tugas resume buku etika profesi hukum

8/18/2019 Tugas Resume Buku Etika Profesi Hukum

1/13

Bab I

Pendahuluan

A. Pengertian Etika.

Dalam kamus hukum Bahasa Indonesia WJS Poerwadarminta mengemukakan

bahwa pengertian etika adalah Ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak.1

Menurut Verkul! perkataan etika berasal dari perkataan "ethos# sehingga

mun$ul kata-kata etika.%

Dr. James J. Spillane SJ. Mengungkapkan bahwa etika adalah memperhatikan

atau mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral.

&tika mengarahkan atau menghubungkan penggunaan akal budi indi'idual dengan

ob(ekti'itas untuk menentukan "kebenaran# atau "kesalahan# dan tingkah laku

seseorang terhadap orang lain.)

Menurut &nsiklopedia pendidikan! di(elaskan bahwa etika adalah *ilsa*at tentang

nilai! kesusilaan! tentang baik dan buruk! ke$uali etika mempela(ari nilai-nilai! ia (uga

merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri.+

Se$ara historis! ,ristoteles dalam bukuna "&thika i$homa$heia# menguraikan

bagaimana tata pergaulan! dan penghargaan seseorang manusia kepada manusia

ang lainna! ang tidak didasarkan kepada egoism atau kepentingan indi'idu ! akan

tetapi didasarkan atas hal-hal ang bersi*at altruistis! aitu memperhatikan orang

lain.

B. Hubungan Etika Dan Profesi Hukum.

Menurut Pasal 1 eputusan Menteri Pendidikan dan ebudaaan /I omor

102133) tentang urikulum ang berlaku se$ara asional Pendidikan 4inggi

Program Sar(ana Ilmu 5ukum pada 6akultas 5ukum! tu(uan pendidikan tinggi

1 Poerwadarminta, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,

Jakarta, 1986, hal. 278.

2 Pasiribu, Rudol, Teori Etika Praktis, Pieter !edan, 1988, hal. 2.

" Susanto, Budi dkk, Nilai-nilai Etis dan Kekuasaan Utopis, #anisius,

$o%&akarta, 1992, hal. '2.

' Poerbakawat(a, Soe%arda, Ensiklopedia Pendidikan, )unun% *%un%,

Jakarta, 1976, hal 82.

1


2/13

dimaksudkan untuk meniapkankan peserta didik atau mahasiswa men(adi sar(ana

hukum ang 7

1. Menguasai hukum Indonesia!

%. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan dasar-dasar kemahiran ker(a untuk

mengembangkan ilmu hukum dan hukum.

). Mengenal dan peka akan masalah-masalah keadilan dan masalah-masalah

kemasarakatan.

+. Mampu menganalisa masalah-masalah hukum dalam masarakat.

8. Mampu menggunakan hukum sebagai sarana untuk meme$ahkan masalah-

masalah kemasarakatan dengan bi(aksana dan tetap berdasar pada prinsip-

prinsip hukum.

4u(uan pendidikan ang disebut di atas tidaklah lengkap tanpa adana etika. 5al

tersebut tidaklah mengherankan apabila saat ini di kalangan penegak hukum ada

penurunan etika dalam men(alankan pro*esina.

&tika pro*esi adalah sebagai sikap hidup! ang mana berupa kesediaan untuk

memberikan pelaanan pro*essional di bidang hukum terhadap masarakat dengan

keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelaanan dalam rangka melaksanakan

tugas ang berupa kewa(iban terhadap masarakat ang membutuhkan pelaanan

hukum dengan disertai re*leksi ang seksama! dan oleh karena itulah di dalam

melaksanakan pro*esi terdapat kaidah-kaidah pokok berupa etika pro*esi.8

aidah-kaidah pokok tersebut 7

1. Pro*esi harus dipandang sebagai suatu pelaanan.

%. Pro*esi harus mendahulukan kepentingan penghadap.

). Pro*esi harus selalu berorientasi pada masarakat se$ara keseluruhan.

+. ,dana semangat solidaritas antara sesame rekan sepro*esi.

+ #iesser, B, Etika Profesi, !a(alah B*SS -o. ///0+, 1986, hal. 173171.

2


3/13

Bab II

Profesi Hukum

A. Pengertian Profesi.

Muhammad Imaduddin ,bdulrahim mengemukakan bahwa 7 Pro*esionalisme

biasana dipahami sebagai suatu kualitas! ang wa(ib dipunai setiap eksekuti* ang

baik! ang mempunai $iri-$iri 7

1. mempunai keterampilan tinggi dalam suatu bidang.

%. mempunai ilmu dan pengalaman serta ke$erdasan dalam menganalisa suatu

masalah.

). mempunai sikap berorientasi ke hari depan.

+. mempunai sikap mandiri berdasarkan keakinan akan kemampuan pribadi.9

Menurut &nsiklopedia Pendidikan! suatu pro*esi mempunai $iri-$iri 7

1. suatu bidang ang terorganisir dari (enis intelektual ang terus menerus dan

berkembang dan diperluas.

%. suatu teknik intelektual.

). penerapan praktis dari teknik intelektual.

+. adana suatu periode untuk pelatihan dan serti*ikasi.

8. mempunai standar etika.9. kemampuan memimpin.

0. tergabung dalam asosiasi pro*esi.

:. pengakuan sebagai pro*esi.

3. mempunai tanggung (awab atas pro*esina.

12. mempunai hubungan erat dengan rekan sepro*esi.

6 *bdulrahim, maduddin, Profesionalisme Dalam Islam, Jurnal 4lumul

5uran -omor 2 0ol 0, 199".

"


4/13

B. Profesi Hukum dan Etika Profesi Hukum.

Dalam men(alankan pro*esi hukum! ada wadah organisasi ang men(adikan para

pro*esional hukum sebagai anggotana. ;rganisasi ini dalam pelaksanaanna

bersi*at nirlaba


5/13

semua perbuatan! per(an(ian dan penetapan ang diharuskan oleh suatu peraturan

atau oleh pihak-pihak ang berkepentingan.

Sebagai pe(abat umum! maka hasil peker(aan notaris mempunai akibat hukum

tidak hana bagi para pihak ang disebutkan di dalam suatu akta autentik tapi (uga

bagi notaris itu sendiri. >ntuk menghindari hal-hal ang tidak diinginkan dan akibat

hukumna di kemudian hari! maka II sebagai wadah organisasi notaris

sebagaimana disebutkan dalam pasal :% aat % >ndang->ndang o. % 4ahun %21+

4entang Perubahan atas >ndang->ndang o. )2 4ahun %22+ 4entang Jabatan

otaris mengatur dan mengawasi para anggota organisasina dengan ode &tik

otaris II.

Dalam ode &tik otaris II! diatur beberapa hal ang men(adi pegangan notaris

dalam men(alankan (abatanna. 5al-hal tersebut meliputi 7

1. Bab I etentuan >mum.

Dalam bab ini berisi pe(elasan dari berbagai istilah ang digunakan dalam ode

&tik otaris II.

%. Bab II /uang ?ingkup ode &tik.

Dalam bab ini men(elaskan tentang ruang lingkup diberlakukanna ode &tik

otaris II.

). Bab III ewa(iban! ?arangan dan Penge$ualian.

,turan dalam bab ini membahas tentang apa ang men(adi kewa(iban notaris

dalam melaksanakan (abatanna! hal-hal ang dilarang dan hal-hal ang boleh

di(alankan sebagai bentuk penge$ualian.

+. Bab IV Sanksi.

Berisi pen(elasan tentang sanksi ang akan diberikan kepada notaries ang

melanggar larangan ang diatur dalam Bab III ode &tik otaris II.8. Bab V 4ata @ara Penegakan ode &tik.

Mengatur tentang tata $ara pengawasan! pemeriksaan! pen(atuhan sanksi serta

banding dalam pelaksanaan ode &tik otaris II.

9. Bab VI Peme$atan Sementara.

Sanksi ang diberikan bagi notaris ang telah terbukti melanggar kode etik dan

dinatakan bersalah serta dipidana berdasarkan putusan pengadilan ang telah

mempunai kekuatan hukum ang tetap.

0. Bab VII ewa(iban Pengurus Pusat.

+


6/13

ewa(iban Pegurus Pusat untuk memberitahukan sanksi peme$atan sementara


7/13

Bab III

Baik dan Buruk

Pengertian baik dan buruk dalam &nsiklopedia Indonesia 7 "Suatu hal dikatakan

baik! bila ia mendatangkan rahmat! dan memberikan perasaan senang atau bahagia!

(adi sesuatu ang dikatakan baik bila ia dihargai se$ara positi*.#: Sedangkan

pengertian buruk 7 "adalah segala ang ter$ela! lawan baik! pantas! bagus dan

sebagaina. Perbuatan buruk berarti perbuatan ang bertentangan dengan norma-

norma masarakat ang berlaku.#3

Baik dan buruk suatu tindakan akan sangat tergantung dari orang ang

menilaina! disebabkan karena baik dan buruk terikat pada ruang dan waktu.

Beberapa sudut pandang ang digunakan untuk menilai baik dan buruk.

1. agama

Mengamalkan a(aran agama berarti mengetahui apa ang bisa diperbuat dan

apa ang dilarang oleh agama.

%. adat ebiasaan

Setiap suku atau bangsa mempunai adat istiadat ang diwariskan dari satu

generasi ke generasi ang lain. Barang siapa ang patuh kepada adat istiadat

tersebut maka orang ang bersangkutan dapat dipandang baik! dan sebaliknabagi siapa ang melanggar adat istiadat tersebut! maka ang bersangkutan

dipandang telah berbuat buruk.

). hedonisme

,liran ang memandang baik dan buruk sebagai kebahagiaan ang sama

dengan kenikmatan ang diperoleh.

8 nsiklo:edia ndonesia "62.

9 nsiklo:edia ndonesia ++7.

7


8/13

+. instuisi

Instuisi adalah kekuatan batin ang dapat mengidenti*ikasi apakahh suatu

perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat ang

ditimbulkan perbuatan itu.

8. e'olusi

Paha mini berpendapat bahwa segala sesuatu ang ada di alam ini selalu

berangsur-angsur mengalami perubahan. Begitupun dengan kesenangan dan

kebahagiaan! akan selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi sosial.

9. >tilitarianisme

Paham ini menilai ukuran baik dan buruk didasarkan kepada "apakah perbuatan

tersebut berguna atau berman*aatC#

0. eudemonisme

,liran ang memandang baik dan buruk sebagai kebahagiaan ang sama

dengan kebaikan tertinggi! bukan kenikmatan sebagaimana pandangan

hedonism.

:. pragmatism

Pragmatism adalah paham ang menilai baik dan buruk itu dari man*aat ang

diberikan kepada seorang indi'idu tanpa mempedulikan indi'idu ang lain!

man*aat tersebut bisa bersi*at moril maupun materiil

3. positi'isme

,liran ang memandang baik dan buruk dari kesesuaian kepentingan indi'idu

dan kepentingan masarakat. Jika kepentingan indi'idu tidak bertentangan

dengan kepentingan masarakat! maka hal itu dikatakan baik dan sebalikna.

12. natularismeaturalisme adalah paham ang menilai baik dan buruk dari kesesuaian dengan

alam. Jika suatu tindakan ang dilakukan tidah merusak atau bertentangan

dengan alam! maka hal itu dikatakan baik dan sebalikna.

11. idealism

Paham ang menilai baik dan buruk itu dari pikiran sebagai sumber dari idea.

,liran ini berpendapat bahwa ang baik itu hana apa ang ada dalam idea itu

sendiri. Segala ang ada hanalah tiada sebab perwu(udan dari alam tiruan


9/13

Bab IV

Keadilan

A. Pengertian.

eadilan itu erat kaitanna dengan sila kelima Pan$asila ang berbuni 7

"eadilan Sosial Bagi Seluruh /akat Indonesia#. Berikut ini beberapa de*inisi

keadilan 7

1. Menurut W J S Poerwadarminta pengertian adil itu 712


10/13

Setiap indi'idu ang mampu berlaku adil akan melahirkan suatu keadilan sosial

pada masarakat umumna. eadilan adalah pengakuan dan perlakuan seimbang

antara hak dan kewa(iban.

Dalam hubungan bermasarakat! keadilan sosial dapat diartikan sebagai 71%


11/13

+. Virginia Bill o* /ight pada tahun 1009 di ,merika.

8. De$laration o* Independen$e di ,merika.

9. De$laration des driot de IFhomme et du @itoen pada tahun 10:3 di Peran$is.

Pengakuan hak asasi manusia diawali dengan lahirna Piagam Magna @harta di

Inggris pada tahun 1%18 M. Magna @harta adalan bentuk pengakuan ra(a Jhon

?o$kland ang absolute dan otoriter terhadap hak-hak asasi ang meliputi 7

1. emerdekaan seseorang tidak bebas disandera atau dirampas selain

berdasarkan >ndang->ndang atau eputusan 5akim.

%. Pemungutan pa(ak tidak boleh dilakukan kalau hana berdasarkan atas perintah

ra(a.

Pada tahun 1903 dengan perantaraan parlemen! dikukuhkan hak-hak kebebasan

dengan ditetapkanna "5obeas @orpus ,$t# ang dalam salah satu poinna

mengatur bahwa apabila pe(abat polisi menahan orang dan orang tersebut tidak

terbukti kesalahanna! maka kepada orang ang bersangkutan harus dibaar 822

Poundsterling.

Elorious /e'olution di Inggris pada tahun 19:3 adalah suatu gerakan untuk lebih

membatasi kekuasaan penguasa! hak-hak parlemen ditambah dan (aminan

kemerdekaan bagi warga negara Inggris. Elorious /e'olution kemudian melahirkan

Bill o* /ights! ang merupakan tonggak awal kebebasan mengeluarkan pendapat di

Barat.

Presiden ,S ketiga! 4homas Je**erson dalam De$laration o* Independen$e

menebutkan bahwa "Semua orang di$iptakan-a dalam keadaan merdeka dan

mempunai dera(at ang sama serta dianugerahi-a sesuatu hak ang tidak dapat

dipisahkan dari diri setiap orang antara lain 7 5ak untuk hidup! 5ak ataskemerdekaan! 5ak untuk menge(ar kemerdekaan#.

Pada tahun 10:3! sebelum dimulaina re'olusi Peran$is! dibuat suatu 5ak ,sasi

Manusia ang di$antumkan dalam De$laration des driot de IFhomme et du @itoen.

6ranklin D /oose'elt


12/13

+. 6reedom o* *ear.

Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia ter$antum di dalam >>D 13+8!

aitu 7

Pasal !"

ndang.

Pasal !$


13/13

tugas resume buku etika profesi hukum

Documents