tutorial klik

Upload: tami

Post on 02-Mar-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    1/28

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat,taufik, dan hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

    makalah yang berjudul !T"ANAS#A$ ini tepat pada %aktunya dan sem&ga

    makalah ini dapat memberikantambahan ilmu pengetahuan kepada kita

    nantinya'

    (akalah yang berjudul !T"ANAS#A$ ini mengandung beberapa

    p&k&k bahasan yang akan membahas tentang

    Terima kasih kepada d&sen pembimbing, teman-teman, dan juga &rang

    tua kami, atas d&r&ngan yang telah diberikan kepada kami sehingga makalah ini

    dapat terbentuk' )ami menyadari bah%a makalah ini masih jauh dari

    kesempurnaan' *leh karena itu, kami bersedia menerima kritik dan saran yang

    membangundari semua pihak untuk perbaikan di kemudian hari'

    1

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    2/28

    BAB I

    I. PENDAHULUAN

    1.I. LATAR BELAKANG

    (asalah euthanasia sudah ada sejak kalangan kesehatan menghadapi

    penyakit yang sulit untuk disembuhkan' +i sisi lain, pasien sudah dlama

    keadaan kritis sehingga tak jarang pasien atau keluarganya meminta d&kter

    untuk menghentikan peng&batan terhadap yang bersangkutan' +ari sinilah

    dilema muncul dan menempatkan d&kter atau pera%at pada p&sisi yang

    serba sulit' +&kter dan pera%at merupakan suatu pr&fesi yang mempunyai

    k&de etik sendiri sehingga mereka dituntut untuk bertindak secara

    pr&fessi&nal' Pada satu pihak ilmu dan tekn&l&gi ked&kteran telah

    sedemikian maju sehingga mampu mempertahankan hidup sese&rang

    %alaupun istilahnya hidup secara egetatif.'

    +&kter dan pera%at merasa mempunyai tanggung ja%ab untuk

    membantu menyembuhkan penyakit pasien, sedangkan di pihak lain

    pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap hak-hak indiidu juga

    sudah sangat berubah' (asyrakat mempunyai hak untuk memilih yang harus

    dih&rmati, dan saat ini masyarakat sadar bah%a mereka mempunyai hak

    untuk memilih hidup atau mati' +engan demikian, k&nsep kematian dalam

    dunia ked&kteran masa kini dihadapkan pada k&ntradiksi antara etika, m&ral,

    hukum dan kemampuan serta tekn&l&gi ked&kteran yang sedemikian maju'

    BAB II

    II. SEVEN JUMP ( metode tujuh l!"#h tuto$%l&

    1.I. IDENTI'IKASI MASALAH

    +S/

    0' Pasien mengatakan dirinya tidak ada daya upaya lagi'

    1' Pasien merasa bah%a dirinya tidak berguna dan tidak mampu melakukan aktifitas

    secara n&rmal'

    2' Pasien merasa cemas dan terancam bah%a dirinya akan mengalami sakit

    berkepanjangan'

    3' Pasien malu terhadap dirinya dan penyakitnya'

    4' Pasien merasa bergantung kepada &rang lain'

    5' Pasien mengatakan ingin mengakhiri hidupnya'

    2

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    3/28

    +*/

    0' Terlihat sangat frustasi'

    1' Terlihat apatis'

    2' Tampak gelisah saat ditanya'

    3' N&na ( beragama islam dan tetap ingin melakukan euthanasia'

    4' )ehilangan k&ntr&l dalam keputusan'

    II.II. HIPTESA

    Pr&blem b6d eti&l&gi ditandai sympt&m

    A' )eputusasaan berdasarkan dari stress jangka panjang / pr&blem kepera%atan

    +*/

    0' Terlihat sangat frustasi'

    1' )ehilangan k&ntr&l dalam keputusan'

    2' N&na ( beragama islam dan tetap ingin melakukan euthanasia'

    +S/

    0' Pasien merasa cemas dan terancam bah%a dirinya akan mengalami sakitberkepanjangan'

    1' Pasien mengatakan dirinya tidak ada daya upaya lagi'

    2' Pasien mengatakan ingin mengakhiri hidupnya'

    7' "arga diri rendah kr&nik berdasarkan dari ealuasi diri

    +*/

    0' Tampak gelisah saat ditanya

    1' Terlihat apatis

    +S/

    0' Pasien malu terhadap dirinya dan penyakitnya

    8' )etidakberdayaan berdasarkan ekspresi frustasi terhadap ketidakmampuan melakukan

    aktiitas sebelumnya

    3

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    4/28

    +S/

    0' Pasien merasa bah%a dirinya tidak berguna dan tidak mampu melakukan aktifitas

    secara n&rmal

    +*/

    0' Terlihat sangat frustasi

    +' )eputusasaan berdasarkan kehilangan kepercayaan pada nilai penting

    +*/

    0' N&na ( beragama islam dan tetap ingin melakukan euthanasia

    II.III. ME)HANISM

    0' Pengkajian

    1' +iagn&sa

    2' #nterensi

    3' Tindakan

    4' aluasi

    II.VI. MRE IN'

    uthanasia adalah praktik pencabutan kehidupan manusia atau he%an melalui cara yang

    dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya

    dilakukan dengan cara memberikan suntikan yang mematikan' 9999999''.

    Aturan hukum mengenai masalah ini berbeda-berbeda di tiap Negara dan sering kali

    berubah seiring dengan perubahan n&rma-n&rma budaya maupun ketersediaan pera%atan atau

    tindakan medis' +ibeberapa Negara euthanasia dianggap legal, sedangkan di Negara-negara

    lainnya dianggap melanggar hukum' *leh karena sensitifnya isu ini pembatasan dan pr&sedur

    yang ketat selalu diterapkan tanpa memandang status hukumnya' 999999'.

    7ila ditinjau dari cara pelaksanaan nya euthanasia dapat dibagi menjadi 2 kateg&ri, yaitu

    euthanasia agresif, euthanasia n&n agresif dan euthanasia pasif' 99999'.

    utanasia agresif, disebut juga eutanasia aktif, adalah suatu tindakan secara sengaja

    yang dilakukan &leh d&kteratau tenaga kesehatan lainnya untuk mempersingkat atau

    mengakhiri hidup se&rang pasien' utanasia agresif dapat dilakukan dengan

    4

    https://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pasienhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pasienhttps://id.wikipedia.org/wiki/Dokter
  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    5/28

    pemberian suatu senya%ayang mematikan, baik secara &ral maupun melalui suntikan'

    Salah satu c&nt&h senya%a mematikan tersebut adalah tablet sianida'

    utanasia n&n agresif, kadang juga disebut eutanasia &t&matis autoeuthanasia.

    dig&l&ngkan sebagai eutanasia negatif, yaitu k&ndisi dimanase&rang pasien men&lak

    secara tegas dan dengan sadar untuk menerima pera%atan medis meskipunmengetahui bah%a pen&lakannya akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya'

    Pen&lakan tersebut diajukan secara resmi dengan membuat sebuah :*od%*%l:

    pernyataan tertulis tangan.' utanasia n&n agresif pada dasarnya adalah suatu praktik

    eutanasia pasif atas permintaan pasien yang bersangkutan'

    utanasia pasif dapat juga dikateg&rikan sebagai tindakan eutanasia negatif yang tidak

    menggunakan alat-alat atau langkah-langkah aktif untuk mengakhiri kehidupan

    se&rang pasien' utanasia pasif dilakukan dengan memberhentikan pemberian

    bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien secara sengaja' 7eberapa

    c&nt&hnya adalah dengan tidak memberikan bantuan &ksigen bagi pasien yang

    mengalami kesulitan dalam pernapasan, tidak memberikan antibi&tika kepadapenderitapneum&niaberat, meniadakan tindakan&perasiyang seharusnya dilakukan

    guna memperpanjang hidup pasien, ataupun pemberian &bat penghilang rasa sakit

    seperti m&rfinyang disadari justru akan mengakibatkan kematian' Tindakan eutanasia

    pasif seringkali dilakukan secara terselubung &leh kebanyakan rumah sakit'

    Penyalahgunaan eutanasia pasif bisa dilakukan &leh tenaga medismaupun pihak keluarga

    yang menghendaki kematian sese&rang, misalnya akibat keputusasaan keluarga karena

    ketidaksanggupan menanggung beban biaya peng&batan' Pada beberapa kasus keluarga

    pasien yang tidak mungkin membayar biaya peng&batan, akan ada permintaan dari pihak

    rumah sakit untuk membuat :pernyataan pulang paksa:' (eskipun akhirnya meninggal,pasien diharapkan meninggal secara alamiah sebagai upaya defensif medis'

    Praktik-praktik eutanasia pernah yang dilap&rkan dalam berbagai tindakan masyarakat/

    +i#ndiapernah dipraktikkan suatu kebiasaan untuk melemparkan &rang-&rang tua ke

    dalam sungai ;angga'

    +i Sardinia, &rang tua dipukul hingga mati &leh anak laki-laki tertuanya'

    !ruguay mencantumkan kebebasan praktik eutanasia dalam undang-undang yang

    telah berlaku sejak tahun0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    6/28

    meminta tindakan eutanasia atas dirinya' Ada beberapa %arga Amerika Serikat yang

    menjadi angg&tanya' +alam praktik medis, biasanya tidak pernah dilakukan eutanasia

    aktif, namun mungkin ada praktik-praktik medis yang dapat dig&l&ngkan eutanasia

    pasif'

    A. Eutanasia menurut hukum di berbagai negara

    Sejauh ini eutanasia diperkenankan yaitu dinegara 7elanda, 7elgia serta dit&leransi di

    negara bagian*reg&ndi Amerika, )&l&mbia>3?dan S%issdan dibeberapa negara dinyatakan

    sebagai kejahatan seperti di Spany&l,@ermandan+enmark

    Bel!d

    Pada tanggal 0= April 1==0 7elanda menerbitkan undang-undang yang

    mengiinkan eutanasia' !ndang-undang ini dinyatakan efektif berlaku sejak tanggal 0

    April 1==1, yang menjadikan 7elanda menjadi negara pertama di dunia yangmelegalisasi praktik eutanasia' Pasien-pasien yang mengalami sakit menahun dan tak

    tersembuhkan, diberi hak untuk mengakhiri penderitaannya'

    Tetapi perlu ditekankan, bah%a dalam )itab "ukum Pidana 7elanda secara

    f&rmal euthanasia dan bunuh diri berbantuan masih dipertahankan sebagai perbuatan

    kriminal'

    Sebuah karangan berjudul :The Slippery Slope of Dutch Euthanasia: dalam

    majalah Human Life International Special Report N&m&r 5B, N&ember 0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    7/28

    Parlemen 7elgiatelah melegalisasi tindakan eutanasia pada akhir September

    1==1' Para pendukung eutanasia menyatakan bah%a ribuan tindakan eutanasia setiap

    tahunnya telah dilakukan sejak dilegalisasikannya tindakan eutanasia di negara ini,

    namun mereka juga mengkritik sulitnya pr&sedur pelaksanaan eutanasia ini sehingga

    timbul suatu kesan adaya upaya untuk menciptakan :bir&krasi kematian:'

    7elgia kini menjadi negara ketiga yang melegalisasi eutanasia setelah

    7elandadan negara bagian*reg&ndi Amerika.'

    Senat&r Philippe (ah&uE, dari partai s&sialis yang merupakan salah satu

    penyusun rancangan undang-undang tersebut menyatakan bah%a se&rang pasien yang

    menderita secara jasmani danpsik&l&gisadalah merupakan &rang yang memiliki hak

    penuh untuk memutuskan kelangsungan hidupnya dan penentuan saat-saat akhir

    hidupnya'

    Ame$%#

    utanasia agresif dinyatakan ilegaldi banyak negara bagian di Amerika' Saat

    ini satu-satunya negara bagian di Amerika yang hukumnya secara eksplisit

    mengiinkan pasien terminal pasien yang tidak mungkin lagi disembuhkan.

    mengakhiri hidupnya adalah negara bagian *reg&n, yang pada tahun 0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    8/28

    sendiri, yang disebutkannya dengan nyata dan sungguh-sungguh, dihukum penjara

    selama-lamanya 01 tahun:' @uga demikian halnya nampak pada pengaturan pasal-

    pasal 22C, 23=, 234, dan 24< )!"P yang juga dapat dikatakan memenuhi unsur-

    unsur delik dalam perbuatan eutanasia' +engan demikian, secara f&rmal hukum yang

    berlaku di negara kita memang tidak mengiinkan tindakan eutanasia &leh siapa pun'

    )etua umum pengurus besar #katan +&kter #nd&nesia #+#. Farid Anfasal

    (&el&ek dalam suatu pernyataannya yang dimuat &leh majalah Temp& Selasa 4

    *kt&ber 1==3 menyatakan bah%a / utanasia atau :pembunuhan tanpa penderitaan:

    hingga saat ini belum dapat diterima dalam nilai dan n&rma yang berkembang dalam

    masyarakat #nd&nesia' :uthanasia hingga saat ini tidak sesuai dengan etika yang

    dianut &leh bangsa dan melanggar hukum p&sitif yang masih berlaku yakni )!"P'

    S,%++

    +i S%iss, &bat yang mematikan dapat diberikan baik kepada %arga negara

    S%iss ataupun &rang asing apabila yang bersangkutan memintanya sendiri' Secara

    umum, pasal 004 dari )itab !ndang-undang "ukum Pidana S%iss yang ditulis pada

    tahun 0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    9/28

    @epang tidak memiliki suatu aturan hukum yang mengatur tentang eutanasia

    demikian pula Pengadilan Tertinggi @epang 'supreme court of *apan! tidak pernah

    mengatur mengenai eutanasia tersebut'

    Ada 1 kasus eutanasia yang pernah terjadi di @epang yaitu di Nag&ya pada

    tahun 0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    10/28

    +i 8hina, eutanasia saat ini tidak diperkenankan secara hukum' utansia

    diketahui terjadi pertama kalinya pada tahun 0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    11/28

    dengan memberikan suntikan ke dalam tubuh pasien tersebut' Suntikan diberikan pada saat

    keadaan penyakit pasien sudah sangat parah atau sudah sampai pada stadium akhir, yang

    menurut perhitungan medis sudah tidak mungkin lagi bisa sembuh atau bertahan lama'

    Alasan yang biasanya dikemukakan d&kter adalah bah%a peng&batan yang diberikan hanya

    akan memperpanjang penderitaan pasien serta tidak akan mengurangi sakit yang memang

    sudah parah' !t&m&, 1==2/ 0B5.'

    8&nt&h euthanasia aktif, misalnya, ada sese&rang menderita kanker ganas dengan rasa sakit

    yang luar biasa sehingga pasien sering pingsan' +alam hal ini, d&kter yakin yang

    bersangkutan akan meninggal dunia' )emudian d&kter memberinya &bat dengan takaran

    tinggi &erd&sis. yang dapat menghilangkan rasa sakitnya, tetapi menghentikan

    pernapasannya sekaligus' !t&m&, 1==2/ 0BC.'

    Sebaliknya, euthanasia pasif adalah tindakan d&kter menghentikan peng&batan pasien

    yang menderita sakit keras, yang secara medis sudah tidak mungkin lagi dapat disembuhkan'

    Penghentian peng&batan ini berarti mempercepat kematian pasien' Alasan yang laim

    dikemukakan d&kter adalah karena keadaan ek&n&mi pasien yang terbatas, dana yang

    dibutuhkan untuk peng&batan sangat tinggi, dan fungsi peng&batan menurut perhitungan

    d&kter sudah tidak efektif lagi' Terdapat tindakan lain yang bisa dig&l&ngkan euthanasia

    pasif, yaitu tindakan d&kter menghentikan peng&batan terhadap pasien yang menurut

    penelitian medis masih mungkin sembuh' Alasan yang dikemukakan d&kter umumnya adalah

    ketidakmampuan pasien dari segi ek&n&mi, yang tidak mampu lagi membiayai dana

    peng&batan yang sangat tinggi' !t&m&, 1==2/ 0B5.'

    8&nt&h euthanasia pasif, misalnya, penderita kanker yang sudah kritis, &rang sakit yang

    sudah dalam keadaan k&ma, disebabkan benturan pada &tak yang tidak ada harapan untuk

    sembuh, atau &rang yang terkena serangan penyakit paru-paru yang jika tidak di&bati maka

    penderita bisa meninggal' +alam k&ndisi demikian, jika peng&batan terhadapnya dihentikan,

    akan dapat mempercepat kematiannya' !t&m&, 1==2/ 0BB.'

    Syariat #slam jelas mengharamkan euthanasia aktif, karena termasuk dalam kateg&ri

    melakukan pembunuhan dengan sengaja al)-atl al)/am0&., %alaupun niatnya baik, yaitu

    untuk meringankan penderitaan pasien' "ukumnya tetap haram %alaupun atas permintaan

    pasien sendiri atau keluargany

    11

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    12/28

    +alil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan

    pembunuhan, baik pembunuhan terhadap ji%a &rang lain maupun diri sendiri, misalnya

    firman Allah S%t'/? >

    *anganlah +alian mem%unuh 1iwa yang &iharam+an Allah 'untu+ mem%unuhnya!

    melain+an &engan sesuatu 'se%a%! yang %enar2(S l2A!3m 4567 181&.

    +ari dalil di atas, jelaslah bah%a haram hukumnya bagi d&kter melakukan euthanasia

    aktif, karena sengaja melakukan pembunuhan terhadap pasien, sekalipun atas permintaan

    keluarga atau si pasien' +emikian halnya bagi si pasien, tindakan tersebut bisa dikateg&rikan

    tindakan putus asa dan membunuh diri sendiri yang diharamkan'

    )arena itu, apapun alasannya termasuk fakt&r kasihan kepada penderita., tindakan

    euthanasia aktif tersebut jelas tidak dapat diterima' Alasan ini hanya melihat aspek lahiriah

    empiris., padahal di balik itu ada aspek-aspek lain yang tidak diketahui dan terjangkau &leh

    manusia, yaitu pengampunan d&sa' Dasulullah sa%' bersabda/

    Ti&a+lah suatu musi%ah menimpa seseorang (uslim, +ecuali Allah menghapus+an &engan

    musi%ah itu &osanya, hatta se+a&ar &uri yang menusu+nya2 (HR l2Bu#h$% d!

    Mu+l%m&.

    "adis di atas menunjukkan b&lehnya tidak ber&bat' @ika hadis ini digabungkan dengan hadits

    pertama di atas yang memerintahkan ber&bat maka hadis terakhir ini menjadi indikasi

    -ar.nah., bah%a perintah ber&bat adalah perintah sunnah, bukan perintah %ajib'

    )esimpulannya, hukum ber&bat adalah sunnah man&3%., bukan %ajib Lallum, 0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    13/28

    tersebut tidak b&leh dilakukan terhadap mayat' Sebagaimana haram menyakiti &rang hidup

    dengan mencaci maki, memukul, atau melukainya, maka demikian pula segala perbuatan ini

    haram dilakukan terhadap mayat' "anya saja penganiayaan terhadap mayat dengan

    memecahkan tulangnya, memenggal lehernya, atau melukainya, tidak ada denda dlamaan.

    padanya sebagaimana denda pada penganiayaan &rang hidup' Sebab Dasulullah SAW tidak

    menetapkan adanya denda sedikit pun terhadap sese&rang yang telah memecahkan tulang

    mayat di hadapan beliau, ketika &rang itu sedang menggali kubur' Dasulullah SAW hanya

    memerintahkan &rang itu untuk memasukkan p&t&ngan-p&t&ngan tulang yang ada ke dalam

    tanah'

    +engan penjelasan fakta hukum mengenai pelanggaran keh&rmatan mayat dan

    penganiayaan terhadapnya ini, maka jelaslah bah%a tidak dib&lehkan membedah perut mayat

    dan mengambil sebuah &rgannya untuk ditransplantasikan kepada &rang lain' #ni karena

    tindakan tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap keh&rmatan mayat serta merupakan

    penganiayaan dan pencincangan terhadapnya' Padahal melanggar keh&rmatan mayat dan

    mencincangnya telah diharamkan secara pasti &leh syara'

    +alam prakteknya, para d&kter tidak mudah melakukan euthanasia ini, meskipun dari

    sudut kemanusiaan dibenarkan adanya euthanasia dan merupakan hak bagi pasien yang

    menderita sakit yang tidak dapat disembuhkan sesuai dengan +eklarasi Oisb&a 0

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    14/28

    +alam #slam prinsipnya segala upaya atau perbuatan yang berakibat matinya sese&rang, baik

    disengaja atau tidak sengaja, tidak dapat dibenarkan, kecuali dengan tiga alasanK sebagaimana

    disebutkan dalam hadits/4Ti&a+ halal mem%unuh seorang muslim +ecuali +arena salah satu

    &ari tiga alasan, yaitu5 pe6ina mu+hshan 'su&ah %er+eluarga!, ma+a ia harus &ira1am

    'sampai mati!7 seseorang yang mem%unuh seorang muslim lainnya &engan senga1a, ma+a ia

    harus &i%unuh 1uga2 Dan seorang yang +eluar &ari Islam 'murta&!, +emu&ian memerangi

    Allah &an Rasulnya, ma+a ia harus &i%unuh, &isali% &an &iasing+an &ari tempat

    +e&iamannya8"D Abu +a%ud dan An-Nasai.

    Selain alasan-alasan diatas, segala perbuatan yang berakibat kematian &rang lain

    dimasukkan dalam kateg&ri perbuatan Qjarimah6tindak pidana jinayat., yang mendapat

    sanksi hukum' +engan demikian euthanasia karena termasuk salah satu dari jarimah dilarang

    &leh agama dan merupakan tindakan yang diancam dengan hukuman pidana' +alil syariah

    yang menyatakan pelarangan terhadap pembunuhan antara lain Al-Ruran surat Al-#sra/22,

    An-Nisa/

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    15/28

    +engan demikian melalui euthanasia aktif berarti manusia mengambil hak Allah S%t yang

    sudah menjadi ketetapanNya' (emudahkan pr&ses kematian secara aktif seperti pada c&nt&h

    pertama tidak diperkenankan &leh syariah' Sebab yang demikian itu berarti d&kter

    melakukan tindakan aktif dengan tujuan membunuh si sakit dan mempercepat kematiannya

    melalui pemberian &bat secara &erd&sis atau cara lainnya' +alam hal ini d&kter telah

    melakukan pembunuhan yang haram hukumnya, bahkan termasuk d&sa besar' Perbuatan

    demikian itu tidak dapat lepas dari kateg&ri pembunuhan meskipun yanng mend&r&ngnya itu

    rasa kasihan kepada si sakit dan untuk meringankan penderitaannya' )arena bagaimanapun

    d&kter tidaklah lebih pengasih dan penyayang dari pada Allah Al-)hali' )arena itu

    serahkanlah urusan tersebut kepada Allah, karena +ia-lah yang memberi kehidupan kepada

    manusia dan yang mencabutnya apabila telah tiba ajal yang telah di tetapkan-Nya' utanasia

    demikian juga menandakan bah%a manusia terlalu cepat menyerah pada keadaan fatalis.,

    padahal Allah s%t menyuruh manusia untuk selalu berusaha atau berikhtiar sampai akhir

    hayatnya' 7agi manusia tidak ada alasan untuk berputus asa atas suatu penyakit selama masih

    ada harapan, sebab kepadanya masih ada ke%ajiban untuk berikhtiar' +alam hadits Nabi s%

    disebutkan betapapun beratnya penyakit itu, tetap ada &bat penyembuhnya'"D Ahmad dan

    (uslim.' Adapun memudahkan pr&ses kematian dengan cara euthanasia pasif sebagaimana

    dikemukakan dalam pertanyaan, maka semua itutermasuk dalam kateg&ri praktik penghentian

    peng&batan' "al ini didasarkan pada keyakinan d&kter bah%a peng&batan yang dilakukan itu

    tidak ada gunanya dan tidak memberikan harapan kepada si sakit, sesuai dengan sunnatullah

    hukum Allah terhadap alam semesta. dan hukum sebab-akibat' (asalah ini terkait dengan

    hukum melakukan peng&batan yang diperselisihkan &leh para ulama fikih apakh %ajib atau

    sekedar sunnah'

    (enurut jumhur ulama meng&bati atau ber&bat dari penyakit hukumnya sunnah dan

    tidak %ajib' (eskipun seg&l&ngan kecil ulama ada yang me%ajibkannya, seperti kalanganulama syafiiyah dan hanbali sebagaimana dikemukakan &leh Syekhul #slam #bnu Taimiyah'

    Para ulama bahkan berbeda pendapat mengenai mana yang lebih utama/ ber&bat ataukah

    bersabar +i antara mereka ada yang berpendapat bah%a bersabar tidak ber&bat. itu lebih

    utama, berdasarkan hadist Abbas yang diri%ayatkan dalam kitab shahih dari se&rang %anita

    yang menderita epilepsi' Wanita itu meminta kepada Nabi agar mend&akannya, lalu beliau

    menja%ab/ @ika engkau mau bersabar maka bersabarlah., engkau akan mendapatkan surga,

    dan jika engkau mau, akan saya d&akan kepada Allah agar +ia menyembuhkanmu'$ Wanita

    15

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    16/28

    itu menja%ab akan bersabar dan mem&h&n kepada Nabi untuk med&akan kepada Allah agar

    ia tidak minta dihilangkan penyakitnya namun tetap terjaga auratnya sehingga tidak

    tersingkap ketika kambuh' +isamping itu, terdapat banyak c&nt&h dari kalangan sahabat dan

    tabiin yang tidak ber&bat ketika mereka sakit, bahkan di antara mereka ada yang memilih

    sakit, seperti !bay bin )aab dan Abu +ar Al-;hifari' Sikap demikian tidak ditegur ataupun

    dipr&tes &leh kalangan sahabat ataupun generasi tabaiin lainnya sebagaimana dikupas &leh

    #mam Al-;haali dalam satu bab tersendiri yang berjudul )itab at-Ta%akal$ dalam kitab

    #hya Q!lumuddinnya' +alam hal ini hukum ber&bat atau meng&bati penyakit yang lebih tepat

    adalah pada dasarnya %ajib terutama jika sakitnya parah, &batnya efektif berpengaruh, dan

    ada harapan untuk sembuh sesuai dengan perintah Allah S%t untuk ber&bat' #nilah yang

    sesuai dengan petunjuk Nabi sa% dalam masalah peng&batan sebagaimana yang di

    kemukakan &leh #mam #bnul R&yyim dalam kitabnya Ladul-(aad' +an paling tidak,

    petunjuk Nabi sa%, tersebut minimal menunjukkan hukum sunnah'

    *leh karena itu, peng&batan atau ber&bat hukumnya sunnah ataupun %ajib apabila

    penderita dapat diharapkan kesembuhannya' Sedangkan jika secara perhitungan akurat medis

    yang dapat dipertanggungjha%abkan sudah tidak ada harapan sembuh, sesuai dengan

    sunnatullah dalam hukum kausalitas yang dikuasai para ahli seperti d&kter ahli maka tidak

    ada se&rang pun yang mengatakan sunnah ber&bat apalagi %ajib'

    Apabila penderita sakit kelangsungan hidupnya tergantung pada pemberian berbagai

    macam media peng&batan dengan cara meminum &bat, suntikan, infus dan sebagainya, atau

    menggunakan alat pernapasan buatan dan peralatan medis m&dern lainnya dalam %aktu yang

    cukup lama, tetapi penyakitnya tetap saja tidak ada perubahan, maka melanjutkan

    peng&batannya itu tidak %ajib dan tidak juga sunnah sebagaimana difat%akan &leh Syeikh

    Yusuf Al-Rardha%i dalam Fata%a (uashirahnya, bahkan mungkin kebalikannya yakni tidak

    meng&batinya itulah yang %ajib atau sunnah'

    +engan demikian memudahkan pr&ses kematian taisir al-maut. semacam ini dalam

    k&ndisi sudah tidak ada harapan yang sering diistilahkan dengan atl ar-rahma membiarkan

    perjalanan menuju kematian karena belas kasihan., karena dalam kasus ini tidak didapati

    tindakan aktif dari d&kter maupun &rang lain' Tetapi d&kter ataupun &rang terkait lainnya

    dengan pasien hanya bersikap meninggalkan sesuatu yang hukumnya tidak %ajib ataupun

    tidak sunnah, sehingga tidak dapat dikenai sanksi hukuman menurut syariah maupun hukum

    16

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    17/28

    p&sitif' Tindakan euthanasia pasif &leh d&kter dalam k&ndisi seperti ini adalah jai b&leh.

    dan dibenarkan syariah apabila keluarga pasien mengiinkannya demi meringankan

    penderitaan dan beban pasien dan keluarganya'

    "al ini terkait dengan c&nt&h kedua dari eutanasia aktif terdahulu yaitu menghentikan

    alat pernapasan buatan dari pasien, yang menurut pandangan d&kter ahli ia sudah mati$ atau

    dikateg&rikan telah mati$ karena jaringan &tak ataupun fungsi syaraf sebagai media hidup

    dan merasakan telah rusak' )alau yang dilakukan d&kter tersebut semata-mata menghentikan

    alat peng&batan, hal ini sama dengan tidak memberikan peng&batan' +engan demikian

    masalahnya sama seperti cara-cara eutanasia pasif lainnya' )arena itu, eutanasia untuk seperti

    ini adalah bukan termasuk kateg&ri eutanasia aktif yang diharamkan' +engan demikian,

    tindakan tersebut dibenarkan syariah dan tidak terlarang terutama bila peralatan bantu medis

    tersebut hanya dipergunakan pasien sekadar untuk kehidupan lahiriah yang tampak dalam

    pernapasan dan denyut nadi saja, padahal bila dilihat secara medis dari segi aktiitas maka

    pasien tersebut sudah seperti &rang mati, tidak resp&nsif, tidak dapat mengerti sesuatu dan

    tidak merasakan apa-apa, karena jaringan &tak dan sarafnya sebagai sumber semua aktiitas

    hidup itu telah rusak'

    (embiarkan si sakit dalam k&ndisi seperti itu hanya akan menghabiskan biaya dan

    tenaga yang banyak serta memperpanjang tanggungan beban' Selain itu juga dapat

    menghalangi pemanfaatan peralatan tersebut &leh pasien lain yang membutuhkannya' +i sisi

    lain, penderita yang sudah tidak dapat merasakan apa-apa itu hanya menjadikan sanak

    keluarganya selalu dalam keadaan sedih dan menderita, yang mungkin sampai puluhan tahun

    lamanya'

    Du M*m Euth!+%

    )alau kita lihat dalam prakteknya, kita bisa membagi euthanasia menjadi dua macam'

    Pertama, euthanasia p&sitif' )edua, euthanasia negatif'

    1. Euth!+% Po+%t%/

    utanasia p&sitif adalah tindakan memudahkan kematian si sakit -karena kasih sayang- yang

    dilakukan &leh d&kter dengan mempergunakan instrumen alat. atau &bat'

    17

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    18/28

    8&nt&hnya, se&rang yang menderita kanker ganas dengan rasa sakit yang luar biasa hingga

    penderita sering pingsan' +alam hal ini d&kter yakin bah%a yang bersangkutan akan

    meninggal dunia' )emudian d&kter memberinya &bat dengan takaran tinggi &erd&sis. yang

    sekiranya dapat menghilangkan rasa sakitnya, tetapi menghentikan pernapasannya sekaligus'

    9. Eut!+% Ne"t%/

    Sedangkan euthanasia negatif adalah tindakan membiarkan saja pasien yang sudah parah

    sakitnya tanpa tindakan peng&batan'

    8&nt&hnya &rang yang mengalami keadaan k&ma yang sangat lama' +alam keadaan

    demikian ia hanya mungkin dapat hidup dengan mempergunakan alat bantu pernapasan di

    ruang #8! atau #88!'

    Alat pernapasan itulah yang mem&mpa udara ke dalam paru-parunya dan menjadikannya

    dapat bernapas secara &t&matis' @ika alat pernapasan tersebut dihentikan, si penderita tidak

    mungkin dapat melanjutkan pernapasannya'

    Ada yang menganggap bah%a &rang sakit seperti ini sebagai &rang mati yang tidak mampu

    melakukan aktiitas' (aka memberhentikan alat pernapasan itu sebagai cara yang p&sitif

    untuk memudahkan pr&ses kematiannya'

    +alam c&nt&h tersebut, penghentian peng&batan merupakan salah satu bentuk eutanasia

    negatif'

    Hu#um Euth!+% Po+%t%/

    (emudahkan pr&ses kematian secara aktif eutanasia p&sitif. jelas-jelas tidak diperkenankan

    &leh syariat #slam' Sebab yang demikian itu berarti d&kter melakukan tindakan aktif dengan

    tujuan membunuh si sakit dan mempercepat kematiannya melalui pemberian &bat secara

    &erd&sis'

    (aka dalam hal ini, d&kter telah melakukan pembunuhan, baik dengan cara pemberian &bat

    &erd&ssis yang pada hakikatnya merupakan racun yang keras, ataupun dengan menggunakan

    senjata tajam'

    18

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    19/28

    Semua itu termasuk pembunuhan yang haram hukumnya, bahkan termasuk d&sa besar yang

    membinasakan'

    Perbuatan demikian itu tidak dapat lepas dari kateg&ri pembunuhan meskipun yang

    mend&r&ngnya itu rasa kasihan kepada si sakit dan untuk meringankan penderitaannya'

    )arena bagaimanapun si d&kter tidaklah lebih pengasih dan penyayang daripada +at Yang

    (enciptakannya'

    )arena itu serahkanlah urusan tersebut kepada Allah SAW, karena +ia-lah yang memberi

    kehidupan kepada manusia dan yang mencabutnya apabila telah tiba ajal yang telah

    ditetapkan-Nya'

    Hu#um Euth!+% Ne"t%/

    Adapun memudahkan pr&ses kematian dengan cara pasif, maka semua berkisar pada

    menghentikan peng&batan atau tidak memberikan peng&batan'

    "al ini didasarkan pada keyakinan d&kter bah%a peng&batan yang dilakukan itu tidak ada

    gunanya dan tidak memberikan harapan kepada si sakit, sesuai dengan sunnatullah dan

    hukum sebab-akibat'

    D+$ Keoleh!

    +i antara yang mendasari keb&lehan melakukan euthanasi negatif, yaitu tindakan

    mendiamkan saja si pasien dan tidak meng&bati, adalah salah satu pendapat di kalangan

    sebagainulama' Yaitubah%a hukum meng&bati atau ber&bat dari penyakit tidak

    sepenuhnya%ajib' 7ahkan pendapat ini cukup banyak dipegang&lehimam-imam mahab'

    (enurut sebagian mereka, hukum meng&bati atau ber&bat ini hanya berkisar pada hukum

    mubah'

    Tetapi bukan berarti semua ulama sepakat mengatakan bah%a hukum ber&bat itu mubah'

    +alam hal ini sebagian dari para ulama itu tetapme%ajibkannya' (isalnyaapa yang dikatakan

    &leh sahabat-sahabat #mam Syafii dan #mam Ahmad bi&n "anbal, jugasebagaimana yang

    dikemukakan &leh Syekhul #slam #bnu Taimiyah' (ereka itu tetap beranggapan bah%a

    ber&bat dan mengupayakan kesembuhan merupakan tindakan yang mustaha% sunnah.'

    19

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    20/28

    Pe$ed! Pe!d-t

    Para ulama bahkan berbeda pendapat mengenai mana yang lebih utama/ ber&bat ataukah

    bersabar 7ersabar di sini berarti tidak ber&bat'

    +i antara mereka ada yang berpendapat bah%a bersabar tidak ber&bat. itu lebih utama,

    berdasarkan hadits #bnu Abbas yang diri%ayatkan dalam kitab sahih dari se&rang %anita yang

    ditimpa penyakit epilepsi' Wanita itu meminta kepada Nabi sa%' agar mend&akannya, lalu

    beliau menja%ab/

    *i+a eng+au mau %ersa%ar 'ma+a %ersa%arlah!, eng+au a+an men&apat+an surga7 &an 1i+a

    eng+au mau, a+an saya &oa+an +epa&a Allah agar Dia menyem%uh+anmu29 :anita itu

    men1awa%, a+u a+an %ersa%ar2 9Se%enarnya saya ta&i ingin &ihilang+an penya+it saya2 Oleh

    +arena itu &oa+anlah +epa&a Allah agar saya ti&a+ minta &ihilang+an penya+it saya29 Lalu

    Na%i men&oa+an orang itu agar ti&a+ meminta &ihilang+an penya+itnya2

    +i samping itu, juga disebabkan banyak dari kalangan sahabat dan tabiin yang tidak ber&bat

    ketika mereka sakit, bahkan di antara mereka ada yang memilih sakit, seperti !bai bin )aab

    dan Abu +ar ra&hiyallahu9anhuma'

    +an tidak ada yang mengingkari mereka yang tidak mau ber&bat itu'

    +alam kaitan ini, #mam Abu "amid al-;haali telah menyusun satu bab tersendiri dalam

    :K%t t2T,##ul: dari #hya !lumuddin, untuk menyanggah &rang yang berpendapat

    bah%a tidak ber&bat itu lebih utama dalam keadaan apa pun'

    +emikian pendapat para fuaha mengenai masalah ber&bat atau peng&batan bagi &rang sakit'

    Sebagian besar di antara mereka berpendapat mubah, sebagian kecil menganggapnyamustahab sunnah., dan sebagian kecil lagi --lebih sedikit dari g&l&ngan kedua-- berpendapat

    %ajib'

    +alam hal ini kami sependapat dengan g&l&ngan yang me%ajibkannya apabila sakitnya

    parah, &batnya berpengaruh, dan ada harapan untuk sembuh sesuai dengan sunnah Allah

    Taala'

    20

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    21/28

    #nilah yang sesuai dengan petunjuk Nabi sa%' yang biasa ber&bat dan menyuruh sahabat-

    sahabatnya ber&bat, sebagaimana yang dikemukakan &leh #mam #bnul Rayyim di dalam

    kitabnya Ladul-(aad' +an paling tidak, petunjuk Nabi sa%' itu menunjukkan hukum sunnah

    atau mustahab'

    *leh karena itu, peng&batan atau ber&bat hukumnya mustaha% atau %ajib, apabila penderita

    dapat diharapkan kesembuhannya' Sedangkan jika sudah tidak ada harapan sembuh, sesuai

    dengan sunnah Allah dalam hukum sebab-akibat yang diketahui dan dimengerti &leh para

    ahlinya --yaitu para d&kter-- maka tidak ada se&rang pun yang mengatakan mustahab ber&bat,

    apalagi %ajib'

    Apabila penderita sakit diberi berbagai macam cara peng&batan --dengan cara meminum&bat, suntikan, diberi makan gluk&se dan sebagainya, atau menggunakan alat pernapasan

    buatan dan lainnya sesuai dengan penemuan ilmu ked&kteran m&dern-- dalam %aktu yang

    cukup lama, tetapi penyakitnya tetap saja tidak ada perubahan, maka melanjutkan

    peng&batannya itu tidak %ajib dan tidak mustahab, bahkan mungkin ke balikannya yakni

    tidak meng&batinya. itulah yang %ajib atau mustahab'

    (aka memudahkan pr&ses kematian --kalau b&leh diistilahkan demikian-- di mana d&kter

    hanya meninggalkan sesuatu yang tidak %ajib dan tidak sunnah, sehingga tidak dikenai

    sanksi, maka tindakan pasif ini adalah b&lehdan dibenarkan syariat' Terutama bila keluarga

    penderita mengiinkannya dan d&kter diperb&lehkan melakukannya untuk meringankan si

    sakit dan keluarganya, insya Allah'

    Semua itu dengan pertimbagan bah%a membiarkan si sakit dalam k&ndisi seperti itu hanya

    akan menghabiskan dana yang banyak bahkan tidak terbatas' Selain itu juga menghalangi

    penggunaan alat-alat tersebut bagi &rang lain yang membutuhkannya dan masih dapatmemper&leh manfaat dari alat tersebut'

    +i sisi lain, penderita yang sudah tidak dapat merasakan apa-apa itu hanya menjadikan sanak

    keluarganya selalu dalam keadaan sedih dan menderita, yang mungkin sampai puluhan tahun

    lamanya'

    Bee$- +-e# Euth!+% 7

    21

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    22/28

    A. A+-e# Hu#um. !ndang undang yang tertulis dalam )!"P Pidana hanya melihat dari

    d&kter sebagai pelaku utama euthanasia, khususnya euthanasia aktif dan dianggap sebagai

    suatu pembunuhan berencana, atau dengan sengaja menghilangkan nya%a sese&rang'

    Sehingga dalam aspek hukum, d&kter selalu pada pihak yang dipersalahkan dalam tindakaneuthanasia, tanpa melihat latar belakang dilakukannya euthanasia tersebut' Tidak perduli

    apakah tindakan tersebut atas permintaan pasien itu sendiri atau keluarganya, untuk

    mengurangi penderitaan pasien dalam keadaan sekarat atau rasa sakit yang sangat hebat yang

    belum diketahui peng&batannya' +i lain pihak hakim dapat menjatuhkan pidana mati bagi

    sese&rang yang masih segar bugar yang tentunya masih ingin hidup, dan bukan menghendaki

    kematiannya seperti pasien yang sangat menderita tersebut, tanpa dijerat &leh pasal pasal

    dalam undang undang yang terdapat dalam )!"P Pidana'

    B. A+-e# H# A++%."ak asasi manusia selalu dikaitkan dengan hak hidup, damai dan

    sebagainya' Tapi tidak tercantum dengan jelas adanya hak sese&rang untuk mati' (ati

    sepertinya justru dihubungkan dengan pelanggaran hak asasi manusia' "al ini terbukti dari

    aspek hukum euthanasia, yang cenderung menyalahkan tenaga medis dalam euthanasia'

    Sebetulnya dengan dianutnya hak untuk hidup layak dan sebagainya, secara tidak langsung

    seharusnya terbersit adanya hak untuk mati, apabila dipakai untuk menghindarkan diri dari

    segala ketidak nyamanan atau lebih tegas lagi dari segala penderitaan yang hebat'

    ). A+-e# Ilmu Pe!"ethu!.Pengetahuan ked&kteran dapat memperkirakan kemungkinan

    keberhasilan upaya tindakan medis untuk mencapai kesembuhan atau pengurangan

    penderitaan pasien' Apabila secara ilmu ked&kteran hampir tidak ada kemungkinan untukmendapatkan kesembuhan ataupun pengurangan penderitaan, apakah sese&rang tidak b&leh

    mengajukan haknya untuk tidak diperpanjang lagi hidupnya Segala upaya yang dilakukan

    akan sia sia, bahkan sebaliknya dapat dituduhkan suatu keb&h&ngan, karena di samping tidak

    memba%a kepada kesembuhan, keluarga yang lain akan terseret dalam pengurasan dana'

    D. A+-e# A"m.)elahiran dan kematian merupakan hak dari Tuhan sehingga tidak ada

    se&rangpun di dunia ini yang mempunyai hak untuk memperpanjang atau memperpendek

    umurnya sendiri' Pernyataan ini menurut ahli ahli agama secara tegas melarang tindakan

    euthanasia, apapun alasannya' +&kter bisa dikateg&rikan melakukan d&sa besar dan mela%an

    kehendak Tuhan yaitu memperpendek umur' *rang yang menghendaki euthanasia, %alaupun

    dengan penuh penderitaan bahkan kadang kadang dalam keadaan sekarat dapat dikateg&rikan

    putus asa, dan putus asa tidak berkenan dihadapan Tuhan' Tapi putusan hakim dalam pidana

    mati pada sese&rang yang segar bugar, dan tentunya sangat tidak ingin mati, dan tidak dalam

    penderitaan apalagi sekarat, tidak pernah dikaitkan dengan pernyataan agama yang satu ini'

    Aspek lain dari pernyataan memperpanjang umur, sebenarnya bila dikaitkan dengan usaha

    medis bisa menimbulkan masalah lain' (engapa &rang harus ked&kter dan ber&bat untuk

    mengatasi penyakitnya, kalau memang umur mutlak di tangan Tuhan, kalau belum %aktunya,

    tidak akan mati' )alau sese&rang berupaya meng&bati penyakitnya maka dapat pula diartikan

    sebagai upaya memperpanjang umur atau menunda pr&ses kematian' @adi upaya medispun

    22

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    23/28

    dapat dipermasalahkan sebagai mela%an kehendak Tuhan' +alam hal hal seperti ini manusia

    sering menggunakan standar ganda' "al hal yang menurutnya baik, tidak perlu melihat pada

    hukum hukum yang ada, atau bahkan mencarikan dalil lain yang bisa mendukung

    pendapatnya, tapi pada saat manusia merasa bah%a hal tersebut kurang c&c&k dengan

    hatinya, maka dikeluarkanlah berbagai dalil untuk men&pangnya'

    II.V. LEARNING ISSU

    II. Do#te$ Bel"% Be$% Lm-u H%ju Pe$m%!t! Su!t%# Mt% ;!%t

    Mud

    L%-ut!5.*om< Lo!do! 2 Se&rang %anita sehat jasmani berusia 13 tahun asal 7elgia selaludibayangi pikiran untuk bunuh diri' #a pun meminta d&kter untuk memberinya suntikan mati

    atau euthanasia' Setelah menjalani pemeriksaan, d&kter memberikan lampu hijau untuk

    memberikan euthanasia pada %anita muda ini'

    Wanita yang dikenal dengan nama fiktif Oaura ini berbicara kepada k&ran setempat, +e

    (&rgen, tentang keputusannya' Oaura merasa sejak kecil ia merasa harus meninggal'

    :)ehidupan, itu bukan untuk saya,: ungkapnya,

    )ehadiran Oaura di dunia tidak direncanakan &leh ayah ibunya, hingga membuatnya tinggal

    bersama kakek dan nenek' #a mengakui bila kakek neneknya memberikan keamanan dan

    kedamaian, namun ia tidak merasa itu cukup' )&ndisinya ini membuatnya sejak usia 10 tahunmenjadi pasien rumah sakit ji%a'

    :Saya tahu masa kecil memberi k&ntribusi terhadap keinginan ini, namun saya yakin ingin

    mati meski dibesarkan pada keluarga tenang dan stabil,: ungkapnya seperti dikutip laman

    Daily (ail, Senin 1

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    24/28

    :)ala d&kter mengakhiri hidup pasiena tanpa indikasi yang jelas hal ini sangat

    mengha%atirkan,: terang penulis lap&ran Pr&fes&r Daphael 8&hen-Almag&r dari "ull

    !niersity, #nggris'

    II.VI. DN=T KN;

    0' Pengertian dari uthanasia

    1' 7agaimana uthanasia menurut Agama #slam

    2' Apa c&nt&h kasus nyata uthanasia

    3' Ayat apa yang membahas tentang uthanasia di dalam Al-Ruran

    4' Adakah hukum atau undang-undang di #nd&nesia yang mengatur tentang

    uthanasia

    5' Fakt&r-fakt&r apa saja yang mempengaruhi pemberlakuan uthanasia

    B' Pantaskah uthanasia dilegalkan sah.

    C' )apan dan dimana uthanasia mulai berkembang

  • 7/26/2019 Tutorial Klik

    25/28

    b' uthanasia secara termin&l&gi ked&kteran adalah tindakan

    memudahkan kematian atau mengakhiri hidup sese&rang dengan

    sengaja tanpa rasa sakit , karena kasihan untuk meringankan

    penderitaan si sakit'

    1' #slam sangat memperhatikan keselamatan dan kehidupan manusia' )arenaitulah, islam melarang sese&rang bunuh diri' Sebab, pada hakikatnya ji%a

    bersembahyang pada jasadnya bukanlah miliknya sendiri' Sebaiknya ji%a

    merupakan titipan Allah yang harus dipelihara dan digunakan secara benar'

    (aka dari itu tidak b&leh bunuh dirinya sendiri'

    2' @akarta , #nd&nesia '

    )&ma selama 2,4 bulan setelah menjalani &perasi di DS!+ Pasar Deb& pada

    bulan &kt&ber dengan diagn&sa hamil diluar kandungan' Namun setelah

    di&perasi hanya ada cairan disekitar rahim' Setelah diangkat &perasinya

    tersebut mengakibatkan S#T# L!OANA , 12 tahun mengalami k&ma dengantingkat kesadaran diba%ah leel binatang' Sang suami , D!+# "ADT*N* 14

    tahun mengajukan perm&h&nan uthanasia ke Pengadilan @akarta Pusat pada

    tanggal 10 Febuari 1==4' Perm&h&nan yang ditandatangani &leh suami, &rang

    tua, serta kakak dan adik S#T# L!OA"A'

    3' Surat An-Nisa/1