tugas resta

20
Suku Bangsa di Indonesia 1. Persebaran suku bangsa di Indonesia Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka. Ada teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori “Nusantara.” Mari kita bahas kedua teori ini. Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang terpenting. 1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi. 2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu. Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minangkabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda. Menurut teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM .Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh: perbedaan ras asal, perbedaan lingkungan geografis, perbedaan latar belakang sejarah, perkembangan daerah, perbedaan agama atau kepercayaan, dan kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.

Upload: afan-dwi-anwar

Post on 24-Sep-2015

235 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

erwevw ewr

TRANSCRIPT

Suku Bangsa di Indonesia

1. Persebaran suku bangsa di IndonesiaSuku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka.Ada teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori Nusantara. Mari kita bahas kedua teori ini. Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang terpenting.1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsaProto Melayu.Proto Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi.2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebutDeutero Melayu.Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesakMelayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minangkabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.Menurut teori Nusantara penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM .Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh: perbedaan ras asal, perbedaan lingkungan geografis, perbedaan latar belakang sejarah, perkembangan daerah, perbedaan agama atau kepercayaan, dan kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut. Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda. Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain. Menghormati keragaman suku bangsaBagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air. Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini.Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku bangsa. Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama. Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita. Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa akan menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di Maluku. Keanekaragaman Budaya di IndonesiaIstilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitubuddayahataubuddhiyang berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan, kebiasaan, dan benda-benda budaya. Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan peraturan. Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan (mata pencarian), tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian, dan bermacam-bermacam upacara tradisi. Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan oleh manusia, seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan, pusaka (senjata), kendaraan, dan lain-lain.Manusia menciptakan kebudayaan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebudayaan juga diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah keanekaragaman kebudayaan.1. Mengenal keragaman budaya di IndonesiaLingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung Rumah Bolon (Sumatera Utara). Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat). Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur). Rumah Lamin (Kalimantan Timur). Rumah Bentang (Kalimantan Tengah). Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan). Rumah Honai (Rumah suku Dani di Papua)..Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan. Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa kehidupan itu berbeda-beda dalam masing-masing suku. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut. Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa). Seren taun (Sunda). Kasodo (Tengger). Nelubulanin, ngaben (Bali). Rambu solok (Toraja).Keberagaman kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada bermacam-macam bentuk kesenian daerah.Contoh lagu-lagu daerah sebagai berikut. Nangroe Aceh Darussalam Piso Surit Sumatera Utara Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet Sumatera Barat Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh, Mak Inang, Kampuang Nan Jauh di Mato Riau Soleram Sumatera Selatan Dek Sangke, Tari Tanggai, Gendis Sriwijaya Jakarta Jali-jali, Kicir-kicir, Surilang Jawa Barat Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali, Sapu Nyere Pegat Simpai Jawa Tengah Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling, Suwe Ora Jamu, Pitik Tukung, Ilir-ilir, Jawa Timur Rek Ayo Rek, Turi-turi Putih Madura Karaban Sape, Tanduk Majeng Kalimantan Barat Cik Cik Periok Kalimantan Tengah Naluya, Kalayar, Tumpi Wayu Kalimantan Selatan Ampar Ampar Pisang, Paris Barantai Sulawesi Utara Si Patokaan, O Ina Ni Keke, Esa Mokan Sulawesi Selatan Anging Mamiri, Ma Rencong, Pakarena Sulawesi Tengah Tondok Kadadingku Bali Dewa Ayu, Meyong-meyong, Macepetcepetan, Janger, Cening Putri Ayu. NTT Desaku, Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Heleleu Ala De Teang, Maluku Kole-Kole, Ole Sioh, Sarinande, Waktu Hujan Sore-sore, Ayo Mama, Huhatee Papua Apuse, Yamko Rambe YamkoTari-tarian Tradisional Indonesia Nangroe Aceh Darussalam Tari Seudati, Saman, Bukat Sumatera Utara Tari Serampang, Baluse, Manduda Sumatera Barat Tari Piring, Payung, Tabuik Riau Tari Joget Lambak, Tandak Sumatera Selatan Tari Kipas, Tanggai, Tajak Lampung Tari Melinting, Bedana Bengkulu Tari Adum, Bidadari Jambi Tari Rangkung, Sekapur Sirih Jakarta Tari Yapong, Serondeng, Topeng Jawa Barat Tari Jaipong, Merak, Patilaras Jawa Tengah-Yogyakarta Tari Bambangan Cakil, Enggot-enggot,Bedaya, Beksan, Jawa Timur Tari Reog Ponorogo, Remong Bali Tari Legong, Arje, Kecak Nusa Tenggara Barat Tari Batunganga, Sampari Nusa Tenggara Timur Tari Meminang, Perang Kalimantan Barat Tari Tandak Sambas, Zapin Tembung Kalimantan Timur Tari Hudog, Belian Kalimantan Tengah Tari Balean Dadas, Tambun Kalimantan Selatan Tari Baksa Kembang Sulawesi Selatan Tari Kipa, Gaurambuloh Sulawesi Tenggara Tari Balumba, Malulo Sulawesi Tengah Tari Lumense, Parmote Sulawesi Utara Tari Maengket Maluku Tari Nabar Ilaa, Perang Papua Tari Perang, SanggiSeni Pertunjukan yang Ada di Indonesia Banten Debus DKI Jakarta Ondel-ondel, Lenong Jawa Barat Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung Jawa Tengah Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang, Ketoprak, Srandul, Opak Alang, Sintren Jawa Timur Ludruk, Reog, Wayang Kulit Bali Wayang Kulit, Janger Riau Makyong Kalimantan MamandaSelain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara.Menghormati budaya di IndonesiaKeanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan- kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat, seperti: menunjukkan ciri atau identitas bangsa berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia; dan pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional, seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang iniBagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain. Mau menonton seni pertunjukan tradisional. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.Keragaman Bahasa Indonesia

Minggu, Oktober 23rd, 2011 Keragaman Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Hal ini bisa terjadi mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang beragam dengan keanekaragaman bahasa yang dimiliki pula. Bahasa Indonesia yang menyebar luas dan dipakai oleh masyarakatnya terkadang mengalami penyesuaian oleh masayakat penuturnya akibat kondisi dan situasi yang dihadapi penuturnya. Semuanya mengalami penyesuaian seiring dengan tetap dipakainya bahasa daerah masing-masing. Inilah merupakan salah satu yang menyebabkan variasi berbahasa timbul yaitu akibat penyesuaian dengan kondisi dan lingkungan dimana si penutur hidup dan berinteraksi. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Ragam bahasa dari segi keformalan

Menurut Martin Joos, Ragam bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu:Ragam beku (frozen) adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.Ragam resmi (formal) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.Ragam usaha (konsultatif) adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.Ragam santai (casual) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.Ragam akrab (intimate) adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.

Ragam Bahasa dari segi sarana

Ragam bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat dan tanda baca.Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik ragam bahasa tulis: Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan. Bravety (ringkas) yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir dan berulang, serta seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya. Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan tidak menimbulkan tafsir ganda.

Terdapat dua perbedaan mencolok yang dapat diamati antara ragam bahasa tulis dan lisan, yaitu: Dari segi suasana/peristiwaJika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita. Oleh karena itu perlu ada kejelasan tentang fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek dan hubungan antara setiap fungsi tersebut harus nyata dan jelas. Sedangkan dalam bahasa lisan pembicara langsung berhadapan dengan lawan bicaranya sehingga unsure gramatikal tersebut kadangkala dapat diabaikan. Dari segi intonasiYang membedakannya adalah intonasi yaitu berkaitan dengan panjang pendek suara/tempo, tinggi rendah suara/nada, keras atau lembutnya tekanan yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca serta cara penulisan.

Contoh penggunaan ragam bahasa dalam berbagai bidang: Ragam bahasa hukumRagam hukum di Indonesia memiliki cirri-ciri bahasa keilmuan (Moeliono 1974) yaitu : Lugas dan eksak Objektif dan menekan prasangka pribadi Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat, dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensasi Membakukan makna kata-katanya, ungkapannya dan gaya pemaparannya

Ragam bahasa jurnalistikBahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menuliskan berita dan disebut juga dengan bahasa komunikasi masa. Menurut Asep Syamsul M. Romli, bahasa yang biasa digunakan wartawan untuk menulis berita di media massa sifatnya : Komunikatif yaitu langsung menjamah materi atau ke pokok persoalan Spesifik yakni jelas atau mudah dipahami orang banyak, hemat kata, menghindarkan kata mubazir, menaati kaidah EYD dan kalimat-kalimatnya singkat.

Dengan mengetahui ragam bahasa dan variasi berbahasa kita dapat memahami adanya keragaman berbahasa di Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan sarana pembelajaran agar dapat berbahasa dengan baik dan benar serta mampu menggunakannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat.

Sumber : http://riyandari.blogspot.com/2010/10/ragam-bahasa-dan-variasi-berbahasa.htmlKeragaman Budaya Indonesia

PendahuluanKeragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.A.Rumah adat

1.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR) Rumah Adat : Rumah Gadang

2.Provinsi JambiRumah Adat : Rumah Panjang3.Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo.

B.Pakaian adat dan senjata tradisional

1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Pakaian Adat Tradisional Ulee BalangPakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya.

2. Provinsi Sumatera Utara - Pakaian Adat Tradisional UlosPakaian adat tradisional Sumatera Utara adalah Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.

3. Provinsi Sumatera Barat - Pakaian Adat Tradisional Bundo KanduangPakaian adat tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra Barat.

(Pakaian Adat Tradisional Penghulu)

(Pakaian Adat Tradisional Bundo Kanduang) Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Senjata Tradisional : Rencong

Provinsi Sumatera Utara - Senjata Tradisional : Piso Surit, Piso Gaja Dompak

Provinsi Sumatera Barat - Senjata Tradisional : Karih, Ruduih, Piarit

Provinsi Riau - Senjata Tradisional : Pedang Jenawi, Badik Tumbuk Lado

C.Lagu daerah dan alat music

NoNama LaguAsal Daerah

1Ambon ManiseMaluku

2Ammac CiangSulawesi Selatan

3Ampar-Ampar PisangKalimantan Selatan

4Anak DaroSumatera Barat

5Anak Kambing SayaNusa Tenggara Timur

6Anak KukangSulawesi Selatan

7Anging MamiriSulawesi Selatan

8Anju AhuSumatera Utara

9ApusePapua

10Ati RajaSulawesi Selatan

1.Alat Musik Tradisional Bali

Gamelan Bali, Cengceng2 Alat Musik Tradisional Banten

Lesung4 Alat Musik Tradisional Bengkulu

D.Tarian daerah1. Tari-tarian Daerah Istimewa AcehTari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Seudati

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

Tari Saman Meuseukat

2. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari legong Bali

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.

Tari Kecak

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.

Tari Pendet

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Andun

Keragaman Agama/Religi/Kepercayaan di Indonesia

Animisme : kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda.Ciri-ciri kepercayaan animisme : (UN 2008)1. Pemberian sesaji untuk para roh.2. Penyembelihan hewan qurban untuk para roh.3. Berkeyakinan di sekitar tempat tinggal manusia banyak roh.Dinamisme : kepercayaan yang menganggap benda-benda tertentu memiliki keuatan ghaib.Totemisme : kepercayaan yang menganggap binatang-binatang tertentu memiliki kekuatan magis. (UN 2008)

Polytheisme : kepercayaan yang menyembah kepada dewa-dewa.

Monotheisme : kepercayaan yang menyembah kepada Tuhan Maha Esa. (UN 2008)

Panteisme : kepercayaan yang meyakini bahwa Tuhan adalah alam itu sendiri.

Ciri-ciri agama bumi :a. Kepercayaan terhadap benda-benda yang memiliki kekuatan diluar batas kemampuan manusia.b. Pengikutnya adalah masyarakat yang tinggal di pedalaman yang masih memiliki pola berpikir yang sederhana.c. Dasar kepercayaannya adalah ajaran turun menurun dari para nenek moyangnya.d. Ajaran agama tidak terpisahkan dengan adat istiadat dan kebudayaan dari penduduk.e. Sesuatu yang disembah adalah dewa-dewi, roh-roh, ataupun kekuatan alam lainnya.

Ciri-ciri agama wahyu :a. Percaya adanya Tuhan yang menciptakan dan menguasai alam semesta.b. Adanya pedoman untuk menjalani keagamaan yaitu kitab suci.c. Kebenaran yang dinyakini adalah mutlak.d. Isi ajarannya adalah perintah keagamaan dan larangan keagamaan.

Perbedaan agama wahyu dan agama bumi :Agama wahyu disampaikan oleh Rasul utusan Tuhan, agama bumi tidak disampaikan oleh Rasul. (UN 2008)

Fungsi agama dalam kehidupan bermasyarakat : pemersatu.Bukti : agama mengajarkan manusia untuk hidup rukun dengan sesama. (UN 2008)

Dampak negatif perilaku keagamaan : (UN 2008)1. Fanatisme yang berlebihan2. Kesombongan religius yang berlebihan.3. Pemaksaan kehendak terhadap orang lain.