universitas indonesia analisis faktor yang ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-s-jonathan...

119
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG MEMOTIVASI KARYAWAN BERKEINGINAN MENJADI WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) SKRIPSI JONATHAN ADE PUTRA SITANGGANG 0906610126 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN DEPOK JANUARI 2012 Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMOTIVASI KARYAWAN

BERKEINGINAN MENJADI WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR)

SKRIPSI

JONATHAN ADE PUTRA SITANGGANG

0906610126

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

DEPOK

JANUARI 2012

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMOTIVASI KARYAWAN

BERKEINGINAN MENJADI WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR)

SKRIPSI

JONATHAN ADE PUTRA SITANGGANG

0906610126

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

KEKHUSUSAN BISNIS

DEPOK

JANUARI 2012

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Jonathan Ade Putra Sitanggang

NPM : 0906610126

Tanda Tangan :

Tanggal : 25 Januari 2012

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Jonathan Ade Putra Sitanggang

NPM : 0906610126

Program Studi : S1 Ekstensi

Kekhususan : Manajemen

Judul Skripsi

- Indonesia : Analisis Faktor yang Memotivasi Karyawan

Berkeinginan Menjadi Wirausaha.

- Inggris : Analysis Factor That Motivate Employees to Become

an Entrepreneur

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Program Studi S1 – Program Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Rambat Lupiyoadi, S.E., M.E. ( )

Penguji : Rifelly Dewi Astuti, M.M ( )

Penguji : Karto Adiwidjaya, S.E., M.M. ( )

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 25 Januari 2012

Ketua Program Ekstensi Manajemen

(Imo Gandakusuma, MBA)

NIP: 196010031991031001

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihnya yang

besar kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Atas kekuatan

dari-Nya penulis mampu menjalani seluruh proses ini dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi prasyarat bagi kelulusan penulis dari

program Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penyusunan skripsi

ini dapat terlaksana dengan baik atas kerjasama berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Firmanzah, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

2. Bapak Imo Gandakusuma, MBA selaku Ketua Program Ekstensi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

3. Bapak Rambat Lupiyoadi S.E., M.E. selaku Dosen Pembimbing yang telah rela

berbagi waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan bimbingan, berdiskusi

mengenai berbagai hal berkaitan dengan penelitian serta dukungan yang membuat

penulis tetap semangat menghadapi setiap kesulitan dan menjadikan proses ini

pengalaman berharga, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

4. Ibu Rifelly Dewi Astuti, M.M. dan Bapak Karto Adiwijaya, S.E., M.M. selaku

dewan penguji yang telah memberikan banyak masukan dan perbaikan sehingga

skripsi ini bisa menjadi lebih baik.

5. Orang tua dan Keluarga yang telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai

kepada penulis. Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati.

6. Special thanks to Lovidya yang sering ingetin, ngasih informasi dan membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Teman-teman yang membantu dalam mengumpulkan data Indro, Steffi, Yanti,

Regina, Dede, Fikri, Lia, Reza, Weni dan semua yang turut membantu dalam

menyebarkan kuesioner penelitian.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

v

8. Teman-teman semasa kuliah angkatan 2008 dan 2009, Rangga, Taufik, Robby,

Radit, Sani, Fachmi, Vestan, John, Airin, Medika, Ardo, Dama, Edhi, dan yang

lainnya.

9. Teman-teman BEM Ekstensi periode 2009 atas semua persahabatannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena yang benar

datangnya dari Tuhan sedangkan yang buruk datangnya dari manusia. Akhir kata

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Depok, Januari 2012

Penulis

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah

ini:

Nama : Jonathan Ade Putra Sitanggang

NPM : 0906610126

Program Studi : Ekstensi Manajemen

Departemen : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalti-Free

Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

-. Indonesia :

Analisis Faktor yang Memotivasi Karyawan Berkeinginan Menjadi Wirausaha

(Entrepreneur)

-. Inggris :

Analysis Factor That Motivate Employees to Become an Entrepreneur

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif

ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir

saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 25 Januari 2012

Yang menyatakan

(Jonathan Sitanggang)

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

ABSTRAK

Nama : Jonathan Ade Putra Sitanggang

Program Studi : Manajemen

Judul : Analisis Faktor yang Memotivasi Karyawan berkeinginan menjadi

wirausaha (Entrepreneur).

Skripsi ini mengadopsi dari penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti di Florida,

USA. Tujuan utama skripsi ini adalah mengetahui faktor yang memotivasi pekerja

berkeinginan menjadi wirausaha dimana semakin banyak karyawan suatu perusahaan

yang keluar dan membuka usaha sendiri. Faktor-faktor tersebut antaralain: adanya

faktor keberhasilan diri yang meningkatkan motivasi seorang karyawan untuk

mendapatkan kesuksesan yang lebih dengan berwirausaha, faktor toleransi resiko

dimana semakin toleran akan resiko maka semakin besar pula insentif orang tersebut

untuk menjadi wirausaha, faktor keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja dimana

dengan berwirausaha seorang karyawan tidak perlu merasakan rutinitas sebagai

seorang pegawai. Penelitian ini juga melihat seberapa besar pengaruh lingkungan

wirausaha sebagai variabel moderasi terhadap hubungan tersebut.

Kata kunci: Keberhasilan diri, toleransi akan resiko, keinginan merasakan pekerjaan

bebas, Lingkungan wirausaha.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

ABSTRACT

Name : Jonathan Ade Putra Sitanggang

Study Program : Management

Title : Analysis Factor That Motivate Employees to Become an

Entrepreneur.

This research adopted studies that conducted by researchers in Florida, USA. This

research aims to determine the factors that motivate employees to become an

entrepreneur, where more employees of a company comes out and open their own

business. These factors are, Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment that

increase the motivation of an employee to get more success with entrepreneurship,

Tolerance for risk, where more tolerant of risk, the greater the incentive of people to

become entrepreneurs and Perceived net desirability of self employment where

entrepreneurship makes an employee does not need to feel routine as an employee. This

study also observe at how much corporate entrepreneurship as a moderating variable

influence that relationship.

Key Word: Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance for risk,

perceived net desirability of self employment, corporate entrepreneurship.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... .. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

1.PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 5

1.3.1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

1.3.2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

1.4. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 6

1.4.1. Unit Analisis ................................................................................. 6

1.4.2. Wilayah Penelitian ........................................................................ 7

1.4.3. Periode Penelitian ......................................................................... 7

1.5. Sistematika Penulisan ......................................................................... 7

1.5.1. Bab 1: Pendahuluan ...................................................................... 7

1.5.2. Bab 2 : Landasan teori ................................................................... 7

1.5.3. Bab 3 : Metodologi Penelitian ....................................................... 8

1.5.4. Bab 4 : Analisa dan Pembahasan ................................................... 8

1.5.5. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran ....................................................... 8

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

2. LANDASAN TEORI ................................................................................. 9

2.1. Motivasi ............................................................................................. 9

2.2. Wirausaha .......................................................................................... 12

2.3. Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment ......................... 14

2.4. Toleransi akan resiko (Tolerance for risk) .......................................... 16

2.5. Perceived net desirability of self employment ...................................... 17

2.6. Lingkungan Wirausaha Perusahaan (Corporate Entrepreneurship) ..... 18

2.7. Peran pemerintah dalam peningkatan pertumbuhan wirausaha ............ 20

2.8. Penelitian sebelumnya......................................................................... 21

3. METODELOGI PENELITIAN ................................................................. 24

3.1. Desain Penelitian ............................................................................... 24

3.2. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 25

3.3. Metode Pengambilan Sampel ............................................................ 25

3.3.1. Target Populasi ............................................................................. 26

3.3.2. Sampling Frame ............................................................................ 25

3.3.3. Teknik Sampling ........................................................................... 27

3.4. Model Penelitian .............................................................................. 27

3.5. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 29

3.6. Defenisi Operasional Variabel ........................................................... 30

3.6.1. Variabel Perceived Feasibility (self-efifacy) of Self Employment .. 30

3.6.2. Variabel Tolerance for Risk ........................................................... 31

3.6.3. Variabel Perceived net Desirability of Self Employment ................ 32

3.6.4. Variabel Self Employment Intention .............................................. 33

3.6.5. Variabel Corporate Entrepreneurship (Moderating) ..................... 33

3.7. Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 35

3.7.1. Analisis Awal ............................................................................... 35

3.7.2. Analisis Indeks Jawaban .............................................................. 36

3.7.3. Analisis Deskriptif ........................................................................ 36

3.7.4. Uji Reliabilitas ............................................................................. 37

3.7.5. Uji Validitas ................................................................................. 37

3.7.6. Analisis One Way ANOVA .......................................................... 38

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

3.7.7. Analisis Korelasi ........................................................................... 38

3.7.8. Pengujian Asumsi Klasik .............................................................. 39

3.7.8.1 Uji Normalitas Data ......................................................... 39

3.7.8.2 Uji Auto Korelasi ............................................................ 40

3.7.8.3 Uji Multikolinieritas ......................................................... 40

3.7.8.4 Uji Heteroskedastis ........................................................... 41

3.7.9. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 41

3.7.10 Analisis Variabel Moderating........................................................ 42

3.8. Teknik Pengujian Hipotesis .............................................................. 43

3.9. Sistematika Kuesioner ...................................................................... 43

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 45

4.1. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 45

4.1.1. Pelaksanaan Survey ...................................................................... 45

4.1.2. Pelaksanaan Pre- Test .................................................................. 42

4.1.2.1. Uji Reliabilitas ..................................................................... 46

4.1.2.2. Uji Validitas .......................................................................... 47

4.2. Analisis Data ..................................................................................... 50

4.2.1. Demografis Responden ................................................................ 50

4.2.1.1. Usia Responden .................................................................... 51

4.2.1.2. Jenis Kelamin Responden ...................................................... 51

4.2.1.3. Lokasi responden bekerja ....................................................... 52

4.2.1.4. Pendapatan responden per-bulan ............................................ 53

4.2.1.5. Status Marital Responden ..................................................... 53

4.2.1.6. Tingkat Pendidikan ................................................................ 54

4.2.2. Anlisa Deskriptif .......................................................................... 55

4.2.2.1. Deskriptif Variabel Self Efifacy ............................................. 55

4.2.2.2. Deskripsi Variabel Tolerance for risk..................................... 57

4.2.2.3. Deskripsi Variabel Net desirability of self employment ........... 58

4.2.2.4. Deskripsi Variabel Self employment intention ........................ 59

4.2.2.5. Deskripsi Variabel Corporate Entrepreneurship .................... 60

4.3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 62

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

4.3.1. Uji Normalitas .............................................................................. 63

4.3.2. Uji Auto Korelasi .......................................................................... 65

4.3.3. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 66

4.3.4. Uji Heterokedastisitas ................................................................... 67

4.3.4.1. Metode Chart......................................................................... 67

4.3.4.2. Uji Gleser .............................................................................. 68

4.4. Analisis One-Way Anova Demografis Responden ............................. 69

4.4.1. Analisis One Way ANOVA Self Employment Intention ................... 69

4.4.2. Analisis One Way ANOVA Self-Efifacy ......................................... 71

4.4.3. Analisis One Way ANOVA Tolerance of Risk ................................ 72

4.4.4. Analisis One Way ANOVA NDSE ................................................. 73

4.5. Analisis Korelasi ............................................................................... 74

4.6. Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................... 75

4.7. Pengujian Goodness of Fit ................................................................. 76

4.7.1. Koefisien determinasi ( ) ............................................................ 76

4.7.2. Uji F (F-Test) ................................................................................ 77

4.7.3. Uji t ( t – Test ) .............................................................................. 77

4.8. Analisis Variabel Moderasi ............................................................... 78

4.8.1. Moderasi Variabel Self Efifacy ..................................................... 78

4.8.2. Moderasi Variabel Tolerance for Risk ........................................... 79

4.8.3. Moderasi Variabel Perceived net desirability of self employment .. 80

4.9. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 80

4.9.1. Pengujian Hipotesis 1 ................................................................... 80

4.9.2. Pengujian Hipotesis 2 .................................................................... 81

4.9.3. Pengujian Hipotesis 3 .................................................................... 81

4.9.4. Pengujian Hipotesis 4 .................................................................... 81

4.9.5. Pengujian Hipotesis 5 .................................................................... 82

4.10. Pembahasan Hipotesis ..................................................................... 83

5. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAGERIAL ............................... 87

5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 87

5.2. Implikasi Managerial ........................................................................ 89

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

5.3. Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian ........................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92

LAMPIRAN A (Kuesioner)

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Self efifacy ......................................................................... 31

Tabel 3.2 Indikator Tolerance for Risk ............................................................. 32

Tabel 3.3 Indikator Perceived net Desirability of self employment .................... 32

Tabel 3.4 Indikator Self Employment Intention .................................................. 33

Tabel 3.5 Indikator Corporate entrepreneurship ............................................... 34

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Reliabilitas .............................................................. 46

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas SE ..............................................................47

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas TR ..............................................................47

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas NDSE ........................................................48

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas CE ..............................................................49

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Validitas SEI .............................................................50

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai SE ..................................................56

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai TR .................................................57

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai NDSE ............................................58

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai SEI ...............................................59

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai CE ...............................................61

Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smornov Test ........................................ 65

Tabel 4.13 Uji Durbin Watson ........................................................................ 66

Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas ...................................................................... 66

Tabel 4.15 Uji Glejser ........................................................................................69

Tabel 4.16 One Way ANOVA Self Employment Intention ................................ 69

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

Tabel 4.17 One Way ANOVA Self-efifacy dengan Usia Responden ................ 71

Tabel 4.18 One Way ANOVA Tolerance for risk ............................................. 72

Tabel 4.19 One Way ANOVA Perceived net desirability of self employment ... 73

Tabel 4.20 Analisa Korelasi ............................................................................ 74

Tabel 4.21 Model Regresi Linier Berganda ..................................................... 75

Tabel 4.22 Koefisien Determinasi (R²) ............................................................ 76

Tabel 4.23 F-test ............................................................................................. 77

Tabel 4.24 T-test ............................................................................................. 78

Tabel 4.25 Moderated Regression Analysis Sel Efifacy ................................... 78

Tabel 4.26 Moderated Regression Analysis Tolerance for risk ........................ 79

Tabel 4.27 Moderated Regression Analysis Perceived net desirability -

of self employment ...................................................................... 80

Tabel 4.28 Hasil Pengujian Hipotesis .............................................................. 83

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori Motivasi H.Moslow ............................................................ 10

Gambar 2.2 Model Vroom .............................................................................. 18

Gambar 2.3 Model Penelitian Gerry Segal, Dan Borgia, dan Jerry S ............... 22

Gambar 3.1 Model Penelitian Lena lee et, al. ................................................... 28

Gambar 3.2 Model Penelitian .......................................................................... 29

Gambar 4.1 Usia Responden ........................................................................... 51

Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden ............................................................. 52

Gambar 4.3 Lokasi Responden Bekerja ............................................................ 52

Gambar 4.4 Pendapatan Responden Perbulan .................................................. 53

Gambar 4.5 Status Marital Responden ............................................................ 54

Gambar 4.6 Tingkat Pendidikan Responden .................................................... 54

Gambar 4.7 Histogram .................................................................................... 63

Gambar 4.8 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual .................... 64

Gambar 4.9 Pengujian Heterekedastisitas ........................................................ 68

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wirausaha (entrepreneur) di Indonesia mencapai 0.24% dari total

populasi penduduk Indonesia sebesar 231,83 juta jiwa, dimana terdapat 564.240

wirausaha baru (Kemenkop dan ukm, Bps, 2010). Angka ini terus bertumbuh

seiring dengan munculnya program-program pemerintah yang mendorong

pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan jumlah wirausaha. Menurut Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Syarief Hasan

(2011), “Wirausaha merupakan ujung tombak bagi perekonomian nasional. Sebab,

jika wirausaha tumbuh, akan mampu menopang perekonomian sekaligus

membuka lapangan karyawanan baru. Dampak jangka panjangnya adalah

mengurangi tingkat kemiskinan”. Kewirausahaan dan pertumbuhan ekonomi

memiliki hubungan yang sangat erat dan positif. Peningkatan jumlah wirausaha

menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara. (Schumpeter,

1911).

Menurut Rusman Heriawan, Kepala BPS (2011), “Tingkat pengangguran

terbuka pada Februari 2011 berjumlah 6,8% dari total angkatan kerja sebesar

119,4 juta orang, yakni sebanyak 8,12 juta orang. Jumlah ini menurun

dibandingkan Februari 2010, yakni sebesar 8,59 juta orang”. Tingginya tingkat

pengangguran di Indonesia umumnya disebabkan tidak seimbangnya

pertumbuhan investasi dan faktor minimnya keterampilan kerja. Sehingga perlu

bagi pemerintah untuk lebih serius dalam menumbuhkan wirausaha-wirausaha

baru yang dapat meyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat penggangguran.

Di negara maju seperti Amerika, wirausaha menjadi salah satu profesi

yang diminati oleh generasi muda, sebesar 17% dari total penduduknya

berprofesi sebagai wirausaha sama halnya dengan Singapura sebesar 7.2%, Cina

dan Jepang sebesar 10% (Tempo interaktif, 2011). Indonesia sebagai salah satu

Negara berkembang di dunia mengalami Curse of Natural Resources Abundance

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

2

Universitas Indonesia

dimana sumber daya alam yang melimpah menyebabkan kurangnya motivasi

untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang berbasis teknologi, sehingga

tidak ada pengembangan Human Capital. Hal ini menyebabkan Indonesia terjebak

dalam middle income trap, dimana eksport dari skills-based labour sangat

terbatas, sehingga tidak dapat menyesuaikan dengan permintaan pasar dunia yang

sangat dinamis untuk produk-produk yang berlandaskan skill based export

manufacturing.

Pola sosial yang berkembang di masyarakat yang menilai seorang

karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan maupun instansi pemerintahan

dalam negeri memiliki jaminan hidup yang lebih baik bila dibandingkan dengan

seorang wirausaha, merupakan penghambat terhadap pertumbuhan wirausaha. Hal

tersebut dapat dilihat dengan sedikitnya lulusan sekolah menengah kejuruan

maupun perguruan tinggi yang mencoba berwirausaha. Pada umumnya mengejar

suatu pekerjaan pada perusahaan swasta maupun negri. Data Kementrian

Pendidikan Nasional (2011), memperlihatkan pada umumnya lulusan SLTA

(60,87%) dan Perguruan Tinggi (83,18%) lebih berminat menjadi pekerja atau

karyawan (job seeker) dibandingkan dengan yang berupaya menciptakan kerja.

Akan tetapi, seiring dengan program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan

perekonomian melalui pertumbuhan wirausaha di Indonesia dan semakin

populernya keberadaan modal ventura serta program usaha menengah kecil

(UKM) binaan BUMN, trend wirausaha mulai meningkat. Trend wirausaha juga

menyentuh kalangan pekerja, semakin banyak karyawan suatu perusahaan yang

keluar kemudian membuka usaha baru. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh

exogenous maupun endogenous environment perusahaan.

Dalam memasuki era globalisasi, perusahaan terus melakukan

pengembangan dan inovasi untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin

ketat, sehingga perusahaan tidak tertinggal dari pesaing. Perusahaan melakukan

investasi terhadap sumberdaya manusianya, dimulai dari proses recruitment yang

berlanjut dengan peningkatan kompetensi kerja melalui proses pelatihan yang

disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan. Pengembangan sumber daya manusia

berguna untuk meningkatkan produktivitas, kompetensi kerja dan kemampuan

entrepreneurial action seperti ide-ide baru dan inovasi didalam perusahaan untuk

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

3

Universitas Indonesia

memiliki daya saing yang kuat (competitive advantage), sehingga dapat

memberikan keunggulan bagi perusahaan.. Di zaman sekarang ini, banyak

perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam organisasinya

(Peter dan Waterman dalam bukunya “A passion of Excellence”). Kebutuhan akan

kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya permasalahan seperti:

1. Semakin banyak dan berkembangnya pesaing yang masing-masing

mempunyai keunggulan.

2. Ketidakpercayaan akan metode-metode traditional dalam management

suatu organisasi.

3. Semakin berkurangnya pegawai-pegawai yang pintar dan memiliki

ide-ide brilian dari suatu organisasi karena hengkang dari perusahaan

dan lebih memilih menjadi wirausaha.

Gilad and Levine (1986) mengemukakan dua hal yang berhubungan

dengan penjelasan dari motivasi wirausaha yaitu “push” dan “pull” teori. “Push”

teori membuktikan bahwa seorang individu terdorong kedalam wirausaha melalui

negative external forces seperti ketidakpuasaan kerja, kesulitan dalam mencari

pekerjaan, gaji yang tidak cukup, atau waktu kerja yang tidak fleksibel. “Pull”

teori terdiri dari individu yang tertarik kedalam kegiatan wirausaha untuk

mendapatkan kebebasan, pemenuhan diri, kekayaan, dan hasil lain yang lebih

baik. Penelitian Keeble et al., (1992) dan Orhan and Scott (2001)

mengindikasikan bahwa individu menjadi wirausaha terutama karena “pull” faktor

dibandingkan dengan”push” faktor.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gerry Segal, Dan Borgia dan

Jerry Schoenfeld yang dilakukan di Florida, USA dan diterbitkan di International

Journal of Entrepreneurial Behavior & Research oleh Emerald Group Publishing

Limited tahun 2005, yang mengukur “push” faktor menunjukkan bahwa toleransi

akan resiko, keberhasilan diri, keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja

memberikan motivasi yang signifikan terhadap keinginan menjadi wirausaha.

Disamping itu terdapat banyak usaha baru yang dimulai oleh

entrepreneur dari ide yang didapatkan ketika bekerja untuk perusahaan dimana ia

bekerja sebelumnya. Karyawan yang keluar dari perusahaan dimana ia bekerja

merupakan salah satu pasokan paling penting untuk entrepreneurship (Thomas

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

4

Universitas Indonesia

Hellmann, 2002). Ketika bekerja karyawan mungkin mendapatkan ide dan inovasi

yang berada diluar inti bisnis perusahaan, karyawan memiliki keputusan pribadi

untuk tetap fokus terhadap tugas atau mengejar ide baru. Akan tetapi, tidak semua

perusahaan mampu untuk mengadaptasikan inovasi dan ide-ide tersebut, sehingga

banyak dari karyawan yang memilih untuk melanjutkan diluar perusahaan, baik

dengan tetap bekerja atau berhenti bekerja dari perusahaan. Jika lingkungan

kewirausahaan meningkat lebih lanjut, perusahaan merasa terlalu sulit untuk

menghentikan karyawan dari mengejar ide-ide mereka sendiri ( Thomas

Hellmann, 2002).

Keluarnya karyawan dari perusahaan merupakan suatu kerugian, dimana

investasi terhadap sumber daya menjadi tidak efisien, perusahaan kehilangan

tenaga ahli, dan mengganggu proses bisnis perusahaan. Sejak tahun 1950-an,

penelitian psikologi organisasi dalam menginvestigasi motivasi kerja telah

mengalami kemajuan dari model yang statis ke proses model yang dinamis, dan

menggunakan teori proses yang terarah (Cambell, 1970). Penelitian mengenai

kewirausahaan telah mengalami perkembangan secara terus - menerus dengan

cara yang sama, menyesuaikan atau mengadaptasi penemuan organisasi psikologi

untuk memahami lebih baik motivasi untuk menjadi seorang wirausaha.

Berdasarkan uraian tersebut, Peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR yang MEMOTIVASI

KARYAWAN BERKEINGINAN MENJADI WIRAUSAHA

(ENTREPRENEUR)”. Subjek ini cukup menarik, dengan semakin banyaknya

karyawan dalam suatu perusahaan yang keluar kemudian membuka usaha baru.

1.2 Perumusan Masalah

Fokus penelitian ini untuk menguji pengaruh dari faktor keberhasilan

diri, toleransi akan resiko dan kebebasan dalam bekerja terhadap keinginan

menjadi wirausaha, penelitian ini juga akan menguji pengaruh moderasi

lingkungan wirausaha terhadap hubungan tersebut. Penelitian ini diadopsi dari

jurnal yang disusun oleh Gerry Segal, Dan Borgia dan Jerry Schoenfeld yang

dilakukan di Florida, USA dan diterbitkan di International Journal of

Entrepreneurial Behavior & Research oleh Emerald Group Publishing Limited

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

5

Universitas Indonesia

tahun 2005, dengan judul “The Motivation to became an Entrepreneur”, Dan

Research paper yang disusun oleh Thomas Hellmann yang diterbitkan Stanford

University, tahun 2002, dengan judul “When do employees become

entrepreneurs?” sebagai variabel moderasi.

Setelah memaparkan latar belakang dia atas, maka dapat

diidentifikasikan permasalahan pada penelitian ini adalah:

1. Apakah pengaruh perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment terhadap self employment intention.

2. Apakah pengaruh tolerance for risk terhadap self employment

intention.

3. Apakah pengaruh perceived net desirability of self employment

terhadap self employment intention.

4. Apakah ada pengaruh moderasi dari corporate entrepreneurship

pada hubungan tersebut.

5. Apakah terdapat pengaruh karakteristik demografi responden

terhadap variabel-variabel dalam penelitian.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh faktor perceived feasibility (self-efifacy) of

self employment terhadap self employment intention.

2. Mengetahui pengaruh tolerance for risk terhadap self employment

intention.

3. Mengetahui pengaruh perceived net desirability of self employment

terhadap self employment intention.

4. Mengetahui pengaruh moderasi dari corporate entrepreneurship

pada hubungan tersebut.

5. Mengetahui pengaruh karakteristik demografi responden terhadap

variabel-variabel dalam penelitian.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

6

Universitas Indonesia

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dirasakan oleh beberapa pihak:

1. Bagi penelitian ini, untuk mengetahui factor-faktor yang memotivasi

karyawan dalam sebuah perusahaan menjadi seorang wirausaha (self

employment intention). Melihat semakin banyaknya karyawan dalam

suatu perusahaan yang keluar dari pekerjaannya dan menjadi

wirausaha.

2. Bagi Perusahaan, untuk memberikan gambaran secara ilmiah tentang

potensi-potensi yang terdapat dalam lingkungan perusahaan, dan dari

dalam diri karyawan yang memberikan motivasi untuk menjadi

wirausaha, sehingga perusahaan dapat menyusun suatu rencana

strategis untuk pengembangan sumber daya manusianya, agar

investasi terhadap sumber daya manusia tidak sia-sia dan perusahaan

tidak kehilangan pekerja-pekerja potensial yang merupakan penggerak

utama perusahaan.

3. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti subjek motivasi

menjadi wirausaha (secara umum) pada karyawan sebuah perusahaan

(secara khusus). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

referensi untuk dilakukannya penelitian yang lebih spesifik bagi tiap

variabel yang ada maupun variabel-variabel baru yang mungkin akan

muncul nantinya.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.4.1 Unit Analisis

Objek penelitian ini atau responden penelitian melitputi kriteria sebagai

berikut:

a. Karyawan suatu Peseroan Terbatas (PT), baik Badan Usaha Milik

Swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah

memiliki pengalam bekerja minimal 1 (satu) tahun secara keseluruhan

dalam bidang pekerjaannya baik yang memegang kedudukan strategis

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

7

Universitas Indonesia

dalam perusahaan maupun yang tidak. Penelitian ini tidak melibatkan

atau mengecualikan pegawai negri sipil (PNS).

b. Karyawan suatu perseroan terbatas (PT) yang berdomisili atau bekerja

diwilayah DKI Jakarta, meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Timur,

Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

c. Responden adalah Warga Negara Indonesi (WNI).

Metode pengambilan sampel akan dijelaskan lebih lanjut dibagian

metodologi penelitian.

1.4.2 Wilayah Penelitian

Penelitian dilakukan diwilayah DKI Jakarta, meliputi wilayah Jakarta

Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

1.4.3 Periode Penelitian

Penelitian dirancang untuk dilakukan selama 4 (empat) bulan mulai

minggu pertama September 2011 sampai minggu pertama Desember 2011, atau

selama-lamanya 1 (satu) semester. Dalam periode tersebut, data akan

dikumpulkan, dianalisa, disimpulkan, dan disatukan sebagai suatu bentuk

penelitian ilmiah (skripsi) yang lengkap.

1.5 Sistematika Penulisan

1.5.1. Bab 1: Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

1.5.2. Bab 2: Landasan Teori

Bab ini berisi satu jurnal yaitu penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya sebagai state-of-the-art yang menjadi dasar penelitian, beserta dengan

teori-teori yang relevan dengan penelitian dan model yang akan digunakan. Dalam

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

8

Universitas Indonesia

penelitian ini teori yang akan dibahas adalah teori yang berkaitan dengan motivasi

menjadi wirausaha (entrepreneur).

1.5.3. Bab 3: Metodologi Penelitian

Bab ini berisi disain penelitian, metode pengumpulan data, metode

pengambilan sampel (sampling method), model penelitian, hipotesis penelitian,

operasionalisasi variabel penelitian, disain kuesioner, dan teknis analisis data.

1.5.4. Bab 4: Analisa dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil pengumpulan data beserta pengolahan, analisis, dan

pembahasan data yang telah berhasil dikumpulkan menggunakan analisa statistic

yang relevan.

1.5.5. Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Bab ini akan menguraikan kesimpulan penelitian, temuan-temuan, saran-

saran yang mungkin diberikan kepada para pelaku usaha, dan saran untuk

penelitian selanjutnya.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Motivasi

Gilad dan Levine (1986) mengusulkan dua teori yang berkaitan erat

dengan motivasi menjadi seorang entrepreneur. Teori “dorongan” dan teori

“tarikan”. Teori “dorongan” berpendapat bahwa individu didorong ke dalam

kepengusahaan oleh dorongan negative dari luar, seperti ketidakpuasan dalam

bekerja, kesulitan dalam menemukan pekerjaan, dan gaji yang tidak memuaskan,

atau jadwal kerja yang tidak fleksibel. Teori “tarikan” berpendapat bahwa

individu ditarik kedalam aktifitas yang berkaitan dengan pengusaha dalam

pencarian kebebasan, pemenuhan diri sendiri, kesejahteraan, dan hasil – hasil lain

yang diinginkan. Morgan (1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan

tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut

yaitu keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku

yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada

tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior).

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (1943)

pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau

hierarki kebutuhan, yaitu :

1. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar,

haus, istirahat dan sex.

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata,

akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual

3. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya

tercermin dalam berbagai simbol-simbol status

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

10

Universitas Indonesia

5. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya

kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang

terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Gambar 2.1 Teori Motivasi H. Moslow

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua

(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya

dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang

lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas

dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah

bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang

dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik.

Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan

tetapi bersifat psikologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.

motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik

yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal

adalah, persepsi seseorang mengenai diri sendiri; harga diri; harapan

pribadi; kebutuhaan; keinginan; kepuasan kerja; prestasi kerja yang

dihasilkan.

Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan

manusia makin mendalam penyempurnaan dan koreksi dirasakan bukan hanya

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

11

Universitas Indonesia

tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan

bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan.

Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang

bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta

ingin berkembang. Pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan tampak lebih

bersifat teoritis, namun telah memberikan fondasi dan mengilhami bagi

pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya

yang lebih bersifat aplikatif.

Adapun jenis motivasi menurut Davis dan New Strom (1996) adalah

prestasi, afiliasi, kompetensi, dan kekuasaan.

1. Motivasi prestasi (achievement motivation), adalah dorongan dalam

diri seseorang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan

dalam mencapai tujuan. Entrepreneur yang berorientasi dan bekerja

keras apabila mereka memandang bahwa mereka akan memperoleh

kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya terdapat

sedikit resiko gagal, dan apabila mereka mendapat balikan spesifik

tentang prestasi diwaktu lalu.

2. Motivasi afiliasi (affiliation motivation), adalah dorongan untuk

berhubungan dengan orang-orang atas dasar social. Orang-orang

yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka dipuji

karena sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan.

3. Motivasi kompetensi (competence motivation), adalah dorongan

untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan dalam

memecahkan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif.

Umumnya, mereka cenderung melakukan pekerjaan dengan baik

karena kepuasan batin yang mereka rasakan dari melakukan

pekerjaan itu dan penghargaan yang diperoleh dari orang lain.

4. Motivasi kekuasaan (power motivation), adalah dorongan untuk

mempengaruhi orang-orang dan mengubah situasi. Orang-orang

yang bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan dampak dan mau

memikul resiko untuk melakukan hal itu.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

12

Universitas Indonesia

2.2 Wirausaha (entrepreneur)

Menurut Rambat Lupiyoadi (2007) Wirausaha adalah orang yang kreatif

dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri,

masyarakat dan lingkungannya.

Menurut Gede Prama (1998) ada beberapa sifat dasar dan kemampuan

yang dimiliki oleh seorang entrepreneur dalam berwirausaha, diantaranya adalah :

1. Entrepreneur adalah pencipta perubahan (the change creator), disini

dituntut tidak hanya mengelola perubahan, tetapi mampu

menciptakan perubahan.

2. Entrepreneur selalu melihat perbedaan baik antara orang maupun

antar fenomena kehidupan sebagai peluang dibanding sebagai

kesulitan.

3. Entrepreneur cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan

hidup untuk kemudian bereksperimen dengan pembaharuan-

pembaharuan.

4. Entrepreneur melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat

untuk memacu kreativitas.

5. Entrepreneur adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.

Dalam berwirausaha, entrepreneur perlu memiliki kompetensi seperti

halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukung kearah

kesuksesan. Triton (2007) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki

entrepreneur dalam menjalankan usahanya, yaitu :

1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan

dilakukan. Dengan kata lain, seorang entrepreneur harus mengetahui

segala sesuatu yang ada hubunganya dengan usaha atau bisnis yang

akan dilakukan.

2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-

dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha,

mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat

memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan

membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

13

Universitas Indonesia

bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua

sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.

3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna

terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti

pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sungguh-

sungguh dan tidak setengah hati.

4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal

tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan

keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena

itu harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan

mental.

5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan untuk

mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana

dan menggunakanya secara tepat, dan mengendalikanya secara

akurat.

6. Managing time efficiently, yaitu mengatur waktu seefisien mungkin.

Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhanya.

7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,

mengarahkan atau memotivasi, dan mengendalikan orang-orang

dalam menjalankan usahanya.

8. Statisfying customer by providing hight quality product, yaitu

member kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan

barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

9. Knowing method to compete, yaitu mengetahui strategi atau cara

bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkapkan kekuatan

(Strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman

(threat), dirinya dan pesaing.

10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan

yang jelas tersurat, bukan tersirat.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

14

Universitas Indonesia

2.3 Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment

Mone (1994) mendiskusikan dua ukuran tentang keberhasilan diri yang

mendorong seseorang untuk berwirausaha. Ukuran pertama dianalogikan dengan

harapan, dan ukuran kedua dianalogikan dengan hasil dari harapan tersebut.

Keberhasilan diri sebagai seorang entrepreneur di sini merupakan kemungkinan

dari mendapatkan kesempatan- kesempatan yang diinginkan dan keuntungan atas

pekerjaan yang telah dilakukan.

Shapero dan Kruger (2000) menggunakan keberhasilan diri sebagai salah

satu wakil dari motivasi untuk menjadi entrepreneur karena mempercayai bahwa

orang-orang mungkin akan termotivasi untuk menjadi entrepreneur apabila

mereka percaya wirausaha memiliki kemungkinan lebih besar untuk berhasil dari

pada bekerja untuk orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih berharga.

Atkitson (2004) menyatakan bahwa salah satu faktor penting dan menjadi daya

penggerak bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur adalah keinginannya untuk

memenuhi kebutuhanya untuk berhasil serta menjauhi kegagalan. Jika seseorang

memiliki kebutuhan tinggi untuk berhasil, maka orang tersebut akan bekerja keras

dan tekun belajar.

Karakteristik entrepreneur yang berhasil (Pearce II, 1989)

1. Komitmen yang tinggi.

Tingkat komitmen para entrepreneur biasanya dapat terganggu oleh

kesediaan mereka untuk merusak kondisi kemakmuran pribadi

mereka, oleh kesediaan mereka untuk menginvestasi waktu,

mentolerir standar kehidupan lebih rendah, dibandingkan dengan

standar hidup yang sebenarnya dapat dinikmati mereka, dan bahkan

pengorbanan waktu berkumpul dengan keluarga mereka.

2. Dorongan atau rangsangan kuat untuk mencapai prestasi.

Salah satu diantara motivator-motivator kuat, yang mendorong para

entrepreneur adalah kebutuhan untuk meraih prestasi. Mereka secara

tipikal dirangsang oleh kebutuhan untuk melampaui hasil-hasil yang

diraih mereka pada masa lampau. Uang makin kurang berarti sebagai

motivator, dan uang lebih banyak dijadikan alat untuk mengukur

hingga dimana pencapaian prestasi mereka.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

15

Universitas Indonesia

3. Orientasi kearah peluang-peluang serta tujuan-tujuan.

Para entrepreneur yang berhasil, cenderung memusatkan perhatian

mereka kepada peluang-peluang, yang mewakili kebutuhan-

kebutuhan yang belum terpenuhi atau problem-problem yang

menuntut danya pemecahan-pemecahan.

4. Focus pengendalian internal.

Para entrepreneur yang berhasil, sangat yakin akan diri mereka

sendiri. Riset yang dilakukan orang telah menunjukan bahwa mereka

beranggapan bahwa meraka sendiri yang mengendalikan nasib usaha

mereka, dan bukan kekuatan-kekuatan luar yang mengendalikan dan

menentukan hasil yang mereka raih. Para entrepreneur yang berhasil

juga bersikap sangat realistic tentang kekuatan serta kelemahan

mereka sendiri dan apa saja yang dapat dilakukan mereka, dan apa

yang tidak mungkin dilakukan mereka.

5. Toleransi terhadap ambiguitas.

Para entrepreneur yang baru memulai usaha baru mereka,

menghadapi kebutuhan untuk mengimbangkan pengeluaran-

pengeluaran untuk gaji dan upah karyawan mereka dengan hasil

yang diraih. Pekerjaan-pekerjaan secara konstan berubah, para

pelanggan silih berganti, dan kemunduran dan kejutan-kejutan

merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

6. Kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah.

Para entrepreneur yang berhasil mencari problem-problem yang

dapat mempengaruhi keberhasilan mereka, dan mereka berusaha

untuk memecahkanya. Mereka tidak terintimidasi oleh situasi-situasi

sulit. Mereka dapat bersikap desisif (berani mengambil keputusan)

dan meraka dapat menunjukan kesabaran apabila persepsi jangka

panjang dianggap sebagai hal yang tepat.

7. Kemampuan untuk menghadapi kegagalan secara efektif.

Para entrepreneur tidak takut akan kegagalan, memang mereka

sangat mendambakan keberhasilan, tetapi apabila harus, mereka

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

16

Universitas Indonesia

menerima kegagalan dan memanfaatkanya sebagai suatu cara untuk

belajar, bagaimana lebih baik pada masa mendatang.

2.4 Toleransi akan resiko (Tolerance for risk)

Menurut Suryana (2003) seorang entrepreneur harus mampu mengambil

resiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak

terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung komitmen yang

kuat, akan mendorong seorang entrepreneur untuk terus berjuang mencari peluang

sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata atau jelas, dan merupakan

umpan balik bagi kelancaran kegiatanya.

Praag dan Cramer (2002) secara eksplisit mempertimbangkan peran

resiko dalam pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi seorang

entrepreneur. Rees dan Shah (1986) menyatakan bahwa perbedaan pendapatan

pada pekerja individu yang bebas (entrepreneur) adalah tiga kali lipat dari yang

didapat oleh individu yang bekerja pada orang lain, dan menyimpulkan bahwa

toleransi terhadap resiko merupakan sesuatu yang membujuk untuk melakukan

pekerjaan mandiri (entrepreneur). Douglas dan Shepherd (1999) menggunakan

resiko yang telah diantisipasi sebagai alat untuk memprediksi keinginan seseorang

untuk menjadi entrepreneur, dinyatakan “ semakin toleran seseorang dalam

menyikapi suatu resiko, semakin besar insentif orang tersebut untuk menjadi

entrepreneur.”

Persepsi resiko berbeda-beda tergantung kepercayaan seseorang,

kelakuan, dan perasaan merupakan faktor-faktor pendukungnya, antara lain latar

belakang pendidikan, pengalaman praktis di lapangan, karakteristik individu,

kejelasan informasi, dan pengaruh lingkungan sekitar. Terdapat perbedaan

persepsi tentang resiko itu sendiri, meskipun tidak terlalu mencolok, antara lain

(Akintoye & Macleod, 1997) :

1. Faktor-faktor yang mempunyai efek merugikan terhadap kesuksesan

pelaksanaan proyek secara financial maupun ketepatan waktu,

dimana faktor waktu itu sendiri tidak selalu dapat di identifikasi.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

17

Universitas Indonesia

2. Sesuatu keadaan secara fisik, kontrak maupun financial menjadi

lebih sulit daripada yang telah disetujui dalam kontrak.

3. Kesempatan untuk membuat keuntungan diatas kontrak, dimana

kepuasan klien, harga kontrak, dan waktu penyelesaian diutamakan.

4. Suatu kondisi dimana peristiwa-peristiwa yang tidak direncanakan

terjadi.

2.5 Perceived net desirability of self employment

Schermerhorn (1996) mengatakan terdapat ciri-ciri khas yang dikaitkan

dengan seorang entrepreneur yaitu mampu menentukan nasibnya sendiri, bekerja

keras dalam mencapai keberhasilan, selalu tergerak untuk bertindak secara pribadi

dalam mewujudkan tujuan menantang, memiliki toleransi terhadap situasi yang

tidak menentu, cerdas dan percaya diri dalam mengunakan waktu yang luang.

Vroom (1964) menggambarkan model kerangka terhadap perceived net

desirability of self employment, seperti gambar dibawah ini, dimana Vroom

menyimpulkan bahwa perceived net desirability of self employment merupakan

hasil pengurangan dari desirability of self-employment dengan desirability of

working for other. Desirability of self-employment merupakan sesuatu yang

didapatkan oleh karyawan dengan bekerja sendiri, seperti kebebasan dalam

bekerja, tidak terikat dengan aturan perusahaan, sedangkan desirability of working

for other merupakan sesuatu yang didapatkan oleh karyawan dengan bekerja

dengan orang lain, seperti rasa aman akan masa depan dan keteraturan dalam jam

kerja perusahaan.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

18

Universitas Indonesia

Probability of attaining desirable outcomes through

self-employment

Probability of attaining desirable outcomes through

Working for others

Value or importance of each outcame

Value or importance of each outcame

Desirability of self-employment

Desirability of working for others

Perceived net desirability of

self-employment

TIMES

TIMES

EQUALS

EQUALS

LESS

EQUALS

Gambar 2.2 Model Vroom

Berdasarkan teori-teori yang ditemukan, Vroom (1964) menyimpulkan

hal-hal yang menimbulkan perbedaan antara bekerja sendiri dan bekerja dengan

orang lain adalah faktor-faktor seperti potential pendapatan, financial security,

kebebasan, kebutuhan untuk berprestasi, kemandirian, dan keluar dari aturan

perusahaan.

Menurut Robert .T. Kiyosaki (2008) dengan mempunyai usaha sendiri,

seorang entrepreneur akan mempunyai jam kerja yang bebas, tidak terikat jam

kantor, serta bebas dari pelanggaran disiplin kantor. Jika bisnis yang dijalankan

sudah berjalan dengan baik tidak perlu setiap hari pergi ke kantor karena bisa

didelegasikan kepada orang lain. waktu bisa dibagi untuk kegiatan bisnis yang

lain atau aktifitas lain. Meski seorang entrepreneur memerlukan disiplin yang

tinggi tetapi dengan memiliki usaha sendiri, dapat mengatur waktu sesuai

keinginan sendiri tanpa diatur oleh orang lain.

2.6 Lingkungan Wirausaha Perusahaan (Corporate Entrepreneurship)

Kuratko, et.Al (1990), Intraprenuership/Corporate Entrepreneurship

adalah kewirausahaan dalam korporasi/perusahaan yang menjelaskan perilaku

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

19

Universitas Indonesia

kewirausahaan di dalam organisasi yang sudah ada (established firm). Lumpkin

& Dess, (1996), Kewirausahaan Perusahaan / korporasi adalah proses, pengerjaan,

dan aktifitas pengambilan keputusan (ber orientasi pada Entrepreneurial

Orientation yaitu, terdiri dari tiga dimensi inovasi (innovativeness), proaktif

(proactiveness), dan pengambilan resiko (risktaking) dalam mencapai kinerja

perusahaan.

Menurut Robert D.Hisrich, Michael P.Peters, dan Dean A.Shepherd

(2008) dalam bukunya yang berjudul Entrepreneurship, terdapat karakteristik-

karakteristik yang baik dari sebuah lingkungan wirausaha didalam perusahaan,

antara lain:

1. Sebuah organisasi harus beroperasi digaris perbatasan teknologi

karena, penelitian dan pengembangan merupakan sumber-sumber

utama untuk ide-ide produk yang berhasil, yang mendorong serta

mendukung ide-ide baru bukannya mencegah ide-ide tersebut,

karena perusahaan-perusahaan sering kali membutuhkan keuntungan

investasi yang cepat dan jumlah penjualan tinggi.

2. Organisasi mendorong untuk timbulnya ide-ide baru

3. Organisasi mendorong eksperimen percobaan dan kesalahan.

Produk-produk atau jasa-jasa baru yang berhasil biasanya tidak

muncul dalam keadaan berhasil sepenuhnya. Sebuah perusahaan

yang ingin membentuk semangat wirausaha harus membuat sebuah

lingkungan yang memungkinkan kesalahan serta kegagalan dalam

mengembangkan produk-produk baru dan inovatif.

4. Organisasi harus memastikan tidak adanya parameter peluang

(opportunity parameters) awal yang menghalangi kreativitas dalam

pengembangan produk baru.

5. Organisasi menyediakan sumber-sumber daya dan dapat diakses

6. Organisasi mendorong pendekatan kerja sama tim yang multi

disiplin. Pendekatan yang terbuka ini, bersama dengan partisipasi

dari individu-idividu yang dibutuhkan tanpa menghiraukan areanya,

merupakan antithesis dari tipikal struktur organisasi perusahaan.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

20

Universitas Indonesia

7. Organisasi harus menentukan horizon jangka panjang untuk

mengevaluasi keberhasilan dari program secara menyeluruh, begitu

juga dengan keberhasilan dari setiap usaha individu.

8. Semangat kewirausahaan perusahaan tidak dapat dipaksakan pada

individu-individu; ia harus disadarkan pada rasa sukarela.

9. Organisasi harus mempunyai sistem penghargaan yang sesuai,

pengusahaa korporat harus dihargai dengan pantas untuk semua

energy, usaha, dan pengambilan risiko yang dikembangkan dalam

penciptaan usaha baru. Penghargaan-penghargaan harus didasarkan

pada pencapaian tujuan-tujuan kinerja yang sudah ditentukan.

10. Lingkungan wirausaha yang baik tidak hanya mempunyai sponsor

dan pembela yang mendukun aktivitas kreatif diseluruh organisasi,

tetapi juga mempunyai fleksibilitas perencanaan untuk menentukan

tujuan-tujuan dan arah-arah baru apabila dibutuhkan.

11. Aktivitas dalam lingkungan wirausaha harus sepenuhnya didukung

dan dirangkul oleh manajemen puncak, baik oleh kehadiran fisik

mereka maupun oleh pemastian bahwa personel dan sumber-sumber

financial yang dibutuhkan tersedia. Tanpa dukungan manajemen

puncak, sebuah lingkungan wirausaha yang berhasil tidak dapat

terbentuk.

2.7 Peran pemerintah dalam peningkatan pertumbuhan wirausaha

Menurut Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik

Indonesia, Syarief Hasan (2011), “Wirausaha merupakan ujung tombak bagi

perekonomian nasional. Sebab, jika wirausaha tumbuh, akan mampu menopang

perekonomian sekaligus membuka lapangan karyawanan baru. Dampak jangka

panjangnya adalah mengurangi tingkat kemiskinan”. Kewirausahaan dan

pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat dan positif.

Peningkatan jumlah wirausaha menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi

suatu negara. (Schumpeter, 1911).

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

21

Universitas Indonesia

Beberapa peran pemerintah yang diperlukan untuk meningkatkan

pertumbuhan wirausaha (entrepreneur), antara lain adalah:

1. Mengajak berbagai pihak untuk menyelenggarakan pendidikan formal

maupun informal untuk bidang entrepreneurship baik langsung

maupun tidak langsung.

2. Membuat aturan atau regulasi berupa UU,PP Kepres, Perda yang

dapat menciptakan iklim usaha yang kondusip dan positif bagi warga

negaranya agar tumbuh pengusaha yang mandiri dan tangguh.

3. Memberikan fasilitas-fasilitas dan kemudahan-kemudahan dalam

bidang perpajakan, penyaluran kredit, tingkat suku bunga kredit yang

rendah, kebijakan dalam bidang moneter sehingga dapat memacu

aktivitas dan pertumbuhan ekonomi

4. Tidak menumbuhkan nepotisme dalam bidang usaha. Pemerintah

memberikan peluang yang sama kepada setiap warga Negara

Indonesia untuk menjadi entrepreneur yang ulet, tangguh, mandiri,

dan berhasil.

5. Berani memberantas KKN dalam segala sektor.

6. Memberikan penghargaan kepada entrepreneur yang baik dan berhasil

karena telah membuka lapangan kerja, memutar roda ekonomi, dan

membayar pajak sebagai pemasukan APBN.

2.8 Penelitian Sebelumnya

Topik motivasi dalam literatur kewirausahaan telah berkembang

sepanjang jalan mirip dengan bidang psikologi organisasi. Dari perspektif

psikologi organisasi, teori motivasi telah berkembang dari orientasi teori statis

menjadi proses orientasi yang dinamis (Campbell et al. 1970).

Penelitian kewirausahaan juga telah berusaha untuk mengidentifikasi

situasi dan faktor lingkungan yang memprediksi aktivitas kewirausahaan, seperti

perpindahan pekerjaan, pengalaman kerja sebelumnya, ketersediaan berbagai

sumber daya, dan pengaruh pemerintah. Namun, studi empiris dari faktor-faktor

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

22

Universitas Indonesia

kontekstual ini telah menemukan daya penjelasan yang rendah (low explanatory

power) dan kemampuan prediktif (Kruger et al., 2000).

Dalam penelitiannya Gerry Segal. Dan Borgia dan Jerry Schoenfeld

(2005) mengalisa motivasi yang dimiliki mahasisawa di Florida Gulf Coast

University (FGCU) terhadap keinginan menjadi seorang entrepreneur. Penelitian

ini mensurvei 112 junior dan senior yang sedang mengambil strata dua

(undergraduate) jurusan bisnis dengan memberikan 100 pertanyaan.

Kerangka pemikiran dari penelitian Gerry Segal. Dan Borgia dan Jerry

Schoenfeld (2005) dalam penelitiannya adalah sebagai berikut

Perceived net desirability of self-employment (NDSE)

Tolerance for risk (TR)

Perceived feasibility (self-efficacy) of self-emplyoment (SE)

Self-employment intentions

Gambar 2.2 Model penelitian Gerry Segal, Dan Borgia dan Jerry Schoenfeld

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1. Ada pengaruh positif antara perceived feasibility (self-efifacy) of

self employment terhadap self employment intention.

H2. Ada pengaruh positif antara tolerance for risk terhadap self

employment intention.

H3. Ada pengaruh positif antara perceived net desirability of self

employment terhadap self employment intention.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

23

Universitas Indonesia

H4. Ada pengaruh positif antara perceived feasibility (self-efifacy) of

self employment, tolerance for risk, perceived net desirability of

self employment terhadap self employment intention.

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa ada hubugan positif

antara perceived feasibility (self-efifacy) of self employment dan self employment

intention dengan nilai regresi sebesar 0.669 (p < 0.001) dengan nilai t-statistik

7.116 (p < 0.001). Untuk variabel dependen H2 didapatkan bahwa ada hubungan

yang yang positif antara tolerance for risk dan self employment intention dengan

nilai regresi 0.480 (p < 0.001) dan nilai t-statistik 2.467 (p = 0.015) hal ini

menjelaskan bahwa besarnya resiko yang ada akan meningkatkan keterlibatan

dalam aktivitas entrepreneur. Untuk Variabel dependen H3 didapatkan adanya

hubungan positif antara perceived net desirability of self employment dan self

employment intention. Dengan nilai regresi 0.488n(p < 0.001) dengan t-statistik

3.032 (p < 0.003) nilai ini menunjukkan tingginya kemauan untuk bekerja sendiri

meningkatkan aspirasi dalam aktivitas entrepreneurial. Dan untuk H4 didapatkan

adanya hubungan positif antara kepercayaan diri menguasai wirausaha

(individual’s entrepreneurial self-efficacy), tolerance for risk, perceived net

desirability of self employment dan self employment intention. Dengan nilai

regeresi keseluruhan 0.528 ( p < 0.001) memperlihatkan dukungan yang kuat

dari keseluruhan model.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja atau blueprint untuk melakukan

proyek penelitian. Bagian ini akan merincikan prosedur yang dibutuhkan untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menstrukturisasi atau

menyelesaikan masalah penelitian (Malhotra, 2007). Penelitian ini dirancang

sebagai suatu penelitian kausal (causal research) dengan tujuan untuk

mengetahui atau mendapatkan bukti signifikansi variabel dependen terhadap

variabel factor dan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel tersebut.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan

(field research) dan studi pustaka (literature research).

Perlu adanya penelitian lapangan karena data yang digunakan dalam

analisa penelitian berasal dari informasi yang berkaitan langsung dengan obyek

penelitian di lapangan. Penelitian lapangan akan dilakukan terutama dengan

menyebarkan Kuisioner ke responden yang relevan. Tidak tertutup kemungkinan

untuk dilakukan in-depth-interview untuk mendapatkan suatu gambaran yang

komprehensif mengenai variabel-variabel yang diuji sebagai pengayaan. Studi

pustaka digunakan sebagai proses umum untuk mendapatkan dasar-dasar teori

maupun referensi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dan untuk

mendapatkan data tambahan apabila diperlukan kemudian.

Dalam penelitian ini, terdapat 2 jenis data yang akan dikumpulkan yaitu

data primer dan data sekunder.

Data Primer, data ini adalah data yang dihasilkan untuk memenuhi

kebutuhan penelitian yang sedang ditangani (Malhotra: 2007). Untuk

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

25

Universitas Indonesia

penelitian ini, data akan didapatkan melalui kuesioner. Teknik ini

dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada

responden untuk dijawab dan kuesioner tersebut akan diisi sendiri

oleh responden (self-administered questionnaire), kemudian dari

jawaban setiap pertanyaan tersebut ditentukan skornya dengan

menggunakan skala Likert. Kuesioner ini mempunyai 6 poin skala

dengan ketentuan sebagai berikut:

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu mungkin tidak setuju

4 = Ragu-ragu mungkin setuju

5 = Setuju

6 = Sangat Setuju

Data Sekunder, data ini adalah data yang dikumpulkan untuk tujuan

lain, bukan untuk tujuan menyelesaikan masalah yang sedang

dialami (Malhotra: 2007) yaitu merupakan data penunjang yang akan

diperoleh dari studi literatur yaitu berasal dari buku-buku wirausaha

(entrepreneurship) , jurnal on-line, artikel-artikel majalah, situs-situs

website mengenai objek penelitian, dan studi kepustakaan lainnya.

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang akan dilakukan dalam menentukan

responden kuisioner adalah sebagai berikut:

3.3.1 Target populasi

Data akan diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada karyawan

perseroan terbatas (PT) dari Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) maupun Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu)

tahun dan beroperasi diwilayah DKI Jakarta yaitu, Jakarta Selatan, Jakarta Barat,

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

26

Universitas Indonesia

Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, dengan tidak melibatkan, atau

mengecualikan pegawai negeri sipil (PNS).

3.3.2 Sampling Frame

Sampling frame yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Kondisi Responden dan pengalaman kerja didalam suatu perusahaan.

Responden merupkan karyawan yang memiliki pengalaman kerja

minimal 1 (satu) tahun dalam perusahaan sehingga diharapkan responden

sudah mengetahui lingkungan dalam perusahaan.

b. Golongan dari perusahaan tempat Responden bekerja.

Perusahaan dimana Responden bekerja, atau pernah bekerja adalah PT

(Perseroan Terbatas) baik Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) maupun

Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun

2007. Didirikan oleh minimal 2 orang/pribadi hukum.Mempunyai

minimal modal dasar (sekarang minimal modal dasar Rp. 50.000.000,-).

Minimal modal yang harus disetor ke Bank 25 % dari minimal modal

dasar.Tanggung jawab terbatas dari para pemegang saham. Didirikan

dengan Akta Notaris dan berlaku sejak disahkan oleh Menteri

Kehakiman (sekarang Menteri Hukum dan HAM). Bertindak secara

pribadi hukum. Memiliki harta kekayaan sendiri.

c. Domilisi atau wilayah operasi utama perusahaan dimana Responden

bekerja.

Perusahaan dimana karyawan bekerja berdomisili atau memiliki wilayah

operasi di wilayah DKI Jakarta yaitu, Jakarta Selatan, Jakarta Barat,

Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Dimana DKI Jakarta

sebagai wilayah penelitian ditentukan karena merupakan Ibu Kota

Negara dan Pusat Pemerintahan yang padat penduduk dengan angka

pekerja yang tinggi.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

27

Universitas Indonesia

3.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah 2 macam non-probability

sampling, yaitu quota sampling untuk memperoleh responden yang paling tepat

sesuai sampling frame di area yang mudah dijangkau atau yang paling mudah

dikumpulkan datanya; lalu snowball sampling melalui responden yang

didapatkan dari teknik sampling sebelumnya untuk menyebarluaskan kuisioner

dan mendapatkan data sebanyak-banyaknya, tapi masih dalam sampling frame.

Dengan 2 macam teknik sampling ini, diharapkan data akan dapat terkumpul

secepat, sebanyak, dan seakurat mungkin – dalam periode riset yang telah

ditentukan – tanpa menghasilkan terlalu banyak kuisioner terisi yang tidak dapat

digunakan karena tidak masuk kriteria sampling frame.

3.4 Model Penelitian

Model penelitian ini mengambil referensi dari riset yang telah dilakukan

oleh Gerry Segal, Dan Borgia dan Jerry Schoenfeld (2005). Model penelitian ini

telah dikembangkan dengan menambahkan satu variabel moderasi yang

mempengaruhi hubungan perceived feasibility (self-efifacy) of self employment,

tolerance for risk dan perceived net desirability of self employment dengan self

employment intention. Variabel moderating corporate entrepreneurship mengacu

pada penelitian Thomas Hellman (2002) dan Lena lee et.al (2011). Thomas

Hellman dalam penelitiannya menemukan terdapat empat faktor yang

menyebabkan karyawan keluar dari perusahaan, antara lain:

1. Employee-driven innovations

Ketika mengerjakan tugasnya karyawan mungkin mendapatkan ide-ide

baru atau inovasi yang berada diluar inti bisnis perusahaan. Tidak semua

karyawan mempunyai ide dan tidak semua ide sesuai dengan perusahaan,

dikarena perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya. Karyawan

memiliki pilihan pribadi untuk menyikapi hal tersebut yaitu tetap fokus

dengan pekerjaannya atau mengejar ide-idenya diluar perusahaan.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

28

Universitas Indonesia

2. Endogenous corporate strategy

Perusahaan dapat menentukan seberapa fokus perusahaan terhadap bisnis

inti perusahaan dan peluang lain diluar bisnis inti perusahaan. Pertama,

perusahaan dapat membuat kebijakan kompensasi dan memberikan reward

untuk ide bisnis lain atau inovasi. Kedua, perusahaan juga dapat

menetapkan kebijakan alokasi sumber daya internal, dan menetapkan

kapan dan bagaimana perusahaan akan mendukung ide-ide dan inovasi.

3. Differences in the entrepreneurial environment

Perusahaan menemukan bahwa karyawan yang menyimpang dapat dengan

mudah mendapatkan pengembangan sumber daya diluar perusahaan,

perusahaan melihat bahwa karyawan mendapatkan pengaruh dari dalam

dan luar perusahaan.

4. Alternative regimes of intellectual property rights

Analisis mengenai kepemilikan hak cipta, apakah hak cipta menjadi milik

perusahaan atau menjadi miliki karyawan.

Hal ini kemudian diperkuat oleh hasil penelitian Lena lee et.al (2011),

dimana penelitian ini menemukan bahwa organizational innovation climate

mempengaruhi entrepreneurial intention secara signifikan sebesar 1.209, p < 0.01

Job Satisfaction Entrepreneurial intention

Technical Excellence Incentives

Innovation Climate

Innovation Orientation Self Efifacy

Gambar 3.1 Model Penelitian Lena lee et, al.

Model ini menggambarkan bahwa ketika lingkungan wirausaha

meningkat lebih lanjut, mengakibatkan timbulnya ide-ide dan inovasi yang cepat

dalam organisasi. Model Lena lee et, al. menggambarkan faktor dari lingkungan

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

29

Universitas Indonesia

perusahaan yang dimoderasi oleh faktor yang timbul dari dalam diri terhadap

entrepreneurial intention.

Dari hasil analisa diatas maka dapat dirumuskan model penelitian sebagai

berikut,

Perceived feasibility (self-

efifacy) of self

employment

Tolerance for risk

Perceived net desirability

of self employment

Self employment

intention

Corporate

Entrepreneurship

H1

H3

H2

H4

Gambar 3.2 Model Penelitian

3.5 Hipotesis Penelitian

Dari bahasan di bagian dasar teori, kita bisa mengembangkan hipotesa,

sesuai dengan model ilmiah diatas, sebagai berikut:

H1: Ada pengaruh positif antara perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment terhadap self employment intention.

((H01 : β0 = 0 ; Ha1 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H01 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01 ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

H2: Ada pengaruh positif antara tolerance for risk terhadap self employment

intention.

((H02 : β0 = 0 ; Ha2 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H02 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H02 ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

H3: Ada pengaruh positif antara perceived net desirability of self employment

terhadap self employment intention.

((H03 : β0 = 0 ; Ha3 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H03 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01 ditolak)

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

30

Universitas Indonesia

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

H4: Ada pengaruh positif antara perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment, tolerance for risk dan perceived net desirability of self employment

terhadap self employment intention..

.((H04 : β0 = 0 ; Ha4 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H04 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01 ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

H5: Ada pengaruh moderasi corporate entrepreneurship terhadap hubungan

perceived feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance for risk, dan

perceived net desirability of self employment dengan self employment intention.

.((H05 : β0 = 0 ; Ha5 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H05 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01 ditolak)

3.6 Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat 5 (empat) variabel, yaitu variabel keinginan

bekerja sendiri, toleransi akan resiko, keberhasilan diri, keinginan menjadi

wirausaha dan lingkungan wirausaha.

Berikut adalah deskripsi dan item-item pertanyaan untuk mengukur setiap

variabel dalam penelitian.

3.6.1 Variabel Perceived Feasibility (self-efifacy) of Self Employment

Merupakan salah satu wakil dari motivasi untuk menjadi entrepreneur

karena mempercayai bahwa orang-orang mungkin akan termotivasi untuk menjadi

entrepreneur apabila mereka percaya wirausaha memiliki kemungkinan lebih

besar untuk berhasil dari pada bekerja untuk orang lain untuk mendapatkan hasil

yang berharga.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

31

Universitas Indonesia

Tabel 3.1 Indikator Self-efifacy

No Indikator Pernyataan Ukuran Sumber

1 Passion Saya mempunyai semangat

bekerja yang tinggi Likert

Pearce II,

1989

2 Ambisius

Saya melakukan sesuatu untuk

mencapai suatu tujuan yang

telah saya tetapkan

Likert

3 Optimis

Saya selalu mengharapkan

hasil terbaik dari suatu situasi

tertetu

Likert

4 Tekun Saya bekerja dengan sungguh-

sungguh Likert

5 Ulet Saya selalu bersemangat dan

pantang menyerah Likert

6 Kompeten

Saya sudah memiliki

kompetensi yang bagus untuk

bersaing dengan orang lain

dalam dunia kerja

Likert

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

3.6.2 Variabel Tolerance for Risk

Merupakan keberanian untuk menghadapi resiko yang didukung oleh

komitmen yang kuat, dimana semakin toleran seseorang dalam menyikapi suatu

resiko, semakin besar insentif orang tersebut untuk menjadi entrepreneur.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

32

Universitas Indonesia

Tabel 3.2 Indikator Tolerance for Risk

No Indikator Pernyataan Ukuran Sumber

1 Komitmen

Saya memiliki tanggungjawab

yang besar dalam

melaksanakan keputusan yang

saya ambil

Likert

Douglas dan

Shepherd

(1999)

2 Menyukai

tantangan

Saya senang mencoba hal-hal

baru Likert

3 Sabar Saya tergolong orang yang

sabar dalam mengatasi masalah Likert

4 Pemahaman

Resiko

Saya selalu berusaha untuk

mengerti akan resiko yang

akan saya ambil

Likert

5 Sociable

Saya senang mengembangkan

dan memelihara hubungan baik

dengan berbagai pihak, baik

yang berhubungan langsung

dengan pekerjaan maupun

tidak.

Likert

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

3.6.3 Variabel Perceived net Desirability of Self Employment

Keinginan untuk mempunyai usaha sendiri, sehingga seorang entrepreneur

akan mempunyai jam kerja yang bebas, tidak terikat jam kantor, serta bebas dari

pelanggaran disiplin kantor.

Tabel 3.3 Indikator Perceived net Desirability of Self Employment

No Indikator Pernyataan Ukuran Sumber

1 Kemandirian Saya suka melakukan

pekerjaan saya sendiri Likert

Vroom

(1964) 2 Kebebasan

pribadi

Kebebasan pribadi sangat

penting bagi saya Likert

3 Aturan

Perusahaan

Saya terkadang tidak menaati

aturan yang ada di perusahaan. Likert

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

33

Universitas Indonesia

3.6.4 Variabel Self Employment Intention.

Merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat individu terhadap

wirausaha, rasa puas dan ikut bertanggungjawab terhadap aktivitas atau pekerjaan

yang dilakukan.

Tabel 3.4 Indikator Self Employment Intention

No Indikator Pernyataan Ukuran Sumber

1 Percaya diri Saya termasuk orang yang

percaya diri dalam bertindak Likert Triton (2007)

2 Invoatif

Saya termasuk orang yang

toleran terhadap ketidakpastian

dan perubahan

Likert

Rambat L

(2007)

3 Kreatif Saya memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi Likert

4 Leadership Saya tertarik pada posisi

kepemimpinan Likert

Triton (2007)

5 Efektif

Saya selalu berusaha untuk

mencari cara-cara yang paling

baik untuk mencapai tujuan-

tujuan yang telah saya tentukan

Likert

6 Efisien

Saya menggunakan sumber

daya secara minimum

gunamencapai hasil yang

optimum

Likert

7

Berorientasi

pada masa

depan

Saya selalu berorientasi masa

depan dalam merencankan

sesuatu

Likert

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

3.6.5 Variabel Corporate Entrepreneurship (Moderating)

Merupakan lingkungan sebuah perusahaan yang berorientasi pada

kewirausahaan.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

34

Universitas Indonesia

Tabel 3.5 Indikator Corporate Entrepreneurship

No Indikator Pernyataan Ukuran Sumber

1

Organisasi

berada pada

garis batas

teknologi

Perusahaan dimana saya bekerja

menggunakan teknologi yang terdepan

Likert

Robert

D.Hisrich,

Michael

P.peters, dan

Dean

A.Shepherd

(2008)

2 Dorongan

untuk ide-ide

baru

Perusahaan mendorong untuk

timbulnya ide-ide baru dan inovasi Likert

3 Toleransi atas

kegagalan

Perusahaan memberikan toleransi

atas kegagalan dengan mendorong eksperimen percobaan dan

kesalahan

Likert

4

Tidak ada

parameter

peluang

(opportunity

parammeters)

Perusahaan tidak membatasi

peluang-peluang yang ada hanya

berdasarkan wilayah-wilahyah kerja tertentu (divisi)

Likert

5

Ketersediaan

sumber-sumber

dan dapat

diakses

Perusahaan menyediakan sumber-

sumber daya yang diperlukan dan dapat diakses

Likert

6 Kerja sama

tim, multi

disiplin

Perusahaan mendorong

pendekatan kerja sama tim multi

disiplin Likert

7 Horizon jangka

panjang

Perusahaan memiliki tujuan

jangka panjang (horizon) Likert

8 Sistem

penghargaan

Perusahaan memiliki sistem

penghargaan pada pencapaian tujuan-tujuan kinerja yang sudah

ditentukan

Likert

9 Sponsor dan

pembela

Perusahaan memiliki sponsor dan

pembela yang mendukung

aktifitas kreatif diseluruh organisasi

Likert

10 Dukungan dari

manajemen

puncak

Kegiatan kewirausahaan didalam

perusahaan mendapatkan

dukungan dari manajemen puncak perusahaan

Likert

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

35

Universitas Indonesia

3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis data merupakan metode yang digunakan dalam mengolah

data. Metode analisis data terdiri dari proses-proses yang harus dilakukan untuk

menghasilkan jawaban yang akan menjawab penelitian. Analisis data

menggunakan software SPSS 18. Tes pendahuluan (pre-test) perlu dilakukan

terlebih dahulu terhadap 30 orang responden, untuk mendeteksi kelemahan-

kelemahan yang terdapat dalam instrumen penelitian. Pengujian terhadap

kuesioner yang akan dipergunakan sebagai instrumen penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

3.7.1 Analisis Awal

Pada tahap ini peneliti akan melakukan pemeriksaan terhadap kuesioner.

Pemeriksaan dilakukan karena ada beberapa hal yang menyebabkan kusioner

tidak layak (Maholtra, 2007):

1. Ada bagian kuesioner yang mungkin tidak lengkap.

2. Pola respons mungkin mengindikasikan bahwa responden tidak

memahami atau tidak mengikuti perintah. Misalnya pola melewati

pertanyaan yang mungkin tidak diikuti.

3. Respons menunjukkan varians yang kecil. Misalnya, seorang

responden hanya memeriksa empat dari sebuah seri skala

pemeringkatan tujuh titik.

4. Kuesioner yang dikembalikan secara fisik tidak lengkap; satu atau

lebih halaman hilang.

5. Kuesioner diterima setelah batas akhir tanggal penerimaan.

6. Kuesioner dijawab oleh seseorang yang tidak memenuhi syarat untuk

berpartisipasi.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

36

Universitas Indonesia

3.7.2 Analisis Indeks Jawaban

Analisis indeks jawaban dilakukan untuk memperoleh gambaran deskriptif

penelitian yang dilakukan terhadap 5 indikator dari masing-masing variabel yang

digunakan untuk mengetahui respon responden terhadap setiap pernyataan yang

diajukan (Ferdinand, 2006). Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki skor minimal 1 dan maksimal sebesar 5, maka perhitungan angka indeks

dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Indeks =

Dimana:

F1 adalah frekuensi responden yang menjawab dengan poin 1 pada angket

F2 adalah frekuensi responden yang menjawab dengan poin 2 pada angket

F3 adalah frekuensi responden yang menjawab dengan poin 3 pada angket

F4 adalah frekuensi responden yang menjawab dengan poin 4 pada angket

F5 adalah frekuensi responden yang menjawab dengan poin 5 pada angket

F6 adalah frekuensi responden yang menjawab dengan poin 6 pada angket

3.7.3 Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif merupakan bagian dari statitika yang digunakan untuk

menggambarkan atau mendeskripsikan kumpulan data atau hasil pengamatan.

Data yang dikumpulkan tersebut perlu disajikan supaya mudah dimengerti,

menarik, komunikatif, dan informatif bagi pihak lain. Beberapa teknik yang dapat

digunakan antara lain ukuran gejala pusat, ukuran keragaman, penyajian dalam

bentuk tabel dan grafik. Bentuk-bentuk penyajian data tersebut secara umum

dibagi dalam dua aspek, yaitu,

1. Penyiapan data yang mencakup proses editing, pengkodean, dan

pemasukkan data.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

37

Universitas Indonesia

2. Analisis pendahuluan meliputi pemilahan, pemeriksaan, dan

penyusunan data sehingga diperoleh gambaran, pola, dan hubungan

yang lebih bermakna.

3.7.4 Uji Reliabilitas

Peneliti melakukan uji reliabilitas untuk mengukur konsistensi dan

reliabilitas pertanyaan – pertanyaan dalam kuesioner terhadap variabelnya.

Menurut Malhotra (2007), dengan melihat batas nilai Cronbach`s alpha 0,6 maka

pertanyaan dalam kuesioner dianggap sudah reliable, konsisten dan relevan

terhadap variabel atau faktor dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji reliabilitasnya

adalah Keberhasilan diri, Toleransi akan resiko, Keinginan bekerja sendiri,

Keinginan menjadi Wirausaha dan Lingkungan wirausaha.

3.7.5 Uji Validitas

Uji analisis validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

factor analysis. Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menemukan pola di

antara variabel-variabel guna menentukan apakah terdapat suatu kombinasi yang

mendasar dari variabel orisinil (suatu faktor) yang dapat meringkas original set

yang dimaksud (Cooper dan Schindler, 2006).

Analisa faktor memiliki peranan penting yaitu untuk menjelaskan

hubungan di antara banyak variabel dalam beberapa faktor. Maka, dengan alat

bantu SPSS 18.0 peneliti akan mencoba menemukan hubungan antar sejumlah

variabel yang saling bebas satu sama lain, sehingga dapat membuat satu atau

beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal, atau

dengan kata lain mereduksi beberapa variabel guna memastikan bahwa setiap

variabel yang diobservasi merefleksikan hanya konstruk laten yang telah

dikembangkan untuk diukur.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

38

Universitas Indonesia

Pengukuran Validitas dapat diakukan dengan menggunakan 3 (tiga)

pendekatan, yaitu:

1. Content Validity

Merupakan suatu konsep pengukuran validitas dimana suatu

instrumen dinilai memiliki content validity, jika mengandung butir-

butir pertanyaan yang memadai dan representatif untuk megukur

construct sesuai dengan yang diinginkan peneliti

2. Criterion- Related Validity

Merupakan konsep pengukuran validitas yang menguji tingkat akurasi

dari instrumen yang baru dikembangkan. Uji criterion-related validity

dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor yang

diperoleh dari penggunaan instrumen baru dengan skor dari

penggunaan instrumen lain yang telah ada sebelumnya yang memiliki

kriteria yang relevan.

3. Construct Validity

Merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji apakah

suatu instrumen, mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan.

3.7.6 Analisis One Way Anova

Analisis One Way ANOVA dengan uji Homogeneity of Variances

dilakukan untuk mengetahui self employment intention responden dilihat dari

karakteristik demografisnya, yaitu wilayah dimana responden bekerja, usia, jenis

kelamin responden, status marital responden dan rata-rata penghasilan per bulan.

3.7.7 Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan suatu teknik untuk menguji hubungan antar

variabel dalam model penelitian (Malhotra, 2007). Sesuai kerangka penelitian

maka variabel yang akan diuji korelasinya adalah perceived feasibility (self-

efifacy) of self employment, tolerance for risk, perceived net desirability of self

employment dengan self employment intention.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

39

Universitas Indonesia

3.7.8 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan melakukan uji uji normalitas ,

uji autokorelasi, multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

3.7.8.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar

analisis regresi berganda, yaitu variable-variabel independent dan depenen harus

didistribusikan normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah data-data

yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode

sebagai berikut:

1. Metode grafik

Metode grafik yang handal untuk menguji normalitas data adalah dengan

melihat normal probability plot, sehingga hampir semua aplikasi

komputer statistic menyediakan fasilitas ini. Normal probability plot

adalah membandingkan distribusi komulatif data yang sesungguhnya

dengan distribusi komulatif dari distribusi normal (hypotheeical

distribution).

Proses uji normalitas data dilakukan dengan meperhatikan penyebaran

data (titik) pada Norma P-Plot of Regression Standardized dari variable

terikat (Singgih Santoso, 2000) dimana :

Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

40

Universitas Indonesia

2. Metode statistik

Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi

normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov

Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan

dengan melihat nilai signifikansi variable, jika signifikan lebih besar dari

alpha 5% maka menunjukkan distribusi data normal.

3.7.8.2 Uji Auto Korelasi

Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu dengan yang lain. Untuk menguji autokorelasi ini peneliti

menggunakan uji Durbin Watson (DW)

D < DWL = ada autokorelasi

(2-DWU) <d<(2-DWL) = tanpa kesimpulan

DWU < d < (2-DWU) = tidak ada autokorelasi

DWL < d < (DWU) = tanpa kesimpulan

3.7.8.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variable independent. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Uji

multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian

ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks

korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance

Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang

lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari

gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai

Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut

tidak terdapat problem multikolinearitas.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

41

Universitas Indonesia

3.7.8.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians

berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedastisitas (Singgih Santoso, 2000). Salah satu cara untuk

mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara

nilai prediksi variable terikat dan nilai residualnya dan dengan perhitungan

statistik dapat digunakan metode uji Glejser.

3.7.9 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

analisa kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis

pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan resiko, dan keinginan bekerja sendiri

terhadap keinginan menjadi wirausaha dengan menggunakan analisis regresi

dengan bantuan software spss 18.

Analisa regresi dilakukan untuk menemukan dan menggambarkan

hubungan antara dua variabel atau lebih dalam persamaan linear (garis lurus)

untuk mengetahui determinasi atau pengaruh dari variabel independen terhadap

variabel dependen.Hubungan tersebut dapat dieskspresikan dalam bentuk

persamaan yang menghubungkan variabel terikat Y dengan variabel bebas X1,

X2,..., Xn. Menurut Malhotra (2007) analisis regresi berganda digunakan untuk

melihat hubungan antara dua atau lebih variabel bebas (independen) terhadap

variabel terikat (dependen). Regresi berganda juga digunakan untuk memprediksi

seberapa besar pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat

(dependen).

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

42

Universitas Indonesia

Model hubungan tersebut adalah:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 +

di mana

Y = Self employment intention

β0 = konstanta, nilai Y jika semua nilai adalah nol

β = lereng dari regresi (β mewakili koefisien regresi yang terkait dengan

setiap X )

= Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment

= Tolerance for risk

= Perceived net desirability of self employment

= eror, biasanya terdistribusi di sekitar 0 (Untuk tujuan penghitungan,

diasumsikan sama dengan 0)

3.7.10 Analisis Variabel Moderating

Variabel moderating merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan

antara variabel independent dengan variabel dependen dimana pengaruh yang

ditimbulkan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel-variabel

tersebut. Variabel ini mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan

antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen

dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif tergantung

pada variabel moderating, oleh karena itu variabel moderating dinamakan pula

sebagai contingency variable. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian

ini adalah metode Moderated Regression Analysis (MRA), dimana MRA

merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda dimana dalam persamaan

regresinya mengandung unsur interaksi yang merupakan perkalian dua atau lebih

variabel independen.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

43

Universitas Indonesia

Model hubungan tersebut adalah:

Y = a1 + b1 X1 + b4 X4 + b X1X4 + e

Y = a2 + b2 X2 + b5 X4 + b X2X4 + e

Y = b3 + b3X3 + b6 X4 + b X3X4 + e

Dimana:

Y = Self employment intention

a1 = konstanta, nilai Y jika semua nilai adalah nol

b1, b2, b3 = lereng dari regresi (β mewakili koefisien regresi yang terkait

dengan setiap X )

= Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment

= Tolerance for risk

= Perceived net desirability of self employment

= Corporate Entrepreneurship

= eror, biasanya terdistribusi di sekitar 0 (Untuk tujuan penghitungan,

diasumsikan sama dengan 0)

3.8 Teknik Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis regresi, analisis korelasi

dan analisis moderasi dimana regresi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh variabel keberhasilan diri, toleransi akan resiko, dan keinginan bekerja

sendiri terhadap keinginan menjadi wirausaha.

3.9 Sistematika Kuesioner

Kuesioner yang dibuat pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa

tahapan, di mana tahapan tersebut dibuat untuk memudahkan responden dalam

melakukan pengisian data yang dibutuhkan dalam penelitian. Kuesioner akan

dibuat secara sistematis dan mencerminkan tujuan penelitian.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

44

Universitas Indonesia

Pertanyaan dalam kuesioner pada penelitian ini berdasarkan data yang

diperoleh peneliti dari riset data sekunder. Pada kuesioner ini, peneliti akan

memberikan pertanyaan yang terstruktur. Berikut merupakan sistematika yang

akan digunakan dalam menyusun kuesioner:

a. Introduction (Perkenalan)

Di bagian ini peneliti akan mengenalkan diri dan menyebutkan nama

dan asal universitas. Selain itu peneliti akan memberitahukan judul

dari penelitian serta tujuan diadakan penelitian ini.

b. Screening Questions

Screening ini sebagai penyaring awal bagi responden yang memnuhi

kriteria untuk mengisi kuesioner ini dan dapat melanjutkan pengisian

kuesioner pada bagian-bagian berikutnya, yaitu mereka yang bekerja

di badan usaha milik swasta atau badan usaha milik Negara, wilayah

operasi pekerjaan dan pengalaman kerja yang dimiliki pekerja dengan

minimal 1 (satu) tahun.

c. Demographic Questions

Di bagian ini, peneliti akan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai

dengan data demografis responden, meliputi; usia, wilayah operasi

kerja, penghasilan, status serta tingkat pendidikan dari responden.

d. Research Questions

Di bagian ini, peneliti akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

sesuai dengan variabel-variabel penelitian. Item-item pada pertanyaan

ini merupakan suatu bentuk pertanyaan yang menggunakan skala

likert untuk mengetahui sikap responden terhadap pertanyaan-

pertanyaan di kusioner dari sudut pandang responden.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Survey

Survey dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada orang-orang yang

telah ditentukan untuk mewakili perusahaan dimana responden-responden bekerja.

Perusahaan-perusahaan ini ditentukan menurut pertimbangan akan waktu, lokasi

perusahaan dan tujuan penelitian. Perwakilan untuk setiap perusahaan dipilih

berdasarkan kemampuan orang tersebut dalam mendistribusi kuesioner kepada pekerja

yang berada dalam satu perusahaan tersebut agar didapatkan data yang tepat dengan

penelitian. Kuesioner disebarkan di beberapa perusahaan yang berlokasi di Jakarta

Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Dari penyebaran

kuesioner, peneliti berhasil mengumpulkan sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) data dan

layak untuk diteliti lebih lanjut.

4.1.2 Pelaksanaan Pre-Test

Pada tahap awal peneliti menyebarkan 30 (tiga puluh) buah kuesioner

sebagai pre-test yang digunakan untuk menguji reliabilitas dan validitas dari

pertanyaan dan pernyataan yang digunakan untuk mewakili variabel dalam

kuesioner. Selain itu pre-test juga bertujuan untuk mendeteksi kelemahan-

kelemahan yang terdapat dalam instrumen penelitian.

Data dari hasil kuesioner dianalisa dengan menggunakan software SPSS

18 for Windows. Pada tiga variabel yang diolah, bila menunjukkan nilai

Cronbach`s Alpha di atas 0,6. hal ini mengindikasikan bahwa seluruh pertanyaan

yang digunakan di dalam kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang baik dan

layak untuk diteliti lebih lanjut. Selanjutnya peneliti melakukan uji validitas dari

pre-test dengan menggunakan analisis faktor untuk mengetahui apakah

pertanyaan yang digunakan dapat mewakili variabel dalam kuesioner. Bila hasil

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

46

Universitas Indonesia

pertanyaan yang digunakan untuk mewakili variabel dalam kuesioner memiliki

nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency (KMO) berada di atas

0,5. hal ini mengindikasikan bahwa seluruh pertanyaan yang digunakan di dalam

kuesioner adalah valid dan dapat digunakan dalam kuesioner penelitian.

4.1.2.1 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner terhadap variabelnya. Menurut Malhotra

(2007), dengan melihat batas nilai Cronbach`s alpha 0,6 maka pertanyaan dalam

kuesioner dianggap sudah reliable, konsisten dan relevan terhadap variabel atau

faktor dalam penelitian. Pengujian reabilitas selengkapnya dapat dilihat pada table

berikut ini.

Tabel. 4.1 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel/ Indikator Cronbach`s alpha Keterangan

SE 0.894 Reliabel

TR 0.822 Reliabel

NDSE 0.855 Reliabel

EI 0.857 Reliabel

CE 0.904 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari data pada table 4.1 dapat dilihat seluruh koefisien Cronbach’s Alpha pada

setiap indikator variabel menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,6 Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner sudah

reliable dan mendukung konstruk penelitian ini.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

47

Universitas Indonesia

4.1.2.2 Uji Validitas

a. Analisis faktor untuk variabel Perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment.

Tabel 4.2 Hasil pengujian validitas SE

Variabel/ Indikator Component matrix Keterangan

Perceived feasibility

(self-efifacy) of self

employment (SE)

MSA 0.825

Sig. 0,000

Variance extraction 66.064%

Indikator1 0.908 Valid

Indikator2 0.805 Valid

Indikator3 0.752 Valid

Indikator4 0.768 Valid

Indikator5 0.898 Valid

Indikator6 0.728 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.2 dapat dilihat nilai pada component matrix nilai setiap indikator

diatas 0,5 dimana menunjukan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan yang

kuat dengan variabel lain pada konstruk yang sama. Nilai KMO and Bartlett’s

Test ditunjukan oleh nilai MSA sebesar 0,825 atau ditas 0,5 dengan nilai

signifikansi (Sig.) 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai variance extraction

sebesar 66.064% sehingga variabel Perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment telah memenuhi syarat untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut.

b. Analisis faktor untuk variabel Tolerance for risk (TR)

Tabel 4.3 Hasil pengujian validitas TR

Variabel/ Indikator Component matrix Keterangan

Tolerance for risk (TR)

MSA 0.744

Sig. 0,000

Variance extraction 59.759%

Indikator1 0.682 Valid

Indikator2 0.780 Valid

Indikator3 0.835 Valid

Indikator4 0.776 Valid

Indikator5 0.784 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

48

Universitas Indonesia

Dari tabel 4.3 dapat dilihat nilai pada component matrix nilai setiap indikator

diatas 0,5 dimana menunjukan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan yang

kuat dengan variabel lain pada konstruk yang sama. Nilai KMO and Bartlett’s

Test ditunjukan oleh nilai MSA sebesar 0,744 atau ditas 0,5 dengan nilai

signifikansi (Sig.) 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai variance extraction

sebesar 59.759% sehingga variabel Tolerance for risk telah memenuhi syarat

untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut.

c. Analisis faktor untuk variabel Perceived net desirability of self employment

Tabel 4.4 Hasil pengujian validitas NDSE

Variabel/ Indikator Component matrix Keterangan

Perceived net

desirability of self

employment (NDSE)

MSA 0.721

Sig. 0,000

Variance extraction 78.151%

Indikator1 0.910 Valid

Indikator2 0.863 Valid

Indikator3 0.878 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.4 dapat dilihat nilai pada component matrix nilai setiap

indikator diatas 0,5 dimana menunjukan bahwa variabel tersebut memiliki

hubungan yang kuat dengan variabel lain pada konstruk yang sama. Nilai KMO

and Bartlett’s Test ditunjukan oleh nilai MSA sebesar 0,721 atau ditas 0,5 dengan

nilai signifikansi (Sig.) 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai variance

extraction sebesar 78.151% sehingga variabel Tolerance for risk telah memenuhi

syarat untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

49

Universitas Indonesia

d. Analisis faktor untuk variabel Corporate Entrepreneurship

Tabel 4.5 Hasil pengujian validitas CE

Variabel/ Indikator Component matrix Keterangan

Corporate

Entrepreneurship (CE)

MSA 0.829

Sig. 0,000

Variance extraction 56.135%

Indikator1 0.658 Valid

Indikator2 0.779 Valid

Indikator3 0.675 Valid

Indikator4 0.800 Valid

Indikator5 0.825 Valid

Indikator6 0.688 Valid

Indikator7 0.772 Valid

Indikator8 0.782 Valid

Indikator9 0.830 Valid

Indikator10 0.653 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.5 dapat dilihat nilai pada component matrix nilai setiap indikator

diatas 0,5 dimana menunjukan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan yang

kuat dengan variabel lain pada konstruk yang sama. Nilai KMO and Bartlett’s

Test ditunjukan oleh nilai MSA sebesar 0,829 atau ditas 0,5 dengan nilai

signifikansi (Sig.) 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai variance extraction

sebesar 56.135% sehingga variabel Tolerance for risk telah memenuhi syarat

untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

50

Universitas Indonesia

e. Analisis faktor untuk variabel Self employment intention

Tabel 4.6 Hasil pengujian validitas SEI

Variabel/ Indikator Component matrix Keterangan

Self employment

intention (SEI)

MSA 0.723

Sig. 0,000

Variance extraction 55.784%

Indikator1 0.686 Valid

Indikator2 0.847 Valid

Indikator3 0.783 Valid

Indikator4 0.783 Valid

Indikator5 0.699 Valid

Indikator6 0.707 Valid

Indikator7 0.709 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.6 dapat dilihat nilai pada component matrix nilai setiap indikator

diatas 0,5 dimana menunjukan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan yang

kuat dengan variabel lain pada konstruk yang sama. Nilai KMO and Bartlett’s

Test ditunjukan oleh nilai MSA sebesar 0,723 atau ditas 0,5 dengan nilai

signifikansi (Sig.) 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai variance extraction

sebesar 55.784% sehingga variabel Tolerance for risk telah memenuhi syarat

untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Demografis Responden

Pada penelitian ini demografis responden mencakup usia responden, jenis

kelamin responden, lokasi bekerja responden, pendapatan per-bulan responden,

status pernikahan responden, dan tingkat pendidikan responden. Data diolah

dengan menggunakan frekuency distribution kemudian didapatkan hasil

komposisi dari keseluruhan responden.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

51

Universitas Indonesia

4.2.1.1 Usia Responden

Rentang usia responden yang terbanyak adalah 25-32 tahun yakni

sebanyak 137 orang dengan persentase sebesar 54.8% dari total sampel.

Kemudian diikuti oleh responden dengan usia 17-24 tahun sebanyak 88 orang

dengan persentase sebesar 35.2% dari total sampel berikutnya reponden yang

berusia antara 33-40 tahun sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 8% dari

total sampel dan terakhir responden yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 5

orang dengan persentase 2% dari total sampel sebanyak 250 orang.

Gambar 4.1 Usia Responden

4.2.1.2 Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin responden yang terbanyak adalah wanita sebanyak 131

orang dengan persentase 47.6% dari total sampel sebesar 250 orang, kemudian

diikuti oleh pria sebanyak 119 orang dengan persentase 47.6% dari total sampel

penelitian yaitu 250 orang.

35%

55%

8%

2%

Usia Responden

17-24

25-32

33-40

>40

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

52

Universitas Indonesia

Gambar 4.2 Jenis kelamin Responden

4.2.1.3 Lokasi responden bekerja

Pada penelitian ini lokasi responden bekerja yang paling banyak berada

pada wilayah Jakarta Selatan sebanyak 82 responden dengan persentase sebesar

32,8% dari total sampel penelitian, kemudian diikuti oleh Jakarta Timur sebanyak

44 responden dengan persentase sebesar 17.6% dari total sampel, berikutnya

Jakarta Pusat sebanyak 43 responden dengan persentase sebesar 17.2% ,

berikutnya Jakarta Utara sebanyak 41 responden dengan persentase sebesar 16.4%

dan terakhir Jakarta Barat sebanyak 40 responden dengan persentase sebesar 16%

dari total sampel sebesar 250 responden.

Gambar 4.3 Lokasi Responden Bekerja

48%

52%

Jenis Kelamin Responden

Pria

Wanita

33%

16% 18%

16%

17%

Lokasi Responden Bekerja

Jaksel

Jakbar

Jaktim

Jakut

Jakpus

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

53

Universitas Indonesia

4.2.1.4 Pendapatan responden per-bulan

Dari data demografi yang didapat, jumlah pendapatan perbulan yang

terbanyak adalah antara 3 (tiga) sampai 6 (enam) juta sebanyak 104 responden

dengan persentase sebesar 41.6% dari total sampel kemudian diikuti responden

yang berpenghasilan antara 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) juta sebanyak 68

responden dengan persentase sebesar 27.2%, berikutnya responden yang

berpenghasilan kurang dari 3 (tiga) juta sebanyak 59 responden dengan persentase

sebesar 23.6% dan terakhir adalah responden yang berpenghasilan lebih dari 10

(sepuluh) juta sebanyak 19 responden dengan persentase sebesar 7.6% dari total

sampel yang diuji sebanyak 250 responden.

Gambar 4.4 Pendapatan Responden Perbulan

4.2.1.5 Status Marital Responden

Dari data demografi yang diolah pada penelitian ini, marital status yang

terbanyak adalah belum menikah dengan jumlah responden sebanyak 172 orang

dengan persentase sebesar 68.8% dari sampel, diikuti oleh status menikah

sebanyak 76 responden dengan persentase sebesar 30.4% dan berikutnya bercerai

dengan anak sebanyak 2 (dua) responden sebesar 0.8% dari total sampel sebanyak

250 responden. Tidak ada responden yang bercerai tanpa anak dalam penelitian

ini.

24%

42%

27%

7%

Pendapatan Responden Perbulan

<3jt

3-5juta

6-10juta

>10juta

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

54

Universitas Indonesia

Gambar 4.5 Status Marital Responden

4.2.1.6 Tingkat Pendidikan

Dari data didapatkan tingkat pendidikan yang terbanyak adalah S1 (

Strata satu) sebanyak 184 responden dengan persentase sebesar 73.6% dari total

sampel, kemudian diikuti Diploma sebanyak 42 responden dengan persentase

sebesar 16.8%, berikutnya SMA/SLTA sebanyak 16 responden dengan persentase

sebesar 6.4% dan terakhir S2 (Strata 2) sebanyak 8 responden dengan presentase

sebesar 3.2% dari total sampel sebanyak 250 responden. Tidak ada responden

yang memiliki tingkat pendidikan S3 (Strata 3) dari data yang didapatkan.

Gambar 4.6 Tingkat Pendidikan Responden

30%

69%

0% 1%

Status Marital Responden

Menikah

Belum menikah

Bercerai tanpa anak

Bercerai dengan anak

0% 3%

74%

17%

6%

Tingkat Pendidikan Responden

S3

S2

S1

Diploma

Sma/slta

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

55

Universitas Indonesia

4.2.2 Analisis Deskriptif

Pada bagian ini akan dilihat kecenderungan jawaban responden atas

masing-masing variabel penelitian. Kecenderungan jawaban responden ini dapat

dilihat dari bentuk statistik deskriptif dari masing-masing variabel. Kategori

jawaban responden dapat ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden

tersebut dimana kategori jawaban responden dapat diperoleh sebagai berikut :

RS =

RS = = 13

Keterangan:

RS : Rentang skala

N : Jumlah item

M : Jumlah skor minima

Dengan demikian kategori skor jawaban adalah sebagai berikut :

20 – 33 : Sangat rendah

33.1 - 46 : Rendah

46.1 - 59 : Cukup rendah

59.1 – 72 : Cukup tinggi

72.1 – 85 : Tinggi

85.1 – 100 : Sangat tinggi

Hasil jawaban dari 250 responden terhadap masing-masing variabel

penelitian diperoleh sebagai berikut:

4.2.2.1 Deskripsi Variabel Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment

(SE)

Variabel Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment dalam

penelitian ini diukur melalui 6 indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel

Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

56

Universitas Indonesia

Tabel 4.7 Tanggapan responden mengenai SE

No Indikator SS S RRMS RRMTS TS STS

indeks Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %

1

Saya

mempunyai

semangat

bekerja yang

tinggi

87 34.8 150 60.2 2 4.4 2 0.8 0 0 0 0 88.300

2

Saya

melakukan

sesuatu untuk

mencapai

suatu tujuan

yang telah

saya tetapkan

88 35.2 154 61.6 7 2.8 1 0.4 0 0 0 0 88.600

3

Saya selalu

mengharapkan

hasil terbaik

dari suatu

situasi tertetu

91 36.4 142 56.8 14 5.6 3 1.2 0 0 0 0 88.067

4

Saya bekerja

dengan

sungguh-

sungguh

80 32 149 59.6 20 8 1 0.4 0 0 0 0 87.200

5

Saya selalu

bersemangat

dan pantang

menyerah

71 28.4 150 60 25 10 4 1.4 0 0 0 0 85.767

6

Saya sudah

memiliki

kompetensi

yang bagus

untuk

bersaing

dengan orang

lain dalam

dunia kerja

57 22.8 166 66.4 26 10 1 0.4 0 0 0 0 85.267

Rata-rata 87.200

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Tanggapan responden sebagaimana table 4.7 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan jawaban setuju dengan nilai skor 5 (lima)

dan dan sangat setuju dengan nilai skor 6 (enam) terhadap indikator-indikator

variabel Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat motivasi yang besar untuk faktor pencapaian

keberhasilan diri (self efifacy). Rata-rata skor indeks yang didapatkan adalah

87.20 sehingga table 4.7 menggambarkan motivasi yang sangat tinggi dari

responden untuk pencapaian keberhasilan diri (self – efifacy). Selain itu, terdapat

responden yang memilih jawaban ragu-ragu mungkin setuju dengan skor 4

(empat) dan ragu-ragu mungkin tidak setuju dengan skor 3 (tiga), hal ini

menunjukkan bahwa masih ada responden yang masih ragu-ragu akan pencapaian

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

57

Universitas Indonesia

keberhasilan dirinya. Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju maupun

sangat tidak setuju.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden dari penelitian yaitu

pekerja di wilayah DKI. Jakarta sudah memilik rasa percaya akan keberhasilan

diri yang dapat mereka peroleh sehingga mereka berusaha memotivasinya lebih

besar.

4.2.2.2 Deskripsi Variabel Tolerance for risk (TR)

Variabel Tolerance for risk dalam penelitian ini diukur melalui 6

indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel Tolerance for risk dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 4.8 Tanggapan responden mengenai TR

No Indikator SS S RRMS RRMTS TS STS

indeks Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %

1

Saya memiliki

rasa

tanggungjawab

yang besar

dalam

melaksanakan

keputusan yang

saya ambil

83 33.2 151 60.4 14 5.6 2 0.8 0 0 0 0 87.667

2

Saya senang

mencoba hal-hal

baru

70 28 144 57.6 28 11 6 2.4 2 0.8 0 0 84.933

3

Saya tergolong

orang yang sabar

dalam mengatasi

masalah

44 17.6 138 55.2 60 24 5 2 3 1.2 0 0 81.000

4

Saya selalu

berfikir panjang

untuk

menghadapi

resiko yang akan

saya ambil

63 25.2 142 56.8 42 17 2 0.8 1 0.4 0 0 84.267

5

Saya senang

mengembangkan

dan memelihara

hubungan baik

dengan berbagai

pihak, baik

yang

berhubungan

langsung dengan

pekerjaan

maupun tidak.

100 40 131 52.4 16 6.4 3 1.2 0 0 0 0 88.533

Rata-rata 85.280

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

58

Universitas Indonesia

Tanggapan responden sebagaimana table 4.8 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan jawaban setuju dengan nilai skor 5 (lima)

dan dan sangat setuju dengan nilai skor 6 (enam) terhadap indikator-indikator

variabel tolerance for risk. Hal ini menunjukkan bahwa respon memiliki toleransi

untuk setiap resiko yang diambil, seperti yang ditunjukan dengan rasa tanggung

jawab terhadap keputusan yang diambil, kesabaran, kolektif dan senang mencoba

hal-hal baru. Rata-rata skor indeks sebesar 85.28 memeberikan gambaran bahwa

toleransi akan resiko yang dimiliki responden tergolong dalam kategori tinggi,

dimana dalam hal ini pekerja meyakini bahwa toleransi yang besar akan resiko

dapat meningkatkan kemauan untuk mencoba hal-hal yang baru sebagai tantangan

bagi diri sendiri untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar.

Selain itu, terdapat responden yang memilih jawaban ragu-ragu mungkin

setuju dengan skor 4 (empat) dan ragu-ragu mungkin tidak setuju dengan skor 3

(tiga), dan tidak setuju dengan skor 2 (dua), hal ini menunjukkan bahwa

responden masih merasakan resiko sebagai sesuatu hal yang harus dihindari.

4.2.2.3 Deskripsi Variabel Perceived net desirability of self employment (NDSE)

Variabel Perceived net desirability of self employment dalam penelitian

ini diukur melalui 6 indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel Perceived net

desirability of self employment dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai NDSE

No Indikator

SS S RRMS RRMTS TS STS

indeks

Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %

1

Saya suka

mengerjakan

pekerjaan saya

sendiri

28 11.2 61 24.4 103 41 32 13 23 9.2 3 1.2 68.667

2

Kebebasan pribadi

sangat penting bagi

saya

59 23.6 144 57.6 35 14 8 3.2 4 1.6 0 0 83.067

3

Saya terkadang

bersikap tidak

menaati aturan

yang ada di

perusahaan.

33 13.2 117 46.8 69 28 17 6.8 14 5.6 0 0 75.867

Rata-rata 75.867

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

59

Universitas Indonesia

Tanggapan responden sebagaimana table 4.9 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan jawaban Setuju dengan nilai skor 5 (setuju)

dan ragu-ragu mungkin setuju dengan skor 4 (empat) terhadap indikator-indikator

variabel perceived net desirability of self employment. Hal ini menunjukkan

bahwa responden memiliki keinginan untuk merasakan pekerjaan yang bebas, dan

merasakan bahwa kebebasan pribadi sangat penting bagi responden. Pada skor

indeks didapatkan nilai sebesar 75.86 yang tergolong dalam kategori tinggi,

sehingga data tersebut dapat menggambarkan perceived net desirability of self

employment yang tinggi.

Selain itu, terdapat responden yang memilih jawaban ragu-ragu mungkin

tidak setuju dengan skor 3 (tiga), dan tidak setuju dengan skor 2 (dua), dan sangat

tidak setuju dengan skor 1 (satu). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden

merasa nyaman dengan pekerjaan formal dengan peraturan-peraturan yang ada

didalam ada didalam perusahaan.

4.2.2.4 Deskripsi Variabel Self employment intention (SEI)

Variabel Self employment intention dalam penelitian ini diukur melalui 6

indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel Self employment intention dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.10 Tanggapan responden mengenai SEI

No Indikator SS S RRMS RRMTS TS STS

indeks Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %

1

Saya termasuk

orang yang

percaya diri

dalam

bertindak

44 17.6 148 59.2 40 16 13 5.2 3 1.2 2 0.8 80.733

2

Saya termasuk

orang yang

toleran

terhadap

ketidakpastian

dan perubahan

35 14 152 60.8 47 19 10 4 5 2 1 0.4 79.933

3

Saya memiliki

rasa ingin tahu

yang tinggi

65 26 151 60.4 30 12 3 1.2 0 0 1 0.4 85.000

4

Saya tertarik

pada posisi

kepemimpinan

54 21.6 145 58 45 18 5 2 1 0.4 0 0 83.067

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

60

Universitas Indonesia

5

Saya selalu

berusaha

untuk mencari

cara-cara yang

paling baik

untuk

mencapai

tujuan-tujuan

yang telah

saya tentukan

70 28 159 63.6 18 7.2 3 1.2 0 0 0 0 86.400

6

Saya

menggunakan

sumber daya

secara

minimum

gunamencapai

hasil yang

optimum

71 28.4 139 55.6 32 13 5 2 3 1.2 0 0 84.667

7

Saya selalu

berorientasi

masa depan

dalam

merencankan

sesuatu

94 37.6 138 55.2 15 6 3 1.2 0 0 0 0 88.200

Rata-rata 84.000

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Tanggapan responden sebagaimana table 4.10 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan jawaban sangat setuju dengan nilai skor 6

(enam) dan sangat setuju dengan nilai skor 5 (lima) terhadap indikator-indikator

variabel Self employment intention. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

keinginan yang besar dari responden untuk berwirausaha. Skor rata-rata indeks

sebesar 84.00 menggambarkan keinginan yang tergolong dalam kategori tinggi

terhadap wirausaha.

Selain itu, terdapat responden yang memilih jawaban ragu-ragu mungkin

setuju dengan skor 4 (empat), ragu-ragu mungkin tidak setuju dengan skor 3

(tiga), tidak setuju dengan skor 2 (dua), dan sangat tidak setuju dengan skor 1

(satu). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden merasa tidak memiliki

keinginan untuk menjadi wirausaha.

4.2.2.5 Deskripsi Variabel Corporate Entrepreneurship (CE)

Variabel Corporate Entrepreneurship dalam penelitian ini diukur melalui

6 indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel Corporate Entrepreneurship dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

61

Universitas Indonesia

Tabel 4.11 Tanggapan responden mengenai CE

No Indikator SS S RRMS RRMTS TS STS

indeks Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %

1

Perusahaan

dimana saya

bekerja

menggunakan

teknologi

yang terdepan

26 10.4 153 61.2 54 22 11 4.4 6 2.4 0 0 78.800

2

Perusahaan

mendorong

untuk

timbulnya ide-

ide baru dan

inovasi

34 13.6 123 49.2 67 27 20 8 5 2 1 0.4 77.200

3

Perusahaan

memberikan

toleransi atas

kegagalan

dengan

mendorong

eksperimen

percobaan dan

kesalahan

14 5.6 111 44.4 97 39 20 8 7 2.8 1 0.4 73.467

4

Perusahaan

tidak

membatasi

peluang-

peluang yang

ada hanya

berdasarkan

wilayah-

wilahyah kerja

tertentu

(divisi)

24 9.6 131 52.4 57 23 28 11 9 3.6 1 0.4 75.333

5

Perusahaan

menyediakan

sumber-

sumber daya

yang

diperlukan

dan dapat

diakses

18 7.2 159 63.6 55 22 12 4.8 6 2.4 0 0 78.067

6

Perusahaan

mendorong

pendekatan

kerja sama tim

multi disiplin

43 17.2 141 56.4 52 21 9 3.2 1 2.4 0 0 80.467

7

Perusahaan

memiliki

tujuan jangka

panjang

(horizon)

61 24.4 152 60.8 27 11 9 3.6 1 0.4 0 0 84.200

8

Perusahaan

memiliki

sistem

penghargaan

pada

pencapaian

tujuan-tujuan

kinerja yang

sudah

ditentukan

41 16.4 136 54.4 41 16 18 7.2 11 4.4 3 1.2 77.933

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

62

Universitas Indonesia

9

Perusahaan

memiliki

sponsor dan

pembela yang

mendukung

aktifitas

kreatif

diseluruh

organisasi

21 8.4 102 40.8 81 32 38 15 6 2.4 2 0.8 72.533

10

Kegiatan

kewirausahaan

didalam

perusahaan

mendapatkan

dukungan dari

manajemen

puncak

perusahaan

7 2.8 84 33.6 87 35 45 18 21 8.4 6 2.4 66.200

Rata-rata 76.420

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Tanggapan responden sebagaimana table 4.11 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan jawaban sangat setuju dengan nilai skor 6

(enam) dan sangat setuju dengan nilai skor 5 (lima) terhadap indikator-indikator

variabel Corporate Entrepreneurship. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan

wirausaha didalam perusahaan dimana responden bekerja adalah baik. Nilai skor

rata-rata indeks sebesar 76.420 menggambarkan lingkungan wirausaha yang

tergolong dalam kategori tinggi dari perusahaan-perusahaan dimana responden

bekerja. Kemudian diikuti oleh jawaban ragu-ragu mungkin setuju dengan skor 4

(empat), ragu-ragu mungkin tidak setuju dengan skor 3 (tiga) yang

menggambarkan bahwa responden ragu-ragu terhadap kondisi lingkungan

wirausaha didalam perusahaan dimana responden bekerja. Selain itu terdapat

jawaban tidak setuju dengan skor 2 (dua), dan sangat tidak setuju dengan skor 1

(satu) yang menggambarkan bahwa perusahaan dimana responden bekerja tidak

menerapkan lingkungan wirausaha yang baik didalam perusahaan.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan model regresi linier. Suatu model regresi

yang baik harus memenuhi tidak adanya masalah asumsi klasik dalam modelnya.

Jika masih terdapat asumsi klasik maka model regresi tersebut masih memiliki

bias. Asumsi tersebut adalah apabila tidak ada gejala autokorelasi,

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

63

Universitas Indonesia

heterokedestisitas dan multikolinearitas diantara variabel bebas dalam regresi

tersebut.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel

mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Data yang mempunyai

distribusi normal berarti mempunyai sebaran data yang normal pula. Data yang

mempunyai distribusi normal merupkan salah satu syarat dilakukannya

parametric-test. Pengujian normalitas dilakukan terhadap masing-masing variable

secara individual maupun melalui multivariate dari nilai residual regresi.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot yang diperkuat dengan

uji Kolmogorov Smirnov. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P

Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah menunjukkan adanya

pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari

garis diagonal.

Gambar 4.7 Histogram

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

64

Universitas Indonesia

Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa kurva membentuk distribusi normal

dengan puncak histogram berada di tengah kurva.

Gambar 4.8 Normal P-Plot

Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada Gambar 4.7

dan 4.8 dapat diketahui bahwa tampilan histogram maupun grafik terlihat

memenuhi asumsi uji normalitas. Histogram menunjukkan pola distribusi normal

dan pada grafik normal plot, data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal.

Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan

menggunakan statistic Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji

K-S yang tersedia dalam program SPSS.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

65

Universitas Indonesia

Berdasarkan Tabel diatas, mengacu pada nilai Asymp. Sig.(2-tailed),

maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yaitu sebesar 5 % atau 0.05.

kriteria yang digunakan yaitu H0 diterima apabila nilai Asymp. Sig.(2-tailed) >

dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu sebesar 5 %, karenanya dapat dinyatakan

bahwa data dari populasi berdistribusi secara normal.

4.3.2 Uji Auto korelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu dengan yang lain. Untuk menguji autokorelasi ini peneliti

menggunakan uji Durbin Watson (DW). Durbin Watson tabel berasal dari k yaitu

jumlah independen variabel yaitu 3 dan n adalah jumlah sampel yaitu 250 dengan

kreiteria sebagai berikut:

D < DWL = ada autokorelasi

(2-DWU) <d<(2-DWL) = tanpa kesimpulan

DWU < d < (2-DWU) = tidak ada autokorelasi

DWL < d < (DWU) = tanpa kesimpulan

Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SE NDSE TR CE SEI

N 30 30 30 30 30

Normal Parametersa,b Mean 31.4667 11.9333 25.8000 46.9000 34.8667

Std. Deviation 2.37419 2.88795 1.82700 5.35853 2.75097

Most Extreme

Differences

Absolute .157 .109 .123 .100 .185

Positive .132 .104 .123 .100 .185

Negative -.157 -.109 -.110 -.094 -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .860 .598 .674 .548 1.011

Asymp. Sig. (2-tailed) .450 .867 .754 .925 .258

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

66

Universitas Indonesia

Statistik d dalam perhitungan SPSS diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel 4.13 Uji Durbin Watson

Dari hasil output SPSS didapatkan hasil d = 1.850 dimana nilai d berada pada

DWU < d < (2-DWU) sehingga dapat dikatakan tidak ada autokorelasi.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah suatu kondisi hubungan linear antara variabel

independent yang satu dengan yang lainnya dalam model regresi. Pengujian

multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF. Suatu variabel

menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF (Variance

Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model suatu

model regresi. Nilai VIF dari variabel bebas pada model regresi adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF

Perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment 0.620 2.095

Tolerance for risk 0.597 2.186

Perceived net desirability of self employment 0.942 1.252 Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan

hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel

independen dalam model regresi.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

67

Universitas Indonesia

4.3.4 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian residual antara yang satu dengan yang lain. Jika varian

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya

heterokedastisitas adalah dengan metode chart dan Uji Glejser. Hal ini

dikarenakan pengambilan keputusan apakah suatu model terbebas dari masalah

heterokedastisitas atau tidak, tidak dapat dilakukan hanya dengan pengamatan

gambar saja, karena tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

4.3.4.1 Metode Chart

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan

dengan menggunakan grafik heterokedastisitas antara nilai prediksi variabel

dependen dengan variabel indepeden. Analisa Scatterplot mendasar pada

pemikiran sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik yang membentuk suatu pola

tertentu yang beraturan, maka terjadi heterokedasitisitas.

2. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah

0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedestisitas.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

68

Universitas Indonesia

Gambar. 4.9 Pengujian Heterokedastisitas

Dari scatterplots diatas terlihat titik-titik menyebar membentuk pola yang jelas

serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak untuk digunakan dalam melakukan pengujian.

4.3.4.2 Uji Glejser

Uji glejser secara umum dinotasikan sebagai berikut:

|℮| = + +V

Dimana :

|℮| = Nilai absolute dari residual yang dihasilkan dari regresi model

= Variabel penjelas

Bila variabel penjelas secara statistic signifikan memperngaruhi residual

maka dapat dipastikan model ini memiliki masalah Heteroskedastisitas.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

69

Universitas Indonesia

Tabel 4.15 Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.378 1.424 .967 .334

SE .047 .062 .069 .757 .450

TR .011 .074 .014 .148 .883

NDSE -.096 .058 -.118 -1.665 .097

a. Dependent Variable: Absm Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Nilai t-statistik dari seluruh variabel penjelas tidak ada yang signifikan

secara statistic, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami

masalah heteroskedastisitas.

4.4 Analisis One-Way ANOVA Demografis Responden

Uji ANOVA ingin melihat apakah rata-rata kelima sampel berasal dari

populasi yang sama, dengan asumsi varians kelima sampel sama. Analisis ini

bertujan untuk menguji berlaku tidaknya asumsi untuk ANOVA, yaitu apakah

kelima sampel mempunyai varians yang sama. Uji Anova juga dilakukan untuk

melihat hubungan variabel terhadap faktor demografi responden.

4.4.1 Analisis One Way ANOVA Self Employment Intention

Tabel 4.16 One Way Anova SEI

Self Employment Intention

N Mean

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum Demografi Lower

Bound Upper Bound

Usia 17-24 88 34.2386 33.5452 34.9321 19 41 25-32 137 35.7883 35.2562 36.3204 24 42 33-40 20 36.5000 35.0796 37.9204 31 41 >40 5 36.8000 34.5788 39.0212 35 39

Total 250 35.3200 34.9144 35.7256 19 42

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

70

Universitas Indonesia

Jenis Kelamin

Pria 119 35.9076 35.3909 36.4243 28 42 Wanita 131 34.7863 34.1787 35.3938 19 42 Total 250 35.3200 34.9144 35.7256 19 42

Lokasi Kerja

Jakarta Selatan 82 35.3902 34.6871 36.0934 24 41

Jakarta Barat 40 36.0250 35.1277 36.9223 28 42 Jakarta Timur 44 35.6591 34.7795 36.5386 28 41 Jakarta Utara 41 35.0488 34.0863 36.0112 26 40 Jakarta Pusat 43 34.4419 33.1760 35.7077 19 42

Total 250 35.3200 34.9144 35.7256 19 42 Gaji <3jt 59 35.4746 34.6345 36.3147 28 42 3-5jt 104 34.8750 34.2192 35.5308 19 42 6-10jt 68 35.8088 35.0173 36.6004 24 42 >10jt 19 35.5263 34.3308 36.7218 31 41 Total 250 35.3200 34.9144 35.7256 19 42

Status Menikah 76 35.7763 35.0978 36.4548 28 42

Belum

menikah 172 35.0930 34.5855 35.6006 19 42

Bercerai

dengan anak 2 37.5000 31.1469 43.8531 37 38

Total 250 35.3200 34.9144 35.7256 19 42 Pendidikan Strata2 8 35.7500 32.5980 38.9020 30 40 Strata1 184 35.3967 34.9185 35.8749 19 42 Diploma 42 34.7143 33.7427 35.6859 28 41 SMA 16 35.8125 34.1705 37.4545 32 42 Total 250 35.3200 34.9144 35.7256 19 42

Perusahaan BUMS 180 35.5833 35.1330 36.0336 24 42 BUMN 70 34.6429 33.7731 35.5126 19 42 Total 250 35.3200 34.9144 35.7256 19 42

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.16, dapat dilihat bahwa,

1. Semakin meningkatnya umur karyawan maka akan semakin

meningkatkan self employment intention, hal ini mungkin karena

semakin tingginya faktor kompetensi dan pengalaman yang dimiliki.

Nilai mean yang paling tinggi ada pada karyawan usia >40 tahun, hal

ini diduga karena masa kerja yang akan segera berakhir (pensiun).

2. Pria memiliki self employment intention yang lebih tinggi

dibandingkan dengan karyawan wanita.

3. Pada faktor tingkat pendidikan karyawan, mean terendah ada pada

karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma, hal ini

menggambarkan bahwa pekerja dengan tingkat diploma merupakan

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

71

Universitas Indonesia

calon pekerja siap pakai yang dipersiapkan dengan keahlian khusus,

dimana kebanyakan karyawan memilih jalur pendidikan Diploma

dikarenakan ingin cepat bekerja dibanding dengan jenjang

pendidikan lainnya.

4. Pekerja pada perusahaan BUMS (Badan Usaha Miliki Swasta)

memiliki self employment intention yang lebih tinggi dari karyawan

yang bekerja di BUMN dimana rasa aman pada karyawan yang

bekerja pada BUMN menurunkan potensi self employment intention.

4.4.2 Analisis One Way ANOVA Perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment

Tabel 4.17 One Way Anova SE

Self Efifacy (SE)

N Mean

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum

Demografi Lower Bound

Upper Bound

Usia 17-24 88 30.2159 29.6249 30.8069 21 36

25-32 137 31.9927 31.5441 32.4414 24 36

33-40 20 32.1500 30.7478 33.5522 26 36

>40 5 32.4000 30.5169 34.2831 30 34

Total 250 31.3880 31.0347 31.7413 21 36 Jenis Kelamin Pria 119 31.7563 31.2252 32.2874 24 36

Wanita 131 31.0534 30.5831 31.5238 21 36

Total 250 31.3880 31.0347 31.7413 21 36

Gaji <3juta 59 31.4915 30.7846 32.1984 24 36

3-5 juta 104 31.0577 30.4666 31.6488 21 36

6-10juta 68 31.6765 31.0556 32.2974 24 36

>10 juta 19 31.8421 30.3938 33.2904 27 36

Total 250 31.3880 31.0347 31.7413 21 36

Status Menikah 76 32.0395 31.4842 32.5948 27 36

Belum

menikah 172 31.0756 30.6295 31.5217 21 36

Bercerai

dengan anak 2 33.5000 27.1469 39.8531 33 34

Total 250 31.3880 31.0347 31.7413 21 36

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

72

Universitas Indonesia

Pendidikan S2 8 31.2500 28.6927 33.8073 27 36

S1 184 31.4457 31.0466 31.8447 24 36

Diploma 42 30.6190 29.6556 31.5825 21 36

SMA/SLTA 16 32.8125 31.3666 34.2584 29 36

Total 250 31.3880 31.0347 31.7413 21 36 Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.17, dapat dilihat bahwa,

1. Semakin meningkatnya usia responden, maka self-efifacy akan semakin

meningkat, hal ini dikarenakan faktor pengalaman dan kompetensi

yang dimiliki karyawan sehingga karyawan merasakan bahwa

kemampuan yang dimilikinya membuat responden layak untuk

bekerja sendiri.

2. Pria memiliki faktor kelayakan menjadi wirausaha yang lebih tinggi

dibandingkan wanita. Hal ini karena pria memiliki fakto pemenuhan

keberhasilan diri yang lebih tinggi dibandingkan wanita.

4.4.3 Analisis One Way ANOVA Tolerance of Risk

Tabel 4.18 One Way Anova TR

Tolerance of Risk (TR)

N Mean

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum Demografi Lower

Bound Upper Bound

Usia 17-24 88 24.8636 24.3637 25.3636 19 30

25-32 137 25.9854 25.5865 26.3843 19 30

33-40 20 25.9500 24.6484 27.2516 21 30

>40 5 27.0000 26.1220 27.8780 26 28

Total 250 25.6080 25.3052 25.9108 19 30 Jenis Kelamin

Pria 119 25.9916 25.5529 26.4302 19 30

Wanita 131 25.2595 24.8446 25.6745 19 30

Total 250 25.6080 25.3052 25.9108 19 30

Gaji <3juta 59 25.7966 25.2782 26.3151 22 30

3-5 juta 104 25.3462 24.8215 25.8708 19 30

6-10juta 68 25.8382 25.2313 26.4451 19 30

>10 juta 19 25.6316 24.7633 26.4999 23 29

Total 250 25.6080 25.3052 25.9108 19 30

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

73

Universitas Indonesia

Pendidikan S2 8 25.7500 23.3960 28.1040 21 30

S1 184 25.7228 25.3687 26.0770 19 30

Diploma 42 24.9762 24.1780 25.7744 20 30

SMA/SLTA 16 25.8750 24.9860 26.7640 23 29

Total 250 25.6080 25.3052 25.9108 19 30 Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.18, dapat dilihat bahwa,

1. Karyawan yang memiliki usia >40 tahun memiliki toleransi akan resiko

yang lebih besar. Dan Toleransi terendah berada pada karyawan dengan

tingkatan usia antara 17-24 tahun. Penulis menduga hal ini dikarenakan

faktor pengalaman yang lebih banyak dimiliki oleh pekerja usia >40 tahun

sehingga toleransi akan resikonya lebih baik dibandingkan karyawan yang

masih minim pengalaman.

2. Pria memiliki toleransi akan resiko yang lebih besar disbandingkan wanita.

4.4.4 Analisis One Way ANOVA Perceived net Desirability of Self

Employment.

Tabel 4.19 One Way Anova NDSE

Net desirability of self employment (NDSE)

N Mean

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Demografi Lower Bound

Upper Bound

Jenis Kelamin Pria 119 13.8571 13.4276 14.2866 6 18

Wanita 131 13.4656 13.0638 13.8675 6 18 Total 250 13.6520 13.3595 13.9445 6 18

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.18, dapat dilihat bahwa pria memiliki faktor keinginan merasakan

pekerjaan kenyamanan dengan bekerja sendiri seperti kebebasan dalam waktu, keluar dari

keteraturan pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan wanita.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

74

Universitas Indonesia

4.5 Analisa Korelasi

Analisa korelasi bertujuan untuk mengukur hubungan antara variabel-

variabel dalam penelitian, terutama untuk variabel kuantitatif (Stanislaus Uyanto,

2009). Dalam analisa ini digunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment.

Hasil analisa dengan menggunakan software SPSS 18 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.20 Analisa Korelasi

Correlations

SE NDSE TR SEI

SE Pearson Correlation 1 .391** .718** .516**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 250 250 250 250

NDSE Pearson Correlation .391** 1 .434** .435**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 250 250 250 250

TR Pearson Correlation .718** .434** 1 .489**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 250 250 250 250

SEI Pearson Correlation .516** .435** .489** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 250 250 250 250

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Menurut Santoso (2009), berkenaan dengan besaran angka, dengan

rentang nilai korelasi -1 (korelasi sempurna), 0 (tidak ada korelasi), dan +1

(korelasi sempurna). Dikatakan pula bahwa angka korelasi di atas 0,5 dapat

dijadikan pedoman sederhana untuk menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi

atau lemah. Angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat,

sedangkan di bawah 0,5 korelasi lemah. Selain besar korelasi, tanda korelasi juga

berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda negatif (-) pada output menunjukkan

adanya arah hubungan yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+)

menunjukkan arah hubungan yang sama. Dari tabel 4.39 kita dapat melihat

bahwa perceived feasibility (self-efifacy) of self employment mempunyai

hubungan kuat serta mempengaruhi secara signifikan dengan nilai Sig.(2-tailed)

dibawah 0,05 dengan self employment intention. Sedangkan tolerance for risk,

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

75

Universitas Indonesia

dan perceived net desirability of self employment mempunyai hubungan yang

cukup kuat dan mempengaruhi secara signifikan dengan nilai Sig.(2-tailed)

dibawah 0,05 terhadap self employment intention dengan arah hubungan yang

searah.

4.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda (Multiple linear regression analysis)

dilakukan untuk melihat pengaruh sejumlah variabel independen terhadap variabel

dependen. Peneliti akan menganalisa seberapa besar pengaruh variabel perceived

feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance for risk, dan perceived net

desirability of self employment terhadap variabel Self employment intention.

Perhitungan statistik dalam analisa regresi linier berganda dalam penelitian ini

menggunakan software SPSS for windows 18. Hasil pengolahan SPSS adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.21 Model Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.131 1.976 7.153 .000

SE .343 .086 .299 3.997 .000

TR .225 .102 .168 2.202 .029

NDSE .340 .080 .245 4.244 .000

a. Dependent Variable: SEI Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Tabel diatas menggambarkan model persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

Y = 0.299 + 0.168 +0.245

Dimana:

Y = Self employment intention

= Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

76

Universitas Indonesia

= Tolerance for risk

= Perceived net desirability of self employment

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan variabel independen

mempunyai nilai yang signifikan dengan arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa

penimgkatan Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment, Tolerance for

risk, Perceived net desirability of self employment akan menigkatkan Self

employment intention pekerja.

4.7 Pengujian Goodness of Fit

Goodness of fit merupakan suatu metode yang digunakan dalam

penaksiran nilai aktual dan menentukan kelayakan suatu model regresi yang

dilihat dari nilai koefisien determinasi, nilai statistic F, dan nilai statistic t.

4.7.1 Koefisien determinasi ( )

Koefisien deteminasi mengukur seberapa besar kemampuan model dalam

menerangkan variansi variabel dependen. Berikut table koefisien determinasi yang

dihasilkan dalam penelitian.

Tabel 4.22 Koefisien determinasi ( )

Model regresi pada tabel 4.22 menunjukan bahwa nilai adjusted sebesar 0.335

artinya 33.5% persamaan regresi yang dihasilkan dapat dijelaskan oleh variabel

independen. Sedangkan sisanya sebesar 66.5% dijelaskan oleh faktor lain. Penulis

menduga hal ini bisa berasal dari faktor-faktor lain yang berasal dari luar diri

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

77

Universitas Indonesia

responden maupun dari faktor-faktor ingkungan didalam maupun diluar

perusahaan.

4.7.2 Uji F ( F-Test)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan

ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Hasil perhitungan uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.23 F-test

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 906.399 3 302.133 42.863 .000a

Residual 1734.001 246 7.049

Total 2640.400 249

a. Predictors: (Constant), NDSE, SE, TR

b. Dependent Variable: SEI Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.23 dapat dilihat bahwa F = 42.863 dengan signifikansi (Sig.)

sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini meyakinkan bahwa pada model regresi yang

dihasilkan terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti bahwa Self

employment intention dapat dijelaskan oleh variabel perceived feasibility (self-

efifacy) of self employment, tolerance for risk, perceived net desirability of self

employment.

4.7.3 Uji t ( t – Test)

Uji t-Test dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan tiap variabel

bebas dalam persamaan atau model regresi yang dipergunakan dalam

memprediksi dan menerangkan variasi variabel nilai variabel dependen. Pengujian

ini dilakukan untuk menguji dua sampel yang berpasangan, apakah mempunyai

rata-rata yang secara nyata berbeda atau tidak.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

78

Universitas Indonesia

Tabel 4.24 T-test

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.131 1.976 7.153 .000

SE .343 .086 .299 3.997 .000

TR .225 .102 .168 2.202 .029

NDSE .340 .080 .245 4.244 .000

a. Dependent Variable: SEI Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari hasil analisis data pada tabel 4.24 dapat diketahui bahwa masing-

masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

dengan nilai signifikansi (Sig.) kurang dari 0.05.

4.8 Analisis Variabel Moderasi

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

Moderated Regression Analysis (MRA).

4.8.1 Analisis hubungan Perceived feasibility (self-efifacy) of self

employment dengan self employment intention yang dimoderasi

Corporate Entrepreneurship .

Tabel 4.25 Moderated Regression Analysis Self Efifacy

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.241 13.393 .466 .642

SE .833 .427 .726 1.952 .052

CE .267 .291 .510 .917 .360

ModerateSE -.006 .009 -.548 -.704 .482

a. Dependent Variable: SEI Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

79

Universitas Indonesia

Dari hasil analisis data pada tabel 4.25 dapat diketahui bahwa variabel

moderasi memiliki nilai 0.482 dengan nilai sebesar 27.1%. Nilai signifikansi

(Sig.) lebih besar dari 0.05 sehingga variabel moderasi corporate entrepreneurship

tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan variabel perceived feasibility

(self-efifacy) of self employment dengan self employment intention.

4.8.2 Analisis hubungan Tolerance for risk dengan self employment

intention yang dimoderasi Corporate Entrepreneurship .

Tabel 4.26 Moderated Regression Analysis Tolerance for risk

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 29.900 12.055 2.480 .014

TR .057 .471 .043 .122 .903

CE -.215 .267 -.410 -.805 .422

ModerateTR .012 .010 .797 1.131 .259

a. Dependent Variable: SEI Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari hasil analisis data pada tabel 4.26 dapat diketahui bahwa variabel moderasi

memiliki nilai 0.259 dengan nilai sebesar 25.8%. Nilai signifikansi (Sig.) lebih

besar dari 0.05 sehingga variabel moderasi corporate entrepreneurship tidak

berpengaruh signifikan terhadap hubungan variabel tolerance for risk dengan self

employment intention.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

80

Universitas Indonesia

4.8.3 Analisis hubungan Perceived net desirability of self employment

dengan Self employment intention yang Dimoderasi Corporate

Entrepreneurship .

Tabel 4.27 Moderated Regression Analysis Perceived net desirability of self

employment.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 34.699 7.684 4.516 .000

NDSE -.359 .546 -.259 -.657 .512

CE -.148 .165 -.282 -.893 .373

ModerateNDSE .019 .012 .908 1.674 .095

a. Dependent Variable: SEI Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari hasil analisis data pada tabel 4.27 dapat diketahui bahwa variabel

moderasi memiliki nilai 0.095 dengan nilai sebesar 24.4%. Nilai signifikansi

(Sig.) lebih besar dari 0.05 sehingga variabel moderasi corporate entrepreneurship

tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan variabel tolerance for risk

dengan self employment intention.

4.9 Pengujian Hipotesis

4.9.1 Pengujian Hipotesis 1

H1: Adanya hubungan positif antara perceived feasibility (self-efifacy) of

self employment dengan Self employment intention.

((H01 : β0 = 0 ; Ha1 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H01 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01 ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS diperoleh nilai

t sebesar 3.997 dengan nilai signifikansi 0.000, nilai ini lebih kecil dari = 0,005

maka Hipotesis 1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa perceived feasibility (self-

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

81

Universitas Indonesia

efifacy) of self employment memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

Self employment intention.

4.9.2 Pengujian Hipotesis 2

H2: Adanya hubungan positif antara Tolerance for risk dengan Self

employment intention.

((H02 : β0 = 0 ; Ha2 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H02 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H02 ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS diperoleh nilai

t sebesar 2.202 dengan nilai signifikansi 0.029, nilai ini lebih kecil dari = 0,005

maka Hipotesis 2 diterima. Hal ini menunjukan bahwa tolerance for risk memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap Self employment intention.

4.9.3 Pengujian Hipotesis 3

H3: Adanya hubungan positif antara perceived net desirability of self

employment dengan Self employment intention.

.((H03 : β0 = 0 ; Ha3 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H01 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01 ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS diperoleh nilai

t sebesar 4.244 dengan nilai signifikansi 0.000, nilai ini lebih kecil dari = 0,005

maka Hipotesis 3 diterima. Hal ini menunjukan bahwa perceived net desirability

of self employment memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Self

employment intention.

4.9.4 Pengujian Hipotesis 4

H4: Adanya hubungan positif antara perceived feasibility (self-efifacy) of

self employment, tolerance for risk dan perceived net desirability of self

employment dengan self employment intention.

.((H04 : β0 = 0 ; Ha4 : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H01 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01 ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

82

Universitas Indonesia

Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS diperoleh nilai

sebesar 0,335 dimana variabel-variabel perceived feasibility (self-efifacy) of

self employment, tolerance for risk dan perceived net desirability of self

employment dapat menjelaskan variabel self employment intention sebesar 33.5%

dengan nilai signifikansi 0.000, nilai ini lebih kecil dari = 0,005, maka

Hipotesis 4 diterima.

4.9.5 Pengujian Hipotesis 5

H5: Ada hubungan positif perceived feasibility (self-efifacy) of self employment,

tolerance for risk, perceived net desirability of self employment dengan self

employment intention yang dimoderasi oleh corporate entrepreneurship.

1. Ada pengaruh positif moderasi corporate entrepreneurship dengan

hubungan perceived feasibility (self-efifacy) of self employment dan self

employment intention

.((H05a : β0 = 0 ; Ha5a : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H01 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01

ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS

diperoleh nilai t sebesar -0.704 dengan nilai signifikansi 0.482, nilai ini

lebih besar dari = 0,005 maka Hipotesis 5a ditolak. Hal ini

menunjukan bahwa variabel moderasi corporate entrepreneurship tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan perceived

feasibility (self-efifacy) of self employment dan self employment

intention.

2. Ada pengaruh positif moderasi corporate entrepreneurship dengan

hubungan tolerance for risk dan self employment intention

.((H05b : β0 = 0 ; Ha5b : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H01 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01

ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS

diperoleh nilai t sebesar 1.131 dengan nilai signifikansi 0.259, nilai ini

lebih besar dari = 0,005 maka Hipotesis 5b ditolak. Hal ini

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

83

Universitas Indonesia

menunjukan bahwa variabel moderasi corporate entrepreneurship tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan perceived

feasibility (self-efifacy) of self employment dan self employment

intention.

3. Ada pengaruh positif moderasi corporate entrepreneurship dengan

hubungan perceived net desirability of self employment dan self

employment intention

.((H05c : β0 = 0 ; Ha5c : β0 ≠ 0) Sig. β1 > 0.05 = H01 diterima, Sig. β1 < 0.05 = H01

ditolak)

Keterangan: β0 = Nilai konstanta, Sig. β1 = Signifikansi koefisien

Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS

diperoleh nilai t sebesar 1.674 dengan nilai signifikansi 0.095, nilai ini

lebih besar dari = 0,005 maka Hipotesis 5c ditolak. Hal ini

menunjukan bahwa variabel moderasi corporate entrepreneurship tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan perceived

feasibility (self-efifacy) of self employment dan self employment

intention.

4.10 Pembahasan Hipotesis

Dari penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut,

Tabel 4.28

Hasil pengujian Hipotesis

Variabel B t Sig. Ket

SE 0.343 3.997 0.000 Diterima

TR 0.225 2.202 0.029 Diterima

NDSE 0.340 4.244 0.000 Diterima

CE (Moderating) SE -0.006 -0.704 0.482 Ditolak

TR 0.012 1.131 0.259 Ditolak

NDSE 0.019 1.674 0.095 Ditolak Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Hasil tersebut menggambarkan bahwa terdapat hubungan positif yang

signifikan antara perceived feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

84

Universitas Indonesia

for risk dan perceived net desirability of self employment dengan self employment

intention. Dimana variabel corporate entrepreneurship tidak mempengaruhi

hubungan tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa,

1. Hipotesis 1

Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment memiliki

hubungan positif yang signifikan dengan self employment intention

dimana adanya peningkatan self-efifacy akan meningkatkan self

employment intention. Hal ini diakibatkan karena pencapaian dan

keberhasilan yang didapatkan karyawan selama bekerja akan

mempengaurhi keinginan karyawan tersebut untuk mulai

berwirausaha. Dimana semakin tinggi kompetensi dan pencapaian

keberhasilan diri yang dimiliki maka karyawan akan semakin layak

untuk bekerja sendiri dan akan meningkatkan keinginan menjadi

wirausaha. Selain itu, rasa mempercayai bahwa wirausaha memiliki

kemungkinan lebih besar untuk berhasil dibandingkan dengan

bekerja untuk orang lain membuat karyawan bekerja dengan

sungguh-sungguh untuk memenuhi kebutuhanya agar menjadi lebih

berhasil, karena apabila seseorang memiliki kebutuhan tinggi untuk

berhasil, maka orang tersebut akan bekerja keras dan sunguh-

sunguh. Seperti hasil yang didapatkan dalam analisa demografi

bahwa semakin tinggi usia maka semakin besar kelayakan yang

dimilikinya untuk berwirausaha, melihat dari semakin besar

kompetensi yang didapatkannya dari pekerjaannya.

2. Hipotesis 2

Tolerance for risk memiliki hubungan positif yang signifikan dengan

self employment intention dimana adanya peningkatan Tolerance for

risk akan meningkatkan self employment intention. Hal ini disebaban

karena resiko merupakan suatu faktor yang akan dihadapi oleh

seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya, sehingga semakin

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

85

Universitas Indonesia

toleran seseorang dalam menyikapi suatu resiko, semakin besar

insentif orang tersebut untuk menjadi entrepreneur.

3. Hipotesis 3

Perceived net desirability of self employment memiliki hubungan

positif yang signifikan dengan self employment intention dimana

adanya peningkatan Perceived net desirability of self employment

akan meningkatkan self employment intention. Hal ini disebabkan

karena rasa jenuh yang dimiliki karyawan akan rutinitas dalam

bekerja seperti aturan-aturan didalam perusahaan yang

mengharuskan karyawan berprilaku mengikuti aturan yang ada, jam

kerja kantoran, perintah atasan hingga melakukan pekerjaan yang

tidak disukai maupun pekerjaan yang sama dalam jangka waktu yang

lam sehingga menimbulkan rasa jenuh. Untuk menghindari faktor-

faktor tersebut karyawan terdorong untuk menjadi wirausaha,

dimana dengan berwirausaha seorang akan dapat mengatur waktu

kerjanya sendiri, memiliki kebebasan dalam bekerja dan

mengaplikasikan ide-ide yang dimiliki, tidak ada atasan yang

memarahi dan pendapatan yang lebih besar.

4. Hipotesis 4

Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance for

risk dan perceived net desirability of self employment memiliki

hubungan positif yang signifikan dengan self employment intention.

Melihat dari pengaruh masing-masing faktor tersebut maka

gabungan dari faktor-faktor tersebut akan semakin menguatkan

intention yang dimiliki karyawan terhadap wirausaha.

5. Hipotesis 5

Corporate entrepreneurship tidak mempengaruhi hubungan

Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance for

risk, perceived net desirability of self employment dengan self

employment intention. Hal ini dikarenakan kebanyakan pekerja pada

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

86

Universitas Indonesia

suatu perusahaan tidak aware dengan keberadaan corporate

entrepreneurship yang dibangun perusahaan. Disisi lain, distribusi

yang tidak baik dari atas ke bawah menjadi faktor lain yang

mengakibatkan corporate entrepreneurship tidak menjadi faktor

yang mempengaruhi hubungan tersebut.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

BAB 5

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAGERIAL

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan pekerja badan usaha milik

swasta maupun badan usaha milik Negara yang memiliki pengalaman bekerja

minimal 1 (satu) tahun di wilayah DKI. Jakarta.

Berdasarkan pembahasan pada uraian dari bab-bab sebelumnya maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perceived feasibility (self-

efifacy) of self employment memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap self employment intention. Hal ini menunjukan

hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya (Gerry Segal,

Dan Borgia dan Jerry Schoenfeld, 2005). Dimana, peningkatan

perceived feasibility (self-efifacy) of self employment pekerja akan

meningkatkan self employment intention pekerja.

2. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tolerance for risk

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap self

employment intention. Hal ini menunjukan hasil yang konsisten

dengan penelitian sebelumnya (Gerry Segal, Dan Borgia dan Jerry

Schoenfeld, 2005). Dimana, semakin besar tolerance for risk yang

dimiliki pekerja akan meningkatkan self employment intention.

3. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perceived net desirability

of self employment memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap self employment intention. Hal ini menunjukan hasil yang

konsisten dengan penelitian sebelumnya (Gerry Segal, Dan Borgia

dan Jerry Schoenfeld, 2005). Dimana, semakin besar perceived net

desirability of self employment yang dimiliki pekerja akan

meningkatkan self employment intention dalam diri pekerja.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

88

Universitas Indonesia

4. Perceived feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance for

risk, dan perceived net desirability of self employment

mempengaruhi secara signifikan self employment intention dengan

kontribusi sebesar 33.5% dari seluruh variabel. Nilai kontribusi ini

lebih rendah bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu

sebesar 52.8%, Penulis menduga hal ini dikarenakan perbedaan

sampel penelitian dimana pada penelitian sebelumnya penelitian

dilakukan terhadap mahasiswa undergraduate bussines student dan

pada penelitian ini dilakukan terhadap pekerja. Dimana pekerja

memiliki lebih banyak faktor yang dapat mempengaruhi untuk

menjadi entrepreneur dibandingkan dengan mahasiswa.

5. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan variabel moderasi corporate entrepreneurship dengan

hubungan perceived feasibility (self-efifacy) of self employment,

tolerance for risk, perceived net desirability of self employment dan

self employment intention. Dimana hasil ini tidak sesuai dengan

penelitian sebelumnya (Thommas Hellman, 2002). Dimana

peningkatan corporate entrepreneurship akan meningkatkan self

employment intention. Penulis menduga hal ini disebabkan

kurangnya perhatian karyawan akan keberadaan lingkungan

wirausaha yang dikembangkan didalam perusahaan.

6. Berdasarkan hasil penelitian dimana variabel moderating corporate

entrepreneurship tidak mempengaruhi hubungan variabel

independen dan dependent, maka model penelitian yang tepat

untuk diaplikasikan terhadap karyawan diwilyah DKI. Jakarta

adalah adalah seperti berikut,

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

89

Universitas Indonesia

5.2 Implikasi Managerial

Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa variabel perceived

feasibility (self-efifacy) of self employment, tolerance for risk dan perceived net

desirability of self employment secara signifikan berpengaruh dalam

meningkatkan self employment intention karyawan. Dengan demikian hasil

penelitian ini menunjukan bahwa variabel tersebut perlu diperhatikan oleh para

pengambil kebijakan di perusahaan, antaralain:

1. Penelitian ini menemukan bahwa semakin bertambahnya usia

karyawan maka semakin besar pula self employment intention. Dapat

dilihat dengan semakin menigkatnya perceived feasibility (self-

efifacy) of self employment, terutama pada pekerja yang bekerja di

badan usaha milik swasta. Perusahaan harus lebih memperhatikan

kondisi usia pekerja, tingkat pendidikan karyawan dengan

memberikan jenjang karir yang pasti dan terencana, memberikan

penghargaan (rewads), melakukan pengembangan kemampuan

karyawan dengan pemberian pelatihan-pelatihan (trainee) yang

tepat agar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan guna

meningkatkan kompetensi, pemberian insentif yang sesuai dan

pembekalan-pembekalan mengenai perencanaan masa pensiun

kepada karyawan yang mendekati masa pensiun.

2. Dari hasil penelitian, perusahaan dapat membuat program-program

sebagai berikut,

Bagi karyawan yang memiliki intention untuk menjadi

wirausaha, diberikan pembekalan untuk kegiatan setelah

pensiun. Salah satunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan

wirausaha yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan

dalam menjalankan usaha sendiri.

Bagi karyawan yang tidak memiliki intention untuk menjadi

wirausaha, diberikan pelatihan-pelatihan mengenai investasi dan

pasar modal.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

90

Universitas Indonesia

3. Perusahaan juga perlu memperhatikan kondisi karyawan dengan

tingkat pendidikan SMA/SLTA dimana pada tingkat pendidikan ini

terdapat self employment intention yang tinggi, faktor pendapatan

dan keperluan untuk pemenuhan kebutuhan hidup dirasakan Peneliti

menjadi aspek utama. Dalam hal ini, perusahaan dirasa perlu

memberikan penyesuaian tingkat upah/gaji untuk pemenuhan

kebutuhan dan perencanaan masa depan yang lebih layak.

5.3 Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, ada beberapa keterbatasan

penelitian yang diharapkan dapat dilakukan untuk penelitian berikutnya,

diantaranya adalah:

1. Dalam penelitian ini, Peneliti hanya melakukan penelitian pada

wilayah DKI. Jakarta meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta

Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Oleh karena itu, Peneliti

menyarankan untuk memperluas wilayah penelitian seperti

menambahkan Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi atau wilayah-

wilayah padat pekerja lainnya.

2. Dalam penelitian ini, Peneliti melakukan penelitian terhadap 250

pekerja dari seluruh wilayah DKI. Jakarta, melihat luasnya wilayah

Jakarta dan tingginya angka pekerja pada wilayah ini maka Peneliti

menyarankan untuk memperbanyak jumlah sampel agar didapatkan

hasil yang lebih maksimal dan juga representatif.

3. Dalam penelitian ini Penulis hanya melakukan penelitian terhadap

pekerja Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta,

dengan mengecualikan Pegawai Negri Sipil. Oleh karena itu, Peneliti

menyarankan penelitian berikutnya untuk melibatkan Pegawai Negri

Sipil atau melakukan penelitian khusus terhadap Pegawai Negri

Sipil.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

91

Universitas Indonesia

4. Penelitian ini tidak mengeneralisasi hasil penelitian ini terhadap

seluruh pekerja yang ada di Indondesia, dikarenakan penelitian ini

hanya dilakukan diwilayah DKI. Jakarta.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

DAFTAR LITERATUR

Akintoye, A. S. & MacLeod, M. J. (1997), Risk Analysis and Management in

Construction. International Journal of Project Management, vol. 15,

no. 1, pp. 31– 38.

Campbell, C.A. (1992), “A decision theory model for entrepreneurial acts”,

Entrepreneurship Theory and Practice, Vol. 17 No. 1, pp. 21-7.

Campbell, J.P., Dunnette, M.D., Lawler, E.E. and Weick, K.E. (1970), Managerial

Behavior, Performance, and Effectiveness, McGraw-Hill, New York,

NY.

Davis K, Newstrom JW (1985). Human behavior at work: organizational

behavior. McGraw-Hill Book Co. New York.

Douglas, E.J. and Shepherd, D.A. (1999), “Entrepreneurship as a utility

maximizing response”, Journal of Business Venturing, Vol. 15 No. 3,

pp. 231-51.

Gilad, B. and Levine, P. (1986), “A behavioral model of entrepreneurial supply”,

Journal of Small Business Management, Vol. 24 No. 4, pp. 45-54.

Hellmann, Thomas. (2002): When do employees become entrepreneurs?.

Research Paper Series no.1770. Stanford graduate school of

business.USA

Hendro. (2005). How to become a smart entrepreneur and to start a new business.

Penerbit Adi. Yogyakarta.

Keeble, D., Bryson, J. and Wood, P. (1992). “The rise and fall of small service

firms in the United Kingdom”, International Small Business Journal,

Vol. 11 No.1, pp. 11-22.

Hisrich, Robert D., Michael Peters. and Dean A.Shepherd (2008).

Entrepreneurship 7 edition. New York, Mc Graw Hill.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

93

Universitas Indonesia

Kirchhoff, B.A. (1994), Entrepreneurship and Dynamic Capitalism, Greenwood

Publishing Group, Inc., Westport, CT.

Kiyosaki, Robert. (2008). The Cashflow Quadrant. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Krueger, N.F. Jr, Reilly, M.D. and Carsrud, A.L. (2000), “Competing models of

entrepreneurial intentions”, Journal of Business Venturing, Vol. 15 No.

5/6, pp. 411-32.

Kuratko, D., Montagno, R. and Hornsby, J. (1990), “Developing an

intrapreneurial assessment instrument for an effective corporate

entrepreneurial environment”, Strategic Management Journal, Vol. 11

No. 5, pp. 49-58.

Lee, Lena., Poh Kam Wong., Maw Der Foo., and Aegean Leung. (2011).

“Entrepreneurial intentions: The influence of organizational and

individual factors”, Journal of Business Venturing, Vol.26, pp. 124-136.

Lumpkin, G.T. and Dess, G.G. (1996), “Clarifying the entrepreneurial orientation

construct and linking it to performance”, Academy of Management

Review, Vol. 21 No. 1, pp. 135-72.

Lupiyoadi, Rambat. (2007). Entrepreneurship . From mindset to strategy.

Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Malhotra, N.K. (2007). Marketing Research 5th edition. Pearson Education

International, New Jersey.

Mathis, L., Jackson, H., (2006). Human Resource Management 12th ed.

Managing Equal Employment and Diversity.

Mone, M.A. (1994), “Comparative validity of two measures of self-efficacy in

predicting academic goals and performance”, Educational and

Psychological Measurement, Vol. 54 No. 2,pp. 516-29.

Moslow, A.H. (1943), A Theory of Human Motivation. Psychological Review, 50,

370-396.

Patrick, Morgan. (1987), Theories and Approach Total Politics. England:

Virrpress.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

94

Universitas Indonesia

Pearce II, Jhon A. Richard B. Robinson. (1989), Management. New York :

McGraw-Hill Book.

Praag, C.M and Cramer, J.S. (2001), “The roots of entrepreneurship and Labour

Demand: Individual ability and low risk”, Economica, Vol.68 No.259,

pp. 45-62.

Resh, H. and Shah, A. (1986), “ An empirical analysis of self-employment in

UK”, Journal of App;ied Econometries, Vol.1 No. 1, pp.95-108.

Schermerhorn. (1996), Management, John Wiley & Sons, New York, Fifth edition.

Schumpeter, Joseph A. (1911): The Theory of Economic Development. An

Inquiry into Profits, Capital, Credit, Interest, and the Business Cycle.

Published by Oxford University Press (1963).

Segal, Gerry, Borgia and Jerry Schoenfeld. (2005). The Motivation To Become

An Entrepreneur. International Journal of Entrepreneurial Behavior &

Researc. Vol. 11 No 1. Emerald Group Publishing Limited. USA.

Shapero, A. and Sokol, L. (1982), “The social dimension of entrepreneurship”, in

Kent, C.A., Sexton, D.L. and Vesper, K.H. (Eds), Encyclopedia of

Entrepreneurship, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ.

Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat

Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu

Publisher, Yogyakarta.

Vroom, V.H. (1964), Work and Motivation, Wiley, New York, NY.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

LAMPIRAN

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

No. Kuesioner : .....

Tanggal : ...../...../.....

Responden Yth,

Saya mahasiswa tingkat akhir jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia yang

sedang mengadakan penelitian Karya Akhir mengenai Analisis Faktor yang Memotivasi Karyawan

Berkeinginan Menjadi Wirausaha. Kuesioner ini dibuat sebagai sarana dalam rangka mendukung

pembuatan karya akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi saya. Mohon kesediaan Anda

untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap. Kerahasiaan identitas Anda akan terjaga karena data ini

hanya akan digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas waktu dan kesediaannya untuk

berpastisipasi dalam penelitian ini.

- Jonathan Sitanggang -

Screening Questions

Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia.

S1. Apakah Anda sedang bekerja disebuah perusahaan BUMN/BUMS ?

a. Ya, (Lanjut ke pertanyaan berikut)

b. Tidak, (Berhenti sampai disini. Terima kasih).

S2. Apakah tempat/lokasi anda bekerja berada diwilayah DKI Jakarta?

a. Ya, (Lanjut ke pertanyaan berikut)

b. Tidak, (Berhenti sampai disini. Terima kasih).

S3. Apakah Anda memiliki pengalaman bekerja minimal 1 (satu) tahun diperusahaan anda bekerja

sekarang?

a. Ya, (Lanjut ke pertanyaan berikut)

b. Tidak, (Berhenti sampai disini. Terima kasih).

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

Main Questions

Informasi Demografis (Demographic Questions)

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) atau ceklis (√ ) pada salah satu kotak jawaban yang dipilih

1. Usia Anda saat ini :

17-24 25-32 33-40 ≥40

2. Jenis Kelamin Anda:

Pria Wanita

3. Lokasi Anda bekerja :

Jakarta Selatan

Jakarta Barat

Jakarta Timur

Jakarta Utara

Jakarta Pusat

4. Pendapatan Anda per-bulan :

≤ Rp 3 Juta

Antara Rp 3 Juta – Rp 5 Juta

Antara Rp 6 Juta – Rp 10 Juta

≥ Rp 10 Juta

5. Status Anda:

Menikah Belum Menikah Bercerai tanpa Anak Bercerai dengan Anak

6. Pendidikan Terakhir Anda:

Strata 3

Strata 2

Strata 1

Diploma (1,2,3,4)

SLTA (SMA/ Sederajat)

7. Posisi pekerjaan Anda diperusahaan saat ini (mis. Staff Accounting)

(Silahkan diisi)

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

A. Pernyataan untuk variabel Keberhasilan diri ( )

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom yang tersedia di setiap pernyataan yang

tersedia sesuai dengan penilaian Anda. 1: sangat setuju, 2 : setuju, 3 : ragu-ragu mungkin setuju, 4 :

ragu-ragu mungkin tidak setuju, 5 : Tidak setuju, 6 : sangat tidak setuju.

Pernyataan

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu mungkin

setuju

Ragu-ragu mungkin

tidak setuju

Tidak setuju

Sangat tidak

setuju

Saya mempunyai semangat

bekerja yang tinggi

Saya melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan yang

telah saya tetapkan

Saya selalu mengharapkan hasil

terbaik dari suatu situasi tertetu

Saya bekerja dengan sungguh-sungguh

Saya selalu bersemangat dan

pantang menyerah

Saya sudah memiliki kompetensi yang bagus untuk

bersaing dengan orang lain

dalam dunia kerja

B. Pernyataan untuk variabel Keinginan bekerja sendiri ( )

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom yang tersedia di setiap pernyataan yang

tersedia sesuai dengan penilaian Anda. 1: sangat setuju, 2 : setuju, 3 : ragu-ragu mungkin setuju, 4 :

ragu-ragu mungkin tidak setuju, 5 : Tidak setuju, 6 : sangat tidak setuju.

Pernyataan

Sangat

setuju

Setuju Ragu-ragu

mungkin

setuju

Ragu-ragu

mungkin

tidak setuju

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Saya suka melakukan pekerjaan saya sendiri

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

xcix

Universitas Indonesia

Kebebasan pribadi sangat

penting bagi saya

Saya terkadang bersikap tidak

menaati aturan yang ada di perusahaan.

C. Pernyataan untuk variabel Toleransi akan resiko ( )

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom yang tersedia di setiap pernyataan yang

tersedia sesuai dengan penilaian Anda. 1: sangat setuju, 2 : setuju, 3 : ragu-ragu mungkin setuju, 4 :

ragu-ragu mungkin tidak setuju, 5 : Tidak setuju, 6 : sangat tidak setuju.

Pernyataan

Sangat

setuju

Setuju Ragu-ragu

mungkin

setuju

Ragu-ragu

mungkin

tidak setuju

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Saya memiliki rasa

tanggungjawab yang besar dalam

melaksanakan keputusan yang

saya ambil

Saya senang mencoba hal-hal

baru

Saya tergolong orang yang sabar

dalam mengatasi masalah

Saya selalu berusaha untuk mengerti akan resiko yang akan

saya ambil

Saya senang mengembangkan

dan memelihara hubungan baik

dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung

dengan pekerjaan maupun tidak.

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

c

Universitas Indonesia

D. Pernyataan untuk variabel Lingkungan wirausaha (moderat)

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom yang tersedia di setiap pernyataan yang

tersedia sesuai dengan penilaian Anda. 1: sangat setuju, 2 : setuju, 3 : ragu-ragu mungkin setuju, 4 :

ragu-ragu mungkin tidak setuju, 5 : Tidak setuju, 6 : sangat tidak setuju.

Pernyataan

Sangat

setuju

Setuju Ragu-ragu

mungkin setuju

Ragu-ragu

mungkin tidak setuju

Tidak

setuju

Sangat

tidak setuju

Perusahaan dimana saya bekerja

menggunakan teknologi yang

terdepan

Perusahaan mendorong untuk

timbulnya ide-ide baru dan inovasi

Perusahaan memberikan toleransi atas kegagalan dengan

mendorong eksperimen

percobaan dan kesalahan

Perusahaan tidak membatasi

peluang-peluang yang ada hanya

berdasarkan wilayah-wilahyah kerja tertentu (divisi)

Perusahaan menyediakan

sumber-sumber daya yang diperlukan dan dapat diakses

Perusahaan mendorong

pendekatan kerja sama tim multi

disiplin

Perusahaan memiliki tujuan

jangka panjang (horizon)

Perusahaan memiliki sistem

penghargaan pada pencapaian

tujuan-tujuan kinerja yang sudah ditentukan

Perusahaan memiliki sponsor

dan pembela yang mendukung

aktifitas kreatif diseluruh

organisasi

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

ci

Universitas Indonesia

Kegiatan kewirausahaan didalam

perusahaan mendapatkan dukungan dari manajemen

puncak perusahaan

E. Pernyataan untuk variabel Motivasi menjadi wirausaha (Y)

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom yang tersedia di setiap pernyataan yang

tersedia sesuai dengan penilaian Anda. 1: sangat setuju, 2 : setuju, 3 : ragu-ragu mungkin setuju, 4 :

ragu-ragu mungkin tidak setuju, 5 : Tidak setuju, 6 : sangat tidak setuju.

Pernyataan

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu mungkin

setuju

Ragu-ragu mungkin

tidak setuju

Tidak setuju

Sangat tidak

setuju

Saya termasuk orang yang

percaya diri dalam bertindak

Saya termasuk orang yang toleran terhadap ketidakpastian

dan perubahan

Saya memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi

Saya tertarik pada posisi

kepemimpinan

Saya selalu berusaha untuk

mencari cara-cara yang paling

baik untuk mencapai tujuan-

tujuan yang telah saya tentukan

Saya menggunakan sumber daya secara minimum guna mencapai

hasil yang optimum

Saya selalu berorientasi masa

depan dalam merencankan

sesuatu

----------TERIMA KASIH--------

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291933-S-Jonathan Ade...Selalu memberikan motivasi, mengingatkan dan menyemangati. 6. Special thanks

Analisis faktor..., Jonathan Ade Putra Sitanggang, FE UI, 2012