uji tollens

6
5.7 Uji Tollens Uji tollens dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid dalam karbohidrat. Sebagai sampel dari percobaan ini adalah glukosa, fruktosa, maltosa, dan laktosa. Percobaan dilakukan dengan penambahan pereaksi tollens pada sampel dengan perbandingan 1 : 1. Penambahan pereaksi tollens adalah sebagai oksidator yang akan direduksi Setelah itu larutan dipanaskan disertai penggoyangan yang bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah dilakukan pemanasan larutan diamati terbentuknya endapan perak . Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah hasil yang positif yaitu terbentuk endapan perak, kecuali maltosa. Contoh reaksi antara glukosa dan pereaksi tollens : (Soemardjo, 2009) 5.8 Uji Selliwanorf

Upload: nndygn

Post on 19-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: uji tollens

5.7 Uji Tollens

Uji tollens dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid

dalam karbohidrat. Sebagai sampel dari percobaan ini adalah glukosa, fruktosa, maltosa,

dan laktosa. Percobaan dilakukan dengan penambahan pereaksi tollens pada sampel

dengan perbandingan 1 : 1. Penambahan pereaksi tollens adalah sebagai oksidator yang

akan direduksi Setelah itu larutan dipanaskan disertai penggoyangan yang bertujuan

untuk mempercepat reaksi. Setelah dilakukan pemanasan larutan diamati terbentuknya

endapan perak. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah hasil yang positif yaitu

terbentuk endapan perak, kecuali maltosa.

Contoh reaksi antara glukosa dan pereaksi tollens :

(Soemardjo, 2009)

5.8 Uji Selliwanorf

Uji selliwanorf dilakukan untuk membedakan antara gula aldosa dan ketosa.

Sampel dalam percobaan ini yaitu glukosa dan fruktosa, dan reagen yang digunakan

adalah pereaksi selliwanorf, pereaksi selliwanorf adalah resorsinol dalam asam klorida

encer. Asam klorida berfungsi untuk mendehidrasi glukosa dan resorsinol untuk reaksi

kondensasi. Percobaan dilakukan dengan penambahan pereaksi selliwanorf dan

kemudian dilakukan pemanasan sekaligus penggoyangan. Pemanasan dan

penggoyangan dimiaksudkan untuk mempercepat reaksi dan agar larutan bercampur

sempurna.

Page 2: uji tollens

Hasil yang diperoleh dari percobaan ini yaitu setelah ditambah pereaksi

selliwanorf, fruktosa berwarna orange dan glukosa tetap bening, setelah pemanasan,

warna larutan fruktosa semakin merah tetapi glukosa tetap bening. Hal ini menunjukkan

nilai uji positif pada fruktosa dan negatif pada glukosa. Jadi fruktosa merupakan gula

ketosa.

Contoh reaksi antara glukosa dan selliwanorf :

(Soemardjo, 2009)

Page 3: uji tollens

VI. Kesimpulan

6.1 Sifat Fisik

Karbohidrat dapat larut dalam air dan etanol, karena sama-sama senyawa polar,

kecuali kanji karena kanji tersusun dari amilopektin yang molekulnya besar.

6.2 Sifat Kimia

- Kanji merupakan karbohidrat yang mempunyai kandungan amilopektin yang

dibuktikan dengan uji kanji iodine.

- Untuk menguraikan polisakarida menjadi monosakarida dilakukan uji hidrolisis.

- Untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam sampel, yang mengandung

karbohidrat yaitu glukosa, fruktosa, maltosa, madu 50% dan potongan kertas

saring dilakukan uji mollish

- Karbohidrat mempunyai sifat pereduksi.Hal ini dapat dibuktikan dalam uji

dengan fehling,benedict, asam pikrat, dan pereaksi tollens.

- Untuk mengidentifikasi perbedaan gula ketosa dan aldosa dilakukan dengan uji

selliwanorf.

Page 4: uji tollens

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin. 1993. Kamus Kimia Organik. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, DEPDIKBUD.

Basri, Sarjoni. 1996. Kamus Kimia. Jakarta: Rineka Cipta.

Daintith, John. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: PT. Erlangga.

Fessenden, Ralph J. 1982. Organic Chemistry. USA: Willard Grant Press Publisher.

Gibson, Charles. 1950. Essential Principles of Organic Chemistry. London: Chambridge of The University Press.

Hart, Harold. 1988. Kimia Organik – Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.

Holmi Comp, George K. 1964. Selected Experimental Organic Chemistry. San Fransisco: William and Company.

Kleinfelter. 1990. Kimia untuk Universitas. Jakarta: PT. Erlangga

Lucas, Howard. 1935. Organic Chemistry. New York: American Book Company.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

Pudjaatmaka. 1999. Kamus Kimia Organik. Jakarta: Depdikbud

Respati. 1980. Dasar-Dasar Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Aksara Baru.

Sumardjo, Damin. 1997. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Semarang: Undip Press.

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia – Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.