1

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAPROVINSI SUMATERA UTARA

Website : www.diskominfo.sumutprov.go.id

Email : ppid@sumutprov.go.id

ppid.diskominfo@sumutprov.go.id

UNDANG-UNDANG

NOMOR 14 TAHUN 2008

TENTANG

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

MengapaUU Nomor 14

Tahun 2008

tentang

KETERBUKAAN

INFORMASI PUBLIK

sangat diperlukan

?

2

• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 Pasal 28 F “Setiap Orang berhak untuk

berkomunikasi dan memperoleh Informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta

berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki dan

menyimpan Informasi dengan menggunakan segala

jenis saluran yang tersedia.

• Hak untuk memperoleh Informasi merupakan Hak

Asasi Manusia.

• KIP sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik

terhadap penyelenggaraan Negara.

• Salah satu elemen penting dalam mewujudkan

penyelenggaraan negara yang terbuka.

PRINSIP DASAR UU KIP(1) Hak setiap Orang untuk memperoleh Informasi;

(2) Kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani

permintaan Informasi secara cepat, tepat waktu,

biaya ringan/proporsional dan cara sederhana;

(3) Pengecualian bersifat ketat dan terbatas;

(4) Kewajiban Badan Publik untuk membenahi sistem

dokumentasi dan pelayanan Informasi.

(5) KIP mempercepat perwujudan pemerintahan yang

terbuka yang merupakan usaha strategis mencegah

praktek KKN dan terciptanya pemerintahan yang

baik.

3

TUJUAN KIP

1. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui :

a. Rencana pembuatan kebijakan publik

b. Program kebijakan publik

c. Proses pengambilan keputusan publik

d. Alasan pengambilan keputusan publik

2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan

keputusan publik

3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan

kebijakan publik

4. Mewujudkan Good Government

5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang menyakut hajat

hidup orang banyak

6. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di badan

publik

Provinsi,

Kabupaten /

Kota dan

PPID Pembantu

di Pusat,

Provinsi,

Kabupaten/

Kota

UU No. 14 Tahun

2008Komisi

Informasi

(KI)

PPID

Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara

disamping menyelesaikan sengketa informasi

di Provinsi dan sengketa informasi di

Kabupaten/Kota

BADAN

PUBLIK

4

BADAN

PUBLIK

PEMOHON

INFORMASI

PUBLIK

DIBENTUK

PPID=

BADAN PUBLIK

5

LEMBAGA EKSEKUTIF, LEGISLATIF, YUDIKATIF DAN

BADAN LAIN YANG FUNGSI DAN TUGAS POKOKNYA

BERKAITAN DENGAN PENYELENGGARAAN NEGARA

YANG SEBAGIAN ATAU SELURUH DANANYA

BERSUMBER DARI APBN/APBD

ORGANISASI NON PEMERINTAH SEPANJANG

SEBAGIAN ATAU SELURUH DANANYA BERSUMBER

DARI APBN DAN/ATAU APBD, SUMBANGAN

MASYARAKAT DAN/ATAU LUAR NEGERI

Pasal 1 UU 14/2008

BADAN BADAN BADAN BADAN

PUBLIKPUBLIKPUBLIKPUBLIK

EKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIF

LEGISLATIFLEGISLATIFLEGISLATIFLEGISLATIF

YUDIKATIFYUDIKATIFYUDIKATIFYUDIKATIF

BADAN BADAN BADAN BADAN

LAINLAINLAINLAIN

ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI

NON NON NON NON

PEMERINTAHPEMERINTAHPEMERINTAHPEMERINTAH

PARTAI PARTAI PARTAI PARTAI

POLITIKPOLITIKPOLITIKPOLITIK

BUMN/ BUMN/ BUMN/ BUMN/

BUMDBUMDBUMDBUMD

LEMBAGA/ LEMBAGA/ LEMBAGA/ LEMBAGA/

BADAN/ BADAN/ BADAN/ BADAN/

ORGANISASIORGANISASIORGANISASIORGANISASI

6

KEMENTERIAN NEGARAKEMENTERIAN KOORDINATOR

KEMENTERIAN

LEMBAGA PEMERINTAH

NON KEMENTERIANANRI, BIN, BKN, BKKBN, BKPM,

BPS, BPOM, BPN, LAN, LIPI dll

KEPOLISIAN NEGARA RIMABES POLRI, POLDA, POLRES,

POLSEK

KEJAKSAAN RIKEJAGUNG, KEJATI, KEJARI

TNI

PEMERINTAHAN DAERAHPEMPROV, DPRD PROVINSI,

PEMKAB/KOTA, DPRD KAB/KOTA

PEMERINTAHAN DESAPEMERINTAH DESA, BPD

EKSEKUTIF

MPR RIDPR RI

DPRD PROVINSI

DPRD KAB./KOTA

DPD RI

LEGISLATIF

7

MAHKAMAH AGUNG RIPERADILAN UMUM,

PERADILAN AGAMA,

PERADILAN MILITER,

PERADILAN TATA USAHA NEGARA

MAHKAMAH

KONSTITUSI RI

YUDIKATIF

� YUDISIAL (UU 22/2004)

� PEMILIHAN UMUM (UU 22/2007)

� NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (UU 39/1999)

� PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (UU 5/1999)

� PENYIARAN INDONESIA (UU 32/2002)

� PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI (UU 30/2002)

� PERLINDUNGAN ANAK (UU 23/2002)

� INFORMASI (UU 14/2008)

� HUKUM NASIONAL (UU 15/2000)

� KEPOLISIAN (UU 2/2002)

� KEJAKSAAN (UU 16/2004 DAN PERPRES 18/2005)

� NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (KEPPRES 181/1998

DAN PERPRES 65/2005)

K

O

M

I

S

I

� PERS (UU 40/1999)

� PENDIDIKAN (UU 20/2003)

� PEMBINA INDUSTRI STRATEGIS (KEPPRES 40/1999)

� RISET NASIONAL (KEPPRES 94/1999)

� BUKU NASIONAL (KEPPRES 110/1999)

� MARITIM INDONESIA (KEPPRES 161/1999)

� EKONOMI NASIONAL (KEPPRES 144/1999)

� PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL (KEPPRES 165/1999)

� GULA NASIONAL (KEPPRES 23/2003)

� KETAHANAN PANGAN (KEPPRES 132/2001)

� PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA (KEPPRES 44/2002)

� PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH (151/2000)

� PERTAHANAN NASIONAL (UU 3/2003)

� PENERBANAGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (KEPPRES 132/1998)

� PERTIMBANGAN PRESIDEN (UU 19/2006)

D

E

W

A

N

�NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI (UU 41/1999 DAN KEPPRES

105/999)

�ANTAR DEPARTEMEN BIDANG KEHUTANAN (KEPPRES 80/2000)

�AKREDITASI NASIONAL (KEPPRES 78/2001)

�PENILAIAN INDEPENDEN (KEPPRES 99/2009)

�OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KEPPRES 72/2001)

�KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN (KEPPRES 89/1999)

�AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK

UNTUK ANAK (KEPPRES 12/2000)

K

O

M

I

T

E

BADAN LAIN YANG

FUNGSI DAN

TUGAS POKOKNYA

BERKAITAN DENGAN

PENYELENGGARAAN

NEGARA YANG SEBAGIAN

ATAU SELURUH

DANANYA BERSUMBER

DARI APBN/APBD

8

� PENGAWAS PEMILU (UU 22/2007)

� NARKOTIKA NASIONAL (KEPPRES 17/2002)

� NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (UU 24/2007)

� PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (UU 8/1999)

� PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI TERPADU (KEPPRES 150/2002)

� KOORDINASI PENGEMBANGAN TKI (KEPPRES 29/1999)

� PENGELOLA GELORA BUNG KARNO (KEPPRES 72/1999)

� PENGELOLA KAWASAN KEMAYORAN (KEPPRES NOMOR 73/1999)

� REKONSTRUKSI DAN REKONSILIASI PROP. NAD DAN KEP. NIAS SUMATERA UTARA

(PERPU 2/2005)

� NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI (PP 23/2004)

� PENGATUR JALAN TOL (PP 15/2005)

� PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (PP 16/2005)

� PENGELOLA PUSAT PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (KEPPRES

43/1976)

� PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERNEGARA (KEPPRES 85/1999)

B

A

D

A

N

� PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (UU 13/2006)

� KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

PENYANDANG CACAT (KEPPRES 8/1999)

� SENSOR FILM (PP 8/1994)

LEM

BA

GA

� UNIVERSITAS INDONESIA (PP 152/2000)

� UNIVERSITAS GADJAH MADA (PP 153/2000)

� INSTITUT PERTANIAN BOGOR (PP 154/2000)

� INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (PP 155/2000)

� UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (PP 56/2003)

� UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (PP 6/2004)

BADAN HUKUM MILIK LEMBAGA

� PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (UU 25/2003 DAN KEPPRES

81/2003)

� TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (KEPPRES 54/2005)

� KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA (UU 29/2004)

� OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA (UU 37/2008)

� SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN MAFIA HUKUM

� UNIT KERJA BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

BENTUK LAIN

BADAN LAIN YANG

FUNGSI DAN

TUGAS POKOKNYA

BERKAITAN DENGAN

PENYELENGGARAAN

NEGARA YANG SEBAGIAN

ATAU SELURUH

DANANYA BERSUMBER

DARI APBN/APBD

PERSATUAN KEAGAMAANNU, MUHAMMADIYAH, PGI,

PERSATUAN UMAT KATOLIK,

WALUBI, PARISADA HINDU

DHARMA INDONESIA, dll

ORGANISASI

NON PEMERINTAH

SESUAI DENGAN UU KIP

YAYASANYLBHI, YAYASAN RCTI PEDULI,

DOMPET DHUAFA, dll

ORGANISASI DALAM

MASYARAKAT LAIN SEPANJANG SEBAGIAN/SELURUH

DANA BERSUMBER DARI

APBN/APBD, SUMBANGAN

MASYARAKAT DAN/ATAU LUAR

NEGERI

PERKUMPULAN/FORUMWAHANA LINGKUNGAN HIDUP,

dll

9

PARTAI

POLITIK

NASDEM

PKS

PDIP

GOLKARGERINDRA

DEMOKRAT

PPP

HANURA PBB

PKP

BUMN BUMD

1. Perum Bulog

2. PT. Angkasa Pura

3. PT. Bank Mandiri

4. PT. Kereta Api Indonesia

5. PT. Perkebunan

6. PT. Pertamina

7. PT. Telekomunikasi Ind.Tbk.

8. Perusahaan Listrik Negara, dll.

1. PT. Bank Sumut

2. PT. Bank Jabar

3. PT. Bank DKI

4. PDAM Tirtanadi

5. PD. Pasar

6. PD. Aneka Industri dan Jasa,

dll.

DAFTAR BUMN DAN BUMD

10

LEMBAGA atau BADAN atau

ORGANISASI

yang memenuhi kriteria

sebagaimana dimaksud dalam UU KIP

, tetapi belum masuk dalam

Lampiran Daftar Badan Publik tetap

dianggap Badan Publik sebagaimana

diatur dalam UU KIP

(Lampiran Perki 1/2010)

HAK BADAN PUBLIK (Pasal 6 UU KIP/ 2008)

1. Berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan, seperti :

a. Informasi yang dapat membahayakan negara;

b. Informasi yang berkaitan dengan perlindungan usaha dari

persaingan usaha tidak sehat;

c. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;

d. Informasi yang berkaitan dengan rahasia Jabatan;

e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau

didokumentasikan.

2. Berhak menolak memberikan informasi publik apabila tidak sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan

11

KEWAJIBAN BADAN PUBLIK (Pasal 7 UU KIP/2008)

1. Menyediakan, memberikan dan atau menerbitkan Informasi Publik

yang berada di bawah kewenangannnya kepada pemohon Informasi

Publik, selain informasi yang dikecualikan;

2. Menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak

menyesatkan;

3. Membangun dan mengembangkan Sistem Informasi dan Dokumentasi

untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga

dapat diakses dengan mudah;

4. Membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil

untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik (seperti

pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya dan/atau pertahanan

dan keamanan negara);

5. Dalam rangka memenuhi kewajibannya, Badan Publik dapat

memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non-elektronik.

INFORMASI PUBLIK

12

INFORMASI

INFORMASI PUBLIK

UU 14/2008KETERBUKAAN

INFORMASI PUBLIK

PASAL 1

KETERANGAN, PERNYATAAN, GAGASAN DAN

TANDA-TANDA YANG MENGANDUNG NILAI, MAKNA

DAN PESAN, BAIK DATA, FAKTA MAUPUN

PENJELASANNYA YANG DAPAT DILIHAT, DIDENGAR DAN

DIBACA YANG DISAJIKAN DALAM BERBAGAI KEMASAN

DAN FORMAT SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SECARA

ELEKTRONIK ATAUPUN NON-ELEKTRONIK

INFORMASI

13

BERKAITAN DENGAN

PENYELENGGARA DAN

PENYELENGGARAAN

NEGARA DAN/ATAU

PENYELENGGARA DAN

PENYELENGGARAAN BADAN

PUBLIK LAINNYA YANG

SESUAI DENGAN UNDANG-

UNDANG KIP SERTA

INFORMASI LAIN YANG

BERKAITAN DENGAN

KEPENTINGAN PUBLIK

DIHASILKAN

DISIMPAN

DIKELOLA

DIKIRIM

DITERIMA

BADAN

PUBLIK OLEH

5 D5 D

INFORMASI PUBLIK

INFORMASI YANGINFORMASI YANG

WAJIBDISEDIAKAN & DIUMUMKAN

Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11

14

MELIPUTI :

a. INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN BADAN

PUBLIK;

b. INFORMASI MENGENAI KEGIATAN DAN KINERJA

BADAN PUBLIK TERKAIT;

c. INFORMASI MENGENAI LAPORAN KEUANGAN;

DAN/ATAU

d. INFORMASI LAIN YANG DIATUR DALAM PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

INFORMASIBERKALA

CARA PENYEBARLUASAN DITENTUKAN OLEH PPID

DIATUR DENGAN PETUNJUK TEKNIS KOMISI INFORMASI

SETIAP BADAN PUBLIK WAJIB MENGUMUMKAN

INFORMASI PUBLIK SECAR BERKALA1

2

5

6

PALING SINGKAT 6 BULAN SEKALI

MUDAH DIJANGKAU DAN DIPAHAMI MASYARAKAT

3

4

RUTIN,

TERATUR,

JANGKA WAKTU

TERTENTU

INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN BADAN PUBLIK

ADALAH INFORMASI YANG MENYANGKUT :

1. KEBERADAAN

2. KEPENGURUSAN

3. MAKSUD DAN TUJUAN

4. RUANG LINGKUP KEGIATAN

5. INFORMASI LAINNYA

YANG MERUPAKAN INFORMASI PUBLIK

SESUAI DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN

PENJELASAN

15

INFORMASI MENGENAI KEGIATAN DAN KINERJA BADAN PUBLIK

ADALAH KONDISI BADAN PUBLIK YANG BERSANGKUTAN :

1. HASIL DAN PRESTASI YANG DICAPAI

2. KEMAMPUAN KERJANYA

PENJELASAN

INFORMASI YANG DAPAT MENGANCAM

HAJAT HIDUP ORANG BANYAK DAN

KETERTIBAN UMUMINFORMASI

SERTAMERTA

MUDAH DIJANGKAUMASYARAKAT DAN BAHASA YANG MUDAH DIPAHAMI

SPONTAN, PADA SAAT ITU JUGA

1

2

16

a. DAFTAR INFORMASI PUBLIK YANG BERADA DI BAWAH

PENGUASAANNYA, TIDAK TERMASUK INFORMASI

YANG DIKECUALIKAN

b. HASIL KEPUTUSAN BADAN PUBLIK DAN

PERTIMBANGANNYA

c. SELURUH KEBIJAKAN YANG ADA BESERTA DOKUMEN

PENDUKUNGNYA

d. RENCANA KERJA PROYEK TERMASUK PERKIRAAN

PENGELUARAN TAHUNAN BADAN PUBLIK

e. PERJANJIAN BADAN PUBLIK DENGAN PIHAK KETIGA

f. INFORMASI DAN KEBIJAKAN YANG DISAMPAIKAN

PEJABAT PUBLIK DALAM PERTEMUAN TERBUKA

UNTUK UMUM

g. PROSEDUR KERJA PEGAWAI BADAN PUBLIK YANG

BERKAITAN DENGAN PELAYANAN MASYARAKAT

h. LAPORAN TERKAIT PELAYANAN AKSES INFORMASI

PUBLIK

INFORMASI

SETIAP SAAT

a. JUMLAH PERMINTAAN INFORMASIYANG DITERIMAb. WAKTU YANG DIPERLUKAN BADAN PUBLIK DALAMMEMENUHI SETIAP PERMINTAAN INFORMASI

c. JUMLAH PEMBERIAN DAN PENOLAKAN PERMINTAANINFORMASI

d. ALASAN PENOLAKAN PERMINTAAN INFORMASI

PASAL 12“SETIAP TAHUN BADAN

PUBLIK WAJIB MENGUMUMKANLAYANAN INFORMASI”

LAPORAN PERMINTAAN INFORMASI PUBLIK

17

a. MENUNJUK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

b. MEMBUAT DAN MENGEMBANGKAN SISTEM PENYEDIAAN LAYANAN INFORMASI SECARA CEPAT, MUDAH DAN WAJAR SESUAI DENGAN PETUNJUK TEKNIS STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK YANG BERLAKU SECARA NASIONAL

PASAL 13UNTUK MEWUJUDKAN PELAYANAN CEPAT, TEPAT DAN SEDERHANA,

SETIAP BADAN PUBLIK :

1

PPID DIBANTU OLEH PEJABAT FUNGSIONAL2

PEJABAT PENGELOLA DOKUMENTASI INFORMASI

INFORMASI YANG

DIKECUALIKAN

18

APABILA DIBUKA DAPAT :

a. MENGHAMBAT PROSES PENEGAKANHUKUM

b. MENGGANGGU KEPENTINGAN PERLINDUNGAN HAK ATASKEKAYAAN INTELEKTUAL DAN PERLINDUNGAN DARI PERSAINGANUSAHATIDAK SEHAT

c. MEMBAHAYAKAN PERTAHANANDAN KEAMANANNEGARA

d. MENGUNGKAPKEKAYAANALAM INDONESIA

e. MERUGIKANKETAHAHAN EKONOMINASIONAL

f. MERUGIKANKEPENTINGANHUBUNGAN LUAR NEGERI

g. MENGUNGKAP ISI AKTA OTENTIK YANG BERSIFAT PRIBADI DANKEMAUANTERAKHIRATAUPUNWASIAT SESEORANG

h. MENGUNGKAPRAHASIA PRIBADI

i. MEMORANDUM ATAU SURAT-SURAT ANTAR BADAN PUBLIK ATAUINTRA BADAN PUBLIK YANG MENURUT SIFATNYA DIRAHASIAKANKECUALIATAS PUTUSANKOMISI INFORMASIATAUPENGADILAN

j. TIDAK BOLEH DIUNGKAPKANBERDASARKANUNDANG-UNDANG

1. MENGHAMBAT PROSES PENYELIDIKAN DANPENYIDIKAN SUATUTINDAK PIDANA

2. MENGUNGKAPKAN IDENTITAS INFORMAN, PELAPOR,SAKSI DAN/ATAU KORBAN YANG MENGETAHUIADANYATINDAK PIDANA

3. MENGUNGKAPKAN DATA INTELIJEN KRIMINAL DANRENCANA YANG BERHUBUNGAN DENGANPENCEGAHAN DAN PENANGANAN SEGALA BENTUKKEJAHATANTRANS-NASIONAL

4. MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN DAN KEHIDUPANPENEGAK HUKUMDAN/ATAUKELUARGANYA

5. MEMBAHAYAKAN KEAMANAN PERALATAN, SARANADAN/ATAU PRASARANAPENEGAK HUKUM

19

1. BERKAITAN

7.

1. STRATEGI, INTELIJEN, OPERASI, TAKTIK DAN TEKNIK YANG BERKAITANDENGAN PENYELENGGARAAN SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANANNEGARA (PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGAKHIRAN ATAUEVALUASI) DALAM KAITAN DENGAN ANCAMAN DARI DALAM DANLUAR NEGERI;

2. STRATEGI, INTELIJEN, OPERASI, TEKNIK DAN TAKTIK YANG BERKAITANDENGAN PENYELENGGARAAN SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANANNEGARA (PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGAKHIRAN ATAUEVALUASI);

3. JUMLAH, KOMPOSISI, DISPOSISI, ATAU DISLOKASI KEKUATAN DANKEMAMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM PERTAHANAN DANKEAMANAN NEGARA SERTA RENCANA PENGEMBANGANNYA;

4. GAMBAR DAN DATA TENTANG SITUASI DAN KEADAAN PANGKALANDAN/ATAU INSTALASI MILITER;

5. DATA PERKIRAAN KEMAMPUAN MILITER DAN PERTAHANAN NEGARALAIN TERBATAS PADA SEGALA TINDAKAN DAN/ATAU INDIKASINEGARA TERSEBUT YANG DAPAT MEMBAHAYAKAN KEDAULATAN NKRIDAN/ATAU DATA TERKAIT KERJASAMA MILITER DENGAN NEGARALAIN YANG DISEPAKATI DALAM PERJANJIAN TERSEBUT SEBAGAIRAHASIAATAU SANGAT RAHASIA;

6. SISTEM PERSANDIAN NEGARA;DAN/ATAU

7. SISTEM INTELIJEN NEGARA.

1. RENCANA AWAL PEMBELIAN DAN PENJUALAN MATAUANG NASIONALATAUASING, SAHAMDANASET VITALMILIK NEGARA;

2. RENCANA AWAL PERUBAHAN NILAI TUKAR, SUKUBUNGA,DANMODEL OPERASI INSTITUSI KEUANGAN;

3. RENCANA AWAL PERUBAHAN SUKU BUNGA BANK,PINJAMAN PEMERINTAH, PERUBAHAN PAJAK, TARIFATAU PENDAPATANNEGARA/DAERAH LAINNYA;

4. RENCANA AWAL PENJUALAN ATAU PEMBELIAN TANAHATAU PROPERTI;

5. RENCANAAWAL INVESTASIASING;

6. PROSES DAN HASIL PENGAWASAN PERBANKAN,ASURANSI ATAU LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA;DAN/ATAU

7. HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN PROSESPENCETAKANUANG.

20

1. POSISI DAYA TAWAR DAN STRATEGI YANG AKAN DAN TELAHDIAMBIL OLEH NEGARA DALAM HUBUNGANNYA DENGANNEGOSIASI INTERNASIONAL;

2. KORESPONDENSIDIPLOMATIKANTARNEGARA;

3. SISTEM KOMUNIKASI DAN PERSANDIAN YANGDIPERGUNAKAN DALAM MENJALANKAN HUBUNGANINTERNASIONAL;DAN/ATAU

4. PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN INFRASTRUKTURSTRATEGIS INDONESIA DI LUAR NEGERI.

1. RIWAYATDAN KONDISIANGGOTAKELUARGA;

2. RIWAYAT, KONDISI DAN PERAWATAN, PENGOBATANKESEHATAN FISIK DAN PSIKIS SESEORANG;

3. KONDISI KEUANGAN, ASET, PENDAPATAN DAN REKENINGBANK SESEORANG;

4. HASIL-HASIL EVALUASI SEHUBUNGAN DENGANKAPABILITAS, INTELEKTUALITAS DAN REKOMENDASIKEMAMPUAN SESEORANG;DAN/ATAU

5. CATATAN YANG MENYANGKUT PRIBADI SESEORANG YANGBERKAITAN DENGAN KEGIATAN SATUAN PENDIDIKANFORMAL DAN SATUANPENDIDIKANNONFORMAL.

21

TIDAK TERMASUK DALAM KATEGORI INFORMASI YANG DIKECUALIKAN :a. PUTUSAN BADAN PERADILANb. KETETAPAN, KEPUTUSAN, PERATURAN, SURAT EDARAN ATAUPUN BENTUK KEBIJAKAN LAIN, BAIK YANG TIDAK BERLAKU MENGIKAT MAUPUN MENGIKAT KE DALAM ATAUPUN KE LUAR SERTA PERTIMBANGAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM

c. SURAT PERINTAH PENGHENTIAN PENYIDIKAN ATAU PENUNTUTAN

d. RENCANA PENGELUARAN TAHUNAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM

e. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM

f. LAPORAN HASIL PENGEMBALIAN UANG HASIL KORUPSI

g. INFORMASI LAIN (INFORMASI YANG TELAH DINYATAKAN TERBUKA BAGI MASYARAKAT BERDASARKAN MEKANISME KEBERATAN DAN/ATAU PENYELESAIAN SENGKETA)

1

PASAL

18

TIDAK TERMASUK DALAM KATEGORI INFORMASI YANG DIKECUALIKAN (PASAL 17 HURUF G DAN HURUF H:a. PIHAK YANG RAHASIANYA DIUNGKAPKAN MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERTULIS;

b. PENGUNGKAPAN BERKAITAN DENGAN POSISI SESEORANG DALAM JABATAN PUBLIK

2

PASAL

18 DALAM HAL KEPENTINGAN PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN, KAPOLRI, JAKSA AGUNG, KETUA MA, KETUA KPK DAN/ATAU PIMPINAN LEMBAGA NEGARA PENEGAK HUKUM LAINNYA YANG DIBERI KEWENANGAN OLEH UNDANG-UNDANG DAPAT MEMBUKA INFORMASI YANG DIKECUALIKAN

3

PEMBUKAAN INFORMASI YANG DIKECUALIKAN DILAKUKAN DENGAN CARA MENGAJUKAN PERMINTAAN IZIN KEPADA PRESIDEN

4

22

PASAL

18

PERMINTAAN IZIN UNTUK KEPENTINGAN PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA YANG BERKAITAN DENGAN KEUANGAN ATAU KEKAYAAN NEGARA DI PENGADILAN DIAJUKAN OLEH JAKSA AGUNG SEBAGAI PENGACARA NEGARA KEPADA PRESIDEN

5

IZIN TERTULIS DIBERIKAN OLEH PRESIDEN KEPADA KAPOLRI, JAKSA AGUNG, KETUA KPK, PIMPINAN LEMBAGA NEGARA PENEGAK HUKUM LAINNYA ATAU KETUA MA

6

DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KEPENTINGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA DAN KEPENTINGAN UMUM, PRESIDEN DAPAT MENOLAK PERMINTAAN INFORMASI YANG DIKECUALIKAN

7

PASAL

19

PPID DISETIAP BADAN PUBLIK WAJIB MELAKUKAN PENGUJIAN TENTANG KONSEKWENSI PASAL 17 DENGAN SEKSAMA DAN PENUH KETELITIAN SEBELUM MENYATAKAN INFORMASI TERTENTU DIKECUALIKAN UNTUK DIAKSES OLEH SETIAP ORANG.

PENGECUALIAN TIDAK BERSIFAT PERMANEN.

23

PEMOHON

INFORMASI PUBLIK

ADALAH WARGA NEGARA

DAN/ATAU BADAN HUKUM

INDONESIA YANG

MENGAJUKAN PERMINTAAN

INFORMASI PUBLIK

ADALAH ORANG YANG

MENGGUNAKAN INFORMASI

PUBLIK

PEMOHONINFORMASI PUBLIK

PENGGUNAINFORMASI PUBLIK

“ORANG”

24

ORANG

• PERSEORANGAN

• KELOMPOK ORANG

• BADAN HUKUM; atau

• BADAN PUBLIK sebagaimana

diatur dalam UU ini

1. Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan

ketentuan Undang -Undang ini.

2. Setiap orang berhak :

a. Melihat dan mengetahui Informasi Publik;

b. Menghadiri Pertemuan Publik yang terbuka untuk umum untuk

memperoleh Informasi Publik;

c. Mendapatkan salinan Informasi melalui permohon; dan/atau

d. Menyebarluaskan Informasi Publik

3. Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan

Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut.

4. Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke

Pengadilan apabila dalam memperoleh informasi publik mendapat

hambatan atau kegagalan.

PASAL 4

HAK PEMOHON INFORMASI PUBLIK

25

1) Wajib menggunakan Informasi Publik sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

2) Wajib mencantumkan sumber darimana

memperoleh Informasi Publik baik yang

digunakan untuk kepentingan sendiri maupun

untuk kepentingan publikasi.

PASAL 5

KEWAJIBAN PENGGUNA INFORMASI PUBLIK

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

(PPID)

26

Pasal 13 UU KIP

Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan

sederhana setiap Badan Publik :

a. Menunjuk PPID.

b. Membuat dan mengembangkan Sistem

Penyediaan Pelayanan Informasi sesuai

dengan juknis standard Pelayanan Informasi

Publik.

c. PPID dibantu oleh Pejabat fungsional

P P I D

• PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab

dibidang penyimpanan, pendokumentasian

penyediaan dan/atau pelayanan informasi,

yang bertanggung jawab langsung kepada

atasan PPID

• Atasan PPID adalah atasan langsung pejabat

yang bersangkutan

27

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARANOMOR 2 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN

INFORMASI DAN DOKUMENTASI

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Susunan PPID Pemprovsu

1. Atasan PPID (Sekda)

2. PPID (Kadis Kominfo)

3. Sekretaris PPID (Sekretaris Diskominfo)

4. Koordinator Bidang ;

a. Koordinator Bidang Pengumpulan Dan

Penyimpanan Informasi Dan Dokumentasi

b. Koordinator Bidang Verifikasi Dan Uji Konsekuensi

Informasi Dan Dokumentasi

c. Koordinator Bidang Pelayanan Dan Pemutakhiran

Informasi Dan Dokumentasi

5. Sekretaris dan Koordinator Bidang dibantu oleh

masing-masing Petugas Informasi

28

ATASAN PPID

SEKRETARIS DAERAH PROVSU

PPID

KADIS KOMINFO PROVSU

SEKRETARIS

KOORDINATOR BIDANG

PENGUMPULAN DAN

PENYIMPANAN INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

KOORDINATOR BIDANG

PELAYANAN DAN

PEMUTAKHIRAN INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

KOORDINATOR BIDANG

VERIFIKASI DAN UJI

KONSEKUENSI INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

SEKRETARIS DINAS KOMINFO

PROVSU

KASI PUSAT INFORMASI PUBLIK

DISKOMINFO PROVSU

KASUBBAG PROGRAM

DISKOMINFO PROVSU

KASI E-GOVERNANCEDAN

APLIKASI DISKOMINFO PROVSU

PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASIPETUGAS INFORMASIPETUGAS INFORMASI

BAGAN STRUKTUR PPID PROVSU

1. Atasan PPID (Kepala SKPD / Asisten)

2. PPID Pembantu (Sekretaris SKPD/Ka.Biro)

3. Sekretaris PPID Pembantu

4. Koordinator Seksi ;a. Koordinator Seksi Pengumpulan Dan Penyimpanan

Informasi Dan Dokumentasi

b. Koordinator Seksi Verifikasi Dan Uji Konsekuensi Informasi Dan Dokumentasi

c. Koordinator Seksi Pelayanan Dan Pemutakhiran Informasi Dan Dokumentasi

5. Sekretaris dan Koordinator Seksi dibantu oleh masing-masing Petugas Informasi

PPID Pembantu di Pemprovsu

29

PPID PEMBANTUPASAL 10 PERGUB NOMOR 2 TAHUN 2014

1) PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh PPID

PEMBANTU yang berada di Lingkungan SKPD ditetapkan dengan

Keputusan Kepala SKPD;

2) PPID PEMBANTU pada Biro-Biro di Lingkungan Sekretariat Daerah

Provinsi Sumatera Utara ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris

Daerah;

3) Susunan keanggotaan PPID PEMBANTU sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri dari PPID PEMBANTU, Atasan

PPID PEMBANTU, Sekretariat dan Seksi-seksi;

4) PPID PEMBANTU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan oleh Sekretaris SKPD atau Kepala Bagian Tata Usaha

atau sebutan lain yang sejenis;

5) PPID PEMBANTU pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi

Sumatera Utara dilaksanakan oleh Kepala Bidang Aplikasi

Telematika;

6) PPID PEMBANTU pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara

dilaksanakan oleh Kepala Biro;

7) Atasan PPID PEMBANTU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah Kepala SKPD yang bersangkutan;

8) Atasan PPID PEMBANTU sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

adalah Para Asisten sesuai bidang tugasnya;

9) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari Seksi

Pengumpulan dan Penyimpanan Informasi dan Dokumentasi;

Seksi Verifikasi dan Uji Konsekuensi Informasi dan Dokumentasi;

dan Seksi Seksi Pelayanan dan Pemutakhiran Informasi dan

Dokumentasi.

30

BAGAN STRUKTUR PPID PEMBANTU

DINAS / BADAN

ATASAN PPID

PEMBANTU

KEPALA DINAS / BADAN

PPID PEMBANTU

SEKRETARIS DINAS / BADAN

SEKRETARIS

KOORDINATOR SEKSI

PENGUMPULAN DAN

PENYIMPANAN INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

KOORDINATOR SEKSI

PELAYANAN DAN

PEMUTAKHIRAN INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

KOORDINATOR SEKSI

VERIFIKASI DAN UJI

KONSEKUENSI INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

-------------------- -------------------- -------------------- --------------------

PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASIPETUGAS INFORMASIPETUGAS INFORMASI

PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASI

BAGAN STRUKTUR PPID PEMBANTU

BIRO PADA SEKRETARIAT DAERAH

ATASAN PPID

PEMBANTU

ASISTEN

PPID PEMBANTU

KEPALA BIRO

SEKRETARIS

KOORDINATOR SEKSI

PENGUMPULAN DAN

PENYIMPANAN INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

KOORDINATOR SEKSI

PELAYANAN DAN

PEMUTAKHIRAN INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

KOORDINATOR SEKSI

VERIFIKASI DAN UJI

KONSEKUENSI INFORMASI

DAN DOKUMENTASI

-------------------- -------------------- -------------------- --------------------

PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASIPETUGAS INFORMASIPETUGAS INFORMASI

PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASI PETUGAS INFORMASI

31

1. Menetapkan peraturan walikota tentang standar

operasional prosedur (SOP) pelayanan informasi publik,

2. Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan

dokumentasi,

3. Membentuk PPID Pemko Sibolga,

4. Membentuk PPID Pembantu disetiap SKPD,

5. Menyediakan anggaran,

6. Menyediakan sarana dan prasarana layanan informasi

publik, dengan mengembangkan website resmi yang sesuai

dengan standar pelayanan publik,

7. Sebaiknya PPID Pemko Sibolga Eselon II dan PPID

Pembantu Eselon III yang dibantu oleh beberapa petugas

informasi.

TRANSPARANSI PENGELOLAAN ANGGARAN DAERAH

(TPAD)

32

Kementerian Dalam Negeri Telah Menetapkan

INPRES Nomor 2 Tahun 2014Tentang

Aksi Pencegahan dan Pemberantasan KorupsiKementerian Dalam Negeri Telah Menetapkan

Tindaklanjut

INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI

Nomor 188.52/1797/SJ Tahun 2012Tentang

Peningkatan Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah

UU NO 14 THN 2008 TTG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Mendukung

tentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerahtentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah

Menginstruksikan

Kepada para Gubernur, Bupati dan Walikota Seluruh Indonesia

No Penanggungjawab Kegiatan Waktu

1 Pemerintah

Provinsi

Menetapkan Intruksi Gubernur tentang “Transparansi Pengelolaan

Anggaran Daerah” (TPAD)

Bulan Mei 2012

Mempublikasikan data mutakhir di dalam menu konten (TPAD):

1. Ringkasan RKA SKPD & Ringkasan RKA PPKD ;

2. Rancangan PERDA ttg APBD dan Rancangan PERDA tentang

Perubahan APBD yang disampaikan Kepala Daerah kepada

DPRD;

3. PERDA tentang APBD dan PERDA tentang Perubahan APBD;

4. Ringkasan DPA SKPD dan DPA PPKD;

5. LRA seluruh SKPD dan PPKD;

6. LKPD yang sudah diaudit; dan

7. Opini atas LKPD.

Bulan Juni 2012

Melakukan MONEV ke Kab/Kota di wilayah provinsi masing-masing

Melakukan Koordinasi dengan Bupati/Walikota di wilayah masing-

masing

Bulan Juli 2012

Melaporkan ke MENDAGRI perkembangan Data Menu Konten TPAD Bulan Juni 2012

Bulan Agt. 2012

Bulan Nov. 2012

33

No Penanggungjawab Kegiatan Waktu

2 Pemerintah Kab/Kota Menyediakan sarana website resmi dan menyiapkan menu

konten TPAD

31 Mei 2012

(Paling Lambat)

Mempublikasikan data mutakhir di dalam menu konten (TPAD):

1. Ringkasan RKA SKPD & Ringkasan RKA PPKD ;

2. Rancangan PERDA ttg APBD dan Rancangan PERDA tentang

Perubahan APBD yang disampaikan Kepala Daerah kepada

DPRD;

3. PERDA tentang APBD dan PERDA tentang Perubahan APBD;

4. Ringkasan DPA SKPD dan DPA PPKD;

5. LRA seluruh SKPD dan PPKD;

6. LKPD yang sudah diaudit; dan

7. Opini atas LKPD.

15 Juni 2012

(Paling Lambat)

Melaporkan ke MENDAGRI Perkembangan Data Menu Konten

TPAD

Bulan Juni 2012

Bulan Agt. 2012

Bulan Nov. 2012

KESEPAKATAN RAD PPK Inpres No. 2 Tahun 2014

AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

Peningkatan transparansi

pengelolaan anggarandaerah

Pemerintah Provinsi/

Kabupaten/Kota

(Gubernur, Bupati/

Walikota)

Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) terkait

dan Kementrian Dalam

Negeri

Pengelolaan anggaran

Pemerintahan

Daerah yang transparandan

akuntabel

Terpublikasinya melalui website

masing-masing Pemerintah

Daerah, yaitu :

1. Ringkasan Rencana Kerja dan

Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (RKA-

SKPD);

2. Ringkasan Rencana Kerja dan

Anggaran Pejabat Pengelola

Keuangan Daerah (RKA-PPKD);

3. Rancangan PeraturanDaerah

tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD);

4.Peraturan Daerah tentang

Anggaran Pendapatandan

Belanja Daerah (APBD);

5. Rancangan PeraturanDaerah

tentang PerubahanAnggaran

Pendapatandan Belanja

Daerah (APBD);

6. Peraturan Daerah tentang

PerubahanAnggaran

Pendapatandan Belanja

Daerah (APBD);

34

AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

7. Ringkasan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah (DPA-

SKPD);

8. Ringkasan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Pejabat

Pengelola Keuangan Daerah

(DPA-PPKD);

9. LaporanRealisasi Anggaran

(LRA) seluruh SKPD;

10.Laporan RealisasiAnggaran

Pejabat Pengelola Keuangan

Daerah (LRA-PPKD);

11.Laporan Kinerja Pemerintah

Daerah (LKPD) yang sudah

audit;

12.Opini atas Laporan Kinerja

Pemerintah Daerah (LKPD)

35

36

UKURAN KEBERHASILAN

37

Terima Kasih