tugas mph 1

2
Soal: 1. Apa perbedaan antara penelitian hukum dengan prespektif Sosio Legal empirik dengan penelitian ilmu sosial? 2. Mungkinkah penelitian hukum dilakukan secara murni, terlepas dari konteksasp lain: masyarakat, kebudayaan, ekonomi, politik? ". #apan meneliti hukum dengan mempergunakan prespektif doctrinal dan kapan mene hukum dengan menggunakan prespektif SLS dan empirik? $a%aban 1. &erbedaan antara penelitian hukum dengan prespektif Sosio Legal Studies yang dengan penelitian ilmu sosial ialah &enelitian hukum yang bersifat sosio lega memandang hukum dari luar sebagai ge'ala sosial semata!mata dan meng dengan masalah2 sosial, di dalam penelitian hukum yang diteliti adalah kondis secara intrinsik, yaitu hukum sebagai sistem nilai dan hukum sebagai norma so yang hendak dicapai oleh penelitian hukum bukan mencari 'a%aban atas efektifi hukum, pengaruh faktor!faktor non hukum terhadap peraturan hukum. Sedangkan penelitian ilmu sosial merupakan proses kegiatan mengungkapk logis, sistematis, dan metodis ge'ala sosial yang ter'adi di sekitar kita untuk direkonstruksi guna mengungkapkan kebenaranyang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan ilmu pengetahuan. #ebenaran yang dimaksud adalah keteraturan y menciptakan keamanan, ketertiban, keseimbangan dan kese'ahteraan masyarakat 2. &enelitian (ukum tidak bisa dilakukan secara murni. )ia harus bersinggungan d aspek masyarakat, kebudayaan, ekonomi dan politik. Artinya, suatu hukum yang harus ada rele*ansi dengan perkembangan masyarakat. (al ini dikarenakan akiti masyarakat selalu dinamis, oleh karenanya segala aturan hukum yang d suatumasa tertentu belum tenturele*an dengan masa sekarang. Sehinggadapat disimpulkan bah%a, aturan hukum selalu beradasatulangkahdibelakang realitas masyarakat. +ele*ansi aturan hukum dengan persoalan masyarakat merupakan hal esensial demi terciptanya keadilan dan ketertiban di masyarakat. Aturan hukum tidak rele*an, akan menciptakan kekacuan dan ketidakadilan, dan men'a karena tidak dapat men'a%ab persoalan!persoalan yang ada di masyarakat. +ele sini mengandung pengertian, bah%a hukum harus bisa memecahkan suatu persoalan suatu realitas baru masyarakat. Sehingga tidak menyebabkan ter'adinya ban

Upload: januar-abdul-razak

Post on 06-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

socio legal research

TRANSCRIPT

Soal:1. Apa perbedaan antara penelitian hukum dengan prespektif Sosio Legal Studies yang empirik dengan penelitian ilmu sosial?2. Mungkinkah penelitian hukum dilakukan secara murni, terlepas dari konteks/aspek-aspek lain: masyarakat, kebudayaan, ekonomi, politik?3. Kapan meneliti hukum dengan mempergunakan prespektif doctrinal dan kapan meneliti hukum dengan menggunakan prespektif SLS dan empirik?Jawaban1. Perbedaan antara penelitian hukum dengan prespektif Sosio Legal Studies yang empirik dengan penelitian ilmu sosial ialah Penelitian hukum yang bersifat sosio legal hanya memandang hukum dari luar sebagai gejala sosial semata-mata dan mengaitkannya dengan masalah2 sosial, di dalam penelitian hukum yang diteliti adalah kondisi hukum secara intrinsik, yaitu hukum sebagai sistem nilai dan hukum sebagai norma sosial. Hasil yang hendak dicapai oleh penelitian hukum bukan mencari jawaban atas efektifitas suatu hukum, pengaruh faktor-faktor non hukum terhadap peraturan hukum. Sedangkan penelitian ilmu sosial merupakan proses kegiatan mengungkapkan secara logis, sistematis, dan metodis gejala sosial yang terjadi di sekitar kita untuk direkonstruksi guna mengungkapkan kebenaran yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan ilmu pengetahuan. Kebenaran yang dimaksud adalah keteraturan yang menciptakan keamanan, ketertiban, keseimbangan dan kesejahteraan masyarakat

2. Penelitian Hukum tidak bisa dilakukan secara murni. Dia harus bersinggungan dengan aspek masyarakat, kebudayaan, ekonomi dan politik. Artinya, suatu hukum yang dibuat harus ada relevansi dengan perkembangan masyarakat. Hal ini dikarenakan akitivitas masyarakat selalu dinamis, oleh karenanya segala aturan hukum yang dibentuk pada suatu masa tertentu belum tentu relevan dengan masa sekarang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, aturan hukum selalu berada satu langkah dibelakang realitas masyarakat. Relevansi aturan hukum dengan persoalan masyarakat merupakan hal yang esensial demi terciptanya keadilan dan ketertiban di masyarakat. Aturan hukum yang tidak relevan, akan menciptakan kekacuan dan ketidakadilan, dan menjadi persoalan karena tidak dapat menjawab persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Relevansi di sini mengandung pengertian, bahwa hukum harus bisa memecahkan suatu persoalan dari suatu realitas baru masyarakat. Sehingga tidak menyebabkan terjadinya bankruptcy of justice yaitu kondisi dimana hukum tidak dapat menyelesaikan suatu perkara akibat ketiadaan aturan hukum yang mengaturnya.

3. Penelitian hukum doktrinal dipakai ketika kita ingin menemukan jawaban-jawaban yang benar dengan pembuktian kebenaran yang dicari dari preskripsi-preskripsi hukum yang tertulis di kitab-kitab undang-undang atau putusan-putusaan hakim, berikut ajaran atau doktrin yang mendasarinya. Di Indonesia metode doctrinal terlanjur secara lazim disebut sebagai metode penelitian yang normatif. Sedangakan, penelitian hukum SLS dan empirik digunakan pada saat kita ingin menemukan jawaban-jawaban yang benar dengan pembuktian kebenaran yang dicari dari fakta-fakta social yang bermakna hukum sebagaimana yang tersimak dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu pengujian efektifitas pelaksanaan suatu perundang-undangan