tujuan - fti.uajm.ac.id bisnis dan manajemen/12 motivasi...lingkungan kerja atau kuliah seperti apa...
TRANSCRIPT
Tri Suswanto Saptadi
http://trisaptadi.uajm.ac.id
Tujuan Mengetahui peran motivasi dan kepemimpinan
dalam organisasi, khususnya dalam fungsipengarahan.
Mengetahui konsep-konsep yang terkait dengan teorimotivasi dan kaitannya dengan perilaku tenaga kerjadalam organisasi.
Mengetahui konsep-konsep mengenaikepemimpinan dan kaitannya dengan perilakumanajer dan bawhan dalam organisasi.
Mengetahui isu-isu kontemporer seputar motivasidan kepemimpinan dalam organisasi dan perusahaan
5/28/2012 2nts/pmb/tiuajmks
Pertanyaan DiskusiMotivasi apa yang menyebabkan Anda
memilih untuk bekerja atau kuliah?
Kemampuan apa yang Anda miliki saat ini untuk dapat mengikuti kuliah atau bekerja dan mewujudkan cita-cita Anda?
Lingkungan kerja atau kuliah seperti apa yang ada sekarang dan yang Anda harapkan kedepan?
5/28/2012 nts/pmb/tiuajmks 3
2 Konsep Penting Fungsi Pengarahan pada Individu
Motivasi
Kepemimpinan
5/28/2012 4nts/pmb/tiuajmks
Pengertian MotivasiFrench and Raven :
Motivasi adalah …sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of forces that cause people to behave in certain ways.
5/28/2012 5nts/pmb/tiuajmks
Faktor Penentu Kinerja (Griffin)
Motivasi (Motivation)
Kemampuan (Ability)
Lingkungan Pekerjaan(Work Environment)
5/28/2012 6nts/pmb/tiuajmks
Motivasi sebagai Pendorong IndividuKebutuhan
atau
Kesenjangan
Kebutuhan
Pencarian Jalan
Keluar bagi
memenuhi dan
memuaskan
kebutuhan
Pilihan Perilaku
untuk memenuhi
dan memuaskan
kebutuhan
Penentuan
kebutuhan di masa
yang akan datang
dan pencarian bagi
cara pemenuhannya
Evaluasi atas
Pemuasan
Kebutuhan
5/28/2012 7nts/pmb/tiuajmks
Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory,
pendekatan relasi manusia atau human relation model
pendekatan sumber daya manusia atau human resources model.
5/28/2012 8nts/pmb/tiuajmks
Pendekatan Tradisional Pendekatan Relasi Manusia Pendekatan SDM
A S U M S I
1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu
yang tidak disukai oleh setiap orang
karena merupakan sebuah beban.
2. Apa yang seseorang lakukan tidak lebih
penting dari apa yang dapat diperoleh
oleh seseorang karena melakukan hal
tersebut
3. Hanya sedikit orang yang mau dan mampu
mengerjakan pekerjaan yang kreatif,
inovatif, dan penuh tantangan
1. Pada dasarnya manusia ingin dianggap
penting dan berguna
2. Manusia ingin merasa dimiliki dan diakui
eksistensinya secara individual dalam
lingkungan sosial
3. Perasaan sebagaimana yang disebutkan
dalam asumsi 1 dan 2 adalah lebih
penting daripada kompensasi berupa
uang.
1. Pekerjaan pada dasarnya bukan merupakan
sesuatu yang tidak disukai. Para pekerja
ingin memberikan kontribusi terhadap
suatu tujuan yang memberikan manfaat.
2. Hampir semua orang pada dasarnya dapat
melakukan sesuatu yang kreatif, inovatif,
dan penuh tantangan daripada sekedar
menjalankan tugas yang diperintahkan
pada mereka.
KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN
1. Manajer harus memberi perintah dan
mengawasi bawahan dalam setiap
pekerjaan
2.Manajer harus menerjemahkan pekerjaan
kedalam bentuk perintah yang
sederhana, spesifik, dan jelas agar
mudah untuk dikerjakan oleh bawahan
3. Manajer harus membuat jadual pekerjaan
secara rutin dan rinci dan
mengkordinasikannya setiap saat.
1. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana
dimana para pekerja menganggap dirinya
penting dan bermanfaat bagi perusahaan.
2. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi
usulan dari bawahan dan memastikan
bahwa para pekerja selalu mendapatkan
informasi terkini mengenai pekerjaan
3. Manajer perlu memberikan kesempatan kepada
para pekerja untuk melakukan inisiatif dan
kemandirian dalam setiap pekerjaan
1. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh
sumber daya manusia didayagunakan dan
dimanfaatkan secara optimal.
2. Manajer perlu mewujudkan suasana pekerjaan
yang dapat mendorong seluruh sumber
daya manusia bekerja berdasarkan
kemampuannya masing-masing.
3. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi dari
para pekerja dalam hal bekerja,
berinisiatif, dan melakukan pekerjaan
secara mandiri.
HARAPAN
1. Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika
upahnya memadai dan manajer bertindak
adil
2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas dan
para pekerja diawasi secara ketat, maka
para pekerja akan mampu bekerja sesuai
dengan standar
1. Adanya transparansi informasi yang memadai
antara atasan dan bawahan serta
keterlibatan para pekerja dalam berbagai
keputusan akan memuaskan kebutuhan
para pekerja untuk diperhatikan dan
dianggap penting serta berguna.
2. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja untuk
dianggap penting dan berguna akan
meningkatkan moral dan semangat para
pekerja dan pada akhirnya para pekerja
akan bersedia untuk bekerja sama
1. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam
berbagai hal yang terkait dengan
pekerjaan akan menyebabkan
terjadinya peningkatan kinerja dan
efisiensi.
2. Kepuasan kerja akan terwujud melalui
berbagai hasil positif yang dapat
ditunjukkan oleh para pekerja dalam
setiap kesempatan.
5 Perspektif Kontemporer mengenai Motivasi Perspektif kebutuhan (Need perspectives)
Perspektif keseimbangan dan keadilan (equity perspectives)
Perspektif pengharapan (expectancy perspectives)
Perspektif penguatan (reinforcement perspectives)
Perspektif penyusunan tujuan (Goal Setting Theory)
5/28/2012 10nts/pmb/tiuajmks
Perspektif kebutuhan (Need perspectives) mengenai Motivasi
Teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) dariAbraham Maslow
Teori ERG dari Clayton Alderfer
Teori tiga kebutuhan dari Atkinson danMcClelland
Teori dua faktor (Two-Factor Theory) dariFrederich Herzberg
5/28/2012 11nts/pmb/tiuajmks
Hirarki Kebutuhan (Maslow)
Contoh dalam
Organisasi
Contoh secara
Umum
Upah Minimum
Rencana pasca Pensiun
Teman Sekerja
Jabatan tertentu
Pekerjaan yang
MenantangPrestasi
Status
Persahabatan
Kestabilan
Makanan
Kebutuhan
Fisik
Sosial
Penghargaan
Aktualisasi
Diri
Keamanan
5/28/2012 12nts/pmb/tiuajmks
Teori ERG dari Alderfer
Fisik
Sosial
Penghargaan
Aktualisasi
Diri
Keamanan
GROWTH
Needs
RELATEDNESS
Needs
EXISTENCE
Needs
Tingkatan Kebutuhan
dari MaslowTeori ERG dari
Alderfer
5/28/2012 13nts/pmb/tiuajmks
Teori 3 kebutuhan Atkinson dan McClelland
Kebutuhan
Manusia
Kebutuhan
untuk
Berprestasi
(N-Ach)
Kebutuhan
untuk Berafiliasi
(N-Aff)
Kebutuhan akan
Kekuasaan
(N-Pow)
5/28/2012 14nts/pmb/tiuajmks
Teori Dua Faktor dari HerzbergMotivating Factors
kesempatan untuk berprestasi(achievement) pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition) kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility) kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement
and growth)
Hygiene Factors kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil
(company policy and administration) supervisi yang memadai (supervision) keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision) kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition) gaji atau upah yang layak (salary) hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers) adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life) hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates) kejelasan status pekerjaan (job status) masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
5/28/2012 15nts/pmb/tiuajmks
Perspektif Keseimbangan dan Keadilan mengenai Motivasi (Equity Theory)
Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input dan Job Rewards
Job Inputs:
Usaha
Kemampuan
Keahlian
Loyalitas
Waktu
Kompetensi
Job Rewards:
Upah
Kepastian dan
Keamanan Kerja
Benefit
Peluang Karir
Status
Peluang Promosi
5/28/2012 16nts/pmb/tiuajmks
Perspektif Pengharapan mengenai Motivasi 4 asumsi dasar (Nadler & Lawler) Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari
berbagai faktor individu dan berbagai faktor lingkungan
Perilaku individu dalam organisasi senantiasaditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiapindividu.
Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapandan tujuan.
Masing-masing individu cenderung akan berperilakuberdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkaitdengan harapan mereka
5/28/2012 17nts/pmb/tiuajmks
3 komponen utamadalam Perspektif Pengharapan pengharapan terhadap hasil yang akan diperoleh
(outcome-performance expectancy)
dorongan terhadap motivasi (valence)
pengharapan akan usaha yang perlu dilakukan (effort-performance expectancy)
5/28/2012 18nts/pmb/tiuajmks
Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik
Harapan Atas
Penghargaan
Intrinsik
Contoh : Puas atas
pekerjaan, kepercayaan
diri, dll
Ekstrinsik
Contoh: Bonus,
Promosi, Pujian, dll
5/28/2012 19nts/pmb/tiuajmks
Perspektif Penguatan mengenai Motivasi Kerangka Pikir BF Skinner
Stimulan Respon
Perlakuan
yang
diterima
Respon
Selanjutnya
5/28/2012 20nts/pmb/tiuajmks
Modifikasi Perilaku penguatan positif (positive reinforcement)
pembelajaran melalui penghindaran terhadap sesuatu (avoidance learning)
pengecualian atau peniadaan (extinction)
hukuman (punishment)
5/28/2012 21nts/pmb/tiuajmks
Perspektif Penyusunan Tujuan mengenai Motivasi
Menyangkut tingkat keterlibatan anggota dalam penyusunan dan penentuan tujuan organisasi
Anggota yang bertipe-X cenderung kurang dilibatkan dalam penyusunan tujuan, sedangkan yang bertipe-Y cenderung untuk lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan. (Kerangka McGregor)
5/28/2012 22nts/pmb/tiuajmks
Konsep Dasar Kepemimpinan Pengertian Kepemimpinan
proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktifitas yang harus dilakukan
Konsep mengenai Kepemimpinan (Griffin)
Kepemimpinan sebagai proses
Kepemimpinan sebagai atribut
5/28/2012 23nts/pmb/tiuajmks
Perbedaan Manajemen dan KepemimpinanKEGIATAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
Penyusunan rencana Perencanaan dan Penganggaran.
Penentuan rencana spesifik dari
kegiatan untuk pencapaian tujuan serta
mengalokasikan segala sumber
daya yang dibutuhkan.
Penentuan Arah Kegiatan.
Menyusun visi atau tujuan jangka
panjang yang akan diraih oleh
organisasi serta strategi perubahan
yang harus dilakukan.
Membangun relasi
antar manusia
atau kelompok
kerja untuk
merealisasikan
rencana
Pengorganisasian dan Penempatan
SDM. Menyusun struktur organisasi,
prosedur kerja, tanggung jawab dari
setiap bagian organisasi serta metode
Implementasi
Mengkomunikasikan visi kepada
orang-orang serta membangun
kerjasama dengan orang-orang yang
siap untuk mewujudkan visi
secara bersama-sama
Implementasi Rencana Pengawasan dan Pemecahan Masalah.
Pada tahap implementasi tugas
manajemen adalah melakukan
pengawasan dan pengendalian atas
berbagai kendala yang mungkin
ditemui.
Memotivasi dan Memberikan
inspirasi. Peran yang dilakukan
pada saat implementasi adalah
memotivasi orang-orang yang telah
sepakat bekerjasama untuk
melakukan implementasi dari apa
yang telah dibangun sebagai upaya
pencapaian visi.
Hasil yang diperoleh Sesuatu yang telah diperkirakan atau
telah
ditargetkan sebelumnya.
Suatu perubahan yang akan
mendukung pencapaian visi.
Keterlibatan 4 aspek dalam Kepemimpinan pengikut (followers)
perbedaan kekuasaan (distribution of powers) antara pemimpin dan pengikut
penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi (power to influence),
nilai yang dibangun(leadership value)
5/28/2012 25nts/pmb/tiuajmks
Pendekatan mengenai Kepemimpinan Pendekatan Personal
(Personal Traits of Leadership Approach)
Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)
Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach)
5/28/2012 26nts/pmb/tiuajmks
Pendekatan Personal mengenai Kepemimpinan
Pemimpin dan Bukan Pemimpin
Pemimpin Efektif dan Pemimpin Tidak Efektif
5/28/2012 27nts/pmb/tiuajmks
Pendekatan Perilakumengenai Kepemimpinan
Fokus dari Pendekatan Perilaku :
Fungsi-fungsi Kepemimpinan(leadership functions)
Gaya Kepemimpinan(leadership styles)
5/28/2012 28nts/pmb/tiuajmks
2 Fungsi Kepemimpinan fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan
(task-related functions)
fungsi yang terkait dengan hubungan sosial ataupemeliharaan kelompok(group-maintanance functions)
5/28/2012 29nts/pmb/tiuajmks
Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan
(task-oriented or job-style)
Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawaiatau orang-orang(employee-oriented style)
5/28/2012 30nts/pmb/tiuajmks
Studi Ohio mengenai Gaya Kepemimpinan
Tinggi
Tinggi
Rendah
Orientasi
Pekerjaan
Rendah dan
Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi
Pekerjaan
dan Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi
Pekerjaan dan
Orientasi
Pekerja Rendah
Orientasi
Pekerjaan Tinggi
dan Orientasi
Pekerja Rendah
Orientasi
Pekerja
(Consideration)
Orientasi Pekerjaan
(Initiating Structure)
5/28/2012 31nts/pmb/tiuajmks
Managerial Grid Improvished Management atau gaya manajemen 1.1
Country Club Management atau gaya manajemen 1.9
Middle of the Road Management atau gaya manajemen 5.5
Authority Compliance atau gaya manajemen 9.1
Team Management atau gaya manajemen 9.9
5/28/2012 32nts/pmb/tiuajmks
Pendekatan Kontingensi mengenai Kepemimpinan
model kepemimpinan situasional dari Hersey-Blanchard
model LPC dari Fiedler
model jalan tujuan dari Evans-House
5/28/2012 33nts/pmb/tiuajmks
Model Kepempinan Situasional
Relationship
Behavior
(Memberikan
Dukungan)
Task Behavior
(Memberikan Panduan)
High
High High
Relatioh
ship and
Low
Task3
High
Task
and High
Relation
ship2
Low
Low
Relation
ship and
Low
Task4
Low
Relation
ship and
High
Task1
Low High
5/28/2012 34nts/pmb/tiuajmks
Model LPC
Faktor Kontingensi Situasi yang dihadapi
Relasi Pimpinan-Bawahan Baik Buruk
Stuktur Pekerjaan/Tugas Tinggi Rendah Tinggi Rendah
Peran/Posisi Kekuasaan Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah
Kecenderungan Situasi Kondusif Cukup Kondusif Tidak Kondusif
Perilaku Pemimpin yang Ideal Orientasi
Pekerjaan
Orientasi pada relasi
sosial/orang-orang
Orientasi
Pekerjaan
5/28/2012 35nts/pmb/tiuajmks
3 faktor kontingensi yang perlu dipertimbangkan dalam model LPC :
relasi pemimpin-bawahan (leader-member relation)
struktur pekerjaan(task-structure),
peran kekuasaan (power position)
5/28/2012 36nts/pmb/tiuajmks
Model Jalan Tujuan (Path-Goal Theory) 2 hal yang perlu diperhatikan
Perilaku Pemimpin
Faktor Situasi
4 Tipe Kepemimpinan
Pemimpin Direktif
Pemimpin Suportif
Pemimpin Partisipatif
Pemimpin Prestatif
5/28/2012 37nts/pmb/tiuajmks
Model Vroom-Yetton-Jago Authocratic Style ( AI & AII)
Consultative Style (CI & CII)
One-Group Style (GII)
5/28/2012 38nts/pmb/tiuajmks
Model Vroom-Yetton-JagoTipe Keputusan Pengertian
AI Manajer membuat keputusan sendiri
AII Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi
keputusan diambil sendiri oleh manajer. Bawahan tidak
selalu harus mengetahui informasi mengenai situasi yang
dihadapi.
CI Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual,
dan bertanya mengenai berbagai informasi dan evaluasi
dari mereka. Akan tetapi anajer mengambil keputusan
sendiri.
CII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk
mendiskusikan berbagai hal menyangkut situasi yang
dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil keputusan.
GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk
mendiskusikan berbagai hal yang menyangkut situasi yang
dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim.
Pendekatan Lain mengenai Kepemimpinan
Pendekatan Substitusi
Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan Transformatif
5/28/2012 40nts/pmb/tiuajmks