tugas paper allied op

4
A. LATAR BELAKANG Pada tahun 1992, Allied Office Products adalah suatu perusahaan produsen formulir bisnis dan produk kertas khusus seperti kertas surat, amplop, kartu catatan, dan kartu ucapan, dengan tingkat revenue $900 juta. Sebelumnya di tahun 1988, AOP telah melakukan ekspansi ke bisnis layanan manajemen persediaan formulir bisnis, dengan konsep Total Forms Control (TFC). Di tahun 1996 penjualan mencapai angka $60 juta, sehingga dibentuk unit bisnis khusus untuk formulir bisnis tersebut dengan layanan pergudangan, distribusi formulir (termasuk pendanaan persediaan), pengendalian persediaan dan pelaporan penggunaan formulir. Layanan tersebut didukung dengan sistem komputer yang canggih untuk memonitor semua layanan tersebut. AOP juga menawarkan layanan “ambil dari pak” untuk pengambilan formulir dalam jumlah tertentu dari karton yang masih penuh dan “pengantaran ke meja” yakni layanan distribusi formulir sampai ke kantor-kantor individu. AOP memperlakukan TFC sebagai pusat laba yang terpisah, yang mana dibebankan harga transfer sebesar harga pasar yang wajar. TFC juga diberi kebebasan opsi pemasok sumber daya baik internal maupun eksternal. B. PERMASALAHAN TFC seharusnya membebankan layanan distribusi manapun dengan harga tambahan sebesar 32,2 persen dari biaya produk. Pada

Upload: anna-dewi-wijayanto

Post on 03-Jul-2015

689 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Paper Allied OP

A. LATAR BELAKANG

Pada tahun 1992, Allied Office Products adalah suatu perusahaan produsen formulir bisnis

dan produk kertas khusus seperti kertas surat, amplop, kartu catatan, dan kartu ucapan,

dengan tingkat revenue $900 juta. Sebelumnya di tahun 1988, AOP telah melakukan ekspansi

ke bisnis layanan manajemen persediaan formulir bisnis, dengan konsep Total Forms Control

(TFC). Di tahun 1996 penjualan mencapai angka $60 juta, sehingga dibentuk unit bisnis

khusus untuk formulir bisnis tersebut dengan layanan pergudangan, distribusi formulir

(termasuk pendanaan persediaan), pengendalian persediaan dan pelaporan penggunaan

formulir. Layanan tersebut didukung dengan sistem komputer yang canggih untuk memonitor

semua layanan tersebut.

AOP juga menawarkan layanan “ambil dari pak” untuk pengambilan formulir dalam jumlah

tertentu dari karton yang masih penuh dan “pengantaran ke meja” yakni layanan distribusi

formulir sampai ke kantor-kantor individu.

AOP memperlakukan TFC sebagai pusat laba yang terpisah, yang mana dibebankan harga

transfer sebesar harga pasar yang wajar. TFC juga diberi kebebasan opsi pemasok sumber

daya baik internal maupun eksternal.

B. PERMASALAHAN

TFC seharusnya membebankan layanan distribusi manapun dengan harga tambahan sebesar

32,2 persen dari biaya produk. Pada tahun 1992 profitabilitas TFC menurun (ROI tahun 1988

adalah 20% dan tahun 1996 hanya diproyeksikan sebesar 6% sehingga John Malone, Manajer

Umum berusaha meneliti kembali kesesuaian dari biaya distribusi.

Temuan dan Masalah di AOP:

- Dalam beberapa kasus, terdapat nilai produk/harga yang sama untuk dua klien namun

dengan kondisi layanan yang berbeda, seperti besarnya penyimpanan formulir di

gudang dan berapa kali konsumen meminta dilakukan pengantaran dokumen

- Banyak formulir dalam sejumlah besar karton yang menumpuk lama sehingga

menciptakan biaya persediaan dan maintenance yang tinggi, dengan resiko

kadangkala tidak digunakan oleh klien karena sudah ada formulir versi baru.

John melakukan riset di gudang dengan meneliti dua aktivitas utama di pusat distribusi, yakni

pergudangan formulir dan distribusi formulir tersebut berdasarkan permintaan pelanggan.

Ditemukan data bahwa:

Page 2: Tugas Paper Allied OP

- Manajer Gudang yang bertugas menyimpan karton menyampaikan bahwa banyak

karton isi formulir yang telah tersimpan lama, yang banyak klien sengaja menitipkan

atau tidak langsung ambil dalam waktu yang lama, sehingga manajer gudang

menyarankan adanya biaya sewa guna usaha untuk klien.

- Sejumlah biaya dihabiskan untuk pemrosesan data untuk semua pencatatan aktivitas

yang terjadi di gudang, yang dibagi dalam 6 aktivitas: penyimpanan, penanganan

permintaan, pemilihan stok gudang dasar, aktivitas “ambil dari pak”, entri data dan

pengantaran ke meja. Diharapkan struktur biaya akan lebih baik dan lebih mewakili

setiap aktivitas dengan adanya perhitungan Activity-Based Cost (ABC).

Berdasarkan data yang dikumpulkan, manajeman AOP membuat perencanaan strategis

berupa:

- Penetapan Harga Berdasarkan Layanan (SBP) yang penentuannya didasari

perhitungan biaya yang telah dirinci per masing-masing aktivitas (ABC).

- Menganalisis Data Base Pelanggan, dengan memilah pelanggan berdasarkan

kontribusinya terhadap profit TFC.

C. JAWABAN PERTANYAAN

1. Biaya Layanan Berdasarkan Aktivitas untuk Bisnis TFC,

- The ABC based services costs for the TFC business is $5708.

- Total storage expense 1550

- Total requisition handing expense 1801

- Total warehouse activity 1745

- Data processing expense 612

2. Biaya dari Pelanggan A & B:

Pelanggan A : $1500+$2250=$3750

Pelanggan B : $50,000+$7500=$57,500

3. Tingkat profitabilitas dari kedua pelanggan:

Walaupun biaya pelanggan A lebih sedikit, namun tingkat profit bagi TFC pun lebih

sedikit. Sementara pelanggan B yang membeli berbagai layanan, memberikan kontribusi

penjualan lebih banyak, sehingga masih mendapat kemungkinan untuk diajukan diskon

dari supplier, sehingga memberikan kesempatan profit lebih banyak pula untuk TFC.

Page 3: Tugas Paper Allied OP

4. TFC sebaiknya mengimplementasikan Sistem Pricing SBP, karena akan menjadi lebih

berpotensi profit dengan mengetahui dan memahami lebih baik penentu biaya (cost

driver) dalam suatu jasa distribusi. Sistem tersebut akan mengalokasikan biaya masing

masing secara proporsional, sehingga menghasilkan kesetaraan dan nilai produk yang

labih fair bagi pelanggan.

5. Dengan adanya pencatatan ABC harus dilakukan secara konsisten dan update, untuk

menghasilkan SBP yang fair bagi pelanggan namun tetap menguntungkan bagi

perusahaan. ABC dilakukan secara sistem yang tercatat atau terkomputerisasi dengan

baik, sehingga selain bisa menghasilkan informasi data yang sangat berguna bagi

perencanaan strategi TFC ke depannya.