tugas wawancara royal music

17
TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN “WAWANCARA USAHAWAN ROYAL MUSIK PURWOKERTO” Oleh: Fitrianis Kharisma G1B010026 Imasworo Nur Himmah G1B010027 Trisumadya Aditya G1B010031 Riza Widyatami G1B010032 Taufiq Wahyu H. G1B010034 Dicky Dwi Anggoro G1B010042 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Upload: ayon-friday-yonaza

Post on 28-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Wawancara Royal Music

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

“WAWANCARA USAHAWAN ROYAL MUSIK PURWOKERTO”

Oleh:

Fitrianis Kharisma G1B010026

Imasworo Nur Himmah G1B010027

Trisumadya Aditya G1B010031

Riza Widyatami G1B010032

Taufiq Wahyu H. G1B010034

Dicky Dwi Anggoro G1B010042

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2012

Page 2: Tugas Wawancara Royal Music

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia hiburan sejak zaman dahulu selalu digandrungi banyak orang mulai dari anak-

anak hingga orang dewasa serta oleh semua kalangan. Hal ini disebabkan setiap orang butuh

hiburan yang dapat melepaskan sejenak kepenatan hidup mereka. Salah satu dunia hiburan

yang selalu diminati adalah dunia musik. Musik merupakan salah satu cabang seni yang paling

banyak dibutuhkan manusia sebab hampir setiap kegiatan manusia selalu menyertakan musik

di dalamnya. Oleh sebab itu, tidak heran apabila hingga saat ini industri musik di seluruh dunia

semakin maju sebab musik tidak akan pernah mati atau akan selalu ada peminatnya di seluruh

penjuru dunia, termasuk musik tradisional.

Dalam masyarakat Indonesia sendiri, industri musik cukup berkembang, terutama

karena makin besarnya minat orang tua dan kaum muda untuk memelajari alat musik atau

berolah vokal. Akan tetapi, sudah menjadi fakta bahwa mereka yang piawai memainkan alat

musik atau bernyanyi belum tentu bisa menjadi guru yang baik, terutama bila mereka harus

menghadapi murid dengan karakteristik dan latar belakang yang berlainan.

Tingginya minat masyarakat dalam hal bermusik, khususnya remaja, dapat dilihat

dengan banyak lahirnya band-band baru yang meramaikan program-program musik dihampir

seluruh stasiun televisi. Keadaan ini merangsang anak-anak muda yang belum bisa atau belum

mahir dalam bermusik untuk belajar memainkan alat musik. Namun, animo masyarakat untuk

bisa belajar musik tidak bisa tersalurkan secara maksimal, disebabkan karena belum

tersedianya tempat untuk belajar musik yang memiliki guru yang piawai dalam bermusik, serta

memiliki peralatan yang lengkap.

Untuk memulai membuka usaha kursus musik, diperlukan juga fasilitas-fasilitas

penunjang yang memadai, seperti peralatan musik yang lengkap, serta peralatan audio lain

yang dibutuhkan, sehingga dibutuhkan modal yang besar untuk memulai bisnis ini. namun

apabila belum memiliki modal yang mencukupi, bisa dimulai dengan membuka les private, yang

hanya membutuhkan sedikit modal tetapi dibutuhkan skill atau kemampuan yang tinggi, karena

kita harus secara langsung turun atau mengajari langsung kepada siswa kita.

Page 3: Tugas Wawancara Royal Music

B. Permasalahan

1. Apa yang mendorong untuk membuka usaha tersebut ?

2. Bagaimana proses manajemen pada bisnis kursus tersebut agar bisnis tersebut

dapat berkembang ?

Page 4: Tugas Wawancara Royal Music

BAB II

PEMBAHASAN

1. Profil Wirausahawan dan Bidang Usahanya

Industri musik kini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wirausahawan. Semakin besar minat

masyarakat terhadap musik menjadikan industri musik semakin menjanjikan dan memiliki

prospek yang besar kedepannya. Salah satunya adalah sekolah musik. Suryani Budi, seorang

wanita berusaia 68 tahun ini mendirikan sekolah musik Royal yang berlokasi di jalan Letjen S

Parman 531 Purwokerto. Royal Musik ini sudah didirikan sejak 1980dan telah mendapatkan

sertifikasi dari Associated Board of Royal School of Music (ABRSM) London pada tahun 1998.

Kurikulum di Royal Music ini berdasarkan International Standard dari ABRSM, sehingga kualitas

dari pengajaran di Royal Music ini tidak di ragukan lagi. Sekolah musik Royal selain berlokasi di

Jalan Letjen S Parman juga membuka cabang di Jalan Situmpur yang mana pemiliknya adalah

putri dari Suryani Budi. Adapun tujuan dari dibukanya cabang selain untuk mengembangkan

bisnis juga agar masyarakat luas lebih mengenal Royal Music dan mudah untuk dijangkau.

Guru atau pengajar musik di Royal Music profesional yang mengajarkan berbagai spesialiasasi

alat musik seperti piano, biola, gitar, drum, keyboard dan lain-lain. Sejauh ini bisnis di sekolah

Royal Music sangat menjanjikan, dengan kini memiliki sekitar 300 murid.

2. Motivasi dan Tujuan Bisnis

Hal yang membuat Suryani Budi mendirikan sekolah musik adalah passion. Ia sudah

menggeluti bidang musik khususnya piano semenjak masih berumur 4 tahun. Pada tahun 1980

sekolah musik di Purwokerto masih jarang, dengan melihat adanya peluang bisnis maka

sekolah musik ini didirikan. Itulah yang memotivasinya untuk mendirikan Royal Music. Tak

semata-mata berorientasi pada bisnis, Suryani Budi bertujuan untuk mengenalkan musik dan

mengembangkan generasi muda dalam bidang musik. Selain itu ia termotivasi agar anaknya

mengikuti jejaknya dalam bidang musik.

3. Cara Mendapatkan Ide-ide Usaha

Ide awal dalam mendirikan usaha ini adalah Suryani Budi melihat adik-adiknya yang telah

sukses mendirikan sekolah musik bahkan diberbagai negara seperti Hongkong, New York, dan

lain-lain. Hal tersebut memunculkan ide untuk mendirikan sekolah musiknya sendiri. Selain

untuk sebagai bisnis juga dengan mendirikan musik, Suryani Budi dapat mengembangkan serta

menyalurkan jiwa seninya untuk ditularkan pada orang lain. Apalagi dengan semakin

Page 5: Tugas Wawancara Royal Music

meningkatnya minat masyarakat untuk belajar musik, dari usia dini hingga orang dewasa. Para

orangtua pun kini sudah semakin tertarik untuk memberi bekal kemampuan bermusik pada

anak-anaknya dimana musik memang unsur yang penting dalam seni, serta dengan belajar

musik secara tidak langgsung dapat meningkatkan kecerdasan anak karena antara otak kanan

dan otak kiri diasah secara seimbang.

4. Cara Mengatasi Kegagalan Usaha

Saat awal mendirikan usaha sekolah musik, Suryani Budi sempat merasa takut dalam

menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Tantangan tersebut antara lain susah mencari

pengajar yang profesional untuk sekolah musiknya. Selain itu, pernah pada awal didirikannya

Royal Musik jumlah dari peserta atau murid tidak menanjak dalam periode tertentu. Langkah-

langkah yang ditempuh Suryani Budi untuk mengatasi kegagalan-kegagalan itu adalah dengan

kegigihan dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan bisnis ini. Misalnya dalam mengatasi

sulitnya mendapatkan tenaga pengajar yang profesional, selagi mencari, Suryani Budi turun

tangan langgsung dalam mengajar muridnya hingga Ia mendapatkan tenaga pengajar yang

professional. Kegagalan untuk jumlah murid yang statis dan tidak menanjak, Ia mengatasinya

dengan menyebarkan informasi dan iklan melalui berbagai media secara gencar tanpa

mengenal lelah, hingga akhirnya kini Royal Music telah memiliki sekitar 300 murid yang belajar

musik disana. Bahkan lulusan Royal Music sudah tidak diragukan lagi kemampuannya, dengan

ujian berdasarkan ABRSM membuat lulusannya sukses dalam bidang musik.

5. Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis dimulai dari bisnis keluarga, karena sebagian besar anggota

keluarga dari wirausahawan tersebut bergelut dalam bidang sekolah musik. Pendirian

sekolah musik royal di Purwokerto sejak awal sudah mendapatkan ijin langsung dari sekolah

musik yang ada di London. Awalnya, bisnis sekolah musik Royal Purwokerto hanya berisikan

satu pengajar yaitu wirausahawan tersebut yang merupakan pengajar piano klasik, namun

lama kelamaan sekolah musik Royal mempunyai banyak pengajar dengan berbagai alat

musik yang beragam seperti drum, biola, gitar dan yang lainnya.

6. Cara mengatasi Persaingan Bisnis

Menurut hasil wawancara dengan wirausahawan, wirausahawan tersebut selalu

menganggap bahwa tidak ada persaingan yang dia rasakan dalam menjalankan bisnis

Page 6: Tugas Wawancara Royal Music

sekolah musik. Alasannya, dalam sekolah musik itu sama seperti dalam sistem

pembelajaran di sekolah seperti biasanya, wirausahawan tersebut mengatakan bahwa dalam

memberikan ilmu yang baik dan bermanfaat kepada muridnya bukanlah sebuah hal yang

nantinya bisa disebut sebagai persaingan dengan sekolah musik lainnya. Namun untuk

terus meningkatkan kualitas dari sekolah musik Royal sendiri, wirausahawan mengaku terus

melakukan berbagai inovasi.

7. Pemasaran dan Promosi Produk dan Jasa

Setiap tahunnya sekolah musik Royal mengadakan sebuah konser musik untuk para

muridnya yang belajar di sekolah tersebut. Pertunjukan atau konser musik itu sendiri

dilakukan guna mempromosikan dan memasarkan kepada masyarakat tentang sekolah

musik royal. Di dalam konser tersebut para murid menampilkan kemampuannya dalam

bermain alat musik dan memadu padankan semua permainan alat musik sesuai dengan alat

musiknya sendiri. Konser yang dilakukan setiap tahunnya ini dihadiri langsung oleh pihak

dari London, Inggris yang merupakan pihak pemberi ijin pendirian sekolah musik Royal.

Melalui konser yang dilakukan, diharapkan masyarakat menjadi tertarik dan ingin bersekolah

musik di Royal. Saat konser berlangsung, biasanya Royal mengundang awak media untuk

meliput konser tersebut, sehingga konser tersebut juga bisa dipromosikan ke masyarakat

luas.

8. Customer Sevice

Royal music memiliki fasilitas yang membuat customer atau muridnya merasa

nyaman. Ruang kursus berukuran 3x4m yang dilengkapi dengan AC disetiap ruangannya.

Terdapat 6 ruang kursus biasa dan sebuah studio musik yang nyaman. Disetiap ruangan

tersedia piano yang akan digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar. Tersedia juga

keyboard dan drum yang diletakkan di studio musik khusus untuk peserta les drum.

Royal music merupakan suatu tempat kursus musik yang mengajarkan muridnya

secara private. Seorang pengajar hanya akan mengajar satu orang murid selama 45 menit

disetiap kali kursus. Hal ini tentunya sangat memudahkan murid untuk berkonsentrasi dalam

belajar. Murid akan merasa lebih dekat dengan pengajar dan mudah berkomunikasi dengan

pengajar.

Terdapat 10 orang pengajar termasuk Ibu Suryani Budi. Para pengajar merpakan

pengajar yang profesional dan ahli di bidang masing- masing yaitu piano, biola, gitar,

keyboard, drum dan theory of music. Pengajar telah memiliki sertificate ataupun ijazah dari

Page 7: Tugas Wawancara Royal Music

institusi music terkemuka dan diakui, dengan demikian maka service yang diberikan tidak

perlu diragukan lagi.

9. Kepedulian Wirausaha terhadap Masyarakat

Ibu Suryani Budi sangat peduli dengan musik sehingga setiap tahunnya ia

menyelenggarakan konser yang dapat disaksikan oleh masyarakat umum sehingga mereka

merasa terhibur dan dapat melepaskan sejenak beban pikiran mereka. Bentuk kepedulian

yang lainnya adalah ia tidak mematok harga pasti bagi siswa yang mengikuti kursus.

Beberapa siswa yang kurang mampu mendapatkan potongan hingga 50% biaya kursus tiap

bulannya. Dengan demikian maka siswa akan dapat tetap mengasah kemampuannya dalam

bermusik dan juga mengurangi beban orangtua mereka.

10. Cita- cita Wirausahawan Kedepannya

Cita- cita atau impian dari Ibu Suryani tidaklah berlebihan. Beliau mengatakan bahwa

beliau sudah tua dan apa yang ingin dicapai sebelumnya sudah terlaksana. Keinginan

terakhir dari Ibu Budi adalah membuat anak- anaknya melanjutkan usahanya ini di bidang

musik. Hal ini tidak berlebihan karena bagaikan pepatah Buah jatuh tidak akan jauh dari

pohonnya. Anak dan cucu dari Ibu Budi juga merupakan ahli di bidang musik khususnya

piano.

Keinginannya sebenarnya sudah mulai terwujud yaitu melalui salah satu anak beliau

yang memutuskan untuk membuka cabang Royal Music 2 yang berlokasi di belakang Moro.

Namun, walaupun demikian Ibu Budi tetap berharap kelak anak dan keturunannya dapat

meneruskan usahanya terus menerus.

Page 8: Tugas Wawancara Royal Music

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dunia bisnis dapat dijalani dengan tekad yang kuat serta kemampuan untuk

terus maju tanpa mempedulikan setiap masalah yang ada. Karena dengan adanya

setiap hambatan atau tantangan justru menjadikan suatu usaha menjadi lebih waspada

terhadap terjadinya sebuah kegagalan sehingga menjadikan suatu usaha untuk terus

berinovasi agar dapat bersaing dan tetap berdiri dalam situasi dan kondisi seperti

apapun. Dalam usaha yang dijalani oleh ibu Suryani Budi di bidang Musik sangat

memberikan prospek yang baik karena di Purwokerto sendiri sekolah-sekolah musik

jarang ditemukan. Sehingga dengan adanya Royal Musik dapat menjadikan suatu bisnis

yang menjanjikan dalam segi financial keluarga Ibu Suryani sendiri, disamping itu saat

ini banyak sekali orang-orang yang berminat untuk menginjakkan kakinya di dunia musik

karena ingin mengembangkan bakat di dunia musik ataupun ingin sukses dalam dunia

musik yaitu dengan cara mengikuti pelatihan musik yang diberikan oleh Royal Music ini.

B. Saran

1. Menambah pengajar yang profesional untuk sekolah musiknya agar kualitas royal

musik lebih tinggi dalam memberikan keterampilan bermusik bagi murid.

2. Mengembangkan cabang-cabang dari royal musik di berbagai di daerah agar lebih

memudahkan orang-orang untuk dapat mengembangkan bakat bermusiknya serta

menambah pemasukan bagi royal musik.

3. Mengembangkan inovasi-inovasi dalam bidang Musik, seperti menambah pelatihan

dalam bermain musik yang lain yang belum ada.

4. Memberikan beasiswa bagi murid yang kurang mampu dan murid-murid yang

berbakat dalam bermusik.

5. Lebih luas dalam mempromosikan Royal Musik baik lewat iklan di televisi, majalah

maupun Radio agar semakin banyak orang yang tau dan mendaftar di Royal musik.

6. Mengikuti perkembangan zaman, dengan memperhatikan teknik-teknik mengajar

agar tidak tertinggal dengan usaha musik lainnya.

Page 9: Tugas Wawancara Royal Music

LAMPIRAN :

Pewawancara : “Selamat siang Ibu, kami dari kelompok Keriwarusahaan ingin mewawancarai

ibu untuk tugas Kewirausahaan itu sendiri, apakah ibu bersedia untuk kami

wawancarai?”

Narasumber : “ya saya bersedia.”

Pewawancara : “Terima kasih,baiklah jika ibu sudah bersedia untuk kami wawancarai,kami

akan langsung mulai dari pertanyaan kami ibu.”

Narasumber : “iya silahkan”

Pewawancara : “Ibu boleh tau profil dari ibu sendriri, mungkin ibu bisa menjelaskan nama ibu

dan sebagainya tentang diri ibu sendiri”

Narasumber : “Saya bernama Suryani Budi dan usaha saya di Sekolah Musik Royal, saya

memegang usaha Musik ini 1980 saya coba unutk mengelola musik ini, dan

diterima oleh A.B RSM London, 1998.”

Pewawancara :”Boleh tau umur ibu sekarang berapa?”

Narasumber : “Umur saya 68 tahun”

Pewawancara : “Berarti bidang usahanya ini bidang musik ya bu?”

Narasumber : “Ya saya usaha dari bidang music”

Pewawancara : “Mungkin memang ibu punya background musik sebelumnya, belajarnya di

bidang musik dari kecil atau gimana ibu?”

Narasumber : “Saya belajar sejak 4th,,jadi skill saya di musik, makanya saya mau usaha saya

di bidang musik”

Pewawancara : “Sebenarnya apa sih motivasi ibu sendiri dan tujuan ibu mendirikan sekolah

musik sendiri untuk seperti apa kedepannya”

Narasumber : “Sebenarnya motivasi saya karena saya sendiri juga hobi dan saya juga

mengingat anak-anak saya juga tujuannya kebidang musik ini agar bisa

melanjutkan usaha-usaha di bidang musik ini jadi saya terus di bidang musik

kerjanya”.

Page 10: Tugas Wawancara Royal Music

Pewawancara : “Untuk cara mendapatkan ide-ide dari bisnis ibu sendiri gitu di bidang musik ini

khususnya itu bagaimana bu?”

Narasumber : “Ide-idenya saya dapat dari adik-adik saya karena kami sekeluarga juga suka

musik jadi saya ambil dari adik saya yang di Hongkong juga dan adik saya di

New York juga di sekolah musik jadi saya ambil ide-ide mereka yang baik-baik

saya ambil”

Pewawancara : “Ibu kalau boleh tau cara memulai usahanya itu waktu awal mendirikan sekolah

musik ini gimana ya bu?”

Narasumber : “Waktu pertama awal saya agak takut ya membuka sekolah musik, saya ambil

dulu murid yang masih kecil saya coba saya didik kemudian ternyata murid-

murid tersebut berhasil sementara itu saya hanya mempunyai beberapa murid

sekitar 20 murid ternyata mereka-mereka berhasil 75% berhasil jadi saya terus

mulai memperbesar lagi melanjutkan lagi sampai sekarang”

Pewawancara : “Waktu itu awalnya hanya 1 jenis alat musik atau memang sejak awal sudah

ada berapa ibu?”

Narasumber : “Memang waktu itu saya hanya nglatih piano, jadi saya hanya satu bidang saja

yang saya pegang tapi karena kami agak besar meluas untuk sekolah ini jadi

syaa mengamnbil asistren untuk murid untuk mengajar yang lain lagi seperti

biola, gitar drum, keyboard sedangkan saya sendiri hanya memegang piano.”

Pewawancara : “Kan kalau dalam suatu bisnis kadang-kadang ada kegagalan. Pernah ga sih

ibu pernah mengalami kegagalan untuk bisnis musik ini?”

Narasumber : “Oya pasti ya, kalau semua usahawan pasti semua ada kegagalannya.jadi yang

pertama yang waktu saya mengajar itu akan menuju sekolah musik itu saya

mengalami kegagalan. Kegagalannya ya itu kesusahan mencari asisten dan lagi

murid juga ga bisa menanjak keluar masuk hanya segitu aja. Lah itu yang

kegagalan saya disitu.”

Pewawancara : “Untuk mengatasi kegagalan tersebut, ibu cara-caranya seperti apa ya bu

sehingga bisa lanjut sampai sekarang?”

Page 11: Tugas Wawancara Royal Music

Narasumber : “Saya terus terangnya tidak putus asa, jadi misal asisten saya berhenti jadi

saya yang meneruskan sendiri secara perlahan-lahan akhirnya bisa berjalan

lancar juga.”

Pewawancara : “Ibu, kalau boleh tau awal dari membuka usaha ini sampai saat ini promosi-

promosi seperti apa yang dilakukan untuk mempromosikan usaha ini.”

Narasumber : “Saya seringnya menampilkan anak-anak saya dikonsep gitu untuk penampilan

dan juga ke biasanya itu dari jurnalis itu dateng kesini untuk mewawancarai

murid-murid saya. Jadi saya disitu promosinya.”

Pewawancara : “Berarti melalui media-media seperti media cetak seperti koran gitu ya bu?”

Narasumber : “Iya betul itu”

Pewawancara : “Nah untuk customer service sendiri untuk usaha ibu itu kebanyakan yang les

atau sekolah disini sekitar umur berapa ya bu?”

Narasumber : “Murid saya ada yang mulai dari umur 3,5 th sampaipun sampai umur 60 ada.

Jadinya untuksemua umur pernah les disini.”

Pewawancara : “Berarti banyak yang ingin belajar musik ya bu?”

Narasumber : “Banyak yang ingin belajar musik, soalnya kalau di bidang musik sebetul-

betulnya itu bukan dari bakat, kalau bakat itu sebetulnya 1%, dan 99% adalah

kemauan. Jadi jangan menilainya dari bakat saja.”

Pewawancara : “Kalau bentuk kepedulian ibu kepada masyarakat dari usaha ini itu seperti apa

ya bu?”

Narasumber : “Kepedulian saya kepada masyarakat itu memang musik itu mahal ya, karena

saya dulu belajar musik juga mahal tapi kepedulian saya ada beberapa anak-

anak banyak yang banyak kendala ekonomi ya saya bantu”.

Pewawancara : “Selain itu ibu juga mengadakan konser-konser sehingga masyarakat bisa

menikmati musik lebih jauh. Kira-kira konsernya itu dilaksanakan setiap tahun

atau seperti apa ya bu?”

Page 12: Tugas Wawancara Royal Music

Narasumber : “Yang sudah-sudah itu dilaksanakan setiap tahun, tapi karena saat ini banyak

murid jadi kita ambil 2-3 tahun, tapi saya akan ulang lagi untuk saya coba setiap

tahun”.

Pewawancara : “Untuk itu setiap tahun ajaran itu berapa banyak muridnya disini?”

Narasumber : “Saya sebenarnya ada 2 tempat belajar musik disini, satu lagi anak saya di

jalan sibubur, anak saya Debora itu juga sudah mulai mengikuti jejak saya. Jadi

saya untuk sekarang kalau digabung sekitar 300 murid.”

Pewawancara : “Kalau disini kan banyak les-lesan musik bermunculan ya bu? Ibu itu dalam

mengatasi persaingan bisnisnya itu trik apa yang ibu gunakan supaya customer

itu tetap tertarik untuk mengikuti les disini.”

Narasumber : “Sebenarnya kalau untuk sekolah musik itu tidak boleh merasa ada saingan

karena itu mengenai ilmu jadi kita tidak bisa memaksa murid itu. Jadi silahkan

umpama muridnya dia toh dengan guru lain di Sekolah lain kami akan turut

senang.”

Pewawancara : “Mungkin kalau boleh tau apa kelebihannya les-lesan ini dibandingkan dengan

les-lesan musik yang lain karena pasti kan ini sudah besar les-lesan musiknya

pasti punya kelebihan. Apa sih sebenarnya kelebihannya hingga muridnya itu

bisa mencapai 300 orang”

Narasumber : “Kebanyakan murid saya kebanyakan banyak yang berhasil. Jadi murid saya

walaupun dia untuk sekolahnya juga baik umpamanya untuk kuliahnya sudah di

S1, S2 tapi ternyata ijazah saya yang dari London dipakai untuk mereka untuk

bidang bisnis jadi mereka juga sudah banyak yang buka seperti di Bandung,

Jakarta , Malaysia ada beberapa anak lagi yang sudah Profesor”.

Pewawancara : “Kalau boleh tau untuk cita-cita usaha ini akan dibawa kemana? Apa akan

diperluas seperti apa ya bu?”

Narasumber : “Cita-cita saya adalah hanya satu karena umur saya juga umur 68 th, jadi saya

sangat mengharap supaya anak saya itu dapat meneruskan Sekolah saya ini.”

Pewawancara : “Ya ibu, demikian pertanyaan-pertanyaan dari kami, kami mohon maaf apabila

dalam wawancara ini terdapat banyak salah kata. Kami juga mengucapkan

Page 13: Tugas Wawancara Royal Music

terima kasih karena ibu telah menyempatkan waktu ibu bersama kami untuk

kami wawancarai terutama berkaitan dengan tugas Kewirausahaan ini.”

Narasumber : “Oya, terima kasih juga karena saya juga sangat senang diwawancarai.”