ubl uts perencanaan-strategis-sistem-informasi xa 2011

97
TUGAS KULIAH INTEGRASI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (AMG) Diajukan oleh : Lukito : 1011600218 Nardi : 1011600266 Akbar : 1011600408 Jefri Abednego Mondong : 1011600432 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER KOMPUTER JURUSAN ILMU KOMPUTER i

Upload: lukito-aja

Post on 04-Jul-2015

766 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

TUGAS KULIAH

INTEGRASI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI

AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (AMG)

Diajukan oleh : Lukito Nardi Akbar Jefri Abednego Mondong : : : : 1011600218 1011600266 1011600408 1011600432

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER KOMPUTER JURUSAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2011i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ....... vi BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 PROFIL ORGANISASI 1 Sejarah Organisasi . Visi dan Misi . Lokasi Fasilitas 1.4.1 Laboratorium 1.4.2 Internet .. 1.4.3 Perpustakaan . 1.4.3.1 Layanan Teknis .. 1.4.3.2 Layanan Pengguna . 1.4.4 Kegiatan Ekstrakurikuler Taruna/Taruni . 1.5 1.6 1.7 Struktur Organisasi .. Statistik Taruna/Taruni .. Pelayanan Taruna/Taruni .. 1.7.1 BantuanTutorial Akademik . 1 1 2 2 2 3 3 3 3 5 5 6 7 7 7 8 9 10 10 15 19 22 26ii

1.7.2 Informasi Bimbingan dan Karir . 1.8 BAB II 2.1 Sistematika Penulisan dan Laporan ANALISA LINGKUNGAN BISNIS. Analisa Internal Bisnis ... .. ...

2.1.1 Analisa Value Chain

2.1.2 Identifikasi Permasalahan

2.1.3 Analisa SWOT .. 2.1.4 Analisa Critical Success Factors (CSF) 2.2 .

Analisa Eksternal Bisnis ..

2.2.1 PEST ..... Politik ... Ekonomi ... Sosial Kultural Teknologi ..

26 26 27 27 27 27 28 28 29 29 29 30 30 30 30 31 33

.. .. .

2.2.2 Five Forces Model

Threat Of Substitute Product/Service

Threat Of New Entrance .. Kompetitor Utama ..

Bargaining of power buyer ... Bargaining of Power Supplier .. BAB III 3.1 3.2 ANALISA TEKNOLOGI INFORMASI .. TI Akademi Meteorologi dan Geofisika .

Analisa Internal SI/TI Akademi Meteorologi dan Geofisika 3.2.1 Perangkat Keras (Hardware) 3.2.2 Perangkat Lunak (Software) .. ..

3.2.3 Jaringan (Network) .. 3.3 Peta current IS/IT Akademi Meteorologi dan Geofisika menggunakan McFarlan

Grid... 34 3.4 Analisa Eksternal SI/TI Akademi Meteorologi dan Geofisika . 3.4.1 Teknologi Hardware (Perangkat Keras) .. 3.4.2 Teknologi Jaringan .. 35 35 35 36 36 37 37 37

3.4.3 Teknologi Database .. 3.4.4 Teknologi Sistem Operasi ..

3.4.5 Trend Aplikasi Sistem Informasi . 3.4.6 Tren Open Source 3.5 .. ..

Hasil Analisa Eksternal IS/IT

iii

BAB IV 4.1

PERENCANAAN STRATEGI IS/IT AMG. 39 Manajemen SI/TI (IS/IT Management Strategy) AMG .. 39 40 41 42 43 43 43 43 44 44 44 56 59 59 59 60

4.1.1 Struktur Organisasi .. 4.1.2 Pengembangan Kompetensi SDM SI/TI . 4.1.3 Kebijakan SI/TI .... Prosedur Pemanfaatan SI/TI .. Prosedur Pemeliharaan Infrastruktur TI ... Prosedur Pengadaan Infrastruktur TI . .

Prosedur Pengadaan/Pengembangan Aplikasi TI Prosedur Pemilihan Vendor SI/TI 4.2

.

Strategi SI/TI (IS/IT Strategy) .. 4.2.1 Identifikasi Kebutuhan SI (IS Need) ..

4.2.2 Pemetaan Kebutuhan SI ke dalam Future Application Portofolio BAB V 5.1 5.2 KESIMPULAN DAN SARAN .. Kesimpulan ... Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ....

iv

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 TABEL 2.1 TABEL 2.2 TABEL 2.3 TABEL 2.4 TABEL 2.5 TABEL 2.6 TABEL 2.7 TABEL 2.8 TABEL 3.1 TABEL 3.2 TABEL 4.1 TABEL 4.2 TABEL 4.3 TABEL 4.4 TABEL 4.5 TABEL 4.6 TABEL 4.7

Jumlah penerimaan Taruna/taruni dari tahun 2004 sampai 2009 .. 6 Permasalahan Pada primary Activities 14 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Stakeholder ... 16 Perbaikan Permasalahan ... 16 Pola Solusi Terhadap Permasalaha .. 18 Pola Solusi BSC Pada Aspek Financial ... 23 Pola Solusi BSC Pada Aspek Customer .. 23 Pola Solusi BSC Pada Aspek Internal Bussiness . ... 24 Pola Solusi Pada Aspek Learning and Growth .... 25 Daftar Sistem Informasi AMG . 31 Current Application Portofolio .... 34 Kebutuhan SI BSC Pada Aspek Customer .... 45 Kebutuhan SI BSC Pada Aspek Internal Bisnis ............. 46 Kebutuhan SI Untuk Permasalahan Pada Primary Activities .. 50 Daftar Kebutuhan Sistem Informasi AMG 53 Matrix Future Application Portofolio ... 56 Gap Analysis Sistem Informasi AMG ... 57 Roadmap Pengembangan Sistem Informasi AMG 60

v

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 GAMBAR 1.2 GAMBAR 2.1 GAMBAR 2.2 GAMBAR 3.1

Struktur Organisasi Akademi Meteorologi dan Geofisika ........ 5 Tren Jumlah Taruna Taruni ............ 6 Value Chain Akademi Meteorologi dan Geofisika .. ....... 10 Five Forces Model Porter ......... 28 Skema Jaringan Akademi Meteorologi dan Geofisika ............ 33

vi

BAB I PROFIL ORGANISASI

1.1

Sejarah Organisasi Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) didirikan di Bandung pada tahun 1955 dengan nama Akademi Meterologi dan Geofisika (AMG), kampusnya berada di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1960, AMG dipindahkan ke Jakarta, kampusnya berada di Kantor Lembaga Meteorologi dan Geofisika (LMG) Jl. Arief Rakhman Hakim No. 3 Jakarta Pusat.Tahun 1960 1978 AMG dibawah Pusat Meteorologi dan Geofisika. Pada tahun 1978, AMG berubah nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika (BPLMG) dengan status berada di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (KM. 55/OT/PHB-1978 31 Maret 1978). Sejak tahun 2000, BPLMG berubah kembali menjadi AMG di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (SK. Menhub No. KM 82 Thn 1999 Tgl 13-10-1999), dan kampusnya pindah dan berlokasi di Jl. Perhubungan I No.5,Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung,Bintaro. Dan sampai tahun 2004 AMG tetap dibawah Badan Diklat dengan SK Menhub No. 72 Thn 2002 Tgl 2-10-2002. Terhitung mulai 1 Januari 2005 AMG berada dibawah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), berdasarkan SK KBMG No. 003 Tahun 2004.

1.2

Visi dan Misi Visi : Terwujudnya peserta didik mempunyai sumber daya manusia di bidang meteorologi dan geofisika yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah melalui pendidikan dan pelatihan. Misi : Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat meteorologi dan geofisika yang memiliki kemampuan professional dibidang Meteorologi, Geofisika, Klimatologi dan Teknik Meteorologi/Geofisika.x

Menyebarluaskan

ilmu

pengetahuan

di

bidang

Meteorologi,

Geofisika,

Klimatologi, dan Teknik Meteorologi/Geofisika serta mengupayakan penerapan untuk mrningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan penerapan ilmu pengetahuan dalam bidang Meteorologi, Geofisika, Klimatologi dan Teknik Meteorologi/Geofisika.

1.3

Lokasi Sejak tahun 2000, BPLMG berubah kembali menjadi AMG di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (SK. Menhub No. KM 82 Thn 1999 Tgl 13-10-1999), dan kampusnya pindah dan berlokasi di Jl. Perhubungan I No.5,Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung,Bintaro. Dan sampai tahun 2004 AMG tetap dibawah Badan Diklat dengan SK Menhub No. 72 Thn 2002 Tgl 2-10-2002.

1.4

Fasilitas Sebagai Akademi yang berorientasi pada mutu, Akademi Meteorologi dan Geofisika terus mengembangkan sarana dan prasarana yang diperlukan, baik yang menyangkut kegiatan akademik, administratif maupun ketarunaan. Berbagai kebutuhan telah dipenuhi, seperti ruang kuliah, administrasi, laboratorium, perpustakaan, sarana kegiatan ketarunaan, lapangan olah raga, perpustakaan dan sebagainya.

1.4.1 Laboratorium Laboratorium yang ada di Akademi Meteorologi dan Geofisika antara lain laboratorium bahasa, laboratorium elektronika, laboratorium fisika dasar, laboratorium geofisika, laboratorium komputer, dan laboratorium meteorologi. Berbagai laboratorium itu memungkinkan para taruna/taruni untuk dapat mengembangkan kemampuan serta ilmu yang diperoleh di ruang kuliah. Oleh karenanya, para taruna/taruni didorong untuk secara aktif memanfaatkannya.

2

1.4.2 Internet Fasilitas internet yang merupakan fasilitas standar Akademi,

memungkinkan setiap taruna/taruni mengakses berbagai informasi yang diperlukan, terutama yang berkaitan dengan bidang studi yang ditekuninya. Selain itu dikembangkan pula sistem e-learning untuk memudahkan taruna/taruni bertanya langsung kepada dosen tentang materi yang berkaitan dengan matakuliah yang sedang dipelajarinya. Demikian pula dalam pemberian tugas maupun materi kuliah dapat dilakukan dengan memanfaatkan internet.

1.4.3 Perpustakaan Perpustakaan Akademi Meteorologi dan Geofisika merupakan unit yang berfungsi pelayanan informasi kepada civitas akademika dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Layanan utama perpustakaan adalah : 1.4.3.1 Layanan Teknis Layanan yang menjalankan tugas pengembangan koleksi dan pengolahan bahan pustaka serta menginformasikan kepada pengguna. Dengan pelayanan ini memungkinkan pengguna memberikan usulan koleksi yang diperlukan.

1.4.3.2 Layanan Pengguna Layanan pengguna terdiri dari : a. Layanan Sirkulasi : memberikan pelayanan peminjaman dan pengembalian buku, keterangan bebas pustaka serta keanggotan perpustakaan. b. Layanan Tugas Akhir : memberikan layanan informasi kepada pengguna khususnya taruna/taruni yang sedang menyusun tugas akhir dengan : - memberikan bantuan penelusuran skripsi.3

- menyajikan koleksi skripsi dan laporan KKP dari semua program studi yang ada di Akademi Meteorologi dan Geofisika - menyediakan ruang baca skripsi. - menerima skripsi yang sudah di hardcover, dan menerbitkan tanda terima pengumpulan skripsi dan laporan KKP. c. Layanan Referensi : mengarahkan, menunjukkan, menggali,

menelusur informasi dari berbagai sumber informasi yang ada di perpustakaan maupun di luar perpustakaan baik tercetak maupun non cetak untuk menjawab kebutuhan pengguna. d. Layanan Terbit Berseri : menyediakan ruang baca majalah serta koleksi surat kabar, jurnal dan majalah dari berbagai terbitan baik nasional maupun internasional, tercetak maupun elektronik

(CDROM) dan jurnal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. e. Layanan Ruang Baca dan Diskusi : menyediakan ruang baca baik untuk individu dengan tersedianya meja baca untuk individu maupun kelompok dengan tersedianya meja baca kelompok. Di samping itu pengguna dapat melakukan diskusi dengan memanfaatkan ruang diskusi/rapat dengan daya tampung 10 orang. f. Layanan internet dan multimedia : memungkinkan pengguna untuk menelusur informasi melalui internet dengan dibukanya pojok internet (internet corner) yang dapat diakses dengan gratis. Di samping itu dengan tersedianya komputer multimedia, pengguna dapat memanfaatkan/membaca koleksi elektronik/digital seperti hasil scanning skripsi koleksi perpustakaan yang sudah digudangkan. Pengguna juga dapat memanfaatkan komputer multimedia untuk sekedar membaca maupun untuk keperluan burning CD ROM yang ada di perpustakaan. Koleksi CD ROM yang ada antara lain CD beberapa software, tutorial sebuah buku dan CD soft copy tugas akhir taruna Akademi Meteorologi dan Geofisika.

4

g.

Hotspot : bagi pengguna yang membawa laptop dapat langsung mengakses internet karena di perpustakaan telah terpasang

WiFi/wireless. Perpustakaan juga menyediakan beberapa meja yang telah dipasang steger listrik.

1.4.4 Kegiatan Ektrakulikuler Taruna/Taruni Selain kegiatan akademik, AMG juga memiliki kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan diluar jam perkuliahan. Kegiatan tersebut antaralain : Karate, Basket, Voli, Sepakbola, dan Marching Band serta Pasukan Pengibar Bendera.

1.5

Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Akademi Meteorologi dan Geofisika

5

1.6

Statistik Taruna/Taruni

Berikut ini adalah data mengenai jumlah taruna/taruni baru yang masuk ke Akademi Meteorologi dan Geofisika dari tahun akademik 2004/2005 sampai dengan tahun akademik 2009/2010.

Tabel 1.1 Jumlah Penerimaan Taruna/Taruni dari Tahun 2004 sampai tahun 2009 Tahun Akademik 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 Jurusan Meteorologi (orang) 30 36 30 44 64 116 Jurusan Geofisika (orang) 30 36 29 33 39 30

Gambar 1.2. Tren Jumlah Taruna-Taruni AMG

6

1.7

Pelayanan Taruna/Taruni Taruna/Taruni dalam melaksanakan studinya membutuhkan arahan/bimbingan yang dapat memperlancar penyelesaian studinya. Berikut ini adalah beberapa layanan yang diberikan oleh pihak Akademi Meteorologi dan Geofisika kepada para Taruna/Taruni-nya :

1.7.1 Bantuan Tutorial Akademik Taruna/Taruni dalam melaksanakan studinya membutuhkan

arahan/bimbingan yang dapat memperlancar penyelesaian studinya. Untuk itu, mulai dari semester pertama telah ditetapkan seorang Dosen Penasihat Akademik (PA) bagi setiap taruna/taruni. Penasihat Akademik akan membimbing taruna/taruni dalam merencanakan studinya, juga memberikan informasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Bagi taruna/taruni tahap akhir yang akan membuat laporan tugas akhir juga ditunjuk seorang pembimbing tugas akhir. Untuk dapat memberikan layanan akademik yang optimal, Penasihat akademik didukung oleh ketersediaan sistem informasi PA yang menyajikan berbagai informasi akademik dari setiap taruna/taruni, diantaranya: nilai ujian, nilai keseluruhan dan kehadiran.

1.7.2 Informasi dan Bimbingan Karier Informasi bagi taruna/taruni, baik akademik maupun non akademik disosialisasikan melalui papan pengumuman yang diletakkan di tempat tempat strategis yang dapat dilihat dengan mudah oleh taruna/taruni. Selain itu informasi yang ada juga disosialisasikan melalui website Akademi Meteorologi dan Geofisika. Akademi Meteorologi dan Geofisika juga menyediakan informasi tentang pengembangan karir, yang dapat diakses taruna/taruni di website. Pada situs tersebut disediakan informasi yang berhubungan dunia kerja.

7

1.8

Sistematika Penulisan Laporan Adapun sistematika penulisan laporan perencanaan strategis sistem informasi pada Akademi Meteorologi dan Geofisika adalah sebagai berikut :

BAB I :

Pada bagian ini dijelaskan tentang profil Akademi Meteorologi dan Geofisika yang dimulai dari sejarah organisasi sampai kepada fasilitas pelayanan untuk taruna/taruni. Di akhir bab ini akan dijelaskan alasan mengapa diperlukan perencanaan strategis sistem informasi pada Akademi Meteorologi dan Geofisika.

BAB II : Pada bagian ini dijelaskan tentang analisis lingkungan bisnis organisasi yang meliputi analisis lingkungan external dan internal bisnis dengan menggunakan metode Value Chain, SWOT Analysis, BSC CSFs, PEST dan Five Forces Model. Deteksi permasalahan dan pola solusi juga dijelaskan pada bagian ini.

BAB III : Bab ini berisikan penjelasan tentang analisa terhadap teknologi informasi baik kondisi internal mau pun kondisi external SI/TI. Bab ini menghasilkan suatu Current Application Portofolio.

BAB IV : Pada bab ini dijelaskan tentang Perencanaan Strategi IS/IT yang meliputi IS/IT Management Strategy, IS/IT Strategy, Future Application Portofolio, Analisis Gap, dan Road Map Pengembangan SI.

BAB V : Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan berdasarkan analisa penjelasan dan uraian yang telah disampai pada bab-bab sebelumnya.

8

BAB II ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

Analisis lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal, digunakan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan bisnis yang nantinya akan digunakan dalam pembuatan perencanaan strategis SI/TI. Mempelajari faktor-faktor internal sangat perlu dilakukan karena setiap perusahaan memiliki keunikan tersendiri, yang membedakannya dengan perusahaan lain. Aspek eksternal juga harus dipelajari karena aspek tersebut sangat kuat dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan, sebagai contoh yaitu tanpa ada produk dan jasa yang laku dijual di pasaran, perusahaan akan merugi dan dapat mengalami kebangkrutan, oleh karenanya diperlukan strategi khusus untuk dapat mengantisipasi setiap pergerakan dinamis yang mungkin terjadi pada komponen-komponen eksternal. Perubahan pada komponen luar akan merubah komponen-komponen internal baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknologi informasi, sebagai salah satu komponen internal, harus mampu mengantisipasi perubahan tersebut.

Analisis lingkungan bisnis Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), baik internal maupun eksternal menggunakan 5 metodologi, yaitu : 1. Value Chain 2. SWOT Analysis 3. Critical Success Factors (CSF) 4. PEST 5. Five Forces Model

Untuk analisa internal digunakan metode Value Chain, SWOT dan CSF sedangkan analisa external menggunakan metode PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi) dan Five Forces Model.

9

2.1.

Analisa Internal Bisnis

2.1.1. Analisa Value Chain Analisa Value Chain bertujuan untuk mengidentifikasi dan membagi aktivitas di dalam perusahaan (AMG) menjadi Aktivitas Pendukung (Support Activities) dan Aktivitas Utama (Primary Activities). Gambar dibawah ini merupakan Vaule Chain yang ada dalam Akademi Meteorologi dan Geofisika.

Dari gambar 2.1 terdapat 4 aktivitas pendukung dan 12 aktivitas utama Akademi Meteorologi dan Geofisika. 4 (Empat) aktivitas pendukung yaitu : (1) Infrastruktur Perusahaan (Manajemen, Akuntansi dan Keuangan) Berfungsi untuk melaksanakan kegiatan akuntansi dan keuangan termasuk di dalamnya membuat anggaran dan melakukan pengawasan internal. (2) Manajemen Sumberdaya Manusia (human resource management seperti penerimaan dan pelatihan pegawai) Berfungsi untuk melaksanakan kegiatan Administrasi karyawan, pemberdayaan, pengembangan dan penilaian kinerja karyawan; dan pendidikan.10

(3) Pengembangan Teknologi (technology development seperti R&D, peningkatan kualitas belajar dan mengajar beserta prosesnya) Berfungsi untuk menyusun, mengoperasikan, memelihara, memantau dan mengendalikan SI dan komputer; Melakukan kegiatan tata usaha kantor dan perencanaan serta pengembangan program/rencana kerja (4) Pengadaan Sarana dan Prasarana (Perlengkapan dan Peralatan) Berfungsi untuk melaksanakan kegiatan pengadaan Sarana dan Prasarana untuk menunjang Kegiatan Operasional Organisasi

11 (sebelas) aktivitas utama adalah : (1) Promosi Aktivitas ini berfungsi untuk memperkenalkan Akademi Meteorologi dan Geofisika ke masyarakat dan juga dapat digunakan untuk mendukung proses penerimaan taruna/taruni baru sebagai sarana promosi untuk menarik minat konsumen. (2) Penerimaan Taruna/Taruni Baru Kegiatan ini digunakan mencatat data Taruna/Taruni yang mendaftar, mempersiapkan administrasi, ujian dan menentukan daftar Taruna/Taruni yang diterima. (3) Pengembangan Tenaga Dosen dan Staff Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan staff. Bagi para dosen diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya, dan pelatihanpelatihan yang nantinya akan mendukung dalam proses belajar mengajar. Sementara untuk staff dilakukan pelatihan-pelatihan yang nantinya akan meningkatkan pelayanan kepada Taruna/Taruni dan biro-biro terkait. (4) Pengaturan Kurikulum Kegiatan ini dilakukan untuk menyesuaikan kurikulum yang ada dengan kebutuhan / permintaan dunia bisnis saat ini dan ketentuan yang ada pada Dinas Pendidikan. (5) Pelaksanaan Proses Belajar dan Mengajar. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan proses belajar dan mengajar dapat berjalan baik. Proses ini didukung oleh adanya system Penjadwalan, yang mengatur jadwal perkuliahan yang nantinya akan dilalui oleh taruna/taruni; system pengajaran yang menangani masalah kehadiran taruna/taruni; system BAA yang menangani masalah nilai kuliah taruna/taruni dan website dosen yang memungkinkan dosen mengentri nilai taruna/taruni secara langsung11

via web. Dalam pemilihan mata kuliah dan jadwal kuliah semester kedua dan seterusnya, taruna/taruni diberikan keleluasaan untuk dapat memilih mata kuliah dan jadwal yang sesuai dengan waktu yang dimiiliki oleh taruna/taruni, asalkan tetap mengacu pada kurikulum tiap program studi. Proses pemilihan mata kuliah dan jadwal kuliah ini sudah dapat dilakukan melalui web dan SMS selain dengan cara yang biasa dilakukan, yakni melalui dosen pembimbing akademik masing-masing. Dosen pembimbing akademik ditugaskan untuk membimbing taruna/taruni mulai dari semester awal hingga taruna/taruni menyelesaikan studinya di Akademi Meteorologi dan Geofisika. Hal ini dimaksudkan agar diharapkan taruna/taruni nantinya akan menyelesaikan studinya dengan tepat waktu. Dosen pembimbing akademik dalam melaksanakan tugasnya yaitu membimbing taruna/taruni akan dibantu oleh system informasi PA (Penasehat Akademik), sehingga dengan cepat dosen bisa memantau data kehadiran dan nilai taruna/taruni bimbingannya. Dengan demikian jika terjadi penurunan prestasi taruna/taruni, akan segera dapat ditindak lanjuti. (6) Pengelolaan Perpustakaan. Pengelolaan Perpustakaan didukung oleh adanya system informasi perpustakaan yang dapat digunakan untuk mengetahui data buku, jurnal, majalah yang ada. Proses peminjaman dan pengembalian buku sudah terkomputerisasi sehingga dapat secara cepat dapat diketahui siapa saja yang belum mengembalikan buku, buku-buku apa saja yang masih ada, dsb (7) Pengelolaan Laboratorium Kegiatan belajar mengajar di Akademi Meteorologi dan Geofisika didukung oleh tersedianya laboratorium-laboratorium seperti laboratorium computer yang terdiri dari 500 komputer, studio arsitektur, studio fotografi, ruang seminar khusus dan studio komunikasi. (8) Persiapan dan Pelaksanaan UTS / UAS Pelaksanaan UTS (Ujian Tengah Semester) biasanya dilaksanakan pada pertemuan ke 8 atau 9, tergantung dari kesepakatan antara dosen dan mahasiswanya, sementara pelaksanaan UAS (Ujian Akhir Semester) dilakukan secara serentak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan olehBiro Administrasi Akademik dan Ketarunaan. Proses pelaksanaan UAS ini didukung dengan adanya system informasi Pengawas dan Piket Ujian. Dengan menggunakan system-sistem ini maka data-data yang berhubungan dengan ujian, seperti jadwal pengawas, siapa pengawasnya dan berapa honor yang akan diterima oleh pengawas sudah terkomputerisasi dengan baik. Kemudian dengan system ini pula dapat diketahui12

dengan cepat data taruna/taruni yang melanggar ketentuan dalam ujian seperti tidak memakai seragam, terlambat, tidak membawa kartu dan tertangkap melakukan pencontekan. Data pelanggaran ini akan dipakai dalam proses pemberian nilai taruna/taruni. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa benar-benar mendapatkan nilai dengan cara yang fair, sehingga tujuan Akademi Meteorologi dan Geofisika yang tercermin dalam visi misinya yaitu Terwujudnya peserta didik mempunyai sumber daya manusia di bidang meteorologi dan geofisika yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah melalui pendidikan dan pelatihan. (9) Tugas Akhir / Ujian Komprehensif Untuk melengkapi syarat kelulusan taruna/taruni, maka taruna/taruni juga wajib mengerjakan skripsi atau tugas akhir. Langkah-langkahnya adalah pendaftaran, pembayaran, pemilihan dosen pembimbing skripsi, siding skripsi, penilaian, revisi (jika ada) dan pengumpulan tugas akhir ke perpustakaan. Hampir semua proses tersebut sudah terkomputerisasi dengan adanya system informasi yang mendukungnya, seperti pada proses pendaftaran, pembayaran, pemilihan dosen, penilaian dan pencatatan data pengumpulan tugas akhir ke perpustakaan. Pada proses pemilihan dosen pembimbing tugas akhir ini pun, taruna/taruni dapat memilih secara langsung via web maupun SMS (10) Wisuda Setelah taruna/taruni menyelesaikan tugas akhir maka taruna/taruni berhak untuk mengikuti wisuda. Proses ini dimulai dari proses pendaftaran, pembayaran dan pelaksanaan wisuda. Proses-proses tadi telah didukung oleh system sistem yang terkait seperti system keuangan dan system pendaftaran wisuda itu sendiri. (11) Administrasi Alumni Setelah menjadi alumni, maka diadakanlah proses pendataan alumni yang memungkinkan terjadinya hubungan atau interaksi yang menguntungkan antara taruna/taruni AMG yang sedang menjalani pendidikannya dan para alumni di mana AMG sebagai mediatornya. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada pada 12 aktivitas utama dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

13

Tabel 2.1 Permasalahan Pada Primary Activities No. 1. Promosi Aktivitas y Permasalahan Kurangnya kegiatan Promosi (Promosi dilakukan hanya pada waktu tertentu saja ). y 2. Penerimaan Mahasiswa Baru Kurangnya Informasi yang disampaikan kepada Masyarakat. y Proses Penerimaan Taruna/Taruni Baru Masih Dilakukan Secara Semi Manual (SPMB). y y 3. Pengembangan Dosen / Staff y 4. Pengaturan Kurikulum Tenaga Waktu proses menjadi lama. Membutuhkan lebih banyak pegawai (panitia penerimaan) dan biaya (COST) menjadi tinggi. y Kegiatan Pengembangan / kompetensi dosen / staff belum terencana dengan baik. Riwayat pelatihan / pengembangan dosen / staff belum terdokumentasi dengan baik. y Standarisasi kurikulum dengan DIKTI dan

permintaan Dunia Bisnis belum terkelola dengan baik. y 5. Pelaksanaan Proses Belajar dan Mengajar. 6. Pengelolaan Perpustakaan y y Analisa Trend kurikulum belum tersedia. Tidak Fleksibel proses belajar mengajar karena belum adanya system belajar mengajar yang online. Belum dimiliki system informasi perpustakaan Online yang memungkinkan terjadinya peminjaman secara online. 7. Pengelolaan Laboratorium y Belum adanya system informasi yang memberikan laporan tentang kondisi peralatan / perlengkapan laboratorium. 8. Persiapan dan Pelaksanaan UTS (Ujian Akhir Semester) y Sistem Informasi Piket dan Pengawas Ujian masih merupakan system yang terpisah dan belum

14

dan

UAS

(Ujian

Akhir

diintegrasikan dengan data peserta ujian.

Semester) 9. KKP (Kuliah Kerja Praktek) y Sistem Informasi KKP masih merupakan system yang terpisah dan belum diintegrasikan dengan system akademik ketarunaan. 10. Tugas Akhir y Sistem Informasi Tugas Akhir masih terpisah juga sehingga membutuhkan Sign On lagi. 11. Wisuda y Sistem Wisuda masih terpisah juga sehingga membutuhkan Sign On lagi. 12. Administrasi Alumni y Belum adanya system pendataan alumni sehingga belum dapat melihat TREND.

Permasalahan utama yang dimiliki oleh Akademi Meteorologi dan Geofisika berdasarkan tabel 2.1 di atas adalah tidak adanya integrasi antar berbagai system aplikasi yang telah dikembangkan oleh Akademi Meteorologi dan Geofisika. Sehingga, untuk setiap sistem memiliki aplikasi dan database sendiri-sendiri dan membutuhkan Sign On yang berbeda-beda untuk setiap aplikasinya.

2.1.2. Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalah yang ada dalam Akademi Meteorologi dan Geofisika berdasarkan anallisis terhadap stakeholder Akademi Meteorologi dan Geofisika. Stakeholder Akademi Meteorologi dan Geofisika terdiri dari pemerintah, masyarakat, dosen, taruna/taruni, staff dan manajemen.

Tabel 2.2 Identifikasi permasalahan Berdasarkan Stakeholder No. 1. Stakeholder Dosen keinginan Dapat memberikan transfer ilmu dan Proses Permasalahan transfer ilmu dan

informasi lain secara mudah dan informasi tidak fleksibel dan fleksibel kepada taruna/taruni dalam interaktif.

15

proses perkuliahan. 2. Taruna / Taruni Mendapatkan materi perkuliahan dan Proses informasi dengan cara yang fleksibel fleksibel dan mudah. 3. Staff interaktif. pelayanan masih dan berjalan perkuliahan dan tidak kurang

Memberikan proses pelayanan yang Proses baik, cepat, dan tanggap kepada pelaporan taruna/taruni dan dosen serta lambat.

menyiapkan sarana dan prasarana yang baik untuk jalannya perkuliahan serta membuat laporan untuk

manajemen. 4. Masyarakat Mendapatkan informasi yang jelas Masyarakat dan tepat tentang dan belum

Akademi mendapatkan informasi yang Geofisika, lengkap dan tepat tentang yang Akademi Meteorologi dan

Meteorologi kompetensi

taruna/taruni

dibentuk serta profil lulusan Akademi Geofisika secara keseluruhan. Meteorologi dan Geofisika. 5. Management Jumlah taruna/taruni meningkat dan Tidak memiliki taruna/taruni ada peningkatan

dengan taruna/taruni yang lulus dan

kualitas yang terus membaik dalam kualitas taruna/taruni. segi prestasi dan kompetensi.

Berdasarkan permasalah yang didapatkan dari analisis permasalahan terhadap stakeholder di susun saran perbaikan terhadap setiap permasalah yang ada. Tabel 2.3. Perbaikan Permasalahan No. 1. Permasalahan Proses transfer ilmu dan informasi tidak fleksibel dan interaktif Ukuran Proses perkuliahan lebih mudah dan fleksibel. Saran Perbaikan Menyediakan fasilitas perkuliahan yang fleksibel dan mudah tanpa batasan tempat16

dan waktu. 2. Proses perkuliahan tidak fleksibel dan kurang interaktif. Proses perkuliahan lebih mudah dan fleksibel. Menyediakan Fasilitas perkuliahan yang fleksibel dan mudah tanpa batasan tempat dan waktu. 3. Proses pelayanan dan pelaporan masih berjalan lambat. Waktu pelayanan dan memberikan laporan kepada manajemen. Penyederhanaan proses pelayanan terhadap taruna/taruni dan dosen serta meningkatkan integrasi system dan data. 4. Masyarakat belum mendapatkan informasi yang lengkap dan tepat tentang Akademi Meteorologi dan Geofisika secara keseluruhan. Kecepatan dan ketepatan informasi yang sampai kepada masyarakat. Menyediakan dan menyebarkan informasi yang cepat dan akurat serta selalu di update. 5. Tidak ada peningkatan jumlah Taruna/Taruni jumlah Taruna/Taruni baru Melakukan kerjasama dengan sekolah SMU / sederajat serta Instansi / Perusahaan sebagai penerima lulusan Akademi Meteorologi dan Geofisika. 6. Pemerintah Informasi sulit didapatkan secara cepat dan tepat. Kemudahan, kecepatan dan ketepatan informasi yang didapat. Melakukan penyederhanaan system akses informasi data Ketarunaan.17

Berdasarkan saran perbaikan yang telah didapat, selanjutnya saran perbaikan tersebut dianalisis untu mendapatkan pola solusi bisnis Akademi Meteorologi dan Geofisika.

Tabel 2.4. Pola Solusi terhadap permasalahan No. 1. Saran Perbaikan Melakukan penyederhanaan system akses informasi data ketarunaan. 2. Menyediakan fasilitas perkuliahan yang fleksibel dan mudah tanpa batasan tempat dan waktu 3. Penyederhanaan proses pelayanan terhadap taruna/taruni dan dosen serta meningkatkan integrasi system dan data 4. Menyediakan dan menyebarkan informasi yang cepat dan akurat serta selalu di update. 5. Melakukan kerjasama dengan sekolah SMU/sederajat serta instansi/Perusahaan sebagai penerima lulusan Akademi Meteorologi dan Geofisika. 6. Melakukan penyederhanaan system akses informasi data ketarunaan. Aplikasi online dan database yang berhubungan data ketarunaan dan informasi yang dibutuhkan dalam akreditasi. Aplikasi online/website yang menyediakan informasi aktifitas yang berhubungan dengan kualitas perkuliahan, kompetensi taruna/taruni serta profil lulusan dan prestasiprestasi yang telah dicapai. Pola Solusi Aplikasi E-learning yang interaktif yang dapat digunakan sebagai solusi proses perkuliahan yang fleksibel dan interaktif. Aplikasi E-learning yang interaktif yang dapat digunakan sebagai solusi proses perkuliahan yang fleksibel dan interaktif. Menyederhanakan proses pelayanan terhadap taruna/taruni dan dosen serta memberikan dampak positif terhadap kecepatan dan ketepatan report kepada management. Website yang interaktif dan mengandung informasi yang akurat serta selalu ter-update.

18

2.1.3. Analisa SWOT Analisis SWOT digunakan untuk menilai kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) dari sumber daya yang dimiliki Instansi / Perusahaan serta kesempatan (Opportunities) dan tantangan (Threat) eksternal yang dihadapinya.

Strength - Brand Image sebagai lembaga sekolah Meteorologi dan Geofisika pertama di

Indonesia Akademi Meteorologi dan Geofisika merupakan Lembaga pendidikan tinggi pertama yang menyelenggarakann pendidikan Meteorologi dan Geofisika dan telah lama memiliki Brand image dalam masyarakat bahwa Akademi Meteorologi dan Geofisika paling baik adalah AMG - Memiliki fasilitas pendukung yang lengkap Akademi Meteorologi dan Geofisika yang merupakan perguruan tinggi pertama yang menyelenggarakan pendidikan meteorologi dan geofisika telah memiliki berbagai fasilitas yang lengkap untuk mendukung berjalannya perdidikan. - Kurikulum disusun mengikuti kondisi dunia Akademi Meteorologi dan Geofisika memiliki kurikulum yang membentuk taruna/taruni memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, penyusunan kurikulum Akademi Meteorologi dan Geofisika melibatkan alumni. - Fungsi bimbingan akademik dijalankan secara intensif Dalam Akademi Meteorologi dan Geofisika setiap dosen bimbingan dituntut untuk aktif dalam menjalankan bimbingan terhadap taruna/taruni sehingga fungsi bimbingan menjadi intensif dan dapat memudahkaan taruna/taruni dalam memperoleh kelulusan.

Weakness - Kurang kerjasama dengan pihak ketiga yang memberikan value ke taruna/taruni AMG tidak memiliki kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal ini perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang meteorologi dan geofisika, kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama yang memberikan nilai lebih kepada taruna/taruni Akademi Meteorologi dan Geofisika.

19

- Sistem pendataan yang tidak baik terhadap kritik dan pengaduan taruna/taruni sehingga tidak bisa menggali informasi lebih dalam AMG merupakan Akademi yang sangat peduli terhadap keluhan pelanggan yang digunakan untuk memperbaiki layanan agar lebih baik dan memuaskan pelanggan. Namun pendataan kurang baik terhadap kritik, saran, pengaduan yang diperoleh, sehingga tidak dapat menggali informasi yang lebih dalam tentang keluhan pelanggan dan keinginan pelanggan. - Perdaftaran tidak dilakukan secara Online Pada pendaftaran taruna/taruni baru Akademi Meteorologi dan Geofisika tidak memiliki aplikasi online untuk memudahkan calon mahasiswa. Setiap calon mahasiswa harus datang ke kampus Akademi Meteorologi dan Geofisika di Pondok Betung. Hal ini kurang memudahkan calon taruna/taruni baru AMG. Pengelolaan SDM dan organisasi masih bersifat kekeluargaan, tidak berdasarkan kompetensi, rektorat tidak terlalu berperan. - Kurang intensif melakukan promosi Akademi Meteorologi dan Geofisika selama ini kurang intensif dalam melakukan promosi baik promosi secara langsung maupun secara tidak langsung. Promosi yang selama ini dilakukan adalah promosi penerimaan taruna/taruni baru. - Kurang memberikan informasi mengenai keunggulan Akademi Meteorologi dan Geofisika yang merupakan akademi pertama yang menyelenggarakan pendidikan meteorologi dan geofisika memiliki berbagai keunggulan baik prasarana, sarana, kurikulim , kompetensi dosen taruna/taruni dan kualitas lulusannya. Namun informasi tersebut baru sedikit yang sampai kepada masyarakat, hal ini dikarenakan AMG kurang aktif dalam menyebarkan informasi keunggulannya.

Opportunity - Tingginya animo masyarakat untuk mudah mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah Masyarakat Indonesia banyak yang berfikiran bahwa dengan lulus dari perguruan tinggi maka akan semakin mudah untuk mencari pekerjaan. - Minat masyarakat akan bidang meteorologi dan geofisika masih tinggi. Saat ini meteorologi dan geofisika merupakan salah satu bidang yang paling pesat perkembangannya dan paling diminati dalam masyarakat. Hal ini menjadi kesempatan

20

(Opportunity) yang sangat baik bagi Akademi Meteorologi dan geofisika yang menyelenggarakan pendidikan komputer. - Lulusan SMU/SMK yang banyak di Jakarta Jumlah SMU/SMK/sederajat dijakarta sangat banyak, hal ini akan menghasilkan banyak lulusan sekolah yang merupakan target calon taruna/taruni universitas/perguruan tinggi seperti Akademi Meteorologi dan geofisika - Masih tingginya kebutuhan dunia usaha akan tuntutan tenaga professional Saat Ini Seluruh instansi/perusahaan sedang aktif membangun, mengembangkan, dan memperbaiki proses bisnisnya agar semakin efisien dengan cara menerapkan peranan meteorologi dan geofisika. Hal ini membutuhkan tenaga kerja professional khususnya di bidang meteorologi dan geofisika. Bagi Akademi Meteorologi dan geofisika hal ini menjadi peluang yang sangat baik dimana kurikulum yang ada pada AMG merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. - Masih sangat terbukanya pangsa pasar di luar DKI Jakarta Di Luar DKI Jakarta jumlah Sekolah SMA/SMK/sederajat sangat banyak hal ini dapat menjadi peluang bagi Akademi Meteorologi dan geofisika untuk mengambil pasar (calon taruna/taruni dari luar Jakarta).

Threat - Terdapatnya Lembaga Perguruan tinggi selain universitas Saat ini pertumbuhan lembaga pendidikan tinggi cukup pesat, banyak perguruan tinggi seperti Sekolah tinggi, institute atau yang sejenisnya menyelenggarakan pendidikan meteorologi dan geofisika dengan promosi yang lebih intensif dan dukungan system yang baik - Muncul universitas baru yang berdiri dengan dukungan IS/IT yang lebih baik pertumbuhan universitas baru saat ini cukup cepat, banyak universitas baru menyelenggarakan pendidikan computer dengan promosi yang lebih intensif dan dukungan system yang baik. Dengan melihat SWOT Akademi Meteorologi dan geofisika, pencapaian tujuan-tujuan (Hypothetical Objectives) dapat dilakukan melalui pemetaan StrengthOpportunities (S-O), Strength-Threat (S-T), Weakness-

Opportunities (W-O) dan Weakness-Threat (W-T).

21

Pemetaan Strength-Opportunities (S-O) y Meningkatkan promosi tentang Fasilitas dan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Akademi Meteorologi dan geofisika y Mengembangkan IS/IT yang mendukung seluruh proses bisnis Akademi Meteorologi dan geofisika y Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain.

Pemetaan Strength-Threat (S-T) y Berusaha mempertahankan dan memperbaiki Brand Images yang sebelumnya telah tercipta.

Pemetaan Weakness-Opportunities (W-O) y Meningkatkan pengendalian (control) terhadap kualitas kurikulum dan taruna/taruni sehingga dapat memenuhi kebutuhan dunia bisnis dan masyarakat. y Mengurangi Production Cost dalam kegiatan penerimaan taruna/taruni sampai pada kegiatan proses belajar dan mengajar. y Meningkatkan hubungan dan komunikasi dengan Akademi-Taruna/Taruni-

Masyarakat Instansi/Perusahaan.

Pemetaan Weakness-Threat (W-T) y Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan yang bergerak di bidang keahlian sehingga setiap lulusan dapat memiliki sertifikat yang sesuai dengan kebutuhan dunia bisnis. y Menggali lebih dalam tentang kritik dan saran dari Stakeholder untuk mengetahui kelemahan yang dapat menjadi ancaman.

2.1.4. Analisa Critical Success Factors (CSF) Dari tujuan-tujuan (Hypothetical Objectives) yang dihasilkan oleh SWOT maka dapat dianalisa kebutuhan akan sistem informasi di Akademi Meteorologi dan geofisika

22

dengan menggunakan pendekatan Balance Score Card (BSC). Komponen BSC yang digunakan adalah Objectives, Measure, Action (CSF) dan Pola solusi.

Tabel 2.5 Pola Solusi BSC pada Aspek Financial Objectives Mengurangi Production Cost Measure Biaya Operasiona CSF Biaya Operasional Menurun Pola Solusi Sistem Informasi yang dapat mengintegrasikan keseluruhan proses bisnis sehigga diharapkan dapat mengurangi biaya dan secara otomatis meningkatkan profit organisasi.

Tabel 2.6 Pola Solusi BSC pada Aspek Customer Objectives Meningkatkan hubungan dengan Masyarakat Measure Keluhan pelanggan dan penerimaan lulusan CSF Keluhan menurun dan penerimaan lilisan meningkat Pola Solusi Sistem Informasi atau aplikasi yang dapat mengelola, menampung serta mengolah keluhan pelanggan dan system Informasi yang digunakan untuk menyebarkan informasi keunggulan kepada stakeholder23

AMG Meningkatkan hubungan dengan perusahaan Jumlah Kerjasama Jumlah Kerjasama Meningkat Menyediakan Sistem Informasi atau aplikasi yang digunakan untuk menganalisis Instansi/Perusahaan pihak ketiga dan menyediakan fasilitas yang memudahkan penjalinan kerjasama serta pengelolaan kritik saran dan pengaduan pihak ketiga maupun pelanggan eCarrier.

Tabel 2.7 Pola Solusi BSC pada Aspek Internal Bussiness Objectives Meningkatkan control terhadap kurikulum Measure Kualitas Kurikulum CSF Kualitas Kurikulum Meningkat Pola Solusi Sistem Informasi yang terintegrasi antara analisis pesaing serta kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan pengembangan kurikulum sehingga pembentukan kurikulum akan semakin baik dan24

memiliki kompetensi yang tinggi Mengembalikan Brand Images Brand Images Brand Images Kembali dapat tercipta dalam masyarakat Sistem Informasi online yang memberikan informasi keunggulan AMG serta Universitas/ Akademi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Tabel 2.8 Pola Solusi BSC pada Aspek Learning and Growth Objectives Meningkatkan Kompetensi Pegawai Measure Kompetensi Pegawai CSF Meningkatkan kompetensi pegawai Pola Solusi Sistem Informasi yang terintegrasi yang memiliki fasilitas penilaian kinerja staff dan sebagai bantuan dalam pengambilan keputusan di bidang SDM. Meningkatkan minat taruna/taruni untuk berdiskusi secara online tentang ilmu pengetahuan best Jumlah Tulisan dan Komentar Jumlah Tulisan dan Komentar Meningkat Menyediakan forum online sebagai sarana interaksi antar taruna/taruni

25

practice DSS untuk manajemen Data Warehouse Terbentuknya data Warehouse Sistem penggudangan data dan system informasi yang dapat menggali informasi dari data-data yang sudah ada.

2.2. Analisa Eksternal Bisnis 2.2.1. PEST Politik y Kebijakan pemerintah berupa Undang-Undang tentang Sistem pendidikan Nasional; memberikan pengaruh langsung pada kurikulum yang diajarkan di Akademi Meteorologi dan Geofisika. Perubahan kurikulum mengikuti kurikulum standard nasional menjadi sebuah keharusan y Kementrian Pendidikan Nasional yang turut mengawasi dan membantu keberadaan AMG; dalam hal ini adalah Kopertis Wilayah III dengan cakupan wilayah DKI Jakarta. y Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sebagai organisasi struktural di lingkungan direktorat Jendral Pendidikan tinggi. BAN-PT telah memberikan Akreditasi A untuk beberapa program studi di lingkungan Akademi Meteorologi dan Geofisika. yIkatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika yang turut mendukung penuh kegiatan pendidikan misalnya dalam penyelenggaraan seminar, workshop di lingkungan Akademi Meteorologi dan Geofisika. y Telah disahkannya Undang-Undang dan Transaksi Elektronik pada tahun 2008. y Kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, institusi pendidikan dan pihak swasta (dalam dan luar negeri).

26

Ekonomi y Adanya minat dan daya beli masyarakat yang cukup tinggi untuk menyekolahkan anakanak mereka agar bisa memiliki kualitas keilmuan dan ketrampilan yang tinggi di bidangnya masing-masing dengan sumber daya manusia di bidang meteorologi dan geofisika yang handal.

Sosial Kultural y Tampilnya Akademi Meteorologi dan Geofisika sebagai Akademi yang sebelumnya salah satu Programnya sekarang ini adalah merupakan Akademi Meteorologi dan Geofisika pertama kali di Indonesia y Merupakan salah satu pusat pendidikan di daerah Pondok Betung Bintaro. yang menghasilkan lulusan yang berkualitas. y Akademi Meteorologi dan Geofisika menghasilkan lulusan yang tidak hanya berkualitas dalam hal keilmuan dan ketrampilan, tapi juga memiliki sumber daya manusia di bidang meteorologi dan geofisika yang handal, hal ini berperan penting dalam membangun masyarakat dan memberikan informasi yang sumber daya manusia di bidang meteorologi dan geofisika yang handal.

Teknologi y Perkembangan penggunaan teknologi informasi yang semakin pervasive y Munculnnya layanan berbasis arsitektur yang dapat memungkinkan AMG

mengembangkan SLA (Service Level Agreement) yang alignment dengan proses bisnis dan keinginan stakeholders. y Perkembangan teknologi komunikasi berbasis Web 2.0, layanan 3.5G, WIFI, fiberoptics dan munculnya UMPC (Ultra-mobile personal computer) semakin memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan yang lebih efektif.

2.2.2. Five Forces Model Five Forces Model merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman atau tekanan-tekanan kompetisi (Competitive Forces Model) dari competitor (eksternal bisnis).27

Threat Of Substitute Product/Service y Lembaga Perguruan tinggi selain universitas Adanya lembaga pendidikan perguruan tinggi selain universitas seperti sekolah tinggi dan akademik dapat menjadi subtitut dari Akademi Meteorologi dan Geofisika, dimana lembaga pendidikan Perguruang tinggi tersebut memeiliki program-program studi yang sama seperi program studi yang ada di Akademi Meteorologi dan Geofisika.

Threat Of New Entrance y Muncul universitas baru yang berdiri dengan dukungan IS/IT yang lebih baik. Munculnya Universitas baru yang memiliki dukungan IS/IT yang telah membangun infrastruktur IT yang modern dan mulai menggunakan menerapkan aplikasi IT secara komprehensif dalam mendukung proses bisnis organisasinya. Hal ini dikarenakan organisasi ini menitikberatkan pada dihasilkannya lulusan professional yang berbasis teknologi di Indonesia. dan telah meluaskan jaringannya ke beberapa kota besar di Indonesia. Hal ini merupakan ancaman yang

28

serius untuk Akademi Meteorologi dan Geofisika yang belum menitikberatkan IS/IT sebagai pendukung proses bisnis dan organisasinya.

Kompetitor utama y Universitas Indonesia (UI) y Institute Pertanian Bogor (IPB) y Institute Teknologi Bandung (ITB) y Universitas Sumatera Utara (USU) Bargaining of power buyer y Instansi / Perusahaan Akademi Meteorologi dan Geofisika merupakan akademi yang menciptakan lulusan yang profesional. Instansi / Perusahaan merupakan penyerap utama dari produk lulusan yang dihasilkan. y Masyarakat Masyarakat merupakan lingkungan yang menerima lulusan Akademi Meteorologi dan Geofisika. Kekuatan masyarakat umum, tercermin dengan melakukan recognizing kualitas lulusan. Proses ini akan menentukan brand Akademi Meteorologi dan Geofisika, sehingga hal ini pun akan berakibat langsung pada Akademi Meteorologi dan Geofisika.

Bargaining of Power Supplier y Siswa SMA/SMK/Sederajat Lulusan siswa SMU/SMK/Sederajat, merupakan supplier utama bagi Akademi Meteorologi dan Geofisika. Lulusan SMU/SMK/sederajat yang masuk ke Akademi Meteorologi dan Geofisika. y Orang tua Siswa Proses recognizing yang sudah terbentuk di masyarakat (orang tua siswa) membuat posisi Akademi Meteorologi dan Geofisika cukup dikenal di mata orang tua siswa, sehingga orang tua siswa tidak ragu untuk mendaftarkan anaknya untuk menjadi taruna/taruni Akademi Meteorologi dan Geofisika.29

BAB III ANALISA TEKNOLOGI INFORMASI

Analisis tidak hanya dilakukan pada proses-proses bisnis perusahaan, namun juga harus dilakukan pada bagaimana perusahaan mengelola sistem dan infrastruktur teknologi

informasinya. Kegiatan analisis ini memiliki tujuan utama adalah untuk mengetahui kondisi pengelolaan TI saat ini. Melalui analisis yang akurat dan benar, informasi yang didapat juga akurat sehingga dapat digunakan sebagai baseline pengembangan TI di dalam perusahaan di masa depan. 3.1. TI Akademi Meteorologi dan Geofisika TI Akademi Meteorologi dan Geofisika dikelola oleh Unit IT (Unit Teknologi Informasi) yang bertugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan

penyusunan, pengoperasian, pemeliharaan, pemantauan dan pengendalian sistem informasi dan komputer Akademi Meteorologi dan Geofisika berada di bawah Direktur dalam struktur organisasi Akademi Meteorologi dan Geofisika. 3.2. Analisa Internal SI/TI Akademi Meteorologi dan Geofisika Analisa Internal SI/TI Akademi Meteorologi dan Geofisika dilakukan dengan melihat komposisi dari Perangkat Keras (Hardware), Perangkat Lunak (Software) dan Jaringan (Network) 3.2.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras komputer yang umum dipakai untuk bagian-bagian administrasi adalah sejumlah kurang lebih 26 buah dengan spesifikasi Dual Core, RAM 2 Gb dan Harddisk 25 Gb. Server yang ada berjumlah 9 dengan spesifikasi Xeon, RAM 2 Gb dan harddisk 350 Gb. Server-server tersebut dipakai untuk server web, server digital

e_learning, server system informasi administrasi, server proxy, server data, server perpustakaan, 2 server laboratorium computer, server synergie untuk data analisa meteorologi dan server seiscomp3 untuk data analisa gempa. Tiap bagian sudah dilengkapi

30

dengan printer-printer yang dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari di lingkungan Akademi Meteorologi dan Geofisika. Sementara jumlah komputer yang ada di laboraorium komputer berjumlah kurang lebih 64 buah dengan jumlah servernya sebanyak 2 buah, untuk dipakai secara terjadwal oleh dosen dalam mengajar mata kuliah yang berhubungan dengan komputer maupun oleh Taruni-Taruni untuk mempelajari ilmu komputer secara mandiri di waktu luangnya.

3.2.2. Perangkat Lunak (Software) Aplikasi-aplikasi yang ada saat ini umumnya dikembangkan secara bersama-sama oleh para system analyst dan programmer yang dan Geofisika dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Daftar Sistem Informasi AMG No 1. Judul / Database / Developer Sistem Informasi Administrasi Akademik (SIKAD)/ MySQL/ MySQL Server Keterangan / Fungsi Melakukan proses pengolahan data dan informasi di antaranya adalah : y y y y y y y y 2. Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUST) / Oracle/Oracle Data Mahasiswa Data Dosen Data Nilai Mahasiswa Data Mata Kuliah (Kurikulum) Data Nilai Per Mahasiswa (Absen, Quiz, Tugas, UTS dan UAS) Transkrip Transaksi Kredit Nilai berada di unit kerja Sub Bagian Administrasi Akademik. Aplikasi atau sistem informasi yang ada di Akademi Meteorologi

Melakukan proses pengolahan data dan informasi di antaranya adalah : y Data Kodefikasi Buku berbasis31

Developer y y y y y

Barcode Data Kodefikasi CD Software Data Kodefikasi Jurnal Transaksi Peminjaman Transaksi Pengembalian Data Kodefikasi Skripsi, Tesis dan Desertasi y y Pencetakan kartu anggota Data Angka kesalahan bila terlambat mengembalikan buku pinjaman.

3. Web Site/ PHP, MySQL / MySQL Server

Melakukan proses pengolahan data dan informasi di antaranya adalah : y y y y y Profil, Organisasi, dan Fasilitas, Kegiatan Mahasiswa dan Akademi Pendaftaran Online Produk Akademi Data buku, jurnal online,

4. Digital E_Learning / Java, MySQL / MySQL Server

Melakukan proses pengolahan data dan informasi di antaranya adalah : y y y y y Data Sylabus Data Modul/ Materi Kuliah Data Dosen Data Mahasiswa Diskusi, dan Komunikasi

5. Synergie / Oracle / Oracle Developer

Melakukan proses pengolahan data dan informasi di antaranya adalah : y y y Data Cuaca Data Citra Satelite Data Hasil Analisa Cuaca

6. Seiscomp3 / Oracle /

Melakukan proses pengolahan data dan32

Oracle Developer

informasi di antaranya adalah : y y Data Lokasi Gempa Data Plotting Gempa

3.2.3. Jaringan (Network) Akademi Meteorologi dan Geofisika telah memiliki jaringan yang

menghubungkan semua computer yang dipakai dalam membantu proses belajar mengajar dengan kecepatan 10/100 Mbps untuk masing-masing bagian dan 1000 Mbps untuk backbone. Koneksi internet menggunakan provider Lintas Arta dan kabel fiber optic.

Lintas Arta

Proxy Mikrotik Modem ISP

Switch 1

Switch 2 Switch 3

SIKAD PERPUS CBT

Lab Kom 1

Lab Kom 2

Gambar 3.1. Skema Jaringan AMG33

3.3. Peta current IS/IT Akademi Meteorologi dan Geofisika menggunakan McFarlan Grid Berdasarkan hasil analisa internal IS/IT maka dapat dipetakan aplikasi-aplikasi yang ada saat ini di Akademi Meteorologi dan Geofisika menggunakan Matriks McFarlan sebagai berikut : Tabel 3.2 Current Aplication Portofolio Strategic Key Operational : - SI Akademik SI Perpustakaan Web site AMG Synergie Seiscomp3 Support : web site email Digital E_Learning High Potential

Website Akademi Meteorologi dan Geofisika ditempatkan di bagian sistem informasi yang bersifat key operational karena dalam website tersebut taruna-taruni dapat melakukan banyak langsung, hal seperti melihat materi-materi kuliah, alumni mereka secara

sehingga jika fasilitas ini tidak ada, maka ditakutkan akan mengganggu

kelancaran proses tersebut. Sementara digital e_learning untuk dosen, meski telah disediakan oleh pihak AMG, namun masih banyak dosen-dosen yang belum memanfaatkan fasilitas ini untuk membantu dalam proses belajar mengajarnya, sehingga aplikasi ini masih sebatas support. Synergie dan seiscomp3 adalah system analisa data meteorologi dan geofisika yang berbasis jaringan yang system analisanya terhubung ke BMKG pusat adalah media praktek taruna-taruni sehingga merupakan aplikasi yang nantinya akan dipakai didunia kerja taruna-taruni setelah lulus sehingga harus ada media ini.

34

3.4. Analisa Eksternal SI/TI Akademi Meteorologi dan Geofisika Untuk membuat suatu perencanaan strategis sistem informasi, perlu diperhatikan trend perkembangan teknologi informasi yang terjadi diluar lingkungan organisasi agar perencanaan strategis system informasi ini dapat menghasilkan manfaat yang optimal dalam menunjang proses bisnis organisasi.

3.4.1. Teknologi Hardware (Perangkat Keras) Hardware (perangkat keras) sebagai komponen dari infrastruktur TI harus memiliki teknologi-teknologi seperti teknologi RAID (Redundant Array of Independent Disk) yaitu teknologi penyimpanan data yang dapat meminimalkan resiko terjadinya kehilangan data apabila terjadi kerusakan salah satu harddisk dengan teknologi ini waktu yang dibutuhkan untuk (Disk Failed) bahkan

melakukan pemulihan (MTTR,

Mean Time to Recovery) dapat dikurangi. Teknologi lain yang sebaiknya dimiliki adalah NAS (Network Attached Storage) penyimpanan data dihubungkan Network) pada level files, SAN yaitu teknologi yang memungkinkan media langsung dengan jaringan komputer (Computer (Storage Area Network) yaitu teknologi yang

memungkinkan media penyimpanan data dihubungkan ke suatu server secara remote tetapi terlihat seperti terhubung secara lokal. Kedua teknologi ini sama-sama bertujuan untuk menjamin ketersediaan (Availability) data. Dan untuk lebih meningkatkan

performance dan jaminan ketersediaan data, teknologi clustering adalah opsi yang bisa dipilih karena teknologi ini menyediakan kemampuan untuk redudancy media

penyimpanan data maupun layanan lainnya secara virtual. 3.4.2. Teknologi Jaringan Komponen lain dari infratruktur TI adalah jaringan komputer (computer network). Tren jaringan komputer saat ini mengarah kepada open standard berbasiskan protokol TCP/IP. Untuk penggunaan dalam lingkup yang terbatas, teknologi yang

digunakan adalah teknologi Local Area Network (LAN). Untuk lingkup Akademik yang tipikelnya terdiri dari beberapa gedung dikenal juga teknologi Campus Area Network (CAN) yaitu suatu teknologi jaringan yang menghubungkan LAN dalam area geografis35

yang terbatas misalnya antar gedung memudahkan dalam pengelolaan

fakultas didalam lingkungan akademik. Untuk

jaringan (Network Managemen) sebaiknya dimiliki

juga perangkat jaringan (Network Device) yang bisa manageable sehingga dapat dibuat Virtual LAN(VLAN) agar sumber daya didalam jaringan tidak cepat habis. Untuk

koneksi pada client perlu juga dipertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi Wireless (nirkabel) LAN dengan protokol DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang bersifat dinamis sehingga komputer klien khususnya yang sudah dilengkapi Wireless NIC dapat terhubung dengan jaringan tanpa kabel. Untuk meningkatkan performa dan mengurangi kemacetan (bottleneck) didalam jaringan khususnya antar gedung, dapat juga digunakan kabel Fibre Optic (FO) sebagai backbone dari jaringan.

3.4.3. Teknologi Database Di dalam perkembangannya, saat ini sudah banyak organisasi memanfaatkan database dengan model relasi (Relational database management system, RDBMS) yaitu sistem pengelolaan database berdasarkan model relasi yang merupakan teknologi open standard. Untuk pemanfaatan aset data yang tersimpan dapat juga dikembangkan sistem data warehouse yang sangat bermanfaat sebagai sumber untuk pembuatan laporanTrend teknologi database juga laporan kinerja maupun analisa trend lebih lanjut seperti pola belajar mahasiswa, bidang keilmuan yang banyak diminati, dan sebagainya . (distributed database). 3.4.4. Teknologi Sistem Operasi Dengan adanya Undang Undang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mengatur sangsi atas penyalahgunaan Kekayaan Intelektual seseorang maupun lembaga, maka untuk menghindari terkena sangsi akibat pemakaian software sistem operasi yang ilegal, sangat disarankan agar sistem operasi yang digunakan merupakan software open source, seperti LINUX. Saat ini trend yang digunakan adalah distro Suse karena selain open source dan non propietary, operating system ini lebih user friendly karena telah didukung teknologi graphical User Interface (GUI) yang lebih familiar dan mudah dipahami. Tetapi apabila belum terbiasa menggunakan operating system ini , masih tetap terbuka pilihan untuk menggunakan sistem operasi propietary seperti Microsoft36

berkembang dari database yang tersentralisasi (Centralized) kearah database terdistribusi

Windows, karena Microsoft sendiri telah mengeluarkan sistem operasi dengan lisensi educational yang mempunyai harga ekonomis untuk kalangan dunia pendidikan. 3.4.5. Trend Aplikasi Sistem Informasi Berkembangnya teknologi dengan aplikasi berbasis N-tier. jaringan ikut andil mendorong berkembangnya Seiring dengan itu perkembangan aplikasi sistem aplikasi berkonsep jaringan. Mulai dari aplikasi berbasis client-server, 3-tier sampai informasi yang cepat juga menawarkan berbagai aplikasi open source, modular/lossely couple yang bersifat adaptive sehingga saat disesuaikan dengan proses bisnis yang ada. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diadaptasikan untuk mendukung proses bisnis seperti Enterprise Resource Planning khususnya untuk modul system informasi akademik dan perpustakaan, Aplikasi e-Learning seperti MOODLE (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) yang tersentralisasi untuk mendukung proses bisnis pendidikan jarak jauh. Dengan dikembangkannya Teknologi SOA (Service Oriented Architecture) memungkinkan pula berbagai informasi secara bersama-sama. aplikasi bisa berbagi pakai data dan

3.4.6. Tren Open Source Di Indonesia khususnya produk software berkarakteristik open source

berkembang pesat. Banyak organisasi mulai beralih ke produk software ini. Selain karena bisa menggantikan produk software yang mahal yang biasanya berkarakteristik proprietary, dengan menggunakan produk berkarakteristik open source maka terbuka peluang untuk mengembangkan software tersebut lebih lanjut karena kode-kode sumber (Sources Code) dari software tersebut dapat dilihat dan dimodifikasi. Berbeda dengan produk software yang berkarakteristik proprietary yang kode-kode sumbernya tidak dapat dilihat ataupun dimodifikasi. 3.5. Hasil Analisa Eksternal IS/IT Berdasarkan trend perkembangan teknologi informasi yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan hasil analisis ekternal AMG sebagai berikut : y Semakin dibutuhkannya suatu sistem infrastruktur TI yang menjamin ketersediaan37

data yang tinggi baik untuk keperluan proses bisnis organisasi, pembuatan laporanlaporan kinerja maupun keperluan analisis data lainnya. y Semakin dibutuhkannya software-software yang legal dengan harga yang terjangkau untuk kelancaran kegiatan operasional tanpa dibayang bayangi kekhawatiran resiko akibat pemanfaatan software ilegal. Hal ini bisa diantisipasi dengan pemakaian

software open source maupun software khusus yang berlisensi edukasi. y Semakin tingginya kebutuhan untuk mengintegrasikan berbagai jaringan LAN yang ada untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional organisasi. y Kebutuhan untuk kelancaran komunikasi dan pertukaran informasi antar unit organisasi maupun partner bisnis seperti sekolah-sekolah, perbankan dapat diakomodir dengan penerapan sistem informasi berbasis teknologi SOA (servive

Oriented Architecture) yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dengan lebih mudah.

38

BAB IV PERENCANAAN STRATEGI IS/IT AMG

Perencanaan strategis SI/TI disusun berdasarkan analisa internal dan eksternal lingkungan bisnis serta analisa internal dan eksternal SI/TI Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (AMG) seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dengan demikian didapatlah suatu perencanaan strategis SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis AMG guna mendukung pencapaian business objectives organisasi.

Adapun Output yang dihasilkan dari perencanaan strategis SI/TI Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (AMG) adalah sebagai berikut : 1. Strategi Manajemen SI/TI (IS/IT Management Strategy) Berisi regulasi / kebijakan terkait dengan peran SI/TI dalam mendukung pencapaian business objectives organisasi. 2. Strategi SI/TI (IS/IT Strategy) Berisi strategi yang harus dilakukan dalam menggunakan SI/TI untuk mencapai tujuan bisnis: mengembangkan portfolio aplikasi.

4.1. Strategi Manajemen SI/TI (IS/IT Management Strategy) AMG Strategi yang baik dalam pengelolaan SI/TI mutlak diperlukan agar pelaksanaan SI/TI berhasil dengan baik sehingga proses bisnis dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien sehingga pada akhirnya pencapaian tujuan organisasi dapat terlaksana. Hal utama yang perlu dilakukan terkait dengan pengelolaan SI/TI ini adalah melakukan pemeliharaan dan pengembangan SI/TI agar selalu dapat mendukung kebutuhan organisasi AMG yang dinamis dengan mempertimbangkan Trend perkembangan IS/IT sehingga peran IS/IT dapat menjadi key enabler yang memberikan value add serta menjadi tools dalam menciptakan inovasi- inovasi yang dapat menjadi competitive advantage bagi organisasi. Strategi pengelolaan SI/TI tidak hanya sebatas sistem aplikasi dan infrastruktur saja, tetapi juga termasuk bagaimana pengelolaan SDM TI, karena SDM TI berperan penting39

dalam proses pengembangan dan tahapan implementasi SI/TI dalam mendukung proses bisnis organisasi serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dari SI/TI. Seiring dengan itu kebijakan-kebijakan terkait dengan pelaksanaan SI/TI dalam organisasi juga tidak kalah penting, Hal ini juga tercakup dalam strategi manajemen SI/TI AMG. 4.1.1. Struktur Organisasi Suatu fungsi SI/TI yang baik haruslah dibentuk dalam suatu wadah yang formal dan terstruktur dengan baik. Agar dapat menjalankan role nya sebagai key enabler dengan lebih efektif dan efisien maka layanan SI/TI haruslah dapat menjangkau semua lapisan organisasi. Posisi fungsi SI/TI yang eksisting saat ini di AMG dikelola oleh bagian IT yang yang bertugas menyelenggarakan dan mengkordinasikan kegiatan pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan, pemantauan dan pengendalian system informasi dan komputer Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Bagian ini sendiri berada dibawah Unit Teknologi Informatika, tetapi dalam tugas IT. Hal ini akan sedikit menyulitkan karena dalam pelaksanaannya fungsi SI/TI mengalami kendala khususnya terkait dengan kebijakan dalam pengembangan dan implementasi SI/TI karena fungsi SI/TI yang eksisting cenderung terjebak pada kondisi kegiatan operasional dan tidak memiliki nilai strategis. Akibatnya role dari fungsi SI/TI sebagai key enabler tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien karena besarnya peluang terjadinya conflict of interest maupun conflict dengan fungsi lainnya dalam organisasi. Untuk itu sebaiknya dilakukan restrukturisasi terhadap fungsi SI/TI sehingga memiliki nilai strategis. Restrukturisasi ini dimulai dengan merubah posisi struktur dari fungsi SI/TI. Struktur dari fungsi SI/TI sebaiknya memiliki posisi langsung berada dibawah manajemen atas yang dalam hal ini adalah Rektor/Direktur Senior sehingga dapat dipantau dan mendapat arahan langsung dari manajemen atas. Selain itu dengan perubahan posisi ini dapat meminimalisasi conflict of interest serta kemungkinan adanya conflict antara fungsi IS/IT dengan fungsi lainnya dalam organisasi. Hal ini juga erat kaitannya dengan kelancaran pengembangan layanan SI/TI serta proses implementasinya, karena dengan berada dibawah Direktur langsung maka wewenang dan tanggung jawab dari fungsi SI/TI setingkat dengan Unit Teknologi Informatika yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor/Direktur, dengan demikian posisi dari fungsi SI/TI akan lebih bernilai strategis dan deliverables dari product40

jasa layanan SI/TI akan menjadi lebih efisien dan efektif, baik dari sisi waktu, biaya maupun proses implementasinya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa suatu pengembangan SI/TI membutuhkan cost yang tidaklah sedikit bahkan terkadang SI/TI dianggap sebagai suatu cost center, tetapi harus dipertimbangkan bahwa untuk mendapatkan value add yang maksimal dari suatu fungsi SI/TI sehingga bisa menjadi suatu competitive advantage bagi Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, oleh karena itu seorang SDM yang nantinya memangku jabatan sebagai Deputi Bidang Sistem Teknologi Informasi haruslah memiliki kompetensi manajerial yang baik sehingga Direktur tersebut tidak berkutat dengan pekerjaan operasional dan bersifat teknis lagi tetapi akan lebih kearah pekerjaan yang bersifat perencanaan strategis, sehingga mampu menghasilkan inovasi-inovasi SI/TI untuk membantu kelancaran, efesiensi sumber daya dan efektifitas operasional proses bisnis organisasi. Agar dalam menjalankan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya dapat lebih fokus maka sebaiknya dibentuk juga dua struktur dibawah bidang Sistem Teknologi Informasi ya ng diusulkan tersebut yaitu seksi/sub bidang yang mengelola fungsi Aplikasi Teknologi Informasi dan seksi/sub bidang yang mengelola Infrastruktur Teknologi Informasi organisasi Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Seksi/sub bidang Aplikasi Teknologi Informasi mempunyai wewenang dan tanggung jawab mnyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan, pemantauan dan pengendalian system aplikasi teknologi informasi Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Seksi/sub bidang infrastruktur teknologi informasi mempunyai wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan, pemantauan dan pengendalian infrastruktur teknologi informasi Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 4.1.2. Pengembangan Kompetensi SDM SI/TI Seperti telah diuraikan sebelumnya, Strategi pengelolaan SI/TI tidak hanya sebatas sistem aplikasi dan Infrastruktur saja, tetapi juga termasuk bagaimana pengelolaan SDM TI yaitu peningkatan kualitas kompetensi melalui kebijakan perencanaan pendidikan dan pelatihan SDM TI baik dilakukan secara internal maupun eksternal organisasi Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Selain itu perencanaan pendidikan dan pelatihan TI41

bagi SDM dari fungsi lain sesuai dengan kebutuhannya juga perlu disusun karena hal ini sangat penting untuk mendukung kelancaran, efektifitas dan efisiensi peran bidang STI dalam mendukung operasional proses bisnis organisasi. Beberapa kebijakan perencanaan pelatihan dan pendidikan SI/TI baik bagi SDM SI/TI maupun SDM fungsi lainnya, dapat berupa : y Pendidikan dan pelatihan SI/TI terhadap SDM TI harus dilakukan secara berkala agar skill tenaga TI pada bidang STI semakin meningkat dan tidak ketinggalan dengan trend TI terkini. Selain itu dengan diberikannya pendidikan dan pelatihan secara berkala ini akan memberikan nilai positif khususnya dari sisi pengembangan produk layana SI/TI selanjutnya. y Setiap Sub bagian maupun kepala-kepala seksi bisa mendapatkan pelatihan seputar SI/TI, paling tidak sekali dalam setahun sesuai dengan kebutuhan masing- masing, hal ini baik dilakukan karena selain meningkatkan pengetahuan juga dapat meningkatkan concern manajemen terhadap peran SI/TI di dalam organisasi. y Pelatihan SI/TI terhadap SDM fungsi lain dilakukan secara berkala dan dapat dilakukan oleh SDM bidang SI/TI secara internal (in house) sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya khususnya terkait dengan operasional organisasi, namun apabila dibutuhkan tidak tertutup kemungkinan untuk mengundang pelatih dari luar, diharapkan dengan diadakannya pelatihan ini pengetahuan karyawan mengenai SI/TI khususnya terkait dengan operasional sehari- hari dapat meningkat dan kemandiriannya dalam menggunakan dan mengatasi permasalahan ringan seputar operasional SI/TI semakin meningkat. Untuk penyusunan kebijakan perencanaan pendidikan dan pelatihan SI/TI ini tetap harus berkoordinasi dengan Sub Bagian Umum selaku pemegang core bisnis Human Resources Development (HRD). 4.1.3. Kebijakan SI/TI Kebijakan SI/TI yang disusun lebih difokuskan untuk kelancaran proses bisnis SI/TI di dalam organisasi. Kebijakan ini meliputi standarisasi prosedure-prosedure pengelolaan dan operasional SI/TI antara lain :

42

Prosedur Pemanfaatan SI/TI Prosedur ini berfungsi sebagai pedoman dalam pemanfaatan fasilitas SI/TI oleh user demi kelancaran dan keamanan pemanfaatan fasilitas SI/TI. Aturan- aturan tersebut diantaranya dapat berupa : 1. Pengaturan hak dan waktu akses penggunaan sumber daya jaringan (Netwrok ) baik jaringan lokal (LAN) maupun internet. 2. Pengaturan identitas pengguna serta passwordnya dalam menggunakan SI/TI. 3. Pengaturan virtual storage unuk kebutuhan operasional. 4. Pengaturan izin penyalinan data dan informasi serta perangkat lunak yang ada. Prosedur Pemeliharaan Infrastruktur TI Prosedur ini berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan pemeliharaan Infrastruktur TI organisasi termasuk inventarisasi kondisi, keberadaan dan kebenaran jenis barang. Hal ini sangat membantu dalam dalam manajemen data asset SI/TI, meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan infrastruktur. Data-data tersebut nantinya juga akan sangat bermanfaat untuk kajian kelayakan pengadaan infrastruktur SI/TI. Prosedur Pengadaan Infrastruktur TI Prosedur ini berfungsi sebagai pedoman dalam pengadaan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan bidang STI sendiri, user, maupun manajemen. Prosedur ini mengatur mekanisme pengadaan infrastruktur dan setidaknya memenuhi kriteria antara lain : 1. Memiliki kajian kelayakan pengadaan. 2. Merupakan barang resmi dan terjamin layanan purna jualnya. 3. Dapat di audit (auditable). 4. Telah melewati uji mutu dan stress testing (untuk hardware). 5. Terdapat jaminan dari principles nya (terkait denga n masa garansi barang). Dengan demikian infratruktur yang diadakan dapat lebih terkontrol dan memiliki tingkat kualitas barang yang baik dari sisi mutu maupun legalitasnya Prosedur Pengadaan/Pengembangan Aplikasi TI Prosedur berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan pengembangan aplikasi TI dilingkungan organisasi AMG, di mana pengadaan dan pengembangan aplikasi TI harus43

dilaksanakan oleh suatu tim gugus tugas (task force) tertentu yang dibentuk setiap ada kegiatan pengadaan/pengembangan aplikasi TI yang baru. Anggota tim ini terdiri dari SDM TI, SDM Rektorat serta SDM dari fungsi lainnya yang membutuhkan aplikasi tersebut (perwakilan end user). Ketua tim ini sebaiknya berasal dari fungsi yang membutuhkan pengadaan/pengembangan aplikasi TI yang baru. Hal ini dilakukan agar

pengadaan/pengembangan aplikasi TI dapat lebih efektif, karena fungsi yang membutuhkan tersebut lebih banyak tahu tentang fitur-fitur aplikasi TI yang diharapkan untuk kelancaran proses bisnisnya. Prosedur pengadaan/pengembangan aplikasi TI ini sendiri dapat mencakup ruang lingkup pengadaan/pengembangan, waktu dan biaya yang diperlukan dalam pengadaan/pengembangan aplikasi TI. Prosedur pengadaan/pengembangan aplikasi TI diharapkan dapat menjamin kualitas aplikasi TI yang dihasilkan nantinya.

Perosedur Pemilihan Vendor SI/TI Prosedur ini berfungsi sebagai pedoman dalam pemilihan vendor penyedia barang/jasa SI/TI. Hal- hal yang diatur mencakup kriteria dan tata cara untuk memilih dan menjalin kerja sama yang baik dengan vendor sehingga bidang STI dapat memilih dan mendapatkan vendor yang menghasilkan produk yang bermutu dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan organisasi Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 4.2. Strategi SI/TI (IS/IT Strategy) Pada prinsipnya perkembangan kemajuan suatu organisasi baik itu profit ataupun non profit sangat dipengaruhi oleh kelancaran arus pertukaran data di dalam internal organisasi. Dengan lancarnya arus data maka dapat dihasilkan informasi dan laporan- laporan yang cepat, akurat dan valid sebagai bahan analisis lebih lanjut pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat berkenaan dengan proses bisnis organisasi. Strategi SI/TI bertujuan mengumpulkan dan mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan strategi bisnis organisasi serta menterjemahkannya ke dalam bentuk solusi SI/TI yang dapat mendukung strategi bisnis untuk mencapai bussines objective organisasi tersebut. 4.2.1. Identifikasi Kebutuhan SI (IS Need) Berdasarkan analisa lingkungan bisnis menggunakan analisa SWOT dengan

44

pendekatan Balanced Score Card dan pola solusi yang dihasilkan, maka didapat kebutuhan SI (IS NEED) yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Kebutuhan SI-BSC pada Aspek Customer

Pola Objectives Meningkatkan hubungan dengan masyarakat Measure Keluhan pelanggan dan informasi dari kelulusan penerimaan pelanggan CSF Solusi Keluhan menurun dan penerimaan lulusan Taruna/i meningkat Sistem informasi atau aplikasi yang dapat mengelola, menampung serta mengolah keluhan pelanggan dan system informasi yang digunakan untuk menyebarkan informasi keunggulan kepada stakeholder Website Interaktif untuk informasi buat customer IS Need

45

AMG keunggulan kepada stakeholder UBL Mengembalikan kepercayaan masyarakat tentang AMG Brand Images Brand Images kembali dapat tercipta dalam masyarakat Sistem informasi online yang memberikan informasi keunggulan AMG serta Akademi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat banyak Website Interaktif dan Media Elektronik

Tabel 4.2 Kebutuhan SI-BSC pada Aspek Internal Bisnis Objectives Menigkatka n kontrol terhadap kurikulum Measure Kualitas Kurikulum CSF Kualitas Kurikulum Meningkat Pola Solusi Sistem informasi yang terintegrasi antara IS Need Sikad (Sistim Informasi Akademik )46

analisis pesaing serta kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan

pengembanga n kurikulum sehingga pembentukan kurikulum akan semakin baik dan memiliki kompetensi yang tinggi. Tarunataruni dapat melihat hasil nilai lewat website Lebih efisien tanpa harus melihat ke kampus Kepercayaa n tarunataruni akan nilai yang masuk dapat dipertanggu ng jawabkan Sistem informasi online yang Website Info nilai

memberikan informasi nilai bagi para taruna-taruni

47

Menigkatka n Pengetahua n bagi para tarunataruni

Kualitas bukubuku untuk Referensi bahan ujian dan skripsi

Peningkatan wawasan dan ilmu para tarunataruni

Sistem informasi yang yang menyediakan sumber buku yang berkaitan dengan perkuliahan bagi tarunataruni untuk menambah wawasan pengetahuan yang sudah didapat didalam kelas

Perpustak aan

Memberika n pengetahuan tentang praktek komputer di laboratoriu m

Peningkatan praktek komputer untuk tarunataruni

Keahlian dalam bidang komputer meningkat

Memberikan pemahaman kepada taruna-taruni dalam melakukan praktek komputer.

Laboratori um Komputer

48

Memberika n pengetahuan akan pentingnya Digital ELearning

Taruna-taruna dapat belajar lewat ELearning yang sudah tersedia dapat meningkat

Lewat ELeraning tarunataruni dapat menambah wawasan yang lebih baik

Memberikan pengertian kepada taruna-taruni akan pentingnya ELearning yang dapat dibaca atau dilihat dengan E-Learning.

Digital Elearning

Menigkatka n Wawasan tarunataruni AMG tentang data Synergie

Integrasi data meteorologi dengan system Synergie meningkat

Peningkatan wawasan untuk tarunataruni untuk menunjang analisa dan prakiraan lebih baik

Sistem informasi yang yang menyediakan sumber data meteorologi yang sudah terintegrasi dengan sistem yang sudah memadai

Synergie

Meningkatk an pengetahuan tentang system Seiscom yang ada

Taruna-taruni dapat mengoperasik an dan memakai komputer Seiskom meningkat

Tarunataruni dapat mengerti fungsi dari peralatan Seiskom

Memberikan pemahaman kepada taruna-taruni dalam mengoperasik an peralatan Seiskom

Komputer Seiscom3

49

Berdasarkan analisa Value Chain terhadap aktifitas utama (primary activity) organisasi AMG dapat diidentifikasi pula kebutuhan SI untuk menjawab permasalahan yang timbul pada aktifitas utama AMG, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3 Kebutuhan SI untuk Permasalahan pada Primary Activities No 1. Aktivitas Promosi Permasalahan - Kurangnya kegiatan Promosi (Promosi dilakukan hanya pada waktu tertentu saja) - Kurangnya Informasi yang disampaikan kepada Masyarakat 2. Penerimaan Taruna/i Baru - Proses Penerimaan Mahasiswa Baru Masih Dilakukan Secara - Semi Manual (SPMB) - Waktu proses menjadi lama Membutuhkan lebih banyak pegawai (panitia penerimaan) dan biaya (COST) menjadi tinggi SIAK IS Need SIAPK

50

3.

Pengembangan Tenaga Dosen / Staff

- Kegiatan Pengembangan / kompetensi dosen / staff belum terencana dengan baik. - Riwayat pelatihan /

SIPEG

-

Menambah Modul Pelatihan dan Pengembangan

pengembangan dosen/staff belum terdokumentasi dengan baik. 4. Pengaturan Kurikulum - Standarisasi kurikulum dengan DIKTI dan permintaan Dunia - Bisnis belum terkelola dengan baik. - Analisa Trend kurikulum belum tersedia.5.

SIAK

Pelaksanaan Proses Tidak Fleksibel proses belajar Belajar Mengajar dan mengajar karena belum adanya sistem belajar mengajar yang online.

E-Learning

6.

Pengelolaan Perpustakaan

- Belum dimiliki sistem informasi perpustakaan Online yang memungkinkan terjadinya

SIPO

51

proses transaksi peminjaman secara online. 7. Pengelolaan Laboratorium - Belum adanya sistem informasi yang memberikan laporan tentang kondisi peralatan / perlengkapan laboratorium 8. Persiapan dan - Sistem Informasi Piket dan Pengawas Ujian masih merupakan sistem yang terpisah dan belum Akhir diintegrasikan dengan data peserta ujian. 9. KKP (Kuliah Kerja Praktek) - Sistem Informasi KKP masih merupakan sistem yang terpisah dan belum diintegrasikan dengan sistem akademik Taruna/i. 10. Tugas Akhir / Ujian Komprehensif - Sistem Informasi Tugas Akhir masih terpisah juga sehingga membutuhkan Sign On lagi. 11. Wisuda Taruna/i - Sistem Wisuda masih terpisah52

SILAB

SIAK

Pelaksanaan UTS (Ujian Tengah

Semester) dan UAS (Ujian Semester)

SIAK

SIAK

SIAK

juga sehingga membutuhkan Sign On lagi. 12. Administrasi Alumni Taruna/i - Belum adanya sistem pendataan alumni Taruna/i sehingga belum dapat melihat TREND penyerapan lulusan di dunia kerja. Berdasarkan uraian tentang kebutuhan SI untuk solusi permasalahan yang terjadi pada aktifitas utama organisasi serta untuk mendapatkan nilai tambah (Value Add) dari fungsi SI/TI sebagai key enabler dalam mendukung pencapaian business objective organisasi maka disusunlah daftar kebutuhan SI beserta fitur yang diinginkan seperti yang telihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Daftar Kebutuhan Sistem Informasi AMG No. 1. SIAPK (Sistem Informasi Analisa Pesaing dan Kerjasama) Sistem Fitur - Analisa internal (alumni Taruna/i AMG) - Analisa atas data pesaing AMG - Pengelolaan data terkait promosi Modul e-Career pada PORSI

53

2.

SIAK (Sistem Informasi Akademik)

- Mengelola data awal calon Taruna/taruni. - Master Taruna/i, mata kuliah. - Pengaturan Kurikulum. - Pembuatan surat-surat keterangan yang dibutuhkan oleh Taruna/i. - Mengelola data bimbingan dosen Penasehat akademik dengan Taruna/i. - Penilaian atas dosen oleh Taruna/i. - Penjadwalan perkuliahan, UAS dan pengawas UAS. - Pengelolaan tugas akhir dari mulai pemilihan dosen pembimbing tugas akhir, jadwal sidang dan nilai tugas akhirnya. - Pengelolaan data wisuda dari mulai pendaftaran wisuda. - Pengelolaan data alumni Taruna/i - Laporan- laporan terkait dengan Taruna/i, dosen dan alumni.

3.

SIPEG (Sistem Informasi Kepegawaian)

- Master Staff/dosen. - Mengelola data riwayat jabatan staff/dosen. - Memanage data Pelatihan Staff. - Data absensi staff/dosen/instruktur. - Laporan-laporan terkait dengan staff/dosen.

4.

E-Learning

- Kuliah interaktif - Kuis online terkait dengan laporan terkait dengan proses e-learning

54

5.

SIPO (Sistem Informasi Perpustakaan Online)

- Master materi perpustakaan - Browsing materi- materi perpustakaan yang ada secara online - Melakukan peminjaman secara online - Peminjaman perpustakaan - Menghasilkan peminjaman perpustakaan. - Terkait dengan data Taruna/i dan staff sebagai peminjam. - Forum diskusi ilmu pengetahuan Best Practice dan laporan-laporan pengembalian terkait materi dan pengembalian materi

6.

SILAB (Sistem Informasi Laboratorium)

- Master perlengkapan laboratorium. - Mengetahui kondisi perlengkapan laboratorium. - Laporan- laporan terkait data perlengkapan lab. - Adanya informasi- informasi tentang AMG yang terus di update. - Adanya fasilitas untuk mendaftar secara online - Fasilitas untuk melihat data terkait dengan Taruna/i seperti nilai, pemilihan mata kuliah dan jadwal kuliah. - Fasilitas untuk membuat surat-surat keterangan yang dibutuhkan oleh Taruna/i. - Modul e-Career untuk alumni Taruna/i.

7.

PORSI (Portal Sistem Informasi)

8.

SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

- Mengelola pembayaran-pembayaran yang terkait dengan Taruna/i, dosen, dan staff. - Mengelola data aset yang ada di AMG. - Laporan- laporan yang terkait dengan data keuangan AMG.

9.

CRM

- Mengelola data keluhan dan saran untuk AMG55

(Customer Relationship Management) 10. Data Warehouse

baik dari Taruna/i maupun masyarakat sebagai customer AMG. - Laporan- laporan terkait keluhan/saran - Gudang kebutuhan data-data yang dibutuhkan untuk laporan

pembuatan

harian/bulanan/tahunan untuk Decision Support bagi manajemen. - Format laporan sesuai kebutuhan manajemen

4.2.2. Pemetaan Kebutuhan SI ke dalam Future Application Portofolio Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan SI Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang dituangkan ke dalam daftar kebutuhan SI AMG, maka dapat disusun ke dalam Future Application Portofolio dengan menggunakan McFarlans Application Portofolio Matrix seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Tabel 4.5 Matrix Future Application Portofolio STRATEGI SIAPK CRM SIAK SIPEG E-LEARNING KEY OPERASIONAL HIGH POTENSIAL DATA WAREHOUSE PORSI SIA SIPO SILAB SUPPORT

4.2.3 GAP Analysis IS/IT Gap Analysis IS merupakan suatu metode analisa untuk membandingkan aplikasi-aplikasi yang saat ini eksis di AMG (current application) dengan kebutuhan SI yang akan dikembangkan yang merupakan hasil perencanaan strategis SI/TI56

AMG. Gap analiysis ini diperlukan untuk menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk masing masing aplikasi yang di perbandingkan. Hasil gap analysis ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6 Gap Analysis Sistem Informasi AMG IS Need Is ExitingSIKAD SIPUST WEBSITE DIGITAL EGabung Gabung GabungSIAPK PORSI CRM SIAK SIA SIPEG SIPO E-Learning SILAB Data Warehouse

Learning SYNERGIE SEISCOMP3Baru Baru Baru Baru Baru Baru Baru

Dari tabel diatas terdapat beberapa kriteria tindakan yang harus dilakukan terhadap masing masing aplikasi baik yang current maupun yang future yaitu : y Gabung : Kriteria ini berarti bahwa aplikasi yang ada (IS Existing) diusulkan untuk digabungkan/diintegrasikan dalam suatu Sistem Informasi yang baru. y Ubah Kriteria ini berarti bahwa aplikasi yang ada (IS Existing) diusulkan untuk diubah menjadi aplikasi yang baru dengan penambahan fitur-fitur yang baru untuk meningkatkan efektifitas sistem tersebut dalam memenuhi kebutuhan bisnis organisasi. y Baru Kriteria ini berarti bahwa Sistem Informasi ini memang belum ada sebelumnya dan dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis organisasi. Karena itu sistem informasi ini harus dikembangkan baik dengan cara inhouse ataupun outsource.57

Untuk sisi Network , disarankan adanya perbaikan terhadap topologi network yang ada diantaranya koneksi antar gedung (backbone) yang masih menggunakan koneksi 10/100Base- T diusulkan diupgrade dengan koneksi 1000Base-T (Gigabyte Link) serta pemisahan antara sistem yang bisa diakses publik (Demiliterized Zone, DMZ) dengan system yang bisa diakses oleh internal saja (Intranet).

4.2.4 Road Map Pengembangan SI Setelah didapatkan hasil dari gap analysis sehingga bisa ditentukan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap aplikasi current maupun future maka disusunlah road map untuk pemenuhan kebutuhan SI berdasarkan matriks portofolio McFarlan, seperti telihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Road Map Pengembangan Sistem Informasi AMGAPLIKASISIAK SIPEG E-Learning SIAPK CRM PORSI SIA SIPO SILAB DATA Warehouse

TAHUN 1 Q1 Q2 Q3

TAHUN 2 Q1 Q2 Q3

TAHUN 3 Q1 Q2 Q3

TAHUN 4 Q1 Q2 Q3

Dari tabel diatas, diperkirakan waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan SI untuk pemenuhan kebutuhan AMG adalah 4 (empat) tahun, dimana pada tahun pertama sampai kuartal kedua di tahun kedua pengembangan SI difokuskan pada aplikasi-aplikasi yang berada di kuadrant Key Operasional. Hal ini penting dilakukan karena aplikasi-aplikasi pada kuadran ini memegang peranan vital untuk kelancaran operasional bisnis proses organisasi. Pengembangan ditahun selanjutnya diikuti oleh aplikasi yang berada di kuadran Strategic, Support dan High Potensial.58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan Akademi Meteorologi dan Geofisika pada dasarnya telah memiliki berbagai macam sistem dan teknologi informasi yang telah dikembangkan untuk mendukung proses bisnis namun karena tidak adanya Perencanaan Strategis Sistem Informasi beberapa sistem aplikasi tersebut masih berdiri sendiri dan belum dapat memberikan suatu keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) terhadap organisasi tersebut. Hal ini terbukti dengan menghilangnya Brand Images yang dimiliki Akademi Meteorologi dan Geofisika sebagai Akademi Meteorologi dan Geofisika pertama di Indonesia. Diharapkan dengan adanya Perencanaan Strategis Sistem Informasi ini Akademi Meteorologi dan Geofisika bukan hanya dapat mengembalikan Brand Images tetapi juga dapat menciptakan keunggulan kompetitif denga n mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi yang diusulkan.

5.2.

Saran y Untuk Implementasi dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi harap diperhatikan tentang isu Hak Cipta (Software Licenced) y Dalam pengembangan database, harap dipersiapkan struktur dan standarisasi data untuk proses pembuatan Data Warehouse yang komplek dan terintegrasi.

59

DAFTAR PUSTAKA1. Ward, J. & Peppard, J., Strategic Planning for Information System, 3th Edition, John Wiley & Son, Chicester, 2003. 2. Sribar, Valentin & Robertson, Bruce., The Adaptive Enterprise IT Infrastructure Strategies to Manage Change and Enable Growth, Rich Bowles, 2001. 3. Wijaya, Rahmadi., Analisis Model IT Menggunakan Balanced Scorecard Untuk Pengembangan Sistem Teknologi Informasi, STMIK CIC. 4. http://www.amg.ac.id. 5. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 6. Buku Pedoman Akademi Meteorologi dan Geofisika dan dokumen lain yang relevan.

60