tutor lisma

5
Pengertian pengembangan masyarakat Pengembangan adalah suatu usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik (Diem dan Moyer, 2004) Tujuan pemberdayaan masyarakat 1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan; 2. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatannya sendiri; 3. Meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan 4. Terwujudnya pelembagaan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. Tujuan pengorganisasian msyarakat Meningkatkan pendapatan dan perbaikan msyarakat Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melindungi dan memulihkan sumber daya manusia Menggali dan mengembangkan teknologi tepat guna ,murah dan mudah didapatkan dari daerah setempat Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip: 1. Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak boleh berlangsung karena adanya pemaksaan, melainkan harus dilandasi oleh kesadaran sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan memecahkan masalah kehidupan yang dirasakan. 2. Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan diri dari ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok, maupun kelembagaan yang lain. 3. Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, tanpa menunggu atau mengharapkan dukungan pihak luar.

Upload: lisma-ria

Post on 08-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

utang

TRANSCRIPT

Pengertian pengembangan masyarakat

Pengembangan adalah suatu usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik (Diem dan Moyer, 2004)

Tujuan pemberdayaan masyarakat

1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan;

2. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatannya sendiri; 3. Meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan 4. Terwujudnya pelembagaan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.Tujuan pengorganisasian msyarakat

Meningkatkan pendapatan dan perbaikan msyarakat

Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melindungi dan memulihkan sumber daya manusia

Menggali dan mengembangkan teknologi tepat guna ,murah dan mudah didapatkan dari daerah setempat

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:

1. Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak boleh berlangsung karena adanya pemaksaan, melainkan harus dilandasi oleh kesadaran sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan memecahkan masalah kehidupan yang dirasakan.

2. Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan diri dari ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok, maupun kelembagaan yang lain.

3. Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, tanpa menunggu atau mengharapkan dukungan pihak luar.

4. Partisipatif, yaitu keikutsertaan semua pemangku kepentingan sejak pengambilan keputusan, perencanan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pemanfaatan hasil-hasil kegiatannya.

5. Egaliter, yang menempatkan semua pemangku kepentingan dalam kedudukan yang setara, sejajar, tidak ada yang ditinggikan dan tidak ada yang merasa direndahkan.

6. Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk mengemukakan pendapatnya, dan saling menghargai pendapat maupun perbedaan di antara sesama pemangku kepentingan.

7. Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan saling memperdulikan.

8. Kebersamaan, untuk saling berbagi rasa, saling membantu dan mengembangkan sinergisme.

9. Akuntabilitas, yang dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka untuk diawasi oleh siapapun.

Peran petugas / pendamping 1. Melakukan pendekatan pribadi dengan tokoh-tokoh resmi ataupun non resmi yang berpengaruh didesa binaannya

2. Menjalin pertemanan dan memilih angggota masyarakat yang akan dijadikan kader ataupun motivator desa

3. Melatih para kader dan motivator desa serta mengikutkannya dalam setiap kegiatan

4. Menggali aspirasi masyarakat dan berdiskusi tentang masalah dan pemecahannya

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengorganisasian masyarakat adalah :

1. Persiapan social

Tujuan persiapan social adalah mengajak berpartisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan, sampai dengan perencanaan program, pelaksanaan hingga pengembangan program kesehetan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam persiapan social ini lebih ditekankan kepada persiapan-persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis, administrative, dan program-program kesehatan yang akan dilakukan :

1. Tahap pengenalan masyarakat.

Dalam tahap awal kita harus datang ketengah-tengah masyarakat dengan hati terbuka dan kemampuan untuk mengenal sebagaimana adanya, tanpa disertai prasangak buruk sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Tahap pengenalan Masalah

Dalam tahap ini dituntuk suatu kemampuan untuk dapat mengenal maslah-maslaah yang memang benar-benar menjadi kebutuhan masayarakat. Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk menyusun skala prioritas penanggulangan masalah adalah :

Beratnya maslaah, sberapa jauh masalah tersebut menimbulkan gangguan terhadap amsayarakat.

Mudahnya mengatasi.

Pentingnya masalah bagi kesehatan, yang paling berperan disini adalah subjektivitas masyarakat sendiri dan sangat dipengaruhi oleh kultur budaya setempat.

Banyaknya masyarakat yang merasakan masalah, misalnya perbaikan gizi, akan lebih mudah dilaksanakan diwilayah yang banyak balitanya.

3. Tahap penyadaran masyarakatTujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka tahu dan mengerti tentang amsalah maslah kesehatan yang mereka hadapi sehingga dapat berpartisipasi dalam penanggualanannya serta tahu cara memmenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan sesuai harapan dengan potensi dan sumber daya yang ada.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan kesehatan, diperlukan suatu mkanisme yang terencana dan terorganisasi dengan baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menyadarkan masyarakat :

1) Lokakarya Mini kesehatan

2) Musyawarah masyarakat desa (MMD)

3) Rembuk desa

2. Pelaksanaan

Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam lokakarya mini, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan terebut sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulan masalah kesehatan masyarakat :

a. Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

b. Libatkan masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah.

c. Kegitaan agar disesuaikan dengan kemampuan, waktu, sumber daya yang tersedia dimasyarakat.

d. Tumbuhksn mereka mempunyai rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam penanggulangan masyarakat.

3. Evaluasi

Penilaian dapat dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penilaian dapat dilakukan dengan :

a. Penilaian selama kegiatan berlangsung

Disebut juga penilaian formatif = monitoring.

Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaannya kegiatan yang telah dijalankan apakah telah sesuai dengan perencanaan penanggulangan masalah yang disusun.

b. Penilaian setelah program sesuai dilaksanakan.

Disebut juga penilaian sumatif = penilaian akhir program.

Dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.

Dapat diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai atau belum.

4. Perluasan.

Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan dan dapat dilaksanakan dalam 2 cara :

a. Perluasan kuantitatif

Perluasan dengan manambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wialayah setempat maupun pada wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

b. Perluasan kualitatif

Perluasan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegitaan yang telah dilaksanakan sehingga dapat

meningkatkan kepuasan dari masyarakat.

Indikator keberhasilan kegiatan pembinaan pemberdayaan masyarakat1. Adanya kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang mendukung operasionalisasi kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

2. Terbentuk dan berfungsinya kelembagaan untuk pelaksanaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

3. Tersosialisasikannya kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang mendukung operasionalisasi kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

4. Terlaksananya pembinaan teknis dan pendampingan pada petugas kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan kepada Kecamatan.

5. Terselenggaranya upaya peningkatan kapasitas pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan bagi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dan kader.

6. Teralokasinya anggaran yang bersumber dari APBN, APBD atau sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk kegiatan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

7. Adanya UKBM yang aktif melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Sumber

1. Effendi, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 20133. Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Gosyeng Publishing.