universitas indonesia heroisme tokoh utama dalam...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS INDONESIA
HEROISME TOKOH UTAMA DALAM
NOVEL MICHEL STROGOFF KARYA JULES VERNE
MAKALAH NON SEMINAR
disusun sebagai pengganti skripsi untuk melengkapi persyaratan mencapai
gelar Sarjana Humaniora
DIANA YASMIN NPM 1006715830
PROGRAM STUDI PRANCIS FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
DEPOK 2014
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
1
HEROISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MICHEL STROGOFF KARYA JULES VERNE
Diana Yasmin, Danny Susanto
Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,
Kampus UI Depok 16424, Indonesia
E-mail : [email protected]
Abstrak Artikel ini membahas sebuah ciri khas pada karya-karya Jules Verne selain fiksi ilmiah dan chauvinisme. Ciri khas lain yang dimaksud adalah heroisme, terutama yang terdapat dalam tokoh utama novel Michel Strogoff. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori Roland Barthes mengenai sintagmatik dan paradigmatik untuk menganalisis pengaluran dan penokohan tokoh utama. Hasil analisis menunjukkan terdapat heroisme dalam tokoh utama novel melalui deskripsi dan tindakan tokoh utama serta percakapan mengenai tokoh utama.
HEROISM OF THE MAIN CHARACTER OF MICHEL STROGOFF
Abstract
This article focuses on analyzing the heroism of the main character of a novel written by Jules Verne entitled Michel Strogoff. This research is a qualitative research using Roland Barthes’ syntagmatic and paradigmatic theory. The result of this research shows that the main character of the novel, Michel Strogoff, has a strong heroism verified by his figure descriptions, acts and other characters’ dialogues.
Keywords: heroism; hero; Jules Verne
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
2
Pendahuluan
André Lagarde dan Laurent Michard dalam buku mereka yang berjudul XIXè Siècle:
Les Grands Auteurs du Programme menyatakan bahwa perkembangan teknologi dan
industri pada abad ke-19 memberi pengaruh besar pada situasi sosial di Prancis yang pada
akhirnya turut memberikan perubahan pada dunia kesusastraan Prancis. Masyarakat Prancis
pada saat itu bertransformasi dari masyarakat agrikultur menjadi masyarakat industri.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota menyebabkan pertumbuhan masyarakat pekerja
(buruh) tinggal di sekitar daerah industri dengan kondisi yang tidak layak. Kondisi sosial
yang seperti inilah yang dijadikan tema utama dalam karya sastra pada masa itu. Pengarang-
pengarang besar seperti Châteaubriand, Madame de Staël, Victor Hugo, Stendhal, Charles
Baudelaire, Alexandre Dumas, Gustave Flaubert, dan Émile Zola muncul seiring dengan
aliran kesusastraan yang mereka usung, yakni romantisme, simbolisme, realisme, dan
naturalisme.
Di antara aliran-aliran kesusastraan baru yang bermunculan, terdapat satu aliran
kesusastraan yang sangat terpengaruhi oleh penemuan dan perkembangan teknologi di abad
ke-19, aliran itu disebut science-fiction (fiksi ilmiah). Dinamakan demikian karena cerita di
dalamnya sangat kental akan fenomena ilmiah, termasuk seputar mesin-mesin berteknologi
canggih, namun dikemas secara fiktif oleh pengarang aliran tersebut. Salah satu pengarang
beraliran science-fiction yang sangat terkenal dan dinobatkan sebagai pelopor aliran ini
adalah pengarang Prancis bernama Jules Verne.
Jules Verne muncul di akhir abad ke-19 dan turut memegang peran penting bagi dunia
kesusastraan Prancis dan kesusastraan dunia. Ia dinobatkan sebagai pionir genre science-
fiction (fiksi ilmiah) karena ia telah mempelopori penulisan karya sastra yang bertemakan
petualangan dengan menggunakan mesin berteknologi canggih pada zaman itu. Ketertarikan
Verne pada temuan-temuan teknologi dan visinya terhadap masa depan tidak dapat
diragukan lagi dan terlihat jelas dalam setiap karyanya. Verne digambarkan sebagai sosok
yang telah berpikiran maju melampaui zamannya. Hal ini tercermin dalam karyanya yang
berjudul Paris au XXè siècle (1863). Pada karya tersebut, Verne telah memprediksi kota
Paris sebagai kota yang penuh dengan kendaraan bermotor, polusi dan mendapat pengaruh
dari Amerika baik dalam penggunaan bahasa maupun gaya hidup.
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
3
Dalam bukunya yang berjudul Verne’s Journey to the Centre of the Self: Space and Time
in the Voyages Extraordinaires, William Butcher mengulas kelebihan Jules Verne dalam
memperhitungkan unsur ruang dan waktu yang tercermin jelas dalam karya-karya Verne
yang terhimpun dalam Voyages Extraordinaires. Contohnya adalah ketepatan perhitungan
Verne dalam novelnya yang berjudul Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours yang
menjadikan tokoh utama dalam novel tersebut berhasil mengelilingi dunia dalam waktu
kurang dari 80 hari serta berhasil memenangkan taruhan disebabkan perbedaan waktu di
berbagai negara.
Jules Verne lahir di Nantes pada tanggal 8 Februari 1828 dengan nama lengkap Jules
Gabriel Verne. Ia merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya merupakan
seorang jaksa, bernama Pierre Verne. Ibunya, Sophie Allotte de la Fuÿe, merupakan putri
seorang pengusaha perkapalan di Nantes. Kedua orang tua Verne merupakan penganut
agama Katolik yang sangat taat. Jules Verne dididik dengan keras oleh ayahnya. Tak jarang,
ia mendapat pukulan dari sang Ayah. Kekerasan yang dilakukan oleh ayah Verne inilah
yang diduga sebagai penyebab sifat pemalu dan tertutup dalam diri Jules Verne (Butcher,
William: 56). Di lain pihak, sosok Pierre Verne diduga sebagai pencetus ketertarikkan Jules
Verne terhadap ilmu pengetahuan. Pierre Verne gemar berdiskusi mengenai perkembangan
ilmu pengetahuan dan penemuan terkini. Jules Verne dan adiknya kerap meminta ayah
mereka untuk menjelaskan benda-benda langit yang mereka lihat melalui teleskop milik
sang Ayah (Butcher, William: 52).
Ketertarikan Verne pada ilmu geografi telah terlihat sejak ia bersekolah di Saint
Stanislas ketika ia memenangkan lomba menyanyi, geografi, dan bahasa Latin. Tak heran,
hampir seluruh karya Verne berlatar di berbagai tempat yang berbeda di belahan bumi,
bahkan di bulan.
Pada usia 20 tahun, ia pindah ke Paris untuk menyelesaikan pendidikan di bidang hukum
sesuai dengan keinginan Ayahnya. Di sanalah ia mulai berkenalan dengan kalangan sastra,
termasuk di antaranya dengan Alexandre Dumas. Pada saat itulah ia memutuskan untuk
memulai karir kesusastraannya dan meninggalkan bidang hukum.
Demi mendukung penulisan karyanya, Verne kerap berkunjung ke Bibliothèque
Nationale. Di sanalah ia memperdalam ketertarikannya pada penemuan-penemuan ilmiah
dan keindahan berbagai negara di dunia. Hampir semua karyanya bercirikan cerita
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
4
perjalanan dan petualangan yang luar biasa ke suatu tempat dan menggunakan mesin
berteknologi canggih. Untuk itulah, Jules Verne dinyatakan sebagai pelopor genre fiksi
ilmiah.
Di antara karya Verne yang kental akan fiksi ilmiah, seorang kritikus bernama Robert
Pouvoyeur menyatakan terdapat ciri khas lain dalam karya Verne, yakni chauvinisme1.
Menurut Pourvoyeur dalam artikelnya yang berjudul L'Invention des Noms Etrangers chez
Jules Verne dalam buku Modernités de Jules Verne, Verne kerap muncul dan menjadi
bagian dalam inti cerita karya-karyanya secara tersembunyi seperti melalui identitas tokoh
dan hal seputar kehidupannya serta menunjukkan kecintaannya pada Prancis berdasarkan
penokohan yang ia ciptakan dalam karya-karyanya. Pourvoyeur menyatakan bahwa karya
Verne tidak dapat diragukan lagi kerap muncul sebagai karya yang terlalu patriotis, bahkan
cenderung chauvinis. Verne menunjukkan kecintaannya pada Prancis dengan menciptakan
tokoh yang berkarakter sempurna apabila tokoh tersebut berkebangsaan Prancis.
Ciri khas karya-karya Verne tidak hanya berbatas pada chauvinisme. Dalam karyanya
yang berjudul Michel Strogoff (1870), terdapat kekhasan lain yang menonjol dan sangat
berbeda dengan karya-karya Verne lainnya. Kekhasan dalam karya itulah yang menarik
untuk diteliti dan akan dipaparkan pada bagian selanjutnya.
Berbeda dengan karya-karya Verne seperti De la Terre à la Lune (1865), Autour de la
Lune (1870), Vingt mille lieues sous les mers (1869-1870), dan Le Tour du Monde en
Quatre-Vingts Jours (1872) yang kental akan fiksi ilmiah, karya Verne yang berjudul Michel
Strogoff (1876) dinilai miskin akan teknologi modern yang biasanya kental dalam setiap
karyanya. Karya ini diterbitkan pada tahun 1876 dan telah diterjemahkan ke berbagai
bahasa. Karya ini juga telah banyak direproduksi menjadi film dan serial televisi.
Alkisah, ketika perang mulai berkecambuk di Siberia, seorang perwira Rusia bernama
Michel Strogoff diutus oleh Kaisar Rusia untuk mengemban misi rahasia, yakni
menyampaikan surat kepada Grand-Duc Irkoutsk yang merupakan saudara laki-laki sang
kaisar. Surat tersebut berisi peringatan terhadap Ivan Ogareff, mantan perwira Rusia yang
bersekongkol dengan pasukan Tartar untuk menyerang Irkoutsk. Agar tidak mudah dikenali
pasukan Tartar, Michel Strogoff mendapatkan identitas baru sebagai Nicolas Korpanoff.
Selama perjalanan itulah Michel Strogoff bertemu dengan Nadia Fédor, Marfa Strogoff,
1 Reaksi kesombongan yang bersifat patriotis terhadap orang asing. (Kamus Karya Sastra Perancis, 1991: 555)
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
5
Harry Blount, Alcide Jolivet, Nicolas Pigasoff, Serko, dan Wasilli Fédor. Ia pun juga
bertemu dengan Ivan Ogareff, Féofar-Khan (kepala pasukan Tartar), dan Sanggare (mata-
mata utusan Ivan Ogareff). Selama perjalanan, Michel Strogoff menghadapi berbagai
rintangan dan pengorbanan hingga akhirnya berhasil menyelesaikan misi rahasia tersebut.
Menurut Florence Bordage dalam tesisnya yang berjudul La femme réalité initiatique
dans Michel Strogoff de Jules Verne, Verne menyiratkan bahwa tokoh-tokoh wanita dalam
novel Michel Strogoff bukanlah sekedar tokoh komplementer, melainkan tokoh yang turut
memberi pengaruh penting bagi alur cerita, yakni dengan menyelamatkan tokoh utama baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan Bordage, tokoh wanita yang sebelumnya dianggap hanya sebagai tokoh
komplementer bahkan turut direka oleh Verne sebagai tokoh yang memiliki sifat herois.
Atas dasar itulah, kajian ini bermaksud untuk menunjukkan ciri khas lain dari karya Verne
berupa heroisme melalui analisis pengaluran dan analisis penokohan guna memberikan
pandangan baru bagi para pembaca mengenai novel-novel karya Jules Verne. Sebelum
menganalisis aspek naratif novel Michel Strogoff, berikut ini akan dipaparkan penjelasan
mengenai teori sintagmatik-paradigmatik, heroisme dan konsep heroisme yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
Tinjauan Teoritis
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Roland Barthes mengenai dua
sifat hubungan antar unsur-unsur dalam teks naratif, yakni unsur sintagmatik dan
paradigmatik. Berdasarkan artikelnya yang berjudul L’introduction à l’Analyse Structurale
des Récits dalam Communication 8, Barthes menyatakan bahwa hubungan sintagmatik adalah
hubungan unsur-unsur teks yang berurutan dan bersifat linear (karena bahasa bersifat linear).
Linearitas unsur-unsur teks tersebut memudahkan analisis pengaluran dan alur dengan cara
mengurutkan sekuen (satuan isi cerita) agar membentuk suatu hubungan cerita yang logis
yang disebut alur cerita.
Unsur sintagmatik dibedakan menjadi fungsi utama (fonction cardinale) dan katalisator
(catalyse) dalam pengaluran sebuah karya sastra. Fungsi utama adalah satuan-satuan cerita
yang memiliki hubungan logis atau sebab-akibat dan membentuk logika narasi. Satuan-satuan
cerita inilah yang merupakan landasan cerita. Adapun katalisator adalah satuan-satuan yang
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
6
berperan sebagai pelengkap. Satuan cerita ini berfungsi untuk melengkapi dan mendukung
fungsi utama.
Unsur paradigmatik adalah unsur yang memiliki hubungan selektif dan saling
melengkapi. Unsur-unsur yang memiliki hubungan paradigmatik antara lain indeks (indices),
yakni keterangan identitas tokoh, ciri fisik, ciri mental, pemikiran, dan ujaran antartokoh,
serta informan (informants) berupa keterangan mengenai latar ruang dan latar waktu.
Adapun konsep heroisme yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada Kamus
Karya Sastra Perancis—terjemahan dari Dictionnaires des Œuvres et des Thèmes de la
Littérature Française karya M. Bouty—yang diterbitkan AMP Publications pada tahun 1991
dan Ibrahim Taha. Menurut Kamus Karya Sastra Perancis, heroisme diartikan sebagai suatu
perbuatan seseorang yang mempertaruhkan hidupnya untuk suatu tujuan yang
didambakannya—dapat berupa tanah air, kehormatan, keadilan, kebosanan, Tuhan, dan
raja—dengan perantara perang. Adapun menurut Ibrahim Taha dalam artikelnya yang
berjudul Heroism in Literature: A Semiotic Model yang dimuat dalam jurnal The American
Journal of Semiotics Vol. 18 pada tahun 2002, tokoh hero dalam karya sastra dapat
didefinisikan sebagai tokoh utama berkarakter mulia dengan tekad dan stamina luar biasa
yang menjadikan tokoh tersebut dapat dengan baik mencerminkan nilai-nilai yang dianut
suatu masyarakat sehingga mendapatkan simpati para pembaca. Salah satu tugas utama
tokoh pahlawan dalam karya sastra abad ke-17 hingga abad ke-19 adalah membasmi
kejahatan dan menciptakan keadilan dan kedamaian. Tokoh hero lebih mengutamakan
kepentingan masyarakat dibandingkan dengan nyawanya sendiri. Selain itu, tokoh hero
biasanya berperan sebagai pemimpin atau sebagai pria bermartabat yang berperilaku sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Tak hanya sebagai mahluk sosial, sebagai
individu, tokoh hero pun turut mengembangkan keinginan dan aspirasi pribadinya serta
menentukan sendiri jalan hidupnya, termasuk diantaranya memenangkan hati wanita
pujaannya. Karakteristik seperti itulah yang terlihat dalam novel Michel Strogoff dan
menarik untuk diteliti pada bagian selanjutnya dalam penelitian ini guna membuktikan dan
memaparkan heroisme dalam diri tokoh utama novel Michel Strogoff.
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
7
Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Menurut John Creswell dalam bukunya Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan Metode Campuran, penelitian kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi dan
memahami makna yang—oleh sejumlah individu atau sekelompok orang—dianggap berasal
dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell: 4, 2007). Metode ini dianggap sesuai untuk
diterapkan pada penelitian ini karena penelitian ini akan menganalisis salah satu masalah
kemanusiaan, yakni heroisme.
Hasil Penelitian
Berikut ini adalah penjabaran urutan satuan isi cerita dari novel Michel Strogoff yang
digunakan untuk menganalisis pengaluran dan tindakan tokoh utama yang mencerminkan
heroisme.
1. Percakapan antara Kaisar Rusia dan Général Kissoff di pesta dansa mengenai
pemutusan kabel telegram.
2. Perintah Kaisar Rusia kepada Général Kissoff untuk memanggil Kepala Kepolisian.
3. Deskripsi dua orang jurnalis.
3.a Harry Blount adalah seorang jurnalis berkebangsaan Inggris yang bekerja untuk
harian Daily Telegraph. Ia selalu mengingat apa yang ia dengar.
3.b Alcide Jodivet adalah seorang jurnalis berkebangsaan Prancis. Ia merahasiakan nama
harian tempat ia bekerja. Ia selalu berkata ia mengirimkan kabar kepada sepupunya,
Madeline. Ia selalu mengingat apa yang ia lihat.
4. Percakapan Alcide Jolivet dan Harry Blount mengenai pemutusan kabel
telegram di perbatasan Siberia dan di daerah pemerintahan Irkoutsk.
5. Kepergian Kaisar Rusia dari pesta dansa menuju ruang kerjanya untuk bertemu
Kepala Kepolisian.
6. Deskripsi keadaan Siberia.
6.a Siberia merupakan dataran luas yang terhampar dari Pegunungan Ural di
barat hingga Samudera Pasifik di Timur.
6.b Pada masa itu di Siberia belum ada kereta api.
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
8
6.c Peranan penting kabel telegram bagi Kekaisaran Rusia.
7. Kedatangan Kepala Kepolisian ke ruang kerja Kaisar Rusia.
8. Percakapan Kaisar Rusia dengan Kepala Kepolisian mengenai Ivan Ogareff.
8.a Deskripsi Ivan Ogareff
8.b Penyamaran dan rencana Ivan Ogareff untuk menyerang Rusia
9. Kedatangan Perwira Utama ke ruangan kerja Kaisar Rusia.
10. Deskripsi Michel Strogoff.
10.a Sosok Michel Strogoff yang tinggi, kuat, memiliki keberanian sejati, sedikit bicara,
tidak banyak bertingkah, dan memutuskan dengan segera apa yang harus ia lakukan.
10.b Kemampuan Michel Strogoff untuk bertahan selama 24 jam tanpa makan, 10 malam
tanpa tidur, dan menemukan arah dalam hutan meskipun diselimuti kabut maupun
salju.
11. Perintah Kaisar Rusia kepada Michel Strogoff untuk menyampaikan surat kepada Grand-
Duc Irkoutsk.
12. Keberangkatan Michel Strogoff dari Moskow menuju Nijni-Novgorod dengan menyamar
sebagai seorang pedagang bernama Nicolas Korpanoff.
13. Percakapan para penumpang mengenai perang antara Rusia dan pasukan Tartar yang
bersekutu dengan Ivan Ogareff.
14. Kedatangan gadis muda yang duduk tepat di depan Michel Strogoff ketika berada di
kereta.
15. Keterkejutan Michel Strogoff melihat gadis belia itu berpergian seorang diri.
16. Deskripsi fisik gadis muda tersebut.
16.a Gadis berumur 16 hingga 17 tahun, berambut pirang, bermata coklat, dan berpipi
pucat dan tirus.
17. Kedatangan Michel Strogoff di Nijni-Nogorov.
18. Pertemuan Michel Strogoff dengan sekelompok orang gipsi dan seorang wanita bernama
Sangarre yang mencurigainya sebagai rnata-mata Kaisar Rusia.
19. Deskripsi pasar yang terletak di sebelah Volga.
20. Pengumuman perintah Kaisar Rusia.
20.a Tak seorang pun warga Rusia vang dapat meninggalkan Nijni-Novgorod.
20.b Seluruh warga asing yang berasal dari Asia harus meninggalkan Nijni-Novgorod
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
9
sebelum fajar esok hari.
21. Alasan kaisar memerintahkan hal tersebut.
21.a Memancing Ivan Ogareff untuk pergi ke Siberia menemui Feofar-Khan (kepala
pasukan Tartar).
21.b Mengusir orang-orang gipsi yang sering kali bersekutu dengan pasukan Tartar dan
menjadi mata-mata.
22. Teringatnya Michel Strogoff akan gadis muda yang ia temui di kereta.
23. Pencarian gadis muda tersebut oleh Michel Strogoff.
24. Pertemuan Michel Strogoff dengan gadis muda tersebut.
25. Keberangkatan Michel Strogoff menuju Perm bersama gadis muda tersebut dengan
menggunakan kapal.
26. Pertemuan Harry Blount dan Alcide Jolivet di kapal dalam perjalanan menuju Perm.
27. Terlihatnya Si Gipsi dan Sangarre di kapal yang Michel Strogoff tumpangi.
28. Persinggahan kapal yang ditumpangin Michel Strogoff di Kazan.
29. Deskripsi Si Gipsi dan Sangarre.
29.a Si Gipsi merupakan lelaki tua dan juga pemimpin dari kelompok gadis muda yang
menyanyi dan menari di pasar Nijni-Novgorod.
29.b Sangarre merupakan wanita berusia sekitar 30 tahun, bersosok tinggi, berkulit
coklat, bermata biru dan berambut pirang.
30. Deskripsi Kazan.
30.a Kazan merupakan pintu Asia─memiliki dua rute menuju Pegunungan Ural. Rute
pertama merupakan rute utara melewati Perm dan Ekaterinbourg. Rute kedua
merupakan rute selatan, lebih pendek namun tidak melewati banyak pedesaan.
31. Keberangkatan kapal dari Kazan menuju Kama hingga Perm.
32. Perkenalan diri gadis muda itu kepada Michel Strogoff.
33. Kedatangan Michel Strogoff dan Nadia Fédor.
34. Perjalanan Michel Strogoff dari Perm menuju Pegunungan Ural.
35. Kerusakan kereta kuda yang ditumpangi Michel Strogoff dan Nadia Fédor.
36. Penyelamatan dua orang jurnalis (Harry Blount dan Alcide Jolivet) oleh Michel Strogoff.
37. Penyelamatan Nadia Fédor oleh Michel Strogoff dari serangan beruang.
38. Kedatangan Michel Strogoff, Nadia Fédor, Harry Blount, dan Alcide Jolivet di
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
10
Ekaterinbourg.
39. Deskripsi keadaan desa-desa di perbatasan Siberia.
40. Pertemuan Michel Strogoff dengan Ivan Ogareff.
41. Deskripsi Ivan Ogareff.
42. Tantangan Ivan Ogareff kepada Michel Strogoff untuk berkelahi.
43. Kedatangan Michel Strogoff dan Nadia Fédor di Irkoutsk.
44. Penyerangan pasukan Tartar.
45. Penangkapan Nadia Fédor oleh pasukan Tartar.
46. Pertemuan Michel Strogoff dengan ibunya (Marfa Strogoff) di kedai peristirahatan.
47. Interogasi Ivan Ogareff kepada Marfa Strogoff mengenai Michel Strogoff.
48. Penangkapan Marfa Strogoff oleh Ivan Ogareff.
49. Pelarian Michel Strogoff dari pengejaran pasukanTartar dengan berenang di sungai.
50. Pertemuan Michel Strogoff dengan Harrv Blount dan Alcide Jolivet di Kolyvan.
51. Penangkapan Michel Strogoff, Harry Blount, dan Alcide Jolivet oleh pasukan Tartar.
52. Deskripsi pasukan Tartar.
53. Kedatangan Ivan Ogareff di kamp peristirahatan pasukan Tartar.
54. Perkenalan Marfa Strogoff dan Nadia Fedor ketika keduanya menjadi tahanan pasukan
Tartar.
55. Penyiksaan Marfa Strogoff oleh pasukan Tartar.
56. Pemberontakan Michel Strogoff untuk menyelamatkan ibunya.
57. Penyiksaan Michel Strogoff oleh pasukan Tartar.
58. Pencurian surat titipan Kaisar Rusia oleh Ivan Ogareff.
59. Penyiksaan Michel Strogoff oleh Feofar Khan hingga Michel Strogoff menjadi buta.
60. Penyelamatan Michel Strogoff oleh Nadia Fédor.
61. Pertemuan Nadia Fédor dan Michel Strogoff dengan Nicolas Pigassof dan anjingnya,
Serko.
62. Penemuan jasad Nicolas Pigassof.
63. Kedatangan Michel Strogoff dan Nadia Fédor di Laut Balkan
64. Deskripsi Laut Balkan.
65. Penyelamatan Michel Strogoff dan Nadia Fédor oleh sekelompok orang Rusia
yang hendak pergi ke Irkoutsk dengan menggunakan rakit.
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
11
66. Penyamaran Ivan Ogareff menjadi Michel Strogoff untuk mengelabui Grand-Duc
Irkoutsk.
67. Kebakaran di sepanjang sungai Anggara yang diakibatkan oleh Ivan Ogareff.
68. Penyelamatan Nadia Fédor oleh Michel Strogoff dari kebakaran.
69. Pembongkaran penyamaran Ivan Ogareff oleh Nadia Fédor.
70. Serangan Ivan Ogareff kepada Nadia Fédor karena telah membongkar penyamarannya.
71. Penyelamatan Nadia Fédor oleh Michel Strogoff dari serangan Ivan Ogareff.
72. Perkelahian Michel Strogoff dan Ivan Ogareff.
73. Keterkejutan Ivan Ogareff bahwa Michel Strogoff tidak buta.
74. Terbunuhnya Ivan Ogareff oleh Michel Strogoff.
75. Kekalahan pasukan Tartar.
76. Pernikahan Michel Strogoff dan Nadia Fédor.
77. Kembalinya Michel Strogoff dan Nadia Fédor ke Moskow.
Selain menganalisis dari segi pengaluran dengan urutan satuan isi cerita, teks naratif
Michel Strogoff ini juga dianalis dari segi penokohan dengan memaparkan deskripsi
identitas, ciri fisik, mental, tindakan tokoh, dan percakapan antartokoh untuk
menentukan penciptaan citra tokoh utama sebagai tokoh yang diteliti. Michel Strogoff
adalah tokoh utama dalam novel Michel Strogoff. Ia merupakan seorang perwira Rusia
yang diutus oleh Kaisar Rusia untuk menyampaikan pesan penting kepada Grand-
Duc Irkoutsk yang merupakan saudara laki-laki sang kaisar.
Secara fisik, Michel Strogoff dapat dikenali berdasarkan kutipan berikut ini.
Michel Strogoff était haut de taille, vigoureux, épaules larges, poitrine vaste. Sa tête puissante présentait les beaux caractères de la race caucasique.
Ses membres … étaient … pour le meilleur accomplissement des ouvrages de force. Ce beau et solide garçon, bien campé,…. Ses yeux étaient d’un bleu foncé, avec um regard droit, franc, inaltérable et ils brillaient sous une arcade dont les muscles sourciliers, …, témoignaient d’un courage élevé, « ce courage sans colère des héros »…
Michel Strogoff avait le tempérament de l’homme décidé, qui prend rapidement son parti, qui ne se ronge pas les ongles dans l’incertitude, …. Sobre de gestes comme de paroles,…, mais, losqu’il marchait, son allure dénotait une grande aisance, une remarquable netteté de mouvement … (hlm. 30)
Michel Strogoff bersosok tinggi, kuat, berbahu dan dada bidang. Kepalanya yang
tegak menunjukkan karakter-karakter unggul dari ras kaukasoid.
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
12
Anggota tubuhnya … sangat tepat untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sulit. Pria tampan dan gagah ini, tercipta dengan sempurna,…. Matanya biru tua dengan tatapan yang lurus, jujur, konstan dan bersinar di bawah lengkungan tulang alis mata, menunjukkan keberanian sejati « keberanian tanpa keberingasan »…
Michel Strogoff adalah seorang pria yang teguh hati. Pria yang menentukan dengan segera apa yang harus ia lakukan, sosok yang tidak bimbang dalam keraguan. Berhati-hati dalam bertindak maupun dalam berbicara, …, namun ketika ia berjalan, tatapannya menampakkan kecakapan, kemantapan dalam gerakannya …
Selain digambarkan sebagai sosok yang tinggi, kuat, pemberani, dan teguh
berpendirian. Michel Strogoff juga digambarkan sebagai sosok pria yang tangguh.
Kutipan di bawah ini memperjelas ketangguhan fisik Michel Strogoff.
Cette vie lui profita, et, arrivé à l'âge de l'homme fait, il était capable de tout supporter le froid, le chaud, la faim, la soif, la fatigue. C’était,…, un homme de fer. Il savait rester ving-quatre heures sans manger, dix nuits sans dormir, et se faire un abri en pleine steppe, …. Doué de sens d’une finesse extrême, guidé par par un instinct … il retrouvait son chemin. … De plus, trempé dans les neiges,…, il avait une santé de fer,…, ce qui était non moins vrai, un cœur d’or. (hlm. 32)
Kehidupan tersebut memberi keuntungan bagi dirinya dan ketika beranjak dewasa, ia tahan terhadap rasa dingin, panas, lapar, haus, letih. Dia adalah … manusia besi. Ia mampu bertahan selama 24 jam tanpa makan, 10 malam tanpa tidur, dan mencari perlindungan di tengah padang rumput, … Terlahir dengan kemampuan panca indera yang sangat tajam, dibimbing oleh insting … ia menemukan jalannya, … terlebih lagi, basal dengan salju, … ia memiliki kesehatan sekuat besi, … dan juga berhati emas.
Selama perjalanan, Michel Strogoff menemukan banyak rintangan. Dalam
menghadapi rintangan tersebut, ia kerap kali menyelamatkan nyawa orang-orang yang
ditemuinya, termasuk seorang gadis belia bernama Nadia Fédor. Kutipan di bawah ini
merupakan uraian ketika Michel Strogoff menyelamatkan Nadia Fédor.
C’était cette seconde détonation qui venait d’éclater à quelques pas de Michel Strogoff. Mais il était là. D’un bond il se jeta entre l’ours et la jeune fille. Son bras ne fit qu’un seul mouvement de bas en haut, et l’énorme bête, fendue du ventre à la gorge, tomba sur le sol comme une masse inerte. (hlm.131) Pada saat itulah, dentuman kedua baru saja meledak beberapa jarak dari Michel Strogoff. Ia menghempaskan diri di antara beruang dan gadis muda itu. Ia hanya melakukan satu gerakan dari bawah ke atas dengan tangannya dan binatang besar itu pun terluka dari perut hingga leher, kemudian terhenyak kaku menghempas tanah.
Berikut ini merupakan uraian peristiwa ketika Michel Strogoff menyelamatkan Nadia
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
13
Fédor di sungai Anggara.
Au moment où, réfugiée sur le glaçon, la jeune fille avait jeté un cri en voyant l’incendie se propager avec le courant de l’Angara, Michel Strogoff l’avait saisie dans ses bras, et il avait plongé avec elle pour chercher dans les profondeurs mêmes du fleuve un abri contre les flammes. (hlm. 398) Ketika gadis muda itu, terlindungi oleh bongkahan es, berteriak saat melihat kebakaran merambat mengikuti aliran sungai Anggara, Michel Strogoff menarik gadis muda tersebut dan loncat bersamanya ke dalam air untuk mencari perlindungan dari kobaran api.
Dua kutipan di atas menyatakan kemuliaan hati Michel Strogoff menyelamatkan
orang lain dan juga memperkuat penggambaran kemampuan fisik yang luar biasa yang
dimiliki Michel Strogoff.
Keperkasaan dan kecerdasan sosok Michel Strogoff tak hanya dapat ditemukan
pada berbagai deskripsi mengenai diri Michel Strogoff di dalam novel, namun juga
dapat ditemukan pada ujaran antar tokoh mengenai Michel Strogoff. Berikut ini
merupakan kutipan percakapan Kaisar Rusia dengan Général Kissoff mengenai Michel
Strogoff ketika ia hendak diutus untuk menjalankan misi rahasia Kaisar Rusia.
Le tzar : C 'est un homme vigoureux? Le général Kissoff : Sire, il peut supporter jusqu’aux dernières limites le froid, Ia
faim, la soif, Ia fatigue. Le tzar : ll a un corps de fer?
Le général Kissoff : Oui, Sire. Le tzar : Et un cœur … ? Le général Kissoff : Un cœur d’or. Le tzar : Il se nomme… ? Le général Kissoff : Michel Strogoff. (hlm. 29)
Kaisar : Apakah dia pria yang kuat dan cerdas? Général Kissoff : Iya, dia tahan akan rasa dingin, rasa lapar, haus, maupun letih.
Kaisar : Dia memiliki tubuh besi ? Général Kissoff : Iya. Kaisar : dan berhati … ? Général Kissoff : Berhati emas. Kaisar : Namanya… ? Général Kissoff : Michel Strogoff.
Penggambaran Michel strogoff sebagai sosok yang kuat juga tercermin pada
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
14
pemikiran tokoh-tokoh lain mengenai Michel Strogoff. Seperti pada pemikiran dua
orang jurnalis, Harry Blount dan Alcide Jolivet, ketika mereka melihat Michel
Strogoff tidak bergeming dan dapat menahan emosinya ketika ditantang berduel oleh
Ivan Ogreff.
Alcide Jolivet disant à Harry Blount : Je n’aurais pas cru cela d’un homme qui découd si proprement les ours de l’Oural ! Serait-il donc vrai que le courage a ses heures et ses formes? C’est à n’y rien comprendre ! (hlm. 150) Alcide Jolivet berkata kepada Harry Blount: Aku tidak percaya bahwa pria yang bertarung dengan sangat baik melawan beruang Pegunungan Ural! Apakah benar bahwa keberanian itu mengenal waktu dan berwujud? Aku tidak mengerti sama sekali!
Pembahasan
Berdasarkan penjabaran urutan satuan cerita di atas, terlihat tindakan-tindakan Michel
Strogoff yang menunjukkan penyelamatan, keberanian, keperkasaan, pengabdian,
pengorbanan, dan kemampuan luar biasa yang tidak dimiliki banyak orang. Berikut ini
dijabarkan satuan isi cerita yang menunjukkan heroisme Michel Strogoff.
1. Deskripsi Michel Strogoff.
1.a Sosok Michel Strogoff yang tinggi, kuat, memiliki keberanian sejati, sedikit
bicara, tidak banyak bertingkah, mendengarkan atasannya tanpa membantah, dan
memutuskan dengan segera apa yang harus ia lakukan.
l.b Kemampuan Michel Strogoff untuk bertahan selama 24 jam tanpa makan, 10
malam tanpa tidur, menemukan arah dalam hutan meskipun diselimuti kabut
maupun salju.
2. Penyelamatan dua orang jurnalis (Harry Blount dan Alcide Jolivet) oleh Michel Strogoff. 3. Penyelamatan Nadia Fédor oleh Michel Strogoff dari serangan beruang. 4. Pemberontakan Michel Strogoff untuk menyelamatkan ibunya. 5. Penyelamatan Nadia Fédor oleh Michel Strogoff dari kebakaran. 6. Penyelamatan Nadia Fédor oleh Michel Strogoff dari serangan Ivan Ogareff. Berdasarkan satuan isi cerita di atas, terlihat jelas bahwa tindakan tokoh Michel Strogoff
bersesuaian dengan kriteria tokoh hero yang merujuk pada konsep heroisme menurut
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
15
Ibrahim Taha.
Adapun deskripsi identitas, ciri fisik, mental, dan tindakan tokoh Michel Strogoff
yang diteliti dari segi penokohan turut memperkuat pencitraan tokoh Michel Strogoff sebagai
seorang pahlawan yang perkasa, pemberani, penyelamat, cerdas, murah hati, dan halus budi
pekerti. Ketakjuban tokoh lain dalam novel akan kekuatan fisik dan kemurahan hati tokoh
Michel Strogoff turut menarik simpati para pembaca dan menjadikan tokoh ini sebagai
tokoh panutan yang mencerminkan nilai-nilai heroik dalam suatu masyarakat.
Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran dan analisis pengaluran dan penokohan yang tertera di atas,
dapat disimpulkan bahwa terdapat heroisme dalam diri tokoh utama novel Michel Strogoff
karya Jules Verne. Michel Strogoff sebagai tokoh utama novel tersebut mencerminkan
karakter yang bersesuaian dengan konsep heroisme yang telah dijabarkan pada bagian
tinjauan teoritis. Hal ini dapat disimpulkan melalui deskripsi identitas, ciri fisik, ciri mental,
tindakan dan pemikiran tokoh lain mengenai dirinya. Dengan demikian, Michel Strogoff
menjadi tokoh yang mencerminkan nilai-nilai positif yang dianut suatu masyarakat dan
mendapatkan simpati para pembaca.
Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat heroisme dalam karya Jules Verne sebagai
salah satu ciri khas karya Verne selain dari fiksi ilmiah dan chauvinisme. Dengan demikian,
peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan ciri khas lain yang belum digali dari karya-
karya Verne.
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014
16
Daftar Referensi Barthes, Roland. L’introduction à l’Analyse Structurale des Récits. Communication 8. Paris: Éditions du Seuil, 1996. Bordage, Florence. La femme réalité initiatique dans Michel Strogoff de Jules Verne. Montréal: McGill University, 1985.
Bouty, Michel. Kamus Karya Sastra Perancis. Jakarta: AMP Publications, 1991. Terj. Dictionnaires des Œuvres et des Thèmes de la Littérature Française, 1991. Butcher, William. Jules Verne: The Definitive Biography. New York: Avalon Publishing Group, 2008. Butcher, William. Verne’s Journey to the Centre of the Self: Space and Time in the Voyages Extraordinaires. London: The Macmillan Press, 1990. Compère, Daniel. Jules Verne en Ses Miroirs. Modernités de Jules Verne. Paris: Presses Universitaires de France, 1988. Febriani, Erni. Ciri-ciri Science-Fiction dalam La Journée d’Un Journaliste Américain en 2889 Karya Jules Verne. Depok: Universitas Indonesia, 1999.
Karim, Aju Isni. Gambaran Chauvinisme Prancis dalam Roman L’Etoile du Sud Karya Jules Verne. Depok: Universitas Indonesia, 1996.
Lagarde, André dan Laurent Michard. XIXè Siècle. Les Grands Auteurs du Programme. Paris: Bordas, 1960. Schmitt, M. P. dan A. Viala. Savoir Lire. Paris: Les Éditions Didier, 1982. Stevanović, Lada. Human or Superhuman: the Concept of Hero in Ancient Greek Religion and/in Politics. Belgrade: Bulletin of the Institute of Ethnography LVI (2). Sumardjo, Jakop dan Saini KM. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. 1986.
Taha, Ibrahim. Heroism in Literature: A Semiotic Model. The American Journal of Semiotics Vol. 18. Kent: Semiotic Society of America, 2002. Tarunomihardjo, Sally. Studi Tokoh Kepahlawanan Hemingway dalam Perang. Jakarta: Universitas Indonesia, 1979. Verne, Jules. Michel Strogoff. Éditions du groupe Ebooks libres et gratuits, 2004.
Wellek, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia, 1989.
Heroisme tokoh ..., Diana Yasmin, FIB UI, 2014