ukl-upl-bab-1

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan laju pertumbuhan pembangunan nasional, pembangunan sektor transportasi juga menjadi bidang yang terus dibenahi dan dikembangkan. Pembangunan transportasi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi. Pembangunan transportasi meliputi penyediaan sarana jalan yang cukup, penyediaan terminal yang representative, jumlah dan kualitas kendaraan yang layak serta prasaran pendukung transportasi termasuk tempat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang system distribusinya dikelola oleh pemerintah dalam hal ini Pertamina. Pemenuhan sarana transportasi bagi masyarakat tersebut merupakan keharusan dan kewajiban bagi pemerintah untuk memfasilitasinya. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan partisipasi langsung dunia usaha dalam rangka mewujudkan peningkatan peningkatan pelayanan pada jasa transportasi dalam hal pemenuhan bagi masyarakat sekitar akan kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang melintasi jalur jalan. Dengan pembangunan SPBU Bab 1| 1

Upload: dewan-trisna

Post on 27-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

latar beakang

TRANSCRIPT

UKL-UPL SPBU 54.805.04 SEMEBAUNG

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan laju pertumbuhan pembangunan nasional, pembangunan sektor transportasi juga menjadi bidang yang terus dibenahi dan dikembangkan. Pembangunan transportasi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi. Pembangunan transportasi meliputi penyediaan sarana jalan yang cukup, penyediaan terminal yang representative, jumlah dan kualitas kendaraan yang layak serta prasaran pendukung transportasi termasuk tempat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang system distribusinya dikelola oleh pemerintah dalam hal ini Pertamina. Pemenuhan sarana transportasi bagi masyarakat tersebut merupakan keharusan dan kewajiban bagi pemerintah untuk memfasilitasinya.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan partisipasi langsung dunia usaha dalam rangka mewujudkan peningkatan peningkatan pelayanan pada jasa transportasi dalam hal pemenuhan bagi masyarakat sekitar akan kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang melintasi jalur jalan. Dengan pembangunan SPBU ini akan sangat membantu untuk melancarkan distribusi BBM

Dengan adanya kegiatan tersebut di atas dapat mendorong adanya suatu dampak terhadap lingkungan hidup baik itu bersifat positif maupun bersifat negatif, oleh karenanya perlu adanya analisa dalam mengendalikan pengelolaan dampak yang ditimbulkan, Dengan adanya analisa Pengelolaan Lingkungan Hidup ini dapat dijadikan acuan / pedoman bagi pemrakarsa dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk meminimalisasi dampak dampak negatif yang akan terjadi dan dapat meningkatkan dampak positif sehingga tercapainya pembanguan yang berkelanjutan yang menjadi jaminan bagi kesejahteraan dan peningkatan mutu lingkungan hidup yang lebih layak bagi generasi masa kini dan generasi yang akan datang. SPBU 54.805.04 Mahendradata yang berlokasi di Jl. Mahendradata, Denpasar merupakan salah satu upaya dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Oleh karena itu keberadaan SPBU 54.805.04 Mahendradata telah direncanakan secara hemat dengan tinjauan dari berbagai aspek dalam mengantisipasi dampak-dampak yang timbul. 1.2. Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku1. Undang-undang RI Nomor 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1981 tentang wajib lapor Ketenagakerjaan.

3. Undang-undang RI Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas.

4. Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

5. Undang-undang RI Nomor 26 tahun 2007 tentang Penatan Ruang

6. Undang-undang RI Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

7. Undang-undang RI Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan jalan.

8. Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

9. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

10. Undang-undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana Lalu-lintas Jalan

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Racun.

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.

15. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat-syarat Kesehatan serta Penerangan dalam Tempat Kerja.

16. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 416/Menkes/per.IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

17. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan Jasa

18. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 tahun 2007 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi.

19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada gedung dan lingkungan.

20. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi RI Nomor 389./008/MPEV/1995 tentang Pedoman teknis Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan untuk kegiatan Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi serta Listrik dan Pengembangan Energi.

21. Keputusan Menter Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1457K/23/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi.

22. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 86/MENLH/SK/III/2002 tentang Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.

23. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/1996 tentang Penyelenggaraan Fasilitas Parkir.1.3. Kebijaksanaan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan

Pembangunan merupakan upaya sadar untuk mengelola sumber daya alam dan meningkatkan mutu kehidupan rakyat. Kita ketahui bahwa sumberdaya alam bukanlah merupakan sesuatu yang tidak terbatas, baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Disisi lain kebutuhan manusia terhadap sumber daya alam semakin meningkat sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup. Sejalan dengan hal tersebut daya dukung lingkungan dapat terganggu dan kualitas lingkungan dapat menurun.

Pelaksanaan pembangunan merupakan kegiatan yang mengandung resiko akan terjadinya perubahan kualitas lingkungan yang dapat mengganggu ekosistem dan sosial. Karena itu dalam pelaksanaan pembangunan yang bijaksana harus dilandasi dengan suatu prinsip wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan undang-undang yang mengatur pengelolaan lingkungan hidup, yaitu UU No. 23 tahun 1997 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 4 tahun 1982 untuk menjaga kesinambungan antara penggunaan sumberdaya alam dan ketersediaan serta kesinambungannya. Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang tersebut dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan. Di dalam peraturan tersebut di tetapkan bahwa setiap rencana kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL).

Kegiatan pembangunan SPBU 54.805.04 di Jl. Mahendradata, Denpasar pada tahap operasional diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, apabila tidak dikelola dengan baku mutu lingkungan.

1.4. Tujuan dan Kegunaan UKL-UPL1.4.1. Tujuan Penyusunan (UKL-UPL)a. Mengidentifikasi kegiatan operasional yang diprediksi akan menimbulkan dampak negatif/gangguan terhadap lingkungan sekitar.b. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang terjadi terhadap lingkungan baik yang terjadi pada tahap awal sampai tahap operasional SPBU.

c. Untuk memberikan arahan sebagai dasar acuan tentang upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang harus dilakukan sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan.d. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang terjadi terhadap lingkungan baik yang terjadi pada tahap awal sampai tahap operasional SPBU.

1.4.2. Kegunaan (UKL-UPL):

a. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam rangka ikut melakukan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungannya.b. Membantu Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Bali, dan Instansi-instansi pemberi ijin di dalam pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan dari rencana kegiatan yang akan dilakukan.c. Memberikan masukan bagi Pemrakarsa dan Konsultan perencana untuk menyusun desain dan rincian teknis dari rencana kegiatan.

d. Memberikan informasi bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan dampak positif dan menghindari dampak negatif yang akan timbul dari rencana kegiatan pembangunan SPBU tersebut.

Bab 1| - 1 -