ujian
DESCRIPTION
Word UjianTRANSCRIPT
NASKAH PSIKIATRI
Penguji :
Prof. DR. Dr. Sasanto Wibisono, SpKJ
Disusun oleh :
Wang Melissa Liwang
406127139
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
SANATORIUM DHARMAWANGSA
20 Oktober 2014 – 22 November 2014
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 1
IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis : 114.0118
Perawatan Ke : II
Tahun : 2014
No. Urut : 43
Kelas : III
Tanggal Mulai Dirawat : 4 Februari 2014
Pukul : 17.00 WIB
Riwayat Perawatan :
1. Panti Rehabilitasi Bethsaida (2012)
2. Sanatorium Dharmawangsa (2014)
Nama Pasien : Tn. JST
Tempat/ Tanggal Lahir : Purwokerto, 9 januari 1965
Umur : 49 tahun
Suku Bangsa : Tionghoa
Warga Negara : Indonesia
Agama : Kristen
Pendidikan Terakhir : S2 Perfilman
Pekerjaan : Karyawan swasta/ Pembuat film
Status Perkawinan : Bercerai
Alamat : Kepala Gading
Dokter yang Merawat : dr. O, Sp.KJ
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 2
STATUS PSIKIATRI
Anamnesis diperoleh dari :
1. Autoanamnesa : Didapat dari pasien
2. Alloanamnesa didapat dari
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Perawat
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 15 November 2014
Waktu, Tempat Wawancara : 13.00 WIB, Sanatorium Dharmawangsa
A. Keluhan Utama
Pasien sering marah-marah, berperilaku kasar dan sering menghambur-
hamburkan uang sejak awal Januari 2014.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa oleh petugas RS, ditemani adik
pasien. Pasien dirawat di RS dengan keluhan suka marah-marah, berperilaku kasar dan
semaunya sendiri sejak awal Januari 2014. Menurut pasien, pasien di bawa ke RS karena
sempat berkelahi dengan adiknya masalah uang.
Pasien mengaku suka berbelanja di mall untuk membeli baju dan kosmetik, sekali
belanja pasien dapat menghabiskan uang 5 juta rupiah. Pasien hanya membeli baju-baju
dengan brand yang bagus misalnya "GAP", “Zara” dll. Istri pasien kemudian melaporkn
perilaku boros pasien ke adik pasien. Hal ini menyebabkan adik pasien protes dan terjadi
perseteruan. Emosi pasien kemudian meningkat dan tidak terkendali sampai berusaha
memukul adiknya tetapi tidak kena.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 3
Pada saat kerja, pasien juga mendapat tekanan dan ancaman akan dibunuh dan
disiksa dari teman-temannya karena pasien melaporkan tindakan korupsi yang dilakukan
teman-temannya kepada pimpinan perusahaan. Hal ini membuat pasien tidak bertahan
lama di kantornya dan memutuskan untuk keluar. Menurut pasien, perusahaan tidak
mengizinkan pasien untuk berhenti, karena pasien sangat dibutuhkan di perusahaan
tersebut. Pasien mengatakan bahwa diantara semua pekerja, pasien yang paling
menguasai system kerja di perusahaan tersebut. Pasien kemudian meminta asuransi di
perusahaannya karena takut terjadi apa-apa pada dirinya, namun tidak di berikan oleh
perusahaan. Akhirnya pasien pun memutuskan keluar dari perusahaan tersebut . Setelah
keluar dari perusahaan tersebut pasien mengaku mendirikan usaha travel. Pasien pernah
dikhianati oleh bawahannya.
Pada saat kedatangan, kondisi pasien tidak bisa bangun namun menurut perawat,
hal tersebut hanya sikap manipulatif dari pasien yang mencari perhatian saja. Saat datang
penampilan pasien cukup rapi dan cukup terawat, pasein juga kurang kooperatif karena
sempat melawan dan menolak untuk dirawat.
Selama berada di RS, pasien tidak pernah tidur siang karena pasien merasa
dirinya tidak lelah dan selalu ingin melakukan kegiatan. Ketika tidak bisa tidur malam,
pasien tidak pernah mendengar suara-suara ataupun melihat bayangan-bayangan. Pasien
juga banyak bicara saat di temani ngobrol.
Selama perawatan di SDW keadaan pasien membaik, pasien menjadi lebih tenang
dan tidak mudah marah lagi. Pasien sering duduk di ruang aula, menonton tv sambil
merokok. Tapi pasien jarang berbicara dengan pasien lain dan hanya berbicara dengan
pasien tertentu karena menganggap pasien lain tidak nyambung jika diajak bicara. Pasien
juga merasa senang ketika diajak ngobrol oleh perawat, koas maupun dokter. Saat sedang
diajak berbicara,pasien bersikap cukup kooperatif, posisi duduk pasien sesekali berubah,
kontak mata saat berbicara. Setiap pagi, pasien berolahraga sepeda statis.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 4
C. Riwayat Penyakit Sebelumnya
o Riwayat penyakit psikiatri
Pada tahun 2007, ibu pasien meninggal. Sejak kematian ibunya pasien menjadi
sering berdiam diri di kamar dan tidak berminat untuk keluar dan beraktivitas seperti
biasa selama kurang lebih 1 bulan. Pasien juga menjadi sulit tidur karena sering
memikirkan ibunya.
Pada tahun 2012, ayah pasien meninggal. Pasien kembali merasa sangat sedih dan
kehilangan. Untuk mengalihkan pikiran dari rasa sedihnya, pasien setiap hari berbelanja
berlebihan dan juga membelikan barang-barang untuk teman-teman wanitanya. Kejadian
seperti ini berlangsung kurang lebih 2 minggu sampai istri pasien tidak tahan dengan
kelakuan pasien yang seperti itu dan melaporkan ke adik pasien sehingga adiknya
memasukkan pasien ke Panti Rehabilitasi Bethsaida. Selama di Bethsaida, pasien disuruh
untuk membaca dan menghafalkan ayat-ayat Alkitab. Pasien berada di Bethsaida sekitar
1,5 tahun.
Selama di Bethsaida pasien juga sempat merasa lemas sehingga malas untuk
melakukan aktivitas, pasien hanya berdiam diri dikamar. Pasien juga mengaku merasa
dirinya bersalah karena belum dapat membahagiakan orangtuanya. Saat itu pasien juga
merasa tidak nafsu makan dan mengalami kesulitan untuk tidur. Kejadian ini berlangsung
selama 7 bulan.
o Riwayat penyakit medis
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit medis yang bermakna
o Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien tidak pernah menggunakan obat-obat terlarang karena dianggapnya tidak
baik dan dapat merusak kesehatan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 5
D. Riwayat Keluarga
o Latar belakang keluarga
Keluarga pasien merupakan keluarga yang berada dengan pendidikan yang tinggi.
Ayah pasien meninggal pada tahun 2012, ibu pasien meninggal pada tahun 2007. Pasien
memiliki seorang adik perempuan.
o Riwayat Psikiatri Dalam Keluarga
Di dalam keluarga pasien, tidak ada yang mengalami gangguan psikiatri.
o Susunan anggota keluarga
o : Pasien
o : Pria sudah Meninggal
o : Wanita sudah Meninggal
o : Wanita
1. Nama Ayah : Tn. K.T (Alm)
Agama : Budha
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung Pasien
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 6
2. Nama Ibu : Ny. S. L. Y (Alm)
Agama : Budha
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung pasien
3. Nama Adik : Ny. W.
Agama : Budha
Pendidikan : S2
Hubungan dengan pasien : Saudara kandung
E. Riwayat Kehidupan Pribadi
o Riwayat prenatal dan natal
Informasi tidak dapat diperoleh.
o Riwayat masa bayi dan balita (0-3 tahun)
Informasi tidak dapat diperoleh.
o Riwayat masa kanak pertengahan (3–11 tahun)
Informasi tidak dapat diperoleh.
o Riwayat masa remaja / pubertas
Informasi tidak dapat diperoleh.
o Riwayat masa dewasa
Riwayat pekerjaan
Pasien sempat bekerja sebagai pembuat film drama percintaan di Taiwan
kemudian pulang ke Indonesia dan bekerja perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak
di bidang wallpaper namun tidak bertahan lama karena mendapat tekanan berupa
ancaman pembunuhan dan siksaan dari rekan-rekan kerjanya, kemudian berpindah
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 7
pekerjaan dengan membuka usaha travel di daerah Jakarta Pusat namun juga tidak
bertahan lama karena dikhianati bawahan sendiri .
Riwayat perkawinan
Pasien pernah menikah 2x, yang pertama pada tahun 1999 namun kemudian
bercerai karena istri tidak tahan dengan perilaku pasien, kemudian pada tahun 2014 yang
lagi-lagi kembali bercerai dengan alasan juga tidak kuat dengan perilaku pasien. Dari dua
pernikahan tersebut pasien tidak menghasilkan satu keturunan pun.
Riwayat pendidikan
Prestasi belajar pasien selama SD, SMP, dan SMA baik, pasien mengaku sejak
kelas 3 SD pindah ke Taiwan dan terus melanjutkan pendidikannya disana sampai tamat
SD kemudian pindah ke Taipei terus melanjutkan pendidikannya sampai menyelesaikan
S1 Ekonomi dan melanjutkan S2 Perfilman.
Jenjang Lama studi Prestasi
SD 6 tahun Baik
SMP 3 tahun Baik
SMA 3 tahun Baik
Perguruan Tinggi 4,5 tahun Baik
Studi Perguruan
Tinggi Lanjut3 tahun Baik
Riwayat Agama
Pasien beragama Kristen, setelah dibaptis di panti Betshaida, dahulu sebelum
dirawat di rumah sakit pasien pasien mengaku tidak pernah pergi beribadah dengan
alasan sibuk mengenai pekerjaan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 8
Riwayat aktivitas sosial
Pasien kurang bersosialisasi dengan pasien lain, sehari-hari pasien lebih banyak
menonton tv sambil merokok dan menurutnya tidak dapat bergaul dengan pasien lain
karena tidak menemukan pembicaraan yang cocok dan pasien-pasien lain dianggap gila.
Pasien hanya merasa cocok dengan beberapa orang pasien dan perawat di sanatorium
Dharmawangsa.
Aktivitas situasi kehidupan sekarang
Kedua orang tua pasien telah meninggal hanya ada satu adik kandung perempuan
yang tinggal di Jakarta. Keluarga pasien terkadang menjenguk pasien 1 atau 2 kali dalam
sebulan selama pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa.
Riwayat hukum
Pasien pernah dibawa ke kantor polisi akibat tindakan pemukulan terhadap orang
lain pada akhir 2011.
F. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien merasa dirinya adalah seorang yang sangat sukses sepanjang hidupnya,
berlimpah materi, dan selama ini pekerjaan yang dilakukannya selalu berhasil. Namun
setelah keluar dari RS, pasien ingin bekerja dan mencari uang sebanyak-banyaknya lagi.
G. Impian, fantasi dan nilai
Pasien ingin segera keluar dari Sanatorium Dharmawangsa dan melanjutkan
usaha travelnya dikarenakan usaha travel tersebut tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
dirinya. Pendapat pasien tentang nilai berbagai hal, antara lain: Pendapat pasien
mengenai uang, pasien menilai uang sangat penting, sehingga pasien ingin mempunyai
banyak uang supaya dapat membiayai kebutuhan dirinya .
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 9
STATUS MENTALIS
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang pria yang berusia 49 tahun, penampilan tampak sesuai dengan
umur, postur tubuh ideal, kulit berwarna putih bersih, rambut hitam kecokelatan,
berpakaian sederhana, kebersihan diri baik.
2. Kesadaran
Dari observasi selama wawancara diperoleh kesan bahwa kesadaran neurologis
pasien compos mentis dan dapat berkomunikasi cukup lancar. Pasien sangat
kooperatif dan mau bercerita. Pasien juga dapat memberikan pertanyaan spontan
kepada pewawancara.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien kurang bersosialisasi dengan pasien lain, sehari-hari pasien lebih banyak
menonton tv sambil merokok dan menurutnya tidak dapat bergaul dengan pasien
lain karena tidak menemukan pembicaraan yang cocok dan pasien-pasien lain
dianggap gila. Pasien hanya merasa cocok dengan beberapa orang pasien dan
perawat di sanatorium Dharmawangsa
Sebelum wawancara : Pasien sedang duduk di ruang tengah sambil menonton tv
Selama wawancara : Pasien dapat duduk dengan cukup tenang, pasien sesekali
mengubah posisi duduknya namun tidak beranjak
ataupun berusaha menyudahi pembicaraan. Selama
wawancara, pasien banyak melakukan kontak mata.
Sesudah wawancara : Pasien tetap duduk terdiam dan kembali menonton tv.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 10
4. Pembicaraan
Setiap kali wawancara berlangsung baik dan lancar. Pasien juga dapat
memberikan atensi yang baik terhadap pembicaraan dan respon yang sesuai
sebagai tanggapan dari pertanyaan pewawancara.
5. Sikap terhadap pewawancara
Pasien koperatif, sopan, dan antusias terhadap pewawancara, sehingga
berlangsung baik dan lancar.
B. Mood, Afek dan Keserasian
Mood : eutimik
Afek : luas
Keserasian : Serasi (appropriate)
C. Gangguan Persepsi
Halunasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
D. Pikiran
1. Bentuk / Proses Pikir
Produktivitas : cukup
Kontinuitas pikiran : cukup
Hendaya dalam bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
Fobia : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Kompulsi : tidak ada
Ideas of reference : tidak ada
Thought of insertion : tidak ada
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 11
Thought withdrawal : tidak ada
Thought broadcasting : tidak ada
Waham : kebesaran (grandiosity)
3. Bentuk pikir
Asosiasi longgar : tidak ada
Ambivalensi : tidak ada
Echolalia : tidak ada
Flight of ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Verbigerasi : tidak ada
Perseverasi : tidak ada
E. SENSORIUM DAN KOGNITIF
1. Taraf kesadaran neurologis : Compos Mentis
2. Orientasi
Waktu : Baik
Orang : Cukup Baik, namun mengalami
kesulitan dalam penghafalan nama tapi dapat mengenal orang
tersebut.
Tempat : Baik
3. Daya ingat
Segera : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka sedang : Baik
Jangka panjang : Baik
4. Konsentrasi dan perhatian : Baik
5. Kemampuan membaca & menulis : Baik
6. Kemampuan visual dan spasial : Baik
7. Pikiran abstrak : Baik
8. Intelegensi dan daya informasi : Baik
9. Kemampuan menolong diri sendiri : Pasien dapat melakukan aktivitas
seperti mandi, makan, dan mengganti pakaian sendiri
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 12
F. PENGENDALIAN IMPULS
Pasien kurang dapat mengendalikan emosinya, irritable.
G. DAYA NILAI
RTA : tidak terganggu
Discriminative insight : terganggu, pasien
menyangkal dirinya sakit
Discriminative judgement : tidak terganggu
Daya nilai sosial : tidak terganggu
H. TILIKAN
Terganggu Derajat I : Pasien menyangkal penyakitnya sama sekali.
I. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Kesan pada pasien ini secara umum dapat dipercaya.
J. OBSERVASI TINGKAH LAKU PASIEN SEHARI-HARI
Pasien kurang bergaul dengan pasien lainnya, sering duduk di aula, merokok atau
atau hanya menonton tv sepanjang hari. Kebersihan diri baik.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 13
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
A. Status Internis
Keadaan umum : baik, tidak anemis, tidak ikterik, tidak sianosis
Kesadaran : compos-mentis
Keadaan gizi : baik
Suhu : afebris
Pernapasan : 20 x / menit
Nadi : 78 x / menit
Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 165 cm
B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : normocephalic, tidak teraba benjolan, rambut hitam dan tidak
mudah dicabut.
b. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
c. Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis.
d. Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret berlebihan.
e. Mulut : kebersihan mulut kurang baik, lidah kotor, bibir tidak kering.
f. Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V MCLS.
Perkusi : Jantung dalam batas normal.
Auskultasi : Bunyi jantung I, II normal, murmur (-), gallop (-)
g. Paru-paru
Inspeksi Simetris dalam diam dan pergerakan.
Palpasi Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
Perkusi Sonor
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 14
Auskultasi Vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-).
h. Abdomen
Inspeksi Tampak datar
Palpasi Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi Tympani
Auskultasi Bising usus (+) normal
i. Ekstremitas: tidak terdapat oedem dan deformitas, akral hangat.
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan internis.
C. Status Neurologis
Kesadaran neurologis : compos-mentis
Rangsangan meningeal : (-)
Tanda – tanda peningkatan TIK : (-)
Nn. Craniales : baik, tidak ada kelainan
Pupil : bulat, isokor, 3 mm, RC +/+
Sensibilitas : baik, tidak ada kelainan
Motorik : baik, tidak ada kelainan
Fungsi cerebellum dan koordinasi : baik
Fungsi luhur : baik
Refleks fisiologis : + / +
Refleks patologis : - / -
Susunan saraf vegetatif : baik
Kesan: Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan neurologis.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 15
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 16
D. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium di Laboratorium Sanatorium Dharmawangsa pada
tanggal 5 Februari 2013 adalah sebagai berikut :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Haemoglobin 11,9 g/dl 13-16 g/dl
Leukosit 12,4 ribu/ul 5-10 ribu/ul
Hitung Jenis :
Basofil 0 % <1 %
Eosinofil 2 % 1-3 %
Batang 2 % 2-6 %
Segmen 51 % 50-70 %
Limfosit 41 % 20-40 %
Monosit 4 % 2-8 %
Laju Endap Darah 32 mm/jam <15 mm/jam
Jumlah Trombosit 240 ribu/ul 150-400 ribu/ul
KIMIA DARAH
Protein Total 7,2 gr/dl 6-8,4gr/dl
Albumin 4,4 gr/dl 3.5-5.2gr/dl
Globulin 3,2 gr/dl 2.3-3.5gr/dl
1. Aminotransferase:
SGOT 16 u/l <37 u/l
SGPT 23 u/l <40 u/l
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 17
Gula Darah
GDP 160 mg/dl <180 mg/dl
G2PP 120 mg/dl 110 - 140 mg/dl
HbA1C 5,5 % 4 - 6 %
Fungsi Ginjal
Ureum 22 mg/dl 10-50 mg/dl
BUN 10 mg/dl 7-22 mg/dl
Creatinin 0,86 mg/dl 0.5-1.4 mg/dl
Asam Urat 4,5 mg/dl 2.4 - 7 mg/dl
Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan pemantauan kadar lithium tanggal 28 - Februari - 2014.
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Lithium 1, 29 mmol/L 0,5 - 1,3
mmol/L
Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan laboratorium.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 18
IKTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien adalah seorang pria berusia 49 tahun, WNI keturunan Tionghoa, beragama
Kristen, merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pendidikan terakhir pasien yaitu
S2 perfilman. Pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa oleh petugas RS ditemani
oleh adik pasien dengan keluhan suka marah-marah ,berperilaku kasar dan suka
menghambur-hamburkan uang sejak awal Januari 2014.
Menurut pasien, pasien di bawa ke RS karena sempat berkelahi dengan adiknya
masalah uang. Pasien mengaku suka berbelanja di mall untuk membeli baju dan
kosmetik, sekali belanja pasien dapat menghabiskan uang 5 juta rupiah. Pasien hanya
membeli baju-baju dengan brand yang bagus misalnya "GAP", “Zara” dll. Istri pasien
kemudian melaporkn perilaku boros pasien ke adik pasien. Hal ini menyebabkan adik
pasien protes dan terjadi perseteruan. Emosi pasien kemudian meningkat dan tidak
terkendali sampai berusaha memukul adiknya tetapi tidak kena.
Pada saat kerja, pasien juga mendapat tekanan dan ancaman akan dibunuh dan
disiksa dari teman-temannya karena pasien melaporkan tindakan korupsi yang dilakukan
teman-temannya kepada pimpinan perusahaan. Hal ini membuat pasien tidak bertahan
lama di kantornya dan memutuskan untuk keluar. Menurut pasien, perusahaan tidak
mengizinkan pasien untuk berhenti, karena pasien sangat dibutuhkan di perusahaan
tersebut. Pasien mengatakan bahwa diantara semua pekerja, pasien yang paling
menguasai system kerja di perusahaan tersebut. Pasien kemudian meminta asuransi di
perusahaannya karena takut terjadi apa-apa pada dirinya, namun tidak di berikan oleh
perusahaan. Akhirnya pasien pun memutuskan keluar dari perusahaan tersebut . Setelah
keluar dari perusahaan tersebut pasien mengaku mendirikan usaha travel. Pasien pernah
dikhianati oleh bawahannya.
Pada saat kedatangan, kondisi pasien tidak bisa bangun namun menurut perawat,
hal tersebut hanya sikap manipulatif dari pasien yang mencari perhatian saja. Saat datang
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 19
penampilan pasien cukup rapi dan cukup terawat, pasein juga kurang kooperatif karena
sempat melawan dan menolak untuk dirawat.
Selama berada di RS, pasien tidak pernah tidur siang karena pasien merasa
dirinya tidak lelah dan selalu ingin melakukan kegiatan. Ketika tidak bisa tidur malam,
pasien tidak pernah mendengar suara-suara ataupun melihat bayangan-bayangan. Pasien
juga banyak bicara saat di temani ngobrol.
Selama perawatan di SDW keadaan pasien membaik, pasien menjadi lebih tenang
dan tidak mudah marah lagi. Pasien sering duduk di ruang aula, menonton tv sambil
merokok. Tapi pasien jarang berbicara dengan pasien lain dan hanya berbicara dengan
pasien tertentu karena menganggap pasien lain tidak nyambung jika diajak bicara. Pasien
juga merasa senang ketika diajak ngobrol oleh perawat, koas maupun dokter.
Pada tahun 2007, ibu pasien meninggal. Sejak kematian ibunya pasien menjadi
sering berdiam diri di kamar dan tidak berminat untuk keluar dan beraktivitas seperti
biasa selama kurang lebih 1 bulan. Pasien juga menjadi sulit tidur karena sering
memikirkan ibunya.
Pada tahun 2012, ayah pasien meninggal. Pasien kembali merasa sangat sedih dan
kehilangan. Untuk mengalihkan pikiran dari rasa sedihnya, pasien setiap hari berbelanja
berlebihan dan juga membelikan barang-barang untuk teman-teman wanitanya. Kejadian
seperti ini berlangsung kurang lebih 2 minggu sampai istri pasien tidak tahan dengan
kelakuan pasien yang seperti itu dan melaporkan ke adik pasien sehingga adiknya
memasukkan pasien ke Panti Rehabilitasi Bethsaida. Pasien berada di Bethsaida sekitar
1,5 tahun.
Selama di Bethsaida pasien juga sempat merasa lemas sehingga malas untuk
melakukan aktivitas, pasien hanya berdiam diri dikamar. Pasien juga mengaku merasa
dirinya bersalah karena belum dapat membahagiakan orangtuanya. Saat itu pasien juga
merasa tidak nafsu makan dan mengalami kesulitan untuk tidur. Kejadian ini berlangsung
selama 7 bulan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 20
Saat sedang diajak berbicara, bersikap cukup kooperatif, posisi duduk pasien
sesekali berubah, pasien juga tidak berusaha memotong atau mengakhiri pembicaraan,
menjawab tiap di beri pertanyaan, dan dapat melakukan kontak mata dengan baik dengan
pewawancara.
Isi pembicaraan cukup wajar. Discriminative insight terganggu (pasien dapat
menyebutkan kelainan-kelainan yang ada pada tubuhnya, namun pasien tidak merasa
bahwa dia sakit jiwa), RTA tidak terganggu (pasien dapat memberikan keterangan yang
masuk akal dari gagasan-gagasan atau ide-ide yang diutarakan, tidak ada halusinasi
dalam bentuk apa pun, namun ditemukan adanya waham kebesaran) , daya nilai sosial
tidak terganggu ( pasien meminta izin ketika hendak mengambil makanan saat jam
makan siang). Selama wawancara perhatian pasien cukup baik, dan kontak mata baik.
Dari pemeriksaan fisik, neurologis, dan laboratorium tidak ditemukan kelainan yang
bermakna. Pasien tidak pernah menggunakan obat-obat terlarang karena dianggapnya
tidak baik dan dapat merusak kesehatan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 21
FORMULA DIAGNOSIS
AKSIS I
I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara
klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :
Hendaya dalam kemampuan daya nilai realita
Reality Testing Ability tidak terganggu
Discriminative insight terganggu (tilikan 1)
Discrimitative judgement tidak terganggu
Tidak ada gejala psikopatologi
Lingkungan mengeluh
Aktivitas sehari-hari terganggu
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu PSIKOSIS
II. Berdasarkan :
Kesadaran neurologis : Compos-mentis
Orientasi : Baik
Daya ingat : Baik
Kemunduran intelektual : Tidak ada
Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa
atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
Penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien:
1. TIDAK MENDERITA SUATU GANGGUAN MENTAL ORGANIK
2. TIDAK MENDERITA SUATU GANGGUAN MENTAL DAN
GANGGUAN PERILAKU AKIBAT ZAT-ZAT PSIKOAKTIF
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 22
III.Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari alloanamnesa dan
autoanamnesa, didapatkan :
- Terjadi gangguan yang menyebabkan pasien tidak dapat melakukan pekerjaan
dan aktivitas sosialnya sehari-hari.
- Pasien merasa dia tidak perlu tidur, bisa selalu kuat tanpa istirahat
- Rasa optimistik yang berlebihan dari angan-angan dan rencana hidup ke depan
nanti.
- Ide-ide grandiose.
- Sempat terjadi episode depresif ketika pasien kehilangan orang-orang yang
disayang sampai tidak mau melakukan pekerjaannya.
- Irritable.
- Berlangsung lebih dari 1 minggu.
- Pasien selalu menghambur-hamburkan uang untuk berbelanja (Hedonistik
interest)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK, TANPA GEJALA PSIKOTIK (F31.1)
IV. Berdasarkan penelaahan lebih dalam, didapatkan :
- Memenuhi kriteria umum mania tanpa gejala psikotik.
- Pernah mengalami episode depresif di masa lampau
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR,
EPISODE KINI MANIK, TANPA GEJALA PSIKOTIK (F31.1)
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 23
AXIS II:
Bedasarkan auto dan alloanamnesis disimpulkan bahwa pasien tidak memiliki
gangguan kepribadian dan retardasi mental. Oleh karena itu, Aksis II tidak ditegakkan
suatu diagnosis
AXIS III:
Berdasarkan auto dan alloanamnesa, pemeriksaan fisik ,pemeriksaan neurologis
dan laboratorium tidak ditemukan kelainan yang bermakna yang mempengaruhi keadaan
pasien.
AXIS IV:
Ada stressor psikososial yang berkaitan dengan masalah keluarga. Dimana pasien
bercerai dengan istri dan adik kandungnya yang mengeluh tentang dirinya.
AXIS V:
Pada kasus ini, saat dievaluasi, GAF (Global Assessment of Functioning) saat ini
berada pada rentang 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap secara umum masih
baik).
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 24
EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I : Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik, Tanpa Gejala Psikotik
(F31.1)
Axis II : Tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Ada stressor psikososial yang berkaitan dengan masalah keluarga.
Dimana pasien bercerai dengan istri , dan adik kandungnya yang mengeluh tentang
dirinya.
Axis V : GAF (Global Assessment of Functioning) = 70-61 (beberapa gejala
ringan dan menetap secara umum masih baik).
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 25
FORMULASI TERAPI
A. FARMAKOLOGI
Lithium karbonat 3 x 200mg
Quetiapine 1 x 200mg
B. NON-FARMAKOLOGI
Psikotertapi (supportive therapy)
Memberi dukungan pada pasien.
Pengawasan minum obat.
Menganjurkan pada keluarga terdekat untuk memberi perhatian.
Terapi Psikososial
Family counseling : Memberi informasi dan edukasi kepada keluarga
mengenai penyakit pasien.
Recreation therapy : Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi
dan kesenian yang diadakan.
Terapi Perilaku
Mendengarkan music dan bersosialisasi dengan pasien lain
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 26
PROGNOSISA. Faktor yang Meringankan
- Penyakit yang dideritanya tidak disebabkan oleh gangguan mental organik,
gangguan kepribadian maupun retardasi mental.
- Tidak ada tanda dan gejala neurologis.
- Pasien bersedia meminum obat-obatan yang diberikan dokter dengan teratur
- Tidak terdapat faktor genetik
B. Faktor yang Memberatkan
- Onset pada usia muda.
- Perjalanan penyakit sudah kronis.
- Kurangnya dukungan keluarga.
Maka disimpulkan prognosa
Ad Vitam : bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 27
WAWANCARA PSIKIATRI
Wawancara I
Hari / Tanggal : Sabtu, 15 November 2014
Pukul : 11.00 WIB
Pakaian : Kaos lengan pendek polos berwarna merah
Celana pendek berwarna krem
Aktivitas : Pasien sedang duduk menonton tv
Tempat : di Aula Sanatorium Dharmawangsa
Keterangan : A = pemeriksa
B = pasien
A : halo pak J. apa kabar?
B : baik (tersenyum)
A : masih ingat saya ga?
B : ( kebingungan mengingat nama sambil tersenyum)
A: Saya dokter Melissa, kan kita uda pernah ngobrol
B : saya lupa namanya
A : Kita ngobrol-ngobrol bentar boleh?
B : boleh
A : kita duduk disana yuk, tempatnya lebih tenang
B : iya
A : bapak suka nonton tv ya?
B : ia, dulu saya sekolah di perfilman soalnya
A : bapak sekolah dimana?
B : di Taiwan. Saya ambil S2 perfilman
A : sejak kapan bapak tinggal di Taiwan?
B : sejak kelas 3 SD saya di Taiwan, ambil S1 ekonomi, S2 perfilman.
A : wahh.. hebat yaa.. bekerja sebagai apa pak setelah lulus S2? bikin film ya ?
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 28
B : ia, saya dulu bikin film, drama percintaan gitu lah
A : trus, kenapa bisa pulang ke Indonesia kalo kerja di Taiwan?
B : papa saya suruh pulang. Suruh kerja di Indonesia saja
A : Dapat pekerjaan apa di Indonesia?
B : saya kerja di perusahaan wallpaper. Tapi disana orang-orangnya tidak baik. Suka
korupsi. Akhirnya saya laporin ke atasan. Tapi setelah itu saya diteror, diancam mau
dibunuh, ditembak. Saya jadi ga tenang. Saya mau berhenti saja, kan takut juga. Tapi
perusahaan itu tidak mau saya berhenti.
A : kenapa perusahaannya ga mau bapak berhenti?
B : ya karena diantara semua, saya yang paling kuasain kerja disana. Saya minta asuransi
sama perusahaan, tapi mereka tidak mau kasih. Ya saya keluar saja, daripada kerja
disana tapi berbahaya. (grandiosity)
A : setelah berhenti darisana, kerja dimana lagi pak?
B : saya buka travel, namanya Megaria Travel
A ; itu usaha sendiri pak? Ato kerja sama orang lain?
B : tidak, saya buka sendiri
A : gimana usahanya?
B : bagus, lancar. Untungnya lumayan besar, 30 juta untung bersih dalam setahun. Kan
yang pesan bos-bos, mereka naik business class, jadi bisa ambil banyak untung juga.
Tapi dulu pegawai saya pernah ngambil uang saya 1000USD.
A : wahh.. pegawai bapak berhasil ditemuin ga habis itu?
B : ngga, dia kabur.
A : ya uda pak, di relain aja. Rejeki ga kemana kok sama orang baik.
B : ia betul (mengangguk)
A : ngomong-ngomong, hari ini ada kegiatan apa?
B : tidak ada nih, lagi kosong aja. Makanya bosan, pengen pulang
A : rindu rumah ya? Emang uda berapa lama tinggal disini?
B : 8 bulan, tapi minggu ini saya uda mau pulang. Saya mau minta dokter supaya saya
bisa pulang
A : kalo pulang dirumah, bapak mau ngapain emangnya?
B : saya mau jalan-jalan, beli mobil Mitsubishi. Harganya sekarang 344juta tp dikurangi
21 juta
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 29
A : bapak tau soal harga mobil Mitsubishi darimana?
B : dari pak Esa, dia bantu saya hubungi salesnya. Nanti kalo saya sudah keluar dari sini
saya mau ketemu dia. Mau cari dia di kelapa gading.
A : bapak beli mobil pakai uang siapa?
B : pake uang saya. Saya kan ada tabungan dari hasil kerja dulu. Ada sekitar 1 M lah, tapi
sekarang sudah disimpan sama adik saya.
A : kenapa uang bapak di simpan adik bapak?
B : karena saya boros (sambil tersenyum)
A : oo… bapak suka belanja memangnya? Belanja kemana?
B: ke mall Grand Indonesia. Disana banyak jual barang bagus
A : suka beli apa disana?
B : saya suka beli celana di ZARA, liat-liat barang bagus di GAP, Lacoste. Saya juga
suka belikan istri saya estee lauder, kosmetik gitu la. Dia senang kalo saya belikan
kosmetik. Saya juga beli lotion untuk muka saya. (hedonistic interest)
A : ooo.. gitu ya.. Pak, saya penasaran, bapak masuk kesini karena apa?
B : saya berantem sama adik saya karena terlalu boros
A : memangnya bapak suka marah-marah?
B : dulu saya memang suka marah-marah
A : karena apa marahnya?
B : karena uang
A : karena uang?
B : ia, adik saya tidak mau kasih saya uang untuk belanja. Dia bilang saya terlalu boros.
Makanya dia pegang uang saya sekarang
A : adik bapak sering kunjungin bapak disini?
B : tidak, saya yang sering cari dia lewat telepon
A : kalo papa mama gimana? Masih cari juga kesini?
B : tidak, mereka sudah meninggal. Mama meninggal karena kanker liver, papa
meninggal karena kanker darah
A : maaf pak,turut berduka. Tapi bapak dekat ya sama orang tua bapak?
B : ia, orang tua saya baik. Apalagi mama saya. (pasien kemudian tampak sedih). Mama
saya sangat perhatian sama saya, semua kebutuhan saya dicukupin sama dia. Kalo papa
saya, dia sering bawa kita pergi luar negeri, paling mama tidak ikut karena jaga toko.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 30
Saya sangat sedih saat mereka meninggal sampai malas rasanya untuk pergi kerja ada 1
sampai 2 mingguan, rasanya mau diam di rumah saja (episode deperesif),
A : kalo sama adik bapak, sekarang uda baikan?
B : uda baikan kok. Dulu aja berantem, sekarang uda ngga lagi.
(perawat terlihat membawa makan siang, pasien kemudian melihat kearah makanan)
A : bapak uda mau makan siang ya?
B : ia, kamu makan siang sama siapa?
A : saya makan siang sama teman saya nanti
B : baiklah kalau begitu, saya makan dulu ya.
A : ia pakk..
Kesan Wawancara I
Kesadaran neurologis : compos mentis
Kontak mata : baik
Kebersihan diri : baik
Afek : luas
Asosiasi longgar : tidak ada
Daya ingat jangka panjang : baik
Orientasi orang : cukup baik, namun sulit dalam mengingat nama
Orientasi waktu : baik
Orientasi tempat : baik
Ambivalensi : tidak ada
Koherensi : baik
Halusinasi taktil : tidak ada
Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Thought broadcasting : tidak ada
Waham kejar : tidak ada
Waham bizzare : tidak ada
Waham Paranoid : tidak ada
Grandiosity : ada
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 31
Wawancara II
Hari / Tanggal : Senin / 17 November 2014
Pukul : 11.00 WIB
Pakaian : Kaos coklat, celana pendek hitam
Aktivitas : Pasien sedang ngobrol dengan pasien lain di aula
Tempat : Di aula sanatorium Dharmawangsa
Keterangan : A = pemeriksa
B = pasien
A : Hai pak J. Apa kabar?
B : baik dok
A : lagi ngapain?
B : lagi ngobrol sama pak E
A : pak J deket sama pak E ya?
B : ia, disini saya Cuma dekat sama beberapa orang. Soalnya yang lain susah di ajak
ngobrol.
A : emangnya kenapa yang lain susah di ajak ngobrol?
B : mereka kalo diajak ngobrol tidak nyambung. Ada yang bicara sendiri, ketawa sendiri.
Ada kelainan mereka, makanya saya tidak mau ngobrol dengan mereka. Saya kan beda
dengan mereka. (diskriminative insight terganggu)
A : pak J dulu di bawa kesini karena marah-marah aja ato karena ada sakit yang lain?
B : saya di bawa karena berantem sama adik, tapi saya tidak ada sakit
A : ngomong-ngomong, pak J tidak tidur siang?
B : tidak, saya tidak suka tidur siang
A : kalau tidak tidur siang, ngapain aja?
B : bantu jaga pintu, nonton tv, main sepeda
A : jaga pintu buat apa?
B : jaga pintu saat jam besuk. Supaya mereka itu tidak masuk ke aula saat jam besuk
A : jam besuk selesainya sampai jam berapa?
B : sebentar lagi selesai, jam 12 (orientasi waktu baik)
A : kalo malam gimana? Bisa tidur?
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 32
B : bisa, setelah minum obat pasti ngantuk. Kata dokter itu bukan obat tidur, tapi tiap
minum obat saya pasti ngantuk
A : tapi sebelum minum obat, bapak bisa tidur?
B : saya banyak kerja, kegiatan lain, tidur beberapa jam paling.
A : kalo tidak bisa tidur, ada mikirin sesuatu ga? Ato apakah bapak pernah mendengar
suara-suara tertentu?
B : tidak pernah
A : melihat sesuatu? Bayangan mungkin?
B : tidak pernah juga. Kalau mau tidur, ya langsung tidur
A : oo. Gitu ya pak. bapak hobinya apa?
B : main golf. Saya dulu suka main golf sama teman-teman di Sheraton. Disana banyak
cady yang cantik-cantik. Dulu saya pernah pacaran sama cady disana
A : terus? Gimana hubungannya?
B : sekarang uda putus, dulu dia banyak saya belikan barang-barang makanya dia senang
A : loh kok putus?
B : dia ga baik, Cuma mau uang saya saja. Dulu saya itu playboy, uda ada pacar tapi
masih cari pacar lain. (sambil tersenyum) Tapi sekarang saya tidak playboy lagi, cukup 1
saja. Itu istri saya.
A : wahh.. sekarang sudah setia donk ya. Pak J paham peribahasa ga?
B : Sedikit-sedikit dok.
A : Kalau sambil menyelam minum air apa ya pak artinya?
B : Kalau ngga salah sih, beberapa kerjaan bisa langsung selesai dalam sekali kerja. (daya
pikir abstrak baik)
A : betul pak, Seandainya nih pak, bapak lagi belanja di mall terus lagi di atm ternyata
ada orang lain yang kartu atmnya ketinggalan di mesin ATM, pak J kembaliin ga
atmnya?
B : saya kembalikan. Kasian yang kehilangandiscriminative judgement tidak terganggu
A : bapak kalau saya ajak ngobrol, gak apa-apa ya?
B : saya justru senang bisa ada yang diajakin ngobrol. Susah ngobrol sama orang-orang
disini soalnya.
A : tapi kalo sama perawat gimana?
B : saya bisa ngobrol kalo sama perawat
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 33
A : disini orangnya baik-baik ya pak?
B : ia, beda ditempat dulu
A : ditempat dulu kayak gimana?
B : dulu tempatnya gak enak. Di ciawi sana, kalo malam dingin, terus orangnya galak-
galak. Kalo saya lakukan kesalahan, langsung dikurung, diikat. Padahal tempatnya kecil.
Gak baik orang disana. Disini lebih baik, lebih bebas.
A : berapa lama bapak di tinggal disana?
B : sekitar 1, 5tahun
A : oo.. gitu ya
B : saya mau kesana dulu ya, mau buang air kecil
A : o iya pak, silahkan kalau begitu, besok kita ngobrol lagi ya pak
B : ia ( tersenyum)
Kesan Wawancara II
Kesadaran neurologis : compos mentis
Kontak mata : baik
Kebersihan diri : baik
Afek : luas
Asosiasi longgar : tidak ada
Daya ingat jangka panjang : baik
Orientasi orang : cukup baik, namun sulit dalam mengingat nama
Orientasi waktu : baik
Orientasi tempat : baik
Ambivalensi : tidak ada
Koherensi : baik
Halusinasi taktil : tidak ada
Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Thought broadcasting : tidak ada
Waham kejar : tidak ada
Waham bizzare : tidak ada
Waham Paranoid : tidak ada
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 34
Wawancara III
Hari / Tanggal : Selasa/ 18 November 2014
Pukul : 11.25 WIB.
Pakaian : Kaos putih, celana pendek putih
Aktivitas : Pasien sedang bersantai
Tempat : Aula Sanatorium Dharmawangsa
Keterangan : A = pemeriksa
B = pasien
A: Siang Pak J. Lagi Ngapain ?
B: lagi nonton tv.
A : nonton apa?
B : nonton drama. Kamu disini sampai kapan?
A : sampai minggu ini aja pak. Setelah itu saya gantian sama teman saya. Bapak dulu
dekat sama teman saya yang mana?
B : yang kasih saya kartu. Siapa ya..
A : Laki-laki atau perempuan?
B : perempuan
A: gak inget namanya ya?
B : ia, saya lupa siapa namanya. Tapi beberapa dari mereka suka ngobrol dengan saya
A : Nanti mungkin bapak bisa ketemu teman-teman saya yang baru kalo gitu.
B : mungkin tidak ketemu. Saya kan uda mau pulang
A : setelah pulang, mau ngapain?
B : saya mau buka kos-kosan
A : kenapa mau buka kos-kosan?
B : kalau buka kos-kosan pasti laku. Kan banyak yang mau. Tapi saya mau buka kosan
khusus perempuan
A : memangnya kenapa?
B : kalau laki-laki berantakan, ga bagus nanti. Saya sudah punya ruko, dikasih sama papa
saya, 4 lantai
A : rukonya mau dibuat kos-kosan?
B : ia, makanya saya tidak jual. Harganya sekarang sekitar 4 M
A : wahh. Mahal juga ya..
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 35
A : tapi sekarang belum bisa dipake rukonya
B : kenapa?
A : saya kan ada disini, tidak ada yang ngurus.
oo.. gitu ya. Pagi ini sudah sarapan pak?
B : sudah, tadi saya makan bubur. Buburnya enak
A : beli dimana pak?
B : tadi nitip pak satpam, beli bubur lewat di luar.
A : bapak masih suka merokok ya?
B : sempat berhenti 3 minggu. Tapi ga tahan lagi, akhirnya merokok lagi
A : bapak tidur di kamar bareng siapa?
B : banyak, saya mau pindah di ruang ber Ac, tapi dokter larang.
A : bapak ga betah tidur dikamar?
B : ia, panas, banyak yang curi pula
A : itu di Tn. A ngambil pasta gigi saya, pake sikat gigi saya. Saya kan beli mahal itu.
20.000 satu pasta gigi. Dulu juga ada suka nyuri korek api saya
B : bapak tau siapa?
A : ga tau siapa,tapi sekarang saya sudah simpan di bawah kasur, jadi tidak hilang lagi
B : bapak ga lupa taruh dimana gitu?
A : tidak kok
B : yang penting sekarang sudah tidak hilang lagi.
(makanan siang lewat)
A : bapak suka makan ayam?
Kesan Wawancara III
Kesadaran neurologis : composmentis
Kontak mata : baik
Kebersihan diri : baik
Afek : luas
Koherensi : baik
Asosiasi longgar : tidak ada
Daya ingat jangka panjang : cukup baik
Ambivalensi : tidak ada
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 36
Discriminative Judgement : tidak terganggu
Discriminative insight : tidak terganggu
KESAN WAWANCARA
Kesan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Kontak mata : baik
Kebersihan diri : baik
Afek : luas
Asosiasi longgar : tidak ada
Koherensi : baik
Ambivalensi : tidak ada
Thought broadcasting : tidak ada
Waham kejar : tidak ada
Waham bizzare : tidak ada
Waham kebesaran : ada
Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Halusinasi taktil : tidak ada
Orientasi orang : cukup baik
Orientasi waktu : baik
Orientasi tempat : baik
Daya ingat jangka panjang : baik
Daya ingat jangka sedang : baik
Daya ingat jangka pendek : baik
Discriminative insight : terganggu (derajat I)
Discriminative judgement : tidak terganggu
Kemampuan intelektual : baik
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 37
Kemampuan kalkulasi : baik
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium DharmawangsaPeriode 20 Oktober 2014 – 22 November2014 38