tujuan pendidikan pkn
DESCRIPTION
tujuan dari pendidikan kewarganegaraanTRANSCRIPT
![Page 1: Tujuan Pendidikan PKN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/55cf8f0e550346703b987f3a/html5/thumbnails/1.jpg)
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu program pendidikan atau
mata pelajaran yang wajib dimuat dalam kurikulum di setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh pasal 37 ayat (1) dan (2) Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sedangkan mengenai pengertian PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) itu sendiri
dapat kita peroleh dalam Penjelasan Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat (2) dikemukakan bahwa : “Pendidikan
kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga
negara dengan negara serta pendidikan pendidikan pendahuluan bela negara agar
menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara”.
B. Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan mencakup:
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa
mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi
warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan
bertanggung jawab.
Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya
dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
![Page 2: Tujuan Pendidikan PKN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/55cf8f0e550346703b987f3a/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Menurut UU No 20 Tahun 2003
a. Secara Umum
Secara umum, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan akan harus ajeg dan
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana
ditetapkan dalam UU Nomor . 20 Tahun 2003 pasal 3 sebagai
berikut :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
b. Secara Khusus
Secara khusus, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan sebagai berikut :
“Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”.
Penjelasan UU No, 20/2003 pasal 37 ayat 1.
Tujuan-tujuan tersebut selanjutnya akan harus dioperasionalkan melalui
kejelasan tujuan kurikuler dan harus nampak dalam sosok program dan pola
pembelajarannya. Tujuan kurikuler tersebut selanjutnya harus dijabarkan ke dalam
tujuan pembelajaran yang bersifat khusus dan operasional dengan memperhatikan
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator-indikatornya dalam silabus.
D. Fungsi Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian integral dari sistem Pendidikan
Nasional. Oleh karena itu secara umum fungsi perannya akan harus ajeg dan
mendukung keberhasilan fungsi Pendidikan Nasional sebagaimana ditetapkan
dalam pasal 3 UU Sisdikdas yang telah dikemukakan di atas, yakni bahwa
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Bila kita cermati tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan,
maka secara tersirat berfungsi sebagai pendidikan nilai, moral dan norma (afektif),
sebagai pendidikan politik, dan sebagai pendidikan keilmuan.