tugas nikol sejajar

Upload: nabellanurulfitri

Post on 22-Jul-2015

263 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Laboratorium Mineralogi Optik

NIKOL SEJAJARUntuk melakukan pengamatan sifat-sifat optik mineral diperlukan beberapa tahapan, yang diamati pertama dengan mengunakan nikol sejajar, dimana dalam pengamatan nikol sejajar adalah merupakan suatu pengamatan yang tidak menggunakan anlisator atau anlisator sejajar dengan polarisator dimana dalam pengamatan nikol sejajar sifat-sifat optic yang dapat diamati adalah : a. Warna

Terjadinya suatu warna karena akibat dari suatu gejala serapan cahaya yang melintasi suatu kristal yang sedang bergetar sejajar dengan arah getar polarisator. Idiocrhomatic adalah warna asli mineral sedangkan Allocrhomatic adalah suatu warna yang akibat dari pengaruhnya pigmen yang lain, seperti adanya suatu inklusi dari kristal. b. Pleokroisme

Merupakan suatu gejala yang ditimbulkan oleh meja objek yang diputar suatu mineral menampakan lebih dari satu kenampakan yang lebih dari satu warna yang disebut dengan pleokroisme. Macam dari pleokroisme: 1. Dwikroik jika dicirikan dengan oleh warna yang berbeda (mineral yang dengan sistem kristal hexagonal dan tetragonal) 2. Trikroik yang dicirikan dengan tiga warna yang berbeda (dengan sistem kristal Orthorombik, monoklin, triklin) Mineral yang bersistem kristal isometrik tidak mempunyai sifat pleokroisme. Warna yang nampak pada mikroskop, tergantung sumbu indikatrik sinar mana yang sedang bergetar sejajar arah getar polarisator.

Nama : Choirotunnisa NIM : 111.070.102 Plug :2

1

Laboratorium Mineralogi Optik

c.

Ukuran mineral

Dapat dihitung dengan perbesaran lensa okuler dan lensa objektif dapat pula langsung dengan mikrometer objek atau penggaris untuk mengatahui bagaimana pengukuran dari setiap ukuran bagian dipergunakan lensa okuler yang berskala. Dari perhitungan berikut dapat diketahui dimeternya. d. Bentuk Mineral

Ditinjau dari segi keutuhan bentuknya dari bidang kristalnya dalam suatu praktek yang mengalami bidang batas dari suatau mineral dapat dibagi: sendiri Suatu jenis mineral yang bisa tumbuh dengan bentuk euhedral, subhedral, anhedral.Tetapi adanya suatu mineral yang hadir euhedral. e. Belahan dan pecahan Euhedral jika seluruhnya dibatasi dengan bidang Subhedral jika bidang kristal yang sebagian dibatasi Anhedral jika tidak dibatasi dengan bidang kristalnya kristalnya sendiri bidang kristal sendiri

Setiap mineral mempunyai kecendrungan untuk memisah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil melalui bidang yang lurus dengan arah tertentu sesui dengan bentuk kristalnya. Bidang yang tegak lurus terhadap arah tertentu adalah belahan. Apabila suatu bidang tersebut tidak dikontrol oleh bentuk kristalnya (struktur atomnya) tetapi dikontrol oleh faKtor lain seperti kembaran maka bidang tersebut adalah parting. f. Indeks Bias

Suatu mineral memilki indeks bias tertentu dengan umunya yang merupakan salah satu ciri khas. Dalam pengukuran indeks bias dapatNama : Choirotunnisa NIM : 111.070.102 Plug :2 2

Laboratorium Mineralogi Optik

dilakuan secara relative misalnya metode dari pergerakan garis becke, atau secara absolute misalnya dengan minyak emersi. Dalam praktikum ini hanya dilakukan pengukuran yang secara relatif yaitu dengan menggunakan metode garis becke. Indeks bias ini dukur dengan dibandingkan dari bahan yang standar seperti balsam kanada.

Nama : Choirotunnisa NIM : 111.070.102 Plug :2

3

Laboratorium Mineralogi Optik

HORNBLENDE

Warna Bentuk Pleokroisme Belahan Indeks Bias Relief

: Hijau atau coklat. : Kristal prismatik. : Kuat. : (110) dalam dua arah pada sudut 560 dan 1240. : n mineral > n balsam. : Agak Tinggi

Nama : Choirotunnisa NIM : 111.070.102 Plug :2

4

Laboratorium Mineralogi Optik

BIOTIT

Warna Bentuk Pleokroisme Belahan Indeks Bias Relief

: Coklat, coklat kekuningan,coklat kemerahan, hijau zaitun atau hijau. : Kristal : Kuat. : Sempurna dalam satu arah (001) : n mineral > n balsam. : Fair. euhedral bersisi enam, tabular lamellar aggregate, plate melengkung.

Nama : Choirotunnisa NIM : 111.070.102 Plug :2

5