undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

32
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan bidang ekonomi khususnya kelancaran produksi dan distribusi barang dalam sistem perdagangan diarahkan pada upaya memajukan kesejahteraan umum yang berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa untuk mendukung terwujudnya kelancaran produksi dan distribusi barang, diperlukan adanya Sistem Resi Gudang sebagai salah satu instrumen pembiayaan; c. bahwa agar penyelenggaraan Sistem Resi Gudang dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur serta memberikan kepastian hukum bagi pihak yang melakukan kegiatan dalam Sistem Resi Gudang, maka diperlukan landasan hukum yang kuat; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Resi Gudang; Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : . . .

Upload: hadieu

Post on 16-Jan-2017

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 2006

TENTANG

SISTEM RESI GUDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pembangunan bidang ekonomi khususnyakelancaran produksi dan distribusi barang dalam sistemperdagangan diarahkan pada upaya memajukankesejahteraan umum yang berkeadilan sosial berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

b. bahwa untuk mendukung terwujudnya kelancaranproduksi dan distribusi barang, diperlukan adanya SistemResi Gudang sebagai salah satu instrumen pembiayaan;

c. bahwa agar penyelenggaraan Sistem Resi Gudang dapatberjalan dengan lancar, tertib, dan teratur sertamemberikan kepastian hukum bagi pihak yang melakukankegiatan dalam Sistem Resi Gudang, maka diperlukanlandasan hukum yang kuat;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentukUndang-Undang tentang Sistem Resi Gudang;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (4)Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : . . .

Page 2: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 2 -

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM RESI GUDANG.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Sistem Resi Gudang adalah kegiatan yang berkaitandengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, danpenyelesaian transaksi Resi Gudang.

2. Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atasbarang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan olehPengelola Gudang.

3. Derivatif Resi Gudang adalah turunan Resi Gudang yangdapat berupa kontrak berjangka Resi Gudang, Opsi atasResi Gudang, indeks atas Resi Gudang, surat berhargadiskonto Resi Gudang, unit Resi Gudang, atau derivatiflainnya dari Resi Gudang sebagai instrumen keuangan.

4. Gudang adalah semua ruangan yang tidak bergerak dantidak dapat dipindah-pindahkan dengan tujuan tidakdikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusussebagai tempat penyimpanan barang yang dapatdiperdagangkan secara umum dan memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri.

5. Barang adalah setiap benda bergerak yang dapatdisimpan dalam jangka waktu tertentu dandiperdagangkan secara umum.

6. Barang Bercampur adalah barang-barang yang secaraalami atau kebiasaan dalam praktik perdagangandianggap setara serta sama satuan unitnya dan dapatdisimpan secara bercampur.

7. Pemegang Resi Gudang adalah pemilik barang atau pihakyang menerima pengalihan dari pemilik barang ataupihak lain yang menerima pengalihan lebih lanjut.

8. Pengelola Gudang adalah pihak yang melakukan usahapergudangan, baik Gudang milik sendiri maupun milikorang lain, yang melakukan penyimpanan, pemeliharaan,dan pengawasan barang yang disimpan oleh pemilikbarang serta berhak menerbitkan Resi Gudang.

9. Hak Jaminan . . .

Page 3: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 3 -

9. Hak Jaminan atas Resi Gudang, yang selanjutnya disebutHak Jaminan, adalah hak jaminan yang dibebankan padaResi Gudang untuk pelunasan utang, yang memberikankedudukan untuk diutamakan bagi penerima hakjaminan terhadap kreditor yang lain.

10. Menteri adalah Menteri yang melaksanakan urusanpemerintahan di bidang perdagangan.

11. Badan Pengawas Sistem Resi Gudang yang selanjutnyadisebut Badan Pengawas adalah unit organisasi di bawahMenteri yang diberi wewenang untuk melakukanpembinaan, pengaturan, dan pengawasan pelaksanaanSistem Resi Gudang.

12. Lembaga Penilaian Kesesuaian adalah lembagaterakreditasi yang melakukan serangkaian kegiatanuntuk menilai atau membuktikan bahwa persyaratantertentu yang berkaitan dengan produk, proses, sistem,dan/atau personel terpenuhi.

13. Pusat Registrasi Resi Gudang yang selanjutnya disebutPusat Registrasi adalah badan usaha berbadan hukumyang mendapat persetujuan Badan Pengawas untukmelakukan penatausahaan Resi Gudang dan DerivatifResi Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan,pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hakjaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringaninformasi.

BAB IILINGKUP RESI GUDANG

Bagian KesatuBentuk dan Sifat

Pasal 2

(1) Resi Gudang hanya dapat diterbitkan oleh PengelolaGudang yang telah memperoleh persetujuan BadanPengawas.

(2) Derivatif Resi Gudang hanya dapat diterbitkan oleh bank,lembaga keuangan nonbank, dan pedagang berjangkayang telah mendapat persetujuan Badan Pengawas.

(3) Resi Gudang . . .

Page 4: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 4 -

(3) Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang dapat diterbitkandalam bentuk warkat atau tanpa warkat.

(4) Penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudangdilaksanakan oleh Pusat Registrasi yang mendapatpersetujuan Badan Pengawas.

(5) Badan Pengawas menetapkan Pusat Registrasi untukmelakukan penatausahaan Resi Gudang dan DerivatifResi Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan,pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hakjaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringaninformasi.

Pasal 3

(1) Resi Gudang terdiri atas Resi Gudang Atas Nama danResi Gudang Atas Perintah.

(2) Resi Gudang Atas Nama sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah Resi Gudang yang mencantumkan namapihak yang berhak menerima penyerahan barang.

(3) Resi Gudang Atas Perintah sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah Resi Gudang yang mencantumkanperintah pihak yang berhak menerima penyerahanbarang.

Pasal 4

(1) Resi Gudang dapat dialihkan, dijadikan jaminan utang,atau digunakan sebagai dokumen penyerahan barang.

(2) Resi Gudang sebagai dokumen kepemilikan dapatdijadikan jaminan utang sepenuhnya tanpadipersyaratkan adanya agunan lainnya.

Pasal 5

Resi Gudang harus memuat sekurang-kurangnya:a. judul Resi Gudang;b. jenis Resi Gudang, yaitu Resi Gudang Atas Nama atau

Resi Gudang Atas Perintah;c. nama dan alamat pihak pemilik barang;d. lokasi gudang tempat penyimpanan barang;e. tanggal penerbitan;

f. nomor . . .

Page 5: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 5 -

f. nomor penerbitan;g. waktu jatuh tempo;h. deskripsi barang;i. biaya penyimpanan;j. tanda tangan pemilik barang dan Pengelola Gudang; dank. nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat barang

dimasukkan ke dalam Gudang.

Bagian KeduaPenerbitan Resi Gudang

Pasal 6

(1) Setiap pemilik Barang yang menyimpan barang diGudang berhak memperoleh Resi Gudang.

(2) Pengelola Gudang menerbitkan Resi Gudang untuk setiappenyimpanan barang setelah pemilik barangmenyerahkan barangnya.

Bagian KetigaResi Gudang Pengganti

Pasal 7

(1) Dalam hal Resi Gudang hilang atau rusak, PengelolaGudang wajib menerbitkan Resi Gudang Pengganti ataspermintaan Pemegang Resi Gudang.

(2) Permintaan penerbitan Resi Gudang Penggantisebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertaibukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secarahukum.

(3) Pengelola Gudang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertanggung jawab atas segala kerugian yang dideritaoleh setiap pihak sebagai akibat dari tidakdicantumkannya tanda kata “Resi Gudang Pengganti”.

(4) Resi Gudang yang hilang atau rusak dinyatakan tidakberlaku setelah diterbitkan Resi Gudang Pengganti.

(5) Resi Gudang Pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan ResiGudang yang digantikan.

Bagian Keempat . . .

Page 6: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 6 -

Bagian KeempatPengalihan Resi Gudang

Pasal 8

(1) Pengalihan Resi Gudang Atas Nama dilakukan denganakta autentik.

(2) Pengalihan Resi Gudang Atas Perintah dilakukan denganendosemen yang disertai penyerahan Resi Gudang.

(3) Pihak yang mengalihkan Resi Gudang wajib melaporkankepada Pusat Registrasi.

(4) Resi Gudang yang telah jatuh tempo tidak dapatdialihkan.

Pasal 9

(1) Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang dapatdiperdagangkan di bursa atau di luar bursa.

(2) Dalam hal Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudangdiperdagangkan di bursa, mekanisme transaksinyatunduk pada ketentuan bursa tempat Resi Gudangtersebut diperdagangkan.

Pasal 10

(1) Penerima pengalihan Resi Gudang memperoleh hak atasdokumen dan barang.

(2) Pihak yang mengalihkan Resi Gudang memberikanjaminan kepada penerima pengalihan bahwa:a. Resi Gudang tersebut asli;b. penerima pengalihan dianggap tidak mempunyai

pengetahuan atas setiap fakta yang dapatmengganggu keabsahan Resi Gudang;

c. pihak yang mengalihkan mempunyai hak untukmengalihkan Resi Gudang;

d. penerima pengalihan selanjutnya dibebaskan darisegala tanggung jawab atas kesalahan pengalihanPemegang Resi Gudang terdahulu; dan

e. proses pengalihan telah terjadi secara sah sesuaidengan undang-undang.

Pasal 11 . . .

Page 7: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 7 -

Pasal 11

Pengalihan Resi Gudang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (1) dan ayat (2) dapat terjadi karena:a. pewarisan;b. hibah;c. jual beli; dan/ataud. sebab-sebab lain yang dibenarkan undang-undang,

termasuk pemilikan barang karena pembubaran badanusaha yang semula merupakan Pemegang Resi Gudang.

Bagian KelimaHak Jaminan

Pasal 12

(1) Perjanjian Hak Jaminan merupakan perjanjian ikutandari suatu perjanjian utang-piutang yang menjadiperjanjian pokok.

(2) Setiap Resi Gudang yang diterbitkan hanya dapatdibebani satu jaminan utang.

Pasal 13

Penerima Hak Jaminan harus memberitahukan perjanjianpengikatan Resi Gudang sebagai Hak Jaminan kepada PusatRegistrasi dan Pengelola Gudang.

Pasal 14

(1) Pembebanan Hak Jaminan terhadap Resi Gudang dibuatdengan Akta Perjanjian Hak Jaminan.

(2) Perjanjian Hak Jaminan sebagaimana dimaksud padaayat (1) sekurang-kurangnya memuat:

a. identitas pihak pemberi dan penerima Hak Jaminan;b. data perjanjian pokok yang dijamin dengan Hak

Jaminan;c. spesifikasi Resi Gudang yang diagunkan;d. nilai jaminan utang; dane. nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat

barang dimasukkan ke dalam Gudang.

Pasal 15 . . .

Page 8: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 8 -

Pasal 15

Hak Jaminan yang dimiliki oleh penerima Hak Jaminan hapuskarena hal-hal sebagai berikut:a. hapusnya utang pokok yang dijamin dengan Hak

Jaminan dan;b. pelepasan Hak Jaminan oleh penerima Hak Jaminan.

Pasal 16

(1) Apabila pemberi Hak Jaminan cedera janji, penerima HakJaminan mempunyai hak untuk menjual objek jaminanatas kekuasaan sendiri melalui lelang umum ataupenjualan langsung.

(2) Penerima Hak Jaminan memiliki hak untuk mengambilpelunasan piutangnya atas hasil penjualan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi biayapenjualan dan biaya pengelolaan.

(3) Penjualan objek jaminan sebagaimana dimaksud padaayat (1) hanya dapat dilakukan atas sepengetahuan pihakpemberi Hak Jaminan.

Bagian KeenamPenyerahan Barang

Pasal 17

(1) Penyerahan Barang wajib dilakukan oleh PengelolaGudang kepada Pemegang Resi Gudang pada saat ResiGudang telah jatuh tempo atau atas permintaanPemegang Resi Gudang.

(2) Pengelola Gudang menyerahkan Barang kepadaPemegang Resi Gudang terakhir.

Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai penerbitan, pengalihan ResiGudang, Resi Gudang Pengganti, Derivatif Resi Gudang,pembebanan Hak Jaminan, dan penyerahan Barang diaturdengan Peraturan Pemerintah.

BAB III . . .

Page 9: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 9 -

BAB IIIKELEMBAGAAN

Bagian KesatuUmum

Pasal 19

Kebijakan umum di bidang Sistem Resi Gudang ditetapkanoleh Menteri.

Bagian KeduaBadan Pengawas

Pasal 20

(1) Badan Pengawas bertugas melakukan pembinaan,pengaturan, dan pengawasan terhadap kegiatan yangberkaitan dengan Sistem Resi Gudang.

(2) Badan Pengawas bertanggung jawab kepada Menteri.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi,pengangkatan, dan pemberhentian Badan Pengawasdiatur dengan Peraturan Presiden.

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (1), Badan Pengawasberwenang:a. memberikan persetujuan sebagai Pengelola Gudang,

Lembaga Penilaian Kesesuaian, dan Pusat Registrasiserta bank, lembaga keuangan nonbank, dan pedagangberjangka sebagai penerbit Derivatif Resi Gudang;

b. memeriksa Pengelola Gudang, Lembaga PenilaianKesesuaian, Pusat Registrasi, dan pedagang berjangka;

c. memerintahkan pemeriksaan dan penyidikan terhadapsetiap pihak yang diduga melakukan pelanggaranterhadap ketentuan Undang-Undang ini dan/atauperaturan pelaksanaannya;

d. menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaantertentu;

e. melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegahkerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaranketentuan Undang-Undang ini dan/atau peraturanpelaksanaannya; dan

f. membuat . . .

Page 10: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 10 -

f. membuat penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknisberdasarkan Undang-Undang ini dan/atau peraturanpelaksanaannya.

Bagian KetigaPengelola Gudang

Pasal 22

(1) Gudang dalam Sistem Resi Gudang harus memenuhipersyaratan teknis sebagai tempat penyimpanan barang.

(2) Gudang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmendapat persetujuan dari Badan Pengawas.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis dantata cara mendapatkan persetujuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 23

(1) Pengelola Gudang harus berbentuk badan usahaberbadan hukum dan telah mendapat persetujuan BadanPengawas.

(2) Pengelola Gudang dilarang menerbitkan lebih dari satuResi Gudang untuk barang yang sama yang disimpan diGudang.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelola Gudangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 24

(1) Pengelola Gudang wajib membuat perjanjian pengelolaanbarang secara tertulis dengan pemilik barang ataukuasanya.

(2) Perjanjian pengelolaan barang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:a. identitas para pihak;b. hak dan kewajiban para pihak;c. jangka waktu penyimpanan;d. deskripsi barang; dane. asuransi.

(3) Kuasa . . .

Page 11: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 11 -

(3) Kuasa untuk membuat perjanjian pengelolaan barangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat dalambentuk tertulis.

Pasal 25

(1) Pengelola Gudang, berdasarkan kesepakatan, dapatmencampur barang yang jenis, standar mutu, dan unitsatuannya setara atau menurut kebiasaan praktikperdagangan.

(2) Pengelola Gudang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib menyerahkan bagian Barang Bercampur kepadaPemegang Resi Gudang sesuai dengan jumlah dan mutuyang tercantum dalam Resi Gudang.

Pasal 26

Dalam hal Pemegang Resi Gudang cedera janji, PengelolaGudang dapat menjual Resi Gudang secara langsung ataumelalui lelang umum berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan persetujuan Badan Pengawas.

Pasal 27

(1) Pengelola Gudang bertanggung jawab atas kesalahanpenulisan keterangan dalam Resi Gudang.

(2) Pengelola Gudang bertanggung jawab atas kehilangandan/atau kerugian barang yang disebabkan olehkelalaiannya dalam menyimpan dan menyerahkanbarang.

Bagian KeempatLembaga Penilaian Kesesuaian

Pasal 28

Kegiatan penilaian kesesuaian dalam Sistem Resi Gudangdilakukan oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian dan mendapatpersetujuan Badan Pengawas.

Pasal 29 . . .

Page 12: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 12 -

Pasal 29

Lembaga Penilaian Kesesuaian mengeluarkan sertifikat untukbarang yang sekurang-kurangnya memuat:a. nomor dan tanggal penerbitan;b. identitas pemilik barang;c. jenis dan jumlah barang;d. sifat barang;e. metode pengujian mutu barang;f. tingkat mutu dan kelas barang;g. jangka waktu mutu barang; danh. tanda tangan pihak yang berwenang mewakili lembaga.

Pasal 30

(1) Lembaga Penilaian Kesesuaian bertanggung jawab atassegala keterangan yang tercantum dalam sertifikat untukbarang.

(2) Lembaga Penilaian Kesesuaian tidak bertanggung jawabatas perubahan mutu barang yang diakibatkan olehkelalaian Pengelola Gudang.

Pasal 31

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata caramendapatkan persetujuan sebagai Lembaga PenilaianKesesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 diaturdengan Peraturan Pemerintah.

Bagian KelimaHubungan Kelembagaan Pusat dan Daerah

Pasal 32

Urusan Pemerintah Pusat di bidang pembinaan Sistem ResiGudang meliputi:a. penyusunan kebijakan nasional untuk mempercepat

pengembangan Sistem Resi Gudang;b. pengoordinasian antar sektor pertanian, keuangan,

perbankan, dan sektor terkait lainnya untukpengembangan Sistem Resi Gudang;

c. pengoordinasian . . .

Page 13: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 13 -

c. pengoordinasian antara Sistem Resi Gudang danPerdagangan Berjangka Komoditi;

d. pengembangan standardisasi komoditas danpengembangan infrastuktur teknologi informasi;

e. pemberian kemudahan bagi sektor usaha kecil danmenengah, serta kelompok tani di bidang Sistem ResiGudang; dan

f. penguatan kelembagaan Sistem Resi Gudang daninfrastruktur pendukungnya, khususnya sektorkeuangan dan pasar lelang komoditas.

Pasal 33

Urusan Pemerintah Daerah di bidang pembinaan Sistem ResiGudang meliputi:a. pembuatan kebijakan daerah untuk mempercepat

pelaksanaan Sistem Resi Gudang;b. pengembangan komoditas unggulan di daerah;c. penguatan peran pelaku usaha ekonomi kerakyatan

untuk mengembangkan pelaksanaan Sistem ResiGudang; dan

d. pemfasilitasan pengembangan pasar lelang komoditas.

Bagian KeenamPusat Registrasi

Pasal 34

(1) Kegiatan sebagai Pusat Registrasi hanya dapat dilakukanoleh badan usaha berbadan hukum dan mendapatPersetujuan Badan Pengawas.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pusat Registrasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah

Bagian KetujuhPraktek Perdagangan Yang Dilarang

Pasal 35

Setiap pihak dilarang melakukan manipulasi data atauketerangan yang berkaitan dengan penerbitan Resi Gudangdan Derivatif Resi Gudang.

BAB IV . . .

Page 14: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 14 -

BAB IVPEMBUKUAN DAN PELAPORAN

Pasal 36

Pengelola Gudang, Pusat Registrasi, dan Lembaga PenilaianKesesuaian wajib:a. membuat, menyimpan pembukuan, dan catatan kegiatan

yang berkaitan dengan Sistem Resi Gudang; danb. menyampaikan laporan secara berkala dan/atau

sewaktu-waktu kepada Badan Pengawas.

Pasal 37

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembukuan dan pelaporansebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

BAB VPEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN

Bagian KesatuPemeriksaan

Pasal 38

(1) Pemeriksa di lingkungan Badan Pengawas dapatmelakukan pemeriksaan terhadap setiap pihak yangdiduga melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Sistem Resi Gudang.

(2) Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), pemeriksa berwenang meminta keterangandan/atau konfirmasi dari setiap pihak yang didugamelakukan pelanggaran peraturan perundang-undangandi bidang Sistem Resi Gudang.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaanpemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Kedua . . .

Page 15: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 15 -

Bagian KeduaPenyidikan

Pasal 39

(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan BadanPengawas diberi wewenang khusus sebagai penyidiksebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untukmelakukan penyidikan tindak pidana di bidang SistemResi Gudang.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berwenang:a. memeriksa kebenaran laporan atau keterangan yang

berkenaan dengan tindak pidana di bidang Sistem ResiGudang;

b. memeriksa setiap Pihak yang diduga melakukantindak pidana di bidang Sistem Resi Gudang;

c. meminta keterangan dan barang bukti dari setiapPihak sehubungan dengan peristiwa tindak pidana dibidang Sistem Resi Gudang; dan

d. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaantugas penyidikan tindak pidana di bidang Sistem ResiGudang.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan saat dimulainya penyidikan kepadaPenuntut Umum.

BAB VISANKSI ADMINISTRATIF DAN

KETENTUAN PIDANA

Bagian KesatuSanksi Administratif

Pasal 40

(1) Badan Pengawas berwenang mengenakan sanksiadministratif atas pelanggaran terhadap Pasal 24 danPasal 36.

(2) Sanksi . . .

Page 16: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 16 -

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat berupa:

a. peringatan tertulis;b. denda administratif;c. pembatasan kegiatan usaha;d. pembekuan kegiatan usaha; dan/ataue. pembatalan persetujuan.

Pasal 41

Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimanadimaksud dalam Pasal 40 diatur lebih lanjut dalam PeraturanPemerintah.

Bagian KeduaKetentuan Pidana

Pasal 42

Setiap orang yang melakukan manipulasi data atauketerangan yang berkaitan dengan Resi Gudang dan DerivatifResi Gudang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 diancamdengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun danpidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluhmiliar rupiah).

Pasal 43

Setiap orang yang melakukan kegiatan Sistem Resi Gudangtanpa memiliki persetujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (2), Pasal 23 ayat (1), Pasal 28, dan Pasal 34,diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahundan pidana denda paling banyak Rp6.500.000.000,00 (enammiliar lima ratus juta rupiah).

BAB VII . . .

Page 17: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 17 -

BAB VIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 44

(1) Sebelum Badan Pengawas dibentuk berdasarkanketentuan Undang-Undang ini, maka tugas, fungsi, dankewenangan Badan Pengawas dilaksanakan oleh BadanPengawas Perdagangan Berjangka Komoditi sebagaimanadiatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Sebelum Pusat Registrasi dibentuk berdasarkanketentuan Undang-Undang ini, maka Badan PengawasPerdagangan Berjangka Komoditi memberikanpersetujuan kepada Lembaga Kliring Berjangka untukmelaksanakan fungsi registrasi sebagaimana diaturdalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 45

(1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semuaperaturan perundang-undangan yang telah dikeluarkansebelum berlakunya Undang-Undang ini dinyatakan tetapberlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diaturdengan ketentuan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini.

(2) Semua peraturan perundang-undangan yang diperlukanuntuk melaksanakan Undang-Undang ini harusdiselesaikan paling lambat 1 (satu) tahun sejakdiundangkannya Undang-Undang ini.

Pasal 46

Undang-Undang ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar . . .

Page 18: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 18 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggal 14 Juli 2006

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 14 Juli 2006

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HAMID AWALUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2006 NOMOR 59

Salinan sesuai dengan aslinyaDEPUTI MENTERI SEKRETARIS NEGARA

BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN,

ABDUL WAHID

Page 19: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 2006

TENTANG

SISTEM RESI GUDANG

I. U M U M

Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakatadil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam wadah Negara KesatuanRepublik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyatdalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dandinamis. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila yangmencakup seluruh aspek kehidupan bangsa diselenggarakan bersama olehmasyarakat dan pemerintah. Masyarakat sebagai pelaku utamapembangunan dan pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing,melindungi, serta menumbuhkan suasana yang kondusif.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat pada era globalisasidiperlukan kesiapan dunia usaha untuk menghadapi perubahan yangsangat cepat di bidang ekonomi khususnya perdagangan. Salah satu upayauntuk menghadapi persaingan tersebut, diperlukan instrumen dalampenataan sistem perdagangan yang efektif dan efisien, sehingga hargabarang yang ditawarkan dapat bersaing di pasar global.

Efisiensi perdagangan dapat tercapai apabila didukung oleh iklim usahayang kondusif dengan tersedianya dan tertatanya sistem pembiayaanperdagangan yang dapat diakses oleh setiap pelaku usaha secara tepatwaktu.

Sistem pembiayaan perdagangan sangat diperlukan bagi dunia usaha untukmenjamin kelancaran usahanya terutama bagi usaha kecil dan menengah,termasuk petani yang umumnya menghadapi masalah pembiayaan karenaketerbatasan akses dan jaminan kredit.

Sistem Resi Gudang merupakan salah satu instrumen penting dan efektifdalam sistem pembiayaan perdagangan. Sistem Resi Gudang dapatmemfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventoriatau barang yang disimpan di gudang. Sistem Resi Gudang juga bermanfaatdalam menstabilkan harga pasar dengan memfasilitasi cara penjualan yangdapat dilakukan sepanjang tahun. Di samping itu, Sistem Resi Gudangdapat digunakan oleh Pemerintah untuk pengendalian harga danpersediaan nasional.

Resi . . .

Page 20: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 2 -

Resi Gudang sebagai alas hak (document of title) atas barang dapatdigunakan sebagai agunan karena Resi Gudang tersebut dijamin dengankomoditas tertentu dalam pengawasan Pengelola Gudang yang terakreditasi.Sistem Resi Gudang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistempemasaran yang telah dikembangkan di berbagai negara. Sistem ini terbuktitelah mampu meningkatkan efisiensi sektor agroindustri karena baikprodusen maupun sektor komersial dapat mengubah status sediaan bahanmentah dan setengah jadi menjadi suatu produk yang dapatdiperjualbelikan secara luas. Hal ini dimungkinkan karena Resi Gudangjuga merupakan instrumen keuangan yang dapat diperjualbelikan,dipertukarkan, dan dalam perdagangan derivatif dapat diterima sebagai alatpenyelesaian transaksi kontrak berjangka yang jatuh tempo di bursaberjangka.

Dalam Sistem Resi Gudang pembiayaan yang akan diperoleh pemilik barangtidak hanya berasal dari perbankan dan lembaga keuangan nonbank, tetapidapat berasal dari investor melalui Derivatif Resi Gudang. Adapunpengaturan mengenai transaksi Derivatif Resi Gudang tunduk padaketentuan-ketentuan yang mengatur hal tersebut.

Sebagai surat berharga, Resi Gudang juga dapat dialihkan ataudiperjualbelikan di pasar yang terorganisasi (bursa) atau di luar bursa olehPemegang Resi Gudang kepada pihak ketiga. Dengan terjadinya pengalihanResi Gudang tersebut, kepada Pemegang Resi Gudang yang baru diberikanhak untuk mengambil barang yang tercantum di dalamnya. Hal ini akanmenciptakan sistem perdagangan yang lebih efisien dengan menghilangkankomponen biaya pemindahan barang.

Undang-Undang tentang Sistem Resi Gudang ini dimaksudkan untukmemberikan kepastian hukum, menjamin dan melindungi kepentinganmasyarakat, kelancaran arus barang, efisiensi biaya distribusi barang, sertamampu menciptakan iklim usaha yang dapat lebih mendorong lajupembangunan nasional. Untuk mendukung maksud tersebut diperlukansinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan sektor-sektorterkait yang mendukung Sistem Resi Gudang, serta pasar lelang komoditas.

Dengan Undang-Undang ini, diharapkan Sistem Resi Gudang dapat menjadisalah satu pilar pembangunan ekonomi nasional yang berasaskankekeluargaan menurut dasar-dasar demokrasi ekonomi sebagaipengejawantahan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2 . . .

Page 21: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 3 -

Pasal 2

Ayat (1)

Sebagai bukti kepemilikan, Resi Gudang adalah surat berharga yangmewakili barang yang disimpan di Gudang.

Ayat (2)

Pedagang berjangka adalah badan usaha yang telah terdaftar diBadan Pengawas yang hanya berhak melakukan transaksi untuk dirisendiri atau kelompok usahanya.

Ayat (3)

Resi Gudang dengan warkat adalah surat berharga yangkepemilikannya berupa sertifikat baik atas nama maupun atasperintah, sedangkan Resi Gudang tanpa warkat (scripless) adalahsurat berharga yang kepemilikannya dicatat secara elektronis. Dalamhal Resi Gudang tanpa warkat, bukti kepemilikan yang autentik dansah adalah pencatatan kepemilikan secara elektronis. Carapencatatan secara elektronis dimaksudkan agar pengadministrasiandata kepemilikan dan penyelesaian transaksi perdagangan ResiGudang tanpa warkat dapat diselenggarakan secara efisien, cepat,aman, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ayat (4)

Kegiatan Pusat Registrasi dapat dilakukan oleh lembaga kliringberjangka yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi atau badanusaha lain yang khusus dibentuk untuk itu dan memenuhipersyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Penatausahaan olehPusat Registrasi mempunyai tujuan agar peredaran, pengalihan,serta penjaminan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang baik yangwarkat maupun tanpa warkat dapat dipantau oleh Pusat Registrasisehingga memberikan kepastian hukum bagi Pemegang Resi Gudangdan kreditor. Selain itu, dengan penatausahaan yang terpusat akanmemudahkan pemerintah memantau sediaan nasional.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Penggunaan Resi Gudang Atas Nama dan Resi Gudang Atas Perintahdalam Sistem Resi Gudang adalah untuk memberikan pilihankepada pemilik barang berdasarkan kebutuhannya.

Ayat (2) . . .

Page 22: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 4 -

Ayat (2)

Resi Gudang Atas Nama apabila mencantumkan nama pihak yangberhak menerima harus dengan jelas tanpa tambahan apa pun.

Ayat (3)

Resi Gudang Atas Perintah apabila nama pihak yang berhakmenerima disebut dengan jelas dengan tambahan kata-kata atasperintah.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Ayat (1)

Resi Gudang yang hilang atau rusak tidak mengubah statusPemegang Resi Gudang sebagai pemilik barang. Oleh karena itu,Pengelola Gudang mempunyai kewajiban untuk menerbitkan ResiGudang baru yang memuat penjelasan nomor dan tanggalpenerbitan Resi Gudang yang asli dengan diberi tanda kata “ResiGudang Pengganti”. Resi Gudang dikategorikan rusak apabila satuatau lebih hal-hal yang seharusnya tercantum dalam Resi Gudangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tidak terbaca, terhapus, atauhilang.

Ayat (2)

Dalam hal Resi Gudang hilang, maka yang dimaksud dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan antara lain adalah bukti-bukti berupa surat keterangan dari instansi berwenang yangmenjelaskan mengenai hilangnya Resi Gudang dan dokumenpendukung lainnya. Dalam hal Resi Gudang rusak, penggantiannyahanya dapat dilakukan, apabila Pemegang Resi Gudangmenyerahkan Resi Gudang yang rusak tersebut kepada PengelolaGudang.

Ayat (3) . . .

Page 23: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 5 -

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan perlindunganhukum kepada Pemegang Resi Gudang berikutnya.

Ayat (4)

Ketentuan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinyapenyalahgunaan Resi Gudang yang telah jatuh tempo, yang dapatmenimbulkan kerugian bagi pihak lain.

Pasal 9

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan bursa adalah bursa berjangka, bursa efek,atau bursa lain sebagai pasar yang terorganisasi (organizedmarket).

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12 . . .

Page 24: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 6 -

Pasal 12

Ayat (1)

Lembaga jaminan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 4Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang merupakanpelaksanaan Pasal 51 Undang-Undang Pokok Agraria dan sekaligussebagai pengganti Lembaga Hipotek atas tanah dan creditverband. Disamping itu, hak jaminan lainnya yang banyak digunakan dewasaini adalah gadai, hipotek selain tanah dan jaminan fidusia. Namun,dari berbagai ketentuan jaminan tersebut, dan denganmemperhatikan sifatnya, Resi Gudang tidak dapat dijadikan objekyang dapat dibebani oleh satu di antara bentuk jaminan tersebut.Undang-Undang ini dimaksudkan untuk menampung kebutuhanPemegang Resi Gudang atas ketersediaan dana melalui lembagajaminan tanpa harus mengubah bangunan hukum mengenailembaga-lembaga jaminan yang sudah ada. Dengan demikian,Undang-Undang ini menciptakan lembaga hukum jaminan tersendiridi luar lembaga-lembaga jaminan yang telah ada yang disebut “HakJaminan atas Resi Gudang” sebagai salah satu sarana untukmembantu kegiatan usaha dan memberikan kepastian hukumkepada para pihak yang berkepentingan. Secara khusus, ayat inimenegaskan kembali ketentuan mengenai dibuatnya terlebih dahuluperjanjian kredit antara Pemegang Resi Gudang dengan kreditoryang menjadi perjanjian pokok untuk dapat diberikannya jaminandengan Resi Gudang sebagaimana sifat hak jaminan padaumumnya. Hak Jaminan dalam Undang-Undang ini meliputi klaimasuransi dalam hal barang sebagaimana tersebut dalam ResiGudang yang menjadi objek hak jaminan diasuransikan.

Ayat (2)

Resi Gudang yang dijadikan jaminan wajib diserahkan atau beradadalam penguasaan kreditor selaku penerima jaminan. Oleh karenaitu, apabila telah berada ditangan kreditor penerima jaminan, ResiGudang tersebut tidak mungkin lagi dijaminkan ulang.

Pasal 13

Pemberitahuan ini memuat pula data perjanjian pokok utang piutangyang mendasari timbulnya jaminan. Pemberitahuan tersebut akanmempermudah Pusat Registrasi dan Pengelola Gudang dalam rangkamencegah adanya penjaminan ganda serta memantau peredaran ResiGudang dan memberikan kepastian hukum tentang pihak yang berhakatas barang dalam hal terjadi cedera janji.

Pasal 14 . . .

Page 25: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 7 -

Pasal 14

Ayat (1)

Ketentuan ini dimaksudkan untuk lebih melindungi danmemberikan kekuatan hukum bagi para pihak dan dapat digunakansebagai salah satu alat bukti yang sempurna dalam penyelesaiansetiap perselisihan yang muncul di kemudian hari.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan data perjanjian pokok adalahmengenai jenis perjanjian dan utang yang dijamin dengan hakjaminan, jumlah, serta tanggal jatuh tempo utang.

Huruf c

Spesifikasi Resi Gudang memuat seluruh data yang tercantumdalam Resi Gudang.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Pasal 15

Huruf a

Sesuai dengan sifat ikutan dari Hak Jaminan, adanya Hak Jaminanbergantung pada adanya piutang yang dijamin pelunasannya.Apabila piutang tersebut hapus karena hapusnya utang atau karenapelepasan, dengan sendirinya hak jaminan yang bersangkutanmenjadi hapus. Yang dimaksud dengan hapusnya utang, antara lain,karena pelunasan dari Pemegang Resi Gudang atau terjadinyaperpindahan kreditor. Bukti hapusnya utang berupa keteranganyang dibuat kreditor.

Huruf b . . .

Page 26: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 8 -

Huruf b

Dalam hal-hal tertentu, yakni hubungan antara Pemegang ResiGudang dan kreditor didasari kepercayaan, kreditor merasa tidakperlu lagi memegang hak jaminan dan melepaskan hak jaminantersebut. Dalam hal ini, kreditor tidak lagi memegang hak jaminandan Resi Gudang yang dijaminkan diserahkan kembali kepadaPemegang Resi Gudang.

Pasal 16

Ayat (1)

Ketentuan ini dimaksudkan bahwa Penerima Hak Jaminanmempunyai hak eksekusi melalui lelang umum atau penjualanlangsung tanpa memerlukan penetapan pengadilan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan biaya pengelolaan, antara lain, meliputi biayapenyimpanan dan biaya asuransi.

Ayat (3)

Sebelum melakukan eksekusi terhadap objek jaminan, penerima HakJaminan harus memberitahukan secara tertulis kepada pemberi HakJaminan.

Pasal 17

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan Pemegang Resi Gudang terakhir adalahorang atau pihak yang terakhir tertera namanya dalam ResiGudang. Dalam hal Resi Gudang tanpa warkat, pihak terakhiryang dicatat secara elektronis adalah pihak yang berhakmenerima penyerahan barang.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19 . . .

Page 27: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 9 -

Pasal 19

Yang dimaksud dengan kebijakan umum adalah kebijakan di bidangperdagangan yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengankebijakan mengenai perlindungan kepentingan masyarakat terhadapkemungkinan penyalahgunaan Sistem Resi Gudang, kelancaran distribusiBarang, dan efisiensi biaya.

Pasal 20

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 21

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam huruf ini adalahpemeriksaan secara berkala dan sewaktu-waktu apabila diperlukanterhadap pihak yang memiliki persetujuan dari Badan Pengawas.Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Badan Pengawas denganmewajibkan pihak dimaksud untuk menyampaikan laporan tertentuatau memeriksa kantor dan catatan seperti pembukuan, dokumen,atau catatan lain.

Huruf c

Yang dimaksud dengan pemeriksaan adalah pemeriksaan secaraberkala atau sewaktu-waktu diperlukan. Pemeriksaan tersebut dapatdilakukan oleh Badan Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untukmemeriksa laporan dan catatan seperti pembukuan, dokumen, ataucatatan lain.Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan usur-unsur tindakpidana, akan dilakukan penyidikan oleh pejabat yang berwenangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Huruf d . . .

Page 28: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 10 -

Huruf d

Pihak lain yang dapat ditunjuk oleh Badan Pengawas untukmelakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf ini,misalnya, akuntan publik, konsultan hukum, ahli komoditas, atauahli laboratorium untuk memeriksa kasus-kasus tertentu dariPengelola Gudang, Lembaga Penilaian Kesesuaian, Pusat Registrasi,dan Pedagang Berjangka.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Untuk memberi kejelasan bagi masyarakat terhadap ketentuanUndang-Undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya, BadanPengawas diberi kewenangan untuk membuat penjelasan secaratertulis.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Ayat (1)

Kewajiban membuat perjanjian pengelolaan barang secara tertulisdimaksudkan untuk menguatkan kedudukan hukum pemilik barang.Dalam hal terjadi perselisihan, perjanjian pengelolaan akan menjadibukti adanya penyimpanan barang.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 25

Ayat (1)

Untuk keperluan efisiensi penyimpanan barang tertentu, PengelolaGudang dimungkinkan untuk mencampur barang. Namun, haltersebut perlu memperoleh persetujuan pemilik barang karena padadasarnya hubungan antara Pengelola Gudang dan Pemilik Barangmerupakan hubungan kontraktual.

Ayat (2) . . .

Page 29: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 11 -

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 26

Lelang umum ditujukan untuk lelang terhadap barang yang dinilaimempunyai jangka waktu yang masih lama. Penjualan langsungditujukan untuk penjualan terhadap barang yang jangka waktunya telahhabis atau jika tidak dilakukan penjualan, nilai komoditas akanbertambah turun. Untuk keadaan tertentu Pengelola Gudang diberiwewenang untuk menjual langsung. Dengan prosedur penjualan secaralangsung dan melalui lelang umum, Pengelola Gudang mendapatperlindungan dengan mempunyai hak untuk mencegah kerugian yangmungkin dideritanya akibat cedera janji yang dilakukan oleh pemegangResi Gudang. Cedera janji meliputi, antara lain, Pemegang Resi Gudangtidak membayar biaya penyimpanan, atau tidak mengambil barangwalaupun Resi Gudang jatuh tempo.

Pasal 27

Ayat (1)

Tanggung jawab dalam ketentuan ini meliputi memperbaiki kesalahanpenulisan dan membayar ganti kerugian apabila kesalahan tersebutmenimbulkan kerugian.

Ayat (2)

Apabila kehilangan dan/atau kerugian barang terjadi akibat kelalaianPengelola Gudang dalam melakukan penyimpanan dan penyerahanbarang yang mengakibatkan kerugian bagi Pemegang Resi Gudang,Pengelola Gudang wajib membayar ganti kerugian.

Pasal 28

Kegiatan penilaian kesesuaian dalam Sistem Resi Gudang mencakupkegiatan sertifikasi, inspeksi, dan pengujian yang berkaitan denganBarang, Gudang, dan Pengelola Gudang.

Penyimpanan Barang di Gudang sangat erat kaitannya dengankonsistensi mutu barang yang disimpan sehingga perlu disiapkan sistempenilaian kesesuaian yang dapat menjamin konsistensi mutu barang yangdisimpan.

Pasal 29 . . .

Page 30: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 12 -

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Ayat (1)

Semua keterangan yang tercantum di dalam sertifikat untuk barangmerupakan hasil penilaian kesesuaian yang dijamin LembagaPenilaian Kesesuaian berdasarkan pengalaman dan keahlian yangdimiliki di bidang sertifikasi. Terhadap jaminan yang tercantumdalam sertifikat untuk barang tersebut, Lembaga PenilaianKesesuaian mempunyai kewajiban untukmempertanggungjawabkannya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Manipulasi data atau keterangan yang berkaitan dengan Resi Gudangdapat mengakibatkan nilai Resi Gudang yang sebenarnya tidak dapatdigambarkan dan dapat pula menyebabkan harga Resi Gudangberfluktuasi terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam waktu yang singkat.

Pasal 36

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b . . .

Page 31: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 13 -

Huruf b.

Apabila diperlukan laporan sewaktu-waktu untuk kelengkapan datadan informasi mengenai kegiatan para pihak dalam pengalihan ResiGudang dan/atau ditemukan indikasi atau laporan penyimpanganterhadap ketentuan Undang-Undang ini dan/atau peraturanpelaksanaannya, Badan Pengawas mewajibkan pemegangpersetujuan untuk menyampaikan laporan

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Dalam rangka pemeriksaan, Badan Pengawas dapat menggunakandata, informasi, bahan, dan/atau keterangan lain sebagai bukti awaldalam tahap penyidikan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 39

Ayat (1)

Pejabat pegawai negeri sipil tertentu pada Badan Pengawas yangdiberi wewenang khusus sebagai penyidik adalah pegawai negeri sipildi lingkungan departemen yang melaksanakan urusan pemerintahandi bidang perdagangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41 . . .

Page 32: undang-undang republik indonesia nomor 9 tahun 2006 tentang

- 14 -

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4630