tugas sejarah orba

17
No . PELITA dan tahun Titik Berat Pembangunan per PELITA 1. Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974) 1. Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia. 2. Fokus pembangunan: pertanian, industri, pertambangan, rehabilitasi dan perluasan,sarana, dan prasarana sosial. 2. Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979) 1. Tersedianya kebutuhan sandang dan papan yg memadai 2. Tersedianya bahan untuk perumahan dan fasilitas lainnya 3. Terwujudnya sarana dan prasarana yg semakin terdistribusi 4. Terwujudnya keadaan rakyat wilayah Indonesia yang lebih baik 5. Tersedianya lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. 3. Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984) 1. Pemerataan kebutuhan pokok rakyat pada penyediaan sektor pangan 2. Pemerataan pendidikan dasar dan peningkatan keahlian di semua bidang 3. Pemerataan pendapatan dengan cara mengadakan proyek padat karya guna baru 4. Pemerataan kesempatan kerja dan usaha dengan cara transmigrasi 5. Melibatkan generasi muda dan wanita dalam pembangunan 6. Menyediakan dana dan bantuan pembangunan daerah tingkat 1 dan II 7. Mengintensifkan kinerja dalam penyediaan kesempatan keadilan bagi rakyat 4. Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret Masa kini adalah masa keberhasilan Orba, misalnya program KB, swasembada pangan. Namun ada kecenderungan hanya di Pulau Jawa saja.

Upload: vinsensius-viktor-limas

Post on 25-Jun-2015

833 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sejarah ORBA

No.PELITA dan

tahunTitik Berat Pembangunan per PELITA

1.Pelita I (1 April

1969 – 31 Maret 1974)

1. Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia.2. Fokus pembangunan: pertanian, industri, pertambangan, rehabilitasi dan perluasan,sarana, dan prasarana sosial.

2.Pelita II (1

April 1974 – 31 Maret 1979)

1. Tersedianya kebutuhan sandang dan papan yg memadai2. Tersedianya bahan untuk perumahan dan fasilitas lainnya3. Terwujudnya sarana dan prasarana yg semakin terdistribusi4. Terwujudnya keadaan rakyat wilayah Indonesia yang lebih baik5. Tersedianya lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

3.Pelita III (1

April 1979 – 31 Maret 1984)

1. Pemerataan kebutuhan pokok rakyat pada penyediaan sektor pangan2. Pemerataan pendidikan dasar dan peningkatan keahlian di semua bidang3. Pemerataan pendapatan dengan cara mengadakan proyek padat karya guna baru4. Pemerataan kesempatan kerja dan usaha dengan cara transmigrasi5. Melibatkan generasi muda dan wanita dalam pembangunan6. Menyediakan dana dan bantuan pembangunan daerah tingkat 1 dan II7. Mengintensifkan kinerja dalam penyediaan kesempatan keadilan bagi rakyat

4.Pelita IV (1

April 1984 – 31 Maret 1989)

Masa kini adalah masa keberhasilan Orba, misalnya program KB, swasembada pangan. Namun ada kecenderungan hanya di Pulau Jawa saja.

5.Pelita V (1

April 1989 – 31 Maret 1994)

Pelaksanaan pembangunan sudah mulai tidak merata. Pembangunan cenderung hanya di Pulau Jawa, tingkat korupsi tinggi dan utang luar negeri banyak.

6.Pelita VI (1

April 1994 – 31 Maret 1999)

Masa ini adalah masa kejatuhan Orba. Utang luar negeri mencapai 136 milyar dolar AS pada tahun 1997. Pada tahun ini, pemerintah kehilangan kepercayaan dan tahun 1998 presiden Soeharto turun dari jabatannya

A. Pelita

B. 1. Keberhasilan Orde Baru

Page 2: Tugas Sejarah ORBA

- Terwujudnya kebutuhan sandan dan pangan yang merata bagi seluruh rakyat

Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh keberhasilan program pengembangan di sector

pertanian yang nilai produksinya melonjak sangat cepat, ini juga didukung oleh

adanya fasilitas berupa tanah yang luas, traktor, irigrasi dan pupuk.

- Dalam sistem pemerintahan di zaman orde baru, PKI beserta ormas-ormasnya

dapat dibasmi.

- Meluruskan dan melaksanakan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas-

aktif sesuai dengan TAP MPRS No. XI/MPRS/1966

Berhasil meneruskan perjuangan untuk menolak imperialisme dan kolonialisme

dalam berbagai bentuk.

- Penguatan sector militer yang dilakukan dengan memperbaiki kinerja angkatan

darat dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat karena Soeharto dulunya

adalah mantan Jendral

- System perekonomian liberal mendapat dukungan penuh dari kalangan

internasional untuk bekerja sama dan menanamkan sebagian modal untuk di

kembangkan oleh badan usaha Indonesia, contohnya investasi Jepang

- Fusi terhadap partai politik berdasarkan UU No. 3 tahun 1975 dan menghasilkan

kelompok Demokrasi Pembangunan, Kelompok persatuan Pembangunan dan

Kelompok Golongan Karya.

- Indonesia kembali masuk ke PBB yang didukung oleh banyak pihak yang

dimaksudkan agar Indonesia dapat mengembalikan posisi pergaulan Indonesia

pada dunia internasional serta Indonesia dapat mendapat bantuan jika mengalami

sesuatu yang mendesak.

- Indonesia menghentikan kontrofersi dengan Malaysia

- Indonesia masuk anggota ASEAN yang memiliki titik tolak pemikiran adanya

kesamaan kepentingan dan masalah yang dihadapi serta meningkatkan solidaritas

dan kerja sama dalam berbagai bidang, terumatam bidang ekonomi.

Page 3: Tugas Sejarah ORBA

2. Kegagalan Orde Baru

- Gagalnya program perekonomian yang mengakibatkan krisis ekonomi dan turunya

nilai tukar rupiah

- Gagal mewujudkan proses nation-state building yang dipelopori oleh presiden

Soekarno

- Kondisi perekonomian yang tidak memenuhi syarat dari bank dunia karena terjadi

laju inflasi yang tinggi

- Utang Indonesia sangat besar sehingga gagal dalam memenuhi perjanjian Tokyo

Club untuk membayar utang

- Gagalnya membangun sector industry yang diakibatkan oleh beredarnya mata uang

hanya pada rakyat kaya dan kolongmerat sehingga tindakan ini menyimpang dari

Pasal 33 UUD 1945 ayat 1,2,dan 3.

- Gagal menjalankan REPELITA ke V dan ke VI karena Indonesia terjadi krisis

ekonomi dan utang yang banyak

- Terjadi kediktatoran Presiden Soeharto sebagai kepala negara dan pemegang

kekuasaan tertinggi negara

C. 1. Mengapa pemerintahan orde baru dikatakan menyimpang dari pancasila dan pasal

33UUD 1945 serta memakai sistem ekonomi kapitalisme yang tidak adil?

- Dalam Pasal 33 UUD 1945 tercantum bahwa dasar demokrasi ekonomi, produksi

dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-

anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat ditafsirkan bukan kemakmuran

orang per orang, tetapi kemakmuran seluruh masyarakat dan seluruh bangsa

Indonesia. Oleh karena itu, perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bangunan perusahaan yang sesuai dengan hal

itu adalah koperasi. Perekonomian berdasarkan atas asas demokrasi ekonomi

bertujuan untuk menciptakan kemakmuran bagi semua orang. Oleh sebab itu,

cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup

orang banyak harus dikuasai oleh Negara. Jika tidak, tampuk produksi akan jatuh

Page 4: Tugas Sejarah ORBA

ke tangan orang-orang yang berkuasa sehingga rakyat ditindas. Sebaliknya system

ekonomi yang berkembang pada masa pemerintahan orde baru adalah system

ekonomi kapitalis yang dikuasai oleh para konglomerat dengan berbagai bentuk

monopoli, oligopoli, diwarnai dengan korupsi dan kolusi.

- Pada masa orba Pancasila dipakai sebagai alat untuk memerintah sehingga bila ada

orang yang melanggar sila itu satupun maka akan dihukum berdasarkan hukum

yang berlaku, selain itu juga Soeharto tidak mencerminkan sila ke 5 yaitu keadilan,

ia mengambil kekuasaan hakim untuk mengadili orang yang bertindak criminal.

Hal ini juga melanggal Pasal 24 UUD 1945.

2. Sebutkan lima azimat Revolusi Indonesia? Jelaskan masing-masing!

(1) Nasakom (sejak tahun 1926 dalam tulisan nasionalisme, Islamisme, marxisme).

Di berbagai kesempatan orasinya Bung Karno selalu menampilkan dirinya

yang nasionalis, sekaligus muslim, dan juga seorang kiri. Ia selalu berusaha

mengajak bahwa semua golongan adalah bagian dari Indonesia dan harus

bergotong-royong membangun negeri. Bung Karno mengajak semua pihak yang

ada di tanah air ini, apapun warnanya, muara perjuangan harus untuk

kepentingan seluruh bangsa dan negara Indonesia

(2) Pancasila yang lahir tahun 1945

(3) Manipol USDEK lahir tahun 1959

Tiga bulan setelah pidato kenegaraan yang berjudul “Penemuan Kembali

Revolusi Kita” , Presiden Soekarno menyatakan naskah pidato itu menjadi

“manifesto politik Republik Indonesia”. Bersamaan dengan itu presiden

mengesahkan rincian sistematikanya yang disusun oleh Dewan Pertimbangan

Agung. Dalam pidato-pidatonya di awal tahun 1959, presiden selalu

mengungkapkan bahwa revolusi Indonesia memiliki lima gagasan penting.

Pertama, Undang-Undang Dasar 1945; kedua, sosialisme ala Indonesia; Ketiga,

Demokrasi Terpimpin; keempat, Ekonomi Terpimpin; dan yang terakhir kelima,

kepribadian Indonesia. Dengan mengambil huruf pertama masing-masing

Page 5: Tugas Sejarah ORBA

gagasan itu maka muncullah singkatan USDEK. “Manifesto politik Republik

Indonesia” disingkat “Manipol”, dan ajaran baru itu dikenal dengan nama

“Manipol-USDEK”

(4) Trisakti (berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan

berkepribadian di bidang kebudayaan) tahun 1964

Dalam memaknai semangat Kebangkitan Nasional pada tahun ini,

menerapkan dan mewujudkan ajaran Trisakti dari Bung Karno menjadi sangat

relevan karena disitulah jiwa dan semangat Kebangkitan Nasionalis Indonesia

yang sesungguhnya Berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan

berkepribadian di bidang budaya adalah inti dari ajaran Bung Karno yang disebut

Trisakti. Pada masanya Trisakti itu pula yang dijadikan prinsip oleh Bung Karno

untuk membangun Indonesia. Seharusnya Trisakti ini yang menjadi landasan

bagi bangsa Indonesia untuk tetap bertahan dan eksis dalam era globalisasi ini

(5) Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) lahir tahun 1965.

Kita semua tahu bahwa justru sumpah inilah yang telah dilanggar secara khianat

oleh Suharto, dan kemudian melanjutkan pengkhianatannya dengan

menyalahgunakan Supersemar selama 32 tahun dalam melaksanakan politik busuk

Orde Baru. Kita sekarang juga mengetahui bahwa perintah presiden Sukarno telah

dikentuti saja oleh Suharto.

Suharto, dengan mendapat dukungan penuh dari Angkatan Darat, Golkar, dan

berbagai kalangan reaksioner dalam negeri (dan kekuatan nekolim luar negeri !!!),

telah membuat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia menjadi sasaran kebencian

rakyat. Suharto juga membikin Orde Baru mencampakkan Panca Azimat Revolusi,

melecehkan Trisakti, membuang Nasakom, mengingkari prinsip Berdikari, dan

memusuhi Manipol-USDEK.

3. Sebutkan empat Program Perjuangan Orde baru dan jelaskan masing-masing!

Berdasarkan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 maka dibentuk Kabinet

Ampera pada tanggal 25 Juli 1966. Pembentukan Kabinet Ampera merupakan

Page 6: Tugas Sejarah ORBA

upaya mewujudkan Tritura yang ketiga, yaitu perbaikan ekonomi. Tugas pokok

Kabinet Ampera disebut Dwi Dharma yaitu menciptakan stabilitas politik dan

stabilitas ekonomi. Program kerjanya disebut Catur Karya, yang isinya antara lain:

1. memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan,

2. melaksanakan Pemilu,

3. melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan

nasional, dan

4. melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk

dan manifestasinya.

Dengan dilantiknya Jenderal Soeharto sebagai presiden yang kedua (1967-1998),

Indonesia memasuki masa Orde Baru. Selama pemerintahan Orde Baru, stabilitas

politik nasional dapat terjaga. Lamanya pemerintahan Presiden Soeharto disebabkan

oleh beberapa faktor berikut

1. Presiden Soeharto mampu menjalin kerja sama dengan golongan militer dan

cendekiawan.

2. Adanya kebijaksanaan pemerintah untuk memenangkan Golongan Karya

(Golkar) dalam setiap pemilu.

3. Adanya penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sebagai

gerakan budaya yang ditujukan untuk membentuk manusia Pancasila, yang

kemudian dikuatkan dengan ketetapan MPR No II/MPR/1978.

Untuk mewujudkan kehidupan rakyat yang demokratis, maka diselenggarakan

pemilihan umum. Pemilu pertama pada masa pemerintahan Orde Baru dilaksanakan

tahun 1971, dan diikuti oleh sembilan partai politik dan satu Golongan karya.

Sembilan partai peserta pemilu tahun 1971 tersebut adalah Ikatan Pendukung

Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Murba, Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam

Persatuan Tarbiyah Islam (PI Perti), Partai Katolik, Partai Kristen Indonesia

(Parkindo), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Nasional Indonesia (PNI),

dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Organisasi golongan karya yang dapat

ikut serta dalam pemilu adalah Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber G

Page 7: Tugas Sejarah ORBA

olkar). Sejak pemilu tahun 1971 sampai tahun 1997, kemenangan dalam pemilu

selalu diraih oleh Golkar. Hal ini disebabkan Golongan Karya mendapat dukungan

dari kaum cendekiawan dan ABRI.

Untuk memperkuat kedudukan Golkar sebagai motor penggerak Orde Baru dan

untuk melanggengkan kekuasaan maka pada tahun 1973 diadakan fusi partai-partai

politik. Fusi partai dilaksanakan dalam dua tahap berikut.

1. Tanggal 5 Januari 1963 kelompok NU, Parmusi, PSII, dan Perti menggabungkan

diri menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

2. Tanggal 10 Januari 1963, kelompok Partai Katolik, Perkindo, PNI, dan IPKI

menggabungkan diri menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Di samping membina stabilitas politik dalam negeri, pemerintah Orde Baru juga

mengadakan perubahan-perubahan dalam politik luar negeri. Berikut ini

upayaupaya pembaruan dalam politik luar negeri.

1. Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB

Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB.

Sebelumnya pada masa Demokrasi Terpimpin Indonesia pernah keluar dari PBB

sebab Malaysia diterima menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Keaktifan Indonesia dalam PBB ditunjukkan ketika Menteri Luar Negeri Adam

Malik terpilih menjadi ketua Majelis Sidang Umum PBB untuk masa sidang tahun

1974.

2. Membekukan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Cina (RRC)

Sikap politik Indonesia yang membekukan hubungan diplomatik dengan RRC

disebabkan pada masa G 30 S/PKI, RRC membantu PKI dalam melaksanakan

kudeta tersebut. RRC dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

3. Normalisasi hubungan dengan Malaysia

Pada tanggal 11 Agustus 1966, Indonesia melaksanakan persetujuan normalisasi

hubungan dengan Malaysia yang pernah putus sejak tanggal 17 September 1963.

Persetujuan normalisasi ini merupakan hasil Persetujuan Bangkok tanggal 29 Mei

sampai tanggal 1 Juni 1966.

Page 8: Tugas Sejarah ORBA

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri

Adam Malik, sementara Malaysia dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri/Menteri

Luar Negeri Tun Abdul Razak. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan yang

disebut Persetujuan Bangkok (Bangkok Agreement), isinya sebagai berikut.

a. Rakyat Sabah dan Serawak diberi kesempatan untuk menegaskan kembali

keputusan yang telah mereka ambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi

Malaysia.

b. Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan hubungan diplomatik.

c. Tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan dihentikan.

4. Berperan dalam Pembentukan ASEAN

Peran aktif Indonesia juga ditunjukkan dengan menjadi salah satu negara pelopor

berdirinya ASEAN. Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik bersama menteri

luar negeri/perdana menteri Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand

menandatangi kesepakatan yang disebut Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus

1967. Deklarasi tersebut menjadi awal berdirinya organisasi ASEAN.

4. Sebutkan 3 masalah nasional yang dihadapi orde baru!

Krisis Ekonomi 

-Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1977 merupakan sebuah efek domino

dari krisis ekonomi Asia. Pada tanggal 1 Agustus 1997 nilai tukar rupiah turun dari

Rp 2.575,00 menjadi Rp 2.603,00 per dollar Amerika Serikat.

-Pada bulan Desember nilai tukar rupiah mencapai Rp5000,00 per dollar. Bahkan

pada bulan Maret 1998 telah mencapai Rp 16.000,00 per dollar Amerika Serikat.

-Memasuki tahun anggaran 1998/1999, krisis moneter telah mempengaruhi aktivitas

ekonomi yang lainnya. Banyak perusahaan yang tidak mampu membayar utang luar

negeri nya yang telah jatuh tempo. Banyak perusahaan mengurangi atau

Page 9: Tugas Sejarah ORBA

menghentikan kegiatannya.

-Angka pengangguran meningkat sehingga daya beli dan kualitas hidup masyarakat

pun semakin bertambah rendah. Dampaknya kesenjangan ekonomi yang telah

terjadi sebelumnya semakin melebar.

-Kondisi perekonomian semakin memburuk karena pada akhir tahun 1997 persedian

Sembilan bahan pokok di pasaran mulai menipis. Hal ini menyebabkan harga-harga

barang naik tidak terkendali, sehingga biaya hidup semakin bertambah tinggi.

Krisis Sosial 

-Krisis social horizontal di Indonesia juga mengalami titik puncak. Kondisi

kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat sulit, ditambah angka pengangguran

yang tinggi, menyebabkan berbagai benturan social.

-Kerusuhan sistematis yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada 13-14 Mei

1998 menjadi bukti dari adanya pergeseran sosial antar masyarakat.

-Muncul nya berbagai kerusuhan sosial ini merupakan implikasi dari kebijakan

ekonomi sentralistik yang menimbulkan jurang pemisah kesejahteraan yang begitu

tinggi antara pusat dan daerah.

Krisis Politik 

-Terdapat penyelewangan dalam pelaksanaan system demokrasi Pancasila. MPR

dan DPR hanya menindaklanjuti aspirasi beberapa kelompok masyarakat.

-Segala peraturan yang dibuat oleh DPR tidak berorientasi jangka panjang

melainkan semata-mata untuk memenuhi keinginan dan kepentingan oknum-oknum

tertentu.

-Budaya korupsi, kolusi dan nepotisme telah mengakar dalam tubuh birokrasi

pemerintahan. 

-Sukses politik pemerintahan menjadi tidak terlaksana dengan baik. Kondisi ini

memicu munculnya kondisi status quo yang berakibat pada munculnya krisis politik

Page 10: Tugas Sejarah ORBA

5. Jelaskan pengertian dan tujuan Gerakan Reformasi!

a. Pengertian 

Gerakan reformasi adalah suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan

tatanan perikehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan.

Gerakan reformasi melakukan perubahan dan pembaharuan serta perbaikan di

bidang politik, sosial, ekonomi, hukum.

b. Tujuan Gerakan Reformasi

Memperbaiki kerusakan-kerusakan yang sudah diwariskan oleh Orde Baru atau

merombak segala tatanan politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berbau Orde

Baru. Tetapi, ini hanya bisa dilaksanakan kalau pola berfikir, kebiasaan, atau

praktek-praktek Orde Baru bisa kita bongkar sampai ke akar-akarnya. Reformasi

tidak mungkin bisa dilaksanakan dengan sisa-sisa pola berfikir rezim militer

Suharto dkk. Jelasnya lagi, reformasi tidak akan bisa dilaksanakan oleh, atau

bersama-sama, dengan oknum-oknum yang masih tetap terus menggembol

semangat atau jiwa Orde Baru. Adalah omong-kosong belaka, dan adalah nol

besar, kalau ada pendukung setia Orde Baru yang berbicara soal pentingnya

reformasi.

Dengan mengamati tingkah-laku berbagai kalangan di beraneka-ragam

sektor masyarakat, baik di Pusat (antara lain, dan termasuk di DPR) maupun di

daerah-daerah, maka jelaslah bahwa sisa-sisa pola berfikir Orde Baru masih

bercokol dalam kepala banyak tokoh-tokoh, sampai sekarang! Dari sinilah justru

kelihatan betapa besarnya, dan juga sulitnya, usaha bersama untuk meng-goal-kan

reformasi. Padahal, reformasi adalah syarat mutlak untuk bisa diselesaikannya

problem-problem besar dan parah yang diwariskan oleh sistem politik Orde Baru.

Tanpa reformasi, tidak mungkin problem-problem yang sudah menggunung itu

bisa dipecahkan. Dan, berikut inilah yang mungkin patut kita renungkan bersama :

reformasi yang terpenting adalah reformasi mental, atau reformasi cara berfikir,

atau juga reformasi moral, atau reformasi budi-pekerti, yang sudah begitu rusak

itu. Dan karena kerusakan budi-pekerti itu sudah sangat lama, mendalam dan

Page 11: Tugas Sejarah ORBA

meluas, maka tidak akan mudah untuk memperbaikinya, apalagi dalam waktu

singkat. Reformasi budi-pekerti ini memerlukan waktu yang relatif panjang,

dilakukan bersama-sama secara besar-besaran, dan terus-menerus.