ujian dan cobaan
DESCRIPTION
tugas makalahTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam telah mengajarkan kepada umatnya bahwa tidak ada sesuatu apapun yang telah
diciptakan di dunia ini melainkan pasti ada manfaatnya. Tidak ada yang diciptakan dengan
sia-sia, dan tidak ada pula yang diciptakan tanpa tujuan. Allah swt telah
memperhitungkannya dengan sangat sempurna. Bahkan Islam mengajarkan bahwa setiap
cobaan itu merupakan salah satu bentuk pembersih dari dosa-dosa yang telah diperbuat,
cobaan merupakan tanda cinta dari Allah swt. Semakin Allah swt mencintai seorang hamba
maka semakin banyak cobaan yang akan diberikan-Nya. Hal itu tidak lain hanyalah untuk
semakin meningkatkan rasa cinta dan kedekatan umatnya kepada-Nya.
Allah ‘Azza wa Jalla menguji hamba-Nya dengan karunia yang baik untuk menguji
syukurnya, dan mengujinya dengan malapetaka untuk menguji kesabarannya. Ujian yang
berupa anugerah nikmat disebut balaa’, begitu pula ujian yang berupa malapetaka disebut
balaa’. Ayat 155 menegaskan bahwa ujian itu berlangasung.
�ك�م �و�ن ل �ب �ن ء� و�ل ى �ش� خ�وف� م�ن� ب ج�وع� ٱل �قص� ٱو�ل مو��ل� م�ن� و�ن� نف�س� ٱأل
� ت� ٱو�أل ��م�ر� ر� ٱو�لث �ش� �ر�ين و�ب ١٥٥﴿ٱلص��ب ﴾
Artinya: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang sabar (Q. S. Al-Baqarah : 155).
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia tak akan luput dari ujian dan cobaan
untuk melihat seberapa besar keimanannya. Semakin kuat iman seorang muslim maka akan
semakin berat dan besar ujian dan cobaan yang didapatkan. Hal tersebut sesuai dengan
hadits
Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya
Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi Saw menjawab,
"Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai)
mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji
sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji
terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.(HR.Bukhari)
Cobaan memang terkadang terasa sangat berat, sehingga banyak sekali manusia
yang merasa sangat menderita manakala mendapatkan cobaan dari ALLAH SWT.Namun
dengan kesabaran kita bisa menghadapi semua ujian dan Cobaan yang di berikan kepada
ALLAH SWT. dan yakinilah bahwa allah tidak akan memberika Ujian dan cobaan diluar
kemampuan manusia. sebab hanya allahlah yang maha mengetahui. dan yakinilah bahwa
ketika ujian dan cobaan itu menghampiri maka sesungguhnya allah swt. menyayangi kita
untuk memeberikan sedikit torehan dan warna dalam likaliku hidup yang terus berputar
sebab ujian dan cobaan membuat kita untuk lebih dewasa. Sesungguhnya setelah kesulitan
ada kemudahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat dan Terjemahan
�ك�م �و�ن ل �ب �ن ء� و�ل ى �ش� خ�وف� م�ن� ب ج�وع� ٱل �قص� ٱو�ل مو��ل� م�ن� و�ن� نف�س� ٱأل
� ت� ٱو�أل ��م�ر� ر� ٱو�لث �ش� �ر�ين و�ب ١٥٥﴿ٱلص��ب ﴾
Artinya: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang sabar (Q. S. Al-Baqarah : 155).
B. Tafsir surat Al – Baqarah : 155
�ك�م �و�ن ل �ب �ن asal makna al balaa’ adalah al mihnah ,(Dan Kami pasti akan menguji kamu) و�ل
(cobaan). Makna nabluukum adalah kami mencoba kalian untuk menguji kalian, apakah
kalian bersabar terhadap qadha’ atau tidak? Sehingga Allah Ta’ala memberitahukan kepada
kita bahwa Dia akan menguji hamba-hamba-Nya.
خ�وف� maksudnya adalah sesuatu yang dialami oleh orang takut terjadinya (ketakutan) ٱل
mudharat terhadapnya dari pihak musuh atau lainnya.
ج�وع� (kelaparan) ٱل maksudnya dalah kelaparan yang terjadi saat peceklik dan
kekeringan.
Allah akan menguji mereka terkadang dengan kebaikan dan kadang-kadang dengan
kemudaratan seperti rasa takut dan kelaparan sebagaimana Allah berfirman , “Maka Allah
merasakan kepadanya busana kelaparan dan ketakutan”, karena setiap orang yang lapar
dan ketakutan akan tampak sekali penampilan dirinya.
�قص� مو��ل� م�ن� ن� ٱأل (kekurangan harta) maksudnya adalah apa yang terjadi akibat bencana,
dan apa-apa yang diwajibkan Allah pada harta yang berupa zakat dan sebagainya.
نف�س�� ٱو�أل (kekurangan jiwa) maksudnya adalah kematian dan gugur di medan jihad.
ت� ��م�ر� ٱو�لث (kekurangan buah-buahan) maksudnya adalah hama atau lainnya yang
menimpa buah-buahan (yang mengakibatkan gagal panen). Ini merupakan bentuk ‘athaf dari
yang khusus kepada yang umum, karena harta sudah mencakup buah-buahan dan yang
lainnya. Ada juga yang mengataka, bahwa yang dimaksud dengan “kekurangan buah-
buahan” adalah kematian anak.
Dari sana Allah berfirman, “Dan sungguh akan Kami uji kamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta”, dengan melenyapkan sebagiannya, “jiwa” seperti
kematian kerabat dan sahabat, “dan buah-buahan” seperti kebun dan tanaman yang tidak
menghasilkan sebagian biasanya.
Asal makna Ash-Shobru adalah al habs (menahan). Allah mendefinisikan mereka
(orang-orang yang sabar), bahwa mereka adalah orang-orang yang ber-istirja’ ketika
tertimpa musibah, karena sikap ini menunjukkan kepasrahan dan kerelaan.
ر� �ش� �ر�ين� و�ب ٱلص��ب (Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar), barang
siapa yang sabar, maka ia mendapat pahala, dan barang siapa yang berputus asa, maka
Allah akan menimpakan siksaan kepadanya. Oleh karena itu, Dia berfirman, “Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar.
Tafsir menurut kemenag RI
“ Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai ketakutan,
kelaparan,kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dan berikanlah kabar
gembira kepada orang-orang yang sabar”
Dalam ayat ini Allah Ta’ala bersumpah: Dan demi Allah, kami akan memberikan
cobaan kepada kalian, wahai orang-orang beriman, dengan sedikit ketakutan pada
musuh dalam peperangan, kelaparan yang timbul akibat kekeringan dan paceklik,
kekurangan harta akibat kehilangannya, kekurangan jiwa dengan kematiannya akibat
memerangi kaum kafir dan sebagainya., serta kekurangan buah-buahan akibat jumlahnya
yang sedikit. Menurut imam Syafi’I, maksud ats-tsamarat (buah-buahan) adalah al-aulaad
(anak-anak), sebab anak adalah buah hati manusia.
C. Hadits – Hadits
Kesabaran yang berat dan pahalanya besar adalah kesabaran pada saat musibah
baru saja menimpa, sebab itu membuktikan kekuatan hati dan keteguhannya pada maqam
ash-shabr (derajat sabar) dan itulah makna dalil hadist Bukhari dari Anas di bawah:
“Sesunggguhnya kesabaran (yang mendapatkan pahala besar) adalah yang ada pada saat
musibah baru saja menimpa”.
Adapun setelah efek musibah itu tidak begitu terasa lagi (karena seiring berjalannya
waktu, lambat laun efeknya akan berkurang) setiap orang dapat bersabar.
Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah,
siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?” Nabi Saw menjawab, “Para nabi
kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka.
Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai
dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-
menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)
D. Pentingnya Sabar dan Syukur dalam Menghadapi Ujian dan Cobaan
Allah ‘Azza wa Jalla menguji hamba-Nya dengan karunia yang baik untuk menguji
syukurnya, dan mengujinya dengan malapetaka untuk menguji kesabarannya. Ujian yang
berupa anugerah nikmat disebut balaa’, begitu pula ujian yang berupa malapetaka disebut
balaa’.
Islam telah mengajarkan kepada umatnya bahwa tidak ada sesuatu apapun yang telah
diciptakan di dunia ini melainkan pasti ada manfaatnya. Tidak ada yang diciptakan dengan
sia-sia, dan tidak ada pula yang diciptakan tanpa tujuan. Allah swt telah
memperhitungkannya dengan sangat sempurna. Bahkan Islam mengajarkan bahwa setiap
cobaan itu merupakan salah satu bentuk pembersih dari dosa-dosa yang telah diperbuat,
cobaan merupakan tanda cinta dari Allah swt. Semakin Allah swt mencintai seorang hamba
maka semakin banyak cobaan yang akan diberikan-Nya. Hal itu tidak lain hanyalah untuk
semakin meningkatkan rasa cinta dan kedekatan umatnya kepada-Nya.
Islam memandang cobaan sebagai suatu pelajaran yang bernilai positif, bukan sebagai
satu hal yang negatif. Begitulah kacamata Islam, selalu mengajarkan untuk melihat dengan
kacamata positif. Cobaan merupakan gudang hikmah yang sangat berharga. Banyak hikmah
yang dapat dipetik melalui sebuah cobaan, di antaranya adalah cobaan sebagai Pembersih.
Dalam kacamata Islam, cobaan yang menimpa seorang muslim sebenarnya adalah bukti
kasih sayang Allah swt kepada umat-Nya. Karena, dengan cobaan itulah Allah swt akan
membersihkan seseorang dari dosa-dosanya yang telahoverload. Kalau dosa-dosa tersebut
tidak dibersihkan, tentu saja akan mencelakakan manusia tersebut.
Pembersihan dilakukan oleh Allah swt untuk mengurangi siksa Allah swt yang pedih di
akhirat kelak. Allah swt pun tidak menginginkan hamba-Nya menemui-Nya dalam keadaan
penuh dengan dosa, sehingga Allah swt membersihkan atau menghisapnya terlebih dahulu.
Itulah salah satu bentuk kasih sayang Allah swt kepada umat-Nya. Dan itulah salah satu
wujud indahnya berada di dalam naungan Islam.
Sampai seratus satu kali kalimat sabar tersebut dalam al-Quran. Hanya dengan sabar
orang dapat mencapai apa yang dimaksud. Hanya dengan sabar orang bisa mencapai
derajat Iman dalam perjuangan. Hanya dengan sabar menyampaikan nasihat kepada orang
yang lalai. Hanya dengan sabar kebenaran dapat ditegakkan.
Lebih 25 tahun Ya’kub sabar menunggu pulang anaknya yang hilang, sampai berputih
mata; akhirnya anaknya Yusuf kembali juga. Tujuh tahun Yusuf menderita penjara karena
fitnah; dengan sabarnya dia jalani nasibnya; akhirnya dia dipanggil buat menjadi Menteri
Besar.
Bertahun Ayub menderita penyakit , sehingga tersisih dari anak isteri; akhirnya
penyakitnya disembuhkan Tuhan dan setelah pulang ke rumah didapatinya anak yang 10
telah menjadi20, karena semua sudah kawin dan sudah beranak pula. Ibrahim dapat
menyempurnakan kalimat-kalimat ujian Tuhan karena sabar. Demikianlah Musa dengan
Bani-Israil. Ismail membangun angkatan Arab yang baru. Isa Almasih dengan Hawariyin
semuanya dengan sabar.
Ada Nabi yang nyaris kena hukuman karena tidak sabar; yaitu Nabi Yunus.
Ditinggalkannya kaumnya karena seruannya tidak diperdulikan. Maka buat melatih jiwa dia
ditakdirkan masuk perut ikan beberapa hari lamanya. Tetapi keluar dari sana dia
membangun diri lagi dengan kesabaran.Sebab itu sabarlah perbentengan diri yang amat
teguh.
Sabar memang berat dan sabar memanglah tidak terasa apa faedahnya jika bahaya
dan kesulitan belum datang. Apabila datang suatu marabahaya atau suatu musibah dengan
tiba-tiba, dengan tidak disangka-sangka, memang timbullah perjuangan dalam batin.
Perjuangan yang amat hebat. Tarik menarik di antara kegelisahan dengan ketenangan.Kita
gelisah, namun hati kecil kita sendiri tidaklah senang akan kegelisahan itu. Suatu waktu
orang yang belum juga menang ketenangannya atas kegelisahannya bisa jadi memandang
gelap hidup ini, sehingga dari sangat gelapnya mau rasanya mati saja. Mungkin dengan mati
kesulitan itu akan habis, lalu dia membunuh diri.
Sudah kita katakan, hati kecil yang di dalam tidaklah suka akan kegelisahan itu. Maka
hati kecil yang di dalam itulah yang harus ditenangkan. Sebab itu dalam saat yang demikian
sabar tadi tidak boleh dipisahkan dengan shalat! Ingat Tuhan! Hati kecil yang telah dikepung
oleh kegelisahan dan kekacauan itu harus dibebaskan dari kepungan itu. Lepaskan dia
menghadap Tuhan; Allahu Akbar! Allah Maha Besar !
ن �ر�ي الص�اب م�ع� الله� �ن� إ
“Sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar.” (ujung ayat 153).
Apakah yang engkau takutkan kepada hidup ini, kalau Allah telah menjamin bahwa Dia
ada beserta engkau? Orang yang ditimpa oleh suatu percobaan yang membuat jiwa jadi
gelisah, kemudian berpegang teguh kepada ayat ini, membenteng diri dengan sabar dan
shalat, dengan berangsur timbullah fajar harapan dalam hidupnya. maka sesungguhnya ia
berada dalam kedamaian.
Orang-orang yang benar-benar bersabar adalah mereka yang mendapat petunjuk
kepada kebenaran dan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat, dan merekalah yang meraih
kebaikan dunia dan akhirat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Ujian dan cobaan selalu menlekat pada diri hamba Allah dan tidak bisa dipisahkan,
semakin kuat keimanan ibadahnya kepada Allah semakin berat pula Allah memberinya
cobaan.
2. Orang yang mendapat musibah/bencana/ujian jika sabar menjalaninya maka Allah akan
memberinya pahala sesuai berat ringannya cobaan.
3. Allah dan Rasul-Nya melarang manusia lari dari cobaan yang diberikan kepadanya hanya
karena merasa tidak mampu menghadapinya.
4. Rasul berpesan kepada kita agar umat Islam berlindung kepada Allah dari ujian dan
cobaan.
5. Orang yang beriman selalu menghadapi cobaan dan ujian dengan sabar dan menganggap
itu kebaikan dari Allah.
Daftar Pustaka
Ar- Rifa’I, Muhammad Nasib. 1999. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 Jakarta : Gema Insani
Asy- Syaukani , imam. 2008. Tafsir Fathul Qadir Jilid 1. Jakarta selatan : Pustaka Azzam
Az-Zuhaili, Wahbah. 2013. Tafsir Al-Munir: Akidah, Syariah, &Manhaj Jilid 1.Depok: Gema
Insani