tugas pancasila uts

Upload: wesley-sheppard

Post on 16-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas pancasila

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Indonesia ini adalah Negara yang memiliki banyak aturan-aturan dan hukum yang Ditetapka dan tidak lupa aturan-aturan dan hukum yang ada di Indonesia ini di dasari oleh dasar Negara yaitu Pancasila. Pancasila memiliki arti dan makna yang penting bagi masyarakat Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku, baik sebagai anggota masyarakat maupun sebagai warga Negara Indonesia. Pancasila merupakan hasil kristalisasi nilai-nilai luhur yang dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa menumbuhkan tekad dan mendorong bangsa Indonesia untuk mewujudkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara etimologi (bahasa), Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta Pantjasyila, Pantja berarti lima dan Syila berarti batu sendi atau alas dasar. Dalam pengertian lain, syila berarti juga peraturan tingkah laku yang penting atau baik. Dengan demikian, pantjasyila (pancasila) berarti Lima dasar atau lima peraturan tingkah laku yang penting atau baik. Salah satu peranan Pancasila yang menonjol sejak permulaan penyelenggaraan Negara Republik Indonesia adalah fungsinya dalam mempersatukan seluruh rakyat Indonesia, menjadi bangsa yang berkepribadian dan percaya pada diri sendiri. Pancasila juga menjadi identitas dan ciri khas bangsa Indonesia. Hal itulah yang membuat Pancasila sangat berperan penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.Pancasila adalah Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi tercantum didalam Pembukaan UUD 1945 dan ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945 diundangkan dalam berita republik Indonesia tahun II no 7. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Indonesia, maka setiap warga Negara perlu dan seharusnya mempelajari, mendalami, menghayati dan selanjutnya untuk diamalkan dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terutama di dunia pendidikan sejak dari taman kanak- kanak hingga perguruan tinggi. Isi dari Pancasila dapat diartikan dalam berbagai aspek. Seperti dalam arti umum kolektif, yang khusus, singular, dan konkrit, dan lain sebagainya. Di dalam isi arti Pancasila yang khusus, singular, dan konkrit, terdapat contoh-contoh dalam pengamalan pancasila, seperti dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaan, dan kehidupan umat beragama. Serta penyimpangan-penyimpangan yang terdapat didalamnya.PEMBAHASANA. Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Pancasila sebagai perkataan adalah suatu sebutan, suatu istilah untuk memberikan nama kepada Dasar Filsafat Negara kita. Didalam nama itu tersimpul isi dari Dasar Filsafat asas keadaban.

Orang hendaknya janganlah segera merasa tahu telah mengerti Pancasila hanya karena hafal akan ucapan kelima sila pancasila. Kita harus berusaha memahami apa maksud bentuk susunan Pancasila seperti yang tertera pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itu. Pancasila yang terdiri atas lima sila yang merupakan kumpulan dari sila-sila yang tidak boleh dicerai beraikan satu dari yang lain. Pancasila dengan kelima silanya itu haruslah kita artikan sebagai suatu susunan yang bulat dan utuh. Karena Pancasila itu memang dikehendaki demikian sesuai dengan fungsinya sebagai dasar Filsafat Negara. Suatu dasar Filsafat Negara harus merupakan suatu kesatuan keseluruhan. Boleh terdiri atas bagian-bagian (sila-sila), tetapi bagian-bagian itu harus tidak saling bertentangan. Dan semuanya harus bersama-sama menyusun satu hal yang baru/lain dan utuh. Tiap-tiap bagian (sila) merupakan bagian yang mutlak, apabila dihilangkan satu bagian (sila) saja, hilanglah juga halnya (Pancasila) itu. Sebaliknya terlepas dari halnya (yang baru/lain dan utuh, yaitu Pancasila) itu, bagian (sila) yang terlepas itu menjadi kehilangan kedudukan dan fungsinya.

Berikut adalah penjabaran nilai-nilai Pancasila : 1. Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha EsaKetuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama. Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk Indonesia untuk memeluk agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum dalam pasal 29 UUD 1945. Hal ini berarti bahwa, Negara Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau dengan lebih kurang 200 lebih juta penduduk yang menganut beberapa agama, menghendaki semua itu hidup tentram, rukun dan saling menghormati. Dengan demikian semua agama diakui di Negara Republik Indonesia, dapat bergerak dan berkembang secara leluasa.2. Sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan BeradapKemanusiaan yang adil dan beradab merupakan suatu pemikiran manusia yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Sila ini didasari oleh sila sebelumnya yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, karena pada hakikatnya manusia adalah gabungan kodrat rokhani dan raga dimana kodrat itu harus dijamin hak-hak asasi manusianya seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 yang menjamin hak-hak asasi manusia, dimana kedudukan kodrat adalah sebagai makhluk yang berdiri sendiri dan merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang bermoral, berbudaya dan beragama.Manusia mempunyai hak-hak yang sama, oleh karena itu tidaklah dibenarkan manusia yang satu menguasai manusia yang lain, atau bangsa yang satu menguasai bangsa yang lain. Berhubung dengan hal itu maka tidak membenarkan adanya penjajahan di atas bumi, karena hal yang demikian bertentangan dengan peri kemanusiaan serta hak setiap bangsa menentukan nasibnya sendiri. Sesungguhnhya manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hak-hak itu harus dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah diperkenankan memaksakan kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.3. Sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan IndonesiaNilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.

Dengan dasar kebangsaan (nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa Indonesia seluruhnya harus memupuk persatuan yang erat antara sesama warga, tanpa membeda-bedakan suku atau golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan satu cita-cita bersama. Prinsip kebangsaan itu merupakan ikatan yang erat antara golongan dan suku bangsa. Paham kebangsaan kita adalah satu dasar kebangsaan yang menuju kepada persaudaraan dunia, yang menghendaki bangsa-bangsa itu saling hormat-menghormati dan harga-menghargai.4. Sila keempat Pancasila yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan PerwakilanNilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.Hakikat dari musyawarah untuk mufakat dalam kemurnianya adalah suatu tata cara khas yang bersumber pada inti paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusywaratan perwakilan untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat, dengan jalan mengemukakan hikmat kebijaksanaan yang tiada lain dari pada pikiran (rasio) yang sehat yang mengungkapkan dan mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat sebagaimana yang menjadi tujuan pemebentukan pemerintah Negara termaksud dalam alinea ke empat Pembukaan UUD 1945. Oleh semua wakil/utusan yang mencerminkan penjelmaan seluruh rakyat, untuk mencapai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat yang diitikadkan untuk dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab. Keputusan berdasrakan mufakat adalah sah apabila diambil dalam rapat yang dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang hadir.5. Sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atapun batiniah. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak ada penghisapan, tidak ada penindasan, dan penghinaan, semuanya bahagia, cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat berarti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.Melihat perkembangan masyarakat Indonesia saat ini ternyata dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan kemungkinan yang bisa terjadi seakan-akan masyarakat Indonesia terlupa akan jati diri dan falsafah negara Indonesia yang sebenarnya. Mereka hanya berpacu dengan waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan penyesuaian terhadap apa yang masuk dari luar tanpa adanya sikap untuk menyaring pengaruh yang sesuai dengan pancasila dan yang tidak sesuai dengan pancasila. Penyerapan pengaruh utamanya dari luar dapat memberikan pergeseran kehidupan masyarakat sehingga memungkinkan adanya rasa untuk jauh dari kehidupan yang sesuai dengan pancasila. Selain dari hati, perlu kita ketahui bahwa pancasila bukan hanya sebagai filter namun lebih dari itu. Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara Indonesia. Dalam pancasila kita dapat menemukan jati diri bangsa menghadapi sekaligus menyesuaikan diri dengan era globalisasi.B. Pancasila di Masa Saat IniSebagai contoh warga Indonesia yang aktif di organisasi, para petinggi negara yang semestinya memakmurkan rakyat, tapi ternyata tidak. Kekayaan rakyat dicuri, dirongrong dan semua amburadul. Indonesia sekarang banyak menghadapi problem besar. Korupsi semakin merajalela. Hukum dimanipulasi, bukan digunakan untuk melindungi kepentingan rakyat, tapi untuk melindungi penjahat-penjahat atau koruptor-koruptor di kalangan para penguasa negara, dan juga terorisme. Kerukunan beragama yang sebenarnya dituntut oleh Pancasila, juga jauh dari kenyataan di Indonesia saat ini. Dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa seyogyanya masyarakat bebas beragama dan tidak melakukan hal-hal yang melangnggar agama. Tapi kenyataannya tidak demikian. Dan yang lebih memprihatinkan lagi seolah-olah kebanyakan kejadian yang sering terjadi di masyarakat saat ini sama sekali tidak mencerminkan praktek pancasila sebagai dasar pengambilan keputusan yang baik dan benar yang harusnya terarah ke jalan yang membangun, baik pada diri sendiri, orang lain, bangsa ataupun negara. Inilah contoh sikap yang kurang pancasilais yang dilakukan oleh para wakil rakyat di Indonesia : Citra para wakil rakyat dalam beberapa tahun ini terlihat sebegitu buruk dan tidak mencerminkan teladan yang memang pantas dan indah di lihat masyarakat luas. Mata kamera seakan-akan tak lagi dianggap sebagai belati yang bisa menusuk karir meraka, mulai dari kelakuan DPR yang suka study banding yang tidak jelas ke luar negeri sampai tidur saat sidang, itu sudah menjadi santapan sehari-hari dan tidak ada lagi kata tabu.

Kini dunia maya dan portal media, heboh dengan munculnya wakil rakyat yang tengah asyik mengisap rokok di ruang sidang. Padahal semua tahu ada Undang-Undang yang sama-sama disepakati untuk tidak merokok di tempat umum atau publik (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009). Seorang politikus Indonesia di bawah naungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P ), Wayan Koster, tengah kedapatan asik merokok entah saat sidang atau pun dalam keadaan rehat. Soal larangan merokok ini, DPR memang telah punya aturan. Dalam tata tertib rapat, seorang anggota Dewan tak boleh merokok di dalam ruangan. Apalagi bila rapat tengah berlangsung. Larangan merokok ini di DPR juga banyak terlihat dari poster yang berisi pengumuman dilarang merokok, yang tertempel di gedung DPR.Seperti yang telah kita ketahui bahwa para wakil rakyat itu seharusnya menjadi panutan. Seharusnya mereka memberikan contoh yang baik yang patut ditiru oleh rakyat, bukan malah memberikan contoh yang tercela seperti pada contoh kasus diatas. Hal ini bertentangan dengan sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Mereka mempunyai tanggungjawab yang penting yaitu untuk menyuarakan masalah masyarakat di kawasan yang mereka wakili, bagaimana mereka bisa menyuarakan masalah rakyat kalau waktu sidang mereka tidur dan di satu sisi kita bisa melihat anggota-anggota sidang lainnya hanya diam tanpa melakukakan tindakan untuk membangunkan atau mengingatkan sesama penduduk kursi legislative lainnya. Mereka hanya memikirkan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan rakyatnya, mereka hidup berfoya-foya sedangkan rakyatnya banyak yang hidup serba kekurangan. Beberapa waktu lalu sejumlah anggota Badan Kehormatan DPR berangkat ke Yunani dengan alasan melakukan studi banding soal kode etik anggota Dewan. Hal ini menuai berbagai kontroversi dari masyarakat. Sebenarnya, apabila para anggota DPR hendak studi banding ke Negara manapun, tidak akan dipersoalkan asalkan dapat diterima nalar publik dalam mengukur skala prioritas kebutuhan mendasar dan mendesak serta memenuhi asas kepatutan. Studi banding anggota DPR ke luar negeri pada saat negeri kita tertimpa bencana, walaupun sudah dijadwalkan, mestinya harus dipertimbangkan dan ditunda sampai waktu yang tak ditentukan. Hal ini bertentangan dengan sila ke dua Kemanusiaan yang adil dan beradab. Seharusnya dewan kehormatan tersebut berempati terhadap keadaan sebagian kecil rakyat negeri ini yang berduka. Diberitakan jika Komisi II DPR membatalkan kunjungan ke China, tetapi rombongan Komisi V DPR telanjur pergi ke Italia hanya sehari setelah bencana tsunami Mentawai dan letusan Gunung Merapi. Sangat wajar jika masyarakat akan merasa sinis dan kecewa kepada anggota DPR yang nekat melakukan studi banding ke luar negeri ditengah kedaan Indonesia yang seperti ini. Ibu pertiwi menangis. Itulah perumpamaan yang dapat diibaratkan dengan realita yang ada. Rasa kekeluargaan dikalangan bangsa Indonesia perlu dijaga dan dikembangkan. Diperlukan sikap saling tolong-menolong, terutama diperuntukkan bagi kalangan yang kurang beruntung.

Kualitas berpolitik para wakil rakyat dinilai publik buruk. Hal ini terbukti tipe wakil rakyat yang banyak muncul adalah mereka yang cenderung membela kepentingan diri dan partai politiknya. Pola penjaringan calon anggota legislatif yang mengedepankan popularitas dan uang ditengarai sebagai penyebab utamanya. Selain itu masalah pasif yang juga ditimbulkan oleh kasus ini adalah hilangnya kepercayaan rakyat Indonesia kepada anggota DPR kita ini. Lalu, masalah aktif yang timbul adalah ketidakadaannya kontribusi nyata dari para wakil rakyat di negeri ini dikarenakan oleh kinerja para pejabat yang kurang maksimal.

Menyaksikan rapat Paripurna DPR dalam sidang membahas RAPBN-P 2013 pada tanggal 17 juni sungguh mengenaskan. Kelakuan anggota Dewan yang katanya terhormat, namun kelakuannya memalukan. Sidang yang sedang membahas nasib rakyat mengenai persetujuan atau menolak kenaikan BBM dan dampaknya secara ekonomi maupun sosial bagi rakyat Indonesia, justru muncul dan nampak ketidakseriusan dari sebagian anggota DPR. Betapa banyaknya nyeletuk-nyeletuk mereka di tenagh-tengah sidang yang menandakan bahwa sidang yang sangat penting tersebut sebagai ajang guyonan dan ledekan. Sungguh memalukan. (Malu rasanya jadi anggota DPR). Apakah tidak bisa anggota DPR bersikap serius? Sungguh memilukan dan juga memalukan.

Sementara ini selalu kita dengar komentar dari anggota DPR bahwa mereka bekerja demi rakyat, demi konstituen pemilih mereka, dan lain sebagainya dimana rakyat dijadikan sebagai bahan jualan Sungguh munafik rasanya. Apakah betul hal tersebut? Omong kosong semuanya menyaksikan jalannya sidang (alhamdulillah media TV menyiarkan langsung sidang Paripurna DPR tersebut sehingga rakyat dapat melihat langsung bagaimana kelakuan para wakilnya) betapa bahwa para anggota DPR tidak dan bukan wakil rakyat atau konstituennya lagi.

Apa yang diperjuangkan mereka selama ini? Apalagi, kalau bukan akhirnya UUD (ujung-ujungnya duit) juga. Itulah fakta dan tujuan yang sekarang ini sering kita lihat perjuangan mereka. Karena fakta dan femomena siaran langsung itu, semakin menguatkan saya untuk tidak memilih pada pemilihan-pemilihan karena berdosa rasanya memilih orang-orang seperti anggota dewan seperti yang ada. Padahal rakyat di luar gedung DPR dan di tempat-tempat lain sedang berjuang melawan kekuatan represif pasukan keamanan, merasakan betapa pedihnya rasa gas airmata, pentungan, dan lain sebagainya. Sungguh reformasi sudah melenceng dari spirit dan ruh sejatinya. Rakyat yang berjuang menumbangkan orde baru demi kehidupan yang lebih baru hanya tercapai bagi segelintir elit saja, termasuk anggota dewan, yang penghasilannya ratusan juta perbulan. Krisis politik para wakil rakyat kita semakin akut. Satu per satu wakil rakyat terjerat dalam kasus korupsi. Kebrobokan wakil rakyat yang terkait korupsi memang bukan berita baru. Tidak sedikit wakil rakyat yang sudah mau masuk bui, ngantri di pengadilan, dan tersandera kasus korupsi di berbagai kementerian. Ini bukti bahwa wakil rakyat sudah tidak lagi mempunyai komitmen dalam menjaga tegaknya martabat dan karakter bangsa. Ini sebuah pengkhianatan kepada rakyat.

Dalam konteks terlihat adanya dasamuka dalam kondisi politik. Politik dasamuka yang tercermin pada karakter esuk dele, sore tempe, malam onde-onde [pagi (jualan) kedelai, sore tempe, dan malamnya onde-onde] adalah sifat dan sikap yang mencla-mencle dalam mengemban amanah publik di lembaga negara. Pemberhala nafsu dan syahwat politik kekuasaan itu tak jelas rekam jejaknya, apakah mereka berpihak atau membela yang lemah atau bahkan memangsa mereka. Hal ini bertentangan dengan sila kelima Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Para wakil rakyat bergaya hidup mewah, melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan mementingkan dirinya sendiri. Mobil dinas Crown Royal Salon yang jauh lebih mewah dari mobil perdana menteri tetangga. Begitulah wakil rakyat dan partai politik, selain dihuni oleh sedikit mereka yang punya panggilan nurani, mayoritas mereka lebih mencerminkan politisi yang pragmatis dan hedonis.

Tragedi kongkalikong wakil rakyat merupakan indikasi minimnya kontribusi pejabat negara dan lembaga negara dalam memperjuangkan nasib rakyat. Tragedi ini juga indikasi bahwa DPR telah melakukan erosi demokrasi. Untuk bersidang dan bekerja, DPR telah menghabiskan miliaran rupiah. Sungguh uang rakyat tidaklah bisa digunakan dengan seenaknya, harus dipertanggungjawabkan dengan amanah.

Dari sisi gelap pejabat negara tersebut, tidak salah kalau masyarakat tetap menilai bahwa yang dilakukan sebagian pejabat negara sebagai penyelewengan jabatan yang memalukan. Lebih dari itu, pejabat negara sejatinya telah menjual moralitas politiknya di hadapan rakyat yang memberikan mandat kepadanya. Pejabat negara belum sepenuhnya mengabdikan dirinya dengan total sebagai wakil seluruh rakyat, tetapi masih menyandarkan pada sektarianisme partai politik yang penuh ambisi dan kepentingan. Tidak salah kemudian kalau masyarakat mencibir kepanjangan DPR dengan Dewan Percaloan Rakyat, Dewan Pemeras Rakyat, dan lain sebagainya. Menjadi anggota dewan hanya untuk menjadi calo yang selalu memanfaatkan kesempatan mendapatkan tender politik sebanyak-banyaknya. Harta, tahta, dan wanita memang tak terpisahkan, sering kita saksikan sendiri sudah berapa banyak skandal seks pejabat didalam negeri maupun diluar negeri terungkap kepublik hingga membuat para pejabat itu lengser dari kursi kekuasaannya.Wanita memang sangat menarik dan bisa dikatakan penakluk yg paling jitu bagi siapapun ,bahkan konon raja julius caesar yg terkenal sangat kuat, berani dan tidak kompromi, dan merupakan invantor terkuat diyunani pada saat itu akhirnya bertekuk lutut dikaki cleo patra.Ada beberapa kasus skandal yg pernah terjadi di indonesia yg menggemparkan public dan kasus itu menyebabkan pejabat yg bersangkutan akhirnya terpental dari jabatannya. Anda mungkin masih ingat kasus ini sangat heboh diberitakan media bahkan video tersebut diupload di youtube dan jutaan pasang mata dari seluruh dunia menyaksikan rekaman video tersebut dan rekaman tersebut tidak lain adalah skandal seks yang terjadi pada Desember 2006 lalu, yaitu anggota DPR Yahya Zaini ketahuan berbuat mesum dengan pedangdut Maria Eva. Entah alasan koleksi pribadi atau apapun itu, mereka dokumentasikan perbuatan tersebut melalui video. Alhasil, video tersebut bocor kepublik dan entah siapa yg menyebarkan, namun dengan tersebarnya video tersebut perlahan karir politik Yahya Zaini akan berakhir. Pada awalnya Yahya Zaini membantah dirinya ada dalam video asusila tersebut. Dia bersikeras video itu hanya rekaan. Namun kemudian Maria Eva muncul dengan pengakuan bahwa benar video itu melibatkan dirinya dan Yahya Zaini. Yahya yang waktu itu menjabat sebagai Ketua bidang Kerohanian Partai Golkar itu akhirnya meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafannya. Dan, ia pun mundur dari kursi anggota DPR. dan terpental dari kursi kekuasaannya.

Ini hanya salah satu contoh dari skandal seks yang dilakukan oleh para pejabat kita, masih banyak lagi pejabat-pejabat yang melakukan skandal seks tapi mungkin tidak sampai tercium public. Hal ini tentunya bertentangan dengan sila kesatu Ketuhanan yang Maha Esa. Walau bagaimanapun, seorang pejabat (wakil rakyat) harus menjadi orang terdepan yang memberikan contoh keteladanan. Namun ironisnya, di negeri, wakil-wakil rakyat sebagian dari mereka malah menjadi gunjingan masyarakat. Selain bergaya hidup mewah, mereka juga berkelakuan nista, alias berzina. Bahkan direkam oleh video pula. Beredarnya video tersebut pasti akan merusak moral masyarakat dan mengancam generasi penerus. Polisi juga harus mengusut pemeran dan penyebar video tak bermoral itu. Hal ini dalam rangka penegakan UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Ini sangat memalukan sekali. Sangat memprihatinkan. Apalagi pemerannya adalah seorang pejabat yang seyogyanya harus bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa sesungguhnya moral pejabat memang rendah, walaupun tidak semuanya tentu. Tapi karena perbuatan beberapa oknum pejabat, maka seluruh pejabat ikut tercemar. Masyarakat akan selalu curiga kepada tingkah laku para pejabat tinggi di negeri ini. Jangan-jangan mereka berpura-pura suci, padahal hatinya penuh dengan kotoran. Bukan hanya itu saja. Kasus korupsi yang menyeret puluhan pejabat ke penjara menjadi sisi gelap lainnya yang ikut mencederai citra pejabat. Mungkin korupsi memiliki dampak negatif yang lebih nyata daripada skandal seks. Tetapi efek moralnya jauh lebih berat karena menyangkut nilai sosial dan agama. Tentu saja ini tidak berarti bahwa korupsi masih lebih baik dibandingkan dengan skandal seks. Kedua perbuatan ini termasuk dalam perilaku buruk yang dikutuk oleh masyarakat.

1 | Tugas Ujian Tengah Semester Pancasila