tulisan 1 pancasila sebagai dasar negara
TRANSCRIPT
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 1
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 2
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Penyusun :
Cecilia Pingkan
112 115 97
2 EA 27
Ekonomi / Manajemen
Universitas Gunadarma
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 3
DAFTAR ISI
Cover 2
Daftar Isi 3
Kata Pengantar 5
Tulisan 1
Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang Pancasila sebagai dasar Negara 6
2. Rumusan masalah 7
3. Tujuan 7
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
1. Pengertian Pancasila secara Etimologis 8
2. Pengertian Pancasila secara Historis 9
3. Pengertian Pancasila secara Terminologis 9
B. Pancasila sebagai dasar Negara 10
C. Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar Negara 12
D. Makna-makna Sila Pancasila 12
E. Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara 13
F. Pancasila di era reformasi 14
G. Tujuan Reformasi 15
H. Syarat-syarat reformasi 16
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 4
I. Hasil reformasi 16
J. Masa reformasi (1999-sekarang) 17
K. Reformasi ditengah satu abad kebangkitan Nasional 18
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan 20
Referensi 20
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 5
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Saya panjtakan kepata Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan Rahmat-Nya Saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan waktu
yang tepat.
Berikut ini Saya mempersembahkan sebuah makalah dengan Judul “Pancasila
Sebagai Dasar Negara” yang menurut saya dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca untuk mempelajari dasar Negara Indonesia.
Saya sebagai penulis mohon maaf bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan
ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau terdapat kesalahan pada penulisan.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah dengan penuh rasa terimakasih dan
semoga makalah ini memberikan manfaat yang besar untuk para pembaca.
Bekasi, April 2013
Penulis
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 6
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang Pancasila Sebagai dasar Negara
Pada zaman kemerdekaan dahulu, para pejuang kemerdekaan sangat menunggu-
nunggu tercapainya kemerdekaan. Mereka melakukan perjuangan yang keras dan
penuh pengorbanan. Proklamasi kemerdekaan adalah puncak perjuangan mereka.
Walaupun kita dapat melihat bahwa proklamasi kemerdekaan sebenarnya hanya
pintu gerbang yang menghubungkan alam penjajahan ke dalam alam kebebasan.
Setelah proklamasi kemerdekaan masih ada pekerjaan berat yang menunggu, yaitu
pembangunan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang dirumuskan dalam
Pembukaan UUD 1945.
Generasi penerus bangsa saat ini merupakan pelaksana cita-cita pahlawan, yang
ditunjuk sebagai generasi penerus saat ini adalah generasi muda di zaman ini.
Generasi saat ini harus memiliki tekad dan semangat dalam diri generasi penerus
bangsa, dan bukan mudah terbawa arus yang sudah mulai memasuki sendi-sendi
kehidupan generasi muda.
Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten komunisme,
terorisme, dan fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi
bangsa Indonesia. Pada saat ini bangsa Indonesia semakin banyak yang
menggunakan suku bangsa atau kelompok-kelompok, yaitu ketika bangsa ini
kembali dicoba oleh pengaruh Negara asing yang di kotak-kotakam oleh konflik
vertical maupun konflik horizontal antar sesama anak bangsa yang mengarah ke
disintegrasi nasional.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 7
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia merupakan karya besar bangsa
Indonesia dan merupakan lambing ideology bangsa Indonesia yang setingkat
dengan ideologi besar di dunia lainnya. Bangsa Indonesia menggunakan Pancasila
sebagai pedoman hidip dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pancasila juga dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pemerintah.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tohoh perumusan pancasila
yaitu : Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dapat di
kemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan
kisruh politik di Indonesia, pertama karena secara intristik dalam Pancasila itu
mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berabrti dia menetang
toleransi.
Dengan demikian Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia bertujuan agar warga
Negara Indonesia menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa
yang telah di lakukan oleh pahlawan khususnya mereka yang telah berjuang unuk
kemerdekaan Indonesia.
2. Rumusan Masalah
Pengertian Pancasila
Pancasila sebagai dasar Negara
Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar Negara
Makna-makna Sila Pancasila
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila di era reformasi
3. Tujuan
Makalah ini Saya buat bertujuan untuk menyelesaikan tugas saya dan memberikan
sedikit informasi tentang Pancasila yang di anggap menjadi dasar Negara bangsa
Indonesia.
Semoga makalah ini juga memberikan manfaat untuk para pembaca dan
memberikan sedikit gambaran tentang Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 8
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PANCASILA
Pengertian Pancasila sebagai dasar Negara diperoleh dari alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 dan juga dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966
yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi
dasar Negara Republik Indonesia.
Pengertian Pancasila memiliki pengertian yang luas baik dari kedudukannya,
serta dilihat secara etimologis, historis dan lain-lain. Adapun beberapa
pengertian Pancasila, yaitu :
1. Pengertian Pancasila Secara Etimologis
Secara etimologis istilah “Pancasila” yang berasal dari bahasa Sansekerta.
Menurut Moh. Yammin, dalam bahasa Sansekerta Pancasila memiliki dua
macam arti secara leksikal, yaitu :
“Panca” artinya lima
“syila” artinya batu sendi, alas atau dasar
“syiila” artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh.
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa
Jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas, oleh
karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah
istilah “Pancasyila” dengan vocal i pendek yang memiliki makna leksikal
“berbatu sandi lima” atau secara harafiah “dasar yang memiliki lima unsur”.
Adapun istilah “Pancasyiila” dengan huruf Dewanagari “i” bermakna lima
(5) aturan tingkah laku yang penting.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 9
2. Pengertian Pancasila Secara Historis
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato dengan teks mengenai
rumusan Pancasila sebagai dasar Negara. Pada tanggal 17 Agustus 1945
Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan, kemudian pada tanggal 18 Agustus
1945 disahkannya UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya
terdapat rumusan 5 prinsip sebagai dasar Negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itu Pancasila menjadi Bahasa yang umum. Walaupun pada alinea ke
4 Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah Pancasila namun dasar Negara
RI adalah disebut istilah Pancasila. Hal ini didasarkan interprestasi (penjabaran)
historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar Negara.
3. Pancasila Secara Terminologis
Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara Republik
Indonesia untuk melengkapi alat-alat perlengkapan Negara PPKI mengadakan
sidang. Pada tanggal 18 Agustus 1945 berhasil mengesahkan UUD 1945 dimana
di dalam Pembukaan yang terdiri dari empat alinea didalamnya tercantum
Rumusan Pancasila.
Adapun UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan
Pasal-Pasal UUD 1945 yangberisi 37 Pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri dari
4 Pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri dari 2 Ayat (4P dan 2T).
Adapun Rumusan Pancasila tersebut sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai
dasar Negara RI, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat
Indonesia.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 10
Perlu diketahu bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945, diadakan sidang PPKI
yang membahas tentang pergantian sila pertama dari Pancasila yang tercantum
dalam UUD 1945. Dalam sidang tersebut, Drs. Mohammad Hatta mengusulkan
perubahan kata “Ketuhanan dengan Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”, menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Usulan tersebut berdasarkan desakan dari tokoh-tokoh Indonesia Timur yang
keberatan dengan rumusan yang ada di Piagam Jakarta. Mereka mengancam
akan mengundurkan diri dari Negara RI dan membentuk Negara apabila tidak
diubah.
Untuk menghindari terjadinya keragaman, baik dalam rumusan atau
pembacaan, maupun dalam pengucapan sila-sila Pancasila, Presden Soeharto
mengeluarkan instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 tentang Urutan Pancasila
sebagai Dasar Negara dan juga diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS No.
XXI/MPRS/1966.
B. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pengertian Pancasila sebagai dasar Negara diperoleh dari alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 dan juga tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni
1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi
dasar Negara Republik Indonesia.
Inilah sifat dasar pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar
Negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Penetapan Pancasila
sebagai dasar Negara itu memberikan pengertian bahwa Negara Indonesia
adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa Negara harus tunduk
kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-
undangan. Menurut, Kirdi Dipoyudo menjelaskan ; “Negara Pancasila adalah
suatu Negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan
untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua
warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 11
masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan
mewujudkan kesejahteraannya lahir dan batin selengkap mungkin, memajukan
kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”
Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang
bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila
dalam kesatuan yang utuh dan bulat dai Pancasila kehilangan esensinya sebagai
dasar Negara.
Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang
bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat
diantitesiskan satu sama lain.
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada 1945, melainkan melalui proses
panjang yang didasari oleh perjuangan bangsa Indonesia serta melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain Pancasila tetap berakar pada kepribadian dan
gagasan bangsa Indonesia sendiri. Kedudukan Pancasila sering disebut sebagai
Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara. Pancasila merupakan suatu dasar
nilai serta norma untuk mengatur Pemerintahan Negara atau merupakan suatu
dasar penyelenggaraan Negara, terutama segala perundang-undangan
termasuk proses reformasi dalam bidang dewasa ini, dijabarkan dari nilai-nilai
Pancasila.
Oleh karena itu, Pancasila merupakan sumber hokum dasar nasional. Dalam
hal ini, Pancasila merupakan sumber kaidah hokum Negara yang konstitusional
mengatur Negara republik Indonesia beserta seluruh unsure-unsurnya yaitu
rakyat, wilayah serta pemerintahan Negara.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 12
C. FUNGSI POKOK PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia mempunyai beberapa fungsi pokok,
yaitu :
1. Pancasila dasar Negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang
pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum.
2. Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya
3. Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam
mencari kebenaran
D. MAKNA – MAKNA SILA PANCASILA
1. Makna dan arti Sila KeTuhanan Yang Maha Esa
Yang artinya pengakuan atas Keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam
beserta isinya. Oleh karena itu manusia yang beriman harus taat kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Makna dan Arti Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Manusia mempunyai derajat yang sama dihadapan hokum. Sejalan
dengan sifat universal bahwa kemanusiaan itu dimiliki oleh semua
bangsa, maka hal itupun kita terapkan dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
3. Makna dan Arti Sila Persatuan Indonesia
Hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika
persatuan Indonesia,dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini,
maka disebut nasionalisme.
4. Makna dan Arti Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-
keputusan yang diambil secara bulat. Kebijaksanaan ini merupakan
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 13
suatu prinsip bahwa yang diputuskan ini memang bermanfaat bagi
kepetingan rakyat.
.
5. Makna dan Arti Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang
lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila dan memberikan sesuatu
kepada orang lain sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang merata
bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
E. NILAI – NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara menjadikan setiap tingkah laku dan
setiap pengambilan keputusan para penyelenggara Negara dan pelaksana
pemerintah harus selalu berpedoman pada Pancasila, dan tetap memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur serta memegang teguh cita-cita moral
bangsa. Pancasila sebagai sumber nilai merupakan cita-cita moral luhur yang
meliputi suasana kejiwaan dan watak dari bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan
berbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia, maka Pancasila juga sebagai paradigm
pembangunan, mempunyai arti bahwa Pancasila sebagai sumber nilai, sebagai
dasar, arah dan tujuan dari proses pembangunan.
Agar selalu dilaksanakan demi kesejahteraan umat manusia dengan rasa
nasionalisme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa sebagai bagian dari
umat manusia di dunia. Pembangunan di segala bidang selalu mendasarkan
pada nila-nilai Pancasila.
1. Di bidang politik misalnya, Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan
politik, dan dalam praktiknya menghindarkan praktik-praktik politik tak
bermoral dan tak bermartabat sebagai bangsa yang memiliki cita-cita moral
dan budi pekerti yang luhur.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 14
2. Di bidang Hukum, dalam setiap perumusan peraturan perundang-
undangan nasional yang harus selalu memperhatikan dan menampung
aspirasi rakyat. Hukum atau peraturan perundang-undangan yang dibentuk
haruslah merupakan cerminan nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan dan
keadilan.
3. Di bidang Sosial Budaya, Pembangunan senantiasa mendasarkan pada nilai
yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
beradab. Sehingga dalam proses pembangunan haruslah selalu mengangkat
nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri sebagai nilai dasar yaitu
nilai-nilai Pancasila.
4. Di bidang Ekonomi, pembangunan ekonomi yang berdasarkan atas nilai-
nilai Pancasila selalu mendasarkan pada nilai kemanusiaan, artinya
pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan umat manusia.
F. PANCASILA DI ERA REFORMASI
Bangsa Indonesia telah mengalami momen sejarah baru, yaitu Reformasi.
Reformasi terjadi tepat sekitar tahun 1998, setelah pergantian pemerintahan
masa Orde Baru yang sebelumnya telah berlangsung selama kurang 32 tahun
silam.
Gerakan reformasi terjadi sebagai akhibat krisis yang bersifat multidimensi yang
menyangkut segenap bidang kegidupan, baik politik, ekonomi, social, budaya
maupun keamanan dan ketertiban yang saat itu masyarakat mengalami
kehidupan yang sangat menderita, tertekan, dan tidak berdaya.
Gerakan reformasi yang di perkasai oleh mahasiswayang selanjutnya
melibatkan lembaga social masyarakat, yang akhirnya menyangkut seluruh
lapisan masyarakat.
Arah dan tujuan Reformasi yang utama adalah untuk menanggulangi dan
menghilangkan secara bertahap dan terus-menerus krisis yang berkepanjangan
serta menata kembali ke arah kondisi yang lebih baik atas system
ketatanegaraan Republik Indonesia yang telah hancur menuju Indonesia baru.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 15
Reformasi berasal dari kata “reformation” dengan kata dasar “reform” yang
memiliki arti perbaikan, pembaharuan, memperbaiki dan menjadi lebih baik.
Reformasi di Indonesia diartikan melakuan perubahan kea rah yang lebih baik
dengan cara menata ulang hal-hal yang telah menyimpang dan tidak sesuai lagi
dengan kondisi dan struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Secara historis telah kami pahami bersama bahwa para pendiri Negara telah
menentukan suatu asa, sumber nilai serta sumber norma yang fudenmental dari
Negara Indonesia yaitu Pancasila, yang bersumber dari apa yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri nilai-nilai yang merupakan pandangan hidup sehari-
hari bangsa Indonesia.
G. TUJUAN REFORMASI
Adapun tujuan Reformasi adalah :
1. Melakukan perubahan secara serius dan bertahap untuk menemukan nilai-
nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Menata kembali seluruh struktur ketatanegaraan termasuk perundangan
dan konsultasi menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita seluruh
masyarakat bangsa.
3. Melakukan perbaikan di segenap bidang kehidupan baik politik, ekonomi,
sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
4. Menghapus dan menghilangkan cara hidup dan kebiasaan dalam
masyarakat yang tidak sesuai dengan tuntutan reformasi, seperti KKN,
kekuasaan sewenang-wenang dan penyelewengan yang lain.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 16
H. SYARAT – SYARAT REFORMASI
Adapun Syarat – syarat suatu kondisi Reformasi adalah :
1. Telah terjadi suatu penyimpangan dan penyelewengan dalam pelaksanaan
kehidupan di bidang ketataanegaraan termasuk dalam perundang-
undangan dan hukum.
2. Penyelenggaraan Negara telah menggunakan kewenangannya secara
semena-mena/otoriter di luar etika kenegaraan melalui tindakan-tindakan
yang sangat merugikan dan menekan kehidupan rakyat keseluruhan.
3. Semakin melemahnya kondisi kehidupan ekonomi seluruh warga
masyarakat bangsa akibat krisis multidimensi yang berkepanjangan dan
terus-menerus.
4. Perlunya langksh-langkah penyelamatan dalam segenap bidang kehidupan
yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak.
5. Reformasi harus menggunakan landasan kerohanian berupa falsafah dasar
Negara Pancasila.
I. HASIL REFORMASI
Reformasi memang hal yang tidak mudah dalam pencapaiannya. Selama
jangka waktu lebih dari lima tahun masa reformasi telah menjadi tiga kali
pergantian Presiden. Pemilihan pencalonan Presiden berikutnya akan dipilih
melalui sistem ketatanegaraan yang baru yang dilakukan secara langsung oleh
rakyat berdasarkan hati nurani para rakyat.
Esensi system demokrasi merupakan konteks kekuasaan oleh semua partai
politik secara jujur dan terbuka. System dan proses tersebut disertai berlakunya
hak-hak sipil, seperti kebebasan, hak asasi, persamaan dan lain-lain.
Dalam reformasi harus bersikap terbuka, baik pemerintahan maupun
pendukungnya dari berbagai gerakan dan aktivis masyarakat dalam arti
bertindak jujur, rendah hati dan bersama- sama belajar tekun melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan ruang public yang dihadirkan lebih luar
oleh reformasi.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 17
J. MASA REFORMASI (1999-SEKARANG)
Banyak skandal korupsi dan kasus pelecehan seksual merupakan bentuk nyata
bahwa DPR tidak lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Bahkan Mantan Ketua MPR-RI, Amin Rais mengatakan DPR seakarang hanya
merupakan stempel pemerintah karena tidak bias melakukan fungsi
pengawasannya demi membela kepentingan rakyat. Hal ini tercermin dari
ketidakmampuannnya DPR dalam mengkritisi kebijakan pemerinatah yang
terbilang tidak pro-rakyat seperti kkenaikan BBBM, kasus lumpur Lapindo, dan
masih banyak kasus lainnya.
Selain itu, DPR masih menyisakan pekerjaan yaitu belum terselesaikannya
pembahasan beberapa undang-undang. Buruknya kinerja DPR pada era
reformasi membuat rakyat sangat tidak puas terhadap para anggota legislatif.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya aksi demonstrasi yang menentang
kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak dikritisi oleh DPR. Banyaknya
judicial review yang diajukan oleh masyarakat dalam menuntut keabsahan
undang-undang yang dibuat oleh DPR saat ini juga mencerminkan bahwa
produk hukum yang dihaasilkan mereka tidak memuaskan rakyat.
Dalam konsep Trias Politica, DPR berperan sebagai lembaga legislatif yang
berfungsi untuk membuat undang-undang dan mengawasi jalannya
pelaksanaan undang-undang yang dilakukan oleh pemerintah sebagai lembaga
eksekutif. Fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik apabila DPR dapat
melakukan tindakan kritis atas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. Sedangkan fungsi legislasi dapat
dikatakan berjalan dengan baik apabila produk hukum yang dikeluarkan oleh
DPR dapat memenuhi aspirasi dan kepentingan seluruh rakyat.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 18
K. REFORMASI DI TENGAH SATU ABAD KEBANGKITAN NASIONAL
Dalam 14 (empat belas) tahun masa reformasi dan dalam masa ratusan tahun
Kebangkitan Nasional, yang harus kirta waspadai dan selalu ingat adalah
semangat yang ada pada jiwa bangsa. Semangat kebangkitan nasional dirasa
telah menurun, bahkan khususnya dalam membina nation and character
building yang dapat dikatakan sangat melemah.
Pada hal ini yang arti sesungguhnya kebangkitan nasional RI adalah detik-detik
bangsa Indonesia memiliki rasa soladaritas yang tinggi, rasa persatuan, kesatuan
yang kuat dalam menegakkan menjaga ddan memelihara nation and character
building bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penghormatan kepada sejarah kebangkitan nasional dalam berbagai periode
bentuk pemerintahan diantaranya adalah pemerintahan zaman Orde Lama
yang masih terdominasi dengan masa konsolidasi kemerdekaan RI dengan
banyak penyimpangan seperi Nasakom dan pengangkatan jabatan presiden
seumur hidup. Kemudian di masa Ore Baru dengan berbagai macam
pembangunan disamping banyaknya ketimpangan seperti pemutusan
kekuasaan, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Berikutnya dalam masa
Reformasi dengan banyaknya perubahan dalam system demokrasi,
transparansi, liberialisme ekonomi, otonomi daerah yang meningkatkan
perubahan system ketatanegaraan, perubahan UUD, pemilihan presiden secara
langsung oleh rakyat, dan sebagainya.
Namun dengan jiwa patriotisme, cinta tanah air dan cinta bangsa dan seluruh
lapisan masyarakat Indonesia agar bangkit dan berjuang kembali demi bangsa
dan Negara. Pada dasarnya bangsa Indonesia dalah bangsa yang
berkepribadian dan memiliki semangat kebersamaan yang tinggi, seperti yang
telah dilakukan oleh pendahulu kita, yakni Founding Father and Founding
Mother, sebab bangsa Indonesia adalah bangsa yang tidak mudah dipecah-
belah dan didikte oleh siapapun (Negara manapun).
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 19
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki cita-cita bangsa yang mandiri,
baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Oleh karena itu, kita harus bangkit kembali melanjutkan cita-cita reformasi
dengan berlandaskan pada jiwa kebangkitan nasional yang telah lahir
semenjak tahun-tahun yang lalu.
Pancasila Sebagai Dasar Negara // Cecilia Pingkan 20
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengertian pancasila sebagai dasar Negara terdapat pada alinea ke-empat
Pembukaan UUD 1945. Pancasila memiliki artian yang luas baik dari
kedudukannya, maupun dilihat secara etimologis, historis, ataupiun yang lai-
lain.
Secara Etimologis pancasila berasal dari bahasa Sansekerta.
Secara Historis ketika disahkannya UUD 1945 di dalamnya terdapat rumusan 5
prinsip sebagai dasar Negara yang diberi nama Pancasila.
Rumusan Pancasila inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai
dasar Negara RI, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat
Indonesia.
Negara Pancasila adalah suatu Negara yang didirikan, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan
martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang
adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia,
mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir dan batin
selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir
batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial)
REFERENSI
DR. Kaelan, M.S, 2004, Pendidikan Pancasila. Paradigma, Yogyakarta
AA Nurdiaman, Pendidikan Kewarganegaraan, Pribumi Mekar; 2007
Mochlisin, Pendidikan Kewarganegaraan, Katalog dalam terbitan (KDT), 2007
Lukman Surya Saputra, Pendidikan Kewarganegaraan VIII, Setia Purna,
Bandung, 2007