tumbuh kembang anak

11
Definisi Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangakan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000) Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. 1. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan elektrolit. 2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tibuh yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah lau sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang member cirri tersendiri pada setiap anak. Faktor2 yg mempengaruhhi tumbuh kembang 1. Factor keturunan (herediter) Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan leh kelainan kromosom (contoh : syndrome Down, Syndrom Turner) juga disebabkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai. a. Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda dengan perempuan b. Ras : ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa memiliki karakteristik. 2. Factor lingkungan a. Lingkungan internal

Upload: alvin-ipin

Post on 28-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tumbuh kembang anak

Definisi

Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangakan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000)

Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.

1. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan elektrolit.

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tibuh yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah lau sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang member cirri tersendiri pada setiap anak.

Faktor2 yg mempengaruhhi tumbuh kembang

1. Factor keturunan (herediter)

Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan leh kelainan kromosom (contoh : syndrome Down, Syndrom Turner) juga disebabkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.

a. Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda dengan perempuan

b. Ras : ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.

2. Factor lingkungan

a. Lingkungan internal

1. Intelegensi

Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi rendah.

2. Hormon

Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi pertumbuhan sel inerstitiil testis, memproduksi testosterone dan ovarium, memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan alat reproduksi

Page 2: tumbuh kembang anak

3. Emosi

Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, social, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah.

b. Lingkungan eksternal

1. Kebudayaan

Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.

2. Status social ekonomi

Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang social ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan primernya.

3. Nutrisi

Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan bergizi.

4. Iklim/cuaca

Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.

5. Olahraga/latihan fisik

Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.

6. Posisi anak dalam keluarga

Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.

Ciri2 tumbuh kembang

Menurut Nursalam (2005 : 32-33) menjelaskan bahwa pada umumnya pertumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:

a.       Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan dewasa. Sebagaimana pada usia 2 tahun besar kepala hampir seperempat dari panjang badan keseluruhan, kemudian secara berangsur-angsur proporsinya berkurang.

b.      Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai dengan lepasnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya reflex primitif pada masa bayi, timbulnya tanda seks sekunder, dan perubahan lainnya.

c.       Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditanda dengan adanya masa-masa tertentu yaitu masa pranatal, bayi dan adolesensi, dimana terjadi pertumbuhan cepat. Dan masa prasekolah dan masa sekolah dimana pertumbuhan berlangsung lambat.

Page 3: tumbuh kembang anak

Tahapan tumbuh kembang

Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur dibuahi dan akan berlangsung sampai dewasa.

1. Tahap prenatal

· Masa embrio : mulai konsepsi – 8 minggu

· Masa tengah fetus : 9 minggu – 24 minggu

· Masa fetus lanjut : 24 minggu – lahir

2. Tahap postnatal

· Masa neonatal : lahir – 1 bulan

· Masa bayi awal : 1 bulan – 1 tahun

· Masa bayi lanjut : 1 tahun – 2 tahun

3. Masa anak 2-12 tahun :

· Masa prasekolah : 2 – 6 tahun

· Masa sekolah : 6 – 12 tahun

4. Masa remaja (adolesen) : 10-18 tahun

- Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun

- Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun

- Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun

Priode perkembangan

Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :

1. Periode prenatal

Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembetukan organ

dan system orga anak, selain itu hubungan antara kondisi itu member dampak pada

pertumbuhannya.

2. Periode bayi

Periode ini terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari). Pada periode ini,

pertumbuhan dan perkembangan yang cepata terutama pada aspek kognitif, motorik

dan social.

Page 4: tumbuh kembang anak

3. Periode kanak-kanak awal

Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan prasekolah (3-6 tahun).

Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah.

Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.

4. Periode kanak-kanak pertengahan

Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih

meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.

5. Periode kanak-kanak akhir

Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.

Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas

seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.

Yaitu peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

1.    Pola perkembangan fisik yang terarah Terdiri dari dua prinsip yaitu cephalocaudal dan proximal distal (Wong, 1995)

Cephalocaudal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari kepala yang ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas bawah lengan ,tangan dan kaki

Proximaldistal yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbu tengah, seperti menggerakkan bahu dahulu baru kemudian jari-jari.

2.    Pola perkembangan dari umum ke khusus

Yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks. Misalnya melambaikan tangan kemudian memainkan jari.

3.    Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan. Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembangan selanjutnya. Pada masa ini dibagi menjadi lima tahap yaitu :

      Masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat padaalatdan jaringan tubuh

      Masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan

Page 5: tumbuh kembang anak

      Masa bayi , terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menghindari dari hal yang mengancam dirinya

      Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan

      Masa remaja, terjadi perubahan kearah dewasa sehingga kematangan pada tanda-tanda pubertas 

E. Teori Tumbuh-Kembang Menurut Pakar Keperawatan

1.    Teori Tumbuh Kembang Sidmund FreudSidmund Freud terkenal sebagai pengganti teori alam bawah sadar dan pakar psikoanalisis. Tapi kita sering lupa bahwa Freud lah yang menekankan pentingnya arti perkembangan psikososial pada anak. Dasar psikaonalisis yang dilakukannya adalah untuk menelusuri akar gangguan jiwa yang dialami penderita jauh kemasa anak, bahkan kemasa bayi. Freud membagi perkembangan menjadi 5 tahap, yang secara berurut dapat dilalui oleh setiap individu dalam perkembangan menuju kedewasaan.

      Fase OralDisebut fase oral karena dalam fase ini anak mendapat kenikmatan dan kepuasan berbagai pengalaman sekitar mulutnya. Fase oral mencakup tahun pertama kehidupan ketika anak sangat tergantung dan tidak berdaya. Ia perlu dilindungi agar mendapat rasa aman. Dasar perkembangan mental sangat tergangtung dari hubungan ibu – anak pada fase ini.

      Fase AnalFase kedua ini berlangsung pada umur 1-3 tahun. Pada fase ini anak menunjukkan sifat ke-AKU-annya. Sikapnya sangat narsistik dan egoistic. Ia pun mulai belajar kenal tubuhnya sendiri dan mendapatkan kepuasan dari pengalaman. Suatu tugas penting dalam yang lain dalam fase ini adalah perkembangan pembicaraan dan bahasa

       Fase FalikFase falik antara umur 3-12 tahun. Fase ini dibagi 2 yaitu fase oediopal antara 3-6 tahun dan fase laten antara 6-12 tahun. Fase oediopal denagn pengenalan akan bagian tubuhnya umur 3 tahun. Disini anak mulai belajar menyesuaiakan diri dengan hukum masyarakat.sedangkan anak pasca oediopal lebih suka berkelompok dengan anak sejenis.

      Fase LatenResolusi konflik oediopal ini menandai permulaan fase laten yang terentang 7-12 tahun, untuk kemudian anak masuk ke permulaan masa pubertas. Periode ini merupakan integrasi, yang bercirikan anak harus berhadapan dengan berbagai tuntutan dan hubungan denagn dunia dewasa. 

      Fase GenitalDengan selesainya fase laten, maka sampailah anak pada fase terakhir dalam perkembangannya. Dalam fase ini si anak menghadapi persoalan yang kompleks. Kesulitan sering timbul pada fase ini disebabkan karena si anak belum dapat menyelesaikan fase sebelumnya dengan tuntas.

Page 6: tumbuh kembang anak

3.         Teori Tumbuh Kembang Menurut PiagetPiaget adalah pakar terkemuka dalam bidang teori perkembangan kognitif. Seperti juga Freud, Piaget melihat bahwa perkembangan itu mulai dari suatu orientasi yang egosentrik, kemudian makin meluas dan akhirnya memasuki dunia sosial. Piaget membagi perkembangan menjadi empat fase:

      Fase Sensori-motor (0-2 tahun)Seorang anak mempunyai sifat yang sangat egosentrik dan sangat terpusat pada diri sendiri. Oleh karena itu kebutuhan pada fase ini bersifat fisik, fungsi ini menyebabkan si anak cepat menguasainya dan dibekali dengan keterampilan tersebut melangkah ke fase berikutnya.

      Fase Pra-operasional (2-7 tahun)Fase ini dibagi menjadi dua, yaitu fase para konseptual dan fase intuitif. Fase pra konseptual (2-4 tahun). Disini anak mulai mengembangkan kemampuan bahasa yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan bermasyarakat dengan dunia kecilnya. Fase intuitif (4-7 tahun) anak makin mampu bermasyarakat namun ia belum dapat berfikir secara timbal balik. Ia banyak memperhatikan dan meniru perilaku orang dewasa.

      Fase Operasional Konkrit (7-11 tahun)Pengalaman dan kemampuan yang diperoleh pada fase sebelumnya menjadi mantap. Ia mulai belajar untuk menyesuaikan diri dengan teman-temannyadan belajar menerima pendapat yang berbeda dari pendapatnya sendiri.

      Fase Operasional Formal (11-16 tahun)Pada fase akhir ini kemampuan berfikir anak akan mencapai taraf kemampuan berfikir orang dewasa. Tercapainya kemampuan ini memungkinkan remaja untuk masuk ke dalam dunia pendidikan yang lebih kompleks, yaitu dunia pendidikan tinggi.

Dari tiga teori berkembang tersebut diatas, yaitu teori Freud, Erikson, dan Piaget, maka kita dapat melihat bagaimana para pakar tersebut mempelajari perkembangan anak dari sudut yang berbeda namun semuanya sepeandapat bahwa:

1.    Perkembanagn suatu proses yang diatur dan berurutan, yang dimulai dari beberapa hal sederhana, dan terus berkembang menjadi semakin kompleks.

2.    Timbulnya gangguan jiwa disebabkan oleh adanya kegagalan disalah satu fase untuk menyelesaikan suatu tugas perkembangan tertentu.

3.    Adanya kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dari pihak anak sendiri.

G. SKRINING DAN PENGAWASAN TUMBUH KEMBANGPengawasan tumbuh kembang anak dilakukan secara kontinue dengan pencatatan yang baik dimulai sejak dalam kandungan (Ante Natal Care) secara teratur dan pengawasan terutama anak balita.

         Untuk pertumbuhan anak dengan pengukuran BB dan TB menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).

         Untuk perkembangan anak dengan menggunakan DDST (Denver Development Screening Test).

Page 7: tumbuh kembang anak

Sedangkan tahap-tahap penilaian perkembangan anak yaitu :         Anamnesis         Skrining gangguan perkembangan anak         Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak         Evaluasi bicara dan bahasa anak         Pemeriksaan fisik

Perkembangan dan tumbuh kembang anak perlu kita pantau secara terus menerus. Dengan memperhatikan tumbuh kembangnya kita berharap dapat mengetahuinya secara dini kelainan pada anak kita sehingga langkah-langkah antisipatif lebih cepat kita ambil. Anak yang cedas adalah harapan setiap orang tua. Orang tua selalu berharap agar anaknya dapat tumbuh sehat. Berikut 7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui

1.      Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.  Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan berbicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.

2.      Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.

3.      Sindrom Down. Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang lebih. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.

4.      Perawakan pendek. Penyababnya dapat karena variasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.

5.      Gangguan autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.

6.      Retardasi mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah ( IQ<70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

7.      Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbuh kembang dan lingkungan

Page 8: tumbuh kembang anak

2. Kurang pengetahuan orang tua b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangananak.3. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak4. Potensial peningkatan keteraturan perilaku bayiF. PERENCANAAN1. Dx 1Intervensia. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasib. Lindungi kaki anak dengansandal/sepatuc. Beri makan yang aman untuk usia anakd. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan2. Dx 2Intervensia. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi.b. Bantu ibu/orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbangyang dilewati anak dengan masa pertumbuhan dan perkembangan.c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak3. Dx 3a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuaiumur.b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikanc. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetapmemantau pertumbuhan dan perkembangan anak.4. Dx 4a. Jelaskan keputuhan perkembangan bayi seperti stimulasi (visual,pendengaran, vestibular, taktil, olfaktorius, gustatorius), periode keterjagaan,kebutuhan tidur.b. Jelaskan pengaruh stress lingkungan yang berlebihan pada bayi- Beri daftar tanda tentang stress dari bayi mereka- Ajarkan untuk menghentikan sitmulasi jika bayi memperlihatkan tanda stress- Saat memberi intervensi perkembangan: lakukan hanya bila bayi sedangterjaga, jika memungkinkan perlihatkan pada orang tua contoh ketika bayimereka terjaga dan tidak terjaga, mulai dengan satu stimuli setiap kali(sentuhan, suara), lakukan intervensi dalam waktu singkat, tingkatkanintervensi berdasarkan isyarat bayi, lakukan intervensi yang sering,c. Lakukan penyuluhan kesehatan dan rujukan bila diperlukan- Jelaskan bahwa intervensi perkembangan akan berubah dengan sejalan denganberkembangnya anak. Rujuk ke keterlambatan pertumbuhan danperkembangan untuk kebutuhan perkembangan yang spesifik sesuai golongan

Page 9: tumbuh kembang anak

usia.- Beri orang tua data sumber untuk mendapatkan bantuan di rumah.G. EVALUASI1. Dx 1Bayi bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan lingkunganrumah, keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang amandirumah.2. Dx 2Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan perkembangan anak.3. Dx 3Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya daninformasi yang diberikan.4. Dx 4Bayi akan terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sesuai dengangolongan usia.DAFTAR PUSTAKACarpenito,Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta:EGCSoetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGCWong,Donna L.2003.Pedoman Klinis Keperawatan Pediatri.Jakarta:EGC