universitas diponegoro kapasitas masyarakat dalam … · bagian daratan, baik kering maupun...

30
UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman (Studi Kasus: Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan) TUGAS AKHIR Oleh: DANDY HARIANTO SANTOSA L2D 607 011 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG MEI 2011

Upload: vudung

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kapasitas Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Lingkungan

Permukiman

(Studi Kasus: Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan)

TUGAS AKHIR

Oleh:

DANDY HARIANTO SANTOSAL2D 607 011

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANGMEI 2011

Page 2: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

ABSTRAK

"KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI

KELURAHAN PANJANG WETAN, KOTA PEKALONGAN"

Pada umumnya permasalahan yang harus dihadapi oleh wilayah-wilayah pesisir hampir sama yaituterkait dengan rendahnya kualitas lingkungan permukiman yang menyebabkan kekumuhan.Kota pekalonganmerupakan satu dari sekian banyak Kota pesisir besar di Indonesia, yang memiliki pemukiman kumuh yangcukup tinggi. Kantong-kantong permukiman kumuh di Kota Pekalongan sebagian besar terletak pada KecamatanPekalongan Utara, yang salah satunya terdapat pada Kelurahan Panjang Wetan. Masyarakat pada KelurahanPanjang Wetan sebagian besar bergantung pada aktivitas pasang surut air laut, sehingga memiliki keterbatasanekonomi khususnya dalam pembenahan lingkungan permukiman. Masalah lain yang dapat menyebabkanpermukiman kumuh yaitu kurangnya kesadaran masyarakat serta diperparah dengan adanya fenomena Rob yangterjadi di Kota Pekalongan. Permukiman dengan kualitas yang rendah perlu ditingkatkan kualitasnya denganupaya perbaikan lingkungan permukiman. Upaya perbaikan lingkungan selain memiliki maksud untuk menatasecara fisik, namun juga memperhatikan tatanan sosial ekonomi masyarakat yang baru dengan maksud dapatmenaikkan keefektifan, efisensi dan produktivitas kawasan, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadapkesejahteraan masyarakat itu sendiri dalam bermukim. Permasalahan rendahnya kualitas lingkunganpermukiman tidak terlepas dari kapasitas yang dimiliki oleh masyarakat dalam memperbaiki lingkunganpermukiman baik rumah maupun sarana prasarana penunjang aktivitas permukiman. Kapasitas sendirimerupakan potensi, kemampuan, kompetensi yang dimiliki masyarakat untuk memenuhi kehidupannya secaraberlanjut. Namun pada umumnya masyarakat lokal tidak menyadari akan kapasitas yang dimilikinya, yang dapatmenjadikan lingkungan permukiman yang lebih aman, nyaman dan sehat.

Berdasarkan hal tersebut, muncul pertanyaan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah kapasitasyang dimiliki masyarakat Kelurahan Panjang Wetan memperbaiki lingkungan permukimannya?”. Kemudianuntuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut, dilakukan analisis yang bertujuan merumuskan kapasitasmasyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman yaitu melalui analisis dimensi kapasitas, analisisupaya perbaikan lingkungan permukiman dan terakhir yaitu analisis kapasitas masyarakat dalam perbaikanlingkungan permukiman. Namun sebelum melakukan analisis tersebut perlu dilakukan analisis karakteristiksosial ekonomi masyaraka, karena analisis ini berfungsi sebagai masukan untuk analisis sebelumnya.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif,dengan teknik analisis deskriptif statistik dan deskriptif kualitatif. Alat analisis yang digunakan deskriptif statistikyaitu distribusi frekuensi, yang berfungsi sebagai pengkalsifikasian data berupa tabel Sedangkan analisisdeskriptif kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang terdapat dilapangan seperti kapasitasmasyarakat dan upaya perbaikan lingkungan permukiman, yang kemudian mengggambarkannya secara baik kedalam penelitian. Berdasarkan analisis yang telah disebutkan sebelumnya, maka output yang didapat yaituberupa pengklasifikasian kapasitas masyarakarat terhadap upaya perbaikan lingkungan permukiman.

Keywords : Wilayah pesisir, Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman, Kapasitas Masyarakat.

Page 3: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL...........................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................v

DAFTAR PETA..............................................................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................3

1.3 Tujuan dan Sasaran...........................................................................................................4

1.3.1 Tujuan ....................................................................................................................4

1.3.2 Sasaran ...................................................................................................................4

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................5

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah ........................................................................................5

1.4.2 Ruang Lingkup Materi ...........................................................................................5

1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................................8

1.5.1 Manfaat teoritis....................................................................................................8

1.5.2 Manfaat praktis....................................................................................................8

1.6 Posisi Penelitian................................................................................................................8

1.7 Keaslian Penelitian .........................................................................................................10

1.8 Kerangka Pikir................................................................................................................11

1.9 Metode Penelitian...........................................................................................................13

1.9.1 Definisi Operasional .........................................................................................13

1.9.2 Pendekatan Penelitian .......................................................................................14

1.9.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................................14

1.9.4 Teknik Penentuan Sampel.................................................................................16

1.9.5 Kebutuhan Data ................................................................................................18

Page 4: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

1.10 Sistematika Penulisan.....................................................................................................23

BAB II TINJAUAN KAPASITAS MASYARAKAT TERHADAP PENINGKATAN

KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN........................................................24

2.1 Wilayah Pesisir ...............................................................................................................24

2.2 Permukiman Kumuh.......................................................................................................25

2.3 Kualitas Lingkungan Permukiman .................................................................................27

2.3.1 Rumah ................................................................................................................28

2.3.2 Sarana dan Prasarana Lingkungan......................................................................29

2.4 Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman .................................................30

2.5 Penilaian Masyarakat Terhadap Kondisi Permukiman...................................................31

2.6 Kapasitas Masyarakat .....................................................................................................32

2.6.1 Definisi Kapasitas Masyarakat.............................................................................32

2.6.2 Dimensi Kapasitas Masyarakat ............................................................................33

2.6.3 Pengelompokan Dimensi dalam Kapasitas Masyarakat.......................................34

2.6.4 Karakteristik dari Dimensi Kapasitas Msyarakat.................................................36

2.7 Sintesis Teori Kapasitas masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan

Permukiman ...................................................................................................................41

2.8 Variabel Terpilih ............................................................................................................43

BAB III KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH

KELURAHAN PANJANG WETAN .........................................................................48

3.1 Konstelasi Wilayah Kelurahan Panjang Wetan..............................................................48

3.2 Kependudukan................................................................................................................48

3.3 Lingkungan Permukiman ...............................................................................................50

3.3.1 Kondisi Rumah .................................................................................................50

3.3.2 Jumlah dan Kondisi Sarana dan Prasarana .......................................................52

3.4 Identifikasi Potensi dan Permasalahan di Kelurahan Panjang Wetan ............................47

3.4.1 Potensi Kelurahan Panjang Wetan........................................................................60

3.4.2 Permasalahan Keluraha Panjang Wetan ...............................................................60

BAB IV ANALISIS KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PERBAIKAN

LINGKUNGAN PERMUKIMAN ...............................................................................63

Page 5: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

4.1 Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat .......................................................63

4.2 Analisis Kapasitas Individu Masyarakat Dalam Perbaikan Lingkungan Permukiman ..65

4.2.1 Analisisi Dimensi Kapasitas Individu Masyarakat ..............................................65

4.2.2 Analisis Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman...........................................73

4.2.3 Analisis Kapasitas Individu Masyarakat Terhadap Upaya Perbaikan

Lingkungan Permukiman .....................................................................................78

4.3 Analisis Kapaasitas Organisasi Masyarakat Dalam Perbaikan Lingkungan

Permukiman ..................................................................................................................82

4.3.1 Analisis Dimensi Kapasitas Organisasi Masyarakat ............................................82

4.3.2 Analisis Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman...........................................89

4.3.3 Analisis Kapasitas Organisasi Terhadap Upaya Perbaikan Lingkungan

Permukiman .........................................................................................................91

4.4 Analisis Kapaasitas Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Lingkungan

Permukiman ...................................................................................................................94

BAB V PENUTUP .....................................................................................................................96

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................96

5.2 Rekomendasi ..................................................................................................................97

5.2.1 Rekomendasi Bagi Masyarakat.............................................................................97

5.2.2 Rekomendasi Bagi Pemerintah .............................................................................98

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................99

LAMPIRAN................................................................................................................................100

Page 6: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut ke arah darat meliputi

bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang

surut, angin laut, dan perembesan air asin sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih

dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar,

maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran

(Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001). Wilayah pesisir sebagai daerah peralihan antara ekosistem darat

dan laut memiliki keragaman potensi sumberdaya alam yang dapat memberikan manfaat bagi

kehidupan dan berbagai kepentingan pengembangan. Namun sampai saat ini karakteristik kawasan

pesisir masih dicirikan antara lain oleh rendahnya tingkat produktifitas tenaga kerja, tingginya tingkat

kemiskinan, dan permasalahan terkait dengan permukiman.Dalam hubungannya dengan permasalahan

permukiman, pada umumnya berkaitan dengan belum terlembaganya sistem penyelenggaraan

permukiman, rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau serta

penurunan kualitas lingkungan permukiman. Permasalahan-permasalahan tersebut tidak berdiri sendiri

tetapi saling terkait dan mempengaruhi dalam hubungan yang kompleks. Permasalahan permukiman

terakumulasi pada rendahnya kualitas lingkungan permukiman akibat belum terpenuhinya standar

pelayanan prasarana dan sarana dasar permukiman dalam skala kawasan. Kondisi tersebut berakibat

pada rendahnya tingkat kemampuan dan daya dukung permukiman dalam mendukung kehidupan dan

penghidupan penghuninya.

Salah satu kota besar pesisir Indonesia yang memiliki tingkat permasalahan permukiman yang

cukup tinggi yaitu adalah Kota Pekalongan, dimana sebagian besar terletak pada bagian utara Kota.

Salah satu kelurahan yang terletak pada bagian utara Kota Pekalongan yaitu Kelurahan Panjang

Wetan, kelurahan ini memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan kelurahan lain

yaitu dengan jumlah penduduk 10776 jiwa/Ha (Monografi Kelurahan Panjang Wetan 2010). Dari hasil

survei pendahuluan, kekumuhan yang terdapat pada Kelurahan Panjang Wetan disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya yaitu, keterbatasan ekonomi, rendahnya kesadaran masyarakat, serta

kerusakan lingkungan yang disebabkan adanya bencana rob. Rob atau air laut pasang merupakan salah

1

Page 7: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

2

satu di antara sembilan isu permasalahan yang tercatat dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra)

Pengelolaan Wilayah Pesisir (RWP) Kota Pekalongan 2007-2027. Permasalahan rob yang mendasari

penurunan kualitas lingkungan kekumuhan wilayah pesisir Kota Pekalongan tersebut menjadi salah

satu ciri yang diperlihatkan dalam perkembangan kawasan pesisir. Permasalahan permukiman kumuh

yang diakibatkan oleh rob di Kota Pekalongan memiliki perbedaan dengan kota pesisir lain seperti

Kota Semarang yang juga terkena rob serta adanya permukiman kumuh. Kota Pekalongan ini tidak

memiliki sungai besar berupa kanal yang berfungsi untuk mengalirkan air bila terjadi hujan maupun

rob, berbeda dengan Kota Semarang yang memiliki beberapa kanal yang juga dapat berfungsi sebagai

penampung air. Hal ini menjadikan Kota Pekalongan lebih mengalami kerentanan terhadap adanya rob

yang dapat menjadikan permasalahan terkait dengan permukiman.

Permasalahan permukiman kumuh yang terjadi dapat menimbulkan kerentanan kondisi

kesehatan masyarakat, kondisi sosial masyarakat, dan produktifitas ekonomi wilayah. Permukiman

kumuh sendiri terdapat dua jenis yaitu Slum (Permukiman kumuh dengan status tanah legal) dan

Squatter (Permukiman kumuh dengan status tanah ilegal). Permasalahan permukiman kumuh , dalam

hal ini Slum tidak terlepas dari kapasitas yang dimiliki oleh masyarakat lokal dalam upaya

meningkatkan kualitas lingkungan permukiman. Kapasitas sendiri selalu berkaitan erat dengan sumber

penghidupan yang dimiliki seperti sumber daya manusia, sumber ekonomi, sosial, dan material.

Menurut (Hounslow, 2002 dalam Fariborz Aref 2010:32), kapasitas masyarakat merupakan

kemampuan individu, organisasi dan masyarakat untuk mengelola urusannya serta bekerja secara

bersama-sama untuk kehidupan yang berlanjut. Dalam perspektif peningkatan kualitas lingkungan

permukiman, kapasitas menjadi sesuatu yang penting untuk dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga

dapat membantu masyarakat lokal yang dalam hal ini terletak pada wilayah pesisir untuk dapat hidup

lebih baik dan sejahtera, khususnya sejahtera dalam pola bermukim. Masyarakat memiliki peranan

yang penting dalam menciptakan lingkungan permukiman yang sehat (tidak kumuh), karena

masyarakat merupakan sumber daya terbesar dan juga sebagai subjek yang paling mempengaruhi

kualitas lingkungan permukiman.

Dalam paradigma pembangunan permukiman yang telah beralih dalam sebuah konsep

perumahan berbasis masyarakat. Perumahan berbasis masyarakat merupakan sebuah konsep yang

diterapkan dengan menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam kegiatan penyediaan dan

bahkan pengelolaan lingkungan permukimannya. Dalam paradigma tersebut, dilakukan dengan upaya

melibatkan masyarakat untuk memiliki kemampuan dan bahkan atas prakarsa sediri dalam berupaya

memperbaiki hidupnya sendiri. Keterlibatan tersebut dapat berupa aktivitas dalam wujud sumbangan

Page 8: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

3

pikiran, pendapat maupun tindakan, dan dapat juga berupa sumbangan materi untuk perbaikan

lingkungannya (Mulyadi: 2009: 36).

Namun pada kenyataannya mayoritas masyarakat pada wilayah pesisir tidak begitu

memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lingkungan permukiman yang sehat. Hal

tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat pesisir tidak menyadari akan kapasitas yang dimilikinya,

dimana kapasitas tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas lingkungan permukiman

lingkungan permukiman yang lebih baik. Oleh karena itu perlu adanya penelitian yang mengetahui

mengenai kapasitas yang dimiliki masyarakat, sehingga dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi

pengembangan kapasitas masyarakat khususnya pada masyarakat pesisir dan pengembangan

pembangunan pemukiman yang berbasis masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Kelurahan Panjang Wetan merupakan salah satu lini terluar dari Kota Pekalongan yang

langsung menghadap bibir pantai Laut Jawa. Kondisi fisik alamnya sebagai kawasan pesisir

memberikan corak tersendiri dalam perkembangan kawasan Kelurahan Panjang Wetan ini terutama

pada kawasan permukiman. Pada kawasan permukiman terlihat potret kekumuhan yang ada, berupa

rumah yang masih terbuat dari papan kayu, rumah yang ambles karena tidak mampu untuk

meninggikan bangunan akibat adanya rob, drainase yang tersumbat dan jalan yang rusak. Kualitas

lingkungan permukiman yang rendah tersebut dapat mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi

masyarakat, namun kondisi sosial, ekonomi masyarakat sendiri juga dapat memberikan pengaruh

terhadap kualitas lingkungan permukiman. Masyarakat Kelurahan Panjang Wetan pada umumnya

memiliki keterbatasan ekonomi dalam pembenahan lingkungan permukimannya. Namun, disamping

faktor dari keterbatasan ekonomi tersebut hal yang paling penting dalam timbul dan berkembangnya

permukiman kumuh yaitu masyarakat kurang begitu menyadari akan pentingnya kapasitas yang

dimilikinya dalam memperbaiki lingkungan permukiman, baik hunian maupun sarana prasarana

penunjang permukiman. Kapasitas sendiri terkait dengan kemampuan serta kompetensi yang dimiliki

individu, organisasi dan masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman. Ketiga klasifikasi

peran tersebut perlu dikembangkan dalam menentukan batasan serta lingkup kemampuan yang dapat

ditunjukkan melalui berbagai macam kegiatannya yang memberikan dampak pada perubahan kualitas

lingkungan. Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok maupun masyarakat, yang memiliki

hak untuk memenuhi kehidupannya ke arah yang lebih baik dan individu sebagai masyarakat memiliki

tanggung jawab terhadap kondisi lingkungannya.

Page 9: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

4

Oleh karena itu sebelum mengetahui kapasitas masyarakat sebagai suatu sistem perlu terlebih

dahulu mengetahui kapasitas individu didalamnya, karena kapasitas masyarakat berangkat dari

individu. Perbaikan lingkungan permukiman yang dilakukan oleh individu tentunya tidak terlepas dari

organisasi masyarakat yang berada didalamnya, karena organisasi merupakan wadah bagi individu-

individu untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi. Organisasi yang sudah

berkembang juga dapat meningkatkan kapasitas individu masyarakat terhadap perbaikan lingkungan

permukiman. Untuk rumusan masalah pada penelitian dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Gambar 1.1Rumusan Masalah Penelitian

. Kapasitas yang dimiliki masyarakat tentunya memiliki perbedaan oleh karena itu perlu

diklasifikasikan sesuai dengan karakteristik masyarakat serta upaya perbaikan lingkungan permukiman

yang telah dilakukan, agar nantinya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kapasitas yang

dimiliki masyarakat Kelurahan Panjang Wetan dalam memperbaiki lingkungan permukiman.

Pertanyaan yang muncul dari adanya permasalahan permukiman di Kelurahan Panjang Wetan yaitu,

bagaimanakah kapasitas yang dimiliki masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman?

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011

Permasalahanlingkungan permukiman

Kelurahan Panjang Wetan

Kondisi rumah yang tidak layak baikkarena adanya rob maupun kondisi

rumah yang belum permanen

Kerusakan pada sarana danprasarana permukiman

Diperlukan tindakan dari masyarakatsebagai individu maupun sebagai individu

dalam masyarakat

Kapasitas individu dan organisasi dalam upaya perbaikanlingkungan permukiman

Organisasi membantumasyarakat dalam

mencapai kebutuhanyang tidak terpenuhi

Page 10: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

5

1.3 Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah disebutkan maka

selanjutnya perlu disusun tujuan dan sasaran yang terkait. Perumusan tujuan dan sasaran dilakukan

agar output yang diharapkan dan langkah dalam mencapai hal tersebut dapat diketahui secara jelas.

1.3.1 Tujuan

Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kapasitas masyarakat yang dilihat

melalui kapasitas individu dan kapasitas organisasi dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman.

1.3.2 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian “Kapasitas masyarakat dalam perbaikan

lingkungan permukiman di Kelurahan Panjang Wetan” yaitu:

1. Mengidentifikasi karakteristik sosial, ekonomi masyarakat;

2. Mengidentifikasi dimensi kapasitas masyarakat;

Mengidentifikasi kapasitas individu

Mengidentifikasi kapasitas organisasi

3. Mengidentifikasi upaya perbaikan lingkungan permukiman

Mengidentifikasi upaya perbaikan lingkungan permukiman oleh individu

Mengidentifikasi upaya perbaikan lingkungan permukiman oleh organisasi.

4. Menganalisis dimensi kapasitas masyarakat (individu dan organisasi) terhadap upaya

perbaikan lingkungan permukiman.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam studi mengenai kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan

permukiman di Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan, terbagi menjadi dua yaitu ruang lingkup

wilayah dan ruang lingkup materi studi.

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

Kelurahan Panjang Wetan merupakan satu dari sepuluh kelurahan yang berada di Kecamatan

Pekalongan Utara. Pada tahun 2007 Kelurahan ini mengalami pemekaran wilayah menjadi terbagi dua,

yaitu Kelurahan Panjang Wetan dan Kelurahan Panjang Baru.Kelurahan Panjang Wetan ini memiliki

luas wilayah sebesar 139 km dengan memiliki Rukun Warga berjumlah tiga belas (13). Secara

Page 11: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

6

Geografis Kelurahan Panjang Wetan berbatasan langsung dengan laut jawa. Hal tersebut

mengakibatkan wilayah yang berada pada Kelurahan Panjang Wetan mengalami kerentanan terhadap

dampak yang ditimbulkan olah pasangnya air laut, oleh karena itu hampir seluruh wilayah di

Kelurahan Panjang Wetan terkena rob. Genangan rob menyebabkan masalah pada gangguan aktivitas

dan menurunnya kualitas fisik lingkungan permukiman.

Secara administratif, batas-batas Kelurahan Panjang Wetan meliputi:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kelurahan Krapyak Lor

Sebelah Selatan : Kelurahan Krapyak

Sebelah Barat : Kelurahan Panjang Baru

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi/ kegiatan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Karakteristik Sosial, Ekonomi Masyarakat

Karakteristik masyarakat yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah karakterisik

masyarakat yang dapat memberikan pengaruh dalam terbentuknya kapasitas masyarakat serta

perbaikan lingkungan permukiman. Variabel yang akan digunakan untuk menggambarkan

karakter sosial masyarakat terdiri dari jenis pendidikan, jumlah jiwa dan lama tinggal.

Sedangkan untuk ekonomi yaitu jenis pekerjaan kepala keluarga dan pendapatan rumah

tangga.

Upaya perbaikan fisik lingkungan permukiman

Upaya perbaikan fisik lingkungan permukiman dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis

upaya yang dilakukan menurut subyeknya yaitu, upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan

organisasi. Upaya yang dilakukan setiap subyek tentunya memiliki perbedaan sesuai dengan

kemampuan serta kepentingannya. Perbaikan lingkungan permukiman dalam penelitian ini

berupa rumah/tempat tinggal dan prasarana berupa jalan serta drainase. Pada perbaikan

rumah, perbaikan lebih melihat kepada perbaikan sebagai bentuk adaptasi karena adanya rob

dan bentuk perbaikan peningkatan kualitas rumah. Sedangkan prasarana berupa jalan dan

drainase, menjadi prasarana yang dipilih dalam penelitian, dimana hal ini didasari oleh

prasarana yang paling mengalami kekumuhan atau kerusakan di wilayah studi.

Kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman.

Page 12: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

7

Kapasitas masyarakat merupakan kemampuan serta kompetensi yang dimiliki baik oleh

individu, organisasi dan masyarakat (sebagai sistem) dalam mengatasi permasalahan secara

berlanjut, dimana permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini terkait dengan perbaikan

lingkungan permukiman. Seperti apa yang dijelaskan pada definisi diatas bahwa kapasitas

terdiri dari tiga tingkatan yaitu individu, organisasi dan masyarakat, namun kapasitas

masyarakat yang dibahas dalam penelitian ini berupa kapasitas individu dan kapasitas

organisasi. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa tema mengenai kapasitas memiliki cakupan

yang luas, sehingga perlu adanya batasan dalam membahasnya agar nantinya dapat

menerangkan kapasitas secara lebih fokus.

Dimensi kapasitas masyarakat

Dimensi kapasitas dapat diartikan sebagai komponen-komponen yang dimiliki oleh kapasitas

masyarakat Dalam penelitian ini dimensi yang ditentukan berjumlah lima dimensi yang

kemudian akan diidentifikasi dan dianalisis. Ke-5 dimensi tersebut yaitu keahlian, motivasi,

kepemimpinan, sumber daya dan pemerataan dengan organisasi eksternal/kerjasama, yang

sebelumnya telah di kelompokkan menurut struktur sosialnya yaitu level individu dan

organisasi. Dimensi yang terdapat pada kapasitas masyarakat, memiliki karakteristik, yang

berfungsi sebagai parameter dan indikator kapasitas masyarakat itu sendiri.

Page 13: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

7

8

1.1

Page 14: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

9

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama dalam proses

perkembangan perkotaan. Adapun beberapa manfaat penelitian ini antara lain adalah:

1.5.1 Manfaat Teoritis

Pengkajian manfaat teoritis penelitian ini dalam perbaikan lingkungan permukiman didasarkan

literatur mengenai karakteristik masyarakat pesisir, kapasitas masyarakat dan kualitas lingkungan

permukiman. Hasil dari penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan mengenai

penerapan literatur tersebut di wilayah pesisir Kota Pekalongan khusunya pada Kelurahan Panjang

Wetan. Manfaat teoritis dalam perbaikan lingkungan permukiman perlu ditunjang dengan kapasitas

yang dimiliki masyarakat.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini harapannya dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Pusat

khususnya Pemerintah Kota Pekalongan dalam menyusun kebijakan perencanaan pembenahan

permukiman berbasis masyarakat pesisir yang dilihat melalui kapasitas yang dimiliki masyarakat.

Beberapa manfaat dan masukan yang diharapkan adalah:

Memberi gambaran mengenai karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir serta kapasitas

masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan permukiman.

Masyarakat dapat mengetahui potensi yang dimilikinya dalam mewujudkan lingkungan

permukiman yang sehat dan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dalam bermukim.

Memberikan masukan pada peneliti berikutnya yang hendak meneliti kapasitas masyarakat

dalam perbaikan lingkungan permukiman yang dilihat dari dimensi-dimensi yang berbeda

dengan peneliti. Agar harapannya dapat memperkaya serta melengkapi dimensi kapasitas

masyarakat yang tidak digunakan oleh peneliti.

1.6 Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota

Ilmu perencanaan wilayah dan kota merupakan ilmu yang saling terkait antara perencanaan

wilayah dengan perencanaan kota. Dalam perencanaan kota memiliki sektor-sektor perencanaan

didalamnya, yang salah satunya yaitu perencanaan perumahan dan permukiman. Permukiman di

Page 15: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

10

kawasan pesisir memiliki permasalahan terkait dengan lingkungan permukiman. Penjelasan dalam

permasalahan lingkungan ini adalah terjadinya kelangkaan prasarana dan sarana dasar serta

ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara dan memperbaiki lingkungan permukiman yang ada,

dan masih rendahnya kualitas permukiman baik secara fungsional maupun visual wujud lingkungan.

Dalam penelitian bersama ini mengkaji mengenai permasalahan yang berkaitan dengan sosial budaya,

ekonomi dan lingkungan. Berikut adalah keterkaitan penelitian peningkatan kapasitas perbaikan

permukiman kumuh di kawasan pesisir terhadap ilmu perencanaan wilayah dan kota:

Gambar 1.2Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota

Dalam penelitian ini, penulis tergabung dalam kelompok penelitian bersama dengan tema

“Peningkatan kapasitas perbaikan permukiman kumuh di kawasan pesisir”. Penulis mengkaji tema

yang lebih spesifik yaitu “Kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman”.

Dalam penelitian ini mengkaji mengenai kapasitas yang dimiliki masyarakat dalam upaya perbaikan

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2010

Perencanaan wilayah

Perencanaan wilayah dankota

Perencanaan kota

Perumahan dan permukiman

Kebijakanpermukiman

Penelitian peningkatan kapasitas perbaikan permukiman Kumuh di Kawasanpesisir

Pertumbuhan dan perkembangan permukiman

Kelayakan hunian dansarana prasarana

lingkungan

Perkembangan arahserta persebaran

permukiman

Karakteristikmasyarakat dalam

permukiman

Issue“Rendahnya Kualitas Linkungan permukiman di Kawasan Pesisir”

Masukanstrategi

permukiman

Page 16: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

11

lingkungan permukiman. Kapasitas masyarakat merupakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam

memenuhi akan kebutuhan sehari-hari secara berlanjut, yang dalam penelitian ini kebutuhan akan

bermukim. Berikut adalah posisi penelitian “Kapasitas Masyarakat dalam upaya perbaikan

lingkungan permukiman Kelurahan Panjang Wetan” terhadap penelitian bersama:

Sumber: Hasil Analiss Penyusun, 2010

Gambar 1.3Posisi Penelitian dalam Kelompok Penelitian Bersama

1.7 Keaslian Penelitian

Tujuan dari sub tema keaslian penelitian ini melihat dari perbedaan antara penelitian ini

dengan penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari adanya kesamaan, pengulangan, atau plagiasi penelitian. Keaslian penelitian ini disajikan

dalam bentuk tabel yang berisi nama penulis, judul penelitian, tujuan penelitian, variabel penelitian,

dan metode penelitian yang digunakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel I.1.

TABEL I.1KEASLIAN PENELITIAN

No Peneliti Judul Materi Metode Hasil

1. Novitaningtyas,Indri. 2008

KeterkaitankarakteristikMasyarakat dan BentukMitigasi Banjir dikawasan PermukimanKumuh (KotaSemarang)

Kajian terhadap tindakanmitigasi banjir,dankemampuan masyarakatdalam penangan banjir dilingkungan permukmankumuh

Mixed methoddengan teknikanalisis deskriptifdistribusifrekuensi

Hubungan antarakemampuanmasyarakat danbentuk mitigasibanjir

Kelompok Penelitian Peningkatan KapasitasPerbaikan Permukiman Kumuh di Kawasan Pesisir

Implementasi kebijakanpermukiman di kawasan

pesisir

Tipologipermukiman dikawasan pesisir

Kelayakan hunianpada kawasan

pesisir

Kapasitas masyarakatpermukiman kumuh di

kawasan pesisir

Asyifa Fujiyastuti Nikmah manunah

Arizha Dena masayu Nevi Viliyanti

Cora Maretha Wanti Debora

Dandy Harianto Santosa

Page 17: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

12

No Peneliti Judul Materi Metode Hasil

2. Ariati, 2001 Kajian KarakteristikPermukman Kumuhdalam UpayaPeremajaan (KotaPalangkaraya)

Kajian mengenaikarakteristik permukimankumuh yang dilihat dariaspek fisik, sosial,ekonomi dan budaya

Metode Kualitatifdengan teknikdeskriptif statistik

Hububungankarakteristikmasyarakatterhadappermukiman kumuh

3. Dandy HariantoSantosa, .2010

Studi Kapasitasmasyarakat dalam upayaperbaikan lingkunganpermukiman diKelurahan PanjangWetan, KotaPekalongan

Kajian tentangKapasitas masyarakatdalam upaya perbaikanlingkungan permukimanyang dilihat darikarakteristikmasyarakat,bentuk upayaperbaikan lingkunganpermukiman dan dimensikapasitas. Kapasitasmasyarakat padapenelitian ini dipisahkanmenjadi dua bagian yangpertama kapasitasindividu dan kapasitasorganisasi.

Metode Kuantitatif Analisis deskriptif

kuantitatif dandeskriptifkualitatif

Hubungan antaradimensi kapasitasmasyarakat denaganupaya perbaikanllingkunganpermmukiman.

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011

Berdasarkan dari sumber beberapa penelitian di atas, bahwa penelitian Studi Kapasitas

Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman di Kelurahan Panjang Wetan, Kota

Pekalongan, belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian oleh Novitaningtyas juga mengarah pada

kemampuan masyarakat namun kaitannya dalam hal mitigasi bencana banjir. Ruang lingkup yang

dilakukan hanya sebatas dalam mengatasi permasalahan banjir. Penelitian oleh Ariati mengarah

karakteristik permukiman kumuh dalam upaya peremajaan, sedangkan penelitian tentang Studi

Kapasitas Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman ini, lebih menekankan pada

karakteristik kemampuan masyarakat secara individu, organisasi itu sendiri dalam upaya perbaikan

lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Panjang Wetan.

1.8 Kerangka Pikir

Bagian ini mengulas mengenai poin-poin dari dasar pemikiran yang melandasi proses

penelitian. Poin-poin tersebut disusun dalam sebuah kerangka sistematis untuk mengetahui latar

belakang, tujuan, research question, proses analisis, dan output dari penelitian sehingga mudah

dipahami.

Page 18: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

13

Sumber: Analisis Penulis, 2011 Gambar 1.4Alur Kerangka Pemikiran

Lata

r Be

laka

ngA

nalis

is

PermasalahanRendahya Kualitas Lingkungan Permukiman

Bagaimanakah kapasitas dalam upayaperbaikan lingkungan permukiman?

OUTPUTKlasifikasi kapasitas yang dimiliki masyarakat Kelurahan Panjang Wetan

terhadap upaya perbaikan lingkungan permukiman

Fenomena Rob yang selalumenggenangi Kelurahan Panjang

Wetan

Literatur :Wilayah pesisirPermukiman KumuhKualitas lingkunganpermukimanUpaya peningkatankualitas lingkunganpermukimanKapasitas Masyarakat

TujuanMengetahui kapasitas yang dimiliki masyarakatdalam upaya perbaikan lingkungan permukiman

Rendahnya tingkat pendidikan danpendapatan masyarakat

Masyarakat tidak menyadari akankapasitas yang dimiliki.

Analisis dimensi kapasitas masyarakat terhadapupaya perbaikan lingkungan permukiman

Identifikasi upaya perbaikanlingkungan permukiman

Identifikasi kondisi sosial ekonomimasyarakat

Analisis kapasitas masyarakat dalam perbaikan lingkunganpermukiman

Kerentanan kondisisosial, ekonomi

masyarakatKelurahan Panjang

Wetan

Analisis upaya perbaikan lingkunganpermukiman

Identifikasi dimensikapasitas masayarakat

Analisiskarakteristik sosial ekonomimasyarakat

Analisis dimensikapasitas masyarakat

Rekomendasi

Rese

arch

Que

stio

nRe

sear

ch Q

uest

ion

Out

put

Page 19: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

14

1.9 Metode Penelitian

Metode penelitian berperan untuk memudahkan peneliti dalam memanajemen penelitian

terkait dengan proses pengumpulan data dan teknik analisis yang digunakan.

1.9.1 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini berfungsi sebagai gambaran pemahaman awal tentang

penelitian yang akan dilakukan dan memfokuskan penelitian berdasarkan ruang lingkup bahasan

terhadap substansi-substansi yang telah dikaji sesuai dengan tema penelittian. Berdasarkan hal tersebut,

dari definisi operasional ini akan meliputi beberapa pengertian dan istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain; lingkungan permukiman, perbaikan lingkungan permukiman, kapasitas

masyarakat dan dimensi kapasitas masyarakat. Berikut adalah definisi dari setiap istilah yang

digunakan:

a) Lingkungan Permukiman

Kualitas lingkungan permukiman dapat diartikan sebagai kemampuan lingkungan dalam

memberikan kehidupan yang nyaman dan layak bagi masyarakat yang hidup didalamnya.

Lingkungan permukiman terdiri dari dua aspek fisik, yang pertama yaitu aspek fisik binaan

yang kedua adalah fisik alam. Fisik binaan didalamnya mencakup mengenai bangunan hunian

dan sarana prasarana penunjang aktivitas permukiman.

b) Perbaikan lingkungan permukiman

Perbaikan lingkungan permukiman merupakan upaya atau tindakan peningkatan mutu

lingkungan berupa fisik lingkungan dengan maksud agar kondisi dari sosial, ekonomi yang

berada didalamnya dapat lebih sejahtera. Perbaikan lingkungan permukiman setiap individu

dalam masyarakat akan berbeda satu sama lainnnya, hal tersebut sesuai dengan karakteristik

sosial dan ekonomi masyarakat.

c) Kapasitas Masyarakat

Kapasitas masyarakat merupakan kemampuan serta potensi yang terdapat pada individu

masyarakat, organisasi dan masyarakat sebagai sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya dan memecahkan masalah yang ada dilingkungannya.

d) Individu Masyarakat

Maksud dari kata individu masyarakat dalam penelitian ini yaitu individu yang merupakan

bagian dari masyarakat, dimana setiap individu memiliki karakter yang berbeda satu sama

lainnya.

Page 20: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

15

e) Dimensi kapasitas

Dimensi kapasitas merupakan komponen-komponen yang terkandung dari kapasitas

masyarakat, dimana setiap dimensi dapat dipisahkan sesuai dengan struktur sosialnya, yaitu

individu, organisasi dan masyarakat secara luas. Dimensi kapasitas memiliki karakteristik

didalamnya yang berfungsi sebagai indikator dari setiap dimensinya.

1.9.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian

kuantitatif ialah mengembangkan kajian mengenai suatu fenomena dengan menggunakan model-model

matematis, teori, dan hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena. Pendekatan kuantitatif yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai dasar perlakuan yang sistematis dalam menjawab permasalahan

penelitian melalui variabel-variabel tertentu sebagai acuan dalam menentukan temuan hasil studi

mengenai kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman. Penelitian ini

dilakukan berdasarkan sifat penelitian ilmiah yang deskriptif yaitu didukung berdasarkan fakta-fakta

aktual di lapangan dalam menjelaskan fenomena yang akan diteliti. Penggunaan fakta-fakta aktual

tidak hanya terbatas dalam penggambaran fenomena yang sedang berlangsung yang akan diteliti,

namun juga secara berlanjut dalam melakukan analisis terhadap masing-masing variabel. Hal tersebut

sesuai dengan sifat penelitian kuantitatif yaitu digunakan untuk menguji teori, melalui penyajian fakta

yang menunjukkan hubungan antar variabel. Pendekatan kuantitatif menyajikan penelitian yang

bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan

dengan jelas.

Pendekatan kuantitatif ini, menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis kuantitatif dan

analisis deskriptif. Analisis kuantitatif berfungsi untuk menganalisis variabel-variabel yang berbentuk

perhitungan statistik, sedangkan analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan dari hasil

perhitungan statistik serta mendeskripsikan kondisi riil yang berada dilapangan, baik mengenai upaya

perbaikan lingkungan permukiman, karakteristik sosial ekonomi dan dimensi kapasitas masyarakat.

Penelitian ini mengkaji kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman di

Kelurahan Panjang Wetan.Dalam mengungkapkan hubungan antara kedua hal yaitu kapasitas

masyarakat dan upaya perbaikan lingkungan permukiman, dikembangkan sebuah permasalahan yaitu

bagaimana kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman. Kapasitas

masyarakat akan digali berdasarkan berbagai variabel dan utamanya akan dirinci berdasarkan latar

belakangnya sebagai seorang individu dalam masyarakat dan organisasi.

Page 21: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

16

1.9.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan metode yang digunakan untuk melaksanakan survei.

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang

diperlukan (Nazir, 1988:211). Cara pengumpulan data dilakukan secara beragam karena masing-

masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat saling melengkapi untuk

memberikan gambaran mengenai kapasitas masyarakat dalam perbaikan lingkungan permukiman di

Kelurahan Panjang Wetan. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh

di lapangan berdasarkan pengamatan dan direkam/ dicatat langsung dari sumbernya, serta data

sekunder yang diperoleh tidak langsung tapi melalui pihak lain atau instansi yang memiliki data yang

dicari.

a. Survei Data Primer

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian adalah informasi langsung dari masyarakat yang

berisi mengenai karakteristik masyarakat upaya perbaikan lingkungan permukiman dan dimensi

pada kapasitas masyarakat. Selain itu juga data informasi visual terkait ciri karakteristik wilayah

permukiman Kelurahan Panjang Wetan. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuesioner ke

masyarakat, wawancara terhadap organisasi , tokoh masyarakat dan pihak Kelurahan Panjang

Wetan. Sedangkan untuk data informasi visual untuk memberikan gambaran kondisi eksisting

wilayah studi diperoleh melalui cara observasi lapangan.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2010:142). Kuesioner digunakan karena jumlah responden yang cukup besar

dan tersebar. Kuesioner dalam penelitian ini berisi mengenai karakteristik sosial ekonomi

masyarakat, dimensi kapasitas individu dan upaya perbaikan fisik lingkungan permukiman

oleh masyarakat.

Wawancara merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data melalui interaksi verbal

secara langsung antara pewawancara dan responden (Sevilla (1999) dalam Wahyuningsih,

2008). Teknik ini menggunakan panduan wawancara sebagai acuan melakukan kegiatan

wawancara. Pada panduan tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan

variabel penelitian yang telah disusun dan tujuan dilakukannya wawancara. Pada penelitian

ini teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran kondisi

lingkungan permukiman, kapasitas masyarakat pada level organisasi, upaya perbaikan

Page 22: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

17

lingkungan permukiman baik individu dan organisasi. Oleh karena itu, responden

wawancaranya meliputi anggota organisasi dan pihak Kelurahan Panjang Wetan.

Observasi yang diamati yaitu kondisi lingkungan permukiman , baik rumah dan prasarana

permukiman. Sedangkan prasarana permukiman berupa jalan, drainase, persampahan dan

sarana prasarana lain untuk menggambarkan kondisi permukiman di Kelurahan Panjang

Wetan.

b. Survei Data Sekunder

Survei data sekunder bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dari instansi-instansi

yang terkait dengan permasalahan permukiman di Kelurahan Panjang Wetan, seperti: pencarian

data karakteristik masyarakat, kondisi hunian dan sarana prasarana .Data sekunder tersebut

bersumber dari Kantor Kelurahan Panjang Wetan. Perlengkapan yang dibawa dalam kegiatan

pengamatan lapangan berupa kamera digital, daftar keterangan gambar yang diambil, form

kuesioner, form wawancara, form observasi dan panduan pengamatan berisi garis besar hal-hal

yang akan diamati, kolom untuk hasil pengamatan dan catatan pengamat yang dapat berisi

pemikiran pengamat berdasarkan tema dari penelitian yang dilakukan

1.9.4 Teknik Penentuan Sampel

Sampel merupakan bentuk populasi yang disederhanakan namun tetap dianggap dapat

mewakili karakteristik dari populasi yang ditentukan. Penyederhanaan populasi dalam sampel tetap

menggunakan pertimbangan bahwa sampel yang ditunjuk sebisa mungkin dapat digeneralisasikan

dalam memperoleh hasil temuan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik sampling yang

digunakan terbagi menjadi dua, yang pertama adalah kuesioner yang digunakan untuk mencari data

terkait dengan sosial ekonomi, upaya perbaikan lingkungan permukiman dan dimensi kapasitas

masyarakat. Dan yang kedua yaitu sampel wawancara yang akan digunakan untuk mengetahui

kapasitas masyarakat pada level organisasi. Kuesioner merupakan teknik probability sampling , yang

berarti semua masyarakat pada wlayah studi memiliki peluang yang sama dalam dijadikan sebagai

responden. Teknik propability sampling termasuk teknik random dengan menggunakan perhitungan

yang memperhatikan besarnya variasi populasi yang mempunyai kemungkinan kesalahan dalam

penarikan sampel Sedangkan wwawancara merupakan taknik non probability sampling, dimana

memiliki tujuan dalam menentukan narasumber. Dasar penentuan kriteria ini yaitu kuesioner masing-

masing satu orang pada tiap keluarga, dimana 1 keluarga diasumsikan mewaikili 1 rumah. Penentuan

Page 23: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

18

kriteria sampel ini juga bertujuan untuk mengurangi besar ukuran populasi sehingga menjadikan

penelitian lebih efektif dan efisien.

Dalam pengambilan sampel ini derajat kesalahan yang digunakan adalah 10% dengan tingkat

realibilitas sebesar 90% yang berarti nilai Z adalah 1,6450. Besaran proporsi populasi yang digunakan

adalah sebesar 10% yang didasarkan pada pertimbangan keterbatasan sumber daya yang dilakukan

dalam melakukan survey. Tingkat realibilitas yang digunakan adalah sebesar 90%, jumlah realibilitas

tersbut digunakan karena populasi masyarakat pada Kelurahan Panjang Wetan tergolong sangat padat.

= 524,071072/ 7,18+ 0,82476

= 524,071072/7,362476

= 71,181362356903 dibulatkan menjadi 71 responden/KK

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, teknik sampling pada penelitian ini selain didukung

dengan teknik sampling probability namun juga teknik non probability sampling yang berupa

wawancara. Berdasarkan pada survei pendahuluan, untuk responden wawancara ditujukan pada

organisasi masyarakat yang berkecimpung dalam kaitannya dengan upaya perbaikan lingkungan

permukiman. Dimana organisasi masyarakat tersebut terdiri dari dua organisasi yaitu Badan

Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Wawancara juga

2872 (3,8416)2 5%(1-5%)

S = 2872(5%)2 + (3,8416)2 5%(1-5%)

2872(5%)2 + (3,8416)2 5%(1-5%)

NZ2 P(1-P)

n =

Nd2 + Z2 P(1-P)

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

P = besaran proporsi populasi

Z = normal variabel yang merupakan nilai reliabilitas ( 95 % )

80 % 90 % 95 % 100 %Z 1,290 1,645 1,960d = derajat kecermatan (level of significant ) : 1%, 5%, 10 %

Sumber: Cochron, 1991 dan Moehr, 2002 dalam Widyatuti, 2007:35

Page 24: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

19

ditujukan terhadap tokoh masyarakat untuk dapat memperoleh data mengenai kondisi lapangan serta

karakteristik masyarakat Kelurahan Panjang Wetan.

1.9.5 Kebutuhan Data

Dalam rancangan survei, dibutuhkan daftar kebutuhan data untuk mempermudah teknis

pelaksanaan dalam pengumpulan data. Kebutuhan data merupakan suatu daftar atau serangkaian data-

data yang diperlukan untuk melakukan kajian dan analisis sampai akhirnya dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Berikut adalah tabel dari kebutuhan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

Page 25: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

24

No Sasaran Variabel Sub Variabel Analisis DataBentuk Data

Tahun Sumber DataO W K D

1

Mengidentifikasikarakteristik sosial

ekonomimasyarakat

Karakteristiksosial

Jumlah jiwa rumah tanggaStatistik Deskriptif

2011Kantor Kelurahan

Panjang Wetan danmasyarakat

Tingkat pendidikan Statistik Deskriptif

Lama tinggal Statistik Deskriptif

Karakteristikekonomi

Jenis mata pencaharian Statistik Deskriptif 2011

Kantor KelurahanPanjang Wetan, BKM,LPM dan masyarakatJumlah penghasilan rumah tangga

Statistik Deskriptif

2.

Mengidentifikasiupaya perbaikan

kualitaslingkungan

permukiman

Upayaperbaikan

lingkunganpermukiman

individumasyarakat

Jenis kegiatan dan sumber pendanaanperbaikan rumah

Statistik Deskriptif

2011Masyarakat Kelurahan

Panjang WetanJenis kegiatan dan sumber pendanaanperbaikan prasarana

Statistik Deskriptif

Upayaperbaikan

lingkunganpermukiman

organisasi

Proses perbaikan lingkungan permukimanDeskriptifKualitatif

2011Kelurahan PanjangWetan, BKM dan

LPMJenis kegiatan perbaikan lingkunganpermukiman

DeskriptifKualitatif

3.

Mengidentifikasidimensi kapasitas

masyarakatKeahlian

Technical skill:Teknik keterampilan yang dimiliki dalampenambahan nilai ekonomi

Statistik Deskriptif

2011 MasyarakatKelurahan Panjang

Wetan

Interpersonal Skill- Kemampuan berinteraksi dengan keluarga

Kemampuan berinteraksi dengantetangga

Statistik Deskriptif

Problem Solving- Mengatasi masalah perbaikan rumah dan

prasaranaStatistik Deskriptif

Tabel I.2Kebutuhan Data

20

Page 26: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

25

No Sasaran Variabel Sub Variabel Analisis DataBentuk Data

Tahun Sumber DataO W K D

3 Mengidentifikasidimensi kapasitas

masyarakat

Motivasi

DoronganDorongan dari adanya tindakan untukperbaikan rumah dan prasarana

Statistik Deskriptif

2011Masyarakat

Kelurahan PanjangWetanTindakan

Melakukan pengumpulan uang ntuk dapatmencapai perbaikan rumah dan prasarana

Statistik Deskriptif

Kepemimpinan - Inisiatif dalam mengatasi permasalahan- Kemampuan dalam mengarahkan

terhadap bawahannyaDeskriptifKualitatif

2011

Kelurahan PanjangWetan, BKM dan

LPM

Sumber daya

Sumber daya manusia- Tingkat pendidikan dari struktur

organisasi- Keaktifan

DeskriptifKualitatif

2011

Pemerataanatau kerja sama

denganstakeholder

lain

Kerja sama- Hubungan kerja sama dengan masyarakat

horizontal.- Hubungan kerja sama dengan pihak

verrtikal

DeskriptifKualitatif

2011

4.

.

Menganalisiskapasitas

masyarakat dalamupaya perbaikan

lingkunganpermukimanMenganalisis

kapasitasmasyarakat dalamupaya perbaikan

lingkunganpermukiman

Variabeldimensikapasitas

individu dankapasitasorganisasi

Statistik Deskriptif dan DeskriptifKualitatif

StatistikDeskriptif dan

DeskriptifKualitatif 2011

Kantor KelurahanPanjang Wetan, BKM,LPM dan masyarakat

Variabelupaya

perbaikanlingkungan

permukimanindividu danorganisasi

Statistik Deskriptif dan DeskriptifKualitatif

StatistikDeskriptif dan

DeskriptifKualitatif 2011

Kantor KelurahanPanjang Wetan, BKM,LPM dan masyarakat

Sumber: Analisis Penyusun 2011

Keterangan

O = Observasi K = Kuesoner

W = Wawancara D = Dokumentasi 21

Page 27: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

22

1.9.6 Teknik Analisis

Dalam penelitian kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman,

terdapat beberapa analisis yang akan dilakukan. Analisis-analisis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Analisis karakteristik sosial ekonomi masyarakat

Analisis ini memiliki variabel sosial yang berupa lama tinggal, jumlah anggota keluarga dalam

rumah dan tingkat pendidikan. Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik

sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Panjang Wetan. Data-data yang diperoleh disajikan

dalam distribusi frekuensi dan data ini berfungsi juga sebagai input dalam analisis dimensi

kapasitas dan analisis upaya perbaikan lingkungan permukiman

2. Analisis kapasitas individu terhadap upaya perbaikan lingkungan permukiman

Analisis ini memiliki dua analisis didalamnya yang kemudian dilihat hubungan antara dua analisis

tersebut secara deskriptif. Kedua analisis tersebut adalah analisis dimensi kapasitas individu dan

analisis upaya perbaikan lingkungan permukiman. Variabel penelitian dalam analisis dimensi

kapasitas individu berupa keahlian (technical skill, interpersonal skill. Problem solving) dan

motivasi. Analisis dimensi kapasitas individu ini dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan

distribusi frekuensi. Sedangkan variabel untuk analisis upaya perbaikan lingkungan permukiman

berupa upaya perbaikan rumah serta prasarana yang pernah dilakukan dan sumber pembiayaan

dalam perbaikan rumah serta prasarana.

3. Analisis kapasitas organisasi terhadap upaya perbaikan lingkungan permukiman

Analisis ini juga terdiri dari dua analisis yaitu analisis dimensi kapasitas organisasi dan analisis

perbaikan lingkungan permukiman. Variabel dari analisis dimensi kapasitas organisasi terdiri dari

kepemimpinan, sumber daya dan pemerataan atau kerjasama dengan stakeholder lain. Sedangkan

analisis upaya perbaikan lingkungan permukiman terdiri dari variabel kegiatan perbaikan

lingkungan permukiman yang telah dilakukan dan pembiayaan perbaikan lingkungan

permukiman. Analisis ini menggunakan teknik desktiprif kualitatif, dengan metode pengumpulan

data melalui wawancara. Kedua analisis ini pun nantinya akan dilihat hubungannya secara

deskriptif.

4. Analisis kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman

Analisis ini berisi mengenai rumusan mengenai analisis kapasitas individu dan kapasitas

organisasi dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman. Analisis ini juga menjelaskan

mengenai hubungan antara dimensi kapasitas individu dengan kapasitas organisasi dalam upaya

perbaikan lingkungan permukiman secara deskriptif. Perumusan kapasitas masyarakat tersebutbermaksud untuk menjawab tujuan yang ditentukan dalam penelitian ini.

Page 28: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

23

Gambar 1.5

Kerangka Analisis

Karakteristik sosial ekonomimasyarakat:

Sosial:- Tingkat pendidikan- Lama tinggal- Jumlah jiwa/rumah

Ekonomi:- Mata pencaharian- Jenis pendapatan

Sumber: Hasil Analisis, 2011

Keterangan:

Upaya perbaikan lingkunganpermukiman:

Organisasi: Proses perbaikan lingkungan

permukiman Pelaksanaan perbaikan

lingkungan permukiman

Analisis karakteristik sosialekonomi masyarakat

Deskriptif Kualitatif

Kapasitas organiasiterhadap upaya

perbaikan lingkunganpermukiman.

Karakteristik sosialekonomi

Kapasitas masyarakat dalamperbaikan lingkungan

permukiman

Input Proses Output

Analisis kapasitas organisasiterhadap upaya perbaikanlingkungan permukiman.

Deskriptif Kualitatif

Individu: Keterampilan

- Technical skill- Interpersonal skill- Problem solving

Motivasi- Dorongan dalam upaya

perbaikan rumah danprrasarana

- Tindakandalam upayapengumpulan uang untukperbaikan rumah maupunperbaikan prasarana

MotivasiOrganisasi: Kepemimpinan

- Inisiatif- Kemampuan mengarahkan

Sumber Daya Manusia- Tingkat pendidikan- Keaktifan

Kerja sama- Hubungan kerjasama

vertikal- Hubungan kerjasama

horizontal

Dimensi Kapasitas Masyarakat:

Analisis kapasitas individumasyarakat terhadap upaya

perbaikan lingkunganpermukiman

Statistik Deskriptif danDeskriptif Kualitatif

Statistik Deskriptif danDeskriptif Kualitatif

Kapasitas individuterhadap upaya

perbaikan lingkunganpermuykiman

Individu: Jenis kegiatan perbaikan

rumah dan prasarana Sumber biaya perbaikan

rumah dan prasarana

Page 29: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terbagi dalam 5 (lima) bab utama, yaitu pendahuluan,

tinjauan literatur, gambaran umum Kelurahan Panjang Wetan, analisis dan yang terkahir yaitu

kesimpulan. Berikut adalah gambaran dari setiap bab:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang pembahasan hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan tema dan

lokasi penelitian yang diangkat, fokus penelitian, serta pendekatan tahapan-tahapan

penelitian yang akan dilakukan. Sub bab-sub bab yang terdapat dalam Bab Pendahuluan ini,

yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah (research question), tujuan dan sasaran

penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup wilayah dan substansi, keaslian penelitian,

kerangka pemikiran, posisi penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota,

pendekatan studi, kebutuhan data dan kerangka analisis.

BAB II Kajian Pustaka

Bab kedua yang dibahas dalam penelitian ini adalah landasan teori kapasitas masyarakat

dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman. Bab ini berisi tentang teori-teori yang dapat

mendukung tema penelitian yang diangkat, yaitu wilayah pesisir, permukiman kumuh,

kualitas lingkungan permukiman, upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman,

kapasitas masyarakat dan dimensi kapasitas amsyarakat. Teori-teori tersebut dapat

merupakan teori utama maupun teori pendukung yang berkaitan dengan tema. Selain itu,

teori tersebut kelak juga digunakan sebagai acuan dalam melakukan analisis mengenai kajian

kapasitas masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan permukiman. Pada akhir bab ini

dibahas pula tentang kerangka literatur penelitian dan variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini.

BAB III Gambaran Umum Kelurahan Panjang Wetan

Bagian ini akan membahas mengenai gambaran umum Kelurahan Panjang Wetan yang akan

ditinjau dari aspek sosial kependudukan, fisik sarana prasarana dan potensi masalah yang

terdapat di Kelurahan Panjang Wetan. Gambaran umum wilayah penelitian diperoleh dari

hasil survei lapangan.

BAB IV Analisis Kapasitas Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Lingkungan Permukiman

Berisi tentang analisis-analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, yang

meliputi analisis karaktersistik sosial ekonomi masyarakat, analisis dimensi kapasitas

24

Page 30: UNIVERSITAS DIPONEGORO Kapasitas Masyarakat Dalam … · bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,

masyarakat, analisis upaya perbaikan lingkungan dan analisis kapasitas masyarakat terhadap

upaya perbaikan lingkungan permukiman.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan penelitian serta

rekomendasi terhadap masyarakat Kelurahan Panjang Wetan, rekomendasi untuk pemerintah

yang berkaitan dengan perbaikan lingkungan permukiman dan rekomendasi untuk studi

lanjutan.

25