universitas indonesia - · pdf filedefinisi innovation and change 16 3.2.2. strategi dalam...

34
UNIVERSITAS INDONESIA SELF-ASSESSMENT SEBAGAI SARANA CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA MIRZA INDRAJANTI S. NPM: 1006732723 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KEDOKTERAN JAKARTA DESEMBER 2013

Upload: dinhkhanh

Post on 10-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

UNIVERSITAS INDONESIA

SELF-ASSESSMENT SEBAGAI SARANA CONTINUING PROFESSIONAL

DEVELOPMENT DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

KRISTEN KRIDA WACANA

MIRZA INDRAJANTI S.

NPM: 1006732723

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM STUDI MAGISTER

PENDIDIKAN KEDOKTERAN

JAKARTA

DESEMBER 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

DAFTAR ISI

Halaman

Judul i

Daftar isi ii

Daftar tabel iv

Daftar gambar v

Daftar singkatan vi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1.Latar belakang 1

1.2. Tujuan 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Self-assessment 4

2.1.1. Definisi self-assessment 4

2.1.2. Proses self-assessment 4

2.1.3. Mengapa staf pengajar menggunakan self-assessment ? 8

2.1.4. Bagaimana mengajarkan self-assessment pada mahasiswa ? 8

2.1.5. Metoda untuk self-assessment 9

2.1.6. Apakah tools dari self-assessment ? 10

2.1.7. Bagaimana membantu melakukan tindak lanjut terhadap

self-assessment ? 10

2.2. Self-assessment di Fakultas Kedokteran UKRIDA 10

ii

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

BAB III. PEMBAHASAN 14

3.1. Continuing Professional Development 14

3.2. Innovation and change 16

3.2.1. Definisi innovation and change 16

3.2.2. Strategi dalam inovasi 16

3.3. Lifelong learning 19

3.3.1. Definisi lifelong learning 19

3.3.2. Profil lifelong learner 19

3.3.3. Pencapaian kompetensi lifelong learner 21

3.4. Portfolio 22

3.4.1. Definisi portfolio 22

3.4.2. Struktur portfolio 22

3.4.3. Kegunaan portfolio 23

3.4.4. Keuntungan dan keterbatasan portfolio 23

3.4.5. Langkah-langkah dalam pengembangan portfolio 23

BAB IV. PENUTUP 24

4.1. Simpulan 24

4.2. Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

iii

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Self-assessment approach 6

Tabel 2.2. Contoh format self-assessment 13

iv

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. How self-assessment contributes to learning 7

v

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

DAFTAR SINGKATAN

FK = Fakultas Kedokteran

UKRIDA = Universitas Kristen Krida Wacana

Iptekdok = Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran

KIPDI = Kurikulum Inti Pendidikan Dokter

KBK = Kurikulum Berbasis Kompetensi

KKI = Konsil Kedokteran Indonesia

Dikti = Pendidikan Tinggi

WFME = World Federation for Medical Education

CPD = Continuing Professional Development

CIPD = The Centered Institute of Personal and Development

WBL = Work-based learning

CME = Continuing Medical Education

PPPKB = Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan

AMA = American Medical Association

MCQs = Multiple-choice questions

MEQs = Modified-essay questions

CRQs = Constructed-response questions

P2KB = Program Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan

PBL = Problem-based learning

vi

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

KKD = Keterampilan Klinis Dasar

PA = Penasehat Akademik

SDM = Sumber Daya Manusia

MEU = Medical Education Unit

KPI = Key Performance Index

vii

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sesuai dengan perkembangan zaman, maka kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi semakin bertambah sehingga tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatanpun

semakin meningkat. Hal inilah yang menuntut seorang dokter harus bersikap profesional.

Sehubungan dengan tujuan pendidikan dokter di Indonesia dan tujuan pendidikan di

Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), maka Fakultas Kedokteran UKRIDA

melakukan kegiatan pendidikan dalam usaha menghasilkan lulusan dokter yang berjiwa

Pancasila, berorientasi pada kesehatan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran (iptekdok) dan mampu mengembangkan diri secara terus menerus mengikuti

perkembangan ilmu kedokteran; dapat bekerja secara komprehensif dalam bidang

pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Indonesia. Berdasarkan panduan Dirjen Dikti Diknas RI mengenai Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KIPDI III) untuk pendidikan kedokteran dasar (2005), selanjutnya dalam

implementasi KBK KIPDI III tersebut maka Konsil Kedokteran Indonesia telah

mengesahkan buku Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Standar Kompetensi Dokter

Indonesia. FK UKRIDA telah memulai program pendidikan KBK sejak tahun 2006 sesuai

standar panduan Dikti dan KKI. Ada 7 area kompetensi yang sebenarnya adalah

“kemampuan dasar” seorang dokter yang menurut WFME (World Federation for Medical

Education) disebut “basic medical doctor” 1. Ke 7 area kompetensi tersebut adalah:

1. Keterampilan komunikasi efektif

2. Keterampilan klinis dasar

3. Keterampilan menerapkan berbagai dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan

epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga di layanan primer.

1

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun

masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan

kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.

5. Keterampilan memanfaatkan, menilai, dan mengelola informasi secara kritis.

6. Kemampuan mawas diri dan mengembangkan diri serta belajar sepanjang hayat.

7. Menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme dalam praktik 1.

Seorang dokter profesional pasti selalu melakukan Continuing Professional Development

(CPD) yang merupakan penerapan area kompetensi 6 dan 7. Dengan melakukan CPD

maka seorang dokter dapat melakukan pengembangan, refleksi dan evaluasi diri sehingga

tuntutan masyarakat dapat terpenuhi. CPD mempunyai 4 komponen yaitu innovation and

change, lifelong learning, self evaluation dan portfolio. Dengan melakukan CPD maka kita

bisa melakukan inovasi dan perubahan. Supaya dapat melakukan CPD maka kita harus

melakukan pembelajaran serpanjang hayat (lifelong learning), self-assessment dengan

memakai portfolio. Definisi CPD menurut The Centered Institute of Personal and

Development (CIPD): CPD adalah sebagai kebutuhan individual untuk mempertahankan

perubahan pengetahuan yang cepat agar tetap megikuti perkembangan zaman. Ada

organisasi yang melakukan proses “ untuk mempertahankan, mengembangkan dan

meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kompetensi secara profesional dan personal

untuk memperbaiki performa kerja”. Inovasi adalah suatu perubahan dalam proses berpikir

untuk membuat sesuatu atau aplikasi yang bermanfaat dari penemuan baru 2. Menurut

Mentkowski dan Doherty: Life long learning adalah “learning to learn and learning over

the lifespan” 3. Learning to learn merupakan keterampilan yang sangat penting dalam

belajar. Learning to learn diawali dengan kesadaran seseorang untuk belajar, setelah itu

dengan keterampilan self directed learning yang dimilikinya, seseorang dapat mengatur

apa yang ingin dipelajari dan bagaimana serta kapan untuk belajar.

2

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Menurut Moya dan O’Malley (1994) portfolio adalah kumpulan karya mahasiswa,

pengalaman, pameran, penilaian diri (misalnya: data). Penilaian portfolio adalah prosedur

yang digunakan untuk perencanaan, mengumpulkan, dan menganalisis sumber data

multipel yang diatur dalam portfolio. Suatu portfolio yang berdasarkan pada prosedur

penilaian sistematik dapat memberikan informasi yang tepat tentang kedalaman dan

keluasan kemampuan mahasiswa dalam banyak domain pembelajaran 4.

Self-assessment mahasiswa menggambarkan proses setiap mahasiswa yang mengevaluasi

kemajuan atau performanya 5.

1.2.Tujuan

Makalah ini membahas secara singkat mengenai self-assessment sebagai sarana CPD

di FK UKRIDA.

3

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Self-assessment

2.1.1. Definisi self-assessment

- Menurut Klenowski (1995), self-assessment adalah “the evaluation or judgment of ‘the

worth’ of one’s performance and the identification of one’s strengths and weaknesses with

a view to improving one’s learning outcomes” 6.

- Student self-assessment describes the process in which each student evaluates his or her

own progress or performance 5.

- Menurut American Medical Association (AMA): “Any process of self/external authority-

administered examination, metacognitive self-evaluation, or personal reflection in which a

healthcare professional assesses his or her own professional competency using evidence-

based standards of care, practice guidelines, performance measures, competencies,

certification or accreditation standards, etc, established by the profession, accreditors,

and regulators” 7.

2.1.2. Proses self-assessment

Proses self-assessment meliputi: peninjauan mahasiswa atas performanya, penjelasan

mahasiswa atas proses yang digunakan, gambaran terobosan perkembangannya, evaluasi

performa mereka sendiri, kriteria yang digunakan, identifikasi kekuatan dan kelemahan 8.

Setiap format assessment dapat digunakan sebagai pelatihan self assessment, mahasiswa

diberikan kriteria “gold standard” untuk membandingkan performa dirinya dengan ukuran

eksternal yang reliable. Sewaktu metoda assessment dipilih sebagai pelatihan self

assessment, fakultas harus menginformasikan tentang bagaimana membahas hasil self

assessment yang relatif untuk modalitas itu. Fakultas atau pakar memberikan format gold

standard untuk self assessment mahasiswa.

4

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Kumpulan kriteria dikembangkan untuk domain performa dan selanjutnya diketahui

mahasiswa, yang merupakan format gold standard lainnya sehingga self assessment dapat

dibandingkan. Bagimanapun juga standar untuk perbandingan bervariasi pada suatu

rangkaian kesatuan keputusan obyektif /subyektif.

Contoh:

Standar untuk MCQ adalah obyektif: respons mahasiswa terhadap pertanyaan adalah benar

atau salah. Standar untuk pertanyaan esai adalah subyektif, interpretasi jawaban mahasiswa

mungkin bervariasi di antara para penguji. Oleh karena itu sewaktu merancang pelatihan

self assessment, harus diperhatikan metoda umpan balik dalam format gold standard

eksternal, contoh pada pekerjaan buruk dan baik sekali dapat diberikan kepada mahasiswa

mendekati kriteria yang berhubungan. Logbook dan portfolio adalah metoda assessment

yang membutuhkan tingkat tinggi refleksi diri pada performa diri seseorang.

Perkembangan keterampilan self assessment untuk mengukur kemajuan performa

mahasiswa menggunakan standar absolut atau standar relatif sederhana atau menggunakan

standar relatif yang sangat kompleks. Domain performa yang lebih luas, lebih menantang

pelatihan self assessment.

Sudah dicoba untuk menyelidiki tingkat kemampuan mahasiswa dalam menilai diri

dari penilaian pekerjaan mereka yang dibandingkan dengan penilaian oleh fakultas.

Tabel 1. menyimpulkan pendekatan self assessment dengan metoda assessment yang

berbeda. Penting dicatat berbagai format umpan balik, kesempatan segera untuk

membandingkan pekerjaan sendiri dengan gold standard adalah pusat keberhasilan

program self assessment. Dengan fasilitas yasng ditawarkan oleh software komputer,

program self assessment dapat digabungkan dengan pelatihan self assessment dengan

umpan balik segera dari para tutor, sampel kerja lainnya, peer evaluation, predetermined

criteria, correct responses, dan lain-lain 8.

5

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Tabel 2.1: Self assessment approaches *.

Assessment method Suggested “gold standard” Nature of standard

Written examinations

Multiple choice questions

(MCQs)

Faculty judgement Objective

True/False Faculty judgement Objective

Essays

Modified-essay questions

(MEQs)

Faculty judgement Objective

Constructed-response

question (CRQs)

Faculty judgement Objective

Performance examinations

Checklists Std patients/faculty/peers Objective/Subjective

Global ratings Std patients/faculty/peers Subjective

Video Performance criteria/faculty Subjective

Student logbook Performance criteria/faculty Objective/Subjective

Portfolio Performance criteria/faculty Subjective

_________________________________________________________________________

*Dikutip dari David M F B tanpa modifikasi.

6

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

goals effort

achievement

self-assessment

self-efficacy

Gambar 2.1. How self-assessment contributes to learning (adapted from Ross et al., 2002-a)

7

self-observation

self-judgment

self-reaction

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

2.1.3. Mengapa staf pengajar menggunakan self-assessment ?

Terdapat 5 alasan staf pengajar menggunakan self-assessment:

1) Sering banyak terdengar tuntutan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam assessment

pekerjaannya, khususnya memberi kesempatan untuk menambah kriteria pekerjaan

yang akan dinilai, meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai tugas

assessment.

2) Sangat erat dihubungkan dengan argumentasi bahwa self-assessment berperan pada

variasi dalam metoda assessment, suatu faktor kunci dalam mempertahankan minat

dan perhatian mahasiswa.

3) Staf pengajar lain berdebat bahwa self-assessment mempunyai beberapa ciri khusus

yang menjamin penggunaannya. Sebagai contoh, self-assessment memberi informasi

bahwa tidak mudah menentukan berapa banyak upaya mahasiswa yang dicurahkan

dalam mempersiapkan tugas tersebut.

4) Beberapa staf pengajar berdebat bahwa self-assessment lebih efektif biayanya

daripada teknik yang lain.

5) Yang lain masih berdebat bahwa mahasiswa lebih giat belajar sewaktu mereka

mengetahui bahwa mereka akan berbagi tanggung jawab untuk penilaian dari apa

yang sudah mereka pelajari 6.

2.1.4. Bagaimana mengajarkan self-assessment pada mahasiswa ?

Terdapat 4 tahap model untuk mengajar self-evaluation pada mahasiswa:

Tahap 1: Melibatkan mahasiswa dalam menentukan kriteria yang akan mereka evaluasi.

Mahasiswa sangat menghargai keterlibatannya dalam proses dan akan lebih memiliki

persiapan yang baik untuk melaksanakan tugas.

Tahap 2: Mengajarkan mahasiswa bagaimana menerapkan kriteria tersebut di

pekerjaannya. Kriteria yang dihasilkan akan menentukan tujuan perorangan dan sekolah

yang terintegrasi. Mahasiswa membutuhkan contoh dalam praktik. 8

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Tahap 3: Membantu mahasiswa untuk memusatkan pada evaluasi mereka dengan

memberikan umpan balik.

Tahap 4: Membantu mahasiswa membuat perencanaan untuk meningkatkan performanya.

Termasuk di dalamnya menentukan tujuan umum dan khusus, rencana jangka pendek,

jangka panjang, strategi belajar untuk mengatasi kelemahannya 5.

2.1.5. Metoda untuk self assessment

Metoda yang dapat dipakai unuk self assessment:

1. Portfolio: catatan atau kumpulan karya individu yang menggambarkan proses, berbagai

usaha pertumbuhan, perubahan-perubahan yang dialami serta prestasi yang dicapai

selama waktu tertentu, digunakan untuk memantau, refleksi, dan menganalisis

pengalaman.

2. Projects: kegiatan yang menjadi sarana bukti kemampuan dalam menganalisis pada

praktik kedokteran.

3. Medical records reviews: catatan klinik yang valid tentang hasil pasien.

4. Performance ratings: data klinik yang dikmpulkan oleh teman sebaya.

5. Self-administered examinations: pemeriksaan standar yang disiapkan oleh lembaga

kedokteran yang bertanggung jawab.

6. Self-evaluation: penilaian diri sendiri terhadap kinerjanya.

7. Self-audit: penilaian diri sendiri dalam hal menentukan beberapa solusi masalah klinik.

8. Predictive: memprediksikan kinerja untuk kompetensi yang akan datang.

9. Sumatif: menilai kinerja berdasarkan latihan atau competency-based assessment.

10. Concurrent: membuat refleksi dari seluruh kinerja, pengetahuan, keterampilan 7.

9

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

2.1.6. Apakah tools dari self-assessment ?

Tools dari self-assessment adalah: observation checklist, rubric, portfolio, jurnal

refleksi, adanya ‘gold standard’ yang ditentukan fakultas 8.

2.1.7. Bagaimana membantu melakukan tindak lanjut terhadap self-assessment ?

- Melakukan perencanaan untuk menentukan beberapa tujuan selanjutnya bersama

Penasehat Akademiknya.

- Membangun meta awareness mereka terhadap kemampuannya, sehingga mereka

dapat membicarakan dan mempertahankan berbagai kritik terhadap performa mereka

dan klasifikasi apa yang akan ditingkatkan pada performa mereka.

- Berikan penilaian expert terhadap kerja mereka dan beri kesempatan mereka untuk

melakukan cross-check dengan self-assessment mereka.

2.2. Self-assessment di Fakultas Kedokteran UKRIDA

CPD yang dilakukan di Fakultas Kedokteran UKRIDA ditujukan kepada staf

pengajar dan sebagai pembekalan mahasiswa setelah lulus menjadi dokter. Untuk para staf

pengajar CPD dilaksanakan dengan mengikuti pelatihan, kursus, seminar, work-shop

mengenai peran staf pengajar, studi lanjut baik di dalam maupun di luar negeri serta

melakukan penelitian. Unit P2KB (Program Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan)

mengadakan acara ilmiah setiap hari Rabu yang diikuti oleh staf pengajar secara bergiliran

membagi ilmu yang didapatnya baik dari seminar, pelatihan yang diikutinya maupun

penelitian yang dilakukannya dengan cara mempresentasikannya bagi sesama staf

pengajar.

CPD untuk para mahasiswa selama ini dilakukan melalui pembelajaran pada modul

“Berpikir Kritis”. Pada modul “Berpikir Kritis” tersebut mahasiswa dilatih untuk berpikir

kritis dengan tujuan para mahasiswa terbiasa menerapkan berpikir kritis dalam kehidupan

sehari-hari.

10

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Selain itu juga dengan metoda pembelajaran PBL, mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis

dan belajar mandiri dalam mencari literatur sehingga mereka mendapatkan ilmu

pengetahuan secara mandiri. Dengan demikian mahasiswa dibekali untuk berpikir kritis

dan belajar mandiri yang dapat menunjang belajar sepanjang hayat (lifelong learning).

Setelah saya mengikuti Program Studi Magister Pendidikan Kedokteran di Fakultas

Kedokteran UI, maka saya merasa perlu di Fakultas Kedokteran UKRIDA diterapkan self-

assessment bagi staf pengajar dan mahasiswa.

Tujuan dilakukan self-assessment bagi:

- staf pengajar adalah untuk meningkatkan kualitas mengajar dengan melakukan

refleksi apa yang masih kurang.

- mahasiswa adalah untuk meningkatkan prestasi akademik dengan melakukan

refleksi apa yang masih kurang dalam hal pembelajaran misalnya mencari literatur

dan bila setelah lulus menjadi dokter dapat melakukan CPD.

Untuk hal ini maka rencana ke depan bagi mahasiswa akan diterapkan keterampilan

self-assessment kebutuhan pembelajaran yang melibatkan seluruh staf pengajar bagi

masing-masing mahasiswanya. Hal ini penting untuk belajar sepanjang hayat yang

efektif. Keterampilan self-assessment kebutuhan pembelajaran ini adalah untuk menilai

sendiri kebutuhan belajar yang meliputi identifikasi kebutuhan pembelajaran dan

memilih kegiatan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keterampilan ini

dapat diberikan dalam bentuk self-directed learning, karena menurut Knowles self-

directed learning adalah suatu proses seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa

bantuan orang lain, untuk menganalisis kebutuhan pembelajarannya sendiri,

merumuskan tujuan pembelajarannya sendiri, mengidentifikasi sumber-sumber belajar,

memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi hasil

belajarnya sendiri 9. Pada pelaksanaannya akan dilakukan dulu rapat antara pimpinan,

staf MEU, seluruh staf pengajar, menentukan rencana anggaran. Diadakan seminar dan

pelatihan pada staf pengajar, setelah itu baru dilakukan pelatihan pada mahasiswa.

11

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Ditentukan “Gold standard” oleh fakultas. Diberikan pada mahasiswa semester I

melalui kuliah, diskusi kelompok tutorial (PBL), KKD dan praktikum laboratorium.

Dibuat materi tentang self-assessment untuk dosen dan mahasiswa, misalnya refleksi

diri, adult learning. Tools yang dipakai logbook dengan checklist observasi, rubrik,

jurnal refleksi untuk memonitor dan mengevaluasi kemajuan performa,

pembelajarannya. Pada akhir semester I dilakukan evaluasi formatif. Hasil self-

assessment mahasiswa diserahkan ke dosen PA, untuk dilakukan umpan balik. Di FK

kami self assessment ini dilakukan sejak mahasiswa mulai semester I – VII bekerjasama

dengan semua dosen. Di tingkat klinik (semester VIII – X) rencananya dgn portfolio.

Kendala yang mungkin dihadapi adalah jumlah SDM (staf pengajar ) yang terbatas

yaitu yang junior diprioritaskan untuk studi lanjut sehingga saat ini banyak yang sedang

studi lanjut, yang senior banyak yang akan pensiun, bergantung kesepakatan pimpinan,

staf MEU dan kita sebagai dosen siap atau tidak melaksanakannya. Kalau memang siap

mungkin harus dengan persiapan yang mantap supaya lancar pelaksanaannya. Dengan

demikian pelaksanaan tidak dapat dalam waktu cepat dan harus bertahap.

Saat ini untuk dosen akan dilaksanakan KPI (Key Performance Index) yang salah satu

unsur penilaiannya adalah melalui self evaluasi masing-masing dosen.

Fasilitas yang mendukung CPD di Fakultas Kedokteran UKRIDA adalah tersedianya

laboratorium komputer, ruang perpustakaan yang cukup memadai dan diadakannya

langganan web-site Ebsco dan Pro Quest untuk penyediaan literatur, jurnal, makalah

ilmiah, text book dan majalah ilmiah. Fakultas menyediakan dana dan fasilitas bagi staf

pengajar yang ingin melakukan penelitian.

12

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Tabel 2.2. Contoh format self-assessment

_______________________________________________________________________

*Dikutip dari Rolheiser C, Ross J A tanpa modifikasi

13

EVALUASI

Performa/Hasil: ____________________________________

Nama: ____________________________________________

Tanggal: __________________________________________

Dinilai oleh: Sendiri ____ Teman ____ Dosen _____ Orang tua ____

Lainnya ____

KRITERIA RENDAH SEDANG TINGGI

1.

Rating: _____

2.

Rating: _____

3.

Rating: _____

TUJUAN:

TINDAKAN KHUSUS YANG AKAN SAYA AMBIL:

1.

2.

3.

SKOR TOTAL:

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Continuing Professional Development

CPD efektif adalah komitmen untuk profesionalisme – hal ini menunjukkan bahwa

kita mempunyai tanggung jawab personal untuk menjamin bahwa kita mempunyai

keterampilan dan pengetahuan untuk menghadapi tantangan perubahan dunia. Proses

tersebut bermanfaat bagi individual, kolega, mahasiswa, dan institusi secara keseluruhan.

Seorang dokter yang mengikuti CPD harus melakukan dokumentasi proses kegiatan dan

bukti-bukti dari hasil kegiatan CPD tersebut dalam bentuk portfolio. Dari portfolio seorang

dokter dapat melakukan refleksi terhadap apa yang telah dikerjakannya selama ini.

Pendekatan refleksi dalam CPD berfokus pada: ‘taking stock’, review of past learning,

review of daily practice, identifying problem areas, identifying key issues for future, device

action plan for learning 10

.

Menurut Tulinius, bentuk metoda pembelajaran yang dapat diterapkan dalam CPD adalah

sebagai berikut:

Work-based learning (WBL): adalah suatu metoda atau proses belajar yang

berhubungan dwngan pekerjaan yang dijalani seseorang. Dalam konteks pekerjaan

dokter umum, work-based learning merupakan suatu proses pembelajaran yang

berdasarkan pengalaman praktek dokter sehari-hari. Metoda ini sangat sesuai

dengan lingkungan pembelajaran dokter yang terdapat integrasi pembelajaran

antara praktek dan teori serta dokter dapat belajar sesuai kebutuhan mereka di

tempat kerja.

Professional activity: adalah kegiatan yang berkaitan dengan profesi yang

mendukung CPD yang meliputi:

keterlibatan dalam organisasi profesi, partisipasi dalam kolegium, menjadi staf

pengajar, tutor, penilai.

14

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Formal Educational: adalah kegiatan pendidikan yang bersifat formal, meliputi:

kursus, seminar, simposium.

Self-directed learning: adalah kegiatan yang bersifat meningkatkan pengetahuan

pribadi (updating personal knowledge), meliputi: membaca jurnal, buku, artikel,

mengkaji ulang buku.

Yang lainnya: misalnya public service, voluntary work 11

.

Program Continuing Professional Development (CPD) tidak sama dengan pengembangan

pendidikan dokter berkelanjutan/Continuing Medical Education (CME) karena CME

merupakan bagian dari CPD.

Table 1. Key Differences Between Traditional Continuing Medical Education (CME) and

Continuous Professional Development (CPD)

CME CPD

Episodic Interventions designed to address

the educational needs of groups of learners

Lifelong Learning based on ongoing self assessments

designed to address the educational needs of individuals

Generally teacher centered and teacher driven Generally learner centered and learner driven

Principally encompasses the clinical domain Comprehensive in scope, encompasses the clinical domain as well

as practice management, leadership, administration, education and

an entire spectrum of professional activities

Lecture based format frequently used in

educational activities

A variety of learning formats and media

used in educational activities

Most often conducted in formal settings,

such as lecture halls or conference rooms

Conducted in a variety of different venues,

including locations other than lecture halls

and conference room

Institute of Medicine recommends a continuing professional development institute for U.S. health professions.

15

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

3.2. Innovation and change

3.2.1. Definisi innovaton and change:

- Menurut kamus bahasa Inggris Echols dan Shadily:

Innovation artinya pembaharuan, perubahan (secara) baru.

Change artinya perubahan, pergantian 12

.

- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

Inovasi: pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan

Ubah = menjadikan sesuatu berubah supaya sesuai dengan kehendak (keperluan

dan sebagainya)

Perubahan = hal (keadaan) berubah, peralihan, pertukaran 13

.

3.2.2. Strategi dalam inovasi

Chin dan Benne (1970) menganjurkan tiga jenis strategi utama dalam inovasi yaitu:

1. power-coercive strategies (strategi pemaksaan)

2. rational-empirical strategies (strategi empirik rasional)

3. normative-re-educative strategies (strategi normatif reedukatif)

1. Power-coercive strategies (strategi pemaksaan)

Perubahan berdasarkan persetujuan yang memaksa banyak orang untuk berubah atau

bertindak dengan kepastian. Pada saat menggunakan strategi ini dengan sah, hasil yang

didapat paling sering dalam bentuk hukum dan perundang-undangan. Strategi yang di

butuhkan untuk digunakan sewaktu adanya ketidakjelasan dalam sistem hanya suatu

pendekatan berdasarkan persetujuan dapat mengatasinya.

16

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Salah satu dari banyak pertanyaan menarik yang diangkat oleh pendekatan tingkat

strategi serupa yang memajukan perubahan. Kadang-kadang ancaman persetujuan tidak

pernah dilaksanakan, dan tentu tidak ada perubahan yang kemudian diambil. Hal ini

dapat didebat apakah kebijakan serupa akan berhasil kecuali kalau pendapat masyarakat

yang sebenarnya mendukung mereka. Jika terdapat perlawanan, beberapa cara

persetujuan mungkin dapat dicari. Jika hal ini tidak mungkin, kemudian ada

kemungkinan terjadi perselisihan, bergantung kepada perhitungan keuntungan dan

kerugian yang relatif. Jika perubahan itu tidak merugikan, bentuk dan isi tidak

merugikan, maka perubahan ini mungkin disetujui dan perselisihan dapat dipecahkan.

Perubahan adalah sulit jika persetujuan yang diambil sedapat mungkin, melibatkan

kerugian yang lebih besar. Kelompok perubahan yang secara langsung mungkin

terpaksa dengan strategi pemaksaan mereka sendiri, dan suatu lingkaran perselisihan

dimulai.

2. Rational-empirical strategies (strategi empirik rasional)

Strategi ini digunakan dengan keyakinan bahwa banyak orang adalah badan rasional

dan suatu perubahan akan disetujui dengan suatu bukti yang sudah menunjukkan bahwa

hal itu menguntungkan dan mempengaruhinya. Strategi ini menyatakan secara tidak

langsung menyatakan bahwa informasi, kadang-kadang terlihat positif, akan cukup

untuk menyebabkan perubahan. Kesulitan penggunaan strategi ini terlihat dari

perolehan keuntungan sederhana oleh banyak orang yang melaporkannya. Ini adalah

suatu strategi yang mungkin berpengaruh terbesar sewaktu pendengar sudah simpati

dengan perbedaan pendapat yang diutarakan.

3. Normative-re-educative strategy (strategi normatif reedukatif)

Strategi ini berdasarkan alasan bahwa perubahan adalah suatu fenomena yang jauh lebih

kompleks. Berdasarkan strategi ini ide bahwa banyak orang bertindak sesuai dengan

nilai-nilai dan sikap umum yang diberikan masyarakat atau kebudayaan, dan menerima

perubahan yang mungkin membutuhkan perubahan keyakinan yang mendalam dan

perilaku 14

.

17

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Dua strategi sebelumnya menyatakan secara tidak langsung apakah pandangan secara tidak

langsung dari perubahan: dalam suatu kasus banyak orang yang berkuasa memaksa yang

lainnya untuk berubah, dan selain itu mereka memberi informasi yang mereka harapkan

banyak orang akan bertindak. Pelaksanaan dari strategi normatif reedukatif ini,

bagaimanapun mengharuskan suatu kolaboratif, pendekatan dengan pemecahan masalah,

dengan semua yang dipengaruhi oleh perubahan yang melibatkan beberapa cara dan

mereka membuat keputusan sendiri tentang derajat dan sikap dari perubahan yang mereka

harapkan untuk diterima. Hal ini adalah suatu pendekatan yang berkaitan tidak hanya

dengan pemakaian suatu inovasi yang spesifik, tetapi dengan proses perkembangan

pengalaman individual sebagai suatu hasil dari keterlibatan, dan yang dapat menimbulkan

minat kontinuitas dalam perubahan dan inovasi selanjutnya.

Kendala-kendala:

Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha inovasi pendidikan seperti

inovasi kurikulum adalah 15

:

1. Perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi.

2. Konflik dan motivasi yang kurang sehat.

3. Lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya

inovasi yang dihasilkan.

4. Keuangan/financial yang tidak terpenuhi.

5. Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi

6. Kurang adanya hubungan sosial dan publikasi.

Untuk menghindari masalah-masalah tersebut di atas dan agar mau berubah terutama sikap

dan perilaku terhadap perubahan pendidikan yang sedang dan akan dikembangkan, maka

guru, administrator, orang tua siswa, dan masyarakat umumnya harus dilibatkan sehingga

perubahan dan pembaharuan itu diharapkan dapat berhasil dengan baik.

18

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Perubahan dan inovasi merupakan hal yang penting, karena ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya ilmu kedokteran berkembang dewngan sangat cepat, sehingga untuk

mengikuti perkembangan ini kita perlu mengadakan perubahan sesuai dengan tuntutan

zaman 16

.

3.3.Lifelong learning (Belajar sepanjang hayat)

3.3.1. Definisi Lifelong learning:

- Menurut Hojat: Lifelong learning adalah “a concept involving a set of self-initiated

activities (behavioral aspect) and information-seeking skills (capabilities) that are

activated in individuals with a sustained motivation (predisposition) to learn and the

ability to recognize their own learning needs (cognitive aspect)” 17

.

- Menurut Mentkowski dan Doherty: Lifelong learning adalah “learning to learn and

learning over the lifespan” 3. Learning to learn merupakan keterampilan yang sangat

penting dalam belajar. Learning to learn diawali dengan kesadaran seseorang untuk

belajar, setelah itu dengan keterampilan self directed learning yang dimilikinya,

seseorang dapat mengatur apa yang ingin dipelajari dan bagaimana serta kapan untuk

belajar.

3.3.2. Profil lifelong learner

Suatu bagian utama studi sudah mencoba mengemukaakan profil dari kualitas dan sifat

yang dimiliki oleh lifelong learner efektif. Dalam melakukannya, tantangannya adalah

mengidentifikasi aspek kompetensi pembelajaran yang tampak dapat dipakai untuk semua

macam dan konteks postgraduation learning. Pada studi dasar, meliputi kepatuhan,

wawancara, membaca, analisis dokumentasi program, dianjurkan lifelong learner yang

menunjukkan kualitas atau karakteristik berikut dengan beberapa derajat:

Suatu pikiran yang ingin tahu: mencintai pembelajaran, mempunyai rasa ingin tahu

dan bertanya, semangat yang kritis, pemantauan yang luas dan evaluasi diri.

19

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

Pandangan helikopter: rasa saling berhubungan dari banyak bidang, kesadaran

bagaimana pengetahuan diciptakan dalam satu lapangan studi paling sempit, dan

suatu pemahaman metodologikal dan keterbatasan yang sesungguhnya dari

lapangan tersebut, keluasan pandangan.

Informasi literacy: pengetahuan sumber daya utama mutakhir yang tersedia pada

satu lapangan studi paling sempit, kemampuan untuk menyusun pertanyaan-

pertanyaan penelitian dalam satu lapangan studi paling sempit, kemampuan untuk

menempatkan, mengevaluasi, mengelola dan menggunakan informasi dalam range

konteks, kemampuan untuk mendapatkan kembali informasi dalam bentuk

bervariasi: tulisan, statistik, grafik, chart, diagram dan tabel, evaluasi informasi

kritis.

Rasa perwakilan pribadi (personal agency): konsep positif diri sendiri yang mampu

dan mandiri, kemampuan mengatur diri sendiri (manajemen waktu, menentukan

tujuan, dan lain-lain).

Kumpulan keterampilan pembelajaran: pengetahuan dari kekuatan sendiri,

kelemahan dan gaya belajar yang disukainya, range strategi pembelajaran dalam

konteks yang ditemukan diri sendiri, suatu pemahaman dari perbedaan antara

pembelajaran tingkat dangkal dan dalam (surface and deep level learning) 18

.

Seorang peserta didik yang telah lulus menjadi dokter dapat belajar sepanjang hayat

melalui: pasien, keluarga pasien, lingkunan kerja, pengalaman, interprofesional, artikel,

jurnal, bulletin, E-learning, seminar, lokakarya, konferensi, kursus, pelatihan, studi lanjut,

keluarga 18

. Belajar sepanjang hayat merupakan salah satu kompetensi untuk profesi

seorang dokter, namun pada pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan, antara lain:

faktor ekonomi, keterbatasan waktu, beban kerja yang terlalu padat, usia, kurangnya

keterampilan 3.

20

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

3.3.3. Pencapaian kompetensi lifelong learning

Institusi pendidikan kedokteran wajib memberikan keterampilan yang dapat menopang

kompetensi belajar sepanjang hayat kepada peserta didiknya. Keterampilan untuk

mendukung belajar sepanjang hayat adalah: Self assessment kebutuhan belajar,

keterampilan mandiri dalam melakukan identifikasi, analisis dan sintesis informasi yang

relevan dan penilaian apakah sumber informasi dapat dipercaya 19

.

Menurut Hull dan Redfern, kelebihan dari seorang longlife learner adalah: inovatif dalam

praktik, fleksibel untuk mengubah permintaan, banyak ide dalam cara bekerja, mampu

mewakili perubahan dalam pekerjaan, dapat menyesuaikan diri dalam perubahan kebutuhan

pelayanan kesehatan, mempunyai tantangan dan kreativitas dalam praktik, mempunyai rasa

percaya diri dalam cara bekerja, mempunyai pertanggungjawaban dan bertanggung jawab

pada pekerjaannya 20

.

Pada standar kompetensi dokter, belajar sepanjang hayat terdapat pada area kompetensi

keenam yaitu “Kemampuan mawas diri dan mengembangkan diri serta belajar sepanjang

hayat”. Di dalam kompetensi belajar sepanjang hayat terdapat komponen-komponen

kompetensi yang harus dicapai, yaitu:

Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru.

Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan

(PPPKB) dan pengalaman belajar lainnya.

Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti (Evidence-

Based Medicine).

Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau evidence untuk

penanganan pasien dan justifikasi alasan keputusan yang diambil.

Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya terhadap pasiennya.

Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajarnya 21

.

21

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

3.4. Portfolio

3.4.1. Definisi portfolio

- Portfolio adalah kumpulan karya mahasiswa yang memberi bukti prestasi

pengetahuan, keterampilan, ketepatan sikap, dan pertumbuhan professional melalui

proses refleksi diri sesudah periode waktu tertentu 4.

- Moya dan O’Malley (1994):

Portfolio adalah kumpulan karya mahasiswa, pengalaman, pameran, penilaian diri

(misalnya: data). Penilaian portfolio adalah prosedur yang digunakan untuk

perencanaan, mengumpulkan, dan menganalisis sumber data multipel yang diatur

dalam portfolio. Suatu portfolio yang berdasarkan pada prosedur penilaian sistematik

dapat memberikan informasi yang tepat tentang kedalaman dan keluasan

kemampuan mahasiswa dalam banyak domain pembelajaran 4.

3.4.2. Strukur portfolio

Ada 4 model struktur portfolio yaitu:

1. Shopping trolley: segala sesuatu yang dikerjakan peserta didik selama kuliah

2. Toast rack: sejumlah “tempat” yang harus diisi untuk setiap

modul/unit/penempatan.

3. Cake mix: mengintegrasikan materi portfolio untuk memberikan bukti prestasi

hasil pembelajaran.

4. Spinal column: peserta didik mengumpulkan bukti (akar-akar saraf) untuk

menunjukkan penguasaan kelanjutan kompetensi (vertebrae) 4.

22

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

3.4.3. Kegunaan portfolio

Portfolio dapat digunakan untuk: CPD, meningkatkan pembelajaran, assessment,

sertifikasi dan resertifikasi, peningkatan karir 22,23,24

3.4.4. Keuntungan dan keterbatasan portfolio

Keuntungan portfolio: mengumpulkan bukti dari performa sebenarnya pada tingkat

yang dilakukannya dalam sikap longitudinal, sangat bernilai sebagai penilaian sumatif

dan alat umpan balik.

Keterbatasan portfolio: menghabiskan waktu bagi pihak fakultas dan mahasiswa untuk

mempertahankan portfolio secara rinci, sulit untuk dinilai dan distandarisasi, sulit

untuk menentukan nilai batas lulus/gagal 25

.

3.4.5. Langkah-langkah dalam pengembangan portfolio

Terdapat 10 langkah dalam pengembangan portfolio untuk evaluasi:

1. Menentukan tujuan

2. Menentukan kompetensi yang akan dinilai

3. Pemilihan materi portfolio

4. Mengembangkan sistem penilaian

5. Pemilihan dan pelatihan penguji

6. Perencanaan proses ujian

7. Orientasi mahasiswa

8. Mengembangkan pedoman dalam mengambil keputusan

9. Meningkatkan bukti reliabilitas dan validitas

10. Mendesain prosedur evaluasi 23

23

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

BAB IV.

PENUTUP

4.1. Simpulan:

1. CPD merupakan hal yang sangat penting bagi seorang profesional karena:

- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat termasuk ilmu

kedokteran.

- Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

semakin kompleks sehingga seorang dokter harus selalu profesional.

- Sebagai seorang staf pengajar harus selalu meningkatkan ilmu dan keterampilannya

dan bertugas untuk selalu membangun kemampuan mahasiswa untuk

mengembangkan diri melalui pembelajaran sepanjang hayat.

2. Dengan melakukan self-assessment kebutuhan pembelajaran dan portfolio maka dapat

mendukung terjadinya pembelajaran sepanjang hayat yang merupakan dasar kegiatan

CPD. Setelah mengikuti kegiatan CPD maka dapat melakukan inovasi dan perubahan.

3. Dalam melakukan kegiatan CPD seseorang membutuhkan motivasi internal.

4.2. Saran:

Selama ini pelakasanaan CPD di Fakultas Kedokteran UKRIDA sudah cukup baik,

walaupun demikian tetap harus ditingkatkan antara lain dilakukan self-assessment bagi staf

pengajar dan mahasiswa dengan cara:

- Sosialisasi pada staf pengajar mengenai self-assessment

- Pelatihan self-assessment bagi staf pengajar, kemudian mahasiswa.

24

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Katalog Universitas Kristen Krida Wacana tahun 2007/2008, halaman 95-99

2. Barras R. “Toward a theory of innovation in services”. Research Policy 1984; 15: 161-

73

3. Harold B, Haley M D. Does medical school instill lifelong learning. Journal of Cancer

Education. 2008; 23: 197

4. Davis M H, Ponnamperuma G G, Wall D. Poertfolios, dissertations and projects. In:

Dent Jarden R M (eds). A practical guide for medical teachers. 3 rd ed

. Edinburgh:

Churchill-Livingstone; 2009. p 349

5. Rolheiser C, Ross J A. Students self-evaluation: What research says and what practice

shows.

6. Ross J A. Practical assessment, research & evaluation. A Peer Reviewed Electronic

Journal 2006; 10 (11): pp. 1-10

7. Bazemore A, Xierali I, Patterson S, Phillips R, Rinaldo J, Puffer J, et al. American

Board of Family Medicine (ABFM) maintenance of certification: variations in self-

assessment modules uptake within the 2006 cohort. Journal of the American Board of

Family Medicine: JABFM 2010; 23 (1): 49-58

8. David M F B. Principles of assessment. In: Dent J A, Harden R M (eds). A practical

guide for medical teacher. 3 rd ed. Edinburgh: Churchill-Livingstone; 2009. pp. 308-9

9. O’Shea E. Self-directed learning in nurse education: a review of the literature. Journal

of Advanced Nursing. 2003; 43 (1): 62-70

10. Mazmanian P. Institute of medicine recommends a continuing professional

development institute for U.S health professions. The Journal of Continuing Education

in the Health Professions 2010; 30 (1): 1-2

25

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

11. Tulinius C, Hazelton B H. Continuing professional development for general

practitioners: supporting the development of professioinalism. Medical Education

2010; 44 (4): 412-20

12. Echols J M, Shadily H. Kamus Inggris-Indonesia. An English-Indonesian Dictionary.

Cetakan ke 25. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2003

13. Alwi H, Sugono D. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 3 rd

ed. Jakarta: Balai Pustaka

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional; 2005.

14. Kennedy C. Innovation for change: teacher development and innovation. ELT Journal

1987. 41/3.

15. Subandijah. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. PT Raja Grafindo Persada.

Yogyakarta 1992.

16. Dent J A, Harden R M. A practical guide for medical teachers. 3 rd

ed. Elsevier

Churchill Livingstone, 2006; 281-88

17. Hojat M, Nasca T J, Erdmann J B, Frisky A J, Veloski J J, Gonella J S. An operational

measure of physician lifelong-learning: It is development, components and preliminary

psychometric data. Medical Teacher. 2003; 25(4): 433-37

18. Candy P C, Crebert G, O’Leary J. Developing Lifelong Learners through

Undergraduate Education National Board of Employment, Education and Training.

Canberra: Australian Government Publishing Service; 1994. pp. 43,44

19. Willcox A. How to succeed as a lifelong learner. Primary Health Care 2005; 15,10,

43-50

20. Hull C, Redfern I. Profiles and Portfolios: A Guide for Nurses and Midwives. London:

MacMillan. 1997

21. Standar Kompetensi Dokter. Konsil Kedokteran Indonesia 2006.

26

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA -  · PDF fileDefinisi innovation and change 16 3.2.2. Strategi dalam inovasi ... pengobatan dan rehabilitasi berbagai penyakit yang lazim terdapat di

22. Amin Z, H E Khoo. Basics in Medical Education. National University of Singapore:

World Scientific Publishing; 2003. pp 105-112

23. Friedman B D, Davis M H, Harden R M, Howie P W, Ker J, Pippard M J. AMEE

Medical Education Guide No 24: Portfolios as a method of student assessment. Centre

for Medical Education, University of Dundee. Medical Teacher 2001; vol 23 (2): 535-

50

24. Redman W. Portfolio for development a guide for trainers and manager. London 2002;

4: 146-69

25. Amin Z, Y S Chong, H E Khoo. Practical Guide to Medical Student Assessment.

Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd; 2006. pp 88-89

27