tugas sejarah

Download tugas sejarah

If you can't read please download the document

Upload: andy-bosconovitch

Post on 02-Jul-2015

695 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

SEJARAHKehidupan Manusia Purba Pada Zaman Batu Tua (Paleolithikum) Dan Peninggalan-Peninggalannya

Anggota : Adnan Annaz Aldhia Tatsa Kumala Almas Nugrahaningsih Andhiki Supono Andrian Oktavianto Annisa Choerinita

Zaman Pleistosen dan Holosen Ahli

geologi menyebut masa dua juta tahun terakhir sebagai kuaternair yang dibagi menjadi Pleistosen (2 juta 10.000 tahun yang lalu) dan Holosen (10.000 tahun yang lalu hingga sekarang). Pada zaman ini terjadi beberapa perubahan iklim di seluruh dunia yang dinamakan glasial dan inter-glasial. Selama periode glasial, permukaan laut turun bahkan hingga 100 meter di bawah permukaan laut sekarang. berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Namanya berasal dari bahasa Yunani (pleistos, "paling") dan (kainos, "baru"). Pleistosen dikenal juga dengan diluvium. Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh Holosen dan merupakan kala ketiga pada periode Neogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang dikenal dalam arkeologi. Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, PleistosenTengah, dan Pleistosen Akhir.

Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang

Zaman Pleistosen dan Holosen Perpindahan Hewan dan Manusia

Perubahan permukaan air laut pada masa glasial berdampak besar terhadap geografi fisik kepulauan Indonesia. Daerah luas Laut Cina Selatan dan Laut Jawa yang dangkal (Dataran Sunda) secara periodik menjadi daratan kering. Iklim (curah hujan dan pola musim) mengalami perubahan hebat selama zaman Kuaternair, begitu pula lingkungan alam (paleogeografi dan vegetasi). Ketika laut surut, terciptalah jembatan darat antara daratan utama Asia Tenggara dan bagian barat Indonesia. Jembatan jembatan ini memungkinkan satwa mencapai bagian selatan Nusantara sampai Pulau Jawa. Melalui tahap-tahap zaman Kuaternair, jenis satwa mamalia di Pulau Jawa diperkaya dengan jenis-jenis baru. Fosil satwa paling tua, berumur sekitar 1,8 juta tahun, berupa proboskidian (sejenis dengan gajah modern), kuda nil, dan servida (tergolong rusa). Kemudian datang jenis mamalia herbivora lain serta beberapa jenis karnivora. Homo Erectus mungkin mencapai Pulau Jawa lebih dari satu juta tahun yang lalu.

Zaman Batu

Paleolitik (Bahasa Inggris: Paleolithic atau Palaeolithic, Yunani: (palaios) purba dan (lithos) batu) adalah zaman yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM. Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka memburu binatang, menangkap ikan dan mengambil hasil hutan sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan memburu. Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri daripada musuh. Mereka membuat pakaian dari kulit binatang. Selain itu, mereka juga pandai menggunakan api untuk memasak, memanaskan badan dan menakutkan binatang. Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem empat zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalithikum.

ZamanBatu Zaman batu tua (palaeolitikum), Disebut demikian sebab alat-alat

batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus. Masa paling awal dari peradaban manusia ini ditandai dengan ditemukannya fosil-fosil manusia purba yang dalam perhitungan ilmiah berusia sekitar 1 juta tahun yang lalu seperti Phitecantropus Erectus, dari bentuk ukuran tulang pahanya (femur) dapat dikategorikan sebagai homo erectus atau manusia yang berjalan tegak. Dan alat berburunya seperti kapak genggam, menunjukkan corak produksi manusia masa itu masih dalam masa perburuan. Dalam masa ini manusia masih berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lainnya dalam usahanya mendapatkan binatang buruan.

Zaman Batu Zaman batu tua disebut juga masa berburu dan meramu. Pada zaman ini, kehidupan manusia masih sangat tergantung pada alam dan berpindah-pindah (nomaden). Makanan didapat dari sumber makanan yang ada di sekitar tempat tinggal. Tempat tinggal manusia pada masa ini biasanya dekat dengan sumber air yang berpohon banyak dan berelief datar. Alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana bentuknya dan terbuat dari batu atau tulang. Selain disebut sebagai masa berburu dan meramu, zaman batu tua ini juga biasa disebut paleozoikum. Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang belakang.

Ciri-ciri Kebudayaan Zaman Paleolitikum

1. Kebudayaan Pacitan Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di Pacitan alat-alat ini banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara)

2. Kebudayaan Ngandong Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang,kapak genggam, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Patta (Sulawesi Selatan).

Peninggalan-Peninggalan Peralatan Zaman PaleolithikumKapak Genggam Alat Serpih

Peninggalan-Peninggalan Peralatan Zaman PaleolithikumKapak Perimbas Pahat Genggam

Peninggalan-Peninggalan Peralatan Zaman PaleolithikumMata Tombak (alat - alat dari tulang/kayu)

Flakes

Evolusi Manusia

Jenis-Jenis Manusia Purba Yang Hidup Di Zaman Paleolithikum

Meganthropus Palaeojavanicus Pithecanthropus Mojokertensis Pithecanthropus Robustus Pithecanthropus / Homo Erectus Pithecanthropus/ Homo Soloensis 6. Homo Wajakensis1. 2. 3. 4. 5.

Meganthtopus PalaeojavanicusPenemu : Von Koeningswald dan Marks Situs : Sangiran, Lembah Bengawan Solo Tahun Penemuan : 1936-1941 dan 1952 Fosil yang ditemukan : Tulang Rahang Bawah Arti nama : Manusia raksasa tertua dari Pulau Jawa Masa : 2-1 juta tahun yg lalu (Pleistosen Bawah) Ciri : Memiliki tulang pipi yang tebal Memiliki otot kunyah yang kuat Memiliki tonjolan kening yang mencolok Memiliki tonjolan belakang yang tajam Tidak memiliki dagu Memiliki perawakan yang tegap dan besar Memakan jenis tumbuhan Memiliki rahang yang kuat Hidup dengan mengumpulkan makanan

Pithecanthropus MojokertensisPenemu Situs Timur Tahun penemuan Fosil yang ditemukan Tahun Arti nama Masa Ciri : Von Koeningswald dan Weidenreich : Desa Perning, Bengawan Solo, Mojokerto, Jawa : 1936 : Tengkorak anak-anak yang berusia belum lewat 5 : Manusia kera dari Mojokerto : 2,5 s/d 1,5 juta tahun yang lalu (Pleistosen Bawah) : Badan tegap dengan tinggi 165-180 cm. Tengkorak rendah Tengkorak bagian atas tebal dengan volume otak 650950 cc. Muka menonjol ke depan Kening menonjol dan tebal Tulang pipi kuat Hidung lebar dan tidak berdagu Bagian belakang kepala tampak menonjol Memiliki rahang atas dan rahang bawah Rahangnya menonjol ke depan Gigi dan geraham besar Otot kunyah kuat Cara berjalan cenderung tegak Bagian belakang kepala tampak menonjol

Pithecanthropus RobustusPenemu Situs Tahun Penemuan Arti Nama Masa Ciri : Von Koeningswald dan F. Weidenreich : Trinil-Sangiran, Lembah Bengawan Solo : 1939 : Manusia kera yang kuat : Pleistosen Bawah : Tinggi badan sekitar 165 180 cm Volume otak berkisar antara 750 1000 cc Bentuk tubuh & anggota badan tegap Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat Geraham besar dengan rahang yang kuat Bentuk tonjolan kening tebal Bagian belakang kepala tampak menonjol

Pithecanthropus/ Homo Erectus

KINGDOM Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Primates Famili : Hominidae Genus : Homo Spesies : H. erectus

Pithecanthropus/ Homo ErectusPenemu : Eugene Dubois Situs : Trinil, Ngawi, Jawa Timur Arti Nama : Manusia kera yang sudah dapat berdiri tegak Tahun Penemuan : 1890-1892 Fosil Yang ditemukan : Tulang rahang, 2 geraham, bagian atas tengkorak, tulang paha kiri Masa : 1 juta-600 ribu tahun yang lalu (Pleistosen Tengah) Ciri : Badan cenderung tegap dengan tinggi 165-175 cm Volume otak 775-975 cc, belum menjulang tinggi Kening menonjol ke depan Pipi menonjol ke samping Hidung lebar tidak berdagu Bagian belakang kepala tampak menonjol Rahang menonjol kedepan Graham dan gigi besar Otot kunyah kuat Tubuh agak kecil Tulang paha menyerupai manusia sehingga dapat berjalan tegak Berat sekitar 104 kg Kemampuan berpikir masih rendah dimana volume otaknyaada diantara volume otak manusia (lebih dari 1000 cc) dan volume otak kera (600 cc) tepatnya 900 cc

Peta Persebaran Homo Erectus

Pithecanthropus/Homo Soloensis Penemu Tahun Penemuan Situs

: G.H.R. Von Koeningswald, Weidenreich, Oppenorth, dan Ter Haar : 1931-1934 : Di Lembah Sungai Bengawan Solo , (Blora), dan Sangiran : Manusia kera dari Solo : 900.000 sampai 300.000 tahun (Pleistosen Atas) : Memiliki tengkorak lonjong, tebal, dan masih (padat) Dahi lebih terisi Hidungnya lebar Rongga matanya sangat panjang Volume otak 1000 cc-1300 cc

Ngandong Arti Nama Masa

yang lalu Ciri

Homo Wajakensis

Penemu Situs Tahun Penemuan FosilYang Ditemukan Arti Nama Masa Atas) Ciri

: Van Rietschoten dan Eugene Dubois : Wajak, dekat daerah Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur : 1889 : Tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruasleher : Manusia kera dari Wajak : 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu (Pleistosen : ~Muka datar dan lebar, ~Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol, ~Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata ~Tenggorokannya sedang, agak lonjong dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang ~Memiliki kesamaan ciri dengan ras Mongoloid dan Australomelanesoid ~Berat badan berkisar 30-150 kg ~Tinggi sekitar 130-210 cm

Thanks For Your Attention