tugas standar pendidikan

31
PENDAHULUAN Latar Belakang Guru merupakan salah satu komponen penting dalam menggapai tercapainya pendidikan berkualitas untuk mendorong lahirnya insan Indonesia cerdas, kompetitif dan bermartabat seperti visi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang standar kompentensi guru, Pemerintah menetapkan sejumlah kriteria minimal yang harus dipenuhi guru agar dapat berperan maksimal menjalankan tugasnya mendorong lahirnya generasi Indonesia yang aktif mengembangkan potensi dirinya, serta cerdas dan bermoral tak hanya demi kepentingan pribadi namun juga demi kepentingan masyarakat bangsa dan negara. Pemerintah seperti yang diungkapkan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikkan (PMPTK) Bapak Baedhowi, dalam kata pengantarnya pada buku pedoman Pedoman Pemberian Bantuan Biaya Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru Ke S-1/D-IV tahun 2009, mengakui guru adalah komponen penting dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan mulai dari lingkup paling kecil satuan pendidikan sampai lingkup yang paling besar pendidikan nasional. Sebab guru yang kompeten diharapkan akan membawa Makalah Standar Pendidikan 1

Upload: robertoaja

Post on 18-Jun-2015

1.250 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI STANDAR KOMPETENSI GURU TERHADAP SATUAN PENDIDIKAN

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Standar Pendidikan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam menggapai

tercapainya pendidikan berkualitas untuk mendorong lahirnya insan

Indonesia cerdas, kompetitif dan bermartabat seperti visi Departemen

Pendidikan Nasional (Depdiknas). Dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007

tentang standar kompentensi guru, Pemerintah menetapkan sejumlah kriteria

minimal yang harus dipenuhi guru agar dapat berperan maksimal

menjalankan tugasnya mendorong lahirnya generasi Indonesia yang aktif

mengembangkan potensi dirinya, serta cerdas dan bermoral tak hanya demi

kepentingan pribadi namun juga demi kepentingan masyarakat bangsa dan

negara.

Pemerintah seperti yang diungkapkan Dirjen Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikkan (PMPTK) Bapak Baedhowi, dalam

kata pengantarnya pada buku pedoman Pedoman Pemberian Bantuan Biaya

Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru Ke S-1/D-IV tahun 2009,

mengakui guru adalah komponen penting dalam mendorong peningkatan

mutu pendidikan mulai dari lingkup paling kecil satuan pendidikan sampai

lingkup yang paling besar pendidikan nasional. Sebab guru yang kompeten

diharapkan akan membawa dampak terhadap terlaksananya proses

pembelajaran yang menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, yang pada akhirnya akan

meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan merupakan sebuah sistem yang kompleks. Guru

hanyalah salah satu elemen. Mengacu pada UU Pendidikan Nasional

terdapat delapan sektor yang perlu diperhatikan serius untuk mendorong

peningkatan mutu pendidikan. Kedelapan sektor tersebut perlu diberikan

standar yang jelas agar pendidikan nasional mampu melahirkan generasi

yang akan membawa bangsa ini menjadi sejahterah seperti amanat

pembukaan UUD 1945. Kedepalan sektor yang mendapat perhatian tersebut

Makalah Standar Pendidikan 1

Page 2: Tugas Standar Pendidikan

bahkan diamanatkan untuk dibuatkan standarnya adalah adalah isi, proses,

kompetensi lulusan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan

penilaian pendidikan serta pendidik dan tenaga kependidikan. Sebab, sistem

pendidikan nasional menurut UU N0 20 Tahun 2003 adalah keseluruhan

komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional. Pada makalah ini, pembahasannya lebih

difokuskan pada aspek Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

khususnya Standar Kompetensi Guru, dilihat dari sudut implementasi dan

implikasinya terhadap satuan pendidikan.

PERMASALAHAN

Mengacu pada data statistik yang diterbitkan Badan Penelitian dan

Pengembangan Pusat Statistik Pendidikan, Departemen Pendidikan

Nasional (2008) jumlah guru di Indonesia sudah mencapai 2,8 juta orang,

sekitar 1,9 juta jiwa adalah guru berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil

(PNS). Dari sekitar 2,8 juta guru tersebut, sekitar 40,47 persen atau 1,1 juta

guru dan kepala sekolah dinilai tidak layak mengajar. Sebagian besar dari

para tenaga pendidik yang tidak layak mengajar tersebut berkiprah pada

level pendidikan dasar, persentasenya mencapai 77,85 persen. Pada tingkat

SMP persentasenya mengecil, hanya 28,33 persen yang tidak layak

mengajar.

Data diatas menunjukkan pendidikan nasional memang bermasalah.

Artinya sebagian besar guru yang berada di ratusan ribu satuan pendidikan

yang ada di Indonesia juga bermasalah dalam hal kelayakan mengajar. Di

sisi lain, pemerintah sejak tahun 2006 lalu telah mulai melakukan program

sertifikasi guru. Apakah program yang dilaksanakan tersebut belum berjalan

sesuai harapan?

Merujuk pada pernyataan yang disampaikan Agus Suwignyo

Pedagog FIB UGM, di harian Kompas (Rabu, 25 November 2009),

dikatakan ada dua kompetensi yang dinilainya terlalu dipaksakan masuk

dalam kompetensi yang harus dikuasai dan diinternalisasikan guru dalam

melaksanakan tugas profesionalnya, yakni kompetensi sosial dan pribadi.

Makalah Standar Pendidikan 2

Page 3: Tugas Standar Pendidikan

Alasannya, dua kompetensi tersebut mestinya tumbuh dan berkembang

sesuai kondisi di lingkungan dimana guru tersebut dan tidak dapat dinilai

karena sangat subjektif dan situasional.'Kompetensi sosial dan kepribadian

adalah bagian craft knowledge keguruan yang lazimnya tidak diajarkan

secara formal, tetapi tumbuh seiring pengalaman mengajar dan role

modelling sosial'.

Sementara menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru

Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo juga diharian sama, sertifikasi guru

belum memiliki korelasi yang jelas dengan peningkatan kompetensi guru.

Guru lebih meminati tunjangan profesi yang ditawarkan pemerintah,

dibanding munculnya tanggungjawab profesional pada diri guru

bersangkutan. Secara tersirat Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Departemen Agama Mohammad Ali di harian sama, menilai kondisi

tersebut terjadi karena keinginan pemerintah untuk segera menuntaskan

program ini pada tahun 2014 mendatang.

Makalah Standar Pendidikan 3

Page 4: Tugas Standar Pendidikan

IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI STANDAR KOMPETENSI GURU

TERHADAP SATUAN PENDIDIKAN

Implementasi Pemerintah sejak tahun 2007 lalu telah melaksanakan program

sertifikasi bagi guru. Program tersebut dilakukan tak hanya demi

mendapatkan guru profesional, namun juga merupakan amanat dari

Peraturan Pemerintah no 74 Tahun 2008 tentang guru. Pada BAB II pasal 2,

PP 74/2008 mewajibkan guru untuk memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, aertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta mengajar

antara 24 sampai dengan 40 jam per minggu melalui proses tatap muka.

Mereka berhasil lulus melalui uji kompetensi yang dilakukan berdasarkan

sistem pemberkasan tersebut, berhak atas tunjangan profesi yang besarannya

satu kali gaji pokok bagi guru PNS, sementara bagi guru non PNS besaran

tunjangan profesi satu kali gaji pokok sesuai kesetaraan pengalaman

kerjanya dengan jabatan fungsional guru dalam struktur PNS.

Sesuai pedoman pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2009, guru yang

berhak ikut dalam proses sertifikasi ini adalah guru dengan kualifikasi

pendidikan paling rendah DIV atau mencapai usia 50 tahun dan mempunyai

pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru; atau mempunyai golongan IV/a,

atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.

Portofolio yang harus disiapkan pendidik tersebut adalah

(1)  kualifikasi  akademik, (2)  pendidikan  dan pelatihan,  (3) 

pengalaman mengajar,  (4)  perencanaan  dan  pelaksanaan pembelajaran, 

(5)  penilaian  dari  atasan  dan  pengawas,  (6)  prestasi akademik,  (7) 

karya  pengembangan  profesi,  (8)  keikutsertaan  dalam forum  ilmiah,  (9) 

pengalaman  organisasi  di  bidang  kependidikan  dan sosial,  dan  (10) 

penghargaan  yang  relevan  dengan  bidang  pendidikan. 

Makalah Standar Pendidikan 4

Page 5: Tugas Standar Pendidikan

Sebagian besar dokumen yang harus disediakan guru tersebut

merupakan bukti-bukti yang disodorkan guru atas kegiatan mereka sehari-

hari dalam melakukan transformasi pengetahuan dan nilai agama, moral

serta budaya pada peserta didiknya untuk mencapai mendorong peserta

didiknya mengembangkan potensi dan bakat yang terdapat dalam diri

mereka masing-masing. Sebagai sosok profesional, mestinya portofolio

yang diberikan sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat pendidik

tersebut adalah bukti nyata bahwa guru tersebut telah membangun suatu

budaya profesionalitas dilingkungan masing-masing dan terus berupaya

meningkatkan kompetensinya untuk mencapai atau bahkan melampaui

kriteria minimal seperti yang disyaratkan dalam Permendiknas tentang

Standar Kompetensi Guru.

Melalui pelaksanaan sertifikasi guru ini, secara teoritis satuan

pendidikan adalah pihak yang paling diuntungkan. Alasannya, jauh sebelum

guru bersangkutan mendapatkan pengakuan formal dari pemerintah atas

profesionalitasnya sebagai tenaga pendidik, guru tersebut telah

mengaplikasikan semua kompetensi yang dimilikinya dalam lingkungan

tempat dia mengajar, mulai dari kompentensi pedagogy sampai kompetensi

profesionalnya. Kondisi ini akan melahirkan budaya mutu pada satuan

pendidikan yang berujung pada meningkatnya kualitas lulusan satuan

pendidikan tersebut atau bahkan meningkatnya proses pentransformasian

pengetahuan dalam diri peserta didik.

Tak hanya itu, guru yang tengah mengikuti proses sertifikasi ini

tentunya juga adalah sosok inspiratif sehingga mampu membangun dan

mendorong kompetensi serupa dalam koleganya untuk terus berupaya

meningkatkan kompetensinya, baik melalui program pemerintah ataupun

melalui kegiatan-kegiatan diseminasi dalam bentuk pelatihan-pelatihan

internal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekolah, ataupun

dengan mengundang nara sumber yang mampu mendorong dan memotivasi

percepatan penginternalisasian empat kompetensi yang disyaratkan

pemerintah.

Kepala sekolah dan pengawas yang mestinya sudah memenuhi

Makalah Standar Pendidikan 5

Page 6: Tugas Standar Pendidikan

standar, tentu juga memiliki peran yang tidak kecil dalam membangun

budaya mutu tersebut. Dua pihak yang menjadi atasan guru baik langsung

atau tidak langsung ini akan membangun visi dan misi yang menginspirasi

dalam lingkungan satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan

bermutu bagi peserta didiknya serta memberikan kontribusi nyata dalam

bentuk kebanggaan pada lingkungan di sekitar satuan pendidikan tersebut.

Namun fakta yang terjadi tidaklah seindah pernyataan diatas,

setidaknya menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik

Indonesia (PGRI) Sulistiyo, guru yang lulus sertifikasi tidak terbukti kinerja

makin membaik. Dia menduga itu terkait dengan alasan mendasar guru

mengikuti termotivasi mengikuti sertifikasi dengan alasan finansial semata,

bukan alasan untuk memperteguh profesionalitasnya.

Makanya tak heran, ada guru yang sengaja memalsukan

portofolionya dengan harapan bisa lulus sertifikasi. Ancaman adanya

pencabutan tunjangan sampai penghentian status guru bagi mereka yang

terbukti melakukan proses curang perlu dipertegas dalam proses sertifikasi

guru ini. Dari sisi kaca mata kepantasan, tidak pada tempatnya sosok yang

mestinya jadi teladan di tengah masyarakat dan inspiratif bagi anak didiknya

harus diancam agar berbuat jujur.

Ada banyak argumentasi dibalik munculnya niat buruk dari sebagian

oknum guru agar berhasil mendapatkan sertifikat pendidik dan menerima

tunjangan profesi. Point yang terpenting adalah terlalu detail dan teknisnya

proses penyiapan portofolio sampai terlalu idealnya kompetensi yang harus

diinternalisasi oleh seorang tenaga pendidik, contohnya guru TK/PAUD

setidaknya harus menginternalisasi 74 kompetensi dalam empat kelompok

kompetensi yang disyaratkan pemerintah tersebut. Belum lagi soal tudingan

sulitnya mengukur kompetensi sosial dan pribadi, karena sifatnya situasinal

dan berlaku sesuai lingkungan masyarakat setempat dimana guru

mengabdikan dirinya.

Menyikapi persoalan diatas, menurut penulis pemerintah harus

berani memberikan tunjangan profesi pada semua guru tanpa

memperhatikan ketercapaian kompetensinya. Hal ini adalah salah satu cara

Makalah Standar Pendidikan 6

Page 7: Tugas Standar Pendidikan

untuk mendorong peningkatan kompetensi guru untuk memenuhi standar

kompetensi yang disyaratkan. Sebab, alasan finansial yang disinyalir Ketua

PGRI mengindikasikan penghasilan dari guru belum memadai, maka

tahapan pertama adalah mendongrak pendapatan tenaga pendidik tersebut.

Lebih tahapannya seperti yang diuraikan dibawah:

1. Meningkatkan kewibawaan dan citra guru

2. Menetapkan peringkat kompetensi guru.

3. Memberikan tengat waktu tentang pencapaian standar

kompetensi guru melalui proses ujian sertifikasi.

4. Melakukan rekruitmen guru baru

5. Mendorong terciptanya persaingan sehat diantara sesama

guru

6. Melakukan pengukuran dan evaluasi secara berkala

Makalah Standar Pendidikan 7

Page 8: Tugas Standar Pendidikan

Diagram Alir Peningkatan Kompetensi Guru

Meningkatkan kewibawaan dan citra guru (Tunjangan Guru)

Meningkatkan kewibawaan dan citra guru terkait erat dengan

peningkatan kesejahteraan guru yang diiringi pemberian sanksi dan

penghargaan yang tegas pada guru yang tidak memenuhi kode etik

profesi. Tunjangan profesi yang diberikan pada guru harus mampu

membuat guru tersebut hidup sejahtera di tengah masyarakat. Pada

tahap ini semua guru diberikan tunjangan kesejahteraan sesuai

Makalah Standar Pendidikan 8

Page 9: Tugas Standar Pendidikan

dengan kepangkatan mereka. Ini penting guna meningkatkan

kesejahteraan guru.

Kondisi saat ini, pendapatan guru di Indonesia masih jauh tertinggal

dibanding kolega mereka di negara tetangga. Menurut laporan yang

diterbitkan UNESCO pada tahun 2005 lalu, pendapatan guru di

Indonesia sangat jauh dibawah pendapatan guru di Malaysia,

Thailand bahkan Pilipina. Dalam laporan yang dikutip Bapak Fasli

Jalal dalam paparannya pada Seminar Pendidikan Sertifikasi Guru di

Malang, 29 Juni 2007 lalu, gaji guru SD di tiga negara tersebut

berkisar dari angka 6 ribuan dollar per tahun sampai 17 ribuan dollar

per tahun, sementara di Indonesia angkanya berkisar dari 1 ribu

dollar sampai 3 ribu dollar per tahun.

Pendapatan adalah elemen penting yang dibutuhkan seorang guru

agar dia mampu totalitas dalam bidang yang ditekuninya. Apalagi,

peran guru dalam konteks pendidikan nasional tidak kecil. Dirjen

PMPTK, Bapak Baedowi menilai guru mempunyai fungsi, peran,

dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional

bidang pendidikan. Pembangunan tersebut merupakan upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas

manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia,

serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Tentu peran strategis tersebut harus

diimbangi dengan penghargaan yang sesuai.

Melakukan pengukuran dan evaluasi standar kompetensi secara berkala

(Evaluasi)

Pengukuran dan evaluasi pencapaian standar kompetensi secara

berkala (per semesteran) perlu dilakukan agar guru senantiasa

terpacu untuk meningkatkan kompetensi mereka.

Pada tahap awal, evaluasi dilakukan dalam kerangka ujian

Makalah Standar Pendidikan 9

Page 10: Tugas Standar Pendidikan

kompetensi. Setiap guru yang telah mendapatkan tunjangan

kesejahteraan wajib mengikuti evaluasi ini untuk menentukan

tingkat kompetensi mereka yang nantinya akan sebanding dengan

nilai tunjangan yang akan diterima para pendidik tersebut.

Bagi guru yang telah lulus evaluasi diadakan evaluasi secara per kala

atau persemesteran untuk mengetahui adanya peningkatan

kompetensi mereka sekaligus ajang bagi guru untuk terus

mendorong peningkatan kompetensinya sesuai aturan perundang-

undangan.

Pemotongan Tunjangan

Guru yang belum berhasil lulus dalam proses uji kompetensi

(evaluasi) dikenakan sanksi pemotongan tunjangan. Kebijakan ini

adalah konsekuensi dari peningkatan kesejahteraan yang diterima

melalui mekanisme pemberian tunjangan.

Pendidikan dan Pelatihan

Guru yang tidak lulus dalam evaluasi/pengujian ini diberi

kesempatan meningkatkan kompetensinya melalui berbagai program

pendidikan dan pelatihan yang diadakan, ataupun berperan aktif

dalam berbagai forum diskusi guru seperti KKG/MGMP, atau

bahkan menempu pendidikan formal di lembaga terakreditasi.

Setelah itu, para tenaga pengajar tersebut sesuai rentang waktu yang

ditetapkan wajib mengikuti kembali evaluasi pada LPTK yang

ditunjuk sampai mereka berhasil lulus dalam tiga kali kesempatan

berturut-turut.

Menetapkan peringkat kompetensi guru (Tingkat Kompetensi)

Penetapan peringkat bagi guru dapat menjadi elemen penting dalam

pengimplementasian pemberian penghargaan bagi guru. Melalui

atributisasi ini, pemberian tunjangan profesi guru disesuaikan

dengan peringkat yang mereka peroleh dalam pengujian sertifikasi

guru. Sekaligus, pemeringkatan ini diperlukan untuk mendorong

Makalah Standar Pendidikan 10

Page 11: Tugas Standar Pendidikan

guru terus berupaya meningkatkan kompetensinya.

Pensiunan Dini

Pensiunan diri ditawarkan pada guru senior yang telah tiga kali

berturut-turut gagal lulus dalam proses evaluasi ataupun uji

kompetensi. Sementara bagi guru swasta, inpassingnya dicabut dan

dilarang melakukan proses pembelajaran kepada anak didiknya.

Sementara bagi guru baru yang memiliki pengalaman mengajar

kurang dari dua tahun langsung dipindah menjadi tenaga

administrasi sesuai standar kompentensi di bidang tersebut.

Tenaga Administrasi

Kalau dalam rentang waktu yang ditentukan guru tidak kunjung

menyampaikan surat permohonan pensiunan dini, guru tersebut

dipindahkan menjadi tenaga administrasi sesuai kompetensi yang

berlaku untuk bidang tersebut.

Melakukan rekruitmen guru baru yang memenuhi standard kompetensi

Melakukan requrement guru baru sesuai kebutuhan dan standar

kompetensi guru. Sampai guru tersebut mengikuti uji kompetensi

atas profesinya, statusnya adalah calon guru dengan tunjangan

kesejahteraan yang sesuai.

IMPLIKASI

Implementasi standar kompetensi guru tentunya akan memunculkan

berbagai implikasi, baik positif ataupun negatif. Pembahasan pada tulisan

ini dibatasi implikasi penerapan standar kompetensi guru terhadap

tumbuhnya guru profesional dalam kaitannya terhadap peserta didik dan

satuan pendidikan. Tulisan ini juga akan mencoba melihat pada implikasi

terhadap program dan kegiatan serta beban anggaran pemerintah secara

umum.

Mengacu pada PP no 74/2008 tersebut guru yang bisa berperan aktif

sebagai agen pembelajaran adalah guru profesional yang didefinisikan

sebagai pendidik profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar,

Makalah Standar Pendidikan 11

Page 12: Tugas Standar Pendidikan

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah. Profesionalitas guru didefinisikan atas

terinternalisasinya empat kelompok kompetensi pada diri guru

bersangkutan, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi

sosial, dan kompetensi profesional.

Peserta Didik

Dalam tatanan globalisasi, melalui penginternalan kompetensi

pedagogik saja, guru akan menjadikan profesinya sebagai area pengabdian

terhadap kemandirian bangsa. Sebab, kompetensi pedagogik terdiri atas 10

kompetensi operasional (?) yakni penguasaan karakteristik siswa yang

meliputi aspek fisik, moral, kultural, emonsional, dan intelektual, menguasai

teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, mengembangkan kurikulum,

menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik, memanfaatkan

tekonologi informasi, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik,

berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun, menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, melakukan

tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Ini artinya guru akan tumbuh dan berkembang sebagai sosok yang

tak hanya piawai dalam mentransfer pengetahuan namun juga memiliki

kepekaan terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa yang

akan datang. Sehingga ilmu dan metodologi yang ditransfernya kepada

peserta didik sesuai dengan trend perkembangan zaman namun dengan tetap

mempertahankan aspek moralitas, kebudayaan dan nasionalisme peserta

didik. Atau sesuai dengan fungsi pendidikan nasional seperti yang

disebutkan dalam UU no 20 Tahun 2003, yakni pada Bab II, pasal 3,

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

Makalah Standar Pendidikan 12

Page 13: Tugas Standar Pendidikan

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Tak hanya itu, aktualisasi guru yang profesional juga akan

mendorong tumbuhnya iklim pembelajaran pada diri peserta didik. Karena

guru bisa menampilkan dirinya sebagai sosok yang berwibawa yang

merupakan salah satu indikator penting dalam mendorong kemandirian dan

membangun sifat akademis dalam diri peserta didiknya yang diharapkan

bermuara pada peningkatan kompetensi peserta didik dalam

mentransformasikan pengetahuan yang diterima dari guru profesional

tersebut.

Prof.Dr.Oong Komar, MPd dalam bukunya Filsafat Pendidikan

Nonformal (2006) menekankan pentingnya faktor kewibawaan dalam profil

seorang guru, tak hanya demi kepentingan transformasi pengetahuan namun

jauh dari pada itu berperan dalam pembangunan budaya positif pada satuan

pendidikan tempat guru tersebut mengaktualisasikan profesionalitasnya.

Bila kewibawaan guru lemah terhadap siswanya, ia tidak dapat mengendalikan proses pendidikan dan cenderung akan menggunakan kekuasaan dan upaya manipulasi. Demikian pula halnya bila ia memiliki kewibawaan yang lemah terhadap teman sejawatnya, sedangkan ia bersifat ambisius maka ia cenderung tidak berusaha mengandalkan kemampuan profesionalnya, melainkan bermain politik dan melakukan intrink untuk memuluskan ambisinya tersebut.

Satuan Pendidikan

Pada tingkat satuan pendidikan, guru profesional akan menjadi agen

perubahan dalam kerangka meningkatkan mutu sekolah, mutu lulusan

termasuk proses diseminasi peningkatan profesionalitas guru yang belum

mendapatkan sertifikat pendidik. Hal ini akan menjadi pendorong bagi

percepatan pencapaian standar pendidikan lainnya.

Menurut PP 74/2008 tersebut, guru profesional adalah guru yang

menandatangani kontrak kerja dengan satuan pendidikan. Tentunya

sejumlah point penting yang termuat dalam kesepakatan kerja tersebut

adalah target yang akan dicapai guru yang teraktualisasi pada mutu peserta

didiknya serta kesediaan guru untuk menerima sanksi sebagai wujud

Makalah Standar Pendidikan 13

Page 14: Tugas Standar Pendidikan

tanggungjawab profesionalnya kalau target yang dibebankan tidak tercapai

sesuai kesepakatan yang ditandatangani guru dan pihak sekolah.

Dalam konteks yang lebih luas, untuk bisa mengoptimalkan

pelaksanaan tugas profesional guru tersebut, sekolah tentu memiliki

indikator yang jelas mengenai capaian mutu pendidikan, serta memiliki

strategi dan tekhnis untuk mencapainya yang dikembangkan dalam budaya

kerja profesional untuk mewujudkan visi dan misi dari satuan pendidikan.

Artinya, guru profesional akan mendorong perubahan budaya pada tingkat

satuan pendidikan, dengan indikator-indikator sesuai standar pengelolaan,

standar proses yang berlangsung di masing-masing satuan pendidikan.

Bahan bahan kajian dalam Workshop guru-guru dan kepala sekolah

Yayasan Insan Kamil, Pesantren Alihya Kota Bogor pada 9 Juli 2009 lalu

sebagaimana yang dimuat dalam situs http://www.iiep.unesco.org/capacity-

development/training/training-materials/school-supervision.html.

Deskripsi mutu lulusan yang jelas merupakan komponen penting dalam menentukan standar guru. Analisis ini berfungsi sebagai panduan untuk menentukan pemenuhan kriteria standar guru yang sekolah harapkan. Jika satu sekolah hendak mengembangkan keimanan dan ketakwaan maka sekurang-kurangnya sekolah harus memiliki guru yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan beribadah yang mutunya sesuai dengan target.

Penerapan standar kompetensi guru tidak bisa berdiri sendiri. Namun

harus diikuti oleh penerapan standar-standar lainnya untuk mengoptimalkan

peningkatan mutu pendidikan, diantaranya adalah penerapan standar

pengelolaan, standar proses dan standar kepala sekolah dan pengawas.

Karena keempat standar tersebut saling berkait erat dalam upaya mencapai

dan mempertahankan standar kompetensi guru. Karena sejumlah standar

yang disebutkan diatas akan berperan penting dalam mengukur kinerja

profesional guru, sebab guru dilarang menilai diri sendiri.

Dalam kerangka meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik

tersebut, satuan pendidikan bisa menfasilitasi berbagai kegiatan dan

program yang berlangsung secara berkesinambungan, pembentukan forum-

forum diskusi dengan mengundang pakar kompeten baik pada aspek

pedagogik ataupun profesional dan pribadi. Kegiatan ini penting diikuti oleh

Makalah Standar Pendidikan 14

Page 15: Tugas Standar Pendidikan

para tenaga pendidik tersebut, sebab melalui forum diskusi ini peserta bisa

saling mengoreksi kelemahan masing-masing dan mendapatkan berbagai

tips praktis untuk meningkatkan pola kerja mereka.

Meski diluar cakupan satuan pendidikan, pemerintah melalui

Depdiknas juga memiliki banyak program dan kegiatan yang tak hanya

bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam pelaksanaan tugasnya,

namun jauh dari itu mendorong munculnya karakteristik peneliti pada diri

guru melalui PTK, ataupun penerapan best practice dalam bidang

pengajaran dan pembelajaran.

Program dan Beban Anggaran

Nada-nada sumbang yang disampaikan sejumlah pakar ataupun

pihak yang peduli pendidikan terhadap pelaksanaan sertifikasi guru patut

dibahas dan dikaji pemerintah agar tercapainya pendidikan berkualitas yang

tercermin keaktifan peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara seperti yang tertuang dalam Bab I, pasal 1

UU pendidikan nasional.

Pemerintah perlu mengkaji ulang sejumlah isu-isu penting yang

disampaikan para pakar dan pemerhati pendidikan tersebut, diantaranya soal

uji kompetensi melalui penerapan portofolio, serta image yang tertanam

pada diri guru untuk lebih mengedepankan aspek finansial dibanding aspek

profesional, termasuk keperluan untuk merevisi jumlah ataupun komponen

sertifikasi dengan alasan tidak berperan signifikan terhadap peningkatan

profesionalisme guru.

Pemerintah dipandang perlu mengeluarkan program alternatif terkait

dengan pencapaian standar minimal yang harus dipenuhi para tenaga

pendidik agar guru tampil sebagai tenaga profesional.

Sesuai dengan alternatif program yang diusulkan pada bagian

implementasi tulisan ini, alur yang ditawarkan bisa menjadi alternatif dalam

membangun kompetensi pendidik. Landasan filosofis yang ditawarkan

Makalah Standar Pendidikan 15

Page 16: Tugas Standar Pendidikan

melalui usulan tersebut adalah membangun budaya kompetisi dan

kompetensi pada diri tenaga pendidik melalui penerapan evaluasi secara

berkala dan memberikan pendidik pendapatan diatas kebutuhan hidup

minimum bahkan mencapai tingkat sejahtera, guna meningkatkan citra dan

kewibawaan sosial pendidik ditengah masyarakat, kemudian mewajibkan

pendidik untuk memenuhi kompetensi minimal untuk membangun karsa

profesionalitas atas profesi yang mereka pilih.

Selain itu, juga diperlukan kebijakan dan regulasi yang mendukung

pencapaian target peningkatan kompetensi guru, diantaranya dengan

membentuk atau menfasilitasi terbentuknya lembaga non pemerintah yang

kredibel untuk merekomendasikan pengakuan kompetensi berdasarkan

sejumlah uji kompetensi kepada guru untuk kemudian diberikan kepada

pemerintah sebagai bentuk portofolio guna diproses untuk penerbitan

sertifikat pendidiknya.

Mengacu pada PP N0 74 Tahun 2008, kebijakan ini sangat

memungkinkan dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dengan LPTK

yang menangani jalur profesi pendidik. Hal ini penting dilakukan agar

profesionalitas guru tidak semata atas penilaian portofolio semata namun

juga merupakan hasil dari ujian kompetensi yang difokuskan pada aspek-

aspek relevan berdasarkan standar kompetensi yang ditetapkan pemerintah

melalui Permendiknas No 16/2007. Sejumlah aspek dimaksud antara lain

adalah ujian tertulis dan ujian praktik yang mengacu pada PP no 74/2008

pada Bab II, bagian kedua, pasal 9 ayat 4 dan 5.

Menurut PP tersebut, ujian kompetensi bentuk tertulis untuk menguji

penguasaan guru atas

a. wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap

peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus,

perancangan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar;

b. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan

standar isi mata pelajaran, kelompok mata pelajaran, dan/atau

program yang diampunya; dan

c. konsep-konsep disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang

Makalah Standar Pendidikan 16

Page 17: Tugas Standar Pendidikan

secara konseptual menaungi materi pelajaran, kelompok mata

pelajaran, dan/atau program yang diampunya.

Sementara ujian kinerja dilaksanakan dalam bentuk praktik

pembelajaran untuk mengukur sejauh mana guru mampu menerapkan

kompetensinya, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional pada satuan pendidikan

yang relevan.

Selama rentang waktu yang ditetapkan (antara satu sampai dua

tahun) guru diwajibkan mengikuti berbagai program dan kegiatan baik yang

didanai pemerintah ataupun pribadi untuk berupaya meningkatkan

kompetensi mereka. Karena kalau gagal memenuhi kriteria minimal

tersebut, para tenaga pengajar ini terancam pensiun dini bagi yang senior

atau pindah profesi.

Beban Anggaran

Penerapan model ini akan membawa banyak implikasi terutama

pada beban anggaran. Karena melalui pendekatan ini semua guru akan

mendapatkan tunjangan profesi serta tunjangan lainnya yang membuat

mereka bisa hidup diatas kebutuhan standar minimal atau bahkan mendekati

kategori sejahtera.

Mengacu pada perkiraan yang dibuat Dirjen PMTP (saat itu) Bapak

Fasli Jalal dalam seminar sertifikasi guru di Malang, total anggaran yang

akan diperlukan kalau sekitar 2,5 juta guru (perkiraan saat itu) mendapatkan

tunjangan sertifikasi yang dirata-ratakan sebesar Rp1,9 juta per orang per

bulan, maka total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp57 triliun lebih.

Meski demikian, melalui pendekatan ini pemerintah bisa anggaran

hampir sebesar Rp6,6 triliun yang sebelumnya diperuntukkan bagi

pelaksanaan sertifikasi sekitar 2,5 juta guru tersebut.

Berpatokan pada data yang disampaikan Balitbang PSP Depdiknas,

sekitar 54,12 persen guru di Indonesia memiliki kualifikasi pendidikan yang

kurang dari S1--meski tidak bisa dikatakan semuanya tidak memenuhi

kriteria minimal yakni berpendidikan serendah-rendahnya DIV-- namun

diyakini angka tersebut akan berada pada kisaran antara 40 sampai dengan

Makalah Standar Pendidikan 17

Page 18: Tugas Standar Pendidikan

50 persen, ini akan membawa konsekuensi kebutuhan akan anggarn untuk

meningkatkan program kualifikasi para pendidik tersebut.

Perkiraan kebutuhan dana sebesar Rp6,6 triliun untuk pelaksanaan

program sertifikasi ditambah perkiraan kebutuhan dana sebesar Rp3,4 triliun

yang diperuntukkan bagi pelaksanaan program peningkatan kualifikasi guru

bisa diperuntukkan bagi program peningkatan kualifikasi dan kompetensi

guru.

Ini memang memerlukan keberanian dan argumentasi yang logis dan

rasional dari Pemerintah atau Departemen Pendidikan nasional. Pasalnya,

kebutuhan dana yang diperkirakan mencapai besaran mendekati seratusan

triliun itu akan membuat sebagian besar anggaran Depdiknas tersedot pada

program sertifikasi. Apalagi, kalau melihat pada besaran anggaran yang

diperuntukkan pada tahun 2010 ini, anggaran Depdiknas berkisar Rp195

triliun. Namun demi cita-cita pembangunan nasional serta makin pendeknya

tengat waktu pelaksanaan AFTA, APEC pilihan yang tersedia makin sedikit.

Apalagi, program sertifikasi yang dilakukan pemerintah saat ini belum

memiliki korelasi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan seperti

yang dikutip dari berbagai pihak yang kompeten mengeluarkan analisa pada

bagian awal makalah ini.

Makalah Standar Pendidikan 18

Page 19: Tugas Standar Pendidikan

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Pemerintah telah melakukan banyak aksi kongrit dalam upaya

mewujudkan pendidikan bermutu bagi warga negara, seperti program

sertifikasi guru sebagai salah satu bentuk untuk mendapatkan guru

profesional yang kompeten. Tak hanya itu, pemerintah juga telah

melaksanakan banyak program lainnya yang berkaitan baik secara langsung

atau tidak langsung untuk meningkatkan kompetensi para pendidik tersebut,

seperti melalui forum KKG/MGMP atau juga melalui penerapan praktik

terbaik dibidang pengajaran. Namun sejauh ini hasilnya masih jauh dari

harapan.

Khusus untuk sertifikasi guru, para guru masih terbius dalam

mendapatkan keuntungan finansial dibanding upaya peningkatan

profesionalitas seperti yang diamanatkan melalui UU no 14 Tahun 2005

tentang guru dan dosen. Karena itu, banyak guru yang menempuh cara yang

bahkan bertentangan dengan kriteria kompetensi yang harus dimilikinya

guna mendapatkan sertifikat pendidik sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan tunjangan profesi.

Selain itu, keengganan guru untuk meningkatkan profesionalitasnya

terkait upaya peningkatan kompetensi untuk mendapatkan guru yang

profesional tersebut, karena persyaratan kompetensi minimal yang

diharuskan pemerintah terlalu ideal, yang membuat banyak guru sudah

patah semangat duluan untuk berupaya mencapai kriteria minimal tersebut.

Selain itu, ada juga yang berpendapat sejumlah kompetensi yang

dipersyaratkan melalui UU no 74 Tahun 2008 tersebut juga sangat sumir

dan sulit untuk diukur karena sangat situasinal, yakni kompetensi pribadi

dan kompentensi sosial.

SARAN

Prioritas utama yang disarankan harus dilakukan pemerintah untuk

Makalah Standar Pendidikan 19

Page 20: Tugas Standar Pendidikan

mendorong tingkat kompetensi guru untuk mencapai kriteria minimal

seperti yang disyaratkan adalah dengan memberikan tunjangan profesi

kepada semua tenaga pendidik yang diangkat menjadi fungsional guru.

Kebijakan ini dipandang strategis, karena guru memerlukan keamanan

finansial terlebih dulu sebelum mereka dikondisikan untuk meningkatkan

kompetensinya terlepas dari suka atau tidak suka.

Setelah para guru menikmati kesejahteraan selama satu atau dua

tahun, pemerintah bisa melakukan uji kompetensi melalui lembaga

independen yang memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk keperluan

tersebut melalui uji sertifikasi yang hasilnya berupa rekomendasi yang dapat

diberikan pada pemerintah untuk melakukan verifikasi atas dokumen

portofolio yang menyertai rekomendasi tersebut. Sebab, pengukuran

kompetensi jauh lebih valid melalui proses ujian baik tertulis ataupun tidak

dari pada menilai dari sertifikat dan ijazah yang dimiliki guru berdasarkan

proses penilaian portofolio.

Selain itu, pemerintah juga perlu mengkaji ulang keempat kelompok

kompetensi yang disyaratkan tersebut, atau membuat kebijakan mengenai

pencapaian kriteria minimal yang dipandang terlalu ideal tersebut.

Makalah Standar Pendidikan 20