uji efek antiinflamasi ekstrak etil asetat … efek antiinflamasi ekstrak etil asetat lumut hati...

100
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT LUMUT HATI Mastigophora diclados SECARA IN VIVO SKRIPSI CHURMATUL WALIDAH NIM : 109102000047 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA JANUARI 2014

Upload: vannhi

Post on 27-May-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT

LUMUT HATI Mastigophora diclados

SECARA IN VIVO

SKRIPSI

CHURMATUL WALIDAH

NIM : 109102000047

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

JANUARI 2014

Page 2: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

ii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL

ASETAT LUMUT HATI Mastigophora diclados

SECARA IN VIVO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

CHURMATUL WALIDAH

NIM : 109102000047

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

JANUARI 2014

Page 3: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

iii

Page 4: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

iv

Page 5: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

v

Page 6: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

vi

ABSTRAK

Nama : Churmatul Walidah

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora diclados secara In Vivo

Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas

antiinflamasi dari ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados (Bird. ex

Web) Nees secara in vivo. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode

remaserasi yang dipekatkan menggunakan vaccum rotary evaporator. Ekstrak

kental dengan berbagai variasi dosis 5 mg/KgBB, 10 mg/KgBB, 50 mg/KgBB,

dan 100 mg/KgBB secara oral diberikan pada tikus putih jantan galur

Sprague Dawley. Asetosal digunakan sebagai kontrol positif dengan dosis

125 mg/KgBB secara oral. Penelitian ini menggunakan metode udem buatan

pada telapak kaki tikus dengan induksi karagenan 1% sebanyak 0,2 mL

sebagai penginduksi udem. Pada uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan

bermakna antara setiap dosis dengan kontrol negatif pada taraf uji 0,05 (ρ ≤

0,05) dan semua dosis ekstrak terdapat perbedaan bermakna dengan kontrol

positif pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Dari semua kelompok uji pada

penelitian ini, kelompok yang mempunyai daya inhibisi udem terbesar adalah

kelompok kontrol pembanding yaitu asetosal dengan daya hambat udemnya

sebesar 76,35% pada jam kesatu diikuti dengan dosis 5 mg/KgBB dengan daya

hambat 71,44% pada jam keenam.

Kata Kunci : Lumut hati Mastigophora diclados (Bird. ex Web.) Nees,

Antiinflamasi, Asetosal

Page 7: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

vii

ABSTRACT

Name : Churmatul Walidah

Program Study : Pharmacy

Title : The Antiinflammatory Effect of Ethyl Acetate Extract

Liverwort Mastigophora diclados In Vivo.

The research was conducted in order to determine the antiinflammatory

activity of the ethyl acetate extract of the liverwort Mastigophora diclados

(Bird. Ex Web.) Nees in vivo. Extraction was performed by using a

remaceration method which was concentrated by using a vacuum rotary

evaporator . Variety doses of extract was 5 mg/kg, 10 mg/kg, 50 mg/kg, and

100 mg/kg body weight are orally given to the male albino rat strain Sprague

dawley . Aspirin was used as positive control at 125 mg/Kg body weight dose

given orally. This study used hind paw edema method by the injection of

carrageenan with 0,2 mL of 1 % as an edematogenic agent. ANOVA

analysis showed that there were significant differences between each doses of the

extract with the negative control (ρ ≤ 0,05) and all doses of the extract are

significant differences with the positive control (ρ ≤ 0,05). From all

experimental groups in this study, the highest dose that could inhibit edema was

a dose of positive control, aspirin 125 mg/Kg body weight, on 76,35% at first

hour followed by dose of 5 mg/Kg body weight that could inhibit edema at sixth

hour on 71,44%.

Keywords : Liverwort Mastigophora diclados (Bird. ex Web) Nees, anti-

inflammatory , Aspirin

Page 8: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

viii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi,

Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, karunia, hidayah, serta inayah-Nya,

saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan

dalam rangka untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Program Studi Farmasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Saya sepenuhnya menyadari, bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini,

sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ismiarni Komala, M.Sc., Ph.D, Apt selaku pembimbing pertama dan

Ibu Dr. Azrifitria, M.Si., Apt selaku pembimbing kedua yang telah

meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing dan mengarahkan,

memberikan ilmu, masukan, dan saran, sejak proposal skripsi,

pelaksanaan penelitian sampai pada penyusunan skripsi.

2. Bapak Prof. DR. dr. (hc), M.K Tadjudin Sp.And, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt selaku Ketua Jurusan Program

Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan hingga penulis dapat menyelesaikan studi di jurusan

Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Para laboran laboratorium Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan kemudahan dalam hal penggunaan alat dan bahan untuk

keperluan penelitian.

Page 9: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

ix

6. Kedua Orang tua saya, ayahanda Ainul Huri dan ibunda Mushonnifah,

dan semua keluarga besar yang selalu memberikan dorongan moril, materil,

spiritual hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, semoga

segala amal dan jerih payah kalian semua mendapat balasan yang sebaik-

baiknya disisi Allah SWT.

7. Untuk sahabatku, Neneng Nurhalimah, yang tak pernah bosan memberikan

masukan, dukungan, doa dan semangat bagi penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan penelitian uji aktivitas, Ira, Migi, Widya,

Indah, Nida, Liza, Ota, yang telah membantu dalam segala hal yang

bersangkutan dengan hewan percobaan dari awal hingga akhir penelitian

serta tak henti memberikan semangat dan dukungan bagi penulis selama

proses penyelesaian skripsi.

9. Teman-teman farmasi angkatan 2009 khususnya EDTA-C yang sama-

sama berjuang bersama selama 4 tahun untuk menyelesaikan pendidikan

ini.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna

tercapainya kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati,

penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi

kalangan akademis dan dunia ilmu pengetahuan, khususnya bagi mahasiswa

farmasi, serta masyarakat pada umumnya.

Jakarta, 28 November 2013

Penulis

Page 10: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

x

Page 11: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x

GAMBAR GAMBAR ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................... 3

1.4 Manfaat .................................................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 4

2.1 Mastigophora diclados ......................................................................... 4

2.1.1 Klasifikasi Tumbuhan .................................................................. 4

2.1.2 Kandungan Kimia ........................................................................ 5

2.1.3 Aktivitas Biologis ........................................................................ 5

2.2 Simplisia ................................................................................................ 5

2.3 Ekstrak ................................................................................................... 6

2.3.1 Ekstraksi ....................................................................................... 6

2.3.2 Ekstraksi dengan Pelarut .............................................................. 7

2.4 Inflamasi ............................................................................................... 9

2.4.1 Definisi ......................................................................................... 9

2.4.2 Mekanisme ................................................................................... 10

2.4.3 Jenis-jenis Inflamasi ..................................................................... 11

2.4.4 Obat-obat Antiinflamasi ............................................................... 11

2.4.5 Asam Asetil Salisilat .................................................................... 12

2.4.6 Metode Uji Antiinflamasi ............................................................ 13

2.4.7 Karagenan .................................................................................... 17

2.4.8 Natrium Karboksimetil Selulosa (Na CMC) ................................ 17

BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................................... 19

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 19

3.2 Alat dan Bahan ...................................................................................... 19

3.2.1 Alat ............................................................................................... 19

3.2.2 Bahan Penelitian ........................................................................... 19

3.2.3 Bahan Kimia ................................................................................. 20

3.2.4 Hewan Percobaan ......................................................................... 20

Page 12: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

xii

3.3 Rancangan Prosedur Kerja .................................................................... 20

3.3.1 Preparasi Sampel .......................................................................... 20

3.3.2 Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora

diclados .................................................................................................. 21

3.3.3 Penapisan Fitokimia ..................................................................... 21

3.3.4 Uji Parameter Non-Spesifik Ekstrak ............................................ 23

3.3.5 Uji Efek Antiinflamasi ................................................................. 23

3.4 Analisis Data ......................................................................................... 28

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 29

4.1.1Hasil Ekstraksi dari Lumut Hati Mastigophora diclados ............. 29

4.1.2 Hasil Uji Kadar Air dan Kadar Abu ............................................ 29

4.1.3 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora diclados ................................................................. 29

4.1.4 Hasil Uji Antiinflamasi ................................................................ 30

4.1.5 Hasil Uji Statistik ......................................................................... 33

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 34

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 43

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 43

5.2 Saran ..................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 44

Page 13: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pembagian Kelompok Hewan Uji Antiinflamasi ................................... 25

Tabel 4.1 Data Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora diclados .......................................................................... 29

Tabel 4.2 Rata-rata Volume Udem ........................................................................ 30

Tabel 4.3 Rata-rata Persen Udem ........................................................................... 31

Tabel 4.4 Rata-rata Persen Inhibisi Udem ............................................................. 32

Page 14: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mekanisme Inflamasi ....................................................................... 10

Gambar 2.2 Struktur Kimia Asam Asetil Salisilat ............................................... 12

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Rata-rata Volume Udem terhadap Waktu ........... 31

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Persen Rata-rata Udem terhadap Waktu ............. 32

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Rata-rata Volume Udem terhadap Waktu ........... 31

Page 15: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Gambar Lumut Hati Mastigophora diclados (Bird.ex Web)

Nees ......................................................................................................................... 48

Lampiran 2 Perlakuan Hewan Uji pada Saat Penelitian ..................................... 49

Lampiran 3 Hasil Uji Antiinflamasi ..................................................................... 50

Lampiran 4 Determinasi Lumut Hati Mastigophora diclados (Bird.ex Web)

Nees .................................................................................................... 52

Lampiran 5 Proses Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora

diclados .............................................................................................. 53

Lampiran 6 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora diclados ..................................................................... 54

Lampiran 7 Hasil Uji Kadar Air dan Kadar Abu Ekstrak Etil Asetat

Lumut Hati Mastigophora diclados ................................................... 56

Lampiran 8 Aklimatisasi Hewan Percobaan ........................................................ 57

Lampiran 9 Skema Kerja Antiinflamasi .............................................................. 58

Lampiran 10 Perhitungan Dosis Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora

diclados .............................................................................................. 59

Lampiran 11 Konversi Dosis Hewan ..................................................................... 61

Lampiran 12 Perhitungan Dosis Asam Asetil Salisilat .......................................... 62

Lampiran 13 Hasil Pengukuran Volume Udem Telapak Kaki Tikus Setelah

Diinduksi Karagenan pada Masing-masing Perlakuan ..................... 63

Lampiran 14 Hasil Persentase Udem Telapak Kaki Tikus Setelah Diinduksi

Karagenan pada Masing-masing Perlakuan ...................................... 65

Lampiran 15 Hasil Persentase Inhibisi Udem Telapak Kaki Tikus Setelah

Diinduksi Karagenan pada Masing-masing Perlakuan ..................... 67

Lampiran 16 Perhitungan Persen Udem dan Persen Inhibisi Udem Telapak

Kaki

Tikus .................................................................................................. 69

Lampiran 17 Hasil Statistik Uji Efek Antiinflamasi dengan Metode Udem

Buatan pada Telapak Kaki Tikus ..................................................... 72

Page 16: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa,

yaitu sekitar 40.000 jenis tumbuhan, dan dari jumlah tersebut sekitar 1.300

diantaranya digunakan sebagai obat tradisional (Rustam, et al., 2007). Salah

satu tumbuhan yang berpotensi untuk dijadikan obat adalah tumbuhan tingkat

rendah yaitu lumut hati.

Lumut merupakan tumbuhan tingkat rendah yang termasuk ke dalam

divisi bryophyta. Informasi kajian flora tingkat rendah seperti bryophyta

masih belum banyak diinformasikan, berbeda dengan flora tingkat tinggi yang

sudah banyak dipublikasikan (Immamuddin, 2006).

Lumut hati dengan beragam filum yang kecil, merupakan rumput-

rumputan yang diperkirakan terdiri dari sekitar 5.000 spesies. Tanaman ini

membentuk spora dan dapat tumbuh hampir di semua habitat yang

tersedia, terutama di lokasi yang lembab. Lumut hati dibedakan dari kelas-

kelas tumbuhan lumut lainnya karena adanya minyak tubuh (oil bodies),

yang mampu mensintesis senyawa yang larut lemak seperti asetogenin,

terpenoid dan senyawa aromatik, sementara yang lainnya tidak (Ludwiczuk

& Asakawa, 2010). Lumut hati memiliki badan minyak (oil bodies) sebagai

penanda yang sangat penting untuk klasifikasi lumut hati tersebut.

Beberapa kandungan kimia dari lumut hati merupakan senyawa yang khas

bagi kelas ini dan menunjukkan berbagai aktivitas biologis yang menarik,

seperti antimikroba, sitotoksik, antioksidan dan sejumlah enzim yang

bekerja sebagai inhibitor serta memiliki aktivitas yang merangsang apoptosis

(Komala, 2010).

Dalam penelitian sebelumnya, Komala, et al. (2010) telah

melaporkan bahwa tumbuhan lumut hati Mastigophora diclados yang

tumbuh di Tahiti mengandung senyawa-senyawa fenolik seskuiterpenoid

herbertan. Senyawa-senyawa golongan fenolik seskuiterpenoid herbertan

Page 17: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

2

dilaporkan memiliki aktivitas sitotoksik, antioksidan, dan antimikrobial.

Antioksidan bekerja dapat menghambat radikal bebas yang diketahui sebagai

mediator dari berbagai penyakit antara lain karsinogenesis, jantung koroner,

inflamasi, artitis, diabetes dan penuaan (Ali et al., 2011). Maka dapat

diasumsikan bahwa tumbuhan lumut hati Mastigophora diclados yang

tumbuh di Indonesia memiliki kandungan kimia yang hampir sama dengan

Mastigophora diclados yang tumbuh di Tahiti dan ada kemungkinan

mempunyai aktivitas antiinflamasi.

Rasa nyeri dan peradangan (inflamasi) merupakan gejala penyakit

atau kerusakan yang paling sering terjadi yang disebabkan karena suatu

kerusakan jaringan atau gangguan metabolisme jaringan yang diikuti dengan

pembebasan dan pembentukan bahan mediator, seperti prostagladin, histamin,

serotonin dan bradikinin (Tjay, 2007).

Pada penelitian sebelumnya, Purnamasari (2013) melaporkan bahwa

terdapat aktivitas antiinflamasi pada ekstrak etanol lumut hati Mastigophora

diclados dengan menggunakan metode pembentukan udem buatan pada

telapak kaki kiri belakang tikus putih jantan dengan menggunakan karagenan

sebagai penginduksi udem pada dosis ekstrak 0,1 mg/kgBB, 1mg/kgBB, 10

mg/kgBB, 100 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB. Oleh karena itu, perlu dilakukan

penelitian lanjutan mengenai efek antiinflamasi lumut hati Mastigophora

diclados ekstrak etil asetat dengan cara maserasi bertingkat, diawali dengan

pelarut non polar (n heksan) kemudian dilanjutkan dengan pelarut semi polar

(etil asetat). Ekstrak yang diujikan adalah ekstrak etil asetat dengan tujuan

untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas antiinflamasi pada ekstrak semi

polarnya.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ekstrak etil asetat dari lumut hati Mastigophora diclados

mempunyai efek antiinflamasi secara in vivo?

Page 18: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

3

1.3 Tujuan

Untuk menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etil asetat dari lumut hati

Mastigophora diclados secara in vivo pada tikus putih jantan galur Sprague

Dawley dan metode induksi karagenan.

1.4 Manfaat

1) Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan data ilmiah mengenai efek

antiinflamasi ekstrak etil asetat dari lumut hati Mastigophora diclados.

2) Secara Metodologi

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui pengujian

aktivitas antiinflamasi dengan menggunakan metode induksi karagenan

pada kaki tikus.

3) Secara Aplikatif

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bahwa

tumbuhan lumut hati Mastigophora diclados merupakan bahan obat

dengan aktivitas antiinflamasi, sehingga dapat mendukung penggunaan

dan pengembangan lumut hati ini sebagai altenatif pengobatan inflamasi.

Page 19: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mastigophora diclados

2.1.1 Klasifikasi Tumbuhan

Klasifikasi tumbuhan lumut hati mastigophora menurut Crandall et

al. (2008) adalah :

Kingdom : Plantae

Phylum : Marchantiophyta

Class : Jungermanniopsida

Order : Jungermanniales

Suborder : Lophocoleineae

Family : Mastigophoraceae

Genus : Mastigophora Nees.

Species : M. diclados (Brid.) Nees

2.1.2 Kandungan Kimia

Menurut Asakawa (2007), berdasarkan kandungan kimianya,

mastigophoraceae dan herbertaceae memiliki kesamaan, karena sama-

sama menghasilkan senyawa seskuiterpenoid herbertan sebagai

komponen utamanya.

Asakawa et al. (2004) mengemukakan bahwa dari pemeriksaan

GC / MS ekstrak eter M. diclados (Brid. Ex F. Weber) Nees dari

Borneo menunjukkan adanya senyawa herbertene, herbertenol,

herbertene-2,3-diol dan herbertene-1 ,2-diol. Dalam koleksi sebelumnya

dari M.diclados Malaysia Timur, selain herbertanes, herbertane dimer,

juga ditemukan senyawa pada mastigophorenes A-D. Spesies di

Malaysia Barat tidak menghasilkan herbertanes, melainkan jenis

trachylobane diterpenoid. Hashimoto et al. (2000) menyebutkan bahwa

koleksi Jepang mempunyai herbertene dan α-herbertenol dengan

Page 20: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

5

siklik diklorinasi bis-bibenzyls, dimana tidak ada diterpenoids dan

dimer herbertane yang telah terdeteksi.

Menurut Asakawa (2004), data ini menunjukkan bahwa

setidaknya ada tiga ras geografis M. diclados di Asia, tipe bis-bibenzyl

di Jepang, jenis mastigophorene di borneo (Malaysia Timur), dan jenis

pimarane serta turunan pimarane trachylobane diterpenoid di Taiwan

dan Malaysia Barat.

2.1.3 Aktivitas Biologis

M. diclados memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HL-60

dan KB, antioksidan, dan aktivitas antimikrobial terhadap Bacillus

subtilis (Komala, 2010 ; Komala, et al., 2010)

2.2 Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai bahan obat dan

belum mengalami pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan

yang telah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati,

simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral). Simplisia nabati adalah

simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat

tumbuhan. Eksudat tumbuhan ialah isi sel yang secara spontan keluar dari

tumbuhan atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya

dan belum berupa senyawa kimia murni (Depkes RI, 2000).

2.3 Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi

senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan

pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan

dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga

memenuhi baku yang telah ditetapkan. (Depkes RI, 2000).

Page 21: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

6

Faktor-faktor yang berpengaruh pada mutu ekstrak adalah :

1. Faktor biologi

Mutu ekstrak dipengaruhi dari bahan asal (tumbuhan obat),

dipandang secara khusus dari segi biologi yaitu identitas jenis, lokasi

tumbuhan asal, periode pemanenan, penyimpanan bahan, umur tumbuhan

dan bagian yang digunakan (Depkes RI, 2000).

2. Faktor kimia

Mutu ekstrak dipengaruhi dari bahan asal (tumbuhan obat),

dipandang secara khusus dari kandungan kimia, yaitu :

a. Faktor internal, seperti jenis senyawa aktif dalam bahan, komposisi

kualitatif senyawa aktif, kadar total rata-rata senyawa aktif.

b. Faktor eksternal, seperti metode ekstraksi perbandingan ukuran alat

ekstraksi, pelarut yang digunakan dalam ekstraksi, kandungan logam

berat, ukuran kekerasan, dan kekeringan bahan (Depkes RI, 2000).

2.3.1 Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang

dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan

pelarut cair (Depkes RI, 2000).

Kelarutan dan stabilitas senyawa pada simplisia terhadap

pemanasan, udara, cahaya, logam berat dan derajat keasaman

dipengaruhi oleh struktur kimia yang berbeda-beda (Depkes RI, 2000).

Simplisia yang lunak seperti rimpang, akar dan daun mudah

diserap oleh pelarut, sehingga pada proses ekstraksi tidak perlu

diserbuk sampai halus. Sedangkan simplisia yang keras seperti biji,

kulit kayu, dan kulit akar susah diserap oleh pelarut, karena itu perlu

diserbuk sampai halus. Selain sifat fisik dan senyawa aktif dari

simplisia, senyawa-senyawa yang terdapat dalam simplisia seperti

protein, karbohidrat, lemak dan gula juga harus diperhatikan (Depkes

RI, 2000).

Page 22: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

7

2.3.2 Ekstraksi dengan Pelarut

Dengan menggunakan metode penyarian atau pelarut dalam

ekstraksi dapat dibedakan macam-macam cara ekstraksi diantaranya:

a. Cara Dingin

1. Maserasi

Maserasi ialah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau

pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Secara

teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode

pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik

berarti dilakukan pengadukan yang kontinyu (terus-menerus).

Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut

setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan

seterusnya. Cara ini dapat menarik zat-zat berkhasiat yang

tahan pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan

(Depkes RI, 2000).

2. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru

sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya

dilakukan pada temperatur ruangan. Proses ini terdiri dari

tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap

perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus

menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya

1-5 kali bahan. Ekstraksi ini membutuhkan pelarut yang lebih

banyak (Depkes RI,2000).

Page 23: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

8

b. Cara Panas

1. Refluks

Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada

temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah

pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin

balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu

pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses

ekstraksi sempurna (Depkes RI, 2000).

2. Soxhletasi

Soxhletasi ialah ekstraksi dengan menggunakan pelarut

yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus

sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relatif

konstan dengan adanya pendinginan balik (Depkes RI, 2000).

3. Digesti

Digesti merupakan maserasi kinetik (dengan pengadukan

kontinyu) pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur

ruangan (kamar), yaitu secara umum dilakukan pada temperatur

40-50oC (Depkes RI, 2000).

4. Infus

Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur

penangas air mendidih, temperatur terukur 96oC-98

oC selama

waktu tertentu (15-20 menit). Infus pada umumnya digunakan

untuk menarik atau mengekstraksi zat aktif yang larut dalam air

dari bahan-bahan nabati. Hasil dari ekstrak ini akan menghasilkan

zat aktif yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan

kapang, sehingga ekstrak yang diperoleh dengan infus tidak

boleh disimpan lebih dari 24 jam (Depkes RI, 2000).

Page 24: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

9

5. Dekok

Dekok adalah infus yang waktunya lebih lama (lebih dari

30 menit) dan temperatur sampai titik didih air (Depkes RI,

2000).

2.4 Inflamasi

2.4.1 Definisi

Inflamasi adalah reaksi kompleks dalam jaringan ikat

vaskular terjadi karena rangsangan eksogen dan endogen.

Peradangan adalah respon normal, pelindung terhadap cedera jaringan

disebabkan oleh trauma fisik, bahan kimia berbahaya atau agen

mikrobiologis yang berupaya untuk menonaktifkan atau

menghancurkan organisme asing, menghilangkan iritasi yang

merupakan tahap pertama perbaikan jaringan. Proses inflamasi

Biasanya mereda pada proses penyelesaian atau penyembuhan tapi

kadang-kadang berubah menjadi radang yang parah, yang mungkin

jauh lebih buruk dari penyakit ini dan dalam kasus ekstrim, juga dapat

berakibat fatal (Sen, et al., 2010).

2.4.2 Mekanisme

Proses inflamasi dimulai dari stimulus yang akan

mengakibatkan kerusakan sel, sebagai reaksi terhadap kerusakan sel

maka sel tersebut akan melepaskan beberapa fosfolipid yang

diantaranya adalah asam arakidonat. Setelah asam arakidonat tersebut

bebas akan diaktifkan oleh beberapa enzim, diantaranya

siklooksigenase dan lipooksigenase. Enzim tersebut merubah asam

arakidonat ke dalam bentuk yang tidak stabil (hidroperoksid dan

endoperoksid) yang selanjutnya dimetabolisme menjadi leukotrin,

prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan. Bagian prostaglandin dan

leukotrin bertanggung jawab terhadap gejala-gejala peradangan

(Katzung, 2006).

Page 25: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

10

Gambar 2.1 Mekanisme Inflamasi

(Katzung, 2006)

Saat berlangsungnya feomena inflamasi ini banyak mediator

kimiawi yang dilepaskan secara lokal seperti histamin, 5-

hidroksitriptamin (5HT) atau serotonin, faktor kemotaktik, bradikinin,

leukotrien, dan prostaglandin (Utami, 2011).

2.4.3 Jenis-jenis Inflamasi

Umumnya peradangan terbagi menjadi dua jenis yaitu

peradangan akut dan peradangan kronis (Sen et al., 2010).

Reaksi inflamasi terurai oleh mekanisme yang berbeda dan

terjadi pada fase seperti:

a) fase akut : vasodilatasi lokal sementara dan peningkatan

permeabilitas kapiler

b) fase sub-akut : Infiltrasi leukosit dan fagositosis sel

c) fase Kronis proliferatif : kerusakan jaringan dan fibrosis (Sen et

al., 2010).

Page 26: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

11

Peradangan akut adalah tanggapan awal dari tubuh mengambil

faktor risiko seperti infeksi atau trauma dan lain-lain, ini adalah garis

tidak spesifik dan pertahanan pertama tubuh terhadap bahaya. Fitur

utama dari peradangan akut termasuk :

a) akumulasi cairan dan plasma di lokasi yang terkena dampak

b) aktivasi intravaskular datar atau memungkinkan

c) polymorph-nuklir neutrofil sebagai sel inflamasi (Sen et al.,

2010).

Ketika faktor-faktor risiko memperpanjang dan tidak dihapus,

akan terjadi peradangan akut dan kemudian akan berubah menjadi

peradangan kronis. Hal ini terjadi untuk durasi yang lebih lama dan

terkait dengan adanya makrofagen, limfosit, sel darah proliferasi,

fibrosis dan nekrosis jaringan. Para makrofagen menghasilkan

sejumlah macam produk biologis aktif yang menyebabkan

kerusakan jaringan dan karakteristik fibrosis peradangan kronis (Sen

et al., 2010).

2.4.4 Obat-obat Antiinflamasi

Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antiinflamasi

terbagi ke dalam golongan :

a) Antiinflamasi Steroid

Obat ini bekerja dengan cara menghambat fosfolipase, suatu

enzim yang bertanggung jawab terhadap pelepasan asam

arakidonat dari membran lipid. Termasuk golongan obat ini adalah:

prednison, hidrokortison, deksametason, dan betametason

(Katzung, 2006).

b) Antiinflamasi Non Steroid

Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase

sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin menjadi

terganggu. Termasuk golongan obat ini adalah : aspirin, ibuprofen,

indometasin, diklofenak, fenilbutazon, dan pirosikam (Katzung,

2006).

Page 27: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

12

2.4.5 Asam Asetil Salisilat

Asam asetil salisilat yang lebih dikenal dengan aspirin atau

asetosal adalah analgesik antipiretik dan antiinflamasi yang luas

digunakan dan digolongkan dalam obat bebas (Gunawan, 2009).

Gambar 2.2 Struktur Kimia Asam Asetil Salisilat

(Gunawan, 2009)

Asam asetil salisilat bekerja menghambat enzim siklooksigenase

secara irreversibel (prostagladin sintetase), yang mengkatalisis

perubahan asam arakidonat menjadi senyawa endoperoksida. Pada

dosis yang tepat obat ini akan menurunkan pembentukan prostagladin

maupun tronboksan A2, tetapi tidak leukotrien (Gunawan, 2009).

Efek samping dari asam asetil salisilat adalah terjadinya

gangguan pada lambung (gastritis), pendarahan saluran cerna, muntah,

tinusitus, penurunan pendengaran, vertigo, meningkatkan kadar asam

urat serum dan hepatitis ringan (Gunawan, 2009).

2.4.6 Metode Uji Antiinflamasi

1. UV-Eritema pada Hewan Babi

Level prostaglandin E (PGE) pada kulit babi telah

menunjukkan adanya peningkatan selama 24 jam setelah terpapar

radiasi UV 280-320 nm. Perkembangan dari peningkatan level

PGE sejalan dengan perkembangan fase perlambatan terjadinya

eritema. Perlambatan terjadinya UV-eritema pada hewan

percobaan babi albino ini akibat diberikannya pretreatment

Page 28: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

13

dengan fenilbutazon dan obat-obat NSAID lainnya. Eritema

adalah tanda awal terjadinya inflamasi yang nantinya akan muncul

tanda lainnya yakni eksudasi plasma dan terjadinya edema (Patel,

et al., 2012).

Metode ini berdasarkan pengamatan secara visual terhadap

eritema pada kulit hewan yang telah dicukur bulunya. Hewan

percobaan dihilangkan bulu menggunakan suspensi barium sulfat.

Dua puluh menit kemudian dibersihkan menggunakan air panas.

Hari berikutnya senyawa uji disuspensikan dan setengah dosisnya

diberikan 30 menit sebelum pemaparan UV. Setengah dosisnya

lagi diberikan setelah 2 menit berjalan pemaparan UV. Eritema

dibentuk akibat iritasi sinar UV berjarak 20 cm di atas hewan.

Eritema dinilai 2 dan 4 jam setelah pemaparan (Vogel, 2002).

2. Permeabilitas Vaskular

Selama terjadinya inflamasi, permeabilitas vaskular

meningkat sehingga memungkinkan komponen-komponen plasma

seperti antibodi dan komponen lain menyebabkan luka atau infeksi

jaringan. Uji digunakan untuk mengevaluasi aktivitas

penghambatan obat terhadap peningkatan permeabilitas vaskular

dengan induksi radang. Mediator-mediator inflamasi seperti

histamin, prostaglandin, dan leukotrin dilepaskan selama stimulasi

terhadap sel mast. Hal ini digunakan untuk mendilatasi arteriola

dan venula dan meningkatkan permeabilitas vaskular. Sebagai

konsekuensinya, cairan dan protein plasma dikeluarkan dan

ternetuklah edema. Peningkatan permeabilitas dapat dikenali

dengan infiltrasi dari injeksi pada kulit hewan percobaan dengan

vital dye Evan’s blue (Patel, et al., 2012).

Page 29: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

14

3. Induksi Oxazolon pada Telinga Mencit

Metode ini adalah model penurunan kontak hipersensitivitas

yang memungkinkan adanya evaluasi secara kuantitatif dari

aktivitas antiinflamasi sistemik dan topikal dari pemberian

senyawa-senyawa secara topikal. Oxazolon meningkatkan level

Th2 sitokin dan menurunkan level Th1 sitokin pada kulit yang

mengalami luka. Th2 sitokin, terutama IL-4, berperan penting pada

perkembangan dermatitis pada metode ini (Patel, et al., 2012).

Pada percobaan ini tikus telinga tikus diinduksi 0,01 ml 2%

larutan oxazolon ke dalam telinga kanan. Inflamasi terjadi dalam24

jam. Kemudian hewan dikorbankan dengan anastesi lalu dibuat

preparat dengan 8 mm dan perbedaan berat preparat menjadi

indikator inflamasi udem (Vogel, 2002).

4. Edema Minyak Croton pada Tikus dan Mencit

Minyak croton mengandung 12-o-tetracanoilphorbol-13-

asetat (TPA) dan ester probol yang lain sebagai agen iritasi utama.

TPA mampu mengaktivasi protein kinase C (PKC), yang mampu

mengaktivasi enzim lain seprti mitogen activated protein kinases

(MPAK) dan phospholipase A2 (PLA2) yang menstimulasi

pelepasan platelet activation factor (PAF) dan AA. Hal ini

menstimulasi permeabilitas vaskular, vasodilatasi,

polymorphonuclear leukocytes migration, pengeluaran histamin

dan serotonin dan sintesis moderat dari inflammatory eicosanoids

oleh enzim siklooksigenase (COX) dan 5-lipooksigenase (5-LOX).

Inhibitor COX dan 5-LOX, antagonis leukotrin B4 (LTB4) dan

kortikosteroid menunjukkan efek antiinflamasi secara topikal

dengan metode ini (Patel, et al., 2012).

Page 30: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

15

5. Induksi Radang Pada Tikus

Kemampuan obat-obat antiinflamasi untuk menghambat

radang pada telapak kaki tikus setelah diinjeksikan agen

penginduksi radang. Beberapa senyawa penginduksi radang (iritan)

telah digunkan, misalnya brewer’s yeast, formaldehid, dextran, egg

albumin, kaolin, aerosil, sulfated polysaccharides like carrageenan

atau naphthoylheparamine. Volume telapak kaki tikus diukur

sebelum dan sesudah diinjeksikannya senyawa penginduksi radang

dan tikus yang diberi perlakuan dibandingkan hasilnya dengan

tikus yang tidak diberi perlakuan (kontrol) dengan menggunakan

pletismograf. Induksi radang dengan karagenan berhubungan

dengan 3 fase, yakni pada fase pertama terjadi degranulasi oleh sel

mast sehingga terjadilah pelepasan histamin dan serotonin (1 jam),

fase kedua (60-150 menit) dikarakterisasi oleh pelepasan bradikinin

dan nyeri serta produksi eikosanoid pada fase terakhir (3-4 jam)

(Patel, et al., 2012).

6. Uji Pleura

Dapat digunakan beberapa iritan, seperti histamin, bradikinin,

prostaglandin, degranulator sel mast, dextran, enzim, antigen,

mikroba, dan iritan non spesifik seperti turpentin dan karagenan.

Induksi karagenan pada tes pleura ini merupakan metode yang

paling baik untuk pengukuran inflamasi akut dimana metode ini

mampu dengan mudah untuk mengukur fluid extravasation,

migrasi leukosit, dan beberapa parameter biokimia yang termasuk

dalam respon inflamasi (Patel, et al., 2012).

Prosedur untuk pengujian ini adalah pleura tikus mula-mula

diinduksi dengan injeksi intrapleural 0,1 mL karagenan 1%.

Setelah 4 jam, hewan tersebut dibunuh dengan pemberian eter

kemudian toraks dibuka dan pleural cavity dicuci dengna 1,0 mL

steril PBS, yang mengandung heparin (20 IU per mL). Sampel dari

Page 31: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

16

pleura tersebut diambil dan dideterminasi exudasi,

myeloperoksidase, aktivitas adenosin deaminase, dan level nitrat

oksida sebagaimana pada determinasi dari total perhitungan

leukosit. Hitung leukosit total dilakukan dengan Neubauer

chamber (Patel, et al., 2012).

7. Teknik Pembentukan Kantong Granuloma

Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan senyawa iritan

secara subkutan pada hewan percobaan. Granulasi jaringan mulai

membelah dan akan terus membelah sampai menutupi bagian

dalam kantong granuloma. Jaringan ini terdiri dari fibroblas, sel-sel

endotel, dan infiltrasi makrofag dan leukosit polimorfonuklear.

Pada GPA, jaringan yang terus tumbuh ini dapat mengarah menjadi

senyawa karsinogenik dan mutagenik. Salah satu keuntungan dari

teknik ini adalah kemungkinan untuk membawa senyawa uji untuk

kontak langsung dengan sel target dengan menginjeksikannya pada

kantong granuloma. Senyawa dapat diberikan per oral atu injeksi

parenteral (Patel, et al., 2012).

Metode ini berdasarkan pengukuran volume eksudat yang

terbentuk di dalam kantong granuloma. Mula-mula benda terbentuk

pellet yang terbuat dari kapas yang ditanam di bawah kulit

abdomen tikus menembus lapisan linia alba. Respon yang terjadi

berupa gejala iritasi, migrasi leukosit dan makrofag ke tempat

radang yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan timbul

granuloma (Vogel, 2002).

2.4.7 Karagenan

Karagenan adalah polimer linear yang tersusun dari sekitar

25.000 turunan galaktosa yang strukturnya tergantung pada sumber

dan kondisi ekstraksi. Karagenan dikelompokkan menjadi 3 kelompok

utama yaitu kappa, iota, dan lambdakaragenin. Karagenan lambda (λ

karagenin) adalah karagenan yang diisolasi dari ganggang Gigartina

Page 32: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

17

pistillataatau atau Chondrus crispus, yang dapat larut dalam air

dingin (Annis Hidayati, 2008). Sedangkan karagenan kappa dan iota

larut dalam air pada suhu 800C (Rowe, et al., 2006).

Karagenan sebagai suatu turunan polisakarida akan dikenali

tubuh sebagai suatu substansi asing sehingga mampu menginduksi

terjadinya edema melalui berbagai mekanisme. Karagenan akan

merangsang fosfolipida membran sel mast yang terdapat di jaringan

ikat di sekitar telapak kaki tikus untuk mengeluarkan asam arakidonat

dengan bantuan enzim fosfolipase A2 sehingga menghasilkan berbagai

macam produk mediator inflamasi dengan bantuan Radical Oxygen

Spesies (Nuswantoro, 2011).

Setelah pelepasan mediator inflamasi, terjadi edema yang

mampu bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang dalam

waktu 24 jam setelah injeksi (Hidayati, 2008).

Uji aktivitas antiinflamasi dengan metode induksi karagenan

merupakan salah satu metode pengujian aktivitas antiinflamasi yang

sederhana, mudah dilakukan dan sering dipakai. Selain itu,

pembentukan radang oleh karagenan tidak menyebabkan kerusakan

jaringan (Fitriyani, 2011). Karagenan digunakan sebagai penginduksi

inflamasi karena ada beberapa keuntungan yang didapat antara lain

tidak menimbulkan kerusakan jaringan, tidak menimbulkan bekas,

memberikan respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi

(Vogel, 2002).

2.4.8 Natrium Karboksimetil Selulosa (Na CMC)

CMC adalah polisakarida anionik linear yang larut dalam air

dan merupakan gom alami yang dimodifikasi secara kimia. Bubuk

CMC yang telah dimurnikan berwarna putih sampai krem, mengalir

bebas, tidak berasa, dan tidak berbau. Fungsi dasar CMC adalah untuk

mengikat air, menstabilkan komponen lain, dan mencegah pengerutan

(Nussinovitch 1997).

Page 33: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

18

Natrium CMC adalah garam dari asam karboksilat. Pada pH

3.0 atau lebih rendah, CMC akan kembali menjadi bentuk asam bebas

tidak larut. Sifat yang paling berguna dari CMC adalah daya

pengentalannya. Viskositas larutan hampir tidak terpengaruh pada pH

5−7, pada pH<3 viskositas mungkin meningkat dan pengendapan

bentuk asam bebas dari CMC dapat terjadi, pada pH>10 terjadi sedikit

penurunan viskositas. Viskositas larutan CMC menurun dengan

meningkatnya suhu (Nussinovitch 1997) .

Page 34: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi (Laboratorium

Penelitian I) dan Animal House Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret – Agustus 2013.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

neraca analitik, erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur, spatula, kertas

saring, batang pengaduk, kaca arloji, cawan penguap, pipet tetes,

lumpang dan stamper, blender, vaccum rotary evaporator, krus,

desikator, oven, spuit, sonde, stopwatch, kandang tikus, timbangan

hewan, pletsimometer, sarung tangan, masker, alumunium foil, label,

kapas.

3.2.2 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lumut hati Mastigophora diclados (mastigophoraceae) yang diambil di

pohon batang pinus dan batang agathis pada ketinggian 800 m

blok 55, Gunung Slamet, Purwokerto, sebanyak 2,220 kg basah,

serbuk kering (simplisia) 2,203 kg, simplisia yang digunakan dalam

ekstraksi sebanyak 2,103 kg dengan warna hijau dan bau khas

aromatis.

Page 35: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.2.3 Bahan Kimia

Bahan untuk uji efek antiinflamasi yang digunakan adalah

karagenan jenis kappa untuk induksi radang yang diperoleh dari Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan

Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, asam asetil salisilat sebagai zat

pembanding diperoleh dari Laboratorium Penelitian Kimia Obat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, natrium karboksimetil selulosa (Na CMC), dan NaCl

fisiologis 0,9%.

Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi adalah n-heksan, etil

asetat. Sedangkan bahan untuk penapisan fitokimia adalah kloroform,

amonia, pereaksi dragendorf, pereaksi meyer, HCl, H2SO4, FeCl3,

NaOH, etil asetat dan aquadest.

3.2.4 Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan strain

Sprague Dawley umur 2-3 bulan dengan bobot badan berkisar

antara 200-250 g (Widiyantoro, 2012). Hewan tersebut diperoleh dari

Gajah Mada Veterinary (Gamavet), Yogyakarta yang disimpan dalam

kandang tikus pada suhu ruang, lampu dalam keaadaan hidup selama

12 jam dan lampu keadaan mati selama 12 jam, diberikan

makanan standar dan diberikan minum air.

3.3 Rancangan Prosedur Kerja

3.3.1 Preparasi Sampel

1) Pengumpulan dan penyediaan lumut hati Mastigophora diclados.

2) Lumut hati Mastigophora diclados disortasi basah, dicuci dengan

air sampai bersih, dikeringanginkan dalam ruangan, disortasi

kering, ditimbang kemudian dihaluskan dengan blender hingga

menjadi serbuk.

Page 36: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.2 Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora

diclados

Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora

diclados dilakukan dengan cara remaserasi bertingkat, diawali dengan

perendaman menggunakan pelarut n-heksan, kemudian etil asetat, dan

terakhir metanol. Campuran bubuk daun dan pelarut tersebut

dimaserasi /direndam sampai diperoleh filtrat jernih (Asmaliyah,

2010). Pada penelitian ini yang diambil adalah ekstrak etil asetat. Oleh

karena itu, setelah dimaserasi dengan etil asetat, maserat disaring dan

dipekatkan dengan rotary evaporator. Dihitung hasil % rendemen

ekstrak dengan rumus :

% rendemen ekstrak = Bobot ekstrak yang didapat

Bobot serbuk simplisia yang diekstraksix100%

3.3.3 Penapisan Fitokimia (Ayoola, et al., 2008)

1. Uji Antraquinon

Sejumlah ekstrak didihkan bersama asam sulfat (H2SO4) lalu

disaring selagi hangat. Filtrat yang dihasilkan ditambah dengan 5

mL kloroform dan dikocok. Lapisan kloroform dipipet dan

dimasukkan kedalam tabung reaksi yang lain dan ditambahkan 1

mL ammonia. Perubahan warna yang terjadi pada larutan

mengindikasikan adanya antraquinon.

2.Uji Terpenoid

Sejumlah ekstrak ditambahkan dengan 2 mL kloroform.

Kemudian dengan hati-hati ditambahkan H2SO4 pekat (3 mL)

sampai membentuk lapisan. Terbentuknya warna merah

kecoklatan menunjukkan adanya terpenoid.

Page 37: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Uji Flavonoid

Tiga metode yang digunakan untuk menguji flavonoid.

1) Amonia encer (5 mL) ditambahkan ke sebagian filtrat

encer dari ekstrak. Kemudian asam sulfat pekat (1 mL)

ditambahkan. Sebuah warna kuning yang hilang

menunjukkan adanya flavonoid.

2) Beberapa tetes larutan aluminium 1% ditambahkan ke

sebagian dari filtrat. Terbentuknya warna kuning

menunjukkan adanya flavonoid.

3) Sebagian dari ekstrak dipanaskan dengan 10 mL etil asetat

yang telah diuapkan selama 3 menit. Campuran kemudian

disaring dan 4 mL filtrat dikocok dengan penambahan 1

mL larutan amonia encer. Terbentuknya warna kuning

menunjukkan adanya flavonoid.

4. Uji Saponin

Sejumlah ekstrak ditambahkan 5 mL aquades dalam

tabung reaksi. Larutan dikocok kuat dan diamati. Terbentuknya

busa stabil menunjukkan adanya saponin.

5. Uji Fenolik

Sejumlah ekstrak dalam 10 mL air dididihkan dalam

tabung reaksi kemudian disaring. beberapa tetes besi klorida

0,1% ditambahkan dan diamati, terbentuknya warna hijau

kecoklatan atau biru-hitam menunjukkan adanya fenolik.

6. Uji Alkaloid

Sejumlah ekstrak dilarutkan dalam asam klorida encer,

dipanaskan kemudian disaring. 5 mL filtrat ditambahkan dengan 2

mL amonia dan 5 mL kloroform, dikocok. Lapisan kloroform

ditambahkan etil asetat 10 mL. Filtrat kemudian dibagi dua.

Page 38: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Uji Mayer : Filtrat diberi reagen mayer, terbentuknya

endapan berwarna kuning menunjukkan adanya alkaloid.

2. Uji Dragendroff : Filtrat diberikan reagen dragendroff,

terbentuknya endapan merah menunjukkan adanya alkaloid.

3.3.4 Uji Parameter Non-Spesifik Ekstrak (Depkes RI, 2000)

1. Uji Kadar Air

Ditimbang seksama 1 g ekstrak dalam krus porselen

bertutup yang sebelumnya telah ditara. Krus yang berisi ekstrak

kemudian dikeringkan pada suhu 1050C selama 5 jam dan

ditimbang. Pengeringan dilanjutkan dan ditimbang pada jarak 1

jam sampai perbedaan antara 2 penimbangan berturut-turut tidak

lebih dari 0,25%.

2. Uji Kadar Abu Total

Ditimbang 2 g ekstrak dengan seksama ke dalam krus yang

telah ditara, dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis,

didinginkan, ditimbang. Jika cara ini arang tidak dapat

dihilangkan, ditambahkan air panas, disaring melalui kertas saring

bebas abu. Dipijarkan dalam krus yang sama. Filtrat dimasukkan

ke dalam krus, diuapkan, dipijarkan hingga bobot tetap,

ditimbang. Dihitung kadar abu total terhadap bahan yang telah

dikeringkan di udara.

3.3.4 Uji Efek Antiinflamasi

Uji aktivitas antiinflamasi atau anti radang dilakukan

berdasarkan kemampuan ekstrak/fraksi/senyawa aktif mengurangi

atau menekan derajat udema (pembengkakan karena radang) yang

diinduksi zat penyebab radang pada hewan percobaan (Widiyantoro

et al., 2011).

Page 39: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada penelitian ini, induksi udema dilakukan pada kaki tikus

dengan cara penyuntikan suspensi karagenan 1% 0,2 mL intraplantar.

a. Percobaan Pendahuluan

Percobaan pendahuluan dilakukan untuk mencari dosis

yang mempunyai efek terhadap hewan percobaan. Dosis yang

diberikan untuk percobaan pendahuluan adalah 10, 100, dan

1000 mg/kg BB. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa

dosis 1000 mg/kg BB menyebabkan kematian semua hewan coba

dalam satu kelompok dalam kurun waktu 24 jam. Sedangkan pada

dosis 10 dan 100 mg/kg BB mampu menunjukkan efek positif

dan setelah dianalisa secara statistik hasil hambat udem dari

kedua dosis belum menunjukkan perbedaan yang bermakna

pada taraf uji statistik 0,05 (ρ ≥ 0,05), maka dilakukan

pengujian lagi dengan penurunan dosis di bawah dosis 100 mg/kg

BB, yaitu dosis 50 mg/kg BB dan penurunan dosis di bawah dosis

10 mg/KgBB, yaitu dosis 5 mg/Kg BB.

b. Pengelompokan Hewan Percobaan

Jumlah hewan percobaan yang digunakan menurut WHO

adalah 5 ekor untuk tiap kelompok. Dalam penelitian ini

digunakan 5 ekor tikus untuk masing-masing kelompok.

Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok, dimana masing-

masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dengan rincian sebagai

berikut :

Page 40: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 3.1 Pembagian Kelompok Hewan Uji Antiinflamasi

Kelompok Jumlah Tikus Perlakuan

1 5 Kelompok kontrol negatif : diberi

suspensi Na CMC 0,5 %

2 5

Kelompok kontrol positif : diberi

suspensi asetosal dalam Na CMC

0,5%

3 5

Kelompok uji 1: diberi suspensi

ekstrak etil asetat Mastigophora

diclados dalam Na CMC 0,5 %

dengan dosis 5 mg/kg BB

4 5

Kelompok uji 2: diberi suspensi

ekstrak etil asetat Mastigophora

diclados dalam Na CMC 0,5

%dengan dosis 10 mg/kg BB

5 5

Kelompok uji 3: diberi suspensi

ekstrak etil asetat Mastigophora

diclados dalam Na CMC 0,5 %

dengan dosis 50 mg/kg BB

6 5

Kelompok uji 4: diberi suspensi

ekstrak etil asetat Mastigophora

diclados dalam Na CMC 0,5 %

dengan dosis 100 mg/kg BB

c. Penyiapan Hewan Percobaan

Tikus dipuasakan selama lebih kurang 18 jam sebelum

perlakuan, namun air minum tetap diberikan. Pada awal penelitian,

tiap tikus diberi tanda dengan spidol pada sendi belakang kiri, agar

pemasukan kaki dalam air raksa setiap kali selalu sama, kemudian

Page 41: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tiap tikus ditimbang. Volume kaki tikus diukur dan dicatat sebagai

volume dasar untuk tiap tikus (Fitriyani, 2011).

d. Perencanaan Dosis Asetosal

Dosis lazim asetosal untuk manusia adalah 325-650 mg untuk

sekali pakai. Untuk dosis analgetik adalah 500 mg sekali pakai.

Dosis asetosal sebagai antiinflamasi 2-3 x dosis analgetik (Tjay,

2007). Maka dosis untuk antiinflamasi (1000-1500) mg. Dosis

yang dapat diberikan pada tikus (200 g) dihitung menggunakan

rumus tabel konversi dosis hewan (Reagan-Shaw, et al., 2007)

(Lampiran 12)

Pada penelitian ini digunakan asetosal dengan dosis 25

mg/200 g atau 125 mg/kgBB.

e. Pembuatan Suspensi Asetosal

Untuk dosis 25 mg/200 g atau 125 mg/kgBB, asetosal

ditimbang sebanyak 625 mg, digerus perlahan dalam lumpang,

kemudian ditambahkan sebagian NaCMC 0,5% diaduk sampai

homogen dan ditambahkan Na CMC 0,5% sampai volume 25 mL.

f. Pembuatan Suspensi Bahan Uji

Ekstrak lumut hati Mastigophora diclados dibuat dalam

sediaan suspense Na CMC 0,5%. Konsentrasi ekstrak pada dosis 5

mg/KgBB adalah 1 mg/mL, pada dosis 10 mg/KgBB adalah 2

mg/mL, pada dosis 10 mg/KgBB adalah 10 mg/mL, pada dosis 50

mg/KgBB adalah 20 mg/mL (Lampiran 10)

Untuk dosis 5 mg/KgBB, ditimbang sebanyak 10 mg ekstrak,

didispersikan dalam suspensi Na CMC 0,5% yang telah dibuat

sebelumnya, dicampur sampai homogen dan dicukupkan sampai 10

mL dengan Na CMC 0,5% (Lampiran 10).

Page 42: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

g. Pembuatan Karagenan 1% (b/v)

Karagenan 1% dibuat dengan melarutkan 100 mg karagenan

dalam 10 mL larutan fisiologis (NaCl 0,9%) (Annis Hidayati,

2008).

h. Prosedur Uji Efek Antiinflamasi (Patel, 2011)

1. Hewan percobaan (tikus putih) diaklimatisasi dalam ruang

penelitian selama 4 minggu dan dipuasakan selama lebih

kurang 18 jam sebelum perlakuan dan tetap diberi minum.

2. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok (kelompok kontrol

negatif, kelompok kontrol positif, kelompok uji 1, kelompok

uji 2, kelompok uji 3, dan kelompok uji 4) secara acak, dimana

masing masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus.

3. Setiap tikus diberi tanda dengan spidol pada sendi belakang

kiri, agar pemasukan kaki dalam air raksa setiap kali selalu

sama.

4. Menimbang berat badan setiap tikus.

5. Mengukur volume kaki tikus (sebagai volume dasar untuk

setiap tikus) dengan pletismometer.

6. Pada kelompok kontrol negatif diberikan Na CMC 0,5 %,

pada kelompok kontrol positif diberikan suspensi asetosal

dalam Na CMC 0,5%, dan pada kelompok uji diberikan zat uji

ekstrak dalam Na CMC 0,5% sesuai dosis yang direncanakan

secara oral.

7. 1 jam setelah pemberian suspensi zat uji atau suspensi kontrol,

disuntikkan larutan karagenan 1% pada telapak kaki tikus

sebanyak 0,2 mL setelah sebelumnya kaki tikus dibersihkan

dengan alkohol 70%.

8. Volume kaki tikus yang telah disuntik karagenan 1% dalam

larutan NaCl 0,9% diukur dengan alat pletismometer dengan

cara mencelupkan telapak kaki tikus ke dalam alat tersebut

sampai tanda spidol. Pengukuran dilakukan setiap 1 jam

Page 43: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

selama 6 jam yaitu pada jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, dan

ke-6 (Buadonpri, 2009).

9. Mengukur volume udem telapak kaki masing-masing tikus.

10. Menghitung persentase udem dan persentase inhibisi

pembentukan udem dengan rumus :

Perhitungan persentase radang tiap waktu ditentukan

dengan rumus sebagai berikut (Hidayati, 2008) :

% radang = Vt − Vo

Vo x 100%

Dimana :

Vt = volume telapak kaki tikus pada waktu t

Vo= volume telapak kaki tikus sebelum injeksi

karagenan

Persentase inhibisi radang dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Rustam, 2007):

% inhibisi radang = (𝑎−𝑏)

𝑎x 100%

Dimana :

a = volume udem pada kelompok hewan kontrol

b = volume udem pada kelompok hewan uji

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk

melihat distribusi data dan dianalisis dengan uji Levene untuk melihat

homogenitas data. jika data terdistribusi normal dan homogenitas maka

dilanjutkan dengan uji Analisis Varians (ANOVA) satu arah dengan taraf

kepercayaan sehingga dapat diketahui apakah perbedaan yang diperoleh

bermakna atau tidak. jika terdapat perbedaan bermakna, dilanjutkan dengan

ujinyata terkecil / Least Significant Difference (LSD) (Santoso, 2007).

Page 44: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Hasil Ekstraksi dari Lumut Hati Mastigophora diclados

Dari 2,103 kg lumut hati Mastigophora diclados yang diekstraksi,

diperoleh ekstrak kental 41,78 g. Jadi rendemen yang didapat adalah

1,98 %.

4.1.2 Hasil Uji Kadar Air dan Kadar Abu Ekstrak

Dari hasil uji kadar air ekstrak didapatkan bahwa kadar air ekstrak

etil asetat lumut hati Mastigophora diclados sebesar 0,47% dan hasil uji

kadar abu didapatkan bahwa kadar abu ekstrak etil asetat lumut hati

Mastigophora diclados sebesar 10%.

4.1.3 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etil Asetat lumut hati

Mastigophora diclados

Tabel 4.1 Data Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora diclados

Pengujian Ekstrak etil asetat lumut

hati Mastigophora diclados

Antraquinon -

Terpenoid +

Flavonoid -

Saponin -

Fenolik -

Alkaloid -

Page 45: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk gambar hasil penapisan fitokimia ekstrak etil asetat lumut

hati Mastigophora diclados dapat dilihat pada lampiran 6.

4.1.4 Hasil Uji Antiinflamasi

1) Rata-rata volume udem telapak kaki tikus setelah diinduksi

karagenan pada masing-masing perlakuan

Tabel 4.2 Rata-rata Volume Udem (mL)

Kelompok Rata-rata Volume Udem (mL) ± SD tiap 1 jam selama 6 jam

0 1 2 3 4 5 6

Kontrol

Negatif

0,024 ±

0,001

0,03 ±

0,001

0,041 ±

0,001

0,043 ±

0,001

0,039 ±

0,001

0,037 ±

0,002

0,036 ±

0,001

Kontrol

Positif

0,029 ±

0,001

0,033 ±

0,001

0,039 ±

0,001

0,040 ±

0,000

0,038 ±

0,002

0,037 ±

0,001

0,036 ±

0,000

Dosis

5 mg/kg

0,028 ±

0,002

0,033 ±

0,002

0,036 ±

0,002

0,036 ±

0,004

0,034 ±

0,002

0,033 ±

0,002

0,032 ±

0,002

Dosis

10 mg/kg

0,028 ±

0,002

0,034 ±

0,003

0,037 ±

0,003

0,038 ±

0,002

0,036 ±

0,002

0,035 ±

0,001

0,034 ±

0,002

Dosis

50 mg/kg

0,027 ±

0,002

0,035 ±

0,003

0,037 ±

0,003

0,040 ±

0,002

0,038 ±

0,002

0,037 ±

0,002

0,036 ±

0,002

Dosis

100 mg/kg

0,026 ±

0,003

0,036 ±

0,002

0,039 ±

0,001

0,042 ±

0,000

0,039 ±

0,001

0,037 ±

0,002

0,036 ±

0,001

Page 46: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.1. Grafik hubungan rata-rata volume udem terhadap waktu

2) Rata-rata persen udem telapak kaki tikus setelah diinduksi karagenan

pada masing-masing perlakuan

Tabel 4.3 Rata-rata Persen Udem

Kelompok Persen Rata-rata Udem (%) ± SD tiap 1 Jam Selama 6 Jam

0 1 2 3 4 5 6

Kontrol

Negatif

0 ±

0,000

58,33 ±

4,65

70,83 ±

9,89

79,16 ±

6,47

62,50 ±

5,69

54,16 ±

4,17

50 ±

1,72

Kontrol

Positif

0 ±

0,000

13,79 ±

5,24

34,48 ±

5,82

37,93 ±

5,21

31,03 ±

10,04

27,58 ±

6,57

24,13 ±

4,69

Dosis

5 mg/kg

0 ±

0,000

17,85 ±

18,42

28,57 ±

26,82

28,57 ±

28,24

21,42 ±

22,72

17,85 ±

18,42

14,28 ±

14,32

Dosis

10 mg/kg

0 ±

0,000

21,42 ±

9,03

32,14 ±

6,85

35,71 ±

6,01

28,57 ±

8,22

25 ±

8,23

21,42 ±

4,96

Dosis

50 mg/kg

0 ±

0,000

29,62 ±

4,54

37,03 ±

4,56

48,14 ±

6,58

40,74 ±

5,24

37,03 ±

6,53

33,33 ±

4,96

Dosis

100 mg/kg

0 ±

0,000

38,46 ±

11,78

50 ±

14,49

61,53 ±

18,29

50 ±

19,35

42,30 ±

22,50

38,46 ±

19,20

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0 1 2 3 4 5 6

volu

me

(mL)

waktu (jam)

Rata-rata Volume Udem

kontrol negatif

kontrol positif

dosis 5 mg/kg

dosis 10 mg/kg

dosis 50 mg/kg

dosis 100 mg/kg

Page 47: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.2 Grafik hubungan persen rata-rata udem terhadap waktu

3) Rata-rata persen inhibisi udem telapak kaki tikus setelah diinduksi

karagenan pada masing-masing perlakuan

Tabel 4.4 Rata-rata Persen Inhibisi Udem

Kelompok Persen Inhibisi Udem (%) ± SD tiap 1 Jam Selama 6 Jam

0 1 2 3 4 5 6

Kontrol

Negatif

0 ±

0,000

0 ±

0,000

0 ±

0,000

0 ±

0,000

0 ±

0,000

0 ±

0,000

0 ±

0,000

Kontrol

Positif

0 ±

0,000

76,35 ±

8,71

51,32 ±

9,46

52,08 ±

7,44

50,35 ±

17,68

49,07 ±

13,31

51,74 ±

8,88

Dosis

5 mg/kg

0 ±

0,000

69,39 ±

5,87

59,66 ±

7,33

63,90 ±

6,49

65,72 ±

12,22

67,04 ±

7,49

71,44 ±

15,16

Dosis

10 mg/kg

0 ±

0,000

63,27 ±

17,63

54,62

±13,71

54,88 ±

11,55

54,28 ±

18,68

53,84 ±

16,64

57,16 ±

10,36

Dosis

50 mg/kg

0 ±

0,000

49,21 ±

9,92

47,71 ±

8,97

39,18 ±

8,82

34,81 ±

3,40

31,62

±15,50

33,34 ±

8,89

Dosis

100 mg/kg

0 ±

0,000

34,06 ±

20,74

29,40 ±

19,83

22,27 ±

44,96

20 ±

16,19

21,89 ±

19,65

23,08 ±

18,01

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0 1 2 3 4 5 6

Per

sen

(%

)

Waktu (jam)

Persen Rata-rata Udem

kontrol negatif

kontrol positif

dosis 5 mg/kg

dosis 10 mg/kg

dosis 50 mg/kg

dosis 100 mg/kg

Page 48: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.3 Grafik hubungan persen rata-rata inhibisi udem terhadap waktu

4.1.5 Hasil Uji Statistik

Ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados dengan dosis 5

mg/KgBB, 10 mg/KgBB, 50 mg/KgBB, dan 100 mg/KgBB dapat

menghambat udem pada telapak kaki tikus yang telah diinduksi dengan

penginduksi udem karagenan 1% sebanyak 0,2 mL secara bermakna (ρ ≤

0,05) dengan kontrol negatif dan semua variasi dosis uji memiliki perbedaan

secara bermakna terhadap kontrol positif (asetosal 125 mg/KgBB) pada taraf

uji (ρ ≤ 0,05).

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0 1 2 3 4 5 6

Per

sen

(%

)

Waktu (jam)

Persen Rata-rata Inhibisi Udem

kontrol negatif

kontrol positif

dosis 5 mg/kg

dosis 10 mg/kg

dosis 50 mg/kg

dosis 100 mg/kg

Page 49: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2 PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan uji efek antiinflamasi ekstrak etil asetat

lumut hati Mastigophora diclados secara in vivo. Lumut tersebut diperoleh

dari Gunung Slamet Purwokerto pada ketinggian 800 m blok 55 yang hidup di

batang pinus dan batang aghatis. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih

dahulu lumut dideterminasi untuk menguji kebenaran tumbuhan. Hasil dari

determinasi menunjukkan bahwa tumbuhan yang digunakan dalam penelitian

adalah lumut hati jenis Mastigophora diclados (Brid ex. Web) Nees dari suku

Mastigophoraceae (Lampiran 4).

Bagian yang digunakan dalam pembuatan ekstrak adalah semua bagian

tumbuhan lumut hati Mastigophora diclados. Sebanyak 2,220 kg lumut

terlebih dahulu dicuci bersih untuk menghilangkan tanah dan kotoran yang

menempel pada bahan, kemudian disortasi basah yang fungsinya untuk

memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan,

dikeringanginkan pada suhu kamar, disortasi kering dengan tujuan untuk

memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak

diinginkan dan pengotor lain yang masih tertinggal, kemudian bahan

dihaluskan dengan blender dengan tujuan untuk memperkecil luas permukaan

bahan sehingga memudahkan difusi pelarut pada simplisia yang diekstraksi.

Hasil akhirnya diperoleh simplisia sebanyak 2,203 kg. Simplisia tersebut

kemudian digunakan untuk membuat ekstrak kental etil asetat.

Ekstrak kental etil asetat lumut hati Mastigophora diclados sebagai

bahan uji dalam penelitian ini dibuat dengan metode ekstraksi maserasi. Pada

proses pembuatan ekstrak ini dilakukan pengulangan penambahan pelarut

setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya, yang dikenal

dengan istilah remaserasi. Cara ini dapat menarik zat-zat berkhasiat yang

tahan pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan (Depkes RI, 2000).

Metode maserasi dipilih karena metode ini sederhana, mudah dilakukan, dan

merupakan metode yang umum digunakan dalam proses ekstraksi.

Dalam hal ini pelarut yang digunakan adalah n-heksan dan etil asetat.

Pada awalnya simplisia dimaserasi dengan n-heksan (non polar) dalam wadah

yang gelap. Pelarut diganti setiap 2 hari sekali sampai diperoleh filtrat bening.

Page 50: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kemudian, simplisia tersebut dimaserasi kembali dengan menggunakan

pelarut etil asetat (semi polar) dalam wadah yang gelap. Pelarut diganti setiap

2 hari sekali sampai diperoleh filtrat bening. Filtrat tersebut kemudian disaring

dan pelarut diuapkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator

sehingga didapatkanlah ekstrak kental etil asetat. Karena ekstrak yang

dihasilkan belum terlalu kental dan masih terdapat kandungan air di dalamnya,

maka dilakukan freeze drying dengan tujuan untuk menghilangkan pelarut air

dari padatan terlarut dengan tetap mempertahankan senyawa yang ada.

Ekstrak kental etil asetat lumut hati Mastigophora diclados yang diperoleh

sebesar 41,78 g dengan rendemen 1,98 %.

Hasil uji penapisan fitokimia ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora

diclados menunjukkan bahwa dalam ekstrak etil asetat positif mengandung

metabolit sekunder terpenoid, sedangkan hasil uji metabolit sekunder saponin,

fenolik, alkaloid, flavonoid, dan antrakuinon menunjukkan hasil negatif.

Pengujian parameter non spesifik ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora

diclados yang dilakukan adalah uji kadar air dan kadar abu ekstrak. Kadar air

ekstrak sebesar sebesar 0,47%. Penentuan kadar air ini menggunakan metode

gravimetrik yang pada prinsipnya menguapkan air yang ada pada bahan

dengan jalan pemanasan pada suhu 1050C, kemudian menimbang bahan

sampai berat konstan. Kadar air ditetapkan untuk menjaga kualitas ekstrak.

Menurut literatur, kadar air dalam ekstrak tidak boleh lebih dari 10%. Hal ini

bertujuan untuk menghindari cepatnya pertumbuhan jamur dan mikroba dalam

ekstrak (Soetarno dan Soediro, 1997). Untuk hasil uji kadar abu didapatkan

bahwa kadar abu ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados sebesar

10%. Menurut literatur Materia Medika Indonesia (MMI), kadar abu dalam

ekstrak tidak boleh lebih dari 15%. Penentuan kadar abu bertujuan untuk

memberikan gambaran kandungan mineral ekstrak (Dekes RI, 2000). Disini

ekstrak dipanaskan hingga senyawa organik dan turunannya terdestruksi dan

menguap sampai tinggal unsur mineral dan anorganik saja.

Metode yang digunakan dalam pengujian antiinflamasi adalah

pembentukan udem buatan pada telapak kaki kiri belakang tikus putih jantan

dengan menggunakan karagenan sebagai induktor udem. Metode ini dipilih

Page 51: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

karena merupakan salah satu metode pengujian aktivitas antiinflamasi yang

sederhana, mudah dilakukan, dan sering dipakai (Fitriyani, 2011). Karagenan

1% digunakan sebagai penginduksi udem karena waktu pembengkakan yang

disebabkan oleh karagenan relatif pendek yaitu sekitar 3-5 jam sehingga

memudahkan pengamatan. Pembengkakan yang disebabkan oleh karagenan

akan berkurang dalam waktu 1-5 hari tanpa meninggalakan bekas (Musfiroh,

2009). Selain itu, pembentukan radang oleh karagenan tidak menyebabkan

kerusakan permanen pada jaringan sekitar inflamasi. Karagenan sebagai

penginduksi udem merupakan turunan polisakarida yang akan dikenali tubuh

sebagai substansi asing sehingga mampu menginduksi terjadinya udem

melalui beberapa mekanisme. Karagenan akan merangsang fosfolipid

membran sel mast yang terdapat di jaringan ikat di sekitar telapak kaki tikus

untuk mengeluarkan asam arakidonat dengan bantuan enzim fosfolipase A2

sehingga menghasilkan berbagai macam produk mediator inflamasi dnegan

bantuan Radical Oxygen Species (Kee dan Hayes, 1996). Akibatnya terjadi

pembengkakan lokal pada telapak kaki tikus yang disertai warna kemerahan

akibat akumulasi mediator inflamasi. Hal ini ditandai dengan gerakan kaki

tikus yang tidak normal setelah diinjeksikan karagenan. Pada penelitian ini

digunakan 0,2 mL suspensi karagenan 1% pada telapak kaki tikus karena lebih

terlihat volume udem yang terbentuk pada telapak kaki tikus yang telah

diinduksi (Rustam, et al., 2007). Karagenan yang dipakai pada penelitian ini

adalah karagenan dengan jenis kappa sebesar 1% 0,2 mL. Hal ini mengacu

pada penelitian sebelumnya (Purnamasari, 2013) yang juga menggunakan

karagenan dengan jenis kappa dan konsentrasi 1% sebanyak 0,2 mL. Pada

penelitian sebelumnya (Purnamasari, 2013) telah dilakukan uji pendahuluan

mengenai konsentrasi karagenan jenis kappa, dimana hasilnya adalah

karagenan jenis kappa dengan konsentrasi 1% sebanyak 0,2 mL mampu

menghasilkan volume udem yang jelas pada telapak kaki tikus.

Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

galur Sprague Dawley (Widiyantoro, 2012) dengan umur 2-3 bulan dan

bobot badan 200-250 gram. Pemilihan jenis kelamin jantan didasarkan pada

pertimbangan tikus jantan tidak memiliki hormon estrogen, kalaupun ada

Page 52: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hanya dalam jumlah yang relatif sedikit serta kondisi hormonal pada jantan

relatif stabil jika dibandingkan dengan betina, karena pada tikus betina

mengalami perubahan hormonal pada masa-masa tertentu seperti pada masa

siklus estrus, masa kehamilan dan menyusui dimana kondisi tersebut dapat

mempengaruhi kondisi psikologis hewan uji tersebut, selain itu tingkat stress

tikus betina lebih tinggi dibandingkan dengan tikus jantan yang mungkin

dapat mengganggu saat pengujian (Suhendi, et al., 2011).

Perlakuan hewan dimulai dari aklimatisasi terlebih dahulu selama 4

minggu agar hewan bisa beradaptasi dengan lingkungan. Kemudian tikus

dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok kontrol negatif diberi 1 mL/200 gBB Na

CMC 0,5% per oral. Kelompok kontrol positif diberi suspensi asetosal per oral

dengan dosis 125 mg/KgBB. Kemudian dilakukan uji pendahuluan ekstrak

pada kelompok dosis rendah (10 mg/KgBB), dosis sedang (100 mg/KgBB),

dan dosis tinggi (1000 mg/KgBB). Hasilnya pada dosis tinggi, 1000

mg/KgBB, semua tikus dalam satu kelompok mengalami kematian dalam

kurun waktu 24 jam. Oleh karena itu, dosis yang dipertahankan adalah dosis

rendah dan sedang. Akan tetapi, karena hasil persen inhibisi dari kedua dosis

tersebut tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada taraf uji 0,05

(ρ ≥ 0,05), maka dosis divariasikan lagi menjadi dosis 5 mg/KgBB dan dosis

10 mg/KgBB.

Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam asetil

salisilat atau yang lebih dikenal dengan asetosal. Obat ini dipilih sebagai

pembanding karena merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai

analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi, dan digolongkan ke dalam obat bebas,

serta pada pemberian oral sebagian salisilat dapat diabsorbsi dengan cepat

dalam bentuk utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus halus bagian atas.

Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian (Gunawan, 2008).

Dalam penelitian ini asetosal digunakan dengan dosis 125 mg/KgBB.

Pengukuran volume udem pada telapak kaki tikus dilakukan setiap 1 jam

selama 6 jam setelah telapak kaki tikus diinduksi dengan karagenan 1%

(Lampiran 13). Persentase udem dihitung sesuai dengan data volume udem

Page 53: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang terbentuk setiap jamnya dan dosis uji yang digunakan (lampiran 14).

Persentase inhibisi udem dihitung sesuai dengan persen radang yang terbentuk

setiap jamnya dan dosis uji yang digunakan (Lampiran 15). Pada penelitian

ini, volume udem maksimal telapak kaki tikus terjadi pada jam ke 3 dan

berangsur menurun pada jam ke 4 sampai 6 setelah diinduksi karagenan 1%

sebanyak 2 mL. Hal ini disebabkan karena karagenan cepat diabsorbsi dalam

tubuh sehingga efek radang sudah mulai menurun.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variasi dosis ekstrak

etil asetat lumut hati Mastigophora diclados yang digunakan mampu

menghambat pembentukan udem. Pada dosis 5 mg/KgBB menunjukkan

kemampuan menghambat udem terbesar pada jam ke 6 sebesar 71,44%. Pada

dosis 10 mg/KgBB kemampuan menghambat udem terbesar pada jam ke 1

sebesar 63,27%. Kemampuan terbesar penghambatan udem dosis 50

mg/KgBB adalah 49,21% pada jam ke 1. Dosis 100 mg/KgBB menunjukkan

hambatan udem terbesar pada jam ke 1 sebesar 34,06%. Setelah diuji secara

statistik, dari keempat dosis uji tersebut terlihat adanya perbedaan yang

bermakna untuk masing-masing dosis, kontrol positif, dan kontrol negatif

pada persen inhibisi udem, maka dosis tidak divariasikan lagi. Secara umum

dari hasil penelitian menunjukkan bahwa daya inhibisi udem terbesar adalah

76,35% pada kontrol positif, diikuti oleh dosis 5 mg/KgBB sebesar 71,44%.

Kemudian 63,27% pada dosis 10 mg/KgBB, 49,21% pada dosis 50 mg/KgBB,

dan 34,06% pada dosis 100 mg/KgBB.

Dari semua dosis uji yang digunakan menunjukkan kemampuan inhibisi

udem mulai dari dosis 5 mg/KgBB, 10 mg/KgBB, 50 mg/KgBB, dan 100

mg/KgBB. Dari keempat dosis uji ini yang memiliki daya inhibisi udem

terbesar adalah dosis 5 mg/KgB, sedangkan pada dosis 10 mg/kgBB terjadi

penurunan daya inhibisi udem secara berurutan sampai pada dosis 100

mg/KgBB. Seharusnya dengan meningkatnya dosis atau konsentrasi, maka

aktivitas antiinflamasinya juga akan menunjukkan peningkatan. Akan tetapi

pada ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados ini memilki aktivitas

yang sebaliknya. Hal ini disebabkan memang terdapat beberapa jenis obat

dalam dosis tinggi justru menyebabkan pelepasan histamin secara langsung

Page 54: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dari sel mast sehingga mengakibatkan pembuluh darah menjadi permeabel

terhadap cairan plasma dan menimbulkan peradangan (Fitriyani, 2011). Maka

diasumsikan pada ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados ini

mengandung senyawa yang mampu mengakibatkan hal tersebut. Aktivitas

antiinflamasi pada ekstrak lumut hati Mastigophora diclados pada dosis

rendah menunjukkan hasil yang optimum juga dikarenakan oleh ikatan

senyawa dalam ekstrak dengan reseptor inflamasi terjadi secara optimum,

sedangkan pada dosis yang lebih tinggi, aktivitas antiinflamasi semakin

menurun karena senyawa dalam ekstrak berikatan dengan banyak reseptor

lain. Dengan demikian, aktivitas antiinflamasi pada ekstrak ini tidak

menunjukkan peningkatan aktivitas seiring dengan meningkatnya dosis atau

konsentrasi.

Uji statistik ANOVA digunakan untuk melihat nyata atau tidaknya

perbedaan dari masing-masing kelompok. Dalam uji ANOVA ini harus

memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov untuk melihat

distribusi data persen penghambatan udem telapak kaki tikus pada jam ke 1, 2,

3,4, 5, dan 6 (Lampiran 17), dimana hasilnya menunjukkan bahwa data semua

kelompok perlakuan terdistribusi normal. Sedangkan untuk menguji

homogenitas data digunakan metode Levene untuk melihat data persen

penghambatan udem telapak kaki tikus homogen atau tidak. Hasilnya

menunjukkan bahwa data persen inhibisi udem telapak kaki tikus bervariasi

homogen (ρ ≥ 0,05) pada jam ke 1,2,dan 5, sedangkan pada jam ke 3,4 dan 6

tidak bervariasi homogen (ρ ≤ 0,05) (Lampiran 17). Dengan demikian maka

syarat uji ANOVA tidak terpenuhi karena data tidak bervariasi homogen. Oleh

karena itu, pengujian dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan

dengan BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan metode LSD (Least Significant

Difference) (Lampiran 17).

Pada jam ke 1, kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan

100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok kontrol positif berbeda

secara bermakna dengan kelompok kontrol negatif dan klompok uji dosis

Page 55: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10,50 dan 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok dosis 5 mg/Kg

tidak berbeda secara bermakna dengan kontrol positif dan kelompok uji dosis

10 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak

berbeda secara bermakna dengan kelompok uji dosis 5 dan 50 mg/Kg pada

taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara

bermakna dengan kelompok uji dosis 10 dan 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ

≥ 0,05). Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

Pada Jam ke 2, kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan

100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok kontrol positif berbeda

secara bermakna terhadap kontrol negatif dan dosis 100 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif dan kelompok dosis 10 dan 50 mg/Kg pada

taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara

bermakna dengan kelompok control positif, kelompok dosis 5 dan 50 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara

bermakna dengan kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5, 10 dan 100

mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak

berbeda secara bermakna dengan kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).

Pada jam ke 3, kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan

100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok kontrol positif berbeda

secara bermakna dengan kelompok kontrol negatif pada taraf uji 0,05 (ρ ≤

0,05). Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok control positif, kelompok dosis 10,50 dan 100 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5, 50 dan 100 mg/Kg pada

taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara

bermakna dengan kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5, 10 dan 100

mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak

Page 56: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5,

10 dan 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

Pad ajam ke 4, kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan

100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok kontrol positif berbeda

secara bermakna terhadap kontrol negatif dan dosis 5 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna

dengan kelompok dosis 10 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok

dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol

positif, kelompok dosis 5 dan 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol positif, kelompok dosis 10 dan 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥

0,05). Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥

0,05).

Pada jam ke 5, kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan

100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok kontrol positif berbeda

secara bermakna terhadap kontrol negatif dan dosis 50 dan 100 mg/Kg pada

taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara

bermakna dengan kelompok kontrol positif dan kelompok dosis 10 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara

bermakna dengan kelompok kontrol positif dan kelompok dosis 5 mg/Kg pada

taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara

bermakna dengan kelompok dosis 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok

dosis 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

Pada jam ke 6, kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan

100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok kontrol positif berbeda

secara bermakna dengan kelompok dosis 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤

0,05). Kelompok dosis 5 mg/Kg berbeda secara bermakna dengan seluruh

Page 57: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kelompok dosis uji, kelompok kontrol positif dan negatif pada taraf uji 0,05 (ρ

≤ 0,05). Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif dan kelompok dosis 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05

(ρ ≥ 0,05). Kelompok dosis 50 mg/Kg berbeda secara bermakna dengan

seluruh kelompok dosis uji, kelompok kontrol positif dan negatif pada taraf uji

0,05 (ρ ≤ 0,05). Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna

dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).

Pada penelitian uji efek antiinflamasi ekstrak etil asetat lumut hati

Mastigophora diclados, sebagai agen antiinflamasi diasumsikan berhubungan

dengan kandungan metabolit sekundernya, dalam hal ini diketahui terpenoid

sebagai kandungan metabolit sekunder dalam ekstrak ini. Diketahui dari

penelitian sebelumnya (Komala, et al., 2010), bahwa lumut hati Mastigophora

diclados memiliki aktivitas antioksidan, dimana antioksidan bekerja dengan

menghambat radikal bebas yang diketahui sebagai mediator dari berbagai

penyakit antara lain karsinogenesis, jantung koroner, inflamasi, diabetes, dan

penuaaan (Ali, et al., 2011). Golongan terpenoid diketahui mampu

mengahambat inflamasi dengan beberapa mekanisme, diantaranya dengan

menghambat aktivitas enzim lipooksigenase dan siklooksigenase (Singh, et

al., 1992). Sedangkan antioksidan diketahui mampu menghambat oksidasi

asam arakidonat menjadi endoperoksida dan menurunkan aktivitas enzim

lipooksigenase. Apabila oksidasi asam arakidonat dapat dihambat, maka tidak

terbentuk oksigen reaktif dan mediator-mediator kimia yang dapat

menyebabkan nyeri dan radang. Selain itu, antioksidan dapat menurunkan

aktivitas enzim lipooksigenase sehingga tidak menyebabkan terbentuknya

leukotrien yang dapat mennaktivasi leukosit yang memacu terjadinya

peradangan (Lieber dan Leo, 1999). Adanya hambatan pada aktivitas enzim

lipooksigenase menyebabkan lumut hati Mastigophora diclados ini

mempunyai efek antiinflamasi.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis dari penelitian ini

terbukti, yakni lumut hati Mastigophora diclados memilki aktivitas

antiinflamasi yang dibuktikan pada pengujian pada dosis 5 mg/KgBB, 10

Page 58: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mg/KgBB, 50 mg/KgBB, dan 100 mg/KgBB dapat menghambat udem pada

telapak kaki tikus setelah diinduksi dengan penginduksi udem karagenan 1%

sebanyak 1 mL dengan pembanding asetosal 125 mg/KgBB sebagai kontrol

positif dan suspensi Na CMC 0,5% sebagai kontrol negatif. Kemampuan

menghambat udem terbesar secara berurutan adalah kelompok kontrol positif

sebesar 76,35%, dosis 5 mg/KgBB sebesar 71,44%, dosis 10 mg/KgBB

sebesar 63,27%, dosis 50 mg/KgBB sebesar 49,21%, dan dosis 100 mg/KgBB

sebesar 34,06%

Sedangkan hasil dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak

etanol 70% dari lumut hati Mastigophora diclados dengan dosis 0,1 mg/Kg, 1

mg/Kg, 10 mg/Kg, 100 mg/Kg, dan 1000 mg/Kg dapat menghambat udem

pada telapak kaki tikus yang telah diinduksi karagenan 1% 2 mL secara

bermakna (ρ ≤ 0,05) terhadap kontrol negatif dan dosis dari semua dosis uji

dan asetosal. Kemampuan menghambat udem terbesar secara berurutan adalah

dosis 100 mg/KgBB sebesar 79,55%, dosis 1000 mg/KgBB sebesar 76,94%,

dosis 10 mg/KgBB sebesar 76,60%, dosis 1 mg/KgBB sebesar 62,85%,

kontrol positif asetosal sebesar 50,39%, dan dosis 1 mg/KgBB sebesar

45,09% (Purnamasari, 2013).

Hal-hal yang harus diperhatikan saat penelitian, terutama pada saat

pengukuran volume udem telapak kaki tikus pada alat pletismometer adalah

volume air raksa harus sama, tanda batas pada sendi kaki tikus harus jelas,

sehingga pada saat pengukuran volume udem tiap jam selalu sama, serta

ketelitian saat pengukuran pada alat pletismometer.

Page 59: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

43 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan :

1. Ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados dengan dosis 5

mg/KgBB, 10 mg/KgBB, 50 mg/KgBB, dan 100 mg/KgBB dapat

menghambat udem pada telapak kaki tikus yang telah diinduksi dengan

penginduksi udem karagenan 1% sebanyak 0,2 mL secara bermakna (ρ ≤

0,05) dengan kontrol negatif dan semua variasi dosis uji memiliki

perbedaan secara bermakna terhadap kontrol positif (asetosal 125

mg/KgBB) pada taraf uji (ρ ≤ 0,05).

2. Kelompok yang mempunyai daya inhibisi udem terbesar adalah kelompok

kontrol pembanding yaitu asetosal dengan daya hambat udemnya

sebesar 76,35% pada jam kesatu diikuti dengan dosis 5 mg/KgBB

dengan daya hambat 71,44% pada jam keenam, kemudian dosis 10

mg/KgBB dengan daya hambat 63,27%, dosis 50 mg/KgBB dengan daya

hambat 49,21%, dan dosis 100 mg/KgBB dengan daya hambat 34,06%.

5.2 SARAN

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dalam hal isolasi senyawa aktif dalam

ekstrak etil asetat lumut hati Mastigophora diclados yang tumbuh di Indonesia

untuk mengetahui senyawa kimia yang mempunyai aktivitas antiinflamasi.

Page 60: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohd N. I., Annegowda, S.M. Mansor, S. Ismail, S. Ramanathan dan M.N.

Mordi. 2012 . Phytochemical Screening, Antioxidant and Analgesic Activities of

Croton argyratus Ethanolic Extracts. Journal of Medicinal Plants Research, Vol.

6 (21), pp. 3724 -3731

Asakawa, Yoshinori., dan Liva Harinantenaina. 2004. Chemical Constituents of

Malagasy Liverworts, Part II: MastigophoricAcid Methyl Ester of Biogenetic

Interest from Mastigophora diclados (Lepicoleaceae Subf. Mastigophoroideae).

Chem. Pharm. Bull. 52(11) 1382—1384

Asakawa, Yoshimori. 2007. Biologically Active Compounds from bryophytes.

Pure Appl. Chem., Vol.79, no. 4, pp. 557-580

Asmaliyah, Sumardi, dan Musyafa. 2010. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Nicolaia

atropurpurea Val. terhadapSerangan Hama Spodotera litura Fabricus

(Lepidoptera : Noctuidae). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, Vol. 7, No. 5, 253-

263

Ayoola, GA., HAB Coker, SA Adesegun, AA Adepoju-Bello, K Obaweya, EC

Ezennia, dan TO Atangbayila. 2008. Phytochemical Screening and Antioxidan

Activities of ome Selected Medicinal Plants Used for Malaria Therapy in

Shouthwestrn Nigeria. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 7 (3): 1019-

1024

Buadonpri, Warawanna., Wisut Wichitnithad, Pornchai Rojsitthhisak, dan

Pasarapa Towiwat. 2009. Synthetic Curcumin Inhibits Carrageenan-Induced Paw

Edema in Rats. J Health Res, 23(1): 11-16

Crandall-Stotler B, Stotler RE, Long DG. 2008. Morphology and classification

of the Marchantiophyta. In Bryophyte Biology, Goffinet B and Shaw AJ. (Eds).

Cambridge University Press, Cambridge, 1-54.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan

Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Fitriyani, Atik., Lina Winarti, Siti Muslichah, dan Nuri. 2011. Uji Antiinflamasi

Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) pada Tikus

Putih. Majalah Obat Tradisional, 16 (1), 34-42

Gunawan. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (Cetak Ulang 2009). Jakarta:

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. 234

Hasanah, Aliya Nur., Fikri Nazaruddin, Ellin Febrina, dan Ade Zuhrotun. 2011.

Analisis Kandungan Minyak Atsiri dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak

Page 61: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Jurnal Matematika & Sains, Vol. 16,

No. 3

Hashimoto, Toshihiro., Hiroshi Irita, Shigeru Takaoka, Masami Tanaka dan

Yoshimori Asakawa. 2000. New Chlorinated Cyclic Bis(bibenzyls) from the

Liverworts Herbertus sakuraii and mastigophora diclados. Tetrahedron 56 :

3153-3159

Hidayati, Nur Annis., Shanti Listyawati, dan Ahmad Dwi Setyawan. 2008.

Kandungan Kimia dan Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camaraL. pada

Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan. Bioteknologi, 5 (1): 10-17, ISSN:

0216-6887

Immamudin, H., Jenie, U.A., Suryana, N., Dama yanti, L., Supriadi, H., dan

Utomo, T. 2006. Koleksi Bryophyta Taman Lumut Krbun Raya Cibodas Vol II

No. 4.LIPI UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas.

Katzung, Bertram G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology, 10th

Edition. Mc

Graw Hill Lange.

Kee, Joyce L., dan Hayes, E. R., 1996, Farmakologi Pendekatan Proses

Keperawatan, diterjemahkan oleh Anugrah, P., EGC, Jakarta.

Komala, I., 2010. Phytochemical Studies on the Selected Indonesian, Japanase &

Tahitian Liverworth 2. Desertasi. Fakultas pharmaceutical science, Tokushima

Komala, I., Ito, T., Nagashima, F. 2010. Cytotoxic,Rradical Scavenging, and

Antimicrobial Activities of Sesquiterpenoids from Tahitian Liverworth

Mastigophora diclados (Brid). Nees (Mastigophoraceae). J .Nat. Med

(2010)64:417-422

Lieber, C.S., and Leo, M.A. 1999. Alcohol, Vitamint A and β Carotene : Adverse

Interactions, Icluding hepatotoxicity and carcinogenicity. The American

Journal of Clinical Nutrition 69: 1071-1085

Ludwiczuk, Agnieszka & Yoshinori Asakawa. 2010. Chemosystematics of

Selected Liverworts Collected in Borneo. Tropical biology, 31 : 33-42

Musfiroh, Ida, Wiwiek Indriyati, Emma Surahman, Sri Adi Sumiwi, Muchtaridi,

Mutakin, dan Jutti Levita. 2009. Analisis dan Aktivitas Antiinflamasi Tulang

Rawan Ikan Hiu. Farmaka, Volume 7 Nomor 2

Nussinovitch A. 1997. Hydrocolloid Applications. Israel: Chapman and Hall.

Nuswantoro, Oky Ponda. 2011. Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Suji

(Pleomele angustifolia) pada Tikus Putih.

Page 62: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Patel, Mitul., Murugananthan, dan Shivalinge Gowda K, P. 2012. In VivoAnimal

Models in Preclinical Evaluation of Anti-Inflammatory Activity- A Review.

International Journal of Pharmaceutical Research & Allied Sciences, Vol. 1 : 01-

05, ISSN 2277-3657

Purnamasari, Endah. 2013. Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lumut Hati

Mastigophora diclados (Bird. Ex Web.) Nees secara In Vivo. Skripsi. Program

Studi Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Reagan-Shaw, Shannon., Minakshi Nihal, dan Nihal Ahmad. 2007. Dose

Translation from Animal to Human Studies Revisited.The FASEB Journal, Vol.

22

Rowe, Raymond., Paul J Sheskey, dan Sian C Owen. 2006. Handbook of

Pharmaceutical Excipients,Fifth Edition. UK : Pharmaceutical Press and

American Pharmacists Association

Rustam, Erlina., Indah Atmasari, dan Yanwirasti. 2007. Efek Antiinflamasi

Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma domestica Val.) pada Tikus Putih Jantan Galur

Wistar.J. Sains dan Teknologi Farmasi, 12:2, 112-115

Santoso, S. 2007. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia

Sen, Saikat., Raja Chakraborty, Biplap De, T. Ganesh, H.G. Raghavendra

Debnath. 2010. Analgesic and Antiinflammatory herbs: A Potential Source of

Modern Medicine. International Journal of Pharmaceutical Sciences and

Research, IJPSR : Vol. 1 (11) : 32-44, ISSN: 0975-8232

Singh, G.B., Singh, S., Bani, S., Gupta, B.D., Banerjee, S.K., 1992.

Antiinflammatory activity of oleanolic acid in rats and mice. Journal of Pharmacy

and Pharmacology 44, 456–458

Soetarno, S, dan Soediro. 1997. Standardisasi Mutu Simplisia dan Ekstrak Bahan

Obat Tradisional. Presidium Temu Ilmiah Nasional Bidang Farmasi.

Suhendi, A., Nurcahyanti, Muhtadi, dan Sutrisna, EM. Aktivitas

Antihiperurisemia Ekstrak Air Jinten Hitam (Coleus ambonicus Lour) pada

Mencit Jantan Galur Balb-C dan Standardisasinya. Majalah Farmasi Indonesia,

22(2), 77-84, 2011

Sutrisna, EM., Domas Fitria Widyasari, dan Suprapto. 2010. Uji Efek Anti

Inflamasi Ekstrak Etil Asetat Buah Semu Jambu Mete (Anacardium occidentale

L.) terhadap Edema pada Telapak Kaki Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan

Galur Wistar yang Diinduksi Karagenin.Biomedika, Vol. 2, No.1

Page 63: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tjay, Tan H., Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan

dan Efek-efek Sampignya, edisi keenam. PT Elexmedia Komputindo Kelompok

Gramedia, Jakarta

Utami, Evy Tri., Rebecca Azary Kuncoro, Islami Rahma Hutami, Finsa Tisna

Sari, dan Juni Handajani. 2011. Efek Antiinflamasi Ekstrak Daun Sembukan

(Paederia scandens)pada Tikus Wistar.Majalah Obat Tradisional, 16(2), 95-100

Vogel, H.G., W. H, Vogel. 2002. Drug Discovery and Evaluation,

Pharmacological Assay. Heidelberg : Springer Verlag Berlin

Widiyantoro, A., Kusharyant i , I., Desti arti , L., dan Wardoyo, E.R.P.

2011.Senyawa Antiinflamasi dari Kuli t Batang Pasak Bumi (Eurycoma

longifolia Jack). Eksakta, 12 (2), 49-52

Page 64: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Gambar Lumut Hati Mastigophora diclados (Bird. ex Web.)

Nees

(Purnamasari, 2013)

Page 65: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Perlakuan Hewan Uji pada Saat Penelitian

Pelaksanaan sonde

Penyuntikan karagenan

Pengukuran telapak kaki tikus pada

alat pletismometer

Page 66: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Hasil Uji Antiinflamasi

Telapak kaki tikus sebelum

diinduksi karagenan

Udem telapak kaki tikus pada jam

ke 4 dengan pemberian Na CMC

0.5% (kontrol negatif)

Udem telapak kaki tikus pada jam

ke 4 dengan pemberian Asetosal

125 mg/Kg (kontrol positif)

Udem telapak kaki tikus pada jam

ke 4 dengan pemberian ekstrak etil

asetat lumut hati Mastighopora

diclados dengan dosis 5 mg/Kg

Page 67: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Udem telapak kaki tikus pada jam

ke 4 dengan pemberian ekstrak etil

asetat lumut hati Mastighopora

diclados dengan dosis 10 mg/Kg

Udem telapak kaki tikus pada jam

ke 4 dengan pemberian ekstrak etil

asetat lumut hati Mastighopora

diclados dengan dosis 50 mg/Kg

Udem telapak kaki tikus pada jam

ke 4 dengan pemberian ekstrak etil

asetat lumut hati Mastighopora

diclados dengan dosis 100 mg/Kg

Page 68: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Determinasi Lumut Hati Mastighopora diclados (Brid.ex Web)

Nees

Page 69: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Proses Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora diclados

Ekstrak kental

sebanyak 41,78

gram

Lumut hatiMastigophora diclados sebanyak

2.220 gram

Determinasi tanaman

Sortasi basah

Dicuci dengan air bersih

Sortasi kering

Dikeringanginkan dalam ruangan

Lumut hatiMastigophora diclados diblender

hingga menjadi serbuk (2.203 gram)

Serbuk kering lumut hatiMastigophora diclados

sebanyak 2.103 gram dimaserasi bertingkat dengan

n-heksan sampai diperoleh filtrat jernih kemudian

dilanjutkan dengan maserasi menggunakan etil

asetat sampai diperoleh filtrat jernih

Dilakukan uji

penapisan fitokimia

dan uji parameter non

spesifik ekstrak etil

asetat lumut hati

Mastigophora diclados

Filtrat etil asetat diuapkan

pelarutnya menggunakan

vaccum rotary evaporator

Page 70: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigophora diclados

Alkaloid dengan reagen Alkaloid dengan reagen Meyer(-)

dragendorf (-)

Alkaloid (-)

Antrakuinon (-)

Fenolik (-)

Page 71: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Flavonoid (-)

Saponin (-)

Terpenoid (+)

Page 72: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Hasil Uji Kadar Air dan Kadar Abu Ekstrak Etil Asetat Lumut

Hati Mastigophora diclados

1. Hasil Uji Kadar Air

Bobot cawan = 54,716 gram

Bobot sampel = 1,130 gram

Bobot cawan + sampel sebelum dioven (W0) = 55,846 gram

Bobot cawan + sampel setelah dioven (Wa) = 55,581 gram

% Kadar Air = Wo −Wa

Wo x 100%

= 55,846 gram – 55,581gram

55,581 gram x 100%

= 0,47%

2. Hasil Uji Kadar Abu

Bobot cawan = 25,5 gram

Bobot sampel = 2 gram

Bobot akhir = 25,7 gram

% Kadar Abu = Bobot akhir −bobot cawan

bobot sampel x 100%

= 25,7gram −25,5 gram

2 gram x 100%

= 10%

Page 73: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Aklimatisasi Hewan Percobaan

Disiapkan 30 ekor

tikus putih jantan

Dikelompokkan

secara acak menjadi

6 kelompok

Diaklimatisasi

selama 4 minggu

5 ekor Kontrol Negatif

5 ekor Kontrol Positif

5 ekor Dosis 5 mg/kg BB

5 ekor Dosis 10 mg/kg BB

5 ekor Dosis 50 mg/kg BB

5 ekor Dosis 100 mg/kg BB

Page 74: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Skema Kerja Antiinflamasi

1 jam

Masing-masing tikus diinjeksikan larutan karagenan 1% sebanyak 0,2 mL

30 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok

Menimbang berat badan masing-masing tikus

Mengukur volume awal telapak kaki tikus dengan pletismometer

Perlakuan masing-masing kelompok

Mengukur volume telapak kaki tikus tiap 1 jam selama

6 jam dengan pletismometer

Kontrol

negatif :

Na CMC

0,5% per

oral

Kontrol

positif :

Asetosal

dalam

Na CMC

0,5%

per oral

Uji 3 :

Ekstrak

etil asetat

m.diclados

dosis 50

mg/kg BB

dalam Na

CMC

0,5% per

oral

Uji 4 :

Ekstrak etil

asetat

m.diclados

dosis100

mg/kg BB

dalam Na

CMC 0,5%

per oral

Uji 2 :

Ekstrak

etil asetat

m.diclados

dosis10

mg/kg BB

dalam Na

CMC

0,5% per

oral

Uji 1 :

Ekstrak

etil asetat

m.diclados

dosis5

mg/kg BB

dalam Na

CMC

0,5% per

oral

Page 75: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Perhitungan Dosis Ekstrak Etil Asetat Lumut hati

Mastigophora diclados (Brid. ex Web.) Nees

Rendemen = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 x 100%

= 41,78 g

2.103 𝑔 x 100%

= 1,98%

a. Dosis yang digunakan dalam uji antiinflamasi ini ada 4 dosis, yakni dosis 5,

10, 50 dan 100 mg/Kg.

b. Konsentrasi setiap pemberian untuk tikus :

1. VAO pada dosis 5 mg/Kg = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

1 mL = 0,2 kg x 5 mg /Kg

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

Konsentrasi = 1 mg/mL

= 10 mg/10 mL Na CMC 0,5%

2. VAO pada dosis 10 mg/Kg = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

1 mL = 0,2 kg x 10 mg /Kg

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

Konsentrasi = 2 mg/mL

= 20 mg/10 mL Na CMC 0,5%

Page 76: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. VAO pada dosis 50 mg/Kg = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟 𝑎𝑠𝑖

1 mL = 0,2 kg x 50 mg /Kg

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

Konsentrasi = 10 mg/mL

= 100 mg/10 mL Na CMC 0,5%

4. VAO pada dosis 100 mg/Kg = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

1 mL = 0,2 kg x 100 mg /Kg

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

Konsentrasi = 20 mg/mL

= 200 mg/10 mL Na CMC 0,5%

Keterangan : Pada pemberian sediaan uji secara oral telah disesuaikan dengan

berat badan masing-masing tikus.

Page 77: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 11. Konversi Dosis Hewan (Reagan-Shaw, et al., 2007)

Page 78: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Perhitungan Dosis Asam Asetil Salisilat

Dosis lazim asam asetil salisilat untuk manusia adalah 325-650 mg untuk

sekali pakai. Untuk dosis analgetik adalah 500 mg sekali pakai. Dosis asam asetil

salisilat sebagai antiinflamasi 2-3 x dosis analgetik (Tjay, 2007). Maka dosis

untuk antiinflamasi (1000-1500) mg, sehingga dosis yang dapat diberikan pada

tikus (200 g) menggunakan rumus tabel konversi dosis hewan adalah : (Reagan-

Shaw, et al., 2007)

HED (mg/kg) = dosis hewan (mg/kg) x 𝐊𝐦 𝐇𝐞𝐰𝐚𝐧

𝐊𝐦𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝒂

(1000-1500) mg = dosis hewan x 6

37

(16,6-25) mg/kg = dosis hewan x 0,16

Dosis hewan = (16,6−25) mg /kg

0,16

= (103,75-156,25) mg/kg

= (0,103-0,156) mg/g

= (20,75-31,2) mg/200 g

Pada penelitian ini digunakan asetosal dengan dosis 25 mg/200 g atau 125

mg/kgBB, maka konsentrasi asetosal yang digunakan adalah :

VAO (mL) = 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐝𝐚𝐧 𝐠 𝐱 𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 (𝐦𝐠/𝐠)

𝐤𝐨𝐧𝐬𝐞𝐧𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 (𝐦𝐠/𝐦𝐋)

1 mL = 200 g x 25 mg /200 g

konsentrasi

Konsentrasi = 200 g x 25 mg /200 g

1 mL

=25 mg/mL

= 625 mg/25 mL Na CMC 0,5 %

Page 79: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 13. Hasil Pengukuran Volume Udem Telapak Kaki Tikus Setelah

Diinduksi Karagenan pada Masing-masing Perlakuan

Kel Perlakuan Dosis N Volume Udem (mL) selama 6 Jam Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6

1

Kontrol

Negatif (Na

CMC 0,5%)

1 mL/

200 g

BB

1 0.024 0.038 0.040 0.042 0.038 0.036 0.036

2 0.024 0.038 0.042 0.044 0.040 0.036 0.036

3 0.026 0.040 0.042 0.044 0.040 0.040 0.038

4 0.024 0.040 0.042 0.044 0.038 0.038 0.036

5 0.024 0.038 0.040 0.044 0.040 0.038 0.036

Rata-rata

0.024 0.039 0.041 0.044 0.039 0.038 0.036

SD 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.002 0.001

2

Kontrol

Positif

(Asetosal)

125

mg/kg

BB

1 0.028 0.034 0.040 0.040 0.040 0.038 0.036

2 0.030 0.034 0.040 0.040 0.038 0.038 0.036

3 0.030 0.032 0.040 0.040 0.036 0.036 0.036

4 0.028 0.032 0.038 0.040 0.040 0.038 0.036

5 0.030 0.034 0.038 0.040 0.040 0.038 0.036

Rata-rata

0.029 0.033 0.039 0.040 0.039 0.038 0.036

SD 0.001 0.001 0.001 0.000 0.002 0.001 0.000

3

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

5

mg/kg

BB

1 0.028 0.032 0.034 0.034 0.032 0.032 0.030

2 0.028 0.034 0.036 0.028 0.036 0.034 0.034

3 0.030 0.034 0.036 0.036 0.034 0.034 0.032

4 0.026 0.032 0.034 0.034 0.034 0.032 0.032

5 0.030 0.036 0.040 0.040 0.038 0.036 0.034

Rata-rata

0.028 0.034 0.036 0.034 0.035 0.034 0.032

SD 0.002 0.002 0.002 0.004 0.002 0.002 0.002

Page 80: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kel Perlakuan Dosis N Volume Udem (mL) selama 6 Jam Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6

4

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

10

mg/kg

BB

1 0.026 0.032 0.034 0.034 0.034 0.034 0.032

2 0.030 0.036 0.040 0.040 0.038 0.036 0.038

3 0.026 0.036 0.038 0.038 0.038 0.036 0.032

4 0.030 0.038 0.040 0.040 0.038 0.036 0.034

5 0.028 0.032 0.036 0.038 0.036 0.034 0.034

Rata-rata

0.028 0.035 0.038 0.038 0.037 0.035 0.034

SD 0.002 0.003 0.003 0.002 0.002 0.001 0.002

5

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

50

mL/200

g BB

1 0.030 0.040 0.042 0.044 0.042 0.040 0.040

2 0.026 0.034 0.036 0.040 0.038 0.038 0.036

3 0.028 0.036 0.038 0.040 0.038 0.038 0.036

4 0.028 0.034 0.036 0.038 0.038 0.036 0.036

5 0.026 0.034 0.036 0.038 0.038 0.036 0.036

Rata-rata 0.028 0.036 0.038 0.040 0.039 0.038 0.037

SD

0.002 0.003 0.003 0.002 0.002 0.002 0.002

6

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

100

mg/kg

BB

1 0.022 0.034 0.038 0.042 0.040 0.040 0.038

2 0.028 0.034 0.040 0.042 0.040 0.036 0.036

3 0.028 0.038 0.040 0.042 0.038 0.038 0.036

4 0.028 0.038 0.038 0.042 0.038 0.036 0.036

5 0.028 0.038 0.040 0.042 0.040 0.038 0.038

Rata-rata

0.027 0.036 0.039 0.042 0.039 0.038 0.037

SD 0.003 0.002 0.001 0.000 0.001 0.002 0.001

Page 81: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 14. Hasil Persentase Udem Telapak Kaki Tikus Setelah Diinduksi

Karagenan pada Masing-masing Perlakuan

Kel Perlakuan Dosis N Persen Udem (mL) selama 6 Jam Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6

1

Kontrol

Negatif (Na

CMC 0,5%)

1

mL/200

g BB

1 0.00 58.33 66.66 75.00 58.33 50.00 50.00

2 0.00 58.33 75.00 83.33 66.66 50.00 50.00

3 0.00 53.84 61.53 69.23 53.84 53.84 46.15

4 0.00 66.66 75.00 83.33 58.33 58.33 50.00

5 0.00 58.33 66.66 83.33 66.66 58.33 50.00

Rata-rata

0.00 59.10 68.97 78.84 60.76 54.10 49.23

SD 0.00 4.65 5.89 6.47 5.69 4.17 1.72

2

Kontrol

Positif

(Asetosal)

125

mg/kg

BB

1 0.00 21.42 42.85 42.85 42.85 35.71 28.57

2 0.00 13.33 33.33 33.33 26.66 26.66 20.00

3 0.00 6.66 33.33 33.33 20.00 20.00 20.00

4 0.00 14.28 35.71 42.85 42.85 35.71 28.57

5 0.00 13.33 26.66 33.33 33.33 26.66 20.00

Rata-rata

0.00 13.80 34.38 37.14 33.14 28.95 23.43

SD 0.00 5.24 5.82 5.21 10.04 6.75 4.69

3

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

5

mg/kg

BB

1 0.00 14.28 21.42 21.42 14.28 14.28 7.140

2 0.00 21.42 28.57 35.710 28.57 21.42 21.42

3 0.00 13.33 20.00 20.00 13.33 13.33 6.66

4 0.00 23.07 30.76 30.76 30.76 23.07 23.07

5 0.00 20.00 33.33 33.33 26.66 20.00 13.33

Rata-rata

0.00 18.42 26.82 28.24 22.72 18.42 14.32

SD 0.00 4.36 5.84 7.11 8.27 4.36 7.72

Page 82: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kel Perlakuan Dosis N Persen Udem (mL) selama 6 Jam Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6

4

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

10

mg/kg

BB

1 0.00 23.07 30.76 30.76 30.76 30.76 23.07

2 0.00 20.00 33.33 33.33 26.66 20.00 26.66

3 0.00 38.46 46.15 46.15 46.15 38.46 23.07

4 0.00 26.66 33.33 33.33 26.66 20.00 13.33

5 0.00 14.28 28.57 35.71 28.57 21.42 21.42

Rata-rata

0.00 24.49 34.43 35.86 31.76 26.13 21.51

SD 0.00 9.03 6.85 6.01 8.22 8.23 4.96

5

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

50

mL/200

g BB

1 0.00 33.33 40.00 46.66 40.00 33.33 33.33

2 0.00 30.76 38.46 53.84 46.15 46.15 38.46

3 0.00 28.57 35.71 42.85 35.71 35.71 28.57

4 0.00 21.42 28.57 35.71 35.71 28.57 28.57

5 0.00 30.76 38.46 46.15 46.15 38.46 38.46

Rata-rata 0.00 28.97 36.24 45.04 40.74 36.44 33.48

SD

0.00 4.54 4.56 6.58 5.24 6.53 4.95

6

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

100

mg/kg

BB

1 0.00 54.54 72.72 90.90 81.81 81.81 72.72

2 0.00 21.42 42.85 50.00 42.85 28.57 28.57

3 0.00 35.71 42.85 50.00 35.71 35.71 28.57

4 0.00 35.71 35.71 50.00 35.71 28.57 28.57

5 0.00 35.71 42.85 50.00 42.85 35.71 35.71

Rata-rata

0.00 36.62 47.40 58.18 47.79 42.07 38.83

SD 0.00 11.78 14.49 18.29 19.35 22.50 19.20

Page 83: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 15. Hasil Persentase Inhibisi Udem Telapak Kaki Tikus Setelah

Diinduksi Karagenan pada Masing-masing Perlakuan

Kel Perlakuan Dosis N

Persen Inhibisi Udem (mL) selama 6 Jam

Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6

1

Kontrol

Negatif (Na

CMC 0,5%)

1 mL/

200 g

BB

1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Rata-rata

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

SD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

2

Kontrol

Positif

(Asetosal)

125

mg/

kg

BB

1 0.00 63.27 35.71 42.86 26.53 28.58 42.86

2 0.00 77.14 55.56 60.00 60.00 46.68 60.00

3 0.00 87.63 45.83 51.85 62.85 62.85 56.66

4 0.00 78.57 52.38 48.57 26.53 38.77 42.86

5 0.00 77.14 60.00 60.00 50.00 54.29 60.00

Rata-rata

0.00 76.75 49.90 52.66 45.18 46.23 52.48

SD 0.00 8.71 9.46 7.44 17.68 13.31 8.88

3

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

5 mg/

kg

BB

1 0.00 75.51 67.86 71.44 75.51 71.44 85.72

2 0.00 63.27 61.9 57.14 57.14 57.16 57.16

3 0.00 75.24 67.49 71.11 75.24 75.24 85.56

4 0.00 65.39 58.98 63.08 47.26 60.44 53.86

5 0.00 65.71 50.00 60.00 60.00 65.71 73.34

Rata-rata

0.00 69.02 61.25 64.55 63.03 66.00 71.13

SD 0.00 5.87 7.33 6.49 12.22 7.49 15.16

Page 84: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kel Perlakuan Dosis N

Persen Inhibisi Udem (mL) selama 6 Jam

Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6

4

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

10

mg/kg

BB

1 0.00 60.44 53.85 58.98 47.26 38.48 53.86

2 0.00 65.71 55.56 60.00 60.00 60.00 46.68

3 0.00 28.56 24.99 33.33 14.28 28.56 50.01

4 0.00 60.00 55.56 60.00 54.29 65.71 73.34

5 0.00 75.51 57.14 57.14 57.19 63.27 57.16

Rata-rata

0.00 58.04 49.42 53.89 46.60 51.20 56.21

SD 0.00 17.63 13.71 11.55 18.68 16.64 10.36

5

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

50

mL/200

g BB

1 0.00 42.85 39.99 37.78 31.42 33.34 33.34

2 0.00 47.26 48.72 35.38 30.76 7.70 23.08

3 0.00 46.93 41.96 38.10 33.67 33.67 38.09

4 0.00 67.86 61.90 57.14 38.77 51.02 42.86

5 0.00 47.26 42.30 44.61 30.76 34.06 23.08

Rata-rata

0.00 50.43 46.97 42.60 33.08 31.96 32.09

SD

0.00 9.92 8.97 8.82 3.40 15.50 8.89

6

Ekstrak

Lumut Hati

Mastigophora

diclados

100

mg/kg

BB

1 0.00 6.49 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

2 0.00 63.27 42.86 93.99 35.71 42.86 42.86

3 0.00 33.67 30.35 27.77 33.67 33.67 38.09

4 0.00 46.42 52.38 93.99 38.77 51.02 42.86

5 0.00 38.77 35.71 93.99 35.71 38.77 28.58

Rata-rata

0.00 37.72 32.26 61.95 28.77 33.26 30.48

SD 0.00 20.74 19.83 44.96 16.19 19.65 18.01

Page 85: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 16. Perhitungan Persen Udem dan Persen Inhibisi Udem Telapak

Kaki Tikus

I. Persen (%) Udem Ekstrak Lumut Hati Mastigophora diclados Dosis 5

mg/kgBB

a. Tikus pertama jam ke 1

% udem = 𝑉𝑡−𝑉𝑜

𝑉𝑜 x 100%

= 0,032−0,028

0,028 x 100%

= 14,28%

b. Tikus kedua jam ke 1

% udem = 𝑉𝑡−𝑉𝑜

𝑉𝑜 x 100%

= 0,034−0,028

0,028 x 100%

= 21,42%

c. Tikus ketiga jam ke 1

% udem = 𝑉𝑡−𝑉𝑜

𝑉𝑜 x 100%

= 0,034−0,030

0,030 x 100%

= 13,33 %

d. Tikus keempat jam ke 1

% udem = 𝑉𝑡−𝑉𝑜

𝑉𝑜 x 100%

= 0,032−0,026

0,026 x 100%

= 23,07 %

Page 86: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

e. Tikus kelima jam ke 1

% udem = 𝑉𝑡−𝑉𝑜

𝑉𝑜 x 100%

= 0,036−0,030

0,030 x 100%

= 20 %

Keterangan :

Vo = Volume telapak kaki tikus pada waktu nol

Vt = Volume telapak kaki tikus pada waktu t

II. Persen (%) Inhibisi Udem Ekstrak Lumut Hati Mastigophora diclados

Dosis 5 mg/kgBB

a) Tikus pertama jam ke 1

% inhibisi udem = 𝑎−𝑏

𝑎 x 100%

= 58,33 %−14,28%

58,33% x 100%

= 75,51%

b) Tikus kedua jam ke 1

% inhibisi udem = 𝑎−𝑏

𝑎 x 100%

= 58,33%−21,42%

58,33% x 100%

= 63,27%

Page 87: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c) Tikus ketiga jam ke 1

% inhibisi udem = 𝑎−𝑏

𝑎 x 100%

= 53,84%−13,33%

53,84% x 100%

= 75,24%

d) Tikus keempat jam ke 1

% inhibisi udem = 𝑎−𝑏

𝑎 x 100%

= 66,66%−23,07%

66,66% x 100%

= 65,39%

e) Tikus kelima jam ke 1

% inhibisi udem = 𝑎−𝑏

𝑎 x 100%

= 58,33%−20%

58,33% x 100%

= 65,71%

Keterangan :

a = % udem pada kelompok hewan kontrol (-)

b= % udem pada kelompok hewan uji

Page 88: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 17. Hasil Statistik Uji Efek Antiinflamasi dengan Metode Udem

Buatan pada Telapak Kaki Tikus

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Uji Levene terhadap Persen

Udem Kaki Tikus

a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Tujuan : Untuk melihat distribusi data persen inhibisi udem telapak

kaki tikus normal atau tidak.

Hipotesis :

Ho : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus terdistribusi normal

Ha : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus tidak terdistribusi normal

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

jam1 jam2 jam3 jam4 jam5 jam6

N 30 30 30 30 30 25

Normal Parametersa Mean 48.6623 39.9660 45.9417 36.1107 39.1500 37.9812

Std.

Deviation 27.98459 22.70679 28.45654 23.31107 24.54212 27.22161

Most Extreme Differences Absolute .191 .168 .153 .139 .145 .159

Positive .134 .161 .147 .139 .145 .159

Negative -.191 -.168 -.153 -.109 -.140 -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.044 .922 .838 .763 .792 .793

Asymp. Sig. (2-tailed) .226 .363 .483 .605 .557 .556

a. Test distribution is Normal.

Keputusan : Data persen inhibisi udem telapak kaki tikus pada jam ke

1,2,3,4,5,dan 6 terdistribusi normal (ρ ≥ 0,05)

Page 89: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Uji Homogenitas Levene

Tujuan : Untuk melihat data persen inhibisi udem telapak kaki

tikus homogen atau tidak.

Hipotesis :

Ho : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus bervariasi homogen

Ha : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus tidak bervariasi homogen

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Jam 1

Jam 2

Jam 3

Jam 4

Jam 5

Jam 6

1.940

2.124

21.844

3.573

2.462

3.347

5

5

5

5

5

4

24

24

24

24

24

20

.125

.097

.000

.015

.062

.030

Keputusan : Data persen inhibisi udem telapak kaki tikus bervariasi

homogen (ρ ≥ 0,05) pada jam ke 1,2,dan 5, sedangkan pada

jam ke 3,4 dan 6 tidak bervariasi homogen (ρ ≤ 0,05).

Kesimpulan : Syarat normalitas pada semua kelompok hewan uji terpenuhi

akan tetapi syarat homogenitas pada jam ke 3,4 dan 6 tidak

terpenuhi. Oleh karena itu, data persen inhibisi udem telapak

kaki tikus tidak dapat dilanjutkan menggunakan ANOVA

dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis.

Page 90: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Uji Kruskal Wallis terhadap persen inhibisi udem telapak kaki tikus

Tujuan : Untuk melihat data persen inhibisi udem telapak kaki tikus

homogen atau tidak.

Hipotesis :

Ho : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus tidak berbeda secara

bermakna

Ha : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test Statisticsa,b

Jam1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 Jam 5 Jam 6

Chi-Square 18.106 15.578 17.870 15.904 18.504 17.112

df 4 4 4 4 4 3

Asymp. Sig. .001 .004 .001 .003 .001 .001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: kelompok

Keputusan : Data persen inhibisi udem telapak kaki tikus semua kelompok uji

berbeda secara bermakna, maka dilanjutkan dengan uji BNT

(Beda Nyata Terkecil) dengan metode LSD (Least Significance

Different). Uji BNT merupakan uji lanjutan yang dilakukan

apabila hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan nilai

secara bermakna. Tujuannya adalah untuk menentukan kelompok

mana yang memberikan nilai yang berbeda secara bermakna

dengan kelompok lainnya.

3. Uji BNT (LSD) Persen Inhibisi Udem Telapak Kaki Tikus pada Jam ke

1,2,3,4,5, dan 6

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan persen inhibisi udem telapak kaki tikus

yang bermakna.

Page 91: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Multiple Comparisons

LSD

Dependent

Variable

(I)kelompok

(J)kelompok

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Jam 1 Kontrol Negatif Kontrol Positif -76.75000* 7.95752 .000 -93.1735 -60.3265

Dosis 5 mg/kg -69.02400* 7.95752 .000 -85.4475 -52.6005

Dosis 10 mg/kg -58.04400* 7.95752 .000 -74.4675 -41.6205

Dosis 50 mg/kg -50.43200* 7.95752 .000 -66.8555 -34.0085

Dosis 100 mg/kg -37.72400* 7.95752 .000 -54.1475 -21.3005

Kontrol Positif Kontrol Negatif 76.75000* 7.95752 .000 60.3265 93.1735

Dosis 5 mg/kg 7.72600 7.95752 .341 -8.6975 24.1495

Dosis 10 mg/kg 18.70600* 7.95752 .027 2.2825 35.1295

Dosis 50 mg/kg 26.31800* 7.95752 .003 9.8945 42.7415

Dosis 100 mg/kg 39.02600* 7.95752 .000 22.6025 55.4495

Dosis 5 mg/kg Kontrol Negatif 69.02400* 7.95752 .000 52.6005 85.4475

Kontrol Positif -7.72600 7.95752 .341 -24.1495 8.6975

Dosis 10 mg/kg 10.98000 7.95752 .180 -5.4435 27.4035

Dosis 50 mg/kg 18.59200* 7.95752 .028 2.1685 35.0155

Dosis 100 mg/kg 31.30000* 7.95752 .001 14.8765 47.7235

Dosis 10 mg/kg Kontrol Negatif 58.04400* 7.95752 .000 41.6205 74.4675

Kontrol Positif -18.70600* 7.95752 .027 -35.1295 -2.2825

Dosis 5 mg/kg -10.98000 7.95752 .180 -27.4035 5.4435

Dosis 50 mg/kg 7.61200 7.95752 .348 -8.8115 24.0355

Dosis 100 mg/kg 20.32000* 7.95752 .017 3.8965 36.7435

Dosis 50 mg/kg Kontrol Negatif 50.43200* 7.95752 .000 34.0085 66.8555

Kontrol Positif -26.31800* 7.95752 .003 -42.7415 -9.8945

Dosis 5 mg/kg -18.59200* 7.95752 .028 -35.0155 -2.1685

Dosis 10 mg/kg -7.61200 7.95752 .348 -24.0355 8.8115

Dosis 100 mg/kg 12.70800 7.95752 .123 -3.7155 29.1315

Page 92: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis 100 mg/kg Kontrol Negatif 37.72400* 7.95752 .000 21.3005 54.1475

Kontrol Positif -39.02600* 7.95752 .000 -55.4495 -22.6025

Dosis 5 mg/kg -31.30000* 7.95752 .001 -47.7235 -14.8765

Dosis 10 mg/kg -20.32000* 7.95752 .017 -36.7435 -3.8965

Dosis 50 mg/kg -12.70800 7.95752 .123 -29.1315 3.7155

Jam 2 Kontrol Negatif Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

-49.89600*

-61.24600*

-49.42000*

-46.97400*

-32.26000*

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

.000

.000

.000

.000

.000

-65.0141

-76.3641

-64.5381

-62.0921

-47.3781

-34.7779

-46.1279

-34.3019

-31.8559

-17.1419

Kontrol Positif Kontrol Negatif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

49.89600*

-11.35000

.47600

2.92200

17.63600*

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

.000

.134

.949

.693

.024

34.7779

-26.4681

-14.6421

-12.1961

2.5179

65.0141

3.7681

15.5941

18.0401

32.7541

Dosis 5 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

61.24600*

11.35000

11.82600

14.27200

28.98600*

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

.000

.134

.119

.063

.001

46.1279

-3.7681

-3.2921

-.8461

13.8679

76.3641

26.4681

26.9441

29.3901

44.1041

Dosis 10 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

49.42000*

-.47600

-11.82600

2.44600

17.16000*

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

.000

.949

.119

.741

.028

34.3019

-15.5941

-26.9441

-12.6721

2.0419

64.5381

14.6421

3.2921

17.5641

32.2781

Dosis 50 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

46.97400*

-2.92200

-14.27200

-2.44600

14.71400

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

.000

.693

.063

.741

.056

31.8559

-18.0401

-29.3901

-17.5641

-.4041

62.0921

12.1961

.8461

12.6721

29.8321

Page 93: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis 100 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

32.26000*

-17.63600*

-28.98600*

-17.16000*

-14.71400

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

7.32503

.000

.024

.001

.028

.056

17.1419

-32.7541

-44.1041

-32.2781

-29.8321

47.3781

-2.5179

-13.8679

-2.0419

.4041

Jam 3 Kontrol Negatif Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

-52.65600*

-64.55400*

-53.89000*

-42.60200*

-61.94800*

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

.000

.000

.000

.002

.000

-78.3791

-90.2771

-79.6131

-68.3251

-87.6711

-26.9329

-38.8309

-28.1669

-16.8789

-36.2249

Kontrol Positif Kontrol Negatif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

52.65600*

-11.89800

-1.23400

10.05400

-9.29200

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

.000

.349

.922

.428

.463

26.9329

-37.6211

-26.9571

-15.6691

-35.0151

78.3791

13.8251

24.4891

35.7771

16.4311

Dosis 5 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

64.55400*

11.89800

10.66400

21.95200

2.60600

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

.000

.349

.401

.091

.836

38.8309

-13.8251

-15.0591

-3.7711

-23.1171

90.2771

37.6211

36.3871

47.6751

28.3291

Dosis 10 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

53.89000*

1.23400

-10.66400

11.28800

-8.05800

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

.000

.922

.401

.374

.524

28.1669

-24.4891

-36.3871

-14.4351

-33.7811

79.6131

26.9571

15.0591

37.0111

17.6651

Dosis 50 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

42.60200*

-10.05400

-21.95200

-11.28800

-19.34600

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

.002

.428

.091

.374

.134

16.8789

-35.7771

-47.6751

-37.0111

-45.0691

68.3251

15.6691

3.7711

14.4351

6.3771

Page 94: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis 100 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

61.94800*

9.29200

-2.60600

8.05800

19.34600

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

12.46336

.000

.463

.836

.524

.134

36.2249

-16.4311

-28.3291

-17.6651

-6.3771

87.6711

35.0151

23.1171

33.7811

45.0691

Jam 4 Kontrol Negatif Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

-45.18200*

-63.03000*

-46.60400*

-33.07600*

-28.77200*

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

.000

.000

.000

.001

.002

-62.7318

-80.5798

-64.1538

-50.6258

-46.3218

-27.6322

-45.4802

-29.0542

-15.5262

-11.2222

Kontrol Positif Kontrol Negatif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

45.18200*

-17.84800*

-1.42200

12.10600

16.41000

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

.000

.047

.869

.167

.066

27.6322

-35.3978

-18.9718

-5.4438

-1.1398

62.7318

-.2982

16.1278

29.6558

33.9598

Dosis 5 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

63.03000*

17.84800*

16.42600

29.95400*

34.25800*

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

.000

.047

.065

.002

.000

45.4802

.2982

-1.1238

12.4042

16.7082

80.5798

35.3978

33.9758

47.5038

51.8078

Dosis 10 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

46.60400*

1.42200

-16.42600

13.52800

17.83200*

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

.000

.869

.065

.125

.047

29.0542

-16.1278

-33.9758

-4.0218

.2822

64.1538

18.9718

1.1238

31.0778

35.3818

Dosis 50 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

33.07600*

-12.10600

-29.95400*

-13.52800

4.30400

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

.001

.167

.002

.125

.617

15.5262

-29.6558

-47.5038

-31.0778

-13.2458

50.6258

5.4438

-12.4042

4.0218

21.8538

Page 95: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis 100 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

28.77200*

-16.41000

-34.25800*

-17.83200*

-4.30400

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

8.50323

.002

.066

.000

.047

.617

11.2222

-33.9598

-51.8078

-35.3818

-21.8538

46.3218

1.1398

-16.7082

-.2822

13.2458

Jam 5 Kontrol Negatif Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

-52.47600*

-65.99800*

-51.20400*

-31.95800*

-33.26400*

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

.000

.000

.000

.001

.001

-69.6474

-83.1694

-68.3754

-49.1294

-50.4354

-35.3046

-48.8266

-34.0326

-14.7866

-16.0926

Kontrol Positif Kontrol Negatif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

52.47600*

-13.52200

1.27200

20.51800*

19.21200*

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

.000

.117

.880

.021

.030

35.3046

-30.6934

-15.8994

3.3466

2.0406

69.6474

3.6494

18.4434

37.6894

36.3834

Dosis 5 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

65.99800*

13.52200

14.79400

34.04000*

32.73400*

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

.000

.117

.088

.000

.001

48.8266

-3.6494

-2.3774

16.8686

15.5626

83.1694

30.6934

31.9654

51.2114

49.9054

Dosis 10 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

51.20400*

-1.27200

-14.79400

19.24600*

17.94000*

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

.000

.880

.088

.030

.041

34.0326

-18.4434

-31.9654

2.0746

.7686

68.3754

15.8994

2.3774

36.4174

35.1114

Dosis 50 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

31.95800*

-20.51800*

-34.04000*

-19.24600*

-1.30600

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

.001

.021

.000

.030

.877

14.7866

-37.6894

-51.2114

-36.4174

-18.4774

49.1294

-3.3466

-16.8686

-2.0746

15.8654

Page 96: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis 100 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

33.26400*

-19.21200*

-32.73400*

-17.94000*

1.30600

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

8.31987

.001

.030

.001

.041

.877

16.0926

-36.3834

-49.9054

-35.1114

-15.8654

50.4354

-2.0406

-15.5626

-.7686

18.4774

Jam 6 Kontrol Negatif Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

-71.12800*

-56.21000*

-32.09000*

-30.47800*

71.12800*

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

.000

.000

.000

.001

.000

-87.1818

-72.2638

-48.1438

-46.5318

55.0742

-55.0742

-40.1562

-16.0362

-14.4242

87.1818

Kontrol Positif Kontrol Negatif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

14.91800

39.03800*

40.65000*

56.21000*

-14.91800

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

.067

.000

.000

.000

.067

-1.1358

22.9842

24.5962

40.1562

-30.9718

30.9718

55.0918

56.7038

72.2638

1.1358

Dosis 5 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

24.12000*

25.73200*

32.09000*

-39.03800*

-24.12000*

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

.005

.003

.000

.000

.005

8.0662

9.6782

16.0362

-55.0918

-40.1738

40.1738

41.7858

48.1438

-22.9842

-8.0662

Dosis 10 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

1.61200

30.47800*

-40.65000*

-25.73200*

-1.61200

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

.836

.001

.000

.003

.836

-14.4418

14.4242

-56.7038

-41.7858

-17.6658

17.6658

46.5318

-24.5962

-9.6782

14.4418

Dosis 50 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 100 mg/kg

-71.12800*

-56.21000*

-32.09000*

-30.47800*

71.12800*

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

.000

.000

.000

.001

.000

-87.1818

-72.2638

-48.1438

-46.5318

55.0742

-55.0742

-40.1562

-16.0362

-14.4242

87.1818

Page 97: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis 100 mg/kg Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Dosis 5 mg/kg

Dosis 10 mg/kg

Dosis 50 mg/kg

14.91800

39.03800*

40.65000*

56.21000*

-14.91800

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

7.69612

.067

.000

.000

.000

.067

-1.1358

22.9842

24.5962

40.1562

-30.9718

30.9718

55.0918

56.7038

72.2638

1.1358

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : tanda * menunjukkan data berbeda secara bermakna.

Dilihat dari data di atas, maka :

a. Jam ke 1

1. Kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan 100 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

2. Kelompok kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol negatif dan klompok uji dosis 10,50 dan 100 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≤ 0,05).

3. Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan kontrol

positif dan kelompok uji dosis 10 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

4. Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok uji dosis 5 dan 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

5. Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok uji dosis 10 dan 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

6. Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

Page 98: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Jam ke 2

1. Kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan 100 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

2. Kelompok kontrol positif berbeda secara bermakna terhadap kontrol

negatif dan dosis 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

3. Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif dan kelompok dosis 10 dan 50 mg/Kg pada taraf

uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

4. Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok control positif, kelompok dosis 5 dan 50 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).

5. Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5, 10 dan 100 mg/Kg pada taraf

uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

6. Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

c. Jam ke 3

1. Kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan 100 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

2. Kelompok kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol negatif pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

3. Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok control positif, kelompok dosis 10,50 dan 100 mg/Kg pada taraf

uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

4. Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5, 50 dan 100 mg/Kg pada taraf

uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

Page 99: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5, 10 dan 100 mg/Kg pada taraf

uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

6. Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5, 10 dan 50 mg/Kg pada taraf

uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

d. Jam ke 4

1. Kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan 100 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

2. Kelompok kontrol positif berbeda secara bermakna terhadap kontrol

negatif dan dosis 5 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

3. Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok dosis 10 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

4. Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 5 dan 50 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).

5. Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 10 dan 100 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).

6. Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif, kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ

≥ 0,05).

e. Jam ke 5

1. Kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan 100 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

2. Kelompok kontrol positif berbeda secara bermakna terhadap kontrol

negatif dan dosis 50 dan 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

Page 100: UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT … Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados secara In Vivo Peneletian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Kelompok dosis 5 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif dan kelompok dosis 10 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).

4. Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol positif dan kelompok dosis 5 mg/Kg pada taraf uji 0,05

(ρ ≥ 0,05).

5. Kelompok dosis 50 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok dosis 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

6. Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≥ 0,05).

f. Jam ke 6

1. Kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol positif dan seluruh kelompok uji dosis 5, 10, 50, dan 100 mg/Kg

pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

2. Kelompok kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok

dosis 100 mg/Kg pada taraf uji 0,05 (ρ ≤ 0,05).

3. Kelompok dosis 5 mg/Kg berbeda secara bermakna dengan seluruh

kelompok dosis uji, kelompok kontrol positif dan negatif pada taraf uji

0,05 (ρ ≤ 0,05).

4. Kelompok dosis 10 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif dan kelompok dosis 100 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).

5. Kelompok dosis 50 mg/Kg berbeda secara bermakna dengan seluruh

kelompok dosis uji, kelompok kontrol positif dan negatif pada taraf uji

0,05 (ρ ≤ 0,05).

6. Kelompok dosis 100 mg/Kg tidak berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif dan kelompok dosis 50 mg/Kg pada taraf uji

0,05 (ρ ≥ 0,05).