standar penilaian pendidikan

21
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Standar penilaian pada Diktuk Brigadir Dalmas Polri memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Mekanisme, Prosedur, dan Instrumen Penilaian a. Mekanisme Penilaian Pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur dan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. b. Prosedur Penilaian Gadik menentukan materi tes harus dengan bertolak pada kompetensi yang diharapkan dengan harus memperhatikan kriteria dan karakteristik, sebagai berikut: 1) Urgensi, artinya materi secara teoritis mutlak harus dikuasai peserta didik; 2) Kontinuitas, artinya materi yang dites merupakan materi pendalaman dari satu atau lebih materi yang telah dipelajari sebelumnya;

Upload: jerry-asolole

Post on 26-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKANStandar penilaian pada Diktuk Brigadir Dalmas Polri memiliki kriteria sebagai berikut :1. Mekanisme, Prosedur, dan Instrumen Penilaiana. Mekanisme PenilaianPendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur dan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.b. Prosedur PenilaianGadik menentukan materi tes harus dengan bertolak pada kompetensi yang diharapkan dengan harus memperhatikan kriteria dan karakteristik, sebagai berikut:1) Urgensi, artinya materi secara teoritis mutlak harus dikuasai peserta didik;2) Kontinuitas, artinya materi yang dites merupakan materi pendalaman dari satu atau lebih materi yang telah dipelajari sebelumnya;3) Relevansi, artinya materi yang dites yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami mata pelajaran lain;4) Keterpakaian, artinya materi yang memiliki nilai terapan tinggi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.5) Kesesuaian dengan dengan teknik pengukuran yang akan digunakan.c. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian pendidikan adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik2. Cakupan Penilaiana. Akademik1) Penilaian akademik adalah penilaian yang dilakukan terhadap kemampuan peserta didik pada masing-masing mata pelajaran;2) Nilai akademik adalah jumlah seluruh jumlah mata pelajaran ditambah nilai latnis/latja;3) Penilaian domain kognitif adalah penilaian yang berkaitan dengan mencakup enam jenjang : mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, sintesa dan mengevaluasi;4) Penilaian domain afektif adalah penilaian yang berkaitan dengan sikap dan nilai, yang mencakup lima jenjang: penerimaan (receiving), tanggapan (responding), menghargai (valuing), organisasi (organization), dan karakterisasi (characterization);5) Penilaian domain psikomotor adalah penilaian keterampilan atau kemampuan bertindak dengan menggunakan fisik maupun non fisik setelah peserta didik menerima pengalaman belajar tertentu, yang mencakup lima jenjang: imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi dan naturalisasi;6) Nilai mata pelajaran diperoleh dari :a) Nilai ujian dengan nilai bobot 60 (enam puluh).b) Nilai penugasan nilai bobot 20 (dua puluh).c) Nilai keaktifan di kelas (sikap perilaku saat proses pembelajaran) nilai bobot 20 (dua puluh);7) Nilai mata pelajaran diperoleh dari nilai ujian tertulis atau praktek dikali 60 (enam puluh) ditambah nilai penugasan dikali 20 (dua puluh) ditambah nilai keaktifan dikali 20 (dua puluh) dibagi 100 (seratus);8) Nilai ujian dengan bobot nilai 60 (enam puluh) diperoleh dari hasil tes bentuk soal :a) Pilihan ganda, dengan bobot 2 (dua);b) Uraian singkat/terikat, dengan bobot 3 (tiga); danc) Uraian bebas, dengan bobot 5 (lima).9) Nilai ujian diperoleh dari hasil tes pilihan berganda dikali 2 (dua) ditambah hasil tes uraian singkat dikali 3 (tiga) ditambah hasil tes uraian bebas dikali 5 (lima) dibagi 10 (sepuluh);10) Penugasan teori praktek dengan bobot nilai 20 (dua puluh) terdiri dari :a) Tugas individu;b) Tugas kelompok; danc) Tes formatif.11) Nilai keaktifan diperoleh dari pengamatan Gadik terhadap keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran dengan berpedoman pada rumusan indikator perilaku dalam lembar pengamatan;12) Rumusan indikator perilaku keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran disusun oleh lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan;13) Nilai batas lulus per mata pelajaran adalah 60 (enam puluh) untuk ujian teori dan 65 untuk ujian praktek;14) Peserta didik yang belum mencapai nilai batas lulus sebagaimana dimaksud pada ayat 5, diberi kesempatan mengulang/her 1 (satu) kali, apabila nilai her melebihi nilai batas lulus maka nilai yang diberkan adalah nilai batas lulus;15) Nilai akhir akademik diperoleh dari :a) Nilai rata-rata keseluruhan mata pelajaran (nilai kumulatif) dengan bobot 80 (delapan puluh);b) Nilai latnis dengan bobot 20 (dua puluh);16) Nilai akhir akademik diperoleh dari jumlah nilai rata-rata keseluruhan mata pelajaran dikali 80 (delapan puluh) ditambah nilai latnis dikali 20 (dua puluh) dibagi 100 (seratus);17) Peserta didik yang telah melaksanakan her tetapi belum mencapai nilai batas lulus maka nilai yang diberikan adalah nilai tertinggi yang diperoleh;18) Bagi peserta didik yang tidak lulus her mencapai 5 (lima) mata pelajaran maka a) Peserta yang bersangkutan diberikan bimbingan dan konseling;b) Petugas bimbingan dan konseling memberikan kesimpulan yang bersangkutan dapat atau tidak melanjutkan pendidikan;c) Apabila ditemukan hal-hal dari sepengetahuan bimbingan konseling maka direkomendasikan/alih tangan kasus ke psikologi tentang kemampuan akademiknya;d) Hasil psikotes dijadikan pertimbangan Kalemdik untuk memberhentikan atau melanjutkan Proses pembelajaran melalui keputusan sidang dewan pendidikan sekolah/Pusdik/SPN;19) Khusus mata pelajaran kompetensi utama diberi kesempatan her 1 (satu) kali dan harus lulus, sebagaimana dijelaskan;20) Latihan teknis dengan bobot 20 (dua puluh) adalah untuk mengukur kemampuan atau keterampilan rangkaian terpadu dari mata pelajaran yang dilatihkan dengan mengunakan instrumen pengamatan;21) Skala penilaian kelulusan adalah :a) Nilai A yaitu > 80 (delapan puluh) kategori baik sekali;b) Nilai B yaitu 70 (tujuh puluh) 79 (tujuh puluh sembilan) kategori baik;c) Nilai C yaitu 60 (enam puluh) 69 (enam puluh sembilan) kategori cukup;d) Nilai D yaitu 40 (empat puluh) 59 (lima puluh sembilan) kategori kurang; dane) Nilai E yaitu < 40 (empat puluh) kategori kurang sekali;22) Batas nilai terendah untuk penilaian akademik adalah 60 (enam puluh) dengan kualifikasi cukup;23) Apabila dalam ujian akhir atau sumatif, peserta didik mencontek maka :a) Peserta dinyatakan melanggar disiplin dan didiskualifikasi pada mata pelajaran tersebut, dikeluarkan dari ruangan kelas serta diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang;b) Apabila dalam ujian ulang, masih mencontek untuk yang kedua kalinya, maka dilakukan sidang dewan pendidikan Sekolah/Pusdik/SPN untuk pemberhentian dari proses pembelajaran.c) Jadwal ujian ulang ditentukan oleh Bag Jarlat.b. Mental Kepribadian1) Menentukan tujuan pembentukan sikap perilaku yang diharapkan sesuai dengan jenjang pendidikan dengan membuat rumusan indikator atau kriteria dengan mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sebelumnya;2) Rumusan indikator atau kriteria harus dapat diamati dan diukur dengan membuat Lembar pengamatan untuk melakukan penilaian afektif;3) Dalam membuat lembar pengamatan perlu memperhatikan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan penilaian afektif;4) Setiap indikator atau kriteria yang diamati diberi skor lebih dari satu yaitu skor 5 (lima) untuk sikap yang sempurna melakukan sesuai dengan indikator atau kriteria disebut klasifikasi istimewa, skor 4 (empat) untuk yang melakukan sesuai indikator atau kriteria namun masih terdapat kurang sempurna disebut klasifikasi memuaskan, skor 3 (tiga) melakukan sesuai dengan indikator atau kriteria namun terdapat sedikit kesalahan disebut klasifikasi baik, skor 2 (dua) melakukan namun terdapat kesalahan cukup menonjol disebut klasifikasi cukup, skor 1 (satu) melakukan namun tidak sesuai dengan indikator dan kriteria disebut klasifikasi kurang;5) Peserta yang tidak melakukan sama sekali indikator dan kriteria yang telah ditentukan diberi nilai 0 (nol);6) Penilaian mental kepribadian peserta didik Diktuk Brig dilaksanakan secara bertahap, berkelanjutan, jujur, objektif dan transparan;7) Dalam memberikan penilaian mental kepribadian terhadap peserta didik dilakukan ketentuan sebagai berikut :a) Penilaian dilakukan sejak dilantik menjadi peserta didik sampai dengan menjelang penutupan pendidikan;b) Pemberian pengharagaan dan sanksi mempengaruhi nilai mental kepribadian.8) Komponen mental kepribadian peserta didik pendidikan Brigadirmeliputi mental, spiritual, idiologi, kejuangan, kepemimpinan dan watak pribadi;9) Komponen mental kepribadian dijabarkan dalam rumusan indikator sikap yang dapat diamati dan disesuaikan dengan jenis dan jenjang pendidikan oleh lembaga pendidikan polri yang menyelenggarakan pendidikan;10) Penilaian mental kepribadian melalui pengamatan dengan berpedoman kepada lembar pengamatan memuat tentang indikator sikap yang dapat diamati;11) Pengamatan peserta didik dilakukan setiap hari oleh pengasuh;12) Pemberian nilai pengamatan berdasarkan hasil pengamatan tiap indikator sikap yang terdapat dalam lembar pengamatan, diisi berupa skor 5 (lima) untuk kategori baik sekali, skor 4 (empat) untuk kategori baik, skor 3 (tiga) untuk kategori cukup, skor 2 (dua) untuk kategori kurang dan 1 (satu) untuk kategori kurang sekali;13) Peserta yang tidak melaksanakan unjuk kerja sesuai indikator dalam lembar pengamatan diberi nilai 0 (nol);14) Pengolahan hasil dengan cara menjumlahkan hasil skor yang diperoleh dan dibagi dengan jumlah item indikator sikap kemudian di konversi nilainya sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan;15) Batasan nilai aspek mental kepribadian peserta didik diktukbrig adalah nilai lulus terendah 65 (enam puluh lima) dan nilai lulus tertinggi 80 (delapan puluh);16) Klasifikasi penilaian adalaha) Nilai 80 (delapan puluh) klasifikasi istimewa;b) Nilai 77 (tujuh puluh tujuh) - 79 (tujuh puluh sembilan), klasifikasi memuaskan;c) Nilai 72 (tujuh puluh dua) 76 (tujuh puluh enam), klasifikasi baik;d) Nilai 65 (enam puluh lima) 71 (tujuh puluh satu), klasifikasi cukup; dane) Nilai 0 (nol) 64 (enam puluh empat), klasifikasi kurang.17) Penilaian mental kepribadian menggunakan :a) Metode pengamatan yang diberi bobot 7 (tujuh);b) Metode sosiometri yang diberi bobot 3 (tiga).18) Penilaian mental kepribadian peserta didik berdasarkan metoda pengamatan dapat :a) Berkurang dengan melakukan pelanggaran;b) bertambah dengan alasan berprestasi.19) Pengurangan nilai dengan alasan melakukan :a) Pelanggaran ringan nilai 2 (dua);b) Pelanggaran sedang nilai bobot 5 (lima);c) Pelanggaran berat nilai 10 (sepuluh).20) Penambahan nilai dengan alasan melaksanakan :a) Tugas tanpa cacat nilai 2 (dua);b) Perbuatan tertentu yang bersifat khusus dan dapat dipertanggungjawabkan nilai 5 (lima);c) Tugas tertentu atas rekomendasi lemdik dan tugas kepolisian di luar tugas pokok peserta didik nilai 10 (sepuluh).21) Pengurangan nilai atau penambahan diberikan pada hari yang bersangkutan melakukan pelanggaran atau prestasi dan nilai yang ditambahkan atau yang dikurangi dihitung setelah mendapat nilai harian;22) Pengurangan dan penambahan nilai dirumuskan dalam indikator yang dapat dinilai disesuaikan tingkat pelanggaran dan prestasi peserta didik yang dirumuskan oleh lembaga penyelenggara pendidikan;23) Nilai mental kepribadian dihitung dengan metode pengamatan sebagaimana dimaksud pasal 63 huruf a menggunakan rumus jumlah nilai yang diperoleh peserta didik dibagi jumlah item indikator yang diamati dan hasil dikonversi dengan nilai yang telah ditentukan sesuai jenjang pendidikan :a) Nilai > 80 (delapan puluh) dengan bobot 5 (lima) kualifikasi baik sekali;b) Nilai 77 (tujuh puluh tujuh) 79 (tujuh puluh sembilan) bobot 4 (empat) kualifikasi baik;c) Nilai 72 (tujuh puluh dua) 76 (tujuh puluh enam) bobot 3 (tiga) kualifikasi cukup;d) Nilai 65 (enam puluh lima) 71 (tujuh puluh satu) bobot 2 (dua) kualifikasi kurang;e) Nilai < 64 (enam puluh empat) bobot 1 (satu) kualifikasi kurang sekali;24) Nilai mental kepribadian melalui sosiometri diperoleh dengan cara setiap peserta didik memberikan penilaian kepada semua peserta didik dalam satu peleton yang sama;25) Dalam memberikan penilaian peserta didik diberikan lembar pengamatan yang di dalamnya terdapat rumusan indikator yang dinilai;26) Rumusan indikator yang dinilai di susun oleh lembaga penyelenggara pendidikan;27) Penghitungan nilai sosiometri untuk menilai peserta didik lainnya sama dengan perhitungan sebagaimana tersebut pasal 6;28) Penilaian akhir sosiometri diperoleh dengan menjumlahkan keseluruhan nilai yang diberikan oleh peserta didik lainnya dibagi jumlah peserta didik dalam peleton yang sama;29) Perhitungan nilai akhir mental kepribadian adalah hasil dari akhir pengamatan dikalikan 7 (tujuh) ditambah hasil nilai sosiometri dikali 3 (tiga) dibagi 10 (sepuluh);30) Peserta didik dinyatakan tidak lulus nilai mental kepribadian apabila tidak mencapai nilai lulus terendah yaitu 65 (enam puluh lima);31) Nilai mental kepribadian dibawah nilai lulus terendah sebagaimana yaitu dari 65 (enam puluh lima) atau yang mendapatkan nilai istimewa yaitu 80 (delapan puluh), pengasuh yang bersangkutan diwajibkan membuat laporan secara tertulis.c. Kesamaptaan Jasmani1) Penilaian kesehatan dan kesamaptaan jasmani (kesjas) adalah penilaian terhadap kesehatan dan kesamaptaan jasmani;2) Kesamaptaan jasmani adalah kemampuan peserta didik untuk melakukan aktivitas dalam waktu tertentu, dengan tidak mengalami suatu kelelahan dan akan segera pulih setelah melakukan istirahat;3) Hasil Tes Kesehatan dan Kesamaptaan Jasmania) Hasil tes kesehatan dan kesamaptaan jasmani bagi calon peserta didik diktukbrig dari panda atau polda harus dikirimkan ke lemdik tempat calon peserta didik mengikuti Diktuk Brig, yang akan digunakan sebagai data awal;b) Hasil tes kesehatan dan kesamaptaan jasmani calon peserta didik digunakan sebagai data awal.4) Selama mengikuti pendidikan, peserta didik Diktukbrig harus melakukan tes kesehatan dan kesamaptaan jasmani 2 (dua) kali yaitu pada awal pendidikan dan menjelang penutupan pendidikan;5) Tes kesehatan sebagaimana dimaksud meliputi autoanamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan mata, pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorokkan (tht), pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan tes kehamilan khusus untuk Polwan;6) Kualitatif penilaian tes kesehatan awal dan kesehatan akhir peserta didik adalah baik sekali, baik, cukup, kurang dan kurang sekali;7) Selama dalam pendidikan peserta didik kondisi kesehatannya selalu dipantau dari awal pendidikan sampai dengan akhir pendidikan oleh dokter Lemdik;8) Mekanisme pelaksanaan tes kesamaptaan jasmani dalam proses pendidikan;9) Peserta didik dinyatakan tidak lulus kesehatan dan kesamaptaan jasmani apabila :a) Tidak mencapai nilai lulus terendah kesehatan dan kesamaptaan jasmani;b) Hasil pemeriksaan kesehatan dan analisa dokter atau ahli bahwa peserta didik tidak memenuhi syarat kesehatan untuk mengikuti pendidikan.10) Peserta didik yang dinyatakan tidak lulus dikembalikan ke daerah asal pengirimannya dengan disertai laporan hasil analisa atau temuan pemeriksaan dokter atau ahli;11) Nilai akhir kesehatan dan kesamaptaan jasmani dihitung dengan cara mengkomulasikan nilai kesehatan dikali 4 (empat) ditambah nilai kesamaptaan jasmani dikali 6 (enam) dan hasilnya dibagi 10 (sepuluh);Last Updated (Monday, 06 May 2013 05:12)