uji seliwanof

2
Uji Seliwanoff dipakai untuk menunjukkan adanya ketoheksosa, misalnya fruktosa dan sukrosa. Pereaksi Seliwanof adalah resorsinol dalam asam klorida encer. Prinsip dari uji Seliwanof ini adalah jika setelah pencampuran larutan lalu dilakukan pemanasan selama 60 detik, maka sakarida yang tergolong ketosa adalah yang berwarna merah. (Sumardjo Damin 2006). Pada percobaan ini dengan menggunakan 3 ml saliwanoff, ditambahkan3 tetes dari masing-masing larutan karbohidrat (manosa, sukrosa, laktosa, galaktosa, fruktosa, maltose, manitol, glukosa,roti kering, apel, tepung, kentang rebus,dan amilum). Dari hasil pengamatan dengan menggunakan uji seliwanoff menunjukkan, larutan uji yang menghasilkan reaksi (+) yaitu terjadi perubahan warna menjadi merah adalah larutan sukrosa, fruktosa, roti kering, apel, kentang rebus, sampel B dan sampel C. Terjadinya perubahan pada larutan uji fruktosa dan sukrosa dikarenakan merupakan golongan disakarida yang mengandung gugus keton. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna menjadi orange. Hasil negatif yang dihasilkan pada larutan manosa, laktosa, galaktosa, maltose, manitol, glukosa, tepung, amilum, sampel A dan sampel D menunjukkan bahwa larutan tersebut merupakan karbohidrat yang tidak memiliki gugus keton. Adapun dua tahap reaksi yang terjadi dalam proses pendidihan yang dilakukan setelah penetesan, yaitu dehidrasi fruktosa oleh HCl yang ada dalam pereaksi Seliwanoff membentuk hidroksimetilfurfural dan kondensasi hidroksimetilfurfural yang terbentuk dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna orange. Sukrosa apabila dipanaskan terlalu lama dapat menunjukkan hasil yang positif terhadap pereaksi Seliwanoff. Hal ini terjadi karena adanya pemanasan berlebih menyebabkan sukrosa terhidrolisis menghasilkan fruktosa dan glukosa sehingga fruktosa inilah yang nantinya akan bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna orange (Sumardjo Damin 2006).

Upload: puriartini

Post on 28-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Uji Seliwanoff dipakai untuk menunjukkan adanya ketoheksosa, misalnya fruktosa dan sukrosa. Pereaksi Seliwanof adalah resorsinol dalam asam klorida encer. Prinsip dari uji Seliwanof ini adalah jika setelah pencampuran larutan lalu dilakukan pemanasan selama 60 detik, maka sakarida yang tergolong ketosa adalah yang berwarna merah. (Sumardjo Damin 2006).Pada percobaan ini dengan menggunakan 3 ml saliwanoff, ditambahkan3 tetes dari masing-masing larutan karbohidrat (manosa, sukrosa, laktosa, galaktosa, fruktosa, maltose, manitol, glukosa,roti kering, apel, tepung, kentang rebus,dan amilum). Dari hasil pengamatan dengan menggunakan uji seliwanoff menunjukkan, larutan uji yang menghasilkan reaksi (+) yaitu terjadi perubahan warna menjadi merah adalah larutan sukrosa, fruktosa, roti kering, apel, kentang rebus, sampel B dan sampel C.Terjadinya perubahan pada larutan uji fruktosa dan sukrosa dikarenakan merupakan golongan disakarida yang mengandung gugus keton. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna menjadi orange. Hasil negatif yang dihasilkan pada larutan manosa, laktosa, galaktosa, maltose, manitol, glukosa, tepung, amilum, sampel A dan sampel D menunjukkan bahwa larutan tersebut merupakan karbohidrat yang tidak memiliki gugus keton. Adapun dua tahap reaksi yang terjadi dalam proses pendidihan yang dilakukan setelah penetesan, yaitu dehidrasi fruktosa oleh HCl yang ada dalam pereaksi Seliwanoff membentuk hidroksimetilfurfural dan kondensasi hidroksimetilfurfural yang terbentuk dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna orange. Sukrosa apabila dipanaskan terlalu lama dapat menunjukkan hasil yang positif terhadap pereaksi Seliwanoff. Hal ini terjadi karena adanya pemanasan berlebih menyebabkan sukrosa terhidrolisis menghasilkan fruktosa dan glukosa sehingga fruktosa inilah yang nantinya akan bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna orange (Sumardjo Damin 2006).Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta : EGCProses pembentukan hidroksi metil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asam klorik panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metal furfural. Fruktosa dan sukrosa cepat bereaksi karena merupakan jenis karbohidrat yang memiliki gugus keton (ketosa). Ketosa bila di dehidrasi oleh pereaksi saliwanoff memberikan turunan fulfural ynag selanjutnya berkondensasi dengan resoreinol memberikan warna orange kompleks. Hal tersebut menunjukkan bahwa uji saliwanof digunakan untuk membedakan antara karbohidrat yang mengandung aldehid dan keton. Pengamatan sampel B dan sampel C menunjukkan hasil positif namun berwarna merah bata. Warna yang didapat tersebut diperkirakan karena ketidaktelitian praktikan dalam menggunakan reagen seliwanoff ataupun tidak tepatnya konsentrasi dari reagen dan kesalahan dalam penentuan warna.