tugas po
TRANSCRIPT
5/14/2018 tugas PO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-po-55ab4d468bae2 1/3
KEMAMPUAN
Dalam sudut pandang manajemen, setiap orang memiliki kecakapan yang berbeda-beda
pada dsitribusi yang normal. Masalah yang kemudian timbul dari hal ini adalah mengetahui
bagaimana kemampuan setiap orang berbeda dengan menggunakan pengetahuan tersebut untuk
meningkatkan kemungkinan seorang karyawan melakukan pekerjaan secara baik.
Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan
tertentu. Itulah penilaian tentang apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan
seseorang pada hakikatnya tersusun dari dua faktor: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
KEMAMPUAN INTELEKTUAL
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan
mental. Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes IQ. Meski demikian IQ yang tinggi bukanlah
prasyarat untuk semua pekerjaan. Faktanya, bagi banyak pekerjaan-di mana perilaku karyawan
sangat rutin dan tidak ada atau hanya sedikit kesempatan untuk menjalankan keleluasaan-IQ yang
tinggi bisa saja tidak berhubungan dengan kinerja.
Ada tujuh dimensi yang paling sering dikutip untuk membentuk kemampuan intelektual, yakni:
1. Kemampuan numerik, yaitu kemampuan untuk melakukan penghitungan dengan cepat dan
akurat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh akuntan yang melakukan perhitungan pajak
penjualan serangkaian produk.
2. Pemahaman verbal, yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengat dan
hubungan antar kata. Misalnya pada seorang manajer pabrik.
3. Kemampuan perseptual, yaitu kemampuan mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan visual
dengan cepat dengan akurat. Penyelidik kebakaran memerlukan kemampuan ini.
4. Penalaran induktif. Kemampuan ini merujuk pada bagaimana mengodentifikasi rangkaian
logis masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut. Misalnya kemampuan pada
peneliti pasar.
5. Penalaran deduktif, yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi argumen.
Misalnya penyelia ketika memilih saran yang tepat diantara dua argumen.
6. Visualisasin ruangan. Sebuah kemampuan yang berhubungan dengan bagaimana
penggambaran obyek tertentu jika posisinya dalam ruangan diubah. Penata interior adalah
yang ahli dalam hal ini.
7. Memori. Memori adalah kemampua mempertahankan mengingat kembali pengalaman
masa silam. Misalnya kemampuan awak penjualan yang mampu mengingat nama-nama
pelanggan.
Akan tetapi selain ketujuh dimensi sebelumnya, disepanjang dasawarsa terakhir, para peneliti
telah mulai memperluas makna dari intelegensia-intelektual melebihi kemampuan-kemampuan
mental. Bukti-bukti terbaru menyatakan bahwa kemampuan intelegensia juga bisa diuarai -menjadi
empat sub-bagian, yaitu kognitif, sosial, emosi, dan budaya. Kecerdasan kognitif meliputi bakat yang
sudah lama ditemukan oleh tes-tes intelegensia tradisional. Kecerdasan emosi adalah kemampuan
untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosi. Kecerdasan sosial adalah kemampuanuntuk berhubungan dengan orang lain secara efektif. Dan kecerdasan budaya adalah kesadaran atas
5/14/2018 tugas PO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-po-55ab4d468bae2 2/3
keberagaman antar kebudayaan dan kemampuan untuk menjalankan fungsi secara sukses dalam
lintas-budaya.
KEMAMPUAN FISIK
Sementara kemampuan intelektual dibutuhkan dalam kegiatan mental maka kemampuan yangberhubungan dengan bagaimana menjalankan tugas yang menurut stamina, keterampilan,
kekuatan, katakteristik-karakteristik serupa. Kemampuan fisik khusus bermakna penting bagi
keberhasilan menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut keterampilan dan yang lebih
standar. Misalnya, pekerjaan yang keberhasilannya menuntut stamina, kecekatan fisik, kekuatan
tungkai, atau bakat-bakat serupa menuntut manajemen untuk mengenali kapabilitas fisik seorang
karyawan.
Penelitian mengenai prasyaratan-prasyaratan yang diperlukan dalam ratusan pekerjaan
menunjukkan sembilan kemampuan dasar yang terlibat dalam pelaksanaan tugas-tugas fisik.
Sembilan faktor itu terbagi dari tiga faktor yaitu faktor-faktor kekuatan. Faktor-faktor fleksibilitas,dan faktor-faktor lain yang berhubungan.
Faktor-faktor kekuatan, antara lain:
1. Kekuatan dinamik. Yaitu kemampuan memanfaatkan kekuatan otot secara berulang-ulang
atau terus-menerus dalam waktu tertentu.
2. Kekuatan otot bawah. Yaitu kemampuan memanfaatkan kekuatan otot bagian bawah tubuh
(terutama otot perut)
3. Kekuatan statis. Yakni kekuatan untuk membendung obyek-obyek eksternal.
4. Kekuatan eksplosif. Kekuatan yang memanfaatkan energi maksimun dalam satu atau
serangkaian kegiatan eksplosif.
Faktor-faktor fleksibilitas, terdiri seperti:
5. Fleksibilitas jangkauan. Semacam kemampuan menggerakkan otot bawah dan belakang
sejauh mungkin.
6. Fleksibilitas dinamik. Yakni kemampuan melakukan gerakan-gerakan meregang cepat dan
berulang-ulang.
Sedangkan faktor-faktor lain terdiri dari:
7. Koordinasi tubuh. Kemampuan mengkoordinasikan tindakan-tindakan simultan anggota-
anggota tubuh berbeda.
8. Keseimbangan. Yaitu kemampuan menjaga keseimbangan meski terdapat kekuatan yang
berupaya menggoyangkan.
9. Stamina. Yakni kemampuan mengerahkan upaya maksimum yang mensyaratkan upaya
terus-menerus.
KESESUAIAN PEKERJAAN-KEMAMPUAN
Kesesuaian pekerjaan dan kemampuan sangat penting dalam keberhasilan tugas. Jika ada karyawan
mengerjakan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan yang diisyaratkan maka kemungkinan
5/14/2018 tugas PO - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-po-55ab4d468bae2 3/3
besar mereka akan gagal. Jika misalnya seseorang dipekerjakan sebagai seorang pengolah kata dan
dia tidak dapat memenuhi persyaratan mengetik dasar, kinerja orang tersebut akan buruk tidak
peduli berapa positif dia atau betapa tinggi motivasinya. Akan tetapi jika terjadi hal yang sebaliknya,
misalnya jika kemampuannya berada jauh di atas yang diisyaratkan dapat juga mengurangi kepuasan
kerja karyawan itu bila ia sangat berhasrat menggunakan kemampuannya dan ia akan frustasi oleh
keterbatasan pekerjaan itu.
PEMBENTUKAN: ALAT MANAJERIAL
Agar manajer bisa memiliki karyawan yang sesuai yang diinginkan makamanajer harus
mengajari karyawan untuk berprilaku dalam cara-cara yang paling bermanfaat bagi organisasi. Usaha
untuk mencetak individu dengan memandu pembelajaran mereka secara bertahap itulah yang
disebut membentuk individu.
Pembentukan perilaku induvidu agar efektif maka harus dilakukan secara sistematis
sehingga dapat menguatkan setiap langkah berurutan yang menggerakkan individu itu lebih dekat kerespon yang diinginkan. Penguatan langkah biasanya akan terus meningkat dengan makin dekatnya
respon mendekati perilaku yang diingankan.
METODE-METODE PEMBENTUKAN PERILAKU
Terdapat empat cara untuk membentuk perilaku yaitu melalui: penguatan positif, penguatan
negatif, hukuman, dan pemusnahan.
1. Penguatan positif. Penguatan positif adalah penyusulan respon dengan sesuatu yang
menyenangkan. Misalnya memuji karyawan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik.
2. Penguatan negatif. Penguatan negatif adalah bila tanggapan diikuti oleh penghentian atau
penarikan kembali sesuatu yang tidak menyenangkan.
3. Hukuman. Hukuman adalah pemberian kondisi yang tidak menyengkan dalam upaya untuk
menyingkirkan perilaku yang tidak diinginkan.
4. Pemusnahan. Pemusnahan adalah penghapusan apa saja yang mempertahankan perilaku
tertentu.
Penguatan, baik positif atau negatif, mempunyai catatan mengesankan sebagai alat
pembentuk. Oleh karena itu perhatian terfokuskan pada penguatan bukannya penghukuman atau
pemusnahan. Suatu kajian terhadap temuan penelitian mengenai dampak penguatan pada perilaku
dalam organisasi menyimpulkan bahwa:
1. Sejumlah tipe penguatan diperlukan untuk menghasilkan perubahan perilaku.
2. Sejumlah tipe hadiah akan lebih efektif digunakan dalam organisasi daripada cara lain.
3. Kecepatan berlangsungnya proses pembelajaran dan dampaknya permanen akan ditentukan
oleh pengaturan waktu penguatan.