tugas wawancara royal music
TRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
“WAWANCARA USAHAWAN ROYAL MUSIK PURWOKERTO”
Oleh:
Fitrianis Kharisma G1B010026
Imasworo Nur Himmah G1B010027
Trisumadya Aditya G1B010031
Riza Widyatami G1B010032
Taufiq Wahyu H. G1B010034
Dicky Dwi Anggoro G1B010042
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2012
![Page 2: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia hiburan sejak zaman dahulu selalu digandrungi banyak orang mulai dari anak-
anak hingga orang dewasa serta oleh semua kalangan. Hal ini disebabkan setiap orang butuh
hiburan yang dapat melepaskan sejenak kepenatan hidup mereka. Salah satu dunia hiburan
yang selalu diminati adalah dunia musik. Musik merupakan salah satu cabang seni yang paling
banyak dibutuhkan manusia sebab hampir setiap kegiatan manusia selalu menyertakan musik
di dalamnya. Oleh sebab itu, tidak heran apabila hingga saat ini industri musik di seluruh dunia
semakin maju sebab musik tidak akan pernah mati atau akan selalu ada peminatnya di seluruh
penjuru dunia, termasuk musik tradisional.
Dalam masyarakat Indonesia sendiri, industri musik cukup berkembang, terutama
karena makin besarnya minat orang tua dan kaum muda untuk memelajari alat musik atau
berolah vokal. Akan tetapi, sudah menjadi fakta bahwa mereka yang piawai memainkan alat
musik atau bernyanyi belum tentu bisa menjadi guru yang baik, terutama bila mereka harus
menghadapi murid dengan karakteristik dan latar belakang yang berlainan.
Tingginya minat masyarakat dalam hal bermusik, khususnya remaja, dapat dilihat
dengan banyak lahirnya band-band baru yang meramaikan program-program musik dihampir
seluruh stasiun televisi. Keadaan ini merangsang anak-anak muda yang belum bisa atau belum
mahir dalam bermusik untuk belajar memainkan alat musik. Namun, animo masyarakat untuk
bisa belajar musik tidak bisa tersalurkan secara maksimal, disebabkan karena belum
tersedianya tempat untuk belajar musik yang memiliki guru yang piawai dalam bermusik, serta
memiliki peralatan yang lengkap.
Untuk memulai membuka usaha kursus musik, diperlukan juga fasilitas-fasilitas
penunjang yang memadai, seperti peralatan musik yang lengkap, serta peralatan audio lain
yang dibutuhkan, sehingga dibutuhkan modal yang besar untuk memulai bisnis ini. namun
apabila belum memiliki modal yang mencukupi, bisa dimulai dengan membuka les private, yang
hanya membutuhkan sedikit modal tetapi dibutuhkan skill atau kemampuan yang tinggi, karena
kita harus secara langsung turun atau mengajari langsung kepada siswa kita.
![Page 3: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/3.jpg)
B. Permasalahan
1. Apa yang mendorong untuk membuka usaha tersebut ?
2. Bagaimana proses manajemen pada bisnis kursus tersebut agar bisnis tersebut
dapat berkembang ?
![Page 4: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Profil Wirausahawan dan Bidang Usahanya
Industri musik kini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wirausahawan. Semakin besar minat
masyarakat terhadap musik menjadikan industri musik semakin menjanjikan dan memiliki
prospek yang besar kedepannya. Salah satunya adalah sekolah musik. Suryani Budi, seorang
wanita berusaia 68 tahun ini mendirikan sekolah musik Royal yang berlokasi di jalan Letjen S
Parman 531 Purwokerto. Royal Musik ini sudah didirikan sejak 1980dan telah mendapatkan
sertifikasi dari Associated Board of Royal School of Music (ABRSM) London pada tahun 1998.
Kurikulum di Royal Music ini berdasarkan International Standard dari ABRSM, sehingga kualitas
dari pengajaran di Royal Music ini tidak di ragukan lagi. Sekolah musik Royal selain berlokasi di
Jalan Letjen S Parman juga membuka cabang di Jalan Situmpur yang mana pemiliknya adalah
putri dari Suryani Budi. Adapun tujuan dari dibukanya cabang selain untuk mengembangkan
bisnis juga agar masyarakat luas lebih mengenal Royal Music dan mudah untuk dijangkau.
Guru atau pengajar musik di Royal Music profesional yang mengajarkan berbagai spesialiasasi
alat musik seperti piano, biola, gitar, drum, keyboard dan lain-lain. Sejauh ini bisnis di sekolah
Royal Music sangat menjanjikan, dengan kini memiliki sekitar 300 murid.
2. Motivasi dan Tujuan Bisnis
Hal yang membuat Suryani Budi mendirikan sekolah musik adalah passion. Ia sudah
menggeluti bidang musik khususnya piano semenjak masih berumur 4 tahun. Pada tahun 1980
sekolah musik di Purwokerto masih jarang, dengan melihat adanya peluang bisnis maka
sekolah musik ini didirikan. Itulah yang memotivasinya untuk mendirikan Royal Music. Tak
semata-mata berorientasi pada bisnis, Suryani Budi bertujuan untuk mengenalkan musik dan
mengembangkan generasi muda dalam bidang musik. Selain itu ia termotivasi agar anaknya
mengikuti jejaknya dalam bidang musik.
3. Cara Mendapatkan Ide-ide Usaha
Ide awal dalam mendirikan usaha ini adalah Suryani Budi melihat adik-adiknya yang telah
sukses mendirikan sekolah musik bahkan diberbagai negara seperti Hongkong, New York, dan
lain-lain. Hal tersebut memunculkan ide untuk mendirikan sekolah musiknya sendiri. Selain
untuk sebagai bisnis juga dengan mendirikan musik, Suryani Budi dapat mengembangkan serta
menyalurkan jiwa seninya untuk ditularkan pada orang lain. Apalagi dengan semakin
![Page 5: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/5.jpg)
meningkatnya minat masyarakat untuk belajar musik, dari usia dini hingga orang dewasa. Para
orangtua pun kini sudah semakin tertarik untuk memberi bekal kemampuan bermusik pada
anak-anaknya dimana musik memang unsur yang penting dalam seni, serta dengan belajar
musik secara tidak langgsung dapat meningkatkan kecerdasan anak karena antara otak kanan
dan otak kiri diasah secara seimbang.
4. Cara Mengatasi Kegagalan Usaha
Saat awal mendirikan usaha sekolah musik, Suryani Budi sempat merasa takut dalam
menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Tantangan tersebut antara lain susah mencari
pengajar yang profesional untuk sekolah musiknya. Selain itu, pernah pada awal didirikannya
Royal Musik jumlah dari peserta atau murid tidak menanjak dalam periode tertentu. Langkah-
langkah yang ditempuh Suryani Budi untuk mengatasi kegagalan-kegagalan itu adalah dengan
kegigihan dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan bisnis ini. Misalnya dalam mengatasi
sulitnya mendapatkan tenaga pengajar yang profesional, selagi mencari, Suryani Budi turun
tangan langgsung dalam mengajar muridnya hingga Ia mendapatkan tenaga pengajar yang
professional. Kegagalan untuk jumlah murid yang statis dan tidak menanjak, Ia mengatasinya
dengan menyebarkan informasi dan iklan melalui berbagai media secara gencar tanpa
mengenal lelah, hingga akhirnya kini Royal Music telah memiliki sekitar 300 murid yang belajar
musik disana. Bahkan lulusan Royal Music sudah tidak diragukan lagi kemampuannya, dengan
ujian berdasarkan ABRSM membuat lulusannya sukses dalam bidang musik.
5. Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis dimulai dari bisnis keluarga, karena sebagian besar anggota
keluarga dari wirausahawan tersebut bergelut dalam bidang sekolah musik. Pendirian
sekolah musik royal di Purwokerto sejak awal sudah mendapatkan ijin langsung dari sekolah
musik yang ada di London. Awalnya, bisnis sekolah musik Royal Purwokerto hanya berisikan
satu pengajar yaitu wirausahawan tersebut yang merupakan pengajar piano klasik, namun
lama kelamaan sekolah musik Royal mempunyai banyak pengajar dengan berbagai alat
musik yang beragam seperti drum, biola, gitar dan yang lainnya.
6. Cara mengatasi Persaingan Bisnis
Menurut hasil wawancara dengan wirausahawan, wirausahawan tersebut selalu
menganggap bahwa tidak ada persaingan yang dia rasakan dalam menjalankan bisnis
![Page 6: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/6.jpg)
sekolah musik. Alasannya, dalam sekolah musik itu sama seperti dalam sistem
pembelajaran di sekolah seperti biasanya, wirausahawan tersebut mengatakan bahwa dalam
memberikan ilmu yang baik dan bermanfaat kepada muridnya bukanlah sebuah hal yang
nantinya bisa disebut sebagai persaingan dengan sekolah musik lainnya. Namun untuk
terus meningkatkan kualitas dari sekolah musik Royal sendiri, wirausahawan mengaku terus
melakukan berbagai inovasi.
7. Pemasaran dan Promosi Produk dan Jasa
Setiap tahunnya sekolah musik Royal mengadakan sebuah konser musik untuk para
muridnya yang belajar di sekolah tersebut. Pertunjukan atau konser musik itu sendiri
dilakukan guna mempromosikan dan memasarkan kepada masyarakat tentang sekolah
musik royal. Di dalam konser tersebut para murid menampilkan kemampuannya dalam
bermain alat musik dan memadu padankan semua permainan alat musik sesuai dengan alat
musiknya sendiri. Konser yang dilakukan setiap tahunnya ini dihadiri langsung oleh pihak
dari London, Inggris yang merupakan pihak pemberi ijin pendirian sekolah musik Royal.
Melalui konser yang dilakukan, diharapkan masyarakat menjadi tertarik dan ingin bersekolah
musik di Royal. Saat konser berlangsung, biasanya Royal mengundang awak media untuk
meliput konser tersebut, sehingga konser tersebut juga bisa dipromosikan ke masyarakat
luas.
8. Customer Sevice
Royal music memiliki fasilitas yang membuat customer atau muridnya merasa
nyaman. Ruang kursus berukuran 3x4m yang dilengkapi dengan AC disetiap ruangannya.
Terdapat 6 ruang kursus biasa dan sebuah studio musik yang nyaman. Disetiap ruangan
tersedia piano yang akan digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar. Tersedia juga
keyboard dan drum yang diletakkan di studio musik khusus untuk peserta les drum.
Royal music merupakan suatu tempat kursus musik yang mengajarkan muridnya
secara private. Seorang pengajar hanya akan mengajar satu orang murid selama 45 menit
disetiap kali kursus. Hal ini tentunya sangat memudahkan murid untuk berkonsentrasi dalam
belajar. Murid akan merasa lebih dekat dengan pengajar dan mudah berkomunikasi dengan
pengajar.
Terdapat 10 orang pengajar termasuk Ibu Suryani Budi. Para pengajar merpakan
pengajar yang profesional dan ahli di bidang masing- masing yaitu piano, biola, gitar,
keyboard, drum dan theory of music. Pengajar telah memiliki sertificate ataupun ijazah dari
![Page 7: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/7.jpg)
institusi music terkemuka dan diakui, dengan demikian maka service yang diberikan tidak
perlu diragukan lagi.
9. Kepedulian Wirausaha terhadap Masyarakat
Ibu Suryani Budi sangat peduli dengan musik sehingga setiap tahunnya ia
menyelenggarakan konser yang dapat disaksikan oleh masyarakat umum sehingga mereka
merasa terhibur dan dapat melepaskan sejenak beban pikiran mereka. Bentuk kepedulian
yang lainnya adalah ia tidak mematok harga pasti bagi siswa yang mengikuti kursus.
Beberapa siswa yang kurang mampu mendapatkan potongan hingga 50% biaya kursus tiap
bulannya. Dengan demikian maka siswa akan dapat tetap mengasah kemampuannya dalam
bermusik dan juga mengurangi beban orangtua mereka.
10. Cita- cita Wirausahawan Kedepannya
Cita- cita atau impian dari Ibu Suryani tidaklah berlebihan. Beliau mengatakan bahwa
beliau sudah tua dan apa yang ingin dicapai sebelumnya sudah terlaksana. Keinginan
terakhir dari Ibu Budi adalah membuat anak- anaknya melanjutkan usahanya ini di bidang
musik. Hal ini tidak berlebihan karena bagaikan pepatah Buah jatuh tidak akan jauh dari
pohonnya. Anak dan cucu dari Ibu Budi juga merupakan ahli di bidang musik khususnya
piano.
Keinginannya sebenarnya sudah mulai terwujud yaitu melalui salah satu anak beliau
yang memutuskan untuk membuka cabang Royal Music 2 yang berlokasi di belakang Moro.
Namun, walaupun demikian Ibu Budi tetap berharap kelak anak dan keturunannya dapat
meneruskan usahanya terus menerus.
![Page 8: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dunia bisnis dapat dijalani dengan tekad yang kuat serta kemampuan untuk
terus maju tanpa mempedulikan setiap masalah yang ada. Karena dengan adanya
setiap hambatan atau tantangan justru menjadikan suatu usaha menjadi lebih waspada
terhadap terjadinya sebuah kegagalan sehingga menjadikan suatu usaha untuk terus
berinovasi agar dapat bersaing dan tetap berdiri dalam situasi dan kondisi seperti
apapun. Dalam usaha yang dijalani oleh ibu Suryani Budi di bidang Musik sangat
memberikan prospek yang baik karena di Purwokerto sendiri sekolah-sekolah musik
jarang ditemukan. Sehingga dengan adanya Royal Musik dapat menjadikan suatu bisnis
yang menjanjikan dalam segi financial keluarga Ibu Suryani sendiri, disamping itu saat
ini banyak sekali orang-orang yang berminat untuk menginjakkan kakinya di dunia musik
karena ingin mengembangkan bakat di dunia musik ataupun ingin sukses dalam dunia
musik yaitu dengan cara mengikuti pelatihan musik yang diberikan oleh Royal Music ini.
B. Saran
1. Menambah pengajar yang profesional untuk sekolah musiknya agar kualitas royal
musik lebih tinggi dalam memberikan keterampilan bermusik bagi murid.
2. Mengembangkan cabang-cabang dari royal musik di berbagai di daerah agar lebih
memudahkan orang-orang untuk dapat mengembangkan bakat bermusiknya serta
menambah pemasukan bagi royal musik.
3. Mengembangkan inovasi-inovasi dalam bidang Musik, seperti menambah pelatihan
dalam bermain musik yang lain yang belum ada.
4. Memberikan beasiswa bagi murid yang kurang mampu dan murid-murid yang
berbakat dalam bermusik.
5. Lebih luas dalam mempromosikan Royal Musik baik lewat iklan di televisi, majalah
maupun Radio agar semakin banyak orang yang tau dan mendaftar di Royal musik.
6. Mengikuti perkembangan zaman, dengan memperhatikan teknik-teknik mengajar
agar tidak tertinggal dengan usaha musik lainnya.
![Page 9: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/9.jpg)
LAMPIRAN :
Pewawancara : “Selamat siang Ibu, kami dari kelompok Keriwarusahaan ingin mewawancarai
ibu untuk tugas Kewirausahaan itu sendiri, apakah ibu bersedia untuk kami
wawancarai?”
Narasumber : “ya saya bersedia.”
Pewawancara : “Terima kasih,baiklah jika ibu sudah bersedia untuk kami wawancarai,kami
akan langsung mulai dari pertanyaan kami ibu.”
Narasumber : “iya silahkan”
Pewawancara : “Ibu boleh tau profil dari ibu sendriri, mungkin ibu bisa menjelaskan nama ibu
dan sebagainya tentang diri ibu sendiri”
Narasumber : “Saya bernama Suryani Budi dan usaha saya di Sekolah Musik Royal, saya
memegang usaha Musik ini 1980 saya coba unutk mengelola musik ini, dan
diterima oleh A.B RSM London, 1998.”
Pewawancara :”Boleh tau umur ibu sekarang berapa?”
Narasumber : “Umur saya 68 tahun”
Pewawancara : “Berarti bidang usahanya ini bidang musik ya bu?”
Narasumber : “Ya saya usaha dari bidang music”
Pewawancara : “Mungkin memang ibu punya background musik sebelumnya, belajarnya di
bidang musik dari kecil atau gimana ibu?”
Narasumber : “Saya belajar sejak 4th,,jadi skill saya di musik, makanya saya mau usaha saya
di bidang musik”
Pewawancara : “Sebenarnya apa sih motivasi ibu sendiri dan tujuan ibu mendirikan sekolah
musik sendiri untuk seperti apa kedepannya”
Narasumber : “Sebenarnya motivasi saya karena saya sendiri juga hobi dan saya juga
mengingat anak-anak saya juga tujuannya kebidang musik ini agar bisa
melanjutkan usaha-usaha di bidang musik ini jadi saya terus di bidang musik
kerjanya”.
![Page 10: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/10.jpg)
Pewawancara : “Untuk cara mendapatkan ide-ide dari bisnis ibu sendiri gitu di bidang musik ini
khususnya itu bagaimana bu?”
Narasumber : “Ide-idenya saya dapat dari adik-adik saya karena kami sekeluarga juga suka
musik jadi saya ambil dari adik saya yang di Hongkong juga dan adik saya di
New York juga di sekolah musik jadi saya ambil ide-ide mereka yang baik-baik
saya ambil”
Pewawancara : “Ibu kalau boleh tau cara memulai usahanya itu waktu awal mendirikan sekolah
musik ini gimana ya bu?”
Narasumber : “Waktu pertama awal saya agak takut ya membuka sekolah musik, saya ambil
dulu murid yang masih kecil saya coba saya didik kemudian ternyata murid-
murid tersebut berhasil sementara itu saya hanya mempunyai beberapa murid
sekitar 20 murid ternyata mereka-mereka berhasil 75% berhasil jadi saya terus
mulai memperbesar lagi melanjutkan lagi sampai sekarang”
Pewawancara : “Waktu itu awalnya hanya 1 jenis alat musik atau memang sejak awal sudah
ada berapa ibu?”
Narasumber : “Memang waktu itu saya hanya nglatih piano, jadi saya hanya satu bidang saja
yang saya pegang tapi karena kami agak besar meluas untuk sekolah ini jadi
syaa mengamnbil asistren untuk murid untuk mengajar yang lain lagi seperti
biola, gitar drum, keyboard sedangkan saya sendiri hanya memegang piano.”
Pewawancara : “Kan kalau dalam suatu bisnis kadang-kadang ada kegagalan. Pernah ga sih
ibu pernah mengalami kegagalan untuk bisnis musik ini?”
Narasumber : “Oya pasti ya, kalau semua usahawan pasti semua ada kegagalannya.jadi yang
pertama yang waktu saya mengajar itu akan menuju sekolah musik itu saya
mengalami kegagalan. Kegagalannya ya itu kesusahan mencari asisten dan lagi
murid juga ga bisa menanjak keluar masuk hanya segitu aja. Lah itu yang
kegagalan saya disitu.”
Pewawancara : “Untuk mengatasi kegagalan tersebut, ibu cara-caranya seperti apa ya bu
sehingga bisa lanjut sampai sekarang?”
![Page 11: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/11.jpg)
Narasumber : “Saya terus terangnya tidak putus asa, jadi misal asisten saya berhenti jadi
saya yang meneruskan sendiri secara perlahan-lahan akhirnya bisa berjalan
lancar juga.”
Pewawancara : “Ibu, kalau boleh tau awal dari membuka usaha ini sampai saat ini promosi-
promosi seperti apa yang dilakukan untuk mempromosikan usaha ini.”
Narasumber : “Saya seringnya menampilkan anak-anak saya dikonsep gitu untuk penampilan
dan juga ke biasanya itu dari jurnalis itu dateng kesini untuk mewawancarai
murid-murid saya. Jadi saya disitu promosinya.”
Pewawancara : “Berarti melalui media-media seperti media cetak seperti koran gitu ya bu?”
Narasumber : “Iya betul itu”
Pewawancara : “Nah untuk customer service sendiri untuk usaha ibu itu kebanyakan yang les
atau sekolah disini sekitar umur berapa ya bu?”
Narasumber : “Murid saya ada yang mulai dari umur 3,5 th sampaipun sampai umur 60 ada.
Jadinya untuksemua umur pernah les disini.”
Pewawancara : “Berarti banyak yang ingin belajar musik ya bu?”
Narasumber : “Banyak yang ingin belajar musik, soalnya kalau di bidang musik sebetul-
betulnya itu bukan dari bakat, kalau bakat itu sebetulnya 1%, dan 99% adalah
kemauan. Jadi jangan menilainya dari bakat saja.”
Pewawancara : “Kalau bentuk kepedulian ibu kepada masyarakat dari usaha ini itu seperti apa
ya bu?”
Narasumber : “Kepedulian saya kepada masyarakat itu memang musik itu mahal ya, karena
saya dulu belajar musik juga mahal tapi kepedulian saya ada beberapa anak-
anak banyak yang banyak kendala ekonomi ya saya bantu”.
Pewawancara : “Selain itu ibu juga mengadakan konser-konser sehingga masyarakat bisa
menikmati musik lebih jauh. Kira-kira konsernya itu dilaksanakan setiap tahun
atau seperti apa ya bu?”
![Page 12: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/12.jpg)
Narasumber : “Yang sudah-sudah itu dilaksanakan setiap tahun, tapi karena saat ini banyak
murid jadi kita ambil 2-3 tahun, tapi saya akan ulang lagi untuk saya coba setiap
tahun”.
Pewawancara : “Untuk itu setiap tahun ajaran itu berapa banyak muridnya disini?”
Narasumber : “Saya sebenarnya ada 2 tempat belajar musik disini, satu lagi anak saya di
jalan sibubur, anak saya Debora itu juga sudah mulai mengikuti jejak saya. Jadi
saya untuk sekarang kalau digabung sekitar 300 murid.”
Pewawancara : “Kalau disini kan banyak les-lesan musik bermunculan ya bu? Ibu itu dalam
mengatasi persaingan bisnisnya itu trik apa yang ibu gunakan supaya customer
itu tetap tertarik untuk mengikuti les disini.”
Narasumber : “Sebenarnya kalau untuk sekolah musik itu tidak boleh merasa ada saingan
karena itu mengenai ilmu jadi kita tidak bisa memaksa murid itu. Jadi silahkan
umpama muridnya dia toh dengan guru lain di Sekolah lain kami akan turut
senang.”
Pewawancara : “Mungkin kalau boleh tau apa kelebihannya les-lesan ini dibandingkan dengan
les-lesan musik yang lain karena pasti kan ini sudah besar les-lesan musiknya
pasti punya kelebihan. Apa sih sebenarnya kelebihannya hingga muridnya itu
bisa mencapai 300 orang”
Narasumber : “Kebanyakan murid saya kebanyakan banyak yang berhasil. Jadi murid saya
walaupun dia untuk sekolahnya juga baik umpamanya untuk kuliahnya sudah di
S1, S2 tapi ternyata ijazah saya yang dari London dipakai untuk mereka untuk
bidang bisnis jadi mereka juga sudah banyak yang buka seperti di Bandung,
Jakarta , Malaysia ada beberapa anak lagi yang sudah Profesor”.
Pewawancara : “Kalau boleh tau untuk cita-cita usaha ini akan dibawa kemana? Apa akan
diperluas seperti apa ya bu?”
Narasumber : “Cita-cita saya adalah hanya satu karena umur saya juga umur 68 th, jadi saya
sangat mengharap supaya anak saya itu dapat meneruskan Sekolah saya ini.”
Pewawancara : “Ya ibu, demikian pertanyaan-pertanyaan dari kami, kami mohon maaf apabila
dalam wawancara ini terdapat banyak salah kata. Kami juga mengucapkan
![Page 13: Tugas Wawancara Royal Music](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf9a28550346d033a0a964/html5/thumbnails/13.jpg)
terima kasih karena ibu telah menyempatkan waktu ibu bersama kami untuk
kami wawancarai terutama berkaitan dengan tugas Kewirausahaan ini.”
Narasumber : “Oya, terima kasih juga karena saya juga sangat senang diwawancarai.”