undang-undang republik indonesia dengan rahmat … · wajib pajak adalah orang pribadi atau badan,...

60
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk lebih memberikan keadilan dan meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dan untuk lebih memberikan kepastian hukum serta mengantisipasi perkembangan di bidang teknologi informasi dan perkembangan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan material di bidang perpajakan perlu dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 23A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984); Dengan . . .

Upload: trinhminh

Post on 17-Feb-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 28 TAHUN 2007

TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983

TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk lebih memberikan keadilan danmeningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dan untuklebih memberikan kepastian hukum serta mengantisipasiperkembangan di bidang teknologi informasi danperkembangan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuanmaterial di bidang perpajakan perlu dilakukan perubahanterhadap Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 16 Tahun 2000;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, perlu membentuk Undang-Undang tentangPerubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 23A Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984);

Dengan . . .

Page 2: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 2 -

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATASUNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANGKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)yang telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang:

a. Nomor 9 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3566);

b. Nomor 16 Tahun 2000 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3984),

diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yangterutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifatmemaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidakmendapatkan imbalan secara langsung dan digunakanuntuk keperluan negara bagi sebesar-besarnyakemakmuran rakyat.

2. Wajib . . .

Page 3: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 3 -

2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputipembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak,yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan.

3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yangmerupakan kesatuan baik yang melakukan usahamaupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiperseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroanlainnya, badan usaha milik negara atau badan usahamilik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun,firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasisosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga danbentuk badan lainnya termasuk kontrak investasikolektif dan bentuk usaha tetap.

4. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalambentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha ataupekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan,memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerahpabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkanjasa dari luar daerah pabean.

5. Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yangmelakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajakberdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai1984 dan perubahannya.

6. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikankepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasiperpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenaldiri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hakdan kewajiban perpajakannya.

7. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasarbagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, danmelaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangkawaktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini.

8. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahunkalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahunbuku yang tidak sama dengan tahun kalender.

9. Bagian . . .

Page 4: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 4 -

9. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1(satu) Tahun Pajak.

10. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayarpada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam TahunPajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

11. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh WajibPajak digunakan untuk melaporkan penghitungandan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/ataubukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajibansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

12. Surat Pemberitahuan Masa adalah SuratPemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.

13. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah SuratPemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau BagianTahun Pajak.

14. Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran ataupenyetoran pajak yang telah dilakukan denganmenggunakan formulir atau telah dilakukan dengancara lain ke kas negara melalui tempat pembayaranyang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

15. Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yangmeliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, SuratKetetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak LebihBayar.

16. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah suratketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlahpokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekuranganpembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi,dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

17. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalahsurat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atasjumlah pajak yang telah ditetapkan.

18. Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapanpajak yang menentukan jumlah pokok pajak samabesarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidakterutang dan tidak ada kredit pajak.

19. Surat . . .

Page 5: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 5 -

19. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah suratketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihanpembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebihbesar daripada pajak yang terutang atau seharusnyatidak terutang.

20. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukantagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupabunga dan/atau denda.

21. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utangpajak dan biaya penagihan pajak.

22. Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yangdibayar sendiri oleh Wajib Pajak ditambah denganpokok pajak yang terutang dalam Surat Tagihan Pajakkarena Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidakatau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yangdipotong atau dipungut, ditambah dengan pajak ataspenghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri,dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihanpajak, yang dikurangkan dari pajak yang terutang.

23. Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalahPajak Masukan yang dapat dikreditkan setelahdikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihanpajak atau setelah dikurangi dengan pajak yang telahdikompensasikan, yang dikurangkan dari pajak yangterutang.

24. Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan olehorang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagaiusaha untuk memperoleh penghasilan yang tidakterikat oleh suatu hubungan kerja.

25. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpundan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yangdilaksanakan secara objektif dan profesionalberdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk mengujikepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atauuntuk tujuan lain dalam rangka melaksanakanketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

26. Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/ataubukti berupa keterangan, tulisan, atau benda yangdapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuatbahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak pidana dibidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yangdapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.

27. Pemeriksaan . . .

Page 6: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 6 -

27. Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yangdilakukan untuk mendapatkan bukti permulaantentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana dibidang perpajakan.

28. Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badanyang bertanggung jawab atas pembayaran pajak,termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhikewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan.

29. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yangdilakukan secara teratur untuk mengumpulkan datadan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban,modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah hargaperolehan dan penyerahan barang atau jasa, yangditutup dengan menyusun laporan keuangan berupaneraca, dan laporan laba rugi untuk periode TahunPajak tersebut.

30. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukanuntuk menilai kelengkapan pengisian SuratPemberitahuan dan lampiran-lampirannya termasukpenilaian tentang kebenaran penulisan danpenghitungannya.

31. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalahserangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidikuntuk mencari serta mengumpulkan bukti yang denganbukti itu membuat terang tindak pidana di bidangperpajakan yang terjadi serta menemukantersangkanya.

32. Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberiwewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukanpenyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

33. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusanyang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung,dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentudalam peraturan perundang-undangan perpajakan yangterdapat dalam surat ketetapan pajak, Surat TagihanPajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan

Keberatan, . . .

Page 7: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 7 -

Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan Penghapusan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan Pengurangan KetetapanPajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak,Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan KelebihanPajak, atau Surat Keputusan Pemberian ImbalanBunga.

34. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusanatas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atauterhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihakketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

35. Putusan Banding adalah putusan badan peradilanpajak atas banding terhadap Surat KeputusanKeberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

36. Putusan Gugatan adalah putusan badan peradilanpajak atas gugatan terhadap hal-hal yang berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan perpajakandapat diajukan gugatan.

37. Putusan Peninjauan Kembali adalah putusanMahkamah Agung atas permohonan peninjauankembali yang diajukan oleh Wajib Pajak atau olehDirektur Jenderal Pajak terhadap Putusan Banding atauPutusan Gugatan dari badan peradilan pajak.

38. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan KelebihanPajak adalah surat keputusan yang menentukan jumlahpengembalian pendahuluan kelebihan pajak untukWajib Pajak tertentu.

39. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga adalahsurat keputusan yang menentukan jumlah imbalanbunga yang diberikan kepada Wajib Pajak.

40. Tanggal dikirim adalah tanggal stempel pos pengiriman,tanggal faksimili, atau dalam hal disampaikan secaralangsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan,atau putusan disampaikan secara langsung.

41. Tanggal diterima adalah tanggal stempel pospengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal diterimasecara langsung adalah tanggal pada saat surat,keputusan, atau putusan diterima secara langsung.

2. Ketentuan . . .

Page 8: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 8 -

2. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2

(1) Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratansubjektif dan objektif sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan wajibmendaftarkan diri pada kantor Direktorat JenderalPajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalatau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanyadiberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

(2) Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenaipajak berdasarkan Undang-Undang Pajak PertambahanNilai 1984 dan perubahannya, wajib melaporkanusahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yangwilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempatkedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usahadilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha KenaPajak.

(3) Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan:

a. tempat pendaftaran dan/atau tempat pelaporanusaha selain yang ditetapkan pada ayat (1) dan ayat(2); dan/atau

b. tempat pendaftaran pada kantor DirektoratJenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputitempat tinggal dan kantor Direktorat JenderalPajak yang wilayah kerjanya meliputi tempatkegiatan usaha dilakukan, bagi Wajib Pajak orangpribadi pengusaha tertentu.

(4) Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Nomor PokokWajib Pajak dan/atau mengukuhkan Pengusaha KenaPajak secara jabatan apabila Wajib Pajak atauPengusaha Kena Pajak tidak melaksanakankewajibannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan/atau ayat (2).

(4a) Kewajiban perpajakan bagi Wajib Pajak yangditerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau yangdikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secarajabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimulaisejak saat Wajib Pajak memenuhi persyaratan subjektif

dan obyektif . . .

Page 9: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 9 -

dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan, paling lama 5 (lima)tahun sebelum diterbitkannya Nomor Pokok WajibPajak dan/atau dikukuhkannya sebagai PengusahaKena Pajak.

(5) Jangka waktu pendaftaran dan pelaporan serta tatacara pendaftaran dan pengukuhan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)termasuk penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajakdan/atau pencabutan Pengukuhan Pengusaha KenaPajak diatur dengan atau berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan.

(6) Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dilakukan olehDirektur Jenderal Pajak apabila:

a. diajukan permohonan penghapusan Nomor PokokWajib Pajak oleh Wajib Pajak dan/atau ahliwarisnya apabila Wajib Pajak sudah tidakmemenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektifsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;

b. Wajib Pajak badan dilikuidasi karena penghentianatau penggabungan usaha;

c. Wajib Pajak bentuk usaha tetap menghentikankegiatan usahanya di Indonesia; atau

d. dianggap perlu oleh Direktur Jenderal Pajak untukmenghapuskan Nomor Pokok Wajib Pajak dariWajib Pajak yang sudah tidak memenuhipersyaratan subjektif dan/atau objektif sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan.

(7) Direktur Jenderal Pajak setelah melakukanpemeriksaan harus memberikan keputusan ataspermohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajakdalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajakorang pribadi atau 12 (dua belas) bulan untuk WajibPajak badan, sejak tanggal permohonan diterimasecara lengkap.

(8) Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau ataspermohonan Wajib Pajak dapat melakukan pencabutanpengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

(9) Direktur . . .

Page 10: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 10 -

(9) Direktur Jenderal Pajak setelah melakukanpemeriksaan harus memberikan keputusan ataspermohonan pencabutan pengukuhan Pengusaha KenaPajak dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggalpermohonan diterima secara lengkap.

3. Di antara Pasal 2 dan Pasal 3 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 2A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2A

Masa Pajak sama dengan 1 (satu) bulan kalender ataujangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan MenteriKeuangan paling lama 3 (tiga) bulan kalender.

4. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 3

(1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuandengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasaIndonesia dengan menggunakan huruf Latin, angkaArab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatanganiserta menyampaikannya ke kantor Direktorat JenderalPajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkanatau tempat lain yang ditetapkan oleh DirekturJenderal Pajak.

(1a) Wajib Pajak yang telah mendapat izin MenteriKeuangan untuk menyelenggarakan pembukuandengan menggunakan bahasa asing dan mata uangselain Rupiah, wajib menyampaikan SuratPemberitahuan dalam bahasa Indonesia denganmenggunakan satuan mata uang selain Rupiah yangdiizinkan, yang pelaksanaannya diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(1b) Penandatanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan secara biasa, dengan tanda tanganstempel, atau tanda tangan elektronik atau digital,yang semuanya mempunyai kekuatan hukum yangsama, yang tata cara pelaksanaannya diatur denganatau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(2) Wajib . . .

Page 11: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 11 -

(2) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (1a) mengambil sendiri Surat Pemberitahuan ditempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajakatau mengambil dengan cara lain yang tata carapelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(3) Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuanadalah:a. untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20

(dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak;b. untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak; atau

c. untuk Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4(empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak.

(3a) Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dapat melaporkanbeberapa Masa Pajak dalam 1 (satu) SuratPemberitahuan Masa.

(3b) Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dan tata carapelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(3c) Batas waktu dan tata cara pelaporan atas pemotongandan pemungutan pajak yang dilakukan oleh bendaharapemerintah dan badan tertentu diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(4) Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktupenyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)untuk paling lama 2 (dua) bulan dengan caramenyampaikan pemberitahuan secara tertulis ataudengan cara lain kepada Direktur Jenderal Pajak yangketentuannya diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(5) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)harus disertai dengan penghitungan sementara pajakyang terutang dalam 1 (satu) Tahun Pajak dan SuratSetoran Pajak sebagai bukti pelunasan kekuranganpembayaran pajak yang terutang, yang ketentuannyadiatur dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

(5a) Apabila . . .

Page 12: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 12 -

(5a) Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan sesuaibatas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ataubatas waktu perpanjangan penyampaian SuratPemberitahuan Tahunan sebagaimana dimaksud padaayat (4), dapat diterbitkan Surat Teguran.

(6) Bentuk dan isi Surat Pemberitahuan serta keterangandan/atau dokumen yang harus dilampirkan, dan carayang digunakan untuk menyampaikan SuratPemberitahuan diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(7) Surat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikanapabila:

a. Surat Pemberitahuan tidak ditandatanganisebagaimana dimaksud pada ayat (1);

b. Surat Pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiriketerangan dan/atau dokumen sebagaimanadimaksud pada ayat (6);

c. Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayardisampaikan setelah 3 (tiga) tahun sesudahberakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak atauTahun Pajak, dan Wajib Pajak telah ditegur secaratertulis; atau

d. Surat Pemberitahuan disampaikan setelah DirekturJenderal Pajak melakukan pemeriksaan ataumenerbitkan surat ketetapan pajak.

(7a) Apabila Surat Pemberitahuan dianggap tidakdisampaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (7),Direktur Jenderal Pajak wajib memberitahukan kepadaWajib Pajak.

(8) Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksudpada ayat (1) adalah Wajib Pajak Pajak Penghasilantertentu yang diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

5. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 4

(1) Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan SuratPemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas, danmenandatanganinya.

(2) Surat . . .

Page 13: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 13 -

(2) Surat Pemberitahuan Wajib Pajak badan harusditandatangani oleh pengurus atau direksi.

(3) Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasadengan surat kuasa khusus untuk mengisi danmenandatangani Surat Pemberitahuan, surat kuasakhusus tersebut harus dilampirkan pada SuratPemberitahuan.

(4) Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak PenghasilanWajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuanharus dilampiri dengan laporan keuangan berupaneraca dan laporan laba rugi serta keterangan lainyang diperlukan untuk menghitung besarnyaPenghasilan Kena Pajak.

(4a) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat(4) adalah laporan keuangan dari masing-masing WajibPajak.

(4b) Dalam hal laporan keuangan sebagaimana dimaksudpada ayat (4a) diaudit oleh Akuntan Publik tetapi tidakdilampirkan pada Surat Pemberitahuan, SuratPemberitahuan dianggap tidak lengkap dan tidak jelas,sehingga Surat Pemberitahuan dianggap tidakdisampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (7) huruf b.

(5) Tata cara penerimaan dan pengolahan SuratPemberitahuan diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

6. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 6

(1) Surat Pemberitahuan yang disampaikan langsung olehWajib Pajak ke kantor Direktorat Jenderal Pajak harusdiberi tanggal penerimaan oleh pejabat yang ditunjukdan kepada Wajib Pajak diberikan bukti penerimaan.

(2) Penyampaian Surat Pemberitahuan dapat dikirimkanmelalui pos dengan tanda bukti pengiriman surat ataudengan cara lain yang diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(3) Tanda . . .

Page 14: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 14 -

(3) Tanda bukti dan tanggal pengiriman surat untukpenyampaian Surat Pemberitahuan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dianggap sebagai tanda buktidan tanggal penerimaan sepanjang SuratPemberitahuan tersebut telah lengkap.

7. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 7

(1) Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalamjangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (3) atau batas waktu perpanjangan penyampaianSurat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (4), dikenai sanksi administrasi berupadenda sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak PertambahanNilai, Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk SuratPemberitahuan Masa lainnya, dan sebesarRp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk SuratPemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan WajibPajak badan serta sebesar Rp100.000,00 (seratus riburupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan Wajib Pajak orang pribadi.

(2) Pengenaan sanksi administrasi berupa dendasebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukanterhadap:

a. Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggaldunia;

b. Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidakmelakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas;

c. Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagaiwarga negara asing yang tidak tinggal lagi diIndonesia;

d. Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatanlagi di Indonesia;

e. Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatanusaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai denganketentuan yang berlaku;

f. Bendahara . . .

Page 15: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 15 -

f. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;

g. Wajib Pajak yang terkena bencana, yangketentuannya diatur dengan Peraturan MenteriKeuangan; atau

h. Wajib Pajak lain yang diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

8. Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 8

(1) Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapatmembetulkan Surat Pemberitahuan yang telahdisampaikan dengan menyampaikan pernyataantertulis, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belummelakukan tindakan pemeriksaan.

(1a) Dalam hal pembetulan Surat Pemberitahuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan rugiatau lebih bayar, pembetulan Surat Pemberitahuanharus disampaikan paling lama 2 (dua) tahun sebelumdaluwarsa penetapan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SuratPemberitahuan Tahunan yang mengakibatkan utangpajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitungsejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhirsampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian daribulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

(2a) Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SuratPemberitahuan Masa yang mengakibatkan utang pajakmenjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitungsejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggalpembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(satu) bulan.

(3) Walaupun . . .

Page 16: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 16 -

(3) Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan,tetapi belum dilakukan tindakan penyidikan mengenaiadanya ketidakbenaran yang dilakukan Wajib Pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, terhadapketidakbenaran perbuatan Wajib Pajak tersebut tidakakan dilakukan penyidikan, apabila Wajib Pajakdengan kemauan sendiri mengungkapkanketidakbenaran perbuatannya tersebut dengan disertaipelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak yangsebenarnya terutang beserta sanksi administrasiberupa denda sebesar 150% (seratus lima puluhpersen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

(4) Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukanpemeriksaan, dengan syarat Direktur Jenderal Pajakbelum menerbitkan surat ketetapan pajak, Wajib Pajakdengan kesadaran sendiri dapat mengungkapkandalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaranpengisian Surat Pemberitahuan yang telahdisampaikan sesuai keadaan yang sebenarnya, yangdapat mengakibatkan:a. pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih

besar atau lebih kecil;b. rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi

lebih kecil atau lebih besar;c. jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil;

ataud. jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil

dan proses pemeriksaan tetap dilanjutkan.

(5) Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibatdari pengungkapan ketidakbenaran pengisian SuratPemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar50% (lima puluh persen) dari pajak yang kurangdibayar, harus dilunasi oleh Wajib Pajak sebelumlaporan tersendiri dimaksud disampaikan.

(6) Wajib Pajak dapat membetulkan Surat PemberitahuanTahunan yang telah disampaikan, dalam hal WajibPajak menerima surat ketetapan pajak, SuratKeputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan,Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali

Tahun . . .

Page 17: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 17 -

Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajaksebelumnya, yang menyatakan rugi fiskal yang berbedadengan rugi fiskal yang telah dikompensasikan dalamSurat Pemberitahuan Tahunan yang akan dibetulkantersebut, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelahmenerima surat ketetapan pajak, Surat KeputusanKeberatan, Surat Keputusan Pembetulan, PutusanBanding, atau Putusan Peninjauan Kembali, dengansyarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukantindakan pemeriksaan.

9. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 9

(1) Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempopembayaran dan penyetoran pajak yang terutanguntuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masingjenis pajak, paling lama 15 (lima belas) hari setelahsaat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.

(2) Kekurangan pembayaran pajak yang terutangberdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan harus dibayar lunas sebelum SuratPemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan.

(2a) Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelah tanggaljatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak,dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%(dua persen) per bulan yang dihitung dari tanggal jatuhtempo pembayaran sampai dengan tanggalpembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(satu) bulan.

(2b) Atas pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (2) yang dilakukan setelah tanggaljatuh tempo penyampaian Surat PemberitahuanTahunan, dikenai sanksi administrasi berupa bungasebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung mulaidari berakhirnya batas waktu penyampaian SuratPemberitahuan Tahunan sampai dengan tanggalpembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(satu) bulan.

(3) Surat . . .

Page 18: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 18 -

(3) Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak KurangBayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan, dan Surat Keputusan Keberatan, SuratKeputusan Pembetulan, Putusan Banding, sertaPutusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkanjumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harusdilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejaktanggal diterbitkan.

(3a) Bagi Wajib Pajak usaha kecil dan Wajib Pajak di daerahtertentu, jangka waktu pelunasan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dapat diperpanjang paling lamamenjadi 2 (dua) bulan yang ketentuannya diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(4) Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Wajib Pajakdapat memberikan persetujuan untuk mengangsuratau menunda pembayaran pajak termasukkekurangan pembayaran sebagaimana dimaksud padaayat (2) paling lama 12 (dua belas) bulan, yangpelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

10. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 10

(1) Wajib Pajak wajib membayar atau menyetor pajak yangterutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak kekas negara melalui tempat pembayaran yang diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(1a) Surat Setoran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(1) berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabilatelah disahkan oleh Pejabat kantor penerimapembayaran yang berwenang atau apabila telahmendapatkan validasi, yang ketentuannya diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(2) Tata cara pembayaran, penyetoran pajak, danpelaporannya serta tata cara mengangsur danmenunda pembayaran pajak diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

11. Ketentuan . . .

Page 19: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 19 -

11. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 11

(1) Atas permohonan Wajib Pajak, kelebihan pembayaranpajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal17B, Pasal 17C, atau Pasal 17D dikembalikan, denganketentuan bahwa apabila ternyata Wajib Pajakmempunyai utang pajak, langsung diperhitungkanuntuk melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut.

(1a) Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat adanyaSurat Keputusan Keberatan, Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Pengurangan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan Penghapusan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan Pengurangan KetetapanPajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak,dan Putusan Banding atau Putusan PeninjauanKembali, serta Surat Keputusan Pemberian ImbalanBunga dikembalikan kepada Wajib Pajak denganketentuan jika ternyata Wajib Pajak mempunyai utangpajak, langsung diperhitungkan untuk melunasiterlebih dahulu utang pajak tersebut.

(2) Pengembalian kelebihan pembayaran pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (1a)dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sejakpermohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak diterima sehubungan dengan diterbitkannyaSurat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), atau sejakditerbitkannya Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) danPasal 17B, atau sejak diterbitkannya Surat KeputusanPengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C atau Pasal17D, atau sejak diterbitkannya Surat KeputusanKeberatan, Surat Keputusan Pembetulan, SuratKeputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, SuratKeputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, SuratKeputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, SuratKeputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atau SuratKeputusan Pemberian Imbalan Bunga, atau sejakditerimanya Putusan Banding atau PutusanPeninjauan Kembali, yang menyebabkan kelebihanpembayaran pajak.

(3) Apabila . . .

Page 20: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 20 -

(3) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajakdilakukan setelah jangka waktu 1 (satu) bulan,Pemerintah memberikan imbalan bunga sebesar 2%(dua persen) per bulan atas keterlambatanpengembalian kelebihan pembayaran pajak, dihitungsejak batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)berakhir sampai dengan saat dilakukan pengembaliankelebihan.

(4) Tata cara penghitungan dan pengembalian kelebihanpembayaran pajak diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

12. Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 12

(1) Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yangterutang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan, dengan tidakmenggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.

(2) Jumlah Pajak yang terutang menurut SuratPemberitahuan yang disampaikan oleh Wajib Pajakadalah jumlah pajak yang terutang sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(3) Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan buktijumlah pajak yang terutang menurut SuratPemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkanjumlah pajak yang terutang.

13. Ketentuan Pasal 13 diubah, dan ditambah 1 (satu) ayat,yakni ayat (6) sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saatterutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, DirekturJenderal Pajak dapat menerbitkan Surat KetetapanPajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:

a. apabila . . .

Page 21: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 21 -

a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atauketerangan lain pajak yang terutang tidak ataukurang dibayar;

b. apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikandalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulistidak disampaikan pada waktunya sebagaimanaditentukan dalam Surat Teguran;

c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atauketerangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilaidan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyatatidak seharusnya dikompensasikan selisih lebihpajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nolpersen);

d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi sehinggatidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang;atau

e. apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan NomorPokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak secara jabatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a).

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dan huruf e ditambah dengansanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (duapersen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat)bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atauberakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atauTahun Pajak sampai dengan diterbitkannya SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar.

(3) Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak KurangBayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar:

a. 50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilanyang tidak atau kurang dibayar dalam satu TahunPajak;

b. 100% (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yangtidak atau kurang dipotong, tidak atau kurangdipungut, tidak atau kurang disetor, dan dipotongatau dipungut tetapi tidak atau kurang disetor; atau

c. 100% . . .

Page 22: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 22 -

c. 100% (seratus persen) dari Pajak Pertambahan NilaiBarang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas BarangMewah yang tidak atau kurang dibayar.

(4) Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan olehWajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan menjadi pastisesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan apabila dalam jangka waktu 5(lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1),setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya MasaPajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak tidakditerbitkan surat ketetapan pajak.

(5) Walaupun jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimanadimaksud pada ayat (1) telah lewat, Surat KetetapanPajak Kurang Bayar tetap dapat diterbitkan ditambahsanksi administrasi berupa bunga sebesar 48% (empatpuluh delapan persen) dari jumlah pajak yang tidakatau kurang dibayar, apabila Wajib Pajak setelahjangka waktu tersebut dipidana karena melakukantindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidanalainnya yang dapat menimbulkan kerugian padapendapatan negara berdasarkan putusan pengadilanyang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(6) Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

14. Di antara Pasal 13 dan Pasal 14 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 13A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13A

Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikanSurat Pemberitahuan atau menyampaikan SuratPemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidaklengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidakbenar sehingga dapat menimbulkan kerugian padapendapatan negara, tidak dikenai sanksi pidana apabilakealpaan tersebut pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajakdan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi kekuranganpembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar 200% (dua ratuspersen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar yangditetapkan melalui penerbitan Surat Ketetapan PajakKurang Bayar.

15. Ketentuan . . .

Page 23: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 23 -

15. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 14

(1) Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SuratTagihan Pajak apabila:

a. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak ataukurang dibayar;

b. dari hasil penelitian terdapat kekuranganpembayaran pajak sebagai akibat salah tulisdan/atau salah hitung;

c. Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupadenda dan/atau bunga;

d. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat fakturpajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepatwaktu;

e. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak yang tidak mengisi fakturpajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (5) Undang-Undang PajakPertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, selain:

1. identitas pembeli sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (5) huruf b Undang-Undang PajakPertambahan Nilai 1984 dan perubahannya; atau

2. identitas pembeli serta nama dan tandatangansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5)huruf b dan huruf g Undang-Undang PajakPertambahan Nilai 1984 dan perubahannya,dalam hal penyerahan dilakukan oleh PengusahaKena Pajak pedagang eceran;

f. Pengusaha Kena Pajak melaporkan faktur pajaktidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak;atau

g. Pengusaha Kena Pajak yang gagal berproduksi dantelah diberikan pengembalian Pajak Masukansebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6a)Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 danperubahannya.

(2) Surat . . .

Page 24: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 24 -

(2) Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mempunyai kekuatan hukum yang sama dengansurat ketetapan pajak.

(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SuratTagihan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a dan huruf b ditambah dengan sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan,dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnyaMasa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajaksampai dengan diterbitkannya Surat Tagihan Pajak.

(4) Terhadap pengusaha atau Pengusaha Kena Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, huruf e,atau huruf f masing-masing, selain wajib menyetorpajak yang terutang, dikenai sanksi administrasiberupa denda sebesar 2% (dua persen) dari DasarPengenaan Pajak.

(5) Terhadap Pengusaha Kena Pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf g dikenai sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan dari jumlah pajak yang ditagih kembali, dihitungdari tanggal penerbitan Surat Keputusan PengembalianKelebihan Pembayaran Pajak sampai dengan tanggalpenerbitan Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulandihitung penuh 1 (satu) bulan.

(6) Tata cara penerbitan Surat Tagihan Pajak diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

16. Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 15

(1) Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dalamjangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnyapajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian TahunPajak, atau Tahun Pajak apabila ditemukan data baruyang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yangterutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaandalam rangka penerbitan Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Tambahan.

(2) Jumlah . . .

Page 25: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 25 -

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan ditambahdengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar100% (seratus persen) dari jumlah kekurangan pajaktersebut.

(3) Kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidakdikenakan apabila Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan itu diterbitkan berdasarkanketerangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendaksendiri, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belummulai melakukan tindakan pemeriksaan dalam rangkapenerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan.

(4) Apabila jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimanadimaksud pada ayat (1) telah lewat, Surat KetetapanPajak Kurang Bayar Tambahan tetap dapat diterbitkanditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajakyang tidak atau kurang dibayar, dalam hal Wajib Pajaksetelah jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut dipidanakarena melakukan tindak pidana di bidang perpajakanatau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkankerugian pada pendapatan negara berdasarkanputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap.

(5) Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)diatur dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

17. Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 16

(1) Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya,Direktur Jenderal Pajak dapat membetulkan suratketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, SuratKeputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi,Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi,Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, SuratKeputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, SuratKeputusan Pengembalian Pendahuluan KelebihanPajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan

Bunga . . .

Page 26: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 26 -

Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat kesalahantulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruanpenerapan ketentuan tertentu dalam peraturanperundang-undangan perpajakan.

(2) Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu palinglama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permohonanpembetulan diterima, harus memberi keputusan ataspermohonan pembetulan yang diajukan Wajib Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (2) telah lewat, tetapi Direktur Jenderal Pajaktidak memberi suatu keputusan, permohonanpembetulan yang diajukan tersebut dianggapdikabulkan.

(4) Apabila diminta oleh Wajib Pajak, Direktur JenderalPajak wajib memberikan keterangan secara tertulismengenai hal-hal yang menjadi dasar untuk menolakatau mengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1).

18. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17

(1) Direktur Jenderal Pajak, setelah melakukanpemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan PajakLebih Bayar apabila jumlah kredit pajak atau jumlahpajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajakyang terutang.

(2) Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, DirekturJenderal Pajak, setelah meneliti kebenaran pembayaranpajak, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayarapabila terdapat pembayaran pajak yang seharusnyatidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(3) Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar masih dapatditerbitkan lagi apabila berdasarkan hasil pemeriksaandan/atau data baru ternyata pajak yang lebih dibayarjumlahnya lebih besar daripada kelebihan pembayaranpajak yang telah ditetapkan.

19. Ketentuan . . .

Page 27: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 27 -

19. Ketentuan Pasal 17A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17A

(1) Direktur Jenderal Pajak, setelah melakukanpemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihilapabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yangdibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang, ataupajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atautidak ada pembayaran pajak.

(2) Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

20. Ketentuan Pasal 17B diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17B

(1) Direktur Jenderal Pajak setelah melakukanpemeriksaan atas permohonan pengembalian kelebihanpembayaran pajak, selain permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak dari Wajib Pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C dan WajibPajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17D, harusmenerbitkan surat ketetapan pajak paling lama 12 (duabelas) bulan sejak surat permohonan diterima secaralengkap.

(1a) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakberlaku terhadap Wajib Pajak yang sedang dilakukanpemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidangperpajakan, yang ketentuannya diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(2) Apabila setelah melampaui jangka waktu sebagaimanadimaksud pada ayat (1) Direktur Jenderal Pajak tidakmemberi suatu keputusan, permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan danSurat Ketetapan Pajak Lebih Bayar harus diterbitkanpaling lama 1 (satu) bulan setelah jangka waktutersebut berakhir.

(3) Apabila . . .

Page 28: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 28 -

(3) Apabila Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar terlambatditerbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),kepada Wajib Pajak diberikan imbalan bunga sebesar2% (dua persen) per bulan dihitung sejak berakhirnyajangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)sampai dengan saat diterbitkan Surat Ketetapan PajakLebih Bayar.

(4) Apabila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana dibidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat(1a) tidak dilanjutkan dengan penyidikan; dilanjutkandengan penyidikan, tetapi tidak dilanjutkan denganpenuntutan tindak pidana di bidang perpajakan; ataudilanjutkan dengan penyidikan dan penuntutan tindakpidana di bidang perpajakan, tetapi diputus bebas ataulepas dari segala tuntutan hukum berdasarkanputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap, dan dalam hal kepada Wajib Pajakditerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, kepadaWajib Pajak diberikan imbalan bunga sebesar 2% (duapersen) per bulan untuk paling lama 24 (dua puluhempat) bulan, dihitung sejak berakhirnya jangka waktu12 (dua belas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) sampai dengan saat diterbitkan Surat KetetapanPajak Lebih Bayar, dan bagian dari bulan dihitungpenuh 1 (satu) bulan.

21. Ketentuan Pasal 17C diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17C

(1) Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan penelitianatas permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak dari Wajib Pajak dengan kriteria tertentu,menerbitkan Surat Keputusan PengembalianPendahuluan Kelebihan Pajak paling lama 3 (tiga)bulan sejak permohonan diterima secara lengkapuntuk Pajak Penghasilan, dan paling lama 1 (satu)bulan sejak permohonan diterima secara lengkapuntuk Pajak Pertambahan Nilai.

(2) Kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:

a. tepat waktu dalam menyampaikan SuratPemberitahuan;

b. tidak . . .

Page 29: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 29 -

b. tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semuajenis pajak, kecuali tunggakan pajak yang telahmemperoleh izin untuk mengangsur atau menundapembayaran pajak;

c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik ataulembaga pengawasan keuangan pemerintah denganpendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga)tahun berturut-turut; dan

d. tidak pernah dipidana karena melakukan tindakpidana di bidang perpajakan berdasarkan putusanpengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukumtetap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir.

(3) Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan KeputusanDirektur Jenderal Pajak.

(4) Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaanterhadap Wajib Pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1), dan menerbitkan surat ketetapan pajak,setelah melakukan pengembalian pendahuluankelebihan pajak.

(5) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimanadimaksud pada ayat (4), Direktur Jenderal Pajakmenerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,jumlah kekurangan pajak ditambah dengan sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratuspersen) dari jumlah kekurangan pembayaran pajak.

(6) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakdapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihanpembayaran pajak apabila:

a. terhadap Wajib Pajak tersebut dilakukan tindakanpenyidikan tindak pidana di bidang perpajakan;

b. terlambat menyampaikan Surat PemberitahuanMasa untuk suatu jenis pajak tertentu 2 (dua) MasaPajak berturut-turut;

c. terlambat menyampaikan Surat PemberitahuanMasa untuk suatu jenis pajak tertentu 3 (tiga) MasaPajak dalam 1 (satu) tahun kalender; atau

d. terlambat menyampaikan Surat PemberitahuanTahunan.

(7) Tata cara . . .

Page 30: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 30 -

(7) Tata cara penetapan Wajib Pajak dengan kriteriatertentu diatur dengan atau berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan.

22. Di antara Pasal 17C dan Pasal 18 disisipkan 2 (dua) pasal,yakni Pasal 17D dan Pasal 17E yang berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17D

(1) Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan penelitianatas permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak dari Wajib Pajak yang memenuhi persyaratantertentu, menerbitkan Surat Keputusan PengembalianPendahuluan Kelebihan Pajak paling lama 3 (tiga)bulan sejak permohonan diterima secara lengkapuntuk Pajak Penghasilan, dan paling lama 1 (satu)bulan sejak permohonan diterima secara lengkapuntuk Pajak Pertambahan Nilai.

(2) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangdapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihanpembayaran pajak adalah:

a. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankanusaha atau pekerjaan bebas;

b. Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usahaatau pekerjaan bebas dengan jumlah peredaranusaha dan jumlah lebih bayar sampai denganjumlah tertentu;

c. Wajib Pajak badan dengan jumlah peredaran usahadan jumlah lebih bayar sampai dengan jumlahtertentu; atau

d. Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan SuratPemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilaidengan jumlah penyerahan dan jumlah lebih bayarsampai dengan jumlah tertentu.

(3) Batasan jumlah peredaran usaha, jumlah penyerahan,dan jumlah lebih bayar sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dengan atau berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan.

(4) Direktur . . .

Page 31: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 31 -

(4) Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaanterhadap Wajib Pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan menerbitkan surat ketetapan pajak setelahmelakukan pengembalian pendahuluan kelebihanpajak.

(5) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimanadimaksud pada ayat (4) Direktur Jenderal Pajakmenerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,jumlah pajak yang kurang dibayar ditambah dengansanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100%(seratus persen).

Pasal 17E

Orang pribadi yang bukan subjek pajak dalam negeri yangmelakukan pembelian Barang Kena Pajak di dalam daerahpabean yang tidak dikonsumsi di daerah pabean dapatdiberikan pengembalian Pajak Pertambahan Nilai yang telahdibayar, yang ketentuannya diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

23. Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 18

(1) Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak KurangBayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, SuratKeputusan Keberatan, Putusan Banding, serta PutusanPeninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajakyang masih harus dibayar bertambah, merupakandasar penagihan pajak.

(2) Dihapus.

24. Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 19

(1) Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atauSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, sertaSurat Keputusan Pembetulan, Surat KeputusanKeberatan, Putusan Banding atau Putusan PeninjauanKembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih

harus . . .

Page 32: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 32 -

harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempopelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlahpajak yang tidak atau kurang dibayar itu dikenaisanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (duapersen) per bulan untuk seluruh masa, yang dihitungdari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggalpelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat TagihanPajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu)bulan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur ataumenunda pembayaran pajak juga dikenai sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar danbagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

(3) Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menundapenyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan danternyata penghitungan sementara pajak yang terutangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) kurangdari jumlah pajak yang sebenarnya terutang ataskekurangan pembayaran pajak tersebut, dikenai bungasebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung darisaat berakhirnya batas waktu penyampaian SuratPemberitahuan Tahunan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (3) huruf b dan huruf c sampai dengantanggal dibayarnya kekurangan pembayaran tersebutdan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

25. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 20

(1) Atas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yangberdasarkan Surat Tagihan Pajak, Surat KetetapanPajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Tambahan, dan Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Keberatan, PutusanBanding, serta Putusan Peninjauan Kembali yangmenyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayarbertambah, yang tidak dibayar oleh Penanggung Pajaksesuai dengan jangka waktu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) dilaksanakanpenagihan pajak dengan Surat Paksa sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(2) Dikecualikan . . .

Page 33: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 33 -

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), penagihan seketika dan sekaligusdilakukan apabila:

a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesiauntuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;

b. Penanggung Pajak memindahtangankan barangyang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangkamenghentikan atau mengecilkan kegiatanperusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya diIndonesia;

c. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajakakan membubarkan badan usaha ataumenggabungkan atau memekarkan usaha, ataumemindahtangankan perusahaan yang dimiliki atauyang dikuasainya, atau melakukan perubahanbentuk lainnya;

d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau

e. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajakoleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tandakepailitan.

(3) Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

26. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 21

(1) Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajakatas barang-barang milik Penanggung Pajak.

(2) Ketentuan tentang hak mendahulu sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi pokok pajak, sanksiadministrasi berupa bunga, denda, kenaikan, danbiaya penagihan pajak.

(3) Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hakmendahulu lainnya, kecuali terhadap:

a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatupenghukuman untuk melelang suatu barangbergerak dan/atau barang tidak bergerak;

b. biaya . . .

Page 34: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 34 -

b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkanbarang dimaksud; dan/atau

c. biaya perkara, yang hanya disebabkan olehpelelangan dan penyelesaian suatu warisan.

(3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, ataudilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang ataubadan yang ditugasi untuk melakukan pemberesandilarang membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit,pembubaran atau likuidasi kepada pemegang sahamatau kreditur lainnya sebelum menggunakan hartatersebut untuk membayar utang pajak Wajib Pajaktersebut.

(4) Hak mendahulu hilang setelah melampaui waktu 5(lima) tahun sejak tanggal diterbitkan Surat TagihanPajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, SuratKeputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembaliyang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayarbertambah.

(5) Perhitungan jangka waktu hak mendahulu ditetapkansebagai berikut:

a. dalam hal Surat Paksa untuk membayardiberitahukan secara resmi maka jangka waktu 5(lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dihitung sejak pemberitahuan Surat Paksa; atau

b. dalam hal diberikan penundaan pembayaran ataupersetujuan angsuran pembayaran maka jangkawaktu 5 (lima) tahun tersebut dihitung sejak batasakhir penundaan diberikan.

27. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 22

(1) Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasukbunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak,daluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima) tahunterhitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak, SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat KetetapanPajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Keberatan, PutusanBanding, serta Putusan Peninjauan Kembali.

(2) Daluwarsa . . .

Page 35: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 35 -

(2) Daluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tertangguh apabila:

a. diterbitkan Surat Paksa;

b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baiklangsung maupun tidak langsung;

c. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5),atau Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15ayat (4); atau

d. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan.

28. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 23

(1) Dihapus.

(2) Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:

a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat PerintahMelaksanakan Penyitaan, atau PengumumanLelang;

b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihanpajak;

c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaankeputusan perpajakan, selain yang ditetapkandalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; atau

d. penerbitan surat ketetapan pajak atau SuratKeputusan Keberatan yang dalam penerbitannyatidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yangtelah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.

(3) Dihapus.

29. Ketentuan . . .

Page 36: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 36 -

29. Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 24

Tata cara penghapusan piutang pajak dan penetapanbesarnya penghapusan diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

30. Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanyakepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:

a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;

c. Surat Ketetapan Pajak Nihil;

d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar; atau

e. pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihakketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasaIndonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yangterutang, jumlah pajak yang dipotong atau dipungut,atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajakdengan disertai alasan yang menjadi dasarpenghitungan.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga)bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atausejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabilaWajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktutersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luarkekuasaannya.

(3a) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atassurat ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib melunasipajak yang masih harus dibayar paling sedikitsejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalampembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum suratkeberatan disampaikan.

(4) Keberatan . . .

Page 37: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 37 -

(4) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),atau ayat (3a) bukan merupakan surat keberatansehingga tidak dipertimbangkan.

(5) Tanda penerimaan surat keberatan yang diberikan olehpegawai Direktorat Jenderal Pajak yang ditunjuk untukmenerima surat keberatan atau tanda pengiriman suratkeberatan melalui pos dengan bukti pengiriman surat,atau melalui cara lain yang diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan menjaditanda bukti penerimaan surat keberatan.

(6) Apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluanpengajuan keberatan, Direktur Jenderal Pajak wajibmemberikan keterangan secara tertulis hal-hal yangmenjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi,atau pemotongan atau pemungutan pajak.

(7) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangkawaktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak yangbelum dibayar pada saat pengajuan keberatan,tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggalpenerbitan Surat Keputusan Keberatan.

(8) Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuanpermohonan keberatan sebagaimana dimaksud padaayat (7) tidak termasuk sebagai utang pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) danayat (1a).

(9) Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak ataudikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksiadministrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluhpersen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusankeberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayarsebelum mengajukan keberatan.

(10) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonanbanding, sanksi administrasi berupa denda sebesar50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud padaayat (9) tidak dikenakan.

31. Ketentuan . . .

Page 38: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 38 -

31. Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 26

(1) Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu palinglama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal suratkeberatan diterima harus memberi keputusan ataskeberatan yang diajukan.

(2) Sebelum surat keputusan diterbitkan, Wajib Pajakdapat menyampaikan alasan tambahan ataupenjelasan tertulis.

(3) Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatandapat berupa mengabulkan seluruhnya atau sebagian,menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yangmasih harus dibayar.

(4) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atassurat ketetapan pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf d, Wajib Pajak yangbersangkutan harus dapat membuktikanketidakbenaran ketetapan pajak tersebut.

(5) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1) telah terlampaui dan Direktur Jenderal Pajaktidak memberi suatu keputusan, keberatan yangdiajukan tersebut dianggap dikabulkan.

32. Di antara Pasal 26 dan Pasal 27 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 26A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 26A

(1) Tata cara pengajuan dan penyelesaian keberatan diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(2) Tata cara pengajuan dan penyelesaian keberatansebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain,mengatur tentang pemberian hak kepada Wajib Pajakuntuk hadir memberikan keterangan atau memperolehpenjelasan mengenai keberatannya.

(3) Apabila Wajib Pajak tidak menggunakan haksebagaimana dimaksud pada ayat (2), proses keberatantetap dapat diselesaikan.

(4) Wajib . . .

Page 39: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 39 -

(4) Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan,catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalamproses keberatan yang tidak diberikan pada saatpemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saatpemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihakketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atauketerangan lain dimaksud tidak dipertimbangkandalam penyelesaian keberatannya.

33. Ketentuan Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 27

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan bandinghanya kepada badan peradilan pajak atas SuratKeputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 26 ayat (1).

(2) Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusanpengadilan khusus di lingkungan peradilan tata usahanegara.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesiadengan alasan yang jelas paling lama 3 (tiga) bulansejak Surat Keputusan Keberatan diterima dandilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatantersebut.

(4) Dihapus.

(4a) Apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluanpengajuan permohonan banding, Direktur JenderalPajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar Surat Keputusan Keberatanyang diterbitkan.

(5) Dihapus.

(5a) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding, jangkawaktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau Pasal 25 ayat (7), atasjumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuankeberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulansejak tanggal penerbitan Putusan Banding.

(5b) Jumlah . . .

Page 40: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 40 -

(5b) Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuanpermohonan keberatan sebagaimana dimaksud padaayat (5a) tidak termasuk sebagai utang pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) danayat (1a).

(5c) Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuanpermohonan banding belum merupakan pajak yangterutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan.

(5d) Dalam hal permohonan banding ditolak ataudikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksiadministrasi berupa denda sebesar 100% (seratuspersen) dari jumlah pajak berdasarkan PutusanBanding dikurangi dengan pembayaran pajak yangtelah dibayar sebelum mengajukan keberatan.

(6) Badan peradilan pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan dalam Pasal 23 ayat (2) diatur denganundang-undang.

34. Ketentuan Pasal 27A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 27A

(1) Apabila pengajuan keberatan, permohonan banding,atau permohonan peninjauan kembali dikabulkansebagian atau seluruhnya, selama pajak yang masihharus dibayar sebagaimana dimaksud dalam SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil,dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar yang telahdibayar menyebabkan kelebihan pembayaran pajak,kelebihan pembayaran dimaksud dikembalikan denganditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulandengan ketentuan sebagai berikut:

a. untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar danSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahandihitung sejak tanggal pembayaran yangmenyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampaidengan diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan,Putusan Banding, atau Putusan PeninjauanKembali; atau

b. untuk . . .

Page 41: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 41 -

b. untuk Surat Ketetapan Pajak Nihil dan SuratKetetapan Pajak Lebih Bayar dihitung sejak tanggalpenerbitan surat ketetapan pajak sampai denganditerbitkannya Surat Keputusan Keberatan, PutusanBanding, atau Putusan Peninjauan Kembali.

(1a) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)juga diberikan atas Surat Keputusan Pembetulan,Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atauSurat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak yangdikabulkan sebagian atau seluruhnya menyebabkankelebihan pembayaran pajak dengan ketentuan sebagaiberikut:

a. untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar danSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahandihitung sejak tanggal pembayaran yangmenyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampaidengan diterbitkannya Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan PenguranganKetetapan Pajak, atau Surat Keputusan PembatalanKetetapan Pajak;

b. untuk Surat Ketetapan Pajak Nihil dan SuratKetetapan Pajak Lebih Bayar dihitung sejak tanggalpenerbitan surat ketetapan pajak sampai denganditerbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, SuratKeputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atauSurat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak; atau

c. untuk Surat Tagihan Pajak dihitung sejak tanggalpembayaran yang menyebabkan kelebihanpembayaran pajak sampai dengan diterbitkannyaSurat Keputusan Pembetulan, Surat KeputusanPengurangan Ketetapan Pajak, atau SuratKeputusan Pembatalan Ketetapan Pajak.

(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)juga diberikan atas pembayaran lebih sanksiadministrasi berupa denda sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14 ayat (4) dan/atau bunga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) berdasarkan SuratKeputusan Pengurangan Sanksi Administrasi atauSurat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasisebagai akibat diterbitkan Surat Keputusan Keberatan,Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembaliyang mengabulkan sebagian atau seluruh permohonanWajib Pajak.

(3) Tata cara . . .

Page 42: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 42 -

(3) Tata cara penghitungan pengembalian kelebihanpembayaran pajak dan pemberian imbalan bungadiatur dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

35. Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

(1) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatanusaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan diIndonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.

(2) Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajibanmenyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), tetapi wajib melakukan pencatatan,adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukankegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan diperbolehkan menghitung penghasilanneto dengan menggunakan Norma PenghitunganPenghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yangtidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

(3) Pembukuan atau pencatatan tersebut harusdiselenggarakan dengan memperhatikan iktikad baikdan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yangsebenarnya.

(4) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan diIndonesia dengan menggunakan huruf Latin, angkaArab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalambahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yangdiizinkan oleh Menteri Keuangan.

(5) Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asasdan dengan stelsel akrual atau stelsel kas.

(6) Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atautahun buku harus mendapat persetujuan dari DirekturJenderal Pajak.

(7) Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatanmengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan danbiaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapatdihitung besarnya pajak yang terutang.

(8) Pembukuan . . .

Page 43: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 43 -

(8) Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing danmata uang selain Rupiah dapat diselenggarakan olehWajib Pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan.

(9) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiriatas data yang dikumpulkan secara teratur tentangperedaran atau penerimaan bruto dan/ataupenghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitungjumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilanyang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajakyang bersifat final.

(10) Dihapus.

(11) Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasarpembukuan atau pencatatan dan dokumen laintermasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yangdikelola secara elektronik atau secara program aplikasion-line wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun diIndonesia, yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggalWajib Pajak orang pribadi, atau di tempat kedudukanWajib Pajak badan.

(12) Bentuk dan tata cara pencatatan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

36. Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29

(1) Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukanpemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhankewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuanlain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan.

(2) Untuk keperluan pemeriksaan, petugas pemeriksaharus memiliki tanda pengenal pemeriksa dandilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan sertamemperlihatkannya kepada Wajib Pajak yangdiperiksa.

(3) Wajib . . .

Page 44: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 44 -

(3) Wajib Pajak yang diperiksa wajib:

a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku ataucatatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dandokumen lain yang berhubungan denganpenghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha,pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yangterutang pajak;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempatatau ruang yang dipandang perlu dan memberibantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan/atau

c. memberikan keterangan lain yang diperlukan.

(3a) Buku, catatan, dan dokumen, serta data, informasi,dan keterangan lain sebagaimana dimaksud pada ayat(3) wajib dipenuhi oleh Wajib Pajak paling lama 1 (satu)bulan sejak permintaan disampaikan.

(3b) Dalam hal Wajib Pajak orang pribadi yang melakukankegiatan usaha atau pekerjaan bebas tidak memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)sehingga tidak dapat dihitung besarnya penghasilankena pajak, penghasilan kena pajak tersebut dapatdihitung secara jabatan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan.

(4) Apabila dalam mengungkapkan pembukuan,pencatatan, atau dokumen serta keterangan yangdiminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajibanuntuk merahasiakannya, maka kewajiban untukmerahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untukkeperluan pemeriksaan sebagaimana dimaksud padaayat (1).

37. Di antara Pasal 29 dan Pasal 30 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 29A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 29A

Terhadap Wajib Pajak badan yang pernyataan pendaftaranemisi sahamnya telah dinyatakan efektif oleh badanpengawas pasar modal dan menyampaikan SuratPemberitahuan dengan dilampiri Laporan Keuangan yangtelah diaudit oleh Akuntan Publik dengan pendapat WajarTanpa Pengecualian yang:

a. Surat . . .

Page 45: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 45 -

a. Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajakmenyatakan lebih bayar sebagaimana dimaksud dalamPasal 17B; atau

b. terpilih untuk diperiksa berdasarkan analisis risiko

dapat dilakukan pemeriksaan melalui Pemeriksaan Kantor.

38. Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukanpenyegelan tempat atau ruangan tertentu serta barangbergerak dan/atau tidak bergerak apabila Wajib Pajaktidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 29 ayat (3) huruf b.

(2) Tata cara penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

39. Ketentuan Pasal 31 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 31

(1) Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(2) Tata cara pemeriksaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) di antaranya mengatur tentang pemeriksaanulang, jangka waktu pemeriksaan, kewajibanmenyampaikan surat pemberitahuan hasilpemeriksaan kepada Wajib Pajak, dan hak Wajib Pajakuntuk hadir dalam pembahasan akhir hasilpemeriksaan dalam batas waktu yang ditentukan.

(3) Apabila dalam pelaksanaan pemeriksaan Wajib Pajaktidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 29 ayat (3) sehingga penghitunganpenghasilan kena pajak dilakukan secara jabatan,Direktur Jenderal Pajak wajib menyampaikan suratpemberitahuan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajakdan memberikan hak kepada Wajib Pajak untuk hadirdalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalambatas waktu yang ditentukan.

40. Ketentuan . . .

Page 46: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 46 -

40. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

(1) Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,Wajib Pajak diwakili dalam hal:a. badan oleh pengurus;b. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;c. badan dalam pembubaran oleh orang atau badan

yang ditugasi untuk melakukan pemberesan;d. badan dalam likuidasi oleh likuidator;e. suatu warisan yang belum terbagi oleh salah

seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya atauyang mengurus harta peninggalannya; atau

f. anak yang belum dewasa atau orang yang beradadalam pengampuan oleh wali atau pengampunya.

(2) Wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertanggungjawab secara pribadi dan/atau secararenteng atas pembayaran pajak yang terutang, kecualiapabila dapat membuktikan dan meyakinkan DirekturJenderal Pajak bahwa mereka dalam kedudukannyabenar-benar tidak mungkin untuk dibebani tanggungjawab atas pajak yang terutang tersebut.

(3) Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorangkuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankanhak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan.

(3a) Persyaratan serta pelaksanaan hak dan kewajibankuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diaturdengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(4) Termasuk dalam pengertian pengurus sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a adalah orang yangnyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukankebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalammenjalankan perusahaan.

41. Ketentuan Pasal 33 dihapus.

Pasal 33

Dihapus.

42. Ketentuan . . .

Page 47: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 47 -

42. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 34

(1) Setiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihaklain segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukankepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan ataupekerjaannya untuk menjalankan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlakujuga terhadap tenaga ahli yang ditunjuk oleh DirekturJenderal Pajak untuk membantu dalam pelaksanaanketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(2a) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) adalah:

a. pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagaisaksi atau saksi ahli dalam sidang pengadilan; atau

b. pejabat dan/atau tenaga ahli yang ditetapkanMenteri Keuangan untuk memberikan keterangankepada pejabat lembaga negara atau instansiPemerintah yang berwenang melakukanpemeriksaan dalam bidang keuangan negara.

(3) Untuk kepentingan negara, Menteri Keuanganberwenang memberi izin tertulis kepada pejabatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tenaga ahlisebagaimana dimaksud pada ayat (2) supayamemberikan keterangan dan memperlihatkan buktitertulis dari atau tentang Wajib Pajak kepada pihakyang ditunjuk.

(4) Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalamperkara pidana atau perdata, atas permintaan Hakimsesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum AcaraPerdata, Menteri Keuangan dapat memberi izin tertuliskepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2),untuk memberikan dan memperlihatkan bukti tertulisdan keterangan Wajib Pajak yang ada padanya.

(5) Permintaan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat(4) harus menyebutkan nama tersangka atau namatergugat, keterangan yang diminta, serta kaitan antaraperkara pidana atau perdata yang bersangkutandengan keterangan yang diminta.

43. Ketentuan . . .

Page 48: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 48 -

43. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

(1) Apabila dalam menjalankan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan diperlukanketerangan atau bukti dari bank, akuntan publik,notaris, konsultan pajak, kantor administrasi,dan/atau pihak ketiga lainnya, yang mempunyaihubungan dengan Wajib Pajak yang dilakukanpemeriksaan pajak, penagihan pajak, atau penyidikantindak pidana di bidang perpajakan, atas permintaantertulis dari Direktur Jenderal Pajak, pihak-pihaktersebut wajib memberikan keterangan atau bukti yangdiminta.

(2) Dalam hal pihak-pihak sebagaimana dimaksud padaayat (1) terikat oleh kewajiban merahasiakan, untukkeperluan pemeriksaan, penagihan pajak, ataupenyidikan tindak pidana di bidang perpajakan,kewajiban merahasiakan tersebut ditiadakan, kecualiuntuk bank, kewajiban merahasiakan ditiadakan ataspermintaan tertulis dari Menteri Keuangan.

(3) Tata cara permintaan keterangan atau bukti daripihak-pihak yang terikat oleh kewajiban merahasiakansebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur denganatau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

44. Di antara Pasal 35 dan Pasal 36 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 35A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 35A

(1) Setiap instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, danpihak lain, wajib memberikan data dan informasi yangberkaitan dengan perpajakan kepada DirektoratJenderal Pajak yang ketentuannya diatur denganPeraturan Pemerintah dengan memperhatikanketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat(2).

(2) Dalam . . .

Page 49: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 49 -

(2) Dalam hal data dan informasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak mencukupi, Direktur Jenderal Pajakberwenang menghimpun data dan informasi untukkepentingan penerimaan negara yang ketentuannyadiatur dengan Peraturan Pemerintah denganmemperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 35 ayat (2).

45. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 36

(1) Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau ataspermohonan Wajib Pajak dapat:

a. mengurangkan atau menghapuskan sanksiadministrasi berupa bunga, denda, dan kenaikanyang terutang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan dalam hal sanksitersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajakatau bukan karena kesalahannya;

b. mengurangkan atau membatalkan surat ketetapanpajak yang tidak benar;

c. mengurangkan atau membatalkan Surat TagihanPajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yangtidak benar; atau

d. membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau suratketetapan pajak dari hasil pemeriksaan yangdilaksanakan tanpa:

1. penyampaian surat pemberitahuan hasilpemeriksaan; atau

2. pembahasan akhir hasil pemeriksaan denganWajib Pajak.

(1a) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a, huruf b, dan huruf c hanya dapat diajukanoleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali.

(1b) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak 1 (satu)kali.

(1c) Direktur . . .

Page 50: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 50 -

(1c) Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu palinglama 6 (enam) bulan sejak tanggal permohonansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima, harusmemberi keputusan atas permohonan yang diajukan.

(1d) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1c) telah lewat tetapi Direktur Jenderal Pajaktidak memberi suatu keputusan, permohonan WajibPajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggapdikabulkan.

(1e) Apabila diminta oleh Wajib Pajak, Direktur JenderalPajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak ataumengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1c).

(2) Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b),ayat (1c), ayat (1d), dan ayat (1e) diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

46. Ketentuan Pasal 36A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 36A

(1) Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau dengansengaja menghitung atau menetapkan pajak tidaksesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakandikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengansengaja bertindak di luar kewenangannya yang diaturdalam ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan, dapat diadukan ke unit internalDepartemen Keuangan yang berwenang melakukanpemeriksaan dan investigasi dan apabila terbuktimelakukannya dikenai sanksi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(3) Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnyaterbukti melakukan pemerasan dan pengancamankepada Wajib Pajak untuk menguntungkan diri sendirisecara melawan hukum diancam dengan pidanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

(4) Pegawai . . .

Page 51: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 51 -

(4) Pegawai pajak yang dengan maksud menguntungkandiri sendiri secara melawan hukum denganmenyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseoranguntuk memberikan sesuatu, untuk membayar ataumenerima pembayaran, atau untuk mengerjakansesuatu bagi dirinya sendiri, diancam dengan pidanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi dan perubahannya.

(5) Pegawai pajak tidak dapat dituntut, baik secaraperdata maupun pidana, apabila dalam melaksanakantugasnya didasarkan pada iktikad baik dan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan.

47. Di antara Pasal 36A dan Pasal 37 disisipkan 3 (tiga) pasal,yakni Pasal 36B, Pasal 36C, dan Pasal 36D yang berbunyisebagai berikut:

Pasal 36B

(1) Menteri Keuangan berkewajiban untuk membuat kodeetik pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

(2) Pegawai Direktorat Jenderal Pajak wajib mematuhikode etik pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

(3) Pengawasan pelaksanaan dan penampunganpengaduan pelanggaran kode etik pegawai DirektoratJenderal Pajak dilaksanakan oleh Komite Kode Etikyang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

Pasal 36CMenteri Keuangan membentuk komite pengawasperpajakan, yang ketentuannya diatur dengan PeraturanMenteri Keuangan.

Pasal 36D

(1) Direktorat Jenderal Pajak dapat diberi insentif atasdasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan danBelanja Negara.

(3) Tata cara . . .

Page 52: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 52 -

(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Menteri Keuangan.

48. Di antara Pasal 37 dan Pasal 38 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 37A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 37A

(1) Wajib Pajak yang menyampaikan pembetulan SuratPemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sebelumTahun Pajak 2007, yang mengakibatkan pajak yangmasih harus dibayar menjadi lebih besar dandilakukan paling lama dalam jangka waktu 1 (satu)tahun setelah berlakunya Undang-Undang ini, dapatdiberikan pengurangan atau penghapusan sanksiadministrasi berupa bunga atas keterlambatanpelunasan kekurangan pembayaran pajak yangketentuannya diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(2) Wajib Pajak orang pribadi yang secara sukarelamendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor PokokWajib Pajak paling lama 1 (satu) tahun setelahberlakunya Undang-Undang ini diberikan penghapusansanksi administrasi atas pajak yang tidak atau kurangdibayar untuk Tahun Pajak sebelum diperoleh NomorPokok Wajib Pajak dan tidak dilakukan pemeriksaanpajak, kecuali terdapat data atau keterangan yangmenyatakan bahwa Surat Pemberitahuan yangdisampaikan Wajib Pajak tidak benar atau menyatakanlebih bayar.

49. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

Setiap orang yang karena kealpaannya:

a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau

b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinyatidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkanketerangan yang isinya tidak benar

sehingga . . .

Page 53: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 53 -

sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatannegara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatansetelah perbuatan yang pertama kali sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13A, didenda paling sedikit 1 (satu)kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayardan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yangtidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan palingsingkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun.

50. Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 39

(1) Setiap orang yang dengan sengaja:a. tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor

Pokok Wajib Pajak atau tidak melaporkan usahanyauntuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;

b. menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hakNomor Pokok Wajib Pajak atau PengukuhanPengusaha Kena Pajak;

c. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;d. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau

keterangan yang isinya tidak benar atau tidaklengkap;

e. menolak untuk dilakukan pemeriksaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 29;

f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, ataudokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaanyang sebenarnya;

g. tidak menyelenggarakan pembukuan ataupencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atautidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumenlain;

h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumenyang menjadi dasar pembukuan atau pencatatandan dokumen lain termasuk hasil pengolahan datadari pembukuan yang dikelola secara elektronikatau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 ayat (11); atau

i. tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong ataudipungut

sehingga . . .

Page 54: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 54 -

sehingga dapat menimbulkan kerugian padapendapatan negara dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam)tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlahpajak terutang yang tidak atau kurang dibayar danpaling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutangyang tidak atau kurang dibayar.

(2) Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditambahkan 1 (satu) kali menjadi 2 (dua) kali sanksipidana apabila seseorang melakukan lagi tindak pidanadi bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun,terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjarayang dijatuhkan.

(3) Setiap orang yang melakukan percobaan untukmelakukan tindak pidana menyalahgunakan ataumenggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajakatau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, atau menyampaikanSurat Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinyatidak benar atau tidak lengkap, sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf d, dalam rangka mengajukanpermohonan restitusi atau melakukan kompensasipajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidanapenjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama2 (dua) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kalijumlah restitusi yang dimohonkan dan/ataukompensasi atau pengkreditan yang dilakukan danpaling banyak 4 (empat) kali jumlah restitusi yangdimohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditanyang dilakukan.

51. Di antara Pasal 39 dan Pasal 40 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 39A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 39A

Setiap orang yang dengan sengaja:

a. menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak,bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak,dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkantransaksi yang sebenarnya; atau

b. menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkansebagai Pengusaha Kena Pajak

dipidana . . .

Page 55: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 55 -

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua)tahun dan paling lama 6 (enam) tahun serta denda palingsedikit 2 (dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, buktipemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/ataubukti setoran pajak dan paling banyak 6 (enam) kali jumlahpajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, buktipemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak.

52. Ketentuan Pasal 41 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 41

(1) Pejabat yang karena kealpaanya tidak memenuhikewajiban merahasiakan hal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 34 dipidana dengan pidana kurunganpaling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyakRp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

(2) Pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhikewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidakdipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksuddalam Pasal 34 dipidana dengan pidana penjara palinglama 2 (dua) tahun dan denda paling banyakRp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(3) Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) hanya dilakukanatas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar.

53. Ketentuan Pasal 41A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 41A

Setiap orang yang wajib memberikan keterangan atau buktiyang diminta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 tetapidengan sengaja tidak memberi keterangan atau bukti, ataumemberi keterangan atau bukti yang tidak benar dipidanadengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dandenda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima jutarupiah).

54. Ketentuan Pasal 41B diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 41B . . .

Page 56: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 56 -

Pasal 41B

Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi ataumempersulit penyidikan tindak pidana di bidang perpajakandipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahundan denda paling banyak Rp75.000.000,00 (tujuh puluhlima juta rupiah).

55. Di antara Pasal 41B dan Pasal 42 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 41C yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 41C

(1) Setiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhikewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35Aayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama1 (satu) tahun atau denda paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(2) Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan tidakterpenuhinya kewajiban pejabat dan pihak lainsebagaimana dimaksud dalam Pasal 35A ayat (1)dipidana dengan pidana kurungan paling lama 10(sepuluh) bulan atau denda paling banyakRp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).

(3) Setiap orang yang dengan sengaja tidak memberikandata dan informasi yang diminta oleh Direktur JenderalPajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35A ayat (2)dipidana dengan pidana kurungan paling lama 10(sepuluh) bulan atau denda paling banyakRp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).

(4) Setiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakandata dan informasi perpajakan sehingga menimbulkankerugian kepada negara dipidana dengan pidanakurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda palingbanyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

56. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 danPasal 39A, berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai dariWajib Pajak, atau pihak lain yang menyuruhmelakukan, yang turut serta melakukan, yang

menganjurkan, . . .

Page 57: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 57 -

menganjurkan, atau yang membantu melakukantindak pidana di bidang perpajakan.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41Adan Pasal 41B berlaku juga bagi yang menyuruhmelakukan, yang menganjurkan, atau yang membantumelakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

57. Sebelum Pasal 44 dalam BAB IX disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 43A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 43A

(1) Direktur Jenderal Pajak berdasarkan informasi, data,laporan, dan pengaduan berwenang melakukanpemeriksaan bukti permulaan sebelum dilakukanpenyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

(2) Dalam hal terdapat indikasi tindak pidana di bidangperpajakan yang menyangkut petugas DirektoratJenderal Pajak, Menteri Keuangan dapat menugasi unitpemeriksa internal di lingkungan DepartemenKeuangan untuk melakukan pemeriksaan buktipermulaan.

(3) Apabila dari bukti permulaan ditemukan unsur tindakpidana korupsi, pegawai Direktorat Jenderal Pajak yangtersangkut wajib diproses menurut ketentuan hukumTindak Pidana Korupsi.

(4) Tata cara pemeriksaan bukti permulaan tindak pidanadi bidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

58. Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 44

(1) Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanyadapat dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipiltertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yangdiberi wewenang khusus sebagai penyidik tindakpidana di bidang perpajakan.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah:

a. menerima . . .

Page 58: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 58 -

a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan menelitiketerangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang perpajakan agar keterangan ataulaporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana di bidang perpajakan;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badan sehubungan dengan tindakpidana di bidang perpajakan;

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lainberkenaan dengan tindak pidana di bidangperpajakan;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumenlain, serta melakukan penyitaan terhadap bahanbukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang, benda, dan/atau dokumen yangdibawa;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindakpidana di bidang perpajakan;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dan/atauk. melakukan tindakan lain yang perlu untuk

kelancaran penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan menurut ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntutumum melalui penyidik pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-Undang Hukum Acara Pidana.

(4) Dalam . . .

Page 59: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 59 -

(4) Dalam rangka pelaksanaan kewenangan penyidikansebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyidik dapatmeminta bantuan aparat penegak hukum lain.

59. Ketentuan Pasal 44B diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 44B

(1) Untuk kepentingan penerimaan negara, ataspermintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapatmenghentikan penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan paling lama dalam jangka waktu 6 (enam)bulan sejak tanggal surat permintaan.

(2) Penghentian penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyadilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang pajakyang tidak atau kurang dibayar atau yang tidakseharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksiadministrasi berupa denda sebesar 4 (empat) kalijumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atauyang tidak seharusnya dikembalikan.

Pasal II

1. Terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan TahunPajak 2001 sampai dengan Tahun Pajak 2007 yangbelum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 16 Tahun 2000.

2. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada angka 1, daluwarsa penetapan untuk Masa Pajak,Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak 2007 dansebelumnya, selain penetapan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 ayat (5) atau Pasal 15 ayat (4), berakhirpaling lama pada akhir Tahun Pajak 2013.

3. Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 1Januari 2008.

Agar . . .

Page 60: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … · Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ... Pajak, Surat Keputusan

- 60 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggal 17 Juli 2007

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 17 Juli 2007

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 85