tugas pengilangan minyak bumi
DESCRIPTION
specific gravitycrude oil refineryTRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Pengilangan Minyak Bumi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/557213f1497959fc0b936251/html5/thumbnails/1.jpg)
Suhendri (1107114120
Nama : Suhendri
Nim : 107114120
Tugas : Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Dikumpul tanggal : 2 Maret 2013
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS RIAU
1. Jelaskan Perbedaan Pengilangan minyak bumi Dengan pengolahan minyak nabati!
Jawab :
Pengilangan minyak bumi adalah pemisahan senyawa organik dengan penyulingan bertingkat
menjadi kelompok kelompok dengan interval titik didih yang berbeda (keenan et al., 1993)
Sedangkan pengolahan minyak nabati adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi
bahan jadi maupun setengah jadi.
2. Apa yang dimaksud dengan specific gravity minyak bumi 60/60 °F of water?
Jawab :
Specific Gravity adalah ukuran kerapatan relative terhadap kerapatan zat yang dijadikan acuan.
specific gravity minyak bumi 60/60 °F water adalah perbandingan antara berat yang diberikan oleh
minyak bumi tersebut pada volume tertentu dengan berat air suling pada volume yang sama dan
diukur pada temperatur 60 °F
3. Apa perbedaan adsorpsi dengan absorpsi?
Jawab :
Adsorpsi adalah pemisahan bahan dari suatu campuran gas/cair dimana bahan yang akan dipisahkan
ditarik oleh permukaan zat padat.
Sedangkan absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan zat cair yang diikuti dengan pelarutan.
4. Deskripsi Blok Diagram Pengilangan Minyak Bumi
Gambar 1. BFD pengilangan minyak bumi (sumber : buku pintar migas)
![Page 2: Tugas Pengilangan Minyak Bumi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/557213f1497959fc0b936251/html5/thumbnails/2.jpg)
Suhendri (1107114120
Minyak Bumi (Crude Oil) adalah cairan kental, coklat gelap,atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada dilapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Proses pengolahan minyak
bumi dimulai dari CDU (Crude Distillation Unit). CDU adalah proses yang beroperasi dengan prinsip
dasar pemisahan berdasarkan titik didik komponen penyusunnya. Kolom CDU memproduksi produk
LPG, naptha, kerosene, dan diesel sebesar 50-60% volume feed, sedangkan produk lainnya sebesar
40-50% volume feed berupa atmospheric residue. Atmospheric residue ini kemudian melewati
Vacuum Distillation Unit (VDU).
Dasar proses VDU adalah titik didih semua material turun dengan menurunkan tekanan.
Sebagai contoh tekan 1 atm air mempunya titik didih 100°C. jika tekanan dikurangi hingga 1 psia
maka titik didih air akan menjadi 39°C. terdapat tiga fraksi dari dari VDU yaitu LVGO (Light Vacuum
Gas Oil) yang termasuk kedalam fraksi Diesel, HVGO (Heavy Vacuum Gas Oil) dan SR (Straight
Residue). HVGO selanjutnya dapat diolah dengan menggunakan dua proses yang berbeda yaitu FCC
(Fluid Catalytic Cracking) Yang merupakan unit secondary Processing dikilang yang menggunakan
zeolitic catalysist yang akan terfluidisasi dengan pengaturan supply udara yang tepat. FCC berfungsi
mengubah fraksi minyak bumi yang memiliki BP (boiling Point) tinggi menjadi gasoline dengan
bilangan oktan tinggi. FCC mengolah gas oil yang berasal dari VDU. Perbedaan dengan RCC (Residual
catalytic Cracking), yaitu RCC mengolah atmospheric residue yang berasal dari CDU (dan telah
melewati proses penghilangan kandungan metal-nya di unit ARHDM (Atmospheric Residue
Hydrodemetalization unit).
Cara kedua yang dapat digunakan untuk pengolahan HVGO adalah HCC (Hydrocracking
Complex) merupakan unit kilang minyak bumi yang termasuk kelompok secondary processing, yaitu
proses downstream minyak bumi yang menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan produk
produknya. Unit proses HCC menghasilkan fraksi minyak diesel, avtur, kerosene, dan gas. Produk
bottom dari HCC yaitu UCO (unconvertered Oil) yang masuk merupakan fraksi diesel. Atau diolah lagi
dengan menggunakan proses LBO (Lube Bass Oil) menjadi Lube Bass Oil.
Bottom Product VDU yaitu straight residue dapat di kilang dengan menggunakan dua proses
yang berbeda yaitu DCU atau Visbreaker. DCU (Delayed Cooking Unit) adalah alat yang memecah
rantai hidrokarbon dari senyawa rantai panjang menjadi hidrokarbon dengan rantai lebih pendek
dengan bantuan panas. Produk yang dihasilkan adalah LPG, Gasoline, bottom product yang di recycle
menjadi feed GO HDT , dan recycle untuk umpan HCC. Visbreaker adalah alat yang digunakan untuk
melakukan perengkahan dan perubahan viscocity residue dari VDU. Produk akhir dari Visbreaking ini
adalah green coke dan calcinate coke.
Fraksi dari CDU yang selanjutnya adalah HGO (Heavy Gas Oil) dan LGO (light Gas Oil). Fraksi
fraksi ini terdiri dari Minyak Diesel dan gas yang tidak stabil dan korosif. Gas akan dialirkan ke unit
![Page 3: Tugas Pengilangan Minyak Bumi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/557213f1497959fc0b936251/html5/thumbnails/3.jpg)
Suhendri (1107114120
Proses GO HDT (Gas Oil Hydrotreater) yaitu proses yang mengolah gas oil yang tidak stabil dan
korosif (mengandung sulfur dan nitrogen) dengan bantuan katalis dan hydrogen menjadi Diesel.
Fraksi CDU selanjutnya yaitu kerosene. Dalam fraksi ini terdapat kerosene yang melewati
KHDT (kerosene Hidrotreater). Unit ini berfungsi untuk perbaikan kualitas kerosene terutama untuk
menghilangkan kandungan sulfur dan nitrogennya. SRN (straight Run Naphta) adalah fraksi
selanjutnya dari CDU. SRN ini selanjutnya masuk kedalam unit proses NHDT (Naptha Hidrotreater).
NHDT berfungsi untuk memperbaiki kualitas Naphta. Light Naphta dapat digunakan langsung
sebagai gasoline atau premium. Sedangkan Heavy naphta harus melewati proses catalytic reforming.
catalytic reforming memiliki fungsi meng-upgrade naphta yang memiliki octane number rendah
menjadi mogas (motor gasoline) dengan bantuan katalis melalui serangkain proses kimia. terdapat
dua metode yang bisa digunakan , yang pertama yaitu metode Fixed Bed Catalytic Reforming yaitu
metode yang katalisnya diganti dalam jangka waktu tertentu. Metode kedua adalah dengan
menggunakan Continous Catalytic Reforming (CCR) . Dimana katalis digenerasi terus menerus selama
kilang berlangsung. Untuk fraksi terakhir dari CDU adalah Fraksi LPG.