unit pengolahan ii dumai.docx

Upload: muhammad-dery-adhatul-akbar

Post on 02-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Unit Pengolahan II Dumai.docx

    1/7

    Unit Pengolahan II DumaiSejak dioperasikan pada tahun 1971, kilang minyak Putri Tujuh Dumai dan Sungai Pakning telah memberikansumbangan nyata terhadap perkembangan dan kemajuan daerah khususnya kota Dumai dan sekitarnya dan telahmemberikan andil yang besar bagi pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional.

    Berbagai produk bahan bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) telah dihasilkan dari kilang PutriTujuh Dumai - Sungai Pakning dan telah didistribusikan ke berbagai pelosok tanah air dan manca negara.

    Adalah komitmen kami untuk memajukan Kilang Minyak Refinery Unit II Dumai dan Sungai Pakning menjadi KilangKebanggaan Nasional, sehingga program peningkatan kehandalan kilang dan peningkatan kualitas informasi dankomunikasi menjadi penting.

    Visi dan Misi Unit Pengolahan II Dumai

    Visi : Menjadi kilang minyak dan petrokimia yang kompetitif di Asia TenggaraMisi : Melakukan usaha dibidang pengolahan minyak bumi dan petrokimia yang dikelola secara profesional dankompetitif berdasarkan Tata Nilai 6 C ( Clean, Competitive, Confident, Costumer Focus, Commercial dan Capable)untuk memberikan nilai lebih bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja, dan lingkungan.

    Sasaran Strategic

    Berdasarkan hasil analisa SWOT dan GE 9 Cells, RU II menetapkan sasaran strategik utama yaitu :1. Peningkatan kehandalan kilang2. Optimasi biaya produksi3. Peningkatan nilai tambah produk4. Peningkatan kompetensi pekerja5. Peningkatan kepuasan pelanggan

    Tujuan yang paling penting dari sasaran strategik tersebut adalah :1. Peningkatan revenue dan cost reduction.2. Peningkatan kepuasan pelanggan.3. Peningkatan citra positif perusahaan.

    Produk Yang Dihasilkan

    Produk Pertamina UP II yang dapat dinikmati keberadaannya bagi masyarakat sebagai berikut :

    - BBM dan BBK Terdiri dari 6 Jenis produksi yang dihasilkan, diantaranya :

    1. Aviation Turbine Fuel2. Minyak Bakar3. Minyak Diesel4. Minyak Solar5. Minyak Tanah

    - Non BBM Terdiri dari 3 jenis produksi yang dihasilkan, diantaranya :

    1. Solvent2. Green Coke3. Liquid Petroleum Gas (LPG)

    Unit Pengolahan IV CILACAP

  • 8/11/2019 Unit Pengolahan II Dumai.docx

    2/7

    PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap merupakansalah satu dari 7 jajaran unit pengolahan di tanah air, yang memilikikapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkapfasilitasnya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan

    BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.Selain itu kilang ini merupan satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil untukkebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air. Kilang di PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IVCilacap terdiri atas:

    Kilang Minyak I Kilang Minyak I dibangun tahun 1974 dengan kapasitas semula 100.000 barrel/hari. Kilang Minyak I ini beroperasisejak diresmikan Presiden RI tanggal 24 Agustus 1976. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen, tahun1998/1999 ditingkatkan kapasitasnya melalui Debottlenecking project sehingga menjadi 118.000 barrel/hari. Kilangini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah dari Timur Tengah, dengan maksud selain mendapatkanBBM sekaligus untuk mendapatkan produk NBM yaitu bahan dasar minyak pelumas ( lube oil base ) dan aspal.Mengolah minyak dari Timur tengah bertujuan agar dapat menghasilkan bahan dasar pelumas dan aspal, mengingatkarakter minyak dari dalam negeri tidak cukup ekonomis untuk produksi dimaksud.

    Kilang Minyak II Sedangkan Kilang Minyak II ini dibangun tahun 1981, dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan BBMdalam negeri yang terus meningkat. Kilang yang mulai beroperasi 4 Agustus 1983 setelah diresmikan Presiden RI,memiliki kapasitas awal 200.000 barrel/hari. Kemudian mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM ditanah air,sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas ( debottlenecking ) pada tahun 1998/1999, kapasitasnya jugaditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari. Kilang ini mengolah minyak " cocktail " yaitu minyak campuran, tidak sajadari dalam negeri juga di impor dari luar negeri.

    Kilang Paraxylene Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun 1988 dan beropersi setelah diresmikan oleh Presiden RI tanggal 20Desember 1990. Kilang ini menghasilkan produk NBM dan Petrokimia. Pertimbangan pembangunan Kilang inididasarkan atas pertimbangan:

    1. Tersedianya bahan baku Naptha yang cukup dari Kilang Minyak II Cilacap.2. Adanya sarana pendukung berupa dermaga tangki dan utilitas.

    3. Disamping terbukanya peluang pasar baik didalam maupun luar negeri.

    VISI Menjadi Kilang Minyak yang kompetitif di Dunia

    MISI Mengolah Minyak Bumi menjadi produk BBM, Non BBM, dan Petrokimia untuk memberikan nilai tambah bagi

    Perusahaan

    Dengan Tujuan : Memuaskan Stakeholder melalui peningkatan kinerja Perusahaan secara Profesional, berstandar Internasional, dan

    berwawasan lingkungan

    Produk Yang Dihasilkan - Aspal Deskripsi Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis Asphaltic berbentuk semisolid, bersifatNon Metalik, larut dalam CS2 (Carbon Disulphide), mempunyai sifat waterproofing dan adhesive.Dikemas dalam bentuk : bulk (curah), drum. Untuk kebutuhan skala kecil telah disediakan aspal kemasan kartonukuran 5, 10, 20 dan 25 kg.

    Jenis Produk Penetrasi 60/70 (60 Pen)Penetrasi 80/100 (80 Pen)

  • 8/11/2019 Unit Pengolahan II Dumai.docx

    3/7

    Kegunaan Aspal PT PERTAMINA (PERSERO) digunakan diberbagai proyek di Indonesia untuk: Pembuatan jalan dan landasan pesawat yang berfungsi sebagai perekat, bahan pengisian dan bahan kedap air. Juga dapat digunakan sebagai pelindung/coating anti karat, isolasi listrik, kedap suara atau penyekat suara dan

    getaran bila dipakai untuk lantai.

    - Heavy Aromate Deskripsi Heavy Aromate adalah produk sampingan dari Kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacapyang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater.

    Kegunaan Sebagai bahan solvent.

    - Lube Base Oil Deskripsi Lube Base Oil adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi oleh MEK Dewaxing Unit (MDU)I, II, dan III di Kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap.Diproduksi dalam bentuk cair.

    Jenis Produk HVI - 60HVI - 95HVI - 160SHVI - 160BHVI - 650

    Kegunaan Sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan. Selain itu lube base oil

    juga digunakan untuk bahan kosmetika.

    - Low Sulphur Waxy Residue Deskripsi Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) merupakan bottom produk yang diproduksi oleh Crude Distilasi Unit Kilang PTPERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap.

    Kegunaan Sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk BBM dan NBM, disamping dapatdimanfaatkan sebagai pemanas di negara-negara bersuhu dingin.

    - Minarex Deskripsi Minarex dihasilkan oleh Kilang minyak PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap untuk memenuhikebutuhan proccessing oil pada industri barang karet, ban dan tinta cetak.Minarex sebagai proccessing aid sangat penting perannya dalam pembuatan komponen karet pada industri ban danindustri barang karet, yaitu:

    Memperbaiki proses penulakan dan pemekaran karet. Menurunkan kekentalan komponen karet.

    Jenis Produk Minarex AMinarex BMinarex H

    Kegunaan Minarex digunakan sebagai "pelarut" pada industri cetak, sehingga kualitas tinta menjadi lebih baik.

  • 8/11/2019 Unit Pengolahan II Dumai.docx

    4/7

    - Paraffinic Oil Deskripsi Paraffinic oil produksi Kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap adalah proccessing oil dari

    jenis Paraffinic dengan komposisi Paraffinic Hydrocarbon, Nepthenic, dan sedikit Aromatic Hydrocarbon.

    Jenis Produk Paraffinic Oil 60Paraffinic Oil 95

    Kegunaan Paraffinic oil pada umumnya digunakan sebagai proccessing oil pada produk karet yang berwarna terang yaitusebagai: Bahan kimia pembantu pada industri penghasil barang karet seperti ban kendaraan bermotor, tali kipas, suku

    cadang kendaraan. Proccessing oil dan extender untuk polymer karet alam dan karet sintesis Base oil untuk tinta cetak

    - Paraxylene Deskripsi -

    Kegunaan -

    - Slack Wax Deskripsi -

    Kegunaan -

    - Toluene Deskripsi Toluene diproduksi oleh Kilang Minyak PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap dalam bentuk cair.

    Kegunaan Sebagai bahan baku TNT (Bahan Peledak), solvent, pewarna, pembuat resin. Juga untuk bahan parfum, pembuatplasticizer dan obat-obatan.

    Unit Pengolahan VI - BalonganPT Pertamina (Persero) RU VI Balongan merupakan kilang keenam daritujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan

    kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil)menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM danPetrokimia

    RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar 200 kmarah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah diKilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional. SebagaiKilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang

  • 8/11/2019 Unit Pengolahan II Dumai.docx

    5/7

    tinggi. Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX,Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkanpendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. Selain itu RU VI Balongan mempunyai nilai strategisdalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yangmerupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

    Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, PT Pertamina Balongan terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki

    melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standarinternasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

    Visi Menjadi Kilang Terunggul Di Asia Pasifik Tahun 2015Misi Mengolah minyak bumi untuk memproduksi BBM, non BBM secara tepat jumlah, mutu, waktu dan berorientasi

    laba serta berdaya saing tingi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Mengoperasikan kilang yang berteknologi maju dan terpadu secara aman, andal, esien serta berwawasan

    lingkungan. Mengelola asset RU VI secara professional yang didukung oleh system manajemen yang tangguh berdasarkan

    semangat kebersamaan, keterbukaan, kepercayaan dan prinsip bisnis saling menguntungkan.

    Unit Pengolahan VII - KASIMSeiring dengan kebutuhan BBM di dalam negeri yang semakin meningkat,Pertamina berupaya untuk meningkatkan kemampuan produksi BBM darikilang-kilang BBM di dalam negeri.

    Sejalan dengan hal tersebut diatas maka dibangunlah Kilang BBM Kasim yang bertujuan memenuhi kebutuhan BBMuntuk daerah Papua dan sekitarnya, yang sebelumnya didatangkan dari Kilang BBM Balikpapan Kalimantan Timur.

    Pembangunan kilang BBM tersebut dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: Memacu Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Mengurangi Biaya Transportasi Meningkatkan Security Of Supply.Kilang BBM Kasim dibangun diatas areal seluas kurang lebih 80 HA. dan terletak di desa Malabam kecamatan Segetkabupaten Sorong Papua bersebelahan dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petro China, kurang lebih 90 kmsebelah selatan kota Sorong. Kilang tersebut mulai beroperasi sejak Juli 1997 sampai saat ini.Design Philosophy :

    Kilang BBM Kasim mengolah crude lokal produksi daerah kepala burung Papua. Lokasi Kilang BBM ini dipilihdisekitar area Petro China dengan dasar pertimbangan : Menghemat Biaya Transportasi karena dekat dengan Sumber Bahan Baku (Crude) dan Pasar Mengurangi Biaya Investasi dengan memanfaatkan beberapa fasilitas yang tersedia diarea Petro China antara

    lain Dermaga, Acces Road, Tanki Dan Lain - Lain. Tersedianya Area dengan luas yang cukup untuk Pengembangan Kilang BBM Kasim diwaktu yang akan datang. Lokasi Kilang Di Tengah Hutan (Jauh Dari Pemukiman Penduduk).BASIS PERENCANAAN :

    Kilang BBM Kasim mempunyai kapasitas 10.000 barrel / hari, dirancang untuk mengolah Crude(minyak mentah)Walio (60%) dan Salawati (40%).Produk yang dihasilkan adalah : Fuel Gas : 969 Barrel / Hari Premium : 1.987 Barrel / Hari (Unleaded)

  • 8/11/2019 Unit Pengolahan II Dumai.docx

    6/7

  • 8/11/2019 Unit Pengolahan II Dumai.docx

    7/7

    API Separator.2. Pengendalian Sludge : Penampungan sementara di Bak / Sludge Pond ( 2 x 4 x 2,5) jumlah : 3 bak. Dan selanjutnya dipindahkan ke

    drum-drum yang diletakkan di Yard Limbah B3.