tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

19
PSAK 50 , PSAK 55 dan PSAK 60 PSAK No. 50 (revisi 2010) memiliki tujuan sebagai berikut : Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Melengkapi prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan pengungkapan informasi mengenai prinsip-prinsip tersebut dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK 55 (revisi 2010) memiliki tujuan sebagai berikut : Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumenkeuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasiinstrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK 60 memiliki tujuan sebagai berikut : Mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi: 1

Upload: faishal-addy-pradipta

Post on 13-Aug-2015

3.422 views

Category:

Documents


146 download

DESCRIPTION

rangkuman psak505560

TRANSCRIPT

Page 1: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60

PSAK No. 50 (revisi 2010) memiliki tujuan sebagai berikut :

Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas

dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Melengkapi prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas

keuangan dalam PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran, dan pengungkapan informasi mengenai prinsip-prinsip tersebut

dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

PSAK 55 (revisi 2010) memiliki tujuan sebagai berikut :

Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,

liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan.

Persyaratan penyajian informasi instrumenkeuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi

2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan

informasiinstrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:

Pengungkapan.

PSAK 60 memiliki tujuan sebagai berikut :

Mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan

yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi:

(a) signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas; dan

(b) jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas

terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas

mengelola risiko-risiko tersebut.

Melengkapi prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian aset

keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK 50 dan PSAK 55.

1

Page 2: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

Ruang Lingkup dan Instrumen Keuangan pada PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60

Pada PSAK 50 (revisi 2010) memiliki dua definisi, yaitu definisi aset keuangan

dan definisi liabilitas keduanya termasuk suatu kontrak derivatif yang diselesaikan

dengan instrumen ekuitas entitas (tidak termasuk kontrak untuk menyerahkan

instrumen ekuitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk menyerahkan

bagian pro rata aset neto saat likuidasi), tetapi dalam definisi liabilitas instrumen

ekuitas entitasnya termasuk rights, opsi dan waran pro-rata untuk semua pemilik.

Pada PSAK 50 (revisi 2010) Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai

instrumen ekuitas jika:

Tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk menyerahkan aset keuangan, atau

mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan yang berpotensi tidak

menguntungkan; dan

Jika diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas, instrumen keuangan tersebut

merupakan nonderivatif dengan kewajiban untuk menyerahkan instrumen ekuitas

dengan jumlah bervariasi, atau derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas

entitas (termasuk termasuk rights,opsi, dan waran pro rata kepada semua pemilik,

tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas

entitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk menyerahkan bagian

pro rata aset neto saat likuidasi).

Dalam PSAK 50 (Revisi 2010) :

Puttable instruments diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat

tertentu.

Diatur bahwa Instrumen dengan kewajiban menyerahkan bagian aset neto secara pro

rata saat likuidasi diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat

tertentu.

Diatur tentang Puttabale instruments dan instrumen dengan kewajiban menyerahkan

bagian aset neto secara pro rata saat likuidasi direklasifikasi dari liabilitas keuangan

ke instrumen ekuitas ketika semua syarat terpenuhi, dan sebaliknya.

2

Page 3: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

Dalam Reklasifikasi ED PSAK 55 ( Revisi 2011 ) terdapat pembahasan mengenai

reklasifikasi dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kepinjaman yang diberikan dan

piutang.

Pada PSAK 60 :

Mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan

pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrument keuangan

terhadap posisi dan kinerja keuangan.

Mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan nilai tercatat untuk setiap kategori

instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan

keuangan.

Mengatur hal-hal yang perlu diungkapkan jika entitas menetapkan suatu instrument

keuangan berupa:

- Pinjaman yang diberikan dan piutang untuk diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi.

- Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan keuangan

Mensyaratkan entitas mengungkapkan jumlah reklasifikasi ke dan dari setiap

kategori dan alasan reklasifikasi

Mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan rekonsiliasi perubahan pos penurunan

nilai selama periode berjalan untuk setiap kelompok aset keuangan.

Mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan pos pendapatan, beban, keuntungan

dan kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan

keuangan, yaitu:

- Laba atau rugi neto asset keuangan atau liabilitas keuangan

- Total pendapatan bunga dan total beban bunga.

- Pendapatan dan beban imbalan dari aset atau liabilitas keuangan dan aktivitas

wali amanat

- Pendapatan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai

- Jumlah kerugian penurunan nilai.

3

Page 4: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

Terdapat penjelasan mengenai pengungkapan kebijakan akuntansi dan dasar

pengukuran sesuai dengan PSAK 1 ( Revisi 2009 ) : Penyajian laporan Keuangan

paragraph 72

Terdapat pembahasan peraturan mengenai Sehubungan dengan nilai wajar, hal-hal

yang perlu diungkapkan adalah sebagai berikut:

- Mengungkapkan tiga level hirarki nilai wajar.

- Jika ada perbedaan nilai wajar saat pengakuan awal dengan jumlah yang

ditentukan menggunakan teknik penilaian pada tanggal itu, maka

mengungkapkan: Kebijakan akuntansi untuk pengakuan perbedaan dan agregat

perbedaan yang diakui dan rekonsiliasi perubahan saldo perbedaan.

Mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi untuk mengevaluasi jenis dan

tingkat risiko yang timbul dari instrument keuangan.

Hal yang diungkapkan dalam pengungkapan kualifikatif adalah:

- eksposur risiko dan bagaimana risiko timbul

- tujuan, kebijakan, proses pengelolaan risiko dan metode untuk mengukur risiko

- setiap perubahan (1) dan (2) dari periode sebelumnya

Untuk setiap kelompok instrumen keuangan harus mengungkapkan:

- jumlah paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit

- uraian agunan yang dimiliki sebagai jaminan dan peningkatan perikatan kredit

- informasi kualitas kredit aset keuangan yang lewat jatuh tempo atau mengalami

penurunan nilai

- jumlah tercatat asset keuangan telah jatuh tempo atau penurunan nilai setelah

negosiasi.

Untuk setiap kelompok instrumen keuangan harus mengungkapkan:

- analisa umur asset keuangan yang jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan

nilai

- analisa dan factor penurunan nilai

- jumlah (1) dan (2), uraian agunan dan peningkatan perikatan kredit.

4

Page 5: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

Ketika memperoleh asset melalui pengambilalihan kepemilikan agunan yang dimiliki

sebagai jaminan, mengungkapkan:

- jenis dan jumlah tercatat aset yang diperoleh

- kebijakan pelepasan asset ketika aset tidak siap dikonversi.

Suatu entitas harus mengungkapkan:

- analisa jatuh tempo untuk non-derivatif liabilitas keuangan

- analisa jatuh tempo untuk derivatif liabilitas keuangan

- uraian pengelolaan risiko likuiditas melekat pada (a) dan (b)

Pengungkapan Kuantitatif – Risiko Pasar – Analisa Sensitivitas mengungkapkan :

- analisa sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar

- asumsi dan metode yang digunakan dalam analisa sensitivitas

- perubahan asumsi dan metode analisa sensitivitas

1.     Klasifikasi

PSAK No. 50 (1998) mengklasifikasikan instrumen keuangan (istilah dalam PSAK

ini adalah efek) ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :

Dimiliki hingga jatuh tempo (Held to maturity)

Diperdagangkan (trading)

Tersedia untuk dijual (available for sale)

PSAK 50 (revisi 2006) paragraf 7 mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam empat

kategori :

A. Aset keuangan atau kewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi (financial asset at fair value through profit or loss/FVTPL) dengan kriteria :

Untuk diperdagangkan (trading)

Ditetapkan (designated)

5

Page 6: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

B. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (Held to maturity/HTM), dengan kritera :

a)    Aset keuangan non-derivatif

b)    Pembayaran tetap/telah ditentukan

c)    Jatuh tempo telah ditetapkan

d)   Entitas memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo

                                              

C. Pinjaman yang diberikan dan piutang (Loan and Receivable/ L&R), dengan kriteria

yang sama dengan HTM hanya saja tidak memiliki kuotasi di pasar aktif (quoted

market)

                                                 

D. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Available for sale / AFS), dengan kriteria

a)    Aset keuangan non-derivatif

b)    Ditetapkan sebagai AFS

c)    Tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, L&R dan HTM

Kategori yang berbeda dengan  PSAK 1998 adalah Loan and Receivable. Dengan

adanya PSAK No. 50 (revisi 2006)inilah maka Pinjaman dan deposit di industri perbankan

memenuhi kriteria sebagai Instrumen Keuangan dan harus diperlakukan dengan memenuhi

syarat-syarat dalam PSAK No. 50 (revisi 2006).

2.     Pengakuan

Pengakuan atas instrumen keuangan disesuaikan dengan klasifikasi yang telah penulis

jelaskan di atas, Jadi, apabila mengacu kepada PSAK No. 50 (1998), maka diakui ke dalam

salah satu dari 3 kategori Held to Maturity, trading dan Available for Sale dimana

mengklasifikasikan instrumen keuangan tersebut lebih kepada menurut penyajiannya dalam

neraca.

PSAK No. 50 (revisi 2006) melakukan pengklasifikasian berdasarkan pengakuan dan

pengukurannya yaitu berdasar jangka waktu suatu aset keuangan akan dimiliki ataupun

jangka waktu tempo untuk kewajiban keuangan.

6

Page 7: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

3.     Pengukuran

Masalah penentuan fair value, untuk instrumen yang memiliki kuotasi di pasar aktif

seperti FVTPL, tentunya mudah untuk menentukan fair valuenya, namun apabila tidak

memiliki pasar aktif fair value seperti itu tidak akan didapat. PSAK No. 55 (revisi 2006) AP

86 dan 89 mengatur mengenai pengukuran instrumen yang tidak mempunyai pasar aktif

dengan teknik penilaian :

Penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang

memahami, berkeinginan (arm’s length market transaction)

Nilai wajar terkini instrumen lain yang secra substansial sama

Analisis discounted cash flow

Penggunaan option pricings model

4.     Reklasifikasi

Salah satu bentuk kedisiplinan IAS yang diadopsi oleh PSAK No. 50&55 (revisi

2006) adalah dalam masalah reklasifikasi ini. Pada PSAK No. 50 (1998) tidak memberikan

larangan mengenai pengklasifikasian ulang instrumen keuangan yang sebelumnya telah

direklasifikasi. Hal ini memungkinkan adanya moral hazard oleh manajemen perusahaan

dengan mereklasifikasi instrumen keuangannya untuk tujuan pemerataan laba atau income

smoothing.

Sebagai contoh ketika instrumen keuangan yang sebelumnya termasuk dalam HTM

ataupun AFS,  fair valuenya meningkat, menajemen kemudian mereklasifikasi instrumen

keuangan sebagai “trading” agar gain yang dihasilkan dari peningkatan fair value tersebut

dapat langsung diakui di income statement sehingga laba akan ‘seolah-olah’ meningkat.

PSAK No. 55 (revisi 2006) yang mengatur lebih ketat masalah reklasifiksi ini. Ada

tiga aturan baru reklasifikasi menurut PSAK ini :

Reklasifikasi dari kelompok klasifikasi manapun DARI atau KE FVTPL tidak

diperbolehkan

Reklasifikasi  Loan and Receivable DARI atau KE HTM dan FVTPL tidak

diperbolehkan

Reklasifikasi dari AFS menjadi Loan and Receivable tidak diperbolehkan

Selain itu, terdapat ‘tainting rule’ yaitu larangan untuk mengklasifikasikan HTM

selama 2 tahun jika entitas bermaksud menjual atau mereklasifikasi investasi HTM dalam

7

Page 8: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

jumlah pokok yang signifikan, kecuali jika sudah mendekati jatuh tempo, jumlah pokok

hutang hampir seluruhnya tertagih atau ada kejadian tertentu di luar kendali.

5.     Penurunan Nilai

PSAK No. 50 (1998) tidak memberikan panduan yang jelas tentang indikator-indikator

penurunan nilai untuk instrumen keuangan. PSAK 50 (1998) menyebutkan bahwa biaya

perolehan yang diturunkan nilainya tidak dapat diubah lagi. Mengenai apakah nilai tersebut

dapat direstorasi lagi tidak disebutkan dalam PSAK ini.

Sedangkan jika dibandingkan dengan PSAK 50 (1998), PSAK 55 (revisi 2006)

memberikanpenekanan lebih pada ’bukti objektif (objective evidance)’ yang menjadi dasar

daripenurunan nilai tersebut (paragraf 60) dan juga penekanan bahwa evaluasi akanadanya

penurunan tersebut harus dilakukan pada setiap tanggal neraca (paragraf 59).  Sebagai

contohnya instrumen keuangan jenis FVTPL akan dinyatakan turun nilainya berdasarkan

PSAK 55 (revisi 2006)apabila pasar aktif instrumen tersebut hilang karena kesulitan

keuangan.

  6.  Pengungkapan

PSAK 50 (revisi 2006) mengatur pengungkapan untuk seluruh instrumen derivatif

dengan rinci.

Yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan meliputi :

1.   Format, Tempat dan Klasifikasi Instrumen Keuangan

Pernyataan ini tidak mengatur format dari informasi yang dipersyaratka untuk

diungkapkan atau tempatnya dalamlaporan keuangan.

Pengungkapan dapat berbentuk kombinasi dari penjelasannaratif dan

kuantitatif, sepanjang dianggap memadaiuntuk mengungkapkan karakteristik

instrumen dimaksudserta arti pentingnya bagi entitas.

Manajemen entitas mengklasifikasikan instrumenkeuangan dalam beberapa

kelompok sesuai sifat dariinformasi yang diungkapkan, dengan

mempertimbangkanbeberapa hal seperti karakteristik instrumen tersebut

dandasar pengukuran yang telah digunakan.

2.      Kebijakan Manajemen Risiko dan Aktivitas Lindung Nilai

8

Page 9: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

Mengungkapkan tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan termasuk

kebijakan lindung nilainya. Penjelasan kebijakan manajemen risiko harus

memuat kebijakan yang menyangkut hal-hal seperti lindung nilai atas

eksposur risiko upaya penghindaran konsentrasi risiko yang berlebihan, dan

persyaratan mengenai agunan guna mengurangi risiko kredit.

Menjelaskan sejauh mana suatu instrumen keuangan digunakan, risiko yang

terkait dan sasaran usaha yang ingin dicapai.

Untuk lindung nilai atas nilai wajar, lindung nilai atas arus kas, dan lindung

nilai atas investasi bersih dalam operasidi luar negeri, pengungkapan terpisah

secara lebih spesifik dan terperinci harus dilakukan.

3.     Persyaratan, Kondisi dan Kebijakan Akuntansi

Untuk tiap kelompok aktiva finansial, kewajiban finansial,dan instrumen

ekuitas, entitas harus mengungkapkan:

a. Informasi mengenai cakupan dan sifat instrumenkeuangan, termasuk

persyaratan dan kondisi yangbersifat signifikan yang dapat mempengaruhi

jumlah,waktu, dan tingkat kepastian arus kas di masa datang; dan

b. Kebijakan dan metode akuntansi yang digunakan,termasuk kriteria

pengakuan dan dasar pengukuranyang diterapkan.

Pengungkapan untuk setiap kategori aset keuangan apakahpembelian dan

penjualan aset keuangan dicatat pada tanggal perdagangan atau pada tanggal

penyelesaian.

Jika instrumen keuangan bersifat signifikan, maka seluruhpersyaratan dan

kondisi instrumen tersebut harus diungkapkan.

4.      Risiko Tingkat Bunga

Informasi mengenai eksposur risiko tingkat bunga, termasuk: :

a. Tanggal penilaian ulang (repricing) atau tanggal jatuh tempo

kontraktual,   mana yang lebih dahulu;dan

b. Tingkat bunga efektif, jika tersedia.

Mengindikasikan aset keuangan dan liabilitas keuangan mana yang terekspos

risiko tingkat bunga atas nilai wajar, terekspos risiko tingkat bunga atas arus

9

Page 10: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

kas, dan tidak secara langsung terekspos terhadap risiko tingkat bunga

(misal      instrumen ekuitas).

Pengungkapan suku bunga efektif berlaku untuk obligasi,notes, pinjaman, dan

instrumen keuangan sejenis yang melibatkan pembayaran di masa datang

yangmencerminkan nilai waktu dari uang.

Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi instrumenkeuangan seperti investasi

dalam instrumen ekuitas daninstrumen derivatif yang tingkat bunga efektifnya

tidakdapat ditentukan.

5.      Risiko Kredit

Mengungkapkan informasi mengenai eksposur risiko kredit,termasuk:

a. Jumlah yang paling mewakili eksposur risiko kredit maksimal apabila

pihak lawan tidak mampu memenuhikewajibannya, tanpa

memperhitungkan nilai wajar dariagunan; dan

b. Konsentrasi risiko kredit yang bersifat signifikan

Aset keuangan dengan hak saling hapus dengan liabilitaskeuangan, tidak boleh

disajikan neto dalam neraca, kecuali penyelesaian akan dilakukan secara neto

atau secarabersamaan.Namun demikian, entitas mengungkapkan keberadaan

haksecara hukum untuk melakukan saling hapus ketikamenyajikan informasi

seperti yang dipersyaratkan di atas.

6.      Nilai wajar

Mengungkapkan nilai wajar tiap kelompok aset dan liabilitas dalam cara yang

memungkinkan untukdiperbandingkan dengan nilai tercatat dalam Neraca.

Jika entitas tidak mengukur instrumen keuangan di neracapada nilai wajar,

maka entitas wajib menyediakan informasinilai wajar pada pengungkapan

tambahan.

Jika investasi dalam instrumen ekuitas atau derivatif yangterkait tidak

memiliki kuotasi, maka instrumen tersebutdiukur pada biaya perolehan

berdasarkan Pernyataan ini.Fakta ini harus diungkapkan bersamaan dengan

penjelasaninstrumen keuangan tersebut, nilai tercatatnya, danpenjelasan

10

Page 11: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

mengapa nilai wajarnya tidak dapat diukursecara andal, dan jika

memungkinkan, kisaran dari estimasinilai wajar yang paling memungkinkan.

7.      Pengungkapan Lainnya

Pengungkapan lainnya mengenai :

Penghentian pengakuan

Jaminan

Instrumen Keuangan Majemuk dengan Beberapa

Derivatif Melekat

Instrumen Keuangan pada Nilai Wajar

Reklasifikasi/Penggolongan Kembali

Laporan Laba Rugi dan Ekuitas

Penurunan Nilai

Wanprestasi dan Pelanggaran

Dampak penerapan PSAK 50, PSAK 55, dan PSAK 60

Permasalahan-permasalahan yang bisa  timbul sebagai akibat berlakunya PSAK No.

50 (revisi 2006) sebagai pengganti PSAK No. 50 (1998) dalam  industri perbankan Indonesia

adalah sebagai berikut :

1.   Mengenai Penyisihan Kerugian Kredit (Loan-Loss Provisioning) atau Cadangan

Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

2.   Dengan memakai standar baru ini dapat mengurangi sumber pendapatan bunga bank

dalam hal sebagai berikut :

Pendapatan provisi dan komisi kredit kini menjadi pengurang dari nilai kredit

yang diberikan guna menghitung pendapatan bunga efektif.

Bunga surat berharga misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak boleh

masuk sebagai pendapatan operasional bunga. Reklasifikasi bunga SBI ini

berdampak pada bank yang banyak menempatkan dananya di luar kredit

dengan ciri rasio pinjaman terhadap dana (LDR)- nya yang relatif kecil.

11

Page 12: tugas rangkuman psak 50,55,60xxx

Kredit sebagai asset bank digolongkan pada “Loan and Receivables” yang

mana valuasinya adalah dengan cara amortized cost, hal ini membawa

konsekuensi bahwa nilai kredit (dalam hal ini asset bank) akan dipengaruhi

oleh proyeksi cashflow dari asset tersebut, sehingga kredit yang dikenakan

bunga dibawah bunga pasar akan terdiskon menjadi lebih kecil dari harga

perolehannya (kredit yang dikucurkan)

3.    Penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 membutuhkan sistem dan persiapan yang cukup

lama dan cukup mahal karena harus menggabungkan semua laporan keuangan dalam

satu paket. Dari sisi investasi, paling sedikit setiap bank harus mengeluarkan dan

sebesar US$1 juta untuk membeli sistem informasi dan teknologi untuk aplikasi

pelaporan keuangan berdasarkan PSAK No. 50 & 55 (revisi 2006).

4.    Selain masalah teknologi, Sumber Daya Manusia yang menguasai mengenai PSAK

ini juga terbatas, jadi akan menambah masalah bagi perbankan untuk penerapan

PSAK ini. Bank harus menilai sumber daya manusia yang dimiliki dan melakukan

training-training secara kontinu agar sumber daya manusia yang tersedia dapat

dengan cepat mengadopsi PSAK 55 (revisi 2006). Misalkan untuk menghitung

penyisihan kerugian kredit, kaitannya dengan internal rating model, bank memiliki

sumber daya manusia yang mampu menganilisis data-data statistik yang ada.

Pertanyaan

1. Bagaimana tanggapan yang diberikan oleh bank – bank yang ada di indonesia

terhadapan penerapan IFRS terhadap PSAK 50,55, dan 60 ?

2. Mengapa bank –bank di indonesia mengajukan keberatan terhadap PSAK 50 dan 55?

3. Menurut anda apakah adopsi PSAK 60 terhadap aturan IFRS sudah sesuai dengan

keadaan di Indonesia atau tidak?

FAISHAL A.P.

120110100008

12