type 2 diabetes mellitus

6
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena defisiensi insulin dan resistensi insulin. Insulin memiliki efek penting pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hormon ini menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino darah serta mendorong penyimpanan bahan-bahan tersebut. (Purnamasari, 2011; Sherwood, 2011). Perkiraan terbaru menurut IDF (International Diabetes Foundation) menunjukkan bahwa hanya 8,3% orang dewasa, dari 382.000.000 orang yang mengidap DM, dan jumlah penderita penyakit ini akan meningkat melampaui 592 juta dalam waktu kurang dari 25 tahun. Jumlah tersebut setara dengan sekitar tiga kasus baru setiap 10 detik, atau hampir 10 juta per tahun. Selain itu, dengan 80% dari 1

Upload: david-rainer-irianto-hutajulu

Post on 29-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

defenition. type 2 diabetes mellitus

TRANSCRIPT

Page 1: type 2 diabetes mellitus

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik

dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena defisiensi insulin dan resistensi

insulin. Insulin memiliki efek penting pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan

protein. Hormon ini menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino darah

serta mendorong penyimpanan bahan-bahan tersebut. (Purnamasari, 2011; Sherwood,

2011).

Perkiraan terbaru menurut IDF (International Diabetes Foundation)

menunjukkan bahwa hanya 8,3% orang dewasa, dari 382.000.000 orang yang

mengidap DM, dan jumlah penderita penyakit ini akan meningkat melampaui 592 juta

dalam waktu kurang dari 25 tahun. Jumlah tersebut setara dengan sekitar tiga kasus

baru setiap 10 detik, atau hampir 10 juta per tahun. Selain itu, dengan 80% dari jumlah

yang terkena dampak DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan negara-negara

berpenghasilan menengah, di mana epidemi ini berkembang cepat pada tingkat yang

mengkhawatirkan, angka terbaru menurut IDF menunjukkan indikasi yang

mengkhawatirkan yang berdampak di masa depan terhadap DM sebagai ancaman

utama untuk pembangunan global (IDF, 2013a).

Mayoritas 382 juta penderita DM berusia antara 40 dan 59, dan 80% dari

mereka hidup di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Semua jenis

1

Page 2: type 2 diabetes mellitus

2

DM mengalami peningkatan, khususnya di DM tipe 2: jumlah orang dengan DM akan

meningkat sebesar 55% pada 2035 (IDF, 2013a)

Di Pasifik Barat, 138 juta orang dewasa menderita DM dan akan meningkat

menjadi 201.8 juta pada tahun 2035 – dan merupakan jumlah terbesar dari wilayah

manapun. Indonesia menduduki peringkat 2 setelah China dengan jumlah 8.5 juta pada

kategori umur 20 – 79 tahun (IDF, 2013b).

Berdasarkan data yang diperoleh dari data Survailans Terpadu Penyakit (STP)

tahun 2008 terlihat jumlah kasus yang paling banyak adalah penyakit Diabetes Melitus

dengan jumlah kasus Diabetes Melitus mencapai 918 pasien yang ada di 123 rumah

sakit 28 kota/ kabupaten seluruh propinsi Sumatera Utara (dikutip dari Irawati Manik,

2012).

Sekitar 5,1 juta orang berusia antara 20 hingga 79 tahun meninggal karena

DM pada tahun 2013, terhitung untuk 8,4% dari semua penyebab kematian global di

antara orang dalam kelompok usia ini. Perkiraan jumlah kematian relatif ini sama

dengan dengan gabungan kematian akibat beberapa penyakit menular yang merupakan

prioritas utama kesehatan masyarakat, dan setara dengan satu kematian setiap enam

detik. Hampir setengah (48%) kematian akibat DM pada orang di bawah usia 60.

Jumlah kematian tertinggi akibat DM terjadi di negara-negara dengan terbesar jumlah

penderita penyakit: China, India, Amerika Serikat, dan Federasi Rusia (IDF, 2013a).

Diagnosis DM didasarkan pada kriteria glukosa plasma, baik glukosa plasma

puasa atau nilai 2-jam PP dan HbA1c (ADA, 2012).

Menurut Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,

Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC7) kriteria

Page 3: type 2 diabetes mellitus

3

preHipertensi adalah 120-139/80-89 mmHg, sedangkan untuk Hipertensi tingkat 1

adalah 140-159 / 90-99 mmHg dan Hipertensi tingkat 2 adalah ≥160 / ≥100 mmHg

(NHLBI, 2003).

Komplikasi diabetes adalah komplikasi mikrovaskular dan komplikasi

Makrovaskular (Codario, 2005).

Terdapat hubungan antara Kadar Gula Darah pada DM tipe 2 dengan

Hipertensi (Schalkwijk, 2005), oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian

untuk mengetahui gambaran nilai KGD Ad Random pada DM tipe 2 yang terkontrol

dan tidak terkontrol terhadap Hipertensi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014,

oleh karena juga penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya di Poliendokrin

Pirngadi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan gambaran nilai KGD Ad Random pada DM tipe 2 yang

terkontrol dan tidak terkontrol terhadap Hipertensi di RSUD Dr. Pirngadi

Medan Tahun 2015 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan kendali DM tipe 2 terhadap Hipertensi.

1.4 Manfaat

1. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian

ilmiah dan merupakan kesempatan penulis dalam menerapkan ilmu yang

diperoleh selama masa perkuliahan di FK UMI.

Page 4: type 2 diabetes mellitus

4

2. Bagi Petugas Kesehatan

Memberikan informasi mengenai gambaran nilai KGD Ad Random pada

DM tipe 2 yang terkontrol dan tidak terkontrol terhadap Hipertensi di RSUD

Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai acuan bagi pihak lain yang ingin melanjutkan penelitian mengenai

gambaran nilai KGD Ad Random pada DM tipe 2 yang terkontrol dan tidak

terkontrol terhadap Hipertensi di RSUD Dr. Pirngadi Medan.

4. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai gambaran nilai KGD Ad Random pada DM tipe 2 yang terkontrol

dan tidak terkontrol terhadap Hipertensi di RSUD Dr. Pirngadi Medan

Tahun 2015.