tugas softskill ke 3 pendidikan kewarganegaraan

11
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA MELALUI PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL OLEH : SYAMSUDDIN 18213744 2EA32 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015

Upload: justin-lewis

Post on 06-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA MELALUI

PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL

OLEH :

SYAMSUDDIN

18213744

2EA32

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015

Page 2: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas limpahan rahmat dan kasih-

Nya, atas anugrah hidup dan kesehatan yang telah saya terima, serta petunjuk-Nya sehingga

memberikan kemampuan dan kemudahan bagi saya dalam penyusunan makalah ini. Didalam

makalah ini saya selaku penyusun hanya memiliki sebatas ilmu yang bisa saya sajikan yaitu

dengan topik “ Program Perlindungan Sosial ”.

Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahan saya tentang penyajian

makalah ini, menjadikan keterbatasan saya pula untuk memberikan penjabaran yang lebih

dalam tentang masalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak

kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Harapan saya, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar

membuka cakrawala berfikir kita tentang bagaimana politik dari kementrian presiden Jokowi.

Bekasi , Mei 2015

Penulis

Page 3: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Presiden jokowi menunjukkan keseriusannya dalam membuktikan janji-janji pada rakyat saat

kampanye. hal ini nampaknya bukan hanya isapan jempol belaka. Pemerintah siap

meluncurkan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin melalui 3 kartu jaminan

sosial yaitu Kartu Pintar, Kartu Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera. Rencana ketiga kartu

tersebut akan diluncurkan pada November2014.

"Misalnya dalam satu keluarga yang punya 2 anak, maka bapaknya mendapat Kartu Keluarga

Sejahtera untuk menjaga daya beli, anaknya dapat Kartu Pintar dan seluruh keluarga dapat

Kartu Sehat.

Dengan Kartu Pintar, si anak tidak perlu takut ditanya punya uang atau tidak untuk bayar

sekolah. Kartu Sehat juga demikian, saat masuk rumah sakit tinggal tunjukan saja selain kartu

BPJS-nya," Jokowi menjawab hal itu dengan meluncurkan tiga kartu sekaligus. Hal ini

memang digadang gadang oleh pak jokowi yang akan ia jadikan terobosan andalannya dalam

masa pemerintahannya. Diharapkan kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan pendidikan

dapat terpenuhi melalui kartu tersebut. Namun, banyak yang menyangka, KIS merupakan

pengganti dari kepersertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), padahal

beda. Senin, 3 November 2014, Presiden Jokowiresmi meluncurkan program andalanya,

yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga

Sejahtera (KKS). KIS berfungsi sebagai kartu untuk berobat. Kartu tersebut bisa dibawa jika

warga ingin berobat,KKS berfungsi untuk memberikan bantuan sosial langsung kepada

warga. Kartu ini berfungsi selama 5 tahun, Adapun KIP, bisa dibawa ke sekolah swasta atau

negeri, Dengan menunjukkan KIP ke sekolah disertakan KK dan kartu penunjuk lainnya,

kartu ini bisa

Ketiga kartu yang tergabung dalam program Government to person (G2P) tersebut adalah

bantuan bagi keluarga kurang mampu seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan

Langsung Sementara Masyarakat atau BLSM, yang dulunya diberikan tunai lewat kantor pos,

kini akan diberikan diberikan secara non tunai melalui Layanan Keuangan Digital melalui

kartu.

Tetapi Baru diluncurkan, program itu sudah mengundang pro dan kontra. Antara lain,

mengenai payung hukumnya. Mengingat peluncurannya terkesan mendadak dan terburu-

buru.

Page 4: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas berikut rumusan masalah yang bisa saya sajikan:

1. Apa pengertian dan fungsi dari KIS, KIP, KKS?

2. Apa perbedaaan KIS dan BPJS?

3. Bagaimana Pro dan kontra dari peluncuran kartu sakti Jokowi?

3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari ditulisnya makalah ini adalah:

1. Mampu menjelaskan pengertian dan fungsi dari KIS, KIP, KKS.

2. Mampu menjelaskan perbedaan dari KIS dan BPJS.

3. Mampu menjabarkan pendapat dari berbagai ahli politik mengenai pro dan kontra dari

peluncuran kartu sakti Jokowi.

Page 5: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Dan Fungsi KIS, KIP, KKS

A. Kartu Indonesia Sehat (KIS).

KIS (Kartu Indonesia Sehat) adalah kartu yang memberikan jaminan pada pemegangnya

untuk mendapat manfaat pelayanan kesehatan seperti yang dilaksanakan dalam Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN). Ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat miskin

terhadap kesehatan. KIS akan diberikan kepada anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

sehingga tidak menggeser Sistem JKN. Dalam pelaksanaannya, pemerintah telah menunjuk

BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaranya.

“KIS hanya kartunya, dan tidak akan menggantikan JKN. Bahkan para anggota JKN yang

memegang KIS akan mendapatkan sejumlah benefit, salah satunya edukasi.” kata Menteri

Kesehatan, Nila Moeloek.

Adapun keluarga miskin yang menjadi penerima bantuan iuran JKN, yaitu sebanyak 86,4

jiwa, akan tetap ditanggung dengan Kartu Indonesia Sehat. Namun, anak dari keluarga

miskin bisa langsung menggunakan Kartu Indonesia Sehat tanpa harus mendaftar lagi.

Pada tahap pertama sampai akhir 2014 itu, KIS akan dibagikan ke 19 provinsi. Sedangkan

provinsi lainnya akan disalurkan pada tahap selanjutnya. Pada 2015, diharapkan seluruh

penduduk prasejahtera di Indonesia sudah memiliki kartu tersebut. Pendistribusian akan

dibantu oleh PT Pos Indonesia dan perbankan nasional yaitu Bank Mandiri.

Terkait dengan biaya premi KIS, Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian

Kesehatan, Akmal Taher mengatakan, untuk saat ini biaya premi di Kartu Indonesia Sehat

sama dengan JKN.

“Sama untuk preminya karena sementara ini memakai anggaran 2014,” ujar Akmal seperti

dikutip Tempo, Minggu (02/11/2014) kemarin. Karena itu, biaya untuk menanggung mereka

yang ikut dalam KIS tidak berubah sampai akhir 2014. “Sesuai anggaran,” ujar beliau.

Biaya premi yang dibayarkan masyarakat di JKN akan sama dengan KIS. JKN terbagi dalam

tiga kelas, yakni Kelas 1 dengan harga Rp 59.500, kelas 2 Rp 42.500, dan kelas 3 Rp 25.500.

“Jadi, sementara akan sama,” kata dia. Masyarakat akan membayar harga sesuai kelas mana

dan kesanggupan mereka membayar premi per bulan.

Bagaimana cara menggunakannya? Ternyata sangat mudah, pemilik kartu hanya tinggal

menunjukkan Kartu Indonesia Sehat saat sedang berobat di puskemas dan rumah sakit.

Page 6: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

B. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) menggunakan anggaran sebesar Rp 6,2 triliun dan setiap

keluarga akan mendapatkan Rp 200 ribu per bulan. Kartu ini akan diisi setiap 2 bulan.

Sebelumnya, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah meluncurkan

Kartu Perlindungan Sosial dalam rangka Program Percepatan dan Perluasan Sosial (P4S).

Dengan memiliki KPS, rumah tangga berhak menerima program-program perlindungan

sosial, seperti : Raskin dan Bantuan Siswa Miskin (BSM), sesuai dengan ketentuan yang

berlaku hingga tahun 2014. Kini, para pemilik Kartu Perlindungan Sosial diminta untuk

menukarkan kartunya dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP),

Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta sim card (kartu HP) yang berisi uang elektronik. Jika KPS

hilang atau rusak, bawa identitas lain dan surat keterangan dari kepala desa/lurah saat

penukaran.

“KKS adalah pengganti KPS, berfungsi sebagai penanda keluarga kurang mampu,” bunyi

penjelasan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang menjadi

pengawas kartu sakti ini.

Setiap kepala keluarga akan mendapat KKS dan 1 SIM card untuk diaktifkan pada HP yang

mereka miliki. Nomor telepon di SIM tersebut juga berfungsi ganda sebagai nomor rekening

untuk penyaluran Simpanan Keluarga Sejahtera (KKS).Setiap keluarga mendapat dana Rp

200 ribu per bulan yang disalurkan melalui nomor rekening tersebut. Nantinya, warga bisa

melihat penyaluran dana tersebut melalui aplikasi *141*6# dari ponsel mereka.

C. Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan

miskin yang ingin menyekolahkan anaknya secara gratis. Selain itu, Kartu Indonesia Pintar

juga akan menjangkau anak-anak yang berada di luar sekolah misalnya anak jalanan, dan

anak putus sekolah, yatim piatu, dan difabel. Agar anak-anak yang tidak mendapat

pendidikan formal juga bisa mendapat pendidikan keterampilan, KIP ini akan berlaku untuk

balai-balai latihan kerja. Penerima kartu ini hanya tinggal menunjukkan Kartu Indonesia

Pintar ke pihak sekolah dan balai-balai latihan.

KIP pada fase pertama akan diterapkan pada 18 provinsi kabupaten kota, dengan sasaran

152.434 siswa di jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Dia memastikan jumlah tersebut akan

bertambah karena data tersebut menggunakan data Bantuan Siswa Miskin (BSM).

KIP akan didistribusikan secara bertahap di 18 lokasi kabupaten/kota di Indonesia. Lokasi

tersebut adalah Jembrana, Pandeglang, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta

Timur, Jakarta Utara, Cirebon, Bekasi, Kuningan, Semarang, Tegal, Banyuwangi, Surabaya,

Balikpapan, Kupang, Mamuju Utara, dan Pematang Siantar.

Page 7: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

2. Perbedaan KIS dan BPJS

Presiden Jokowi menunjukkan keseriusannya dalam membuktikan janji-janji pada rakyat saat

kampanye. hal ini nampaknya bukan hanya isapan jempol belaka. Jokowi menjawab hal itu

dengan menluncurkan tiga kartu sekaligus. Hal ini memang digadang gadang oleh pak jokowi

yang akan ia jadikan terobosan andalannya dalam masa pemerintahannya. Pemerintah dengan

serius membagi-bagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan

Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Senin (03/11/2014). Diharapkan kebutuhan masyarakat

akan kesehatan dan pendidikan dapat terpenuhi melalui kartu tersebut. Namun, banyak yang

menyangka, KIS merupakan pengganti dari kepersertaan Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS), padahal beda. Perbedaan tersebut memang masih awam bagi masyarakat

indonesia, maklum saja ini adalah program baru dan masih banyak yang belum megetahui

perbedaan tersebut, nah kali ini kami akan mencoba memberikan informasi terkait dengan

pengertian dari ketiga kartu tersebut, terutama untuk Kartu indonesia Sehat atau yang lebih

dikenal dengan KIS.

Pada awalnya ini memang menjadi bahan perbincangan oleh para pengamat politik indonesia,

dengan pertanyaan apakah ini tidak akan tumpang tindih antara kebijakan BPJS dengan KIS

(Kartu Indonesia Sehat) dan tidak hanya itu memang sempat berhembus kabar ditakutkan

nantinya kebijakan ini akan menjadi lahan korup bagi para koruptor dengan membuat daftar

ganda ataupun dengan cara yang lainnya.

Namun dengan persiapan yang matang dan pemantapan strategi dari pemerintahan Jokowi

hal ini coba dipatahkan dengan tanpa ragu meluncurkan produk baru yang mengawali

perjalanan pemerintahan Presiden Jokowidodo, dan untuk mengenal lebih dekat seperti apa

kebijakan ini, inilah penjelasan dari berbagai tokoh yang memberikan keterangannya.

Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah Nama untuk Program Jaminan Kesehatan, Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) bagi penduduk Indonesia, khususnya fakir miskin dan tidak

mampu serta iurannya dibayarkan oleh pemerintah. BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum

Publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan SJSN (JKN).

Jadi, KIS adalah program sementara BPJS Kesehatan adalah badan yang ditugaskan untuk

menjalankan program tersebut.

Sebelumnya, yang mendapatkan KIS, sementara ini adalah pemegang Kartu Keluarga

Sejahtera (KKS) yang ditetapkan Pemerintah. Sedangkan jalur pelayanan KIS sama dengan

peserta PBI atau Jamkesmas. Peserta lebih dahulu dilayani di Puskesmas tempat peserta

terdaftar, kemudian jika menurut dokter perlu perawatan lebih lanjut akan dirujuk ke RS yang

ditunjuk, kecuali Gawat Darurat bisa langsung ke RS.

Jadi jelas, bahwa BPJS merupakan nama institusi penyelenggara program KIS.

Page 8: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

3. Pro dan Kontra Kartu Sakti Jokowi

Senin (13/11/14) pemerintah Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan tiga kartu 'sakti'. Yaitu,

Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera

(KKS). Baru diluncurkan, tapi program ini sudah mengundang pro dan kontra. Antara lain,

mengenai payung hukumnya. Mengingat, peluncurannya terkesan mendadak dan terburu-

buru.

Seperti disampaikan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani

beberapa waktu lalu. Menurutnya, saat ini masih dalam proses menyiapkan payung hukum

untuk program perlindungan sosial tersebut. “Nantinya payung hukum untuk KIS, KIP, dan

KKS dapat berbentuk instruksi presiden (inpres) atau keputusan presiden (keppres)” ,ujar

beliau.

Pakar hukum tata negara Margarito menyarankan Jokowi segera menangguhkan program

KIS, KIP dan KKS yang telah diluncurkan pada (3/11/14). Karena tiga kartu itu tidak

memiliki payung hukum yang jelas. Margarito menjelaskan, program Jokowi itu digulirkan

tanpa mengacu pada program yang tertera di APBN. Atas dasar itu, pelaksanaan KIS dan KIP

harusnya ditangguhkan untuk terhindar dari masalah pada kemudian hari.

Sementara itu, anggota DPR Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul (kanan) dan Melani Leimena

Suharli (kiri) melambaikan tangan usai Sidang Paripurna terakhir di Gedung Parlemen

Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/14). Sidang Paripurna tersebut merupakan sidang terakhir bagi

anggota DPR RI periode 2009-2014 yang akan digantikan oleh anggota DPR terpilih yang

akan dilantik pada Rabu (1/10/14). Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan

penerbitan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu

Indonesia Pintar (KIP) tak perlu diperdebatkan. “Demokrat tak mempersoalkan terbitnya

kartu itu”, ujar beliau. “Kami positive thinking saja,” kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta,

Jumat (7/11/14). “Kartu ini penjelmaan dari SBY yang dulu.”

DPR adalah salah satu sumber pengkritik kebijakan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo

pada awal pekan ini. Menurut Ruhut, kalangan DPR mestinya instropeksi diri karena kartu itu

memang harus direalisasikan.

Tapi Imam Nasef, peneliti pada Divisi Kajian Hukum Tata Negara SIGMA, menilai

penerbitan KIS, KKS, dan KIP oleh Presiden Jokowi telah mengabaikan konstitusi.

Menurutnya kebijakan itu tak memiliki dasar hukum. Menurut Imam sangat tabu dan tidak

mungkin suatu tindakan dilakukan lebih dulu ketimbang dasar hukumnya. Sebab itu bisa saja

membuat tindakan atau kebijakan Presiden melanggar hukum.

“Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 sangat jelas menyebutkan, maka konsekuensinya seluruh

tindakan pemerintah wajib tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,

termasuk tindakan menerbitkan KIS, KIP dan KKS, itu harus memiliki dasar hukum,” ujar

beliau.

Tapi Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan program itu sudah punya dasar hukum.

Sebab KIS hanyalah program Jaminan Kesehatan Nasional yang diperbaiki. "Yang berubah

Page 9: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

nama kartunya, dan cakupan serta manfaatnya diperluas," kata Menteri Nila, di Jakarta, pada

Rabu (5/11/14).

Kepala Badan P endidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kementerian Kesehatan Usman Sumantri mengatakan dasar hukum program itu sama dengan

JKN, yakni Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 soal Sistem Jaminan Sosial, Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 soal BPJS, dan UUD 45 pasal 34.

Page 10: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pada tanggal 3 November 2014, Presiden Jokowi resmi meluncurkanprogram andalanya,

yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga

Sejahtera (KKS). KIS memiliki fungsi sebagai kartu jaminan kesehatan, yang dapat

digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama

dan tingkat lanjutan, sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita penerima KIS. KIS

merupakan perluasan dari program Jaminan Kesehatan Nasional yang diluncurkan

pemerintah sebelumnya, yaitu pada 1 Januari 2014. Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu

yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya

secara gratis. Kartu Keluarga Sehat (KKS) berfungsi sebagai penanda keluarga kurang

mampu, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) menggunakan anggaran sebesar Rp 6,2 triliun dan

setiap keluarga akan mendapatkan Rp 200 ribu per bulan. Kartu ini akan diisi setiap 2 bulan.

Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah Nama untuk Program Jaminan Kesehatan, Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) bagi penduduk Indonesia, khususnya fakir miskin dan tidak

mampu serta iurannya dibayarkan oleh pemerintah. BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum

Publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan SJSN (JKN).

Jadi, KIS adalah program sementara BPJS Kesehatan adalah badan yang ditugaskan untuk

menjalankan program tersebut.

2. Saran

Dari penjelasan di atas saran yang dapat saya berikan adalah sebagai presiden dalam

meluncurkan suatu program hendaknya tidak gegabah dan ditentukan kejelasan payung

hukumnya supaya tidak menimbulkan pro dan kontra. Harapan saya semoga dengan

diluncurkannya KIS, KKS, dan KIP rakyat Indonesia bisa lebih sejahtera dan mengurangi

angka kemiskinan serta meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia.

Page 11: Tugas Softskill Ke 3 Pendidikan Kewarganegaraan

DAFTAR PUSTAKA

1. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/11/07/nemtei-prokontra-kartu-

sakti-jokowi-apa-payung-hukumnya

2. http://www.kompasiana.com/channel/polhukam

3. http://www.republika.co.id/

4. Liputan6.com

5. simomot.com