rencana strategis...standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan,...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
BENGKULU 2020 – 2024
BERSAMA KITA MAJU
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BENGKULU DIREKTORAT JENDERAL PAUD, PENDIDIKAN DASAR
DAN PENDID IKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
iii| R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI..………………………………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang……….……………………………………………………………. 1
B. Landasan Hukum………………………………………………………………… 3
C. Paradigma Penjaminan Mutu Pendidikan………………….……….. 4
D. Potensi dan Permasalahan………………………………………………….. 5
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN LPMP BENGKULU…………........ 14
A. Visi……………………………………………………………………………………… 14
B. Misi…………………………………………………………………………………….. 14
C. Tujuan Strategis……………………………………………..…………………… 15
D. Sasaran Strategis……………………………………………………………….. 16
E. Tata Nilai LPMP Bengkulu…………………………………………………. 17
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KELEMBAGAAN........................... 19
A. Arah Kebijakan LPMP Bengkulu Tahun 2020-2024………..…… 19
B. Strategi Pengembangan LPMP Bengkulu Tahun 2020-2024 20
C. Kerangka Kelembagaan……………………………………………………… 22
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN.............................. 24
A. Target Kinerja……………………………………………………………………… 24
B. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Indikator Kinerja 25
C. Kerangka Pendanaan…………………………………………………………… 27
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………………… 30
1 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Kemdikbud menetapkan arah
pembangunan pendidikan pada empat periode rencana pembangunan
jangka menengah. Periode 2005-2009 diarahkan pada peningkatan
kapasitas dan modernitas sistem pendidikan. Periode 2010-2015
diarahkan pada peningkatan dan penguatan pelayanan pendidikan pada
tingkat nasional. Periode 2015-2019 diarahkan pada penguatan daya
saing pada tingkat regional. Periode 2020-2024 diarahkan pada
penguatan daya saing pada tingkat Internasional.
Dalam upaya penguatan jaminan kualitas pendidikan dan meningkatkan
kapasitas daerah, pemberdayaan LPMP sebagai lembaga penjaminan
mutu pendidikan sangat penting untuk dilakukan. Berbagai
permasalahan di tingkat satuan pendidikan menengah; pelaksanaan
kurikulum, proses pembelajaran di kelas, kerjasama guru, siswa, orang
tua, dan masyarakat lainnya perlu ditumbuhkan melalui lembaga yang
berkompeten dalam melakukan pengendalian mutu untuk menuju
lembaga sekolah yang kredibel. Pembinaan terhadap LPMP dapat
dilakukan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia sehingga
dapat mengemban tugas baru yang menjadi tanggungjawabnya.
Pemetaan mutu sekolah dan melihat efektivitas sekolah dapat dijadikan
sebagai masukan dalam memberikan intervensi kepada satuan
pendidikan dalam menyongsong masyarakat ekonomi asia dan
meningkatkan daya saing regional.
2 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
LPMP memiliki tugas untuk mengawal keberhasilan pemerintah dalam
membangun sektor pendidikan terutama dalam pemenuhan standar
nasional pendidikan. Kegiatan ini diharapkan memberikan profil satuan
pendidikan pada masing-masing daerah terhadap pemenuhan 8
standar pendidikan. Fasilitasi pemenuhan SNP perlu dilakukan agar
arah peningkatan kualitas pendidikan dan layanan pendidikan tidak
menyimpang dari target tersebut. Secara struktur sistem dan
koordinasi kelembagaan penjaminan mutu pendidikan dapat dilihat
pada skema berikut:
Mengingat peningkatan mutu merupakan bagian penting dan strategis
bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional, maka LPMP mempunyai
keterkaitan dengan unit-unit kerja di lingkungan Ditjen PAUD,
Pendidikan Dasar dan Menengah maupun dengan Dinas
Pendidikan di Provinsi/ Kabupaten/ Kota. Oleh karena itu harus
dilakukan penguatan terhadap hal berikut:
Core Programme, yaitu kegiatan utama dalam rangka penjaminan
mutu pendidikan
3 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1. Extended Programme, yaitu program-program direktorat yang
dapat disinkronkan dengan dengan LPMP, antara lain pelatihan K-
13,
2. Pendampingan dan monev, sekolah model/sekolah rujukan/sekolah
Pembina dll.
3. Pengembangan kapasitas, yaitu: 1) kapasitas Kelembagaan
mengkaji ulang kebutuhan gedung disesuaikan dengan kebutuhan
yang diperlukan dalam menunjang tugas dan fungsi LPMP, dan 2)
Pengembangan kapasitas SDM, dengan melakukan pemetaan
kompetensi , peningkatan kompetensi, pembinaan karir dan lain
sebagainya.
B. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum dari penyusunan Renstra ini adalah:
1. Undang Undang Dasar 1945 ( Pasal 4 ayat 1 dan Pasal 17 UUD 1945).
2. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 4301 ).
3. Undang Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32
Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
6. Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
7. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan
Permendiknas Nomor Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Dikdas.
8. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan. Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019.
11. Permendikbud Nomor 12 tahun 2018 tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-
2019.
12. Rancangan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Tahun 2015-2019
C. Paradigma Penjaminan Mutu Pendidikan
Paradigma penjaminan mutu pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 keduanya tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pada
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 91 ayat 1 menyebutkan
setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan. Pada pasal 92 ayat 3 juga
disebutkan bahwa pemerintah provinsi, dalam hal ini Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan supervisi dan membantu satuan
pendidikan untuk menyelenggarakan atau mengatur
penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu. Pada pasal 92
ayat 4 disebutkan bahwa pemerintah kabupaten/kota melakukan
5 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
supervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah
kewenangannya untuk menyelenggarakan atau mengatur
penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu.
Penjaminan mutu yang dilakukan berdasarkan 8 standar, ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 serta telah dijabarkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di mana Delapan Standar Nasional
Pendidikan, meliputi: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar
kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)
standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar
pembiayaan, dan (8) standar penilaian.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional
menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) untuk terciptanya satu sistem
penjaminan mutu pendidikan yang sekaligus juga akan menjadi dasar
pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan sehingga tercipta budaya
peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan.
D. Potensi dan Permasalahan (Kekuatan dan Kelemahan) LPMP
Bengkulu
1. Analisa Lingkungan Strategis
Isu Internal LPMP Bengkulu
1) Kekuatan
a. Aspek Hukum
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bengkulu pada
awalnya bernama Balai Penataran Guru (BPG) Bengkulu berdiri
pada tahun 1992 yang berlokasi di Jalan Zainul Arifin Nomor 02
6 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Kota Bengkulu, Seiring dengan bertambahnya peran Balai
Penataran Guru, berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 087/0/2003 tanggal 4 Juli 2003 tentang Organisasi dan
Tata kerja LPMP, dilakukan restrukturisasi dan refungsionalisasi
fungsi dan peran dari Balai Penataran Guru (BPG) menjadi
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). LPMP perubahan
nama sekaligus fungsi dari BPG sebagai Badan Pelatihan berubah
pula fungsi menjadi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
yang fokus pada pendataan, pemetaan dan supervisi, serta
fasilitasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. Pada
tahun 2004 terjadi perubahan nama dari Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan ke Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. LPMP,
adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. LPMP dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan yang memiliki
tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan kesetaraan pendidikan
dasar dan menengah di Provinsi berdasarkan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan terbentuknya 3 Provinsi baru
yang merupakan hasil pemekaran yaitu Provinsi Papua Barat,
Provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Barat dan dalam rangka
penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di tiga
Provinsi tersebut maka dikeluarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
7 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Pada Tahun 2016
terjadi lagi restrukturisasi di Lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, LPMP yang sebelumnya berada dibawah
BPSDM-PMP, menjadi di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menangah (Dirjen
Dikdasmen) Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 terkait
dengan organisasi dan tata kerja LPMP. Kemudian di Bulan Juni tahun
2020 terjadi restrukturasi kembali yang diatur melalui Peraturan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis. Restrukturasi yang dimaksud
tersebut berupa perampingan struktur organisasi dimana hanya ada Kepala,
Kasubbag Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Aspek Kepemimpinan
Kepala LPMP mendukung pengembangan manajemen
keterbukaan dan fokus pada pencapaian dan peningkatan kinerja
melalui komitmen penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 dan penerapan Sistem Pengawasan Internal (SPI) yang
konsisten. Selain itu pimpinan juga membuka peluang untuk
peningkatan kompetensi staf, dan pemenuhan serta
pengembangan sarana prasarana.
c. Aspek Fasilitas
Dari fasilitas yang terdapat di LPMP Bengkulu didukung pula oleh
lingkungan yang memadai. Lingkungan yang ada di LPMP
disamping fasilitas gedung didukung pula oleh lahan Parkir yang
luas, taman kantor yang memadai dan lingkungan asri yang
8 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
ditumbuhi oleh tanaman hijau penyejuk. Jumlah lahan
lingkungan LPMP Bengkulu adalah 35.476 M2.
Fasilitas di LPMP Bengkulu pada saat ini dapat di lihat dalam tabel
sebagai berikut:
Gedung
Asrama
\
Aula
Rincian Luas (M2) Kapasitas
1) Gedung Kantor Utama 600 45 Orang
2) Gedung Tata Laksana A1 400 48 Orang
3) Gedung Perpustakaan dan Kantor PSI
816 55 Orang
4) Gedung Tata Laksana III (Ruang WI dan Aula atas)
580 200 Orang
Rincian Jumlah Kamar Kapasitas
1) Dr. Cipto Mangun Kusumo
(B1)
13 Kamar 26 Orang
2) Asrama Ki. Dewantara (B2) 16 Kamar 32 Orang
3) Dewi Sartika (B4) 8 Kamar 24 Orang
4) WR. Supratman (B5) 6 Kamar 12 Orang
5) Wahidin Sudiro Husodo
(B6)
9 Kamar 18 Orang
6) Ki. Ahmad Dahlan (B7) 14 Kamar Rusak
7) Dr. Juanda (B8) 12 Kamar 24 Orang
8) Dr. Sutomo (B9) 6 Kamar 12 Orang
9) R.A Kartini (B10) 4 Kamar 7 Orang
10) Cut Nyak Dien 26 Kamar 52 Orang
11) Cut Mutia 20 Kamar 40 Orang
Jumlah Keterangan
2 Buah Aula yang masing-masing berkapasitas 200 orang yang
dimanfaatkan oleh LPMP dalam
melaksanakan kegiatan program
dan sering pula dimanfaatkan oleh
steakholder yang ada.
9 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Ruang Rapat
Jumlah Ke
Fasilitas dan sarana lainnya
Ruang Keterampilan 1 Buah
Ruang dan Perangkat ICT yang dilengkapi dengan jaringan Internet
1 Buah
Gedung 1 Buah
Pos Keamanan 2 Buah
Sarana Olah Raga 4 Buah
Ruang Fitness 1 Buah
Ruang Kesenian 1 Buah
Masjid 1 Buah
Ruang Kelas 6 Kelas
Perpustakaan 1 Buah
Laboratorium 5 Kelas
Ruang Makan 1 Buah Berlantai 2
d. Aspek Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di LPMP Bengkulu dari segi jumlah dan
tingkat kualifikasi pendidikan serta kompetensi sudah
mencukupi berdasarkan analisis SDM kepegawaian untuk
mendukung tupoksi dan sistem manajemen mutu. SDM juga
memiliki kemampuan mengelola sistem informasi, memetakan
mutu pendidikan, memfasilitasi dalam peningkatan mutu
pendidikan, serta melaksanakan tata kelola dan efektivitas
birokrasi.
Jumlah Keterangan
2 Buah Ruang Rapat yang terdiri
dari ruang rapat utama
berkapasitas 20 orang, dan
ruang rapat lainnya berkapasitas
40 orang yang dimanfaatkan
oleh LPMP dalam melaksanakan
kegiatan program dan sering
pula dimanfaatkan oleh
steakholder yang ada.
10 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
e. Aspek Kinerja
Kinerja SDM LPMP Bengkulu berdasarkan hasil SKP terlihat baik
secara umum.
2) Kelemahan
1) LPMP tidak mempunyai wewenang untuk menganggarkan dana
Penjaminan Mutu Pendidikan
2) Rekomendasi LPMP belum sepenuhnya direspon oleh Pemda
3) Hak akses LPMP tentang data mutu pendidikan masih kurang
4) Pelaksanaan Tusi LPMP belum optimal
5) Waktu pelaksanaan kegiatan yang tidak tepat (jadwal kegiatan
tidak dimulai di awal tahun anggaran)
6) Tidak sepenuhnya anggaran sesuai kebutuhan penjaminan mutu
7) Budaya mutu di LPMP yang masih perlu ditingkatkan
8) Program masih bersifat pemberian (given) dari pemerintah pusat
Isu Eksternal
1) Peluang
a) Menjalin kemitraan antara LPMP dengan Pemda, terkait PMP
b) Memberi bimbingan teknis kepada dinas pendidikan kab/ kota
dan provinsi terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di
satuan pendidikan
c) Melakukan pendampingan pada satuan pendidikan terkait
Pemenuhan SNP
d) Melakukan fasilitasi peningkatan kompetensi PTK
e) Merancang dan mengembangkan sistem informasi di daerah
f) Memberi layanan fasilitasi sarana prasarana bagi pelanggan
eksternal (customer, communities, government, political and
11 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
social, stakeholder) terkait penggunaan sarana dan prasarana.
g) Memberi layanan informasi mutu pendidikan di provinsi dan
kabupaten/kota
2) Tantangan
a) Kurangnya dukungan stakeholder (Pemda, Organisasi Profesi,
Tokoh Masyarakat/Dewan pendidikan, dll)
b) Posisi struktural (esselon LPMP) yang masih rendah
dibandingkan dengan mitra/ stakeholder yang ada
c) Sistem otonomi daerah yang menyebabkan pemerintah daerah
mengabaikan kebijakan pemerintah pusat,
d) Perubahan regulasi yang terdapat di pemerintah pusat
2. Permasalahan yang dihadapi
Sebagai upaya pencapaian kinerja dari sasaran strategis LPMP Bengkulu,
maka permasalahan-permasalahan pendidikan harus dapat
diselesaikan dengan baik. LPMP Bengkulu telah mengidentifikasi
permalahan-permasalahan yang dihadapi selama lima tahun ke depan
sebagai berikut:
a) Peta mutu pendidikan berdasarkan pencapaian Standar Nasional
Pendidikan (SNP) pada satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA dan
SMK di provinsi Bengkulu, masih terdapat sekolah yang belum
memenuhi Standar Nasional Pendidikan sehingga akselerasi
sekolah tersebut perlu ditingkatkan agar mutu pendidikan menjadi
lebih baik. Akselerasi sekolah dalam ditingkatkan melalui program
supervisi dan fasilitasi ke satuan pendidikan berdasarkan
penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan.
b) Penerapan Kurikulum 2013 secara cukup masif pada tahun 2014
secara berdampingan dengan Kurikulum 2006, menimbulkan
beberapa masalah. Kurikulum 2013 dinilai sebagian pihak belum
12 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
cukup dikaji dan belum mengalami uji coba yang memadai untuk
diterapkan secara demikian masif. Masalah bertambah karena
keterbatasan materi ajar serta masih rendahnya pemahaman pendidik,
kepala sekolah, dan orang tua dalam implementasi kurikulum
2013. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh
terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 dan peningkatan pemahaman
pendidik dan tenaga kependidikan kualitas implementasi kurikulum
2013.
c) Kualitas, kompetensi, dan profesionalisme guru masih rendah, dilihat
dari hasil tes UKG guru yang telah diselenggarakan. Peningkatan
kualitas, kompetensi, dan profesionalisme guru masih harus
ditingkatkan karena hingga saat ini tidak terdapat hubungan linier
antara peningkatan kualifikasi dan sertifikasi profesi pendidik
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini antara lain disebabkan oleh: 1)
belum diterapkannya sistem Uji Kompetensi Guru sebagai bagian dari
proses penilaian hasil belajar siswa; 2) belum dilaksanakannya
penilaian kinerja guru yang sahih, andal, transparan dan
berkesinambungan; 3) belum dipertimbangkannya perbaikan disain
program dan keselarasan disiplin ilmu sebagai dasar peningkatan
kualifikasi akademik dan sertifikasi guru; serta 4) belum
dilaksanakannya Pengembangan Profesional Berkesinambungan
(PPB) bagi guru.
d) Salah satu faktor penting dalam penilaian kinerja guru adalah
tingkat rata-rata ketidakhadiran guru yang pada tahun 2013
mencapai 10% (Studi ACDP), dimana angka ketidakhadiran guru lebih
tinggi pada (i) guru laki laki; (ii) guru yang mengajar pada lebih dari
satu sekolah; (iii) guru yang mengajar di sekolah terpencil; (iv)
sekolah yang sarana-prasarananya tidak memadai; (v) sekolah yang
13 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
belum mencapai SPM; (vi) kepala sekolah yang juga sering absen
dan tidak menjadi panutan; (vii) sekolah yang jarang dikunjungi oleh
pihak dinas pendidikan kabupaten; dan (viii) sekolah yang komite
sekolahnya kurang aktif. Sekolah di mana angka ketidakhadiran
guru tinggi, tingkat ketidakhadiran murid juga tergolong tinggi,
dan hal ini berkaitan dengan rendahnya kemampuan membaca di
kelas 1, dan 2 siswa sekolah dasar.
14 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN LPMP BENGKULU
A. VISI
Visi LPMP Bengkulu adalah "Terwujudnya penjaminan mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berstandar nasional,
berkarakter, berlandaskan semangat gotong-royong dan berwawasan
global di provinsi‖. Yaitu:
1. Berstandar nasional, maksud yang dikandung adalah LPMP
Bengkulu dalam mewujudkan penjaminan mutu kepada satuan
Pendidikan dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan yang merupakan kriteria minimal mutu pendidikan.
2. Berkarakter artinya LPMP Bengkulu dalam mewujdukan
penjaminan mutu kepada satuan Pendidikan dasar dan menengah
menanamkan nilai-nilai karakter.
3. Berlandaskan Gotong royong adalah LPMP Bengkulu dalam
mewujudkan penjaminan mutu kepada satuan Pendidikan dasar dan
menengah menggunakan landasan gotong royong dalam
mengembangkan pola kerjanya untuk mewujudkan cita-cita
pendidikan melalui kolaborasi dan kemitraan seluruh pemangku
kepentingan untuk membentuk ekosistem pendidikan yang
sinergis.
4. Berwawasan global artinya LPMP Bengkulu dalam mewujudkan
penjaminan mutu kepada satuan Pendidikan dasar dan menengah memiliki
orientasi pengembangan mutu pendidikan yang bertaraf internasional.
B. Misi
Misi LPMP Bengkulu adalah:
1. Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah di provinsi;
15 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2. Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah di provinsi;
3. Melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di provinsi;
4. Melaksanakan pengembangan model penjaminan mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah di provinsi;
5. Melaksanakan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan di
provinsi;
6. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi
mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi;
7. Melaksanakan urusan administrasi.
C. Tujuan Strategis
Dalam upaya mencapai visi dan misi, LPMP Bengkulu merumuskan tujuan
strategis tahun 2020 – 2024, yaitu:
1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan;
2. Mewujudkan tata kelola LPMP Bengkulu yang baik dan dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Tujuan Strategis pertama (TS1) Meningkatkan mutu Pendidikan dasar
dan menengah melalui peningkatan Capaian 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) di Provinsi Bengkulu ini mendukung pelaksanaan misi:
1) (M1) Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di provinsi.
2) (M2) Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di provinsi.
3) (M3) Melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar
dan pendidikan menengah di provinsi.
16 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
4) (M4) Melaksanakan pengembangan model penjaminan mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi.
5) (M5) Melaksanakan kemitraan di bidang penjamian mutu pendidikan
di provinsi.
6) (M 6) Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem
informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di
provinsi.
Tujuan Strategis pertama (TS2) Mewujudkan tata kelola LPMP Bengkulu
yang baik dengan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya ini mendukung pelaksanaan misi:
7) (M7) Melaksanakan urusan administrasi.
Berikut adalah indikator Tujuan Strategis yang akan dicapai tahun 2024
Tabel Indikator Tujuan Strategis
No
Tujuan Strategis
Indikator Tujuan Target
2024
1
Meningkatkan mutu Pendidikan
dasar dan menengah melalui
peningkatan Capaian 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) di
Propinsi Bengkulu
Persentase satuan
Pendidikan di propinsi
Bengkulu yang meningkat
indek efektivitasnya menuju
SNP
95%
2
Mewujudkan tata kelola LPMP
Bengkulu yang baik dengan
dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya
Nilai Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) LPMP Bengkulu
A
D. Sasaran Strategis
Upaya merealisasikan tujuan strategis maka ditetapkan sasaran strategis
sebagai berikut.
1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan pada jenjang Pendidikan
dasar dan menengah;
17 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2. Terwujudnya tata kelola LPMP yang Baik.
Sasaran strategis pertama (SS-1) Meningkatnya penjaminan mutu
Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan
sasaran atas pelaksanaan tujuan strategis pertama (TS-1). Sasaran
strategis kedua (SS-2) Terwujudnya tata kelola LPMP yang baik
merupakan sasaran atas pelaksanaan tujuan strategis kedua (TS-2)
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian dua sasaran ditetapkan indikator
kinerja sebagai berikut:
Tabel Indikator Kinerja Kegiatan
(SS-1) ―Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan pada jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah‖
KODE Indikator Kinerja Kegiatan
IKK 1 Persentase satuan pendidikan (jenjang SD, SMP,
SMA, dan SLB) yang memiliki indeks capaian Siswa
minimal 75
IKK 2 Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter
antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk
IKK 3 Persentase kab/kota yang memiliki data pokok
pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan
dan berkelanjutan
(SS 2) Terwujudnya tata kelola yang baik
KODE Indikator Kinerja Kegiatan
IKK 4 Nilai SAKIP LPMP Bengkulu
E. Tata Nilai LPMP Bengkulu
Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan tata nilai
yang mendukungnya. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi
sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Tata nilai
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Religius
18 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Pekerjaan menjadi suatu amanah dan ibadah, mempunyai moral
dan etika, berbudi luhur, dan bermartabat.
2. Integritas
Konsisten dan teguh dalam melaksanakan pekerjaan serta
menjunjung tinggi nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam
tindakan, bersikap jujur dan mengemban kepercayaan dalam
pekerjaan.
3. Profesional
Warga LPMP Bengkulu bekerja berdasarkan keahlian yang
professional.
4. Kondusif
Menjaga lingkungan budaya kerja yang sehat, tolong menolong,
transparan, komunikatif, demokratis, kerjasama, berbagi ilmu dan
persamaan persepsi.
5. Inovatif
Untuk menggapai cita-cita sebagai lembaga yang unggul, LPMP
Bengkulu terus menciptakan inovasi penjaminan mutu pendidikan
baik dalam kaitannya dengan pemetaan mutu, supervisi mutu,
peningkatan mutu, pengembangan model penjaminan mutu,
pengelolaan sistem informasi, kemitraan dan tindakan manajemen
serta dukungan teknis lainnya.
6. Kolaborasi
Membangun kemitraan dan kerja sama yang baik antar sesama
warga LPMP Bengkulu dan stakeholder pendidikan
19 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KELEMBAGAAN
A. ARAH KEBIJAKAN LPMP BENGKULU TAHUN 2020-2024
Arah kebijakan LPMP Bengkulu dalam peningkatan dan penjaminan
mutu pendidikan Tahun 2015-2019 disesuaikan dengan kebijakan
Dirjen Dikdasmen yang ditampilkan dalam gambar berikut:
1) Pemetaan mutu
2) Pembinaan dan
pembimbingan
3) pendampi ngan 4) supervise
5) pelaporan dan
rekomendasi
1) Implementasi
K13
2) Sekolah Rujukan
3) Penumbuhan
Budi Pekerti (PBP)
4) Kerjasama
dengan pihak
lain
1) Pengembangan
SDM (Asesor,
fasilitator, dan WI)
2) Pengembangan
fasilitas
penjaminan mutu
3) Pengembangan
sistem informasi
mutu
20 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Arah kebijakan sebagaimana tergambar diatas dipergunakan untuk
menentukan arah kebijakan strategi LPMP Bengkulu yang akan
ditentukan untuk periode periode lima tahun yang akan datang.
LPMP Bengkulu telah menetapkan berbagai kebijakan selama periode
2020 - 2024, yang dalam jangka menengah diharapkan
berdampakbesar pada peningkatan mutu pendidikan, khususnya
peningkatan mutu pendidik, dan tenaga kependidikan. Kebijakan
teroboson yang selama ini dilaksanakan akan tetap diteruskan
menjadi kebijakan strategis penjaminan, peningkatan dan pengendalian
mutu pendidikan pada masa mendatang, yaitu pada periode 2020— 2024
dengan fokus kebijakan sebagai berikut:
1. Pemetaan mutu pendidikan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah;
2. Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
3. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah;
4. Pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah;
5. Pengembangan pelaksanaan kemitraan bidang penjaminan mutu
pendidikan;
6. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah;
7. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP Bengkulu
B. STRATEGI PENGEMBANGAN LPMP BENGKULU TAHUN 2020-2024
Strategi merupakan upaya yang sistematis melalui pengintegrasian
tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan untuk mencapai Misi
Dirjen Dikdasmen yang telah ditetapkan. Strategi yang dimaksud
mencakup:
21 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Tabel Strategi Pengembangan LPMP Bengkulu tahun 2020-2024
No Komponen Strategi 1. Pemetaan Mutu Pendidikan
Dasar dan Menengah Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dan peningkatan indeks efektivitas secara bertahap dan berkelanjutan pada:
a. Satuan Pendidikan SD
b. Satuan Pendidikan SMP
c. Satuan Pendidikan SMA d. Satuan Pendidikan SMK
2. Supervisi satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Melaksanakan supervisi mutu pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan pada:
a. Satuan Pendidikan SD
b. Satuan Pendidikan SMP
c. Satuan Pendidikan SMA d. Satuan Pendidikan SMK
3. Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Menengah
Melaksanakan Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan pada:
a. Satuan Pendidikan SD
b. Satuan Pendidikan SMP
c. Satuan Pendidikan SMA d. Satuan Pendidikan SMK
4. Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Mewujudkan pengembangan model secara bertahap dan berkelanjutan pada:
a. Satuan Pendidikan SD
b. Satuan Pendidikan SMP
c. Satuan Pendidikan SMA d. Satuan Pendidikan SMK
5 Pelaksanaan program kemitraan Pendidikan Dasar dan Menengah
Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam hal:
a. Penjaminan mutu pendidikan b. Peningkatan mutu pendidikan c. Pengendalian Mutu Pendidikan d. Kemitraan nonpendidikan
6. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan menengah
Melaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan: a. pengembangan sistem informasi
mutu pendidikan dasar dan menengah yang akurasi, berkelanjutan, dan terbarukan
b. penelitian dan pengembangan 7. Pelaksanaan urusan
adinistrasi Melaksanakan secara akuntabel, transparan, dan efektif dalam: 1. penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP),
2. pencapaian fisik program,
dan
3. penyerapan anggaran.
22 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
C. KERANGKA KELEMBAGAAN
Tugas dan fungsi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis pasal 44: Mempunyai tugas melaksanakan
penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di
provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44,
LPMP menyelenggarakan fungsi:
1. pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
2. pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
3. pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan nasional;
4. pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah secara nasional;
5. pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu
pendidikan secara nasional;
6. pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah; dan
7. pelaksanaan urusan administrasi.
Struktur Organisasi LPMP Bengkulu sesuai Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis sebagai berikut:
23 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Bagan 1.1. Struktur Organisasi LPMP
(Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020)
24 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
LPMP Bengkulu menyelengarakan program dan kegiatan penguatan
daya saing pada tingkat regional dan melanjutkan target periode
sebelumnya yang belum selesai, yaitu sertifikasi pendidik, penilaian
kinerja guru, penguatan kompetensi kepala sekolah dan pengawas, serta
pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan melalui proses pemetaan mutu
satuan pendidikan, supervisi peta mutu satuan pendidikan dan fasilitasi
peningkatan mutu standar satuan pendidikan untuk mencapai SNP.
Fasilitasi lebih difokuskan pada implementasi kurikulum ke seluruh
jenjang pendidikan secara bertahap. Implementasi kurikulum minimal
akan meningkatkan standar isi, standar proses, standar penilaian, standar
PTK dan standar kompetensi lulusan di tingkat Provinsi Bengkulu.
Target Kinerja LPMP Bengkulu tahun 2015-2019 dapat diukur dari
ketercapaian indikator kinerja kegiatan seperti yang disajikan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel Target Kinerja LPMP Bengkulu tahun 2020-2024
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) Sat.
TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya
penjaminan
mutu pendidikan
pada jenjang
Pendidikan Dasar
dan Menengah
1 Persentase Satuan Pendidikan
(jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB)
yang memiliki indeks capaian siswa
minimal 75)
% 85 85 85 85 85
2 Persentase k e s e n j a n g a n h a s i l
S K M d a n S u r v e y K a r a k t e r
a n t a r a s e k o l a h d e n g a n
k i n e r j a t e r b a i k d a n k i n e r j a
t e r b u r u k
% 85 85 85 85 85
3 Persentase kab/kota yang data
pokok pendidikan dasar dan menengah
akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 85 85 85 85 85
Terwujudnya tata
kelola LPMP
yang baik
4 Nilai SAKIP LPMP Bengkulu Nilai B A A A A
25 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Dalam melaksanakan kegiatan di atas diperlukan dukungan manajemen
dan pelaksanaan teknis lainnya. Program ini dilakukan untuk mendukung
tujuan strategis LPMP Bengkulu, yakni tersedianya sistem tata kelola yang
handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima SDM
Pendidikan dan penjaminan mutu pendidikan. Dalam melaksanakan
kegiatan ini digunakan strategi sebagai berikut.
a. Penataan struktur organisasi untuk menjamin tercapainya tujuan
dan sasaran strategis LPMP Bengkulu;
b. Penguatan akuntabilitas sistem keuangan di lingkungan
LPMP Bengkulu;
c. Pengelolaan aset milik negara di lingkungan LPMP Bengkulu;
Pencapaian target kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis lainnya LPMP Bengkulu dicapai melalui sub kegiatan:
a. Peningkatan layanan prima dalam perencanaan;
b. Peningkatan layanan prima dalam pengelolaan anggaran;
c. Peningkatan layanan prima dalam menunjang fungsi pelayanan
umum LPMP Bengkulu; dan
d. Peningkatan layanan hukum, pengelolaan, dan pembinaan
kepegawaian yang andal.
B. Definisi Operasional dan Metode pengukuran indikator kinerja Definisi
operasional dari setiap indicator kinerja kegiatan yang ditetapkan dalam
Rencana Strategis LPMP Bengkulu tahun 2020-2024 serta metode
pengukuran dan penghitungan target pencapaian dari masing-masing
indicator dapat dilihat pada tabel berikut:
26 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Tabel Definisi Operasional dan Metode Pengukuran
Indikator Kinerja
Indikator Kinerja
Kegiatan
Definisi Operasional
Metode Perhitungan
1. Persentase
Satuan
Pendidikan
(jenjang SD,
SMP, SMA, dan
SLB) yang
memiliki indeks
capaian siswa
minimal 75)
SD, SMP, SMA dan SLB
yang dimaksud adalah
Seluruh Sekolah di Provinsi
Bengkulu
Dipetakan yang dimaksud adalah
SD, SMP, SMA, dan SLB yang
telah diukurketercapaian
pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
Satuan= (persentase, %)
Jumlah SD, SMP, SMA dan SLB yang
dipetakan di Provinsi Bengkulu dibagi
dengan jumlah seluruh SD di Provinsi
Bengkulu dikalikan 100%.
2. Persentase
kesenjangan
hasil AKM dan
Survey
Karakter antara
sekolah dengan
kinerja terbaik
dan kinerja
terburuk
Kesenjangan hasil AKM dan
Survey Karakter setiap satuan
pendidikan
Satuan= (persentase, %)
Selisih hasil AKM dan Survey Karakter antara
sekolah dengan kinerja terburuk
3. Persentase
kab/kota yang data pokok
pendidikan dasar
dan menengah
akurat, terbarukan dan
berkelanjutan
Data pokok satuan pendidikan dasar,
dan menengah yang akurat, terbaru,
dan berkelanjutan
Satuan= (persentase, %)
Jumlah sekolah SMP dipetakan dibagi
dengan jumlah total sekolah dikalikan
100%.
4. Nilai SAKIP
LPMP Provinsi
Bengkulu
SAKIP adalah Rangkain sistematik
dari berbagai komponen, alat dan
prosedur yang dirancang untuk
mencapai tujuan manajemen
kinerja yaitu perencanaan,
penetapan kinerja dan pengukuran,
pengumpulan data,
pengklasifikasian, pengikhtisaran,
dan laporan kinerja pada instansi
pemerintah dalam rangka
pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja
Satuan= Predikat,
Predikat yang diterima oleh LPMP
Bengkulu yang dikeluarkan oleh TIM
penilai SAKIP kementerian pendidikan dan
kebudayaan
27 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
C. Kerangka Pendanaan
Pendanaan kegiatan penjaminan mutu pendidikan disusun mengacu
kepada peraturan perundangan yang berlaku, kebijakan penjaminan
mutu pendidikan, program pembangunan penjaminan mutu pendidikan
dan sasarannya, serta implementasi program dalam dimensi ruang dan
waktu. Dalam lima tahun ke depan pelaksanaan kegiatan penjaminan
mutu pendidikan akan menghadapi tantangan berupa keterbatasan
sumber daya. Oleh karena itu, perlu disusun strategi pendanaan guna
mengatasi keterbatasan tersebut. Dalam amanat Undang-undang
Sisdiknas, dinyatakan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung
jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat,
yang dikelola dengan menggunakan prinsip berkeadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik. Pemerintah, pemerintah
daerahdan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada untuk
mengupayakan optimalisasi penjaminan mutu pendidikan. Peraturan
Pemerintah No. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, mengatur
pembagian tanggung jawab pendanaan pendidikan untuk jenjang
pendidikan dasar, menengah dan tinggi antara pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat termasuk satuan pendidikan. Dalam hal ini ada
komponen pendanaan yang menjadi tanggung jawab penuh pemerintah,
pemerintah daerah, dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
pemerintah daerah.
Dalam hal pendanaan, program/kegiatan yang tertuang di dalam Renstra
LPMP Bengkulu tahun 2020 - 2024 bersumber pada:
a. APBN yang termuat dalam DIPA;
b. APBD Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah/SKPD dan satuan Pendidikan;
c. Sharing DIPA dan APBD daerah dalam melaksanakan kegiatan
28 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
khusus;
d. Bantuan/hibah Luar Negeri; dan
e. Swadaya Masyarakat melalui yayasan, kelompok kerja/asosiasi
profesi, serta perseorangan.
Skenario pendanaan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di LPMP
Bengkulu yang tertuang dalam Renstra tahun 2020-2024 mengacu
pada perkiraan anggaran pembangunan pendidikan yang dilaksanakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta mempertimbangkan
besaran APBD di tingkat Provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai
komitmen melaksanakan implementasi penjaminan mutu pendidikan di
daerahnya dan telah menjalin kemitraan dengan LPMP Bengkulu.
Asumsi anggaran program/kegiatan penjaminan mutu pendidikan oleh
pemerintah pada tahun 2020-2024 diperkirakan akan mengalami
kenaikan berdasarkan kenaikan asumsi skenario pendanaan pendidikan
nasional. Sehingga menurut perhitungan pertumbuhan ekonomi dan
perubahan inflasi setiap tahun, maka dapat kami peroleh perkiraan
kebutuhan anggaran seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel Perkiraan Kebutuahan Anggaran Pencapaian
Target Renstra
LPMP Bengkulu tahun
2020-2024
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET ANGGARAN (Rp.)
2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya
penjaminan
mutu
pendidikan pada
jenjang
Pendidikan
Dasar dan
Menengah
1 Persentase Satuan
Pendidikan (jenjang
SD, SMP, SMA,
dan SLB) yang
memilki indeks
capaian siswa
minimal 75
dipetakan
mutunya
4.106.418.000 4.106.418.000 4.106.418.000 4.106.418.000 4.106.418.000
2 Persentase
kesenjangan hasil AKM
dan Survey Karakter
antara sekolah dengan
kinerja terbaik dan
kinerja terburuk
38.090.000 38.090.000 38.090.000 38.090.000 38.090.000
29 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3 Persentase SMP
yang telah
dipetakan mutunya
17.933.318.000 17.933.318.000 17.933.318.000 17.933.318.000 17.933.318.000
Terwujudnya
tata kelola
LPMP yang
baik
4 Nilai SAKIP LPMP
Bengkulu B A A A A
30 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB V
PENUTUP
Cita-cita akan terwujudnya sistem pendidikan nasional sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa mengisyaratkan perlunya kerangka
implementasi rencana strategis yang menjadi acuan bagi penyelenggara
dan pengelola pendidikan yaitu pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat. Tuntutan kualitas dari input, proses maupun output pendidikan
merupakan suatu hal wajib dipenuhi oleh seluruh penyelenggara/satuan
pendidikan. Lebih khusus lagi, di era globalisasi output pendidikan
diharapkan merupakan sumber daya manusia dengan tingkat kecerdasan
tinggi yang memiliki kompetensi keilmuan, ketrampilan dan keahlian
sehingga dapat bersaing di pasar global. Untuk itu, pendidikan harus
dilaksanakan sesuai dengan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP),
guna memastikan bahwa SNP dapat tercapai, penerapan sistem penjaminan
mutu pendidikan di semua lini layanan pendidikan menjadi sebuah
keniscayaan
Penjaminan mutu pendidikan, menurut Permendiknas No. 63 Tahun 2009
adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah,
pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan
kehidupan bangsa melalui pendidikan. Program penjaminan mutu
pendidikan yang telah direncanakan diimplementasikan dalam suatu
rangkaian tahapan yang sistematis dan komprehensif, yang terdiri atas
perencanaan (plan), implementasi (do), monitoring dan evaluasi (check),
serta tindakan perbaikan (correction action) atau biasa disingkat dengan
PDCA. Sinkronisasi antara keempat kegiatan tersebut mutlak diperlukan
31 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
agar target pembangunan yang diungkapkan dalam Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan rencana strategis (renstra) dapat dilaksanakan dan diukur
keefektifan pencapaiannya.
Untuk dapat mengimplementasikan Renstra LPMP Bengkulu mencakupi
strategi pendanaan kegiatan penjaminan mutu pendidikan, sistem tata
kelola, dan pengawasan internal, serta sistem pemantuan dan evaluasi yang
menjamin terlaksananya fungsi lembaga serta tercapainya tujuan
penjaminan mutu pendidikan.
Mengingat perubahan lingkungan yang sangat kompleks, pesat dan tidak
menentu, maka selama kurun waktu berlakunya rencana strategis ini, dapat
dilakukan upaya kajian dan bila perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian
seperlunya. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan rencana
strategis LPMP Bengkulu ini diucapkan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan semoga upaya dimasa lima tahun tersebut dapat lebih terarah
dan terukur. Selanjutnya Rencana Strategis LPMP Bengkulu 2020-2024 ini
dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya, apabila dilaksanakan dengan
dedikasi dan kerja keras, terutama semua aparatur dilingkungan LPMP
Bengkulu. Renstra LPMP Bengkulu Tahun 2020-2024 merupakan komitmen
perencanaan yang sekaligus memberikan arah kepada pemangku
kepentingan (stakeholder) untuk berperan aktif dalam pembangunan
Sumber daya pendidikan dan kebudayaan. Sasaran LPMP Bengkulu Tahun
2020 - 2024 adalah fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
dengan kondisi objektif yang berkembang dan selalu berkaitan dengan
keperluan strategis yang mendesak.
Target dan sasaran pada Renstra LPMP Bengkulu Tahun 2020-2024 meliputi
sasaran pendidik, tenaga kependidikan dan SDM pendidikan dan
Kebudayaan serta penjaminan mutu pendidikan. Untuk itu, setiap unit kerja
32 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4
harus menjabarkan sasaran-sasaran tersebut menjadi kegiatan yang layak
dan dapat diterapkan sesuai dengan tugas masing-masing menjadi Rencana
Kinerja (Renja) Tahunan.
33 | R e n c a n a S t r a t e g i s - L P M P B e n g k u l u t a h u n 2 0 2 0 - 2 0 2 4