tumbuh kembang anak
DESCRIPTION
tumbuh kembang anakTRANSCRIPT
A. Tumbuh Kembang Anak
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh
bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru.
Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari
konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk
proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang
melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai
prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian-
bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
Tahapan Tumbuh Kembang
Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas :
Ø Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9
minggu sampai lahir),
Ø Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1
tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).
2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas
Ø Masa Sekolah (6-12 tahun)
Ø Masa Remaja (12-18 tahun)
Tahap Tumbuh Kembang Usia 0-6 Tahun
1. Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa
dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan
berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :
a. Fase Embrio.
b. Fase Fetus.
2. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase berikut :
A. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu dimana
terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi semua
sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas dengan
frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut jantung
antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di
bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk
memenuhi kebutuhan gizi.
B. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3
tahap yaitu:
Ø Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan
berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai
700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami
kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
Ø Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat
benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600
g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi
badan tidak mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.
Ø Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga
kali berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450 gram
pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh
gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat
lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan
diperkirakan mencapai 75 cm.
C. Masa Anak (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam pertumbuhan
fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 –
2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga akan
mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan
gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi
taring, sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan
fisik berat badan sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah
mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata
berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar
kepala menjadi sekitar 50 cm.
D. Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2kg/tahun. Tubuh
anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan sistem tubuh mencapai
kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-lain. Tinggi badan bertambah
rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya mengalami
kesulitan untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian pada proses
eliminasi.
Tahap Tumbuh Kembang Usia 6 Tahun Keatas
A. Masa Sekolah (6-12 tahun)
Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12 tahun, sama
dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan
dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memastiki dunia
yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada
dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
B. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini merupakan proses
menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai
adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas seksual
yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa
krisis identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan masa
anak-anak, sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua.
Pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai remaja.
I. Pertumbuhan dan perkembangan embrio manusia dalam kandunganUsia Ciri-ciri 1 bulan (4 minggu)
Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan sebagai suatu saluran sederhana; ada sebuah ekor yang khas; jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.
2 bulan (8 minggu)
Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan bentuk-bentuk tersendiri; tulang mulai dibentuk, sistem pencernaan terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai berfungsi; adanya alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
3 bulan (12 minggu)
Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan telah berkembang baik; alat kelamin luar antara pria dan wanita mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya gerakan-gerakan kecil dari janin.
4 bulan (16 minggu)
Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di seluruh tubuh; kulit berkembang sepenuhnya; sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata, dan rambut kepala; gerakan janin meningkat.
9,5 bulan (38 minggu)
Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak di bawah kulit; menjelang minggu ke-22 janin mulai membuka matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya, terjadi kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi kepala ke bawah sebagai persiapan untuk kelahiran.
II. Pertumbuhan dan perkembangan setelah lahirA. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
1. Ciri-ciri fisikUsia Pertumbuhan Perkembangan
Tinggi Badan
Berat Badan
Motorik Kognitif
0–3 bulan
45–65 cm
3–5 kg Menggerakkan beberapa bagiantubuh seperti tangan, kepala, dan mulai belajar memiringkan tubuh.
Mulai mengenal suara, bentuk benda dan warna.
6–9 bulan
64- 70 cm
7–9 kg Dapat menegakkan kepala, belajar tengkurap sampai dengan duduk (pada usia 8 – 9 bulan), dan memainkan ibu jari kaki.
Mengoceh, sudah mengenal wajahseseorang, bisa membedakansuara, belajar makan dan mengunyah
12–18 bulan
74–81 cm
10–11 kg
Belajar berjalan dan berlari, mulai bermain, dan koordinasimata semakin baik.
Mulai belajar berbicara, mempunyaiketertarikan terhadap jenis-jenis benda, dan mulai muncul rasa ingin tahu.
2–3 tahun
86–96 cm
12–15 kg
Sudah pandai berlari, berolahraga, dan dapat meloncat
Keterampilan tangan mulai membaik,pada usia 3 tahun belajar menggunting kertas, belajarmenyanyi, dan membuat coretansederhana.
4–5 tahun
100–120 cm
16–22 kg
Dapat berdiri pada satu kaki,mulai dapat menari, melakukangerakan olah tubuh, keseimbangantubuh mulai membaik.
Mulai belajar membaca, berhitung,menggambar, mewarnai, dan merangkaikalimat dengan baik.
2. Ciri-ciri PsikologisUsia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)
0-5 tahun
Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung keras kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang banyak. Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan masa anak-anak1. Ciri-ciri fisik
Usia Pertumbuhan PerkembanganTinggi Badan
Berat Badan
Motorik Kognitif
6–8 tahun
120–130 cm
21–27 kg
Mampu meloncati tali setinggi 25 cm, belajar naik sepeda.
Menggambar dengan bentuk proporsional,memakai dan mengancingkanbaju, menulis, lancarmembaca, tangkas dalam berhitung, belajar bahasa asing, belajar memainkan alat musik.
9–10 tahun
131–145 cm
28–33 kg
Melakukan olah raga permainan seperti bulutangkis, sepak bola, tangkas bersepeda.
Pandai menyanyi, mampu membuat sebuah karangan, Menyerappelajaran dengan optimal, mulai belajar berdiskusi dan mengemukakanpendapat.
11–12 tahun
145–152 cm
33–39 kg
Melompat tali sampai di atas 50 cm, meloncat sejauh lebih dari 1 meter, terampil dalam menggunakanperalatan.
Konsentrasi belajar meningkat, mulai belajar bertanggung jawab, senang berpetualang dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis6 – 12 tahun
Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena kemampuan logikanya mulai berkembang.
C. Pertumbuhan dan Perkembangan masa remaja (puber) 1. Ciri-ciri fisik
Perbedaan Laki-laki PerempuanUsia 11 – 16 tahun 10 – 15 tahunCiri khusus
Terjadi mimpi basah Mengalami menstruasi
Ciri – ciri kelamin sekunder
tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dandi sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang.
payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta membesarnya pinggul.
2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri PsikologisKurang lebih usia 10 – 17 tahun
Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan bingung bila adanya perubahan psikis. Tidak mau dibatasi aktivitasnya. Mulai memilih teman yang cocok. Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil. Selalu ingin mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan bentuk fisik. Mulai menghasilkan hormon reproduksi. Alat kelamin mulai berkembang. Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.
PROSES KEPERAWATANA. Pengkajian
1. Biodata klien
Dapat terjadi pada semua orang disemua umur; sering terjadi pada anak usia 12 -13
tahun (70 – 80 %), diatas umur 12 – 13 tahun (5-10 %) dan pada umur 30 – 40
tahun (10-20%). Jenis kelamin: dapat terjadi pada pria dan wanita.
Pekerjaan/lingkungan: berisiko tinggi pada seseorang yang personal hygiene kotor.
2. Keluhan Utama
Biasanya klian datang dengan keluhan perasaan tidak enak badan, pusing demam,
nyeri tekan pada ulu hati, nyeri kepala, lesu dan kurang bersemangat, nafsu makan
berkurang (terutama selama masa inkubasi)
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Kaji tentang penyakit yang pernah dialami oleh klien, baik yang ada
hubungannya dengan saluran cerna atau tidak. Kemudian kaji tentang obat-obatan
yang biasa dikonsumsi oleh klien, dan juga kaji mengenai riwayat alergi pada klien,
apakah alergi terhadap obat-obatan atau makanan.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Kaji mengenai keluhan yang dirasakan oleh klien, misalnya nyeri pada epigastrium,
mual, muntah, peningkatan suhu tubuh, sakit kepala atau pusing, letih atau lesu.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien
atau penyakit gastrointestinal lainnya.
d. Riwayat psikologis
Kaji bagaimana keadaan suasana hati (emosional) klien dan keluarga dalam
menghadapi penyakit yang diderita, biasanya suasana hati klien kurang baik
(gelisah) dan keluarga biasanya cemas.
e. Riwayat sosial ekonomi
Mengkaji kehidupan sosial ekonomi klien, tipe keluarga bagaimana dari segi
ekonomi dan tinggal bersama siapa klien. Bagaimana interaksi klien baik di
kehidupan sosial maupun masyarakat atau selama di rumah sakit.
f. Kebiasaan sehari-hari
Kaji tentang aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan oleh klien sebelum sakit dan
saat sakit. Hai ini berguna dalam perbandingan antara pengobatan dan perawatan
pasien, biasanya mencakup :
- Nutrisi
- Eliminasi
- Pola istirahat/ tidur
- Pola kebersihan
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Bagaimana keadaan klien, apakah letih, lemah atau sakit berat.
b. Tanda vital :
Bagaimana suhu(biasanya hipertermi), nadi, persafasan dan tekanan darah klien
menjadi tidak normal atau terganggu.
c. Kepala
Bagaimana kebersihan kulit kepala, rambut serta bentuk kepala, apakah ada
kelainan atau lesi pada kepala
d. Wajah
Bagaimana bentuk wajah, kulit wajah pucat/tidak.
e. Mata
Bagaimana bentuk mata, keadaan konjungtiva anemis/tidak, sclera ikterik/ tidak,
keadaan pupil, palpebra dan apakah ada gangguan dalam penglihatan
f. Hidung
Bentuk hidung, keadaan bersih/tidak, ada/tidak sekret pada hidung serta cairan yang
keluar, ada sinus/ tidak dan apakah ada gangguan dalam penciuman.
g. Mulut
Bentuk mulut, membran membran mukosa kering/ lembab, lidah kotor/ tidak,
apakah ada kemerahan/ tidak pada lidah, apakah ada gangguan dalam menelan,
apakah ada kesulitan dalam berbicara.
h. Leher
Apakah terjadi pembengkakan kelenjar tyroid, apakah ditemukan distensi vena
jugularis
i. Thoraks
Bagaimana bentuk dada, simetris/tidak, kaji pola pernafasan, apakah ada wheezing,
apakah ada gangguan dalam pernafasan.
j. Abdomen
Bagaimana bentuk abdomen, turgor kulit kering/ tidak, apakah terdapat nyeri tekan
pada abdomen, apakah perut terasa kembung, lakukan pemeriksaan bising usus,
apakah terjadi peningkatan bising usus/tidak.
k. Genitalia
Bagaimana bentuk alat kelamin, distribusi rambut kelamin ,warna rambut kelamin.
Pada laki-laki lihat keadaan penis, apakah ada kelainan/tidak. Pada wanita lihat
keadaan labia minora, biasanya labia minora tertutup oleh labia mayora.
l. Integumen
Kaji warna kulit, integritas kulit utuh/tidak, turgor kulit kering/ tidak, apakah ada
nyeri tekan pada kulit, apakah kulit teraba panas.
m. Ekstremitas atas
Adakah terjadi tremor atau tidak, kelemahan fisik, nyeri otot serta kelainan bentuk.