proses terjadinya siklus

hidrologi dan bagian-bagianya.

Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

Page 84: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

101

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang

dimengerti.

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran serta

meminta siswa untuk mempelajari tentang perairan darat.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam.

Pertemuan II

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru mengulas pelajaran sebelumnya.

- Guru menanyakan macam perairan darat yang ada di sekitar

lingkungan siswa.

- Guru mengkaitkan hasil pemahaman siswa dengan tujuan pada materi

yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

Eksplorasi

- Guru memberikan penjelasan mengenai materi perairan darat yang

diselingi dengan diskusi dan tanya jawab.

Elaborasi

- Pembelajaran dengan teknik Numbered Heads Together (NHT).

a. Penomoran (numbering)

Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada

setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.

b. Mengajukan pertanyaan (questioning)

Guru memberikan lembar diskusi siswa yang berkaitan langsung

dengan materi.

c. Berfikir bersama (heads together)

Guru mengecek pemahaman siswa dengan meminta siswa

untuk menyelesaikan lembar diskusi dan memikirannya sendiri

kemudian secara berkelompok mendiskusikan dengan teman

Page 85: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

102

sekelompoknya. Setiap kelompok memastikan setiap

anggotanya dapat memahami diskusi tersebut.

Guru mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam satu

kelompok.

Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing-

masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami

kesulitan.

d. Menjawab (answering)

Guru memanggil suatu nomor tertentu untuk menyelesaikan

soal tersebut didepan kelas (siswa menyampaikan jawaban

mewakili kelompoknya).

Siswa yang nomornya sesuai mengancungkan tangannya dan

mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang

dimengerti.

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran serta

meminta siswa untuk mempelajari tentang perairan laut.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam

Pertemuan III

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru mengulas pelajaran sebelumnya.

- Guru menanyakan pengertian perairan laut sesuai dengan pemahaman

siswa.

- Guru mengkaitkan hasil pemahaman siswa dengan tujuan pada materi

yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini.

Page 86: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

103

2. Kegiatan Inti (70 menit)

Eksplorasi

- Guru memberikan penjelasan mengenai materi perairan laut yang

diselingi dengan diskusi dan tanya jawab.

Elaborasi

- Penerapan Pembelajaran dengan teknik Numbered Heads Together

(NHT).

a. Penomoran (numbering)

Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada

setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.

b. Mengajukan pertanyaan (questioning)

Guru memberikan lembar diskusi siswa yang berkaitan langsung

dengan materi.

c. Berfikir bersama (heads together)

Guru mengecek pemahaman siswa dengan meminta siswa

untuk menyelesaikan lembar diskusi dan memikirannya sendiri

kemudian secara berkelompok mendiskusikan dengan teman

sekelompoknya. Setiap kelompok memastikan setiap

anggotanya dapat memahami diskusi tersebut.

Guru mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam satu

kelompok.

Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing-

masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami

kesulitan.

d. Menjawab (answering)

Guru memanggil suatu nomor tertentu untuk menyelesaikan

soal tersebut didepan kelas (siswa menyampaikan jawaban

mewakili kelompoknya).

Siswa yang nomornya sesuai mengancungkan tangannya dan

mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Page 87: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

104

Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang

dimengerti.

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran serta

meminta siswa mempelajari materi hidrosfer dari awal sampai akhir agar

lebih memahaminya.

- Guru memberikan tugas individu untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam.

Pertemuan IV

1.Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru menanyakan Pembagian wilayah laut di Indonesia laut sesuai

dengan pemahaman siswa.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (70 menit)

Eksplorasi

- Guru mengumpulkan tugas individu siswa dan dikoreksi bersama

secara menyilang.

- Guru mengumumkan dan pemberian penghargaan kepada kelompok

yang mendapat nilai tertinggi dari hasil diskusi pada pertemuan

sebelumnya

- Guru mengulas kembali materi hidrosfer

- Guru memberikan soal post-test mengenai materi hidrosfer kepada

siswa

Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal post-test mengenai materi hidrosfer

Page 88: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

105

Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam.

E. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Papan tulis white board dan perlengkapan

- Iwan Gatot Sulistiyanto. (2009). Geografi SMA/ MA Kelas X. Jakarta. PT.

Balai Pustaka

- Buku geografi yang relevan lainnya.

F. Penilaian

a. Prosedur penilaian : Penilaian proses dan hasil

b. Jenis penilaian : Tes tertulis

c. Bentuk tes : Pilihan ganda

d. Alat penilaian : LDS, Pre-test dan Post-test

Page 89: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

106

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bergas

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (Sepuluh) Semester II

Standart Kompetensi : 3. Menganalisis Unsur-unsur Geosfer

Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di bumi

Indikator : 1. Menjelaskan siklus hidrologi dan bagian-bagianya

2. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan darat

3. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan laut

Alokasi Waktu : 8 X 45’ (4 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Siswa mampu menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi

Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian dari siklus hidrologi

Pertemuan II

Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis dan pola aliran sungai

Siswa mampu menyebutkan macam-macam danau

Siswa mampu menentukan jenis air tanah berdasarkan letaknya.

Pertemuan III

Siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis laut berdasarkan letak,

kedalaman dan wilayah kekuasaan

Siswa mampu Menunjukkan bentuk-bentuk morfologi dasar laut

Page 90: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

107

Pertemuan IV

Siswa mampu Mengidentifikasi pembagian wilayah laut di Indonesia

B. Materi Pembelajaran

Hidrosfer

- Siklus air

- Perairan darat

- Perairan laut

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab dan diskusi

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru mengulas pelajaran sebelumnya.

- Guru menanyakan pengertian hujan kepada siswa sesuai dengan

pemahamannya.

- Guru mengkaitkan hasil pemahaman siswa dengan tujuan pada materi

yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini.

2 Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi

- Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan disampaikan

pada pertemuan tersebut.

Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal pre-test tentang materi hidrosfer

- Guru menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi dan bagianya

- Siswa tanya jawab dengan guru tentang proses terjadinya siklus

hidrologi dan bagianya Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

Page 91: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

108

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang

dimengerti.

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran serta

meminta siswa untuk mempelajari tentang air permukaan didarat.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam.

Pertemuan II

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru mengulas pelajaran sebelumnya.

- Guru menanyakan macam perairan darat yang ada di sekitar

lingkungan siswa.

- Guru mengkaitkan hasil pemahaman siswa dengan tujuan pada materi

yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

Eksplorasi

- Guru memberikan penjelasan mengenai materi perairan darat yang

diselingi dengan diskusi dan tanya jawab.

- Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok masing-masing 4

orang untuk mendiskusikan mengenai:

1) Jenis air tanah berdasarkan letaknya.

2) Jenis-jenis dan pola aliran sungai

3) Macam-macam danau

Elaborasi

- Guru memberikan lembar diskusi siswa untuk dikerjakan.

Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

Page 92: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

109

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang

dimengerti.

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran serta

meminta siswa untuk mempelajari tentang perairan laut.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam.

Pertemuan III

1.Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru mengulas pelajaran sebelumnya.

- Guru menanyakan pengertian perairan laut sesuai dengan

pemahaman siswa.

- Guru mengkaitkan hasil pemahaman siswa dengan tujuan pada

materi yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

Eksplorasi

- Guru memberikan penjelasan mengenai materi perairan laut yang

diselingi dengan tanya jawab.

- Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok masing-masing 4

orang untuk mendiskusikan mengenai:

1) Laut dan klasifikasinya

2) Morfologi laut

Elaborasi

- Guru memberikan lembar diskusi siswa untuk dikerjakan.

Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

Page 93: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

110

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang

dimengerti.

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran serta

meminta siswa mempelajari materi hidrosfer dari awal sampai akhir agar

lebih memahaminya.

- Guru memberikan tugas individu untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam.

Pertemuan IV

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi (10 menit)

- Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

- Guru menanyakan Pembagian wilayah laut di Indonesia laut sesuai

dengan pemahaman siswa.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (70 menit)

Eksplorasi

- Guru mengumpulkan tugas individu siswa dan dikoreksi bersama

secara menyilang.

- Guru mengulas kembali materi hidrosfer

- Guru memberikan soal post-test tentang materi hidrosfer kepada

siswa

Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal post-test tentang materi hidrosfer

Konfirmasi

- Guru memberi konfirmasi dan mengklarifikasi sekilas terhadap

jalannya kegiatan pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Melakukan refleksi materi yang telah dibahas

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.

- Guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam.

Page 94: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

111

E. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Papan tulis white board dan perlengkapan

- Iwan Gatot Sulistiyanto. (2009). Geografi SMA/ MA Kelas X. Jakarta. PT.

Balai Pustaka

- Buku geografi yang relevan lainnya.

F. Penilaian

a. Prosedur penilaian : Penilaian proses dan hasil

b. Jenis penilaian : Tes tertulis

c. Bentuk tes : Pilihan ganda

d. Alat penilaian : LDS, Pre-test dan Post-test

Page 95: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

112

Lampiran 7

LEMBAR DISKUSI SISWA

Jelaskan istilah di bawah ini dengan singkat dan tepat !!!

1. Siklus Hidrologi

2. Danau Tektonik

3. Evaporasi

4. Punggung laut

5. Contoh laut tepi

6. Sungai periodik

7. Danau karst

8. kuroshiwo

9. pola aliran anular

10. Laut transgresi

Uraikanlah !!!

1. Apakah perbedaan mendasar antara evaporasi, transpirasi, dan

evaportranspirasi? Uraikanlah.

2. Bagaimanakah proses terjadinya siklus panjang?

3. Sebutkan proses-proses yang ada dalam siklus air?

4. Sebutkan tipe-tipe pola aliran sungai?

5. Apakah yang dimaksud dengan Batas Teritorial, Batas Landas Kontinen, dan

Batas Zona Ekonomi Eksklusif? Terangkanlah

Page 96: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

113

Lampiran 8

Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siswa

Jelaskan !!!

1. Siklus Hidrologi : rangkaian proses perpindahan air dari suatu tempat ketempat lain

melalui penguapan,pengembunan dan hujan akhirnya mengalir kembali ke tempat

semula.

2. Danau Tektonik : Danau yang terjadi karena penurunan permukaan bui sebagai

akibat pergeseran atau patahan oleh tenaga endogen

3. Evaporasi : proses perubahan air menjadi gas pada lingkungan abiotik.

4. Punggung laut : Relief dasar laut yang berbentuk bukit dalam laut dan memisahkan

laut satu dengan laut lain

5. Contoh laut tepi : laut cina selatan dan laut jepang

6. Sungai periodik : Sungai yang mengalir sepanjang tahun

7. Danau karst : pelarutan tanah kapur secara vertikal sampai pada lapisan yang resisten

8. Kuroshiwo : arus laut panas

9. pola rektangular : Pola aliran sungai yang terdapat pada daerah yang mempunyai

struktur patahan, baik patahan yang sesungguhnya atau joint (retakan) pola airan

berbentuk siku-siku

10. Laut transgresi : laut yang terjadi karena genangan air pada daratan yang lebih

rendah.

Page 97: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

114

Uraiakan !!!

1. - Evaporasi : perubahan zat cai menjadi uap air

- Transpirasi : penguapan air dari tumbuhan melalui pori-pori daun

- Evaportranspirasi : gabungan antara evaporasi dan transpirasi

2. Proses terjadinya siklus panjang : air laut menguap kemudian membentuk kristal-

kristal es di atas laut, terbawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh menjadi

salju, membentuk gletser (lapisan es yang bergerak menuruni lereng di pegunungan),

masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.

3. Proses siklus hidrologi : Energi panas matahari memanasi wilayah perairan

dipermukaan bumi, terutama samudra dan laut, sehingga terjadilah proses penguapan.

Uap air kemudian bergerak naik dan mengalami penurunan suhu. Pada ketinggian

tertentu, uap air mengalami kondensasi dan berubah menjadi awan hujan. Selanjutnya,

awan hujan berubah menjadi hujan atau salju.

4. Tipe pola aliran sungai : Paralel, Rektanguler, Angular, Radial Sentrifugal, Radial

sentripetal, Trelis Anular, dan Dendritik.

5. - Batas Teritorial, : wilayah laut yang di ukur sejauh 12 mil dari garis

pantai.

- Batas Landas Kontinen : wilayah laut dengan kedalaman sampai 200 m di bawah

permukaan laut.

- Zona Ekonomi Eksklusif : wilayah laut yang diukur sejauh 200 mil dari garis dasar

pulau terluar.

Page 98: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

115

Lampiran 9

Kisi-Kisi

Tes Uji Coba Instrumen Test

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Indikator Soal No

Soal

Bentuk

Soal

1.

Menganalisis

unsur-unsur

Geosfer

Menganalisis

hidrosfer dan

dampaknya

terhadap

kehidupan di

bumi

Hidrosfer

Menjelaskan

macam-macam

dan proses

terjadinya

siklus

hidrologi

Mengidentifika

si berbagai

jenis perairan

darat

Mengklasifikas

ikan jenis-jenis

laut

berdasarkan

letak,

kedalaman dan

wilayah

kekuasaan

1, 5,

7,19,

25, 26.

3, 6, 8,

9,10,

12, 14,

16, 17,

18, 21,

27, 30

2, 4,

15, 20,

11, 13,

16, 22,

23, 24,

28, 29,

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

Page 99: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

116

Lampiran 10

Soal Uji Coba Instrumen Tes

Mata Pelajaran : Geografi

Sekolah : SMA N 1 Bergas

Kelas/Semester : X (sepuluh) semester ll

Jumlah Soal : 30 soal

Waktu : 45 menit

__________________________________________________________________

Petunjuk Umum

1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor pada lembar jawaban

2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dengan memberi tanda silang (X) a, b,

c, d atau e !

3. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan.

1. Peristiwa pelepasan uap air dari benda-benda abiotik (permukaan

bumi) dan biotik (tumbuhan) disebut juga dengan ….

a. evaporasi d. presipitasi

b. transpirasi e. infiltrasi

c. evapotranspirasi

2. Menurut letaknya, Laut Hitam dan Laut Baltik termasuk laut ....

a. pedalaman d. transgresi

b. tepi e. regresi

c. tengah

3. Pola aliran sungai yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik

patahan yang sesungguhnya atau joint (retakan) pola airan berbentuk siku-siku….

a. pola rectangular d. pola angular

b. pola trellis e. pola dendritik

c. pola radial sentripetal

4. Kewajiban Indonesia dengan berlakunya batas laut

ZEE sejauh 200 mil adalah ....

a. memanfaatkan sumber daya laut se optimal mungkin

b. melarang kapal asing berlayar di wilayah ZEE

c. menghormati lalu lintas damai di laut

d. memberi kesempatan kapal asing untuk mengeks ploitasi sumber daya laut

e. tidak melakukan eksploitasi sumber daya laut

Page 100: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

117

5. Istilah dibawah ini yang tidak termasuk dalam proses siklus hidrologi

a. intersepsi d. transpirasi

b. presipitasi e. infiltrasi

c. evaporasi

6. Sungai merupakan fenomena alam yang multifungsi. Di bawah ini yang bukan

merupakan fungsi penting dari sungai adalah dapat digunakan untuk ....

a. kepentingan pengairan

b. sumber pengambilan bahan-bahan bangunan

c. sarana lalu lintas air

d. tempat pembuangan akhir

e. sumber pembangkit tenaga listrik

7. Air laut menguap dan terjadi kondensasi sehingga menjadi awan kemudian jatuh

hujan di laut. Tersebut disebut siklus ....

a. terkecil d. besar

b. kecil e. terbesar

c. sedang

8. Sungai yang terus mengalir mengikis batuan yang dilalui sehingga mencapai batuan

induknya disebut sungai ....

a. anteseden d. epigenesa

b. subsekwen e. episodik

c. insekwen

9. Air tanah yang berada di antara dua lapisan batuan yang kedap air sehingga dapat

menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan dan jika ada jalan keluar akan

memancar. Air ini disebut ....

a. meteoric water d. juvenil water

b. connate water e. artesian water

c. fossil water

10. Berdasarkan sumber airnya, sungai-sungai di Indonesia termasuk jenis

sungai ....

a. gletser d. musim

b. campuran e. periodik

c. hujan

Page 101: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

118

11. Kedalaman dasar laut atau lautan yang memiliki arti ekonomi, yaitu zona ....

a. literal d. batial

b. neritik e. hadal

c. abisal

12. Tanah basah yang selalu digenangi air karena system drainase yang buruk disebut ....

a. air tanah d. sungai

b. bendungan e. rawa

c. danau

13. Dasar laut yang kedalamanya antara 200-1000 m disebut …

a. litoral d. batial

b. abisal e. palung

c. neritik

14. Air sumur artesis sangat berpotensi bagi daerah-daerah yang kondisi alamnya kering

seperti pada daerah arid dan semiarid karena kemelimpahan airnya. Sumur artesis

muncul karena .…

a. digali dengan kedalaman tinggi sehingga ditemukan sumber yang besar

b. letak permukaan air tanahnya lebih rendah daripada permukaan air tanah daerah

tangkapan hujannya

c. sumber airnya berada di dasar-dasar lembah sehingga merupakan pusat dari

tangkapan hujan

d. terdapat sungai bawah tanah pada titik pengeborannya sehingga air tidak

berhenti sepanjang musim

e. letak sumber airnya di tebing-tebing pegunungan yang merupakan tempat

munculnya akumulasi mata air

15. Bagian sungai yang mengalami erosi paling kuat adalah ....

a. bagian hulu d. muara

b. bagian tengah e. sumber air

c. bagian hilir

16. Relief dasar laut yang berbentuk bukit dalam laut dan memisahkan laut satu dengan

laut lain disebut ....

a. palung laut c. lubuk laut e. punggung laut

b. ambang laut d. basin

Page 102: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

119

17. Pola aliran sungai yang tidak membentuk sudut siku-siku, tetapi lebih kecil atau lebih

besar 90° disebut dengan ….

a. pola rectangular d. pola angular

b. pola trellis e. pola dendritik

c. pola radial sentripetal

18. Danau yang berada di daerah kapur disebut danau ....

a. buatan d. tektonik

b. karst e. tektovulkanik

c. vulkanik

19. Penguapan yang berasal dari badan-badan air dan dari benda/pohon/batuan atau

lainnya disebut ....

a. intersepsi d. presipitasi

b. perkolasi e. reboisasi

c. transpirasi

20. Berikut ini adalah salah satu contoh arus laut panas yaitu arus ....

a. teluk d. oyashiwo

b. Brasilia e. kuroshiwo

c. labrador

21. Sungai yang mengalir sepanjang tahun disebut sungai ....

a. hujan d. periodik

b. gletser e. permanen

c. campuran

22. Dengan adanya organisme yang mengeluarkan sinar fosfor maka air laut berwarna ....

a. hijau d. ungu

b. kuning e. merah

c. biru

23. Beting karang ini sudah agak jauh dari pantai, panjangnya ada yang sampai 2.000 km

disebut karang ....

a. atol c. pesisir e. penghalang

b. pantai d. cincin

24 .Perairan laut Indonesia berdasarkan letaknya tergolong ke dalam ....

a. laut tepi c. laut lepas e. selat

b. laut tengah d. laut pedalaman

Page 103: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

120

25. Uap air yang menjadi air karena pendinginan disebut ....

a. evaporasi d. infiltrasi

b. transpirasi e. kondensasi

c. evapotranspirasi

26. Perembesan air ke dalam tanah melalui pori tanah disebut ....

a. evaporasi d. infiltrasi

b. transpirasi e. kondensasi

c. evapotranspirasi

27. Pola aliran pada daerah dome atau gunung berapi pada stadium muda, mengalir pada

lereng-lereng pegunungan, termasuk pola aliran ....

a. pinnate d. annular

b. radial e. trellis

c. radial sentrifugal

28. Laut yang terletak diantara dua buah benua yang berdekatan disebut laut ....

a. pedalaman d. tepi

b. ingresi e. dangkal

c. tengah

29. Dangkalan sunda dan dangkalan sahul jika dilihat dari proses terjadinya termasuk

jenis laut …

a. ingresi d. pedalaman

b. transgresi e. tepi

c. tengah

30. Danau yang terjadi karena adanya pergeseran kulit bumi disebut danau ....

a. vulkanik d. tektonik

b. kaldera e. tektovulkanik

c. kawah

Page 104: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

121

Lampiran 11

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. C 11. D 21. E

2. A 12. A 22. A

3. A 13. D 23. A

4. C 14. E 24. B

5. A 15. A 25. E

6. D 16. E 26. D

7. B 17. A 27. D

8. C 18. B 28. C

9. D 19. C 29. B

10. E 20. E 30. D

Page 105: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

122

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 UC-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784

2 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784

3 UC-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784

4 UC-01 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27 729

5 UC-08 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 676

6 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 25 625

7 UC-24 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 529

8 UC-23 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 576

9 UC-27 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24 576

10 UC-09 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 24 576

11 UC-12 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 22 484

12 UC-19 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 22 484

13 UC-26 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 19 361

14 UC-28 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 18 324

15 UC-03 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 18 324

16 UC-06 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 289

17 UC-16 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 17 289

18 UC-18 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 15 225

19 UC-22 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 15 225

20 UC-29 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 15 225

21 UC-10 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 14 196

22 UC-02 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 14 196

23 UC-05 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 13 169

24 UC-20 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13 169

25 UC-17 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 13 169

26 UC-30 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 11 121

27 UC-07 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11 121

28 UC-21 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 10 100

29 UC-25 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9 81

30 UC-11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 7 49

∑X 15 19 20 15 18 19 22 19 9 18 21 20 25 13 22 23 21 21 22 23 17 16 17 17 18 17 11 18 17 17 550 11240

r 0,493 0.420 0.585 0.451 0.263 0.531 0.409 0.486 0.258 0.362 0.445 0.448 0.298 0.083 0.397 0.499 0.363 0.644 0.494 0.525 0.448 0.147 0.426 0.664 0.362 0.372 0.505 0.537 0.686 0.524

rtable 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

kriteria Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid

B 15 19 20 15 18 19 22 19 9 18 21 20 25 13 22 23 21 21 22 23 17 16 17 17 18 17 11 18 17 17

Js 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P 0.500 0.633 0.667 0.500 0.600 0.633 0.733 0.633 0.300 0.600 0.700 0.667 0.833 0.433 0.733 0.767 0.700 0.700 0.733 0.767 0.567 0.533 0.567 0.567 0.600 0.567 0.367 0.600 0.567 0.567

kriteria Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang

BA 11 12 14 10 11 12 14 13 6 12 14 12 14 7 14 14 13 14 14 14 10 10 10 13 11 10 8 13 13 13

BB 4 7 6 5 7 7 8 6 3 6 7 8 11 6 8 9 8 7 8 9 7 6 7 4 7 7 3 5 4 4

JA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

D 0.467 0.333 0.533 0.333 0.267 0.333 0.400 0.467 0.200 0.400 0.467 0.267 0.200 0.067 0.400 0.333 0.333 0.467 0.400 0.333 0.200 0.267 0.200 0.600 0.267 0.200 0.333 0.533 0.600 0.600

kriteria Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Baik Cukup Baik

Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai dibuang Dipakai Dipakai Dipakaikriteria

Validitas

No KodeNomer Soal

Y Y2

Nomer Soal Nomer Soal Nomer Soal Nomer Soal Nomer Soal

Kesukara

nD

aya P

em

beda

Lampiran 12

ANALISIS BUTIR SOAL

(Validitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda)

Page 106: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

123

Lampiran 13

Kisi-Kisi

Instrument Tes Hasil Belajar

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Indikator Soal No

Soal

Bentuk

Soal

1.

Menganalisis

unsur-unsur

Geosfer

Menganalisis

hidrosfer dan

dampaknya

terhadap

kehidupan di

bumi

Hidrosfer

Menjelaskan

macam-macam

dan proses

terjadinya

siklus

hidrologi

Mengidentifika

si berbagai

jenis perairan

darat

Mengklasifikas

ikan jenis-jenis

laut

berdasarkan

letak,

kedalaman dan

wilayah

kekuasaan

1, 3,

12, 13,

17.

2, 4, 7,

9, 10,

15, 20.

6, 5, 8,

11, 14,

16, 18,

19,

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

Page 107: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

124

Lampiran 14

Instrument Tes Hasil Belajar Geografi

Mata Pelajaran : Geografi

Sekolah : SMA N 1 Bergas

Kelas/Semester : X (sepuluh) semester ll

Jumlah Soal : 20 soal

Waktu : 45 menit

________________________________________________________________

Petunjuk Umum

1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor pada lembar jawaban

2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dengan memberi tanda

silang (X) a, b, c, d atau e !

3. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan.

1. Peristiwa pelepasan uap air dari benda-benda abiotik (permukaan

bumi) dan biotik (tumbuhan) disebut juga dengan ….

a. evaporasi c. evapotranspirasi e. infiltrasi

b. transpirasi d. presipitasi

2. Pola aliran sungai yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur

patahan, baik patahan yang sesungguhnya atau joint (retakan) pola airan

berbentuk siku-siku….

a. pola rectangular c. pola radial sentripetal e. pola dendritik

b. pola trellis d. pola angular

3. Air laut menguap dan terjadi kondensasi sehingga menjadi awan kemudian

jatuh hujan di laut. Tersebut disebut siklus ....

a. terkecil c. sedang e. terbesar

b. kecil d. besar

Page 108: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

125

4. Sungai merupakan fenomena alam yang multifungsi. Di bawah ini yang

bukan merupakan fungsi penting dari sungai adalah dapat digunakan

untuk ....

a. kepentingan pengairan

b. sumber pengambilan bahan-bahan bangunan

c. sarana lalu lintas air

d. tempat pembuangan akhir

e. sumber pembangkit tenaga listrik

5. Kewajiban Indonesia dengan berlakunya batas laut ZEE sejauh 200 mil

adalah ....

a. memanfaatkan sumber daya laut se optimal mungkin

b. melarang kapal asing berlayar di wilayah ZEE

c. menghormati lalu lintas damai di laut

d. memberi kesempatan kapal asing untuk mengeks ploitasi sumber daya

laut

e. tidak melakukan eksploitasi sumber daya laut

6. laguna adalah bagian laut dangkal yang terbentuk karena …

a. tererosi d. pengangkatan

b. penurunan e. hujan

c. terbendung

7. Berdasarkan sumber airnya, sungai-sungai di Indonesia termasuk jenis

sungai ....

a. gletser d. musim

b. campuran e. periodik

c. hujan

8. Dasar laut yang kedalamanya antara 200-1000 m disebut …

a. litoral c. neritik e. palung

b. abisal d. batial

Page 109: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

126

9. Tanah basah yang selalu digenangi air karena system drainase yang buruk

disebut ....

a. air tanah c. danau e. rawa

b. bendungan d. sungai

10. Bagian sungai yang mengalami erosi paling kuat adalah ....

a. bagian hulu d. muara

b. bagian tengah e. sumber air

c. bagian hilir

11. Relief dasar laut yang berbentuk bukit dalam laut dan memisahkan laut

satu dengan laut lain disebut ....

a. palung laut c. lubuk laut e. punggung laut

b. ambang laut d. basin

12. Istilah dibawah ini yang tidak termasuk dalam proses siklus hidrologi …

a. intersepsi d. transpirasi

b. presipitasi e. infiltrasi

c. evaporasi

13. Penguapan yang berasal dari badan-badan air dan dari benda/pohon/batuan

atau lainnya disebut ....

a. intersepsi d. presipitasi

b. perkolasi e. reboisasi

c. transpirasi

14. Berikut ini adalah salah satu contoh arus laut panas yaitu arus ....

a. teluk d. oyashiwo

b. Brasilia e. kuroshiwo

c. labrador

15. Sungai yang mengalir sepanjang tahun disebut sungai ....

a. hujan d. periodik

b. gletser e. permanen

c. campuran

Page 110: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

127

16. Perairan laut Indonesia berdasarkan letaknya tergolong ke dalam ....

a. laut tepi c. laut lepas e. selat

b. laut tengah d. laut pedalaman

17. Perembesan air ke dalam tanah melalui pori tanah disebut ....

a. evaporasi d. infiltrasi

b. transpirasi e. kondensasi

c. evapotranspirasi

18. Laut yang terletak diantara dua buah benua yang berdekatan disebut laut

....

a. pedalaman d. tepi

b. ingresi e. dangkal

c. tengah

19. Dangkalan sunda dan dangkalan sahul jika dilihat dari proses terjadinya

termasuk jenis laut …

a. ingresi d. pedalaman

b. transgresi e. tepi

c. tengah

20. Danau yang terjadi karena adanya pergeseran kulit bumi disebut danau ....

a. vulkanik c. kawah e. tektovulkanik

b. kaldera d. tektonik

Page 111: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

128

Lampiran 15

KUNCI JAWABAN PRETEST dan POSTTEST

1. C 11. E

2. A 12. A

3. B 13. C

4. D 14. E

5. A 15. E

6. C 16. B

7. E 17. D

8. D 18. C

9. A 19. B

10. A 20. D

Page 112: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

129

Lampiran 16

LEMBAR JAWAB PRE-TEST dan POST-TEST

Nama :

No. Presensi :

Kelas :

Hari/Tanggal :

1. A B C D E 11. A B C D E

2. A B C D E 12. A B C D E

3. A B C D E 13. A B C D E

4. A B C D E 14. A B C D E

5. A B C D E 15. A B C D E

6. A B C D E 16. A B C D E

7. A B C D E 17. A B C D E

8. A B C D E 18. A B C D E

9. A B C D E 19. A B C D E

10. A B C D E 20. A B C D E

Page 113: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

130

Lampiran 17

NILAI PRETEST & POSTEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN

KONTROL

No Kode

Nilai

pretest

Nilai

Postest No Kode

Nilai

Pretest

Nilai

Postest

1 E-1 65 85 1 K-1 60 80

2 E-2 60 90 2 K-2 75 70

3 E-3 50 80 3 K-3 65 80

4 E-4 65 80 4 K-4 25 65

5 E-5 40 75 5 K-5 35 85

6 E-6 70 90 6 K-6 45 85

7 E-7 55 90 7 K-7 50 75

8 E-8 75 80 8 K-8 45 65

9 E-9 60 80 9 K-9 65 75

10 E-10 25 70 10 K-10 35 75

11 E-11 55 90 11 K-11 60 80

12 E-12 65 85 12 K-12 60 75

13 E-13 40 90 13 K-13 50 85

14 E-14 55 75 14 K-14 40 70

15 E-15 60 90 15 K-15 75 70

16 E-16 70 90 16 K-16 50 75

17 E-17 55 85 17 K-17 60 80

18 E-18 60 85 18 K-18 65 75

19 E-19 50 85 19 K-19 75 60

20 E-20 35 95 20 K-20 75 80

21 E-21 60 90 21 K-21 45 85

22 E-22 65 85 22 K-22 50 75

23 E-23 65 90 23 K-23 60 80

24 E-24 55 75 24 K-24 65 75

25 E-25 70 80 25 K-25 45 75

26 E-26 65 95 26 K-26 50 85

27 E-27 60 95 27 K-27 65 70

28 E-28 40 85 28 K-28 55 75

29 E-29 65 90 29 K-29 75 80

30 E-30 60 85 30 K-30 45 85

31 E-31 65 90 31 K-31 50 80

32 K-32 45 70

Σ = 1780 2650 Σ = 1760 2440

= 31 31 = 32 32

= 57.42 85.48 = 55.00 76.25

Page 114: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

131

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =

Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

25.00 57.42

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

75.00 8.33

Peluang

untuk Z

50.00 11.39

6 31

Oi(Oi-Ei)²

Ei

Luas Kls.

Untuk ZEi

25.00 33.00 24.50 -2.89 0.4981 0.0160

0.4821 0.0773 2.395834.00 42.00 33.50 -2.10

3.027

1 0.517

4

0.1983 0.3049

1.074

6.4018

0.687

0.4946

9.4521 12

43.00 51.00 42.50 -1.31 0.4048 0.2065 2

0.27 0.1066 0.2489

52.00 60.00 51.50 -0.52

0.3555 0.1124

7.7173

70.00 78.00 69.50 1.06

61.00 69.00 60.50 0.010

3.4829 4 0.077

8

5.3913 7.81

7.81

78.50 1.85

= 5.3913

0.4679

Daerah Daerah penolakan Ho

( )

c

k

1i i

2ii2

E

EO

Lampiran 18

HASIL ANALISIS DATA PRE-TEST

1. Hasil Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Pre-Test) Kelas Eksperimen

Page 115: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

132

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =

Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

25.00 55.00

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

75.00 8.33

Peluang

untuk Z

50.00 13.08

6 32

Oi(Oi-Ei)²

Ei

Luas Kls.

Untuk ZEi

25.00 33.00 24.50 -2.33 0.4902 0.0402

0.4499 0.1195 3.823434.00 42.00 33.50 -1.64

3.2037

1 0.0641

3

0.1055 0.2685

0.1773

7.1979

0.7822

1.2871

8.5925 6

43.00 51.00 42.50 -0.96 0.3305 0.2249 12

0.42 0.1630 0.2033

52.00 60.00 51.50 -0.27

0.3663 0.0976

6.5051

70.00 78.00 69.50 1.11

61.00 69.00 60.50 0.3482

3.1225 5 1.1288

5

5.7044 7.81

7.81

78.50 1.80

= 5.7044

0.4639

Daerah Daerah penolakan Ho

( )

c

k

1i i

2ii2

E

EO

b. Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Pre-Test) Kelas Kontrol

Page 116: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

133

2. Hasil Uji Homogenitas

Hipotesis

Ho : s21 = s

22

H1 : s21 = s

22

Kriteria:

Ho diterima jika c2 hitung < c2 (1-a) (k-1)

c2(a)(k-1)

Pengujian Hipotesis

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:

=

Harga satuan B

= (Log S2 ) S (ni - 1)

= x

=

= (Ln 10) { B - S(ni-1) log Si2}

=

=

Untuk a = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh c2 tabel =

30 129.78 3893.55 2.1132 63.397

Sampel ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si2 log Si

2 (dk) log Si2

132.617

B 32 31 170.97 5300.00 2.2329

=

69.220

A 31

S 63 61 300.75 9193.55 4.3461

B

S2 =S(ni-1) Si2

=9193.5484

Karena c2 hitung < c2 tabel maka data antar kelompok homogen

c 2

2.3026 132.87 132.6171

150.714S(ni-1) 61

Log S2 2.1782

0.576

3.84

2.1782 61

132.87

0.5763 3.84

Daerah penolakan HoDaerah

penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

Page 117: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

134

Hipotesis

Ho : =

Ha : =

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

Pada a = 5% dengan:

dk pembilang = nb - 1 = 32 - 1 = 31

dk penyebut = nk -1 = 31 - 1 = 30

F (0.05)(31:30) =

17601780Jumlah

55.0057.42x

32n

13.0811.39Standart deviasi (s)

170.9677129.7849Varians (s2)

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua

kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.

1.831.3173

1.83

129.781.3173=

170.97=F

Kelompok KontrolKelompok

EksperimenSumber variasi

s22

s12

s22

s12

31

Daerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho

terkecilVarians

terbesarVarians F

3. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Page 118: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

135

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =

Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

6.9825 7.81

7.81

99.50 2.20

= 6.9825

0.4861

4.774

2.0028 3 0.497

11

0.4215 0.0646

5.7572

95.00 99.00 94.50 1.42

90.00 94.00 89.50 0.63 0.2358 0.1857

85.00 89.00 84.50 -0.15 9.2112 8

80.00 84.00 79.50 -0.94 0.3262 0.2648 5 1.255

1 0.014

3

0.0614 0.2971

0.284

8.2096

0.159

1.1252

0.4576 0.1315 4.075275.00 79.00 74.50 -1.72

70.00 74.00 69.50 -2.51 0.4939 0.0363

25.00 6.37

6 31

Oi(Oi-Ei)²

Ei

Luas Kls.

Untuk ZEi

70.00 85.48

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

95.00 4.17

Peluang

untuk Z

Daerah Daerah penolakan Ho

( )

c

k

1i i

2ii2

E

EO

Lampiran 19

HASIL ANALISIS DATA POST-TEST

1. Hasil Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Post-Test) Kelas Eksperimen

Page 119: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

136

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =

Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

6.5679 7.81

7.81

89.50 2.05

= 6.5679

0.4796

0.2926

2.5908 6 4.4863

8

0.3987 0.0810

6.6094

85.00 89.00 84.50 1.27

80.00 84.00 79.50 0.50 0.1921 0.2065

75.00 79.00 74.50 -0.27 9.5562 10

70.00 74.00 69.50 -1.04 0.3514 0.2449 5 1.0262

1 0.0018

2

0.1065 0.2986

0.7405

7.8356

0.0206

0.9586

0.4652 0.1138 3.642365.00 69.00 64.50 -1.81

60.00 64.00 59.50 -2.59 0.4952 0.0300

25.00 6.48

6 32

Oi(Oi-Ei)²

Ei

Luas Kls.

Untuk ZEi

60.00 76.25

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

85.00 4.17

Peluang

untuk Z

Daerah Daerah penolakan Ho

( )

c

k

1i i

2ii2

E

EO

b. Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Post-Test) Kelas Kontrol

Page 120: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

137

Hipotesis

Ho : s21 = s

22

H1 : s21 = s

22

Kriteria:

Ho diterima jika c2 hitung < c2 (1-a) (k-1)

c2(a)(k-1)

Pengujian Hipotesis

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:

=

Harga satuan B

= (Log S2 ) S (ni - 1)

= x

=

= (Ln 10) { B - S(ni-1) log Si2}

=

=

Untuk a = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh c2 tabel =

0.008

3.84

1.6157 61

98.557

0.0081 3.84

Karena c2 hitung < c2 tabel maka data antar kelompok homogen

c 2

2.3026 98.557 98.5531

41.274S(ni-1) 61

Log S2 1.6157

B

S2 =S(ni-1) Si2

=2517.7419

=

50.300

A 31

S 63 61 82.53 2517.74 3.2310

(dk) Si2 log Si

2 (dk) log Si2

98.553

B 32 31 41.94 1300.00 1.6226

30 40.59 1217.74 1.6084 48.253

Sampel ni dk = ni - 1 Si2

Daerah penolakan HoDaerah

penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

2. Hasil Uji Homogenitas

Page 121: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

138

Hipotesis

Ho : <

Ha : >

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ho ditolak apabila t > t(1-a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

1 + 1

+ 2

1 1

31 32

Pada a = 5% dengan dk = 31 + 32 - 2 = 61 diperoleh t (0.95)(61) =

Sumber variasiKelompok

EksperimenKelompok Kontrol

1 2

1

Jumlah 2650 2440

2

n 31 32

x 85.48 76.25

Varians (s2) 40.5914 41.9355

Standart deviasi (s) 6.37 6.48

41.94= 6.42452

32s =

31

+

40.59 32

1.67 5.703

31

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa

kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol

5.703

1.67

=t =85.48 76.25

6.42452

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penerimaan

Ho

21 n

1

n

1 s

xx t 21

+

( ) ( )2nn

1n1n s

21

222

211

+

+

ss

3. Uji perbedaan dua rata-rata Hasil Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol

( Uji Hipotesis )

Page 122: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

139

Lampiran 20

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS

Kode Aspek Aktivitas Skor Kriteria Penskoran

A Memperhatikan guru 4 Tidak pernah mendapat teguran

3 Pernah 1 kali mendapat teguran

2 Pernah 2 kali mendapat teguran

1 Pernah >3 kali mendapat teguran

B Bertanya 4 Pernah bertanya

3 Mencoba > 2 kali tetapi tidak

ditunjuk

2 Mencoba 1 kali secara bersama

tetapi tidak ditunjuk

1 Tidak pernah bertanya sama

sekali

C Menjawab pertanyaan 4 Menjawab pertanyaan dengan

benar

3 Menjawab pertanyaan tetapi

salah

2 Mencoba menjawab tetapi tidak

ditunjuk

1 Tidak pernah mencoba

menjawab

D Menyampaikan pendapat 4 Menyampaikan pendapat sendiri

3 Menyampaikan pendapat

bersama-sama

2 Berpendapat hanya ketika telah

ditunjuk

1 Tidak pernah

Page 123: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

140

E Membawa sumber belajar 4 Membawa > 2 sumber belajar

3 Membawa 1 sumber belajar

milik sendiri

2 Membawa sumber belajar

kelompok

1 Tidak membawa sumber belajar

F Membaca sumber belajar 4 Menyimak sumber belajar sambil

memperhatikan guru

3 Membaca ketika disuruh saja

2 Membuka sumber sesuai materi

1 Tidak membaca sumber belajar

G Interaksi siswa selama

pembelajaran

4 Berinteraksi dengan guru dan

sesama siswa

3 Berinteraksi dengan siswa saja

2 Duduk diam saja

1 Melakukan tindakan yang

mengganggu pembelajaran

H Membuat catatan 4 Membuat catatan dengan baik

tanpa disuruh

3 Mencatat ketika diminta saja

2 Kadang mencatat kadang tidak

1 Tidak pernah mencatat

Page 124: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

141

Lampiran 21

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke : ...

No Kode

Siswa

Indikator Keaktifan ∑

Skor Skor

Max % Kriteria A B C D E F G H

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Page 125: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

142

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Observer

Keterangan: Kriteria :

A. Memperhatikan guru Sangat aktif : 87%-100%

B. Bertanya Aktif : 75%-86%C.

C. Menjawab pertanyaan Cukup Aktif : 63%-74%

D. Menyampaikan pendapat Kurang Aktif : 51%-62%

E. Membawa sumber belajar Tidak aktif : ≤ 50

F. Membaca sumber belajar

G. Interaksi siswa selama pembelajaran

H. Membuat catatan

Nilai =

x 100

Page 126: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

143

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

KELAS KONTROL

Pertemuan ke : ...

No Kode

Siswa

Indikator Keaktifan ∑

Skor Skor

Max % Kriteria A B C D E F G H

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Page 127: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

144

24

25

26

27

28

29

30

31

Observer

Keterangan: Kriteria :

A. Memperhatikan guru Sangat aktif : 87%-100%

B. Bertanya Aktif : 75%-86%C.

C. Menjawab pertanyaan Cukup Aktif : 63%-74%

D. Menyampaikan pendapat Kurang Aktif : 51%-62%

E. Membawa sumber belajar Tidak aktif : ≤ 50

F. Membaca sumber belajar

G. Interaksi siswa selama pembelajaran

H. Membuat catatan

Nilai =

x 100

Page 128: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

145

Lampiran 22

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS

EKSPERIMEN

Pertemuan ke 2

No Kode

siswa

Aspek yang diamati Jml

Skor

Skor

Max % Kriteria

A B C D E F G H

1 E-1 3 2 2 3 3 4 2 3 23 32 74 cukup aktif

2 E-2 4 2 3 3 2 3 3 3 23 32 74 cukup aktif

3 E-3 3 2 4 2 3 3 3 3 23 32 74 cukup aktif

4 E-4 2 3 3 3 4 3 3 3 26 32 83 aktif

5 E-5 3 3 2 3 4 3 3 3 24 32 77 aktif

6 E-6 2 3 4 3 4 3 3 3 27 32 87 sangat aktif

7 E-7 2 2 4 2 3 3 4 3 23 32 74 cukup aktif

8 E-8 3 3 3 4 3 2 4 3 25 32 81 aktif

9 E-9 3 3 3 4 3 3 3 4 26 32 83 aktif

10 E-10 3 2 3 4 4 3 3 3 27 32 87 sangat aktif

11 E-11 4 3 4 4 3 3 3 3 26 32 83 aktif

12 E-12 4 3 3 4 4 3 3 3 27 32 87 sangat aktif

13 E-13 3 3 4 4 3 3 3 3 26 32 83 aktif

14 E-14 4 4 3 4 3 3 3 3 25 32 81 aktif

15 E-15 4 3 3 4 3 3 3 3 26 32 83 aktif

16 E-16 3 3 4 3 4 3 3 3 26 32 83 aktif

17 E-17 3 3 3 4 3 4 3 3 26 32 83 aktif

18 E-18 3 3 4 3 3 4 3 3 26 32 83 aktif

19 E-19 3 3 4 3 4 3 3 4 27 32 87 sangat aktif

20 E-20 3 3 3 4 3 3 4 3 26 32 83 aktif

21 E-21 3 3 2 3 3 3 2 3 22 32 70 cukup aktif

22 E-22 3 3 2 3 4 4 3 3 25 32 81 aktif

23 E-23 4 3 3 2 4 3 3 3 25 32 81 aktif

24 E-24 3 3 4 3 4 4 3 4 28 32 90 sangat aktif

25 E-25 3 3 3 3 3 3 2 3 23 32 74 cukup aktif

26 E-26 3 3 3 2 4 3 3 3 24 32 77 aktif

27 E-27 4 3 3 3 4 3 3 4 27 32 87 sangat aktif

28 E-28 2 3 3 3 4 3 3 3 24 32 77 aktif

29 E-29 4 3 3 3 4 3 4 3 27 32 87 sangat aktif

30 E-30 3 4 3 2 3 3 3 4 25 32 81 aktif

31 E-31 3 3 3 3 2 3 3 3 23 32 74 cukup aktif

Page 129: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

146

REKAPITULASI HASIL PERTEMUAN AKTIVITAS

SISWA KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke 3

No Kode

siswa

Aspek yang diamati Jml

Skor

Skor

Max % Kriteria

A B C D E F G H

1 E-1 3 3 3 4 3 4 3 4 27 32 84 aktif

2 E-2 4 3 3 3 3 3 3 4 26 32 81 aktif

3 E-3 3 3 4 2 4 3 4 4 27 32 84 aktif

4 E-4 4 3 4 3 4 3 4 3 28 32 88 aktif

5 E-5 4 3 4 3 3 3 3 3 26 32 81 aktif

6 E-6 3 4 3 3 4 3 4 4 28 32 88 sangat aktif

7 E-7 4 4 3 3 3 3 4 3 27 32 84 aktif

8 E-8 4 3 3 4 3 3 4 3 27 32 84 aktif

9 E-9 3 3 3 4 3 3 3 4 26 32 81 aktif

10 E-10 4 3 3 4 3 3 3 3 26 32 81 aktif

11 E-11 3 3 3 4 3 3 4 4 27 32 84 aktif

12 E-12 4 3 3 3 4 3 3 3 26 32 81 aktif

13 E-13 3 3 4 3 4 3 4 3 27 32 84 aktif

14 E-14 3 3 3 3 3 3 3 4 25 32 78 aktif

15 E-15 4 3 3 4 3 3 3 4 27 32 84 aktif

16 E-16 2 3 3 3 3 3 3 3 23 32 72 cukup aktif

17 E-17 2 3 3 4 3 4 3 3 25 32 78 aktif

18 E-18 4 3 3 3 3 3 3 3 25 32 78 aktif

19 E-19 3 3 3 3 3 3 3 4 25 32 78 aktif

20 E-20 4 3 3 3 3 3 3 4 26 32 81 aktif

21 E-21 4 3 3 4 3 3 3 3 26 32 81 aktif

22 E-22 3 3 4 3 4 4 3 3 27 32 84 aktif

23 E-23 4 3 3 2 4 3 3 4 26 32 81 aktif

24 E-24 3 4 4 3 3 4 4 3 28 32 88 sangat aktif

25 E-25 4 3 2 3 3 3 3 3 24 32 75 aktif

26 E-26 3 3 3 3 4 3 4 4 27 32 84 aktif

27 E-27 4 3 4 4 4 4 3 4 30 32 94 sangat aktif

28 E-28 4 3 3 3 4 3 3 4 27 32 84 aktif

29 E-29 4 3 3 3 4 3 2 3 25 32 78 aktif

30 E-30 3 4 3 3 3 3 3 4 26 32 81 aktif

31 E-31 4 3 3 3 4 3 3 4 27 32 84 aktif

Rata-rata persentase 82

Page 130: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

147

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS

KONTROL

Pertemuan ke 2

No Kode

siswa

Aspek yang diamati Jml

Skor

Skor

Max % Kriteria

A B C D E F G H

1 K-1 2 2 3 2 3 3 2 3 20 32 63 cukup aktif

2 K-2 4 2 4 2 3 3 3 3 24 32 75 aktif

3 K-3 3 2 4 2 3 3 3 3 23 32 72 cukup aktif

4 K-4 3 3 3 4 2 3 3 4 25 32 78 aktif

5 K-5 3 3 2 3 3 3 4 3 24 32 75 aktif

6 K-6 2 4 3 4 2 3 4 3 25 32 78 aktif

7 K-7 2 2 3 2 3 3 3 3 21 32 66 cukup aktif

8 K-8 3 3 3 4 3 3 4 3 26 32 81 aktif

9 K-9 3 3 3 2 3 3 3 4 24 32 75 aktif

10 K-10 4 3 3 3 2 3 3 3 24 32 75 aktif

11 K-11 1 2 3 3 2 1 3 3 18 32 56 kurang aktif

12 K-12 2 3 3 3 4 3 4 2 24 32 75 aktif

13 K-13 2 3 1 2 3 3 2 3 19 32 59 kurang aktif

14 K-14 2 2 3 2 3 3 3 3 21 32 66 cukup aktif

15 K-15 3 3 2 4 3 4 3 3 25 32 78 aktif

16 K-16 2 3 2 4 3 3 4 3 24 32 75 aktif

17 K-17 2 4 3 3 3 3 3 4 25 32 78 cukup aktif

18 K-18 3 2 3 4 3 3 4 3 25 32 78 aktif

19 K-19 3 3 2 3 3 2 3 4 23 32 72 cukup aktif

20 K-20 3 3 3 3 3 3 3 3 24 32 75 aktif

21 K-21 3 3 2 3 2 2 2 2 19 32 59 kurang aktif

22 K-22 3 3 2 3 4 3 3 3 24 32 75 aktif

23 K-23 3 3 3 2 4 3 4 2 24 32 75 aktif

24 K-24 3 4 3 3 3 2 4 3 25 32 78 aktif

25 K-25 3 3 2 2 2 2 2 3 19 32 59 kurang aktif

26 K-26 3 3 3 2 2 3 3 3 22 32 69 cukup aktif

27 K-27 3 3 3 3 4 3 3 3 25 32 78 aktif

28 K-28 3 3 3 3 4 3 3 4 26 32 81 aktif

29 K-29 4 2 3 2 4 3 2 3 23 32 72 cukup aktif

30 K-30 2 3 3 4 3 2 3 4 24 32 75 aktif

31 K-31 3 3 3 4 2 3 3 3 24 32 75 aktif

32 K-32 3 2 3 3 3 3 2 3 22 32 69 cukup aktif

Rata-rata persentase 72

Page 131: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

148

REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS

KONTROL

Pertemuan ke 3

No Kode

siswa

Aspek yang diamati ∑ Skor

Skor

Max % Kriteria

A B C D E F G H

1 K-1 3 2 2 2 3 3 4 3 22 32 69 cukup aktif

2 K-2 2 2 2 3 2 3 2 3 19 32 59 kurang aktif

3 K-3 3 2 3 3 4 2 3 3 23 32 72 cukup aktif

4 K-4 2 3 4 3 3 3 3 3 24 32 75 aktif

5 K-5 3 3 2 3 4 3 3 3 24 32 75 aktif

6 K-6 2 3 4 3 3 4 3 3 25 32 78 aktif

7 K-7 2 3 3 4 3 4 3 3 25 32 78 aktif

8 K-8 3 3 3 2 3 2 4 3 23 32 72 cukup aktif

9 K-9 3 3 4 4 3 3 3 3 26 32 81 aktif

10 K-10 3 4 3 4 2 3 3 3 25 32 78 aktif

11 K-11 3 2 3 4 3 2 3 3 23 32 72 cukup aktif

12 K-12 2 4 3 3 2 3 3 4 24 32 75 aktif

13 K-13 2 3 4 2 3 3 4 4 25 32 78 aktif

14 K-14 2 4 3 2 4 2 3 4 24 32 75 aktif

15 K-15 3 3 2 4 3 2 2 3 22 32 69 cukup aktif

16 K-16 2 3 4 3 3 4 3 3 25 32 78 aktif

17 K-17 2 4 3 4 3 3 3 2 24 32 75 aktif

18 K-18 3 2 4 3 2 4 3 3 24 32 75 aktif

19 K-19 3 2 4 2 4 2 3 4 24 32 75 aktif

20 K-20 3 4 2 3 4 3 4 3 26 32 81 aktif

21 K-21 3 3 3 4 3 4 2 3 25 32 78 aktif

22 K-22 3 4 2 3 2 3 3 3 23 32 72 cukup aktif

23 K-23 3 3 4 2 3 3 3 4 25 32 78 aktif

24 K-24 3 2 2 3 2 3 2 2 19 32 59 kurang aktif

25 K-25 3 3 4 3 4 3 3 3 26 32 81 aktif

26 K-26 3 4 3 2 2 3 4 3 24 32 75 aktif

27 K-27 3 3 3 3 4 3 3 3 25 32 78 aktif

28 K-28 3 2 3 3 2 3 3 2 21 32 66 cukup aktif

29 K-29 4 4 3 2 4 3 2 3 25 32 78 aktif

30 K-30 2 3 3 4 3 3 3 4 25 32 78 aktif

31 K-31 3 4 2 3 4 3 2 3 24 32 75 aktif

32 K-32 3 3 4 3 3 3 3 4 26 32 81 aktif

Rata-rata persentase 74

Page 132: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

149

Lampiran 23

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bergas

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (Sepuluh) Semester II

Standart Kompetensi : 3. Menganalisis Unsur-unsur Geosfer

Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!

Pertemuan ke 2

No Aspek yang diamati Ket Nilai

Ada Tdk SB B C K SK

1. Membuka pelajaran

√ √

2. Guru menyampaikan materi

√ √

3. Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok kecil

√ √

4. Guru memberikan nomor

pada setiap siswa dalam

kelompok

√ √

5. Setelah kelompok terbentuk

guru mengajukan beberapa

soal yang harus dijawab oleh

masing-masing kelompok

√ √

6. Memberikan kesempatan

kepada setiap kelompok

untuk menemukanjawaban

sehingga setiap anggota

kelompok menyatukan

kepalanya (heads together)

memikirkan jawaban atas

pertanyaan yang diberikan

oleh guru.

√ √

7. Guru memanggil nomor dari

setiap kelompok untuk

memberikan jawaban atas

soal yang telah diterimanya.

√ √

Page 133: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

150

8. Melaksanakan langkah ke

empat sampai semua anggota

kelompok memberikan

jawaban.

√ √

9. Berdasarkan jawaban-

jawaban siswa guru

mengembangkan diskusi

lebih dalam sehingga peserta

didik menemukan jawaban

yang utuh dari soal yang

diajukan oleh guru.

√ √

10. Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil diskusi

dan menutup pelajaran.

√ √

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

Observer

Page 134: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

151

Lampiran 23

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bergas

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (Sepuluh) Semester II

Standart Kompetensi : 3. Menganalisis Unsur-unsur Geosfer

Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!

Pertemuan ke 3

No Aspek yang diamati Ket Nilai

Ada Tdk SB B C K SK

1. Membuka pelajaran

√ √

2. Guru menyampaikan materi

√ √

3. Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok kecil

√ √

4. Guru memberikan nomor

pada setiap siswa dalam

kelompok

√ √

5. Setelah kelompok terbentuk

guru mengajukan beberapa

soal yang harus dijawab oleh

masing-masing kelompok

√ √

6. Memberikan kesempatan

kepada setiap kelompok

untuk menemukanjawaban

sehingga setiap anggota

kelompok menyatukan

kepalanya (heads together)

memikirkan jawaban atas

pertanyaan yang diberikan

oleh guru.

√ √

7. Guru memanggil nomor dari

setiap kelompok untuk

memberikan jawaban atas

soal yang telah diterimanya.

√ √

Page 135: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

152

8. Melaksanakan langkah ke

empat sampai semua anggota

kelompok memberikan

jawaban.

√ √

9. Berdasarkan jawaban-

jawaban siswa guru

mengembangkan diskusi

lebih dalam sehingga peserta

didik menemukan jawaban

yang utuh dari soal yang

diajukan oleh guru.

√ √

10. Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil diskusi

dan menutup pelajaran.

√ √

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

Observer

Page 136: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

153

Lampiran 24 Nama :

No. Presensi :

ANGKET TANGGAPAN SISWA

PETUNJUK :

1. Tuliskan nama dan nomor urut anda pada tempat yang telah disediakan.

2. Nyatakan jawaban yang sesuai dengan keaadaan anda dengan memberikan

tanda (√) pada kolom yang tersedia langsung pada lembar pernyataan :

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

3. Jawablah dengan objektif dan sejujurnya karena jawaban yang anda berikan

tidak akan mempengaruhi nilai raport.

No Soal Jawaban

STS TS S SS

1 Melalui pembelajaran dengan teknik Numbered

Heads Together (NHT), pelajaran Geografi menjadi

menyenangkan

2 Pelajaran Geografi dengan menggunakan teknik

Numbered Heads Together (NHT) membuat anda

bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran.

3 Anda mendapat kesempatan untuk berpendapat dan

bertanya kepada teman maupun guru selama

pembelajaran.

4 Penggunaan teknik Numbered Heads Together

(NHT) lebih memacu anda untuk memperhatikan

materi dan penjelasan yang diberikan guru dalam

pembelajaran.

5 Anda merasakan manfaat dari pembelajaran

menggunakan teknik Numbered Heads Together

(NHT).

6 Guru memperhatikan kesulitan yang dihadapi siswa

dalam memahami materi yang dipelajari.

7 Anda merasa senang ketika ditunjuk oleh guru

8 Anda tidak takut menjawab pertanyaan dari guru

9

Anda tidak kesulitan memahami dan mempelajari

materi yang disampaikan dengan teknik Numbered

Heads Together (NHT).

10 Anda berminat melakukan pembelajaran dengan

memanfaatkan teknik Numbered Heads Together

(NHT) pada pokok bahasan selanjutnya.

Page 137: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

154

Lampiran 25

Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Siswa

No Kode Siswa NO SOAL Total

Skor Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 E-01 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 24 S

2 E-02 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 37 SS

3 E-03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 SS

4 E-04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 SS

5 E-05 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 27 S

6 E-06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 S

7 E-07 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 S

8 E-08 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 S

9 E-09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31 S

10 E-10 2 2 1 2 2 1 4 4 4 2 24 S

11 E-11 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 S

12 E-12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 SS

13 E-13 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34 SS

14 E-14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 S

15 E-15 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 33 S

16 E-16 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30 S

17 E-17 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 30 S

18 E-18 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 26 S

19 E-19 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 S

20 E-20 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 34 SS

21 E-21 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38 SS

22 E-22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 S

23 E-23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31 S

24 E-24 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 31 S

25 E-25 3 3 4 4 4 3 4 1 3 4 33 S

26 E-26 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 36 SS

27 E-27 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 SS

28 E-28 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28 S

29 E-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 27 S

30 E-30 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 27 S

31 E-31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31 S

Page 138: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

155

Lampiran 26

SK Pembimbing Skripsi

Page 139: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

156

Lampiran 27

Surat Ijin Penelitian

Page 140: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015lib.unnes.ac.id/21805/1/3201411177-S.pdf · 2015-11-13 · AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG

157

Lampiran 28

Surat Keterangan Selesai Penelitian