uji california bearing ratio
DESCRIPTION
Uji California Bearing RatioTRANSCRIPT
UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
1. PENDAHULUAN
Metode ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di
kembangkan oleh California State Highway Departement, kemudian
dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara
Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini
menkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di Laboratorium atau
di Lapangan dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan
perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan
lentur (flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan
ditentukan oleh nilai CBR.
2. DEFINISI
CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test
load) dengan beban Standar (Standard Load) dan dinyatakan dalam
persentase. Dinyatakan dengan rumus :
CBR = PTPS
x 100%
Keterangan :
PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standar load)
dengan Standard Unit Load pada harga-harga penetrasi pada tabel Beban
(load) didapat dari hasil pembacaan dial penetrasi yang kemudian
dikorelasikan dengan grafik Calibration Prooving Ring.
dimana:
A = luas piston
M = dial reading
LRC = faktor kalibrasi
Tabel Standard Unit Load
Sumber: ASTM D698 dan ASTM D1557
Tabel Elemen-elemen uji pemadatan Standar
Sumber: ASTM D698 dan ASTM D1557
Semakin besar nilai CBR berarti kemampuan tanah untuk menahan
lalu lintas di atasnya semakin besar. Berikut adalah kategori nilai CBR
terhadap kekuatan subgrade jalan yang diklasifikasikan dalam Guide
Highways Maintenance (2000):
Sumber: Guide to Highways Maintenance (2000)
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar
dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai
nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban.
3. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA APLIKASI
Tujuan dilakukan pengujian CBR ini adalah untuk mengetahui
nilai CBR pada variasi kadar air pemadatan. Untuk menentukan kekuatan
lapisan tanah dasar dengan cara percobaan CBR diperoleh nilai yang
kemudian dipakai untuk menentukan tebal perkerasan yang diperlukan di
atas lapisan yang nilai CBRnya tertentu .
4. KETERBATASAN
Uji CBR pada saat ini hanya dikaitkan dengan keperluan
perancangan tebal perkerasan. Agar hasilnya valid, prosedur standar harus
dijaga. CBR merupakan parameter tak berdimensi dan tidak berkaitan
langsung dengan sifat tanah yang lain.
5. PERCOBAAN – PERCOBAAN CBR
1. Percobaan di Laboratorium
a. Tujuan : Untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam
kepadatan maksimum
b. Percobaan CBR ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Percobaan CBR terendam (Soaked)
Pada pengujian CBR laboratorium rendaman pelaksanaannya lebih
sulit karena membutuhkan waktu dan biaya relatif lebih besar
dibandingkan CBR laboratorium tanpa rendaman.
2) Percobaan CBR tak terendam (Unsoaked)
Sedang dari hasil pengujian CBR laboratorium tanpa rendaman
sejauh ini selalu menghasilkan daya dukung tanah lebih besar
dibandingkan dengan CBR laboratorium rendaman.
2. Percobaan di Lapangan
a. Tujuan untuk melakukan nilali CBR asli di lapangan sesuai dengan
kondisi tanah saat itu.
b. Alat-alat yang digunakan:
a. Truk dengan pembebanan
b. Piston penetrasi dari logam
c. Timbangan
d. Dongkrak hidrolisis atau mekanik
e. Arloji beban atau arloji cincin penguji lengkap dengan cincin
pengujinya (proving ring)
f. Perlengkapan lainnya : rol meter, kunici dan lain-lain.
6. KETENTUAN
- Contoh tanah yang digunakan yang lolos dari saringan No.4 di ambil
sebanyak 3 x 5 kg.
- Contoh tanah yang diuji mempunyai kadar air mendekati kadar air
optimum (toleransi optimum ± 5 % ).
7. GAMBAR ALAT
Gambar Alat Uji CBR