tumbuhan paku

Upload: juli-briana-lumban-gaol

Post on 31-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

deskripsi mengenai tumbuhan paku,morfologi pada tu,buhan paku

TRANSCRIPT

Tumbuhan Paku

Tumbuhan Pakuby Azzahra on November 10th ★★★★★ 5.0Mengenal Tumbuhan Paku Manfaat Jenis Siklus Hidup Tumbuhan Paku. Tumbuhan paku merupakan sekumpulan tumbuhan yang punya sistem pembuluh sejati. Apa itu pembuluh sejati? Yakni tanaman yang punya pembuluh kayu dan pembuluh lapis. Namun untuk reproduksi seksualnya, tumbuhan paku tidak menggunakan biji melainkan mempertahankan spora untuk perbanyakan generatif seperti fungi dan lumut. Tumbuhan paku ini sendiri ada di seluruh belahan dunia kecuali darah yang bersalju abadi atau daerah gurun. Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 3.000 jenis tumbuhan paku dari hampir 10.000 tumbuhan paku yang ada. Tumbuhan-tumbuhan paku tumbuh di daerah tropika basah lembap.

Mari kita mengenal tumbuhan paku dengan berbagai manfaat tumbuhan paku, jenis dan contoh tumbuhan paku, siklus hidup tumbuhan paku dan struktur tumbuhan paku serta morfologinya. Berikut penjabaran mengenai tumbuhan paku yang unik ini.

Perkenalan Awal dengan Tumbuhan Paku1. Morfologi Tumbuhan PakuMorfologi / bentuk tumbuhan paku sangat beragam, mulai dari bentuk pohon yakni paku pohon, mengapung di air, berbentuk epifit atau menumpang di tanaman lain, hidrofit, atau berbentuk ental yakni mirip daun namun menggulung. Bentuk daun menggulung inilah yang menjadi ciri khas tumbuhan paku.

2. Struktur Tumbuhan PakuStruktur tumbuhan paku sendiri terdiri atas akar, batang dan daun. Anda bisa melihat gambar struktur tumbuhan paku berikut ini:

3. Siklus Hidup Tumbuhan PakuSiklus hidup tumbuhan paku atau metagenesisnya terdiri atas 2 fase yakni gametofit dan sporofit. Untuk pembuahannya memerlukan bantuan air agar spermatozoid berpindah ke archegonium. Anda dapat melihat gambar siklus hidup tumbuhan paku berikut agar lebih jelas:

Siklus Hidup Tumbuhan Paku

Manfaat Tumbuhan Paku Berdasarkan Jenis dan Contoh

Berbeda contoh dan jenis tumbuhan paku maka berbeda pula manfaat tumbuhan paku ini. Berikut rangkuman beberapa manfaat tumbuhan paku yang bisa kita ketahui:

1. Sebagai tanaman hias. Contoh tumbuhan paku yang dibudidayakan sebagai tanaman hias, antara lain adalah paku tanduk rusa, suplir, paku rane dan paku sarang burung.2. Digunakan sebagai obat-obatan. Contoh tumbuhan paku yang digunakan sebagai penghasil obat-obatan adalah Aspidium sp dan Lycopodium clavatum.3. Sebagai salah satu bahan karangan bunga, Anda pasti sering melihatnya. Tumbuhan paku tersebut bernama Lycopodium cernuum.4. Sebagai bahan untuk pupuk hijau, contoh tumbuhan paku tersebut adalah Azolla piata.5. Sebagai makanan yakni dijadikan sayuran, contohnya adalah semanggi yang punya nama ilmiah Marsilea crenata dan Pteridium aqualium.

Jenis tumbuhan paku sendiri terbagi menjadi 4 subdivisi, yaitu sebagai berikut:-Psilophyta, tumbuhan paku sederhana yang tersebar di daerah subtropis dan tropis.-Lycophyta, tumbuhan paku yang menghasilkan spora tunggal yang bisa menjadi dua spora, maka dari itu disebut juga sebagai tanaman heterospora.-Sphenophyta, tumbuhan paku yang dikenal juga sebagai paku ekor kuda.-Pterodophyta, tumbuhan paku yang punya daun-daun lebih besar ketimbang jenis tumbuhan paku lainnya. Hidup di hutan subtropis dan di daerah tropis.

Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rimpang yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung seperti gagang biola dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu tersusun sebagai daun majemuk.

[sunting] Daur hidup (metagenesis)

Protalium (panah merah) dengan tumbuhan paku muda

Daur hidup tumbuhan paku mengenal metagenesis /pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembap. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.

[sunting] Klasifikasi

Paku laut. Tumbuhan paku adaptif untuk tempat-tempat marginal.

Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Sampai sekarang pun ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog.

Smith et al. (2006)[1] mengajukan revisi yang cukup kuat berdasarkan data morfologi dan molekular. Berdasarkan klasifikasi terbaru ini, Lycophyta (rane, paku kawat, dan Isoetes) merupakan tumbuhan berpembuluh yang pertama kali terpisah dari yang lain, sedangkan paku-pakuan serta tumbuhan berbiji berada pada kelompok lain. Selanjutnya terlihat bahwa semua kormofita berspora yang tersisa tergabung dalam satu kelompok besar, yang layak dikatakan sebagai anggota divisio tumbuhan paku (Pteridophyta). Dari hasil revisi ini juga terlihat bahwa sejumlah paku-pakuan yang dulu dianggap sebagai paku primitif (seperti Psilotum) ternyata lebih dekat berkerabat dengan paku tunjuk langit (Helminthostachys), sementara paku ekor kuda (Equisetum') sama dekatnya dengan paku sejati terhadap Marattia.

Dengan demikian, berdasarkan klasifikasi baru ini, tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Divisio: Lycophytadengan satu kelas: Lycopsida.

Divisio: Pteridophytadengan empat kelas monofiletik:

Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.

Equisetopsida Marattiopsida Polypodiopsida (=Pteridopsida, Filicopsida)

Divisi terakhir ini mencakup semua tumbuhan yang biasa dikenal sebagai paku sejati atau paku benar. Berikut adalah klasifikasi lengkap menurut Smith et al. (2006):

Kelas Psilotopsida

Bangsa Ophioglossales

Suku Ophioglossaceae (termasuk Botrychiaceae, Helminthostachyaceae)

Bangsa Psilotales

Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)

Kelas Equisetopsida [=Sphenopsida]

Bangsa Equisetales

Suku EquisetaceaeKelas Marattiopsida

Bangsa Marattiales

Suku Marattiaceae (termasuk Angiopteridaceae, Christenseniaceae, Danaeaceae, Kaulfussiaceae)

Kelas Polypodiopsida [=Filicopsida, Pteridopsida]

Bangsa Osmundales

Suku OsmundaceaeBangsa Hymenophyllales

Suku Hymenophyllaceae (termasuk Trichomanaceae)

Bangsa Gleicheniales

Suku Gleicheniaceae (termasuk Dicranopteridaceae, Stromatopteridaceae)

Suku Dipteridaceae (termasuk Cheiropleuriaceae)

Suku MatoniaceaeBangsa Schizaeales

Suku LygodiaceaeSuku Anemiaceae (termasuk Mohriaceae)

Suku SchizaeaceaeBangsa Salviniales (paku air)

Suku Marsileaceae (termasuk Pilulariaceae)

Suku Salviniaceae (termasuk Azollaceae)

Bangsa Cyatheales (paku pohon)

Suku ThyrsopteridaceaeSuku LoxomataceaeSuku CulcitaceaeSuku PlagiogyriaceaeSuku CibotiaceaeSuku Cyatheaceae (termasuk Alsophilaceae, Hymenophyllopsidaceae)

Suku Dicksoniaceae (termasuk Lophosoriaceae)

Suku MetaxyaceaeBangsa Polypodiales

Suku Lindsaeaceae (termasuk Cystodiaceae, Lonchitidaceae)

Suku SaccolomataceaeSuku Dennstaedtiaceae (termasuk Hypolepidaceae, Monachosoraceae, Pteridiaceae)

Suku Pteridaceae (termasuk Acrostichaceae, Actiniopteridaceae, Adiantaceae, Anopteraceae, Antrophyaceae, Ceratopteridaceae, Cheilanthaceae, Cryptogrammaceae, Hemionitidaceae, Negripteridaceae, Parkeriaceae, Platyzomataceae, Sinopteridaceae, Taenitidaceae, Vittariaceae)

Suku AspleniaceaeSuku ThelypteridaceaeSuku Woodsiaceae (termasuk Athyriaceae, Cystopteridaceae)

Suku Blechnaceae (termasuk Stenochlaenaceae)

Suku OnocleaceaeSuku Dryopteridaceae (termasuk Aspidiaceae, Bolbitidaceae, Elaphoglossaceae, Hypodematiaceae, Peranemataceae)

Suku Lomariopsidaceae (termasuk NephrolepidaceaeSuku TectariaceaeSuku OleandraceaeSuku DavalliaceaeSuku Polypodiaceae (termasuk Drynariaceae, Grammitidaceae, Gymnogrammitidaceae, Loxogrammaceae, Platyceriaceae, Pleurisoriopsidaceae)