tugas mk

13
BAB I Manajemen Konstruksi Profesional Dalam Rekayasa dan Industri Konstruksi Masa Depan Konstruksi (Construction Future) Perkembangan paling menonjol dalam bidang konstruksi adalah gejala semakin membengkaknya ukuran dari kebanyakan proyek serta organisasinya, semakin rumitnya teknologi proyek. Dengan bertambahnya peraturan dan persyaratan dari pemerintah, maka manajemen baru mulai memadukan desain, pengadaan (procurement) dan konstruksi menjadi sangat komfleks. Kesulitan ekonomi dan kekurangan bahan serta sumber daya lainnya yang semakin meningkat telah memegang peranan penting dalam permasalahan yang dihadapi proyek dimasa sekarang. Sehingga para insinyur dan manajer proyek semakin meningkatakan keterampilannya dengan menggunakan peralatan yang baik, waktu pekerjaan yang singkat dan yang lebih terpenting dengan harga yang ekonomis. Waktu, dana, peralatan, teknologi, manusia dan bahan – bahan adalah suatu bentuk sumber daya yang tersedia. Telah menjadi suatu kelaziman bahwa kesemua faktor diatas dipertanggungjawabkan oleh satu orang yaitu Manajer Proyek. Sifat Industri Kontruksi (The Natural Of The Contruction Industry) Kontruksi mempunyai banyak sifat yang sama dengan industri barang dan jasa dimana keduanya mempunyai produk

Upload: n-uhibbu-ullae

Post on 26-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IManajemen Konstruksi Profesional Dalam Rekayasa dan Industri Konstruksi

Masa Depan Konstruksi (Construction Future)Perkembangan paling menonjol dalam bidang konstruksi adalah gejala semakin membengkaknya ukuran dari kebanyakan proyek serta organisasinya, semakin rumitnya teknologi proyek. Dengan bertambahnya peraturan dan persyaratan dari pemerintah, maka manajemen baru mulai memadukan desain, pengadaan (procurement) dan konstruksi menjadi sangat komfleks.Kesulitan ekonomi dan kekurangan bahan serta sumber daya lainnya yang semakin meningkat telah memegang peranan penting dalam permasalahan yang dihadapi proyek dimasa sekarang. Sehingga para insinyur dan manajer proyek semakin meningkatakan keterampilannya dengan menggunakan peralatan yang baik, waktu pekerjaan yang singkat dan yang lebih terpenting dengan harga yang ekonomis.Waktu, dana, peralatan, teknologi, manusia dan bahan bahan adalah suatu bentuk sumber daya yang tersedia. Telah menjadi suatu kelaziman bahwa kesemua faktor diatas dipertanggungjawabkan oleh satu orang yaitu Manajer Proyek.

Sifat Industri Kontruksi (The Natural Of The Contruction Industry)Kontruksi mempunyai banyak sifat yang sama dengan industri barang dan jasa dimana keduanya mempunyai produk fisik, yang sering kali sangat mengejutkan jika melihat segi-segi ukuran, biaya maupun kerumitannya. Dalam segi lain, kontruksi itu lebih bersifat kearah industri jasa karena tidak menghimpun sejumlah modal yang besar bila dibandingkan dengan industri seperti produsi baja, transportasi, minyak-bumi, dan pertambangan.

Tipe Proyek Kontruksi (Types Of Construction Projects)Kontrusi telah merambah hampir kesemua bidang kehidupan manusia, dan sifat keragaman bidang tersebut dicerminkan dalam proyek konstrusi dalam berbagai tipe seperti :a) Kontruksi Pemukiman (Residential Contruction)Kontruksi pemukiman meliputi perumahan keluargga tunggal, perumahan kota unit ganda, rumah pangsa/susun (flat), rumah pangsa bertaman dan rumah pangsa yang diperlukan sebagai milik sendiri (kondominium). Kondominium terkadang dikelompokkan sebagai pembangunan bangunan perdagangan serbaguna. Konstruksi pemukiman mengambil bagian kira-kira 30 sampai 35% dari angka rat-rata pembiayaan konstruksi untuk setiap tahunnya.b) Kontruksi Gedung ( Building Contruction)Kontruksi gedung menghasilkan bangunan yang dimulai dari toko pengenc yang kecil sampai pada komleks peremajaan kota, mulai dari sekolah dasar sampai pada universitas baru yang lengkap, rumah sakit, gereja, bioskop, gedung pemerintahan, pusat rekreasi, pabrik industri kecil/ringan atau pergudangan.Dari segi ekonomi, sektor ini secara khusus bertanggungjawab atas 35 sampai 40 persen dari pemasaran kontruksi. Investor utama dari struktur ini dibiayai dan dibangun oleh sektor perekonomian suwasta.c) Kontruksi Rekayasa Barat (Heavy Engineering Contruction)Kontruksi Rekayasa berat meliputi banyak sekali struktur yang menyebabkan industri ini menjadi terkenal namun hanya bertanggungjawab atas kira-kira sebesar 20 sampai 25 persen dari pemasaran kontuksi yang ada. Fakta yang berkembang bahwa Kontruksi Rekayasa Barat di biayai oleh pemerintah pada gilirannya telah membatsi alternatif pengaturan kontrak dalam sektor ini. Desain dikerjakan dengan atau dibawah kontrak suatu badan publik sedengkan pembangunannya sendiri dikerjakan menurut penawaran terbuka yang kompetitif yang tenaga ahlinya mempunyai bidang keahlian masing masing.d) Kontruksi Industri (Industrial Contruction)Kontruksi Industri hanya terdiri dari kira-kira 5 sampai 10 persen dari pemasaran, tetapi memiliki beberapa peroyek yang sangat besar dan didominasi oleh beberapa perusahaan rekayasa dan konstruksi tebesar. Konstruksi Industri umumnya terdiri dari banyak sekali pekerjaan yang sangat kompleks dalam bidang mekanik, listrik, sistem saluran pipa dan instrumental.

Evolusi Manajemen Konstruksi Profesional(Evolution Of Professional Contruction Management)Praktek konstruksi tradisional telah mengalami peningkatan tekanan ekonomis yang berasal dari tiga kelompok besar yang terpisah diantaranya :a) Para pemilik yang ingin memperoleh nilai tertinggi untuk segala pengeluaran.b) Kontraktor (dan Sub-Kontraktor) yang ingin mengajukan penawaran serendah mungkin untuk mendapatkan pekerjaan itu, tetapi dapat merealisasikan hasil yang cukup tinggi berupa laba yang pantas untuk investasinya.c) Harapan para buruh/karyawan untuk mencapai perbaikan standar kehidupan dan kondisi kerja.Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah meningkatkan permintaan akan konstruksi sehingga dari tahun ketahun konstruksi terus meningkatkan mutu potensinya sampai menuju Evolusi Manajemen Profesional yang diantaranya :a. Memodisfikasi dari konsepsi tradisional (Modification of Tradisional Concepts)Dalam bidang kontruksi barat permintaan berbentuk proyek dengan nilai milyaran dan dengan segala kerumitan yang ada, ternyata belum dijumpai sebelumnya. Transang dengan ini para koruptor membentangkan sayapnya dengan gagah dan perkasa yang merubah susunan tatanan yang serumit mungkin sehingga yang kuatlah akan terkikis oleh zaman.Realita singkat perkembangan perbedaan pengaruh yang terjadi dengan didunia barat dimana Kontruksi barat dan jalan raya tetap menggunakan metoda tradisional, pekerjaan gedung dan indstrial semakin cendrung untuk mengarah kepada merancang bangunan atau kntrak yang dinegosiasikan untuk mempersingkat periode desain membangun secara keseluruhan, kontraktor utama berusaha melawan metode tradisional, para pemilik mencoba untuk memaksimumkan laba/pengembalian investasinya, makin meningkatnya tuntutan buruh yang ingin mendapat perbaikan kondisi kerja serta singkat upah dan kekurang pahaman sebagian arsitektur dan pemilik tentang dasar serta bentuk pertentanganb. Jalan kembali yang panjang Kaidah dasar ekonomi akan terus berlaku dalam kontruksi seperti halnya pada industry lainnya, walaupun hasilnya mungkin tidak akan terlihat segera.

Manajemen Konstruksi ProfesionalProfesinalisme (professionalism) yaitu menurut Register Resmi From American Society of Civil Engineers adalah pengupayaan seni yang terdiri dari jiwa untuk mengabdi pada khalayak umum dan merupakan suatu panggilan dimana pengetahuan dan keterampilan khusus dipergunakan menurut terteran intelektual yang tegas untuk mengabdi demi kemanusiaan. Maka dapat disimpulkan bahwa, Manajemen Konstruksi Profesional merupakan suatu metode yang efektif untuk memenuhi kebutuhan konstruksi pemilik. Manajemen konstruksi professional menangani tahap tahap perencanaan, desain dan konstruksi proyek ke dalam tugas tugas yang terpadukan.

BAB IPengembangan dan Organisasi Proyek

Daur Hidup Proyek Konstruksi (The Life Cycle Of A Construction Project)Ada enam tahapan dasar yang memberikan sumbangan dalam pengembangan suatu proyek mulai dari suatu gagasan yang menjadi suatu kenyataan diantaranya :

a. Konsep Study Kelayakan (Concept and Feasibility Studies)Kebayakan proyek konstruksi dimulai dengan pengakuan kebutuhan akan fasilitas baru. Lama sebelum para perancang mulai mempersiapkan gambaran gambarannya dan tentu sebelum memulai pembangunan dilapangan, perlu banyak pemikiran mengenai perencanaan dalam sekala yang luas.unsur unsur dalam tahap ini mencakup analisis konsepsi, study kelayakan teknis serta ekonomis dan laporan dampak lingkungan. b. Rekayasa dan desain (Engineering and desain)Rekayasa dan desain mempunyai dua tahap :1) Rekayasa dan desain awal (Preliminary Engineering dan Desaign) meletakkan penekanannya pada konsepsi arsitektu, pengevaluasi alternatife alternatife proses teknologis, keputusan mengenai ukuran kapasitas study komperatif ekonomi. Dalam konstruksi barat, para insinyur bertanggung jawab terhadap desain awal, tetapi mereka sering kali memerlukan masukan masukan penting dari para ahli geologi, idrologidan semakin banyak pula dari ekologi dan ahli tanah termasuk dalam ilmu pengetahuan alam.2) Rekayasa dan Desain Terperici (Detail Engineering and Design) melibatkan suatu peroses penguraian analisis dan perencangan struktur serta komponennya secara berurutan, sedemikian sehingga sesuai dengan norma keamanan dan penyelenggaraan pekerjaan sambil menyerahkan suatu desain dalam bentuk sekumpulan gambar yang jelas serta spesipkasi yang dapat memberikan petunjuk kepada kita para pembangun dalam membangun bangunan dengan setapat-tepatnya. c. Pengadaan (Procurement)Pengadaan melibatkan dua tipe utama kegiatan yang pertama adalah pemborong dan pensubkontrakan untuk jasa-jasa kontaktor konstruksi umum dan kontraktor spesialis. Nentuk tradisional untuk memperoleh jasa konstruksi maupun bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk proyek adalah mencari penawaran kompetitif untuk kontrak umum/utama tungal.d. Konstruksi (Construction)Konstruksi merupakan suatu peroses dimana rencana dan spesifikasi para perancang dikonversikan menjadi struktur dan fasilitas fisik. Hal ini melibatkanpengorganisasian dan koordinasi dari semua sumber untuk proyek yakni tenaga kerja, peralatan konstruksi, material material sementara dan tetap.e. Memulai dan penerapan (Star-up and Implementation)Kebanyakan struktur dan fasilitas yang peting melibatkan suatu tahapan memulai kerja dan penerapan. Pada beberapa proyek, terutama pada fasilitas industry yang besar seperti pusat-pusat pembangkit listrik, pabrik penyuling dan pabrik-pabrik, muali kerja merupakan proses yang sangat konpleks yang mendorong fasiltas ke batas-batas teknologinya, dan juga untuk memperlihatkan behwa semuanya berjalan secara efisien dalam kondisi yang normal. f. Operasi atau pemanfaatan (Operation Unilization)Nilai fungsional dari suatu proyek akan tergantung pada keputusan dan penerapan sasaran yang telah dikembangkan pada tahap-tahap sebelumnya. Dengan waktu operasi yang diproyeksikan untuk waktu 20 sampai 25 tahun atau lebih akan menjadi jelas bahwa biaya keseluruhan dan nilai bagi pihak pemilik selama masa oprasinya sebagian besar ditentukan selama prioda dari konsepsi ke stadium mulai kerja.

Organisasi dan KontrakPendekatan TradisionalPihak pemilik memperkerjakan seorang pendesain seorang pendesain yang pertama-tama mempersiapkan seorang pendaesaian yang pertama tama- merencanakan rencana dan spesifikasinya kemudian melakukan inspeksi sampai tingkat tertentu, monitor informasi atau mengawasi selama konstruksi. Konstruksi sendiri merupakan tanggung jawab kontraktor utama tunggal kepada pemilik melalui suetu perjanjian subkontraksi dengan kontraktor utama. Dan kontrator utama bertanggungjawab langsung kepada pemilik semua pekerjaan.

Jenis jenis kontraka) Kontrak harga tetap tunggal.Dalam kontrak ini kontraktor menyetujui untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan harga yang ditetapkan terlebih dahulu yang sudah mengandung laba didalamnya. Metode ini sudah lama menjadi bentuk tradisional dari kontrak utama dengan penawaran.b) Kontrak harga satuanHarga dari satuan pekerjaan sudah ditentukan sebelumnya mempunyai harga yang tetap, dan bahwa biaya total bagi pemilik akan bervariasi dengan kuantitas nyata dari satuan-satuan pekerjaan yang telah dilaksanakan.Keuntungan dan kelemahan diantaranya :1. System ini telah legal dan mendapat dukungan historis dan kontraktural yang telah dibuat dengan sempura.2. Jenis harga menyeluruh memungkinkan untuk menentukan biaya keseluruhan, sebelum kontrak konstruksi itu dibuat.3. Dalam proses konstruksi diperlukan minimal pemilik4. Pemilik dapat mengambil manfaat dari persainagn harga dalam situasi yang kompetitif5. Desain lazimnya tidak menguntungkan dari keahlian konstruksi6. Waktu keseluruhan yang dibutuhkan membengun membutuhkan waktu7. Umumnya pihak pemilik mempunyai sikap bertentangan dengan kontraktor utama.8. Seringkali pihak pendesain berada dalam kondisi bertentangan dengan pihak kontraktor utama dan pemilik.c) Kontrak biaya tambah upah yang dinegosiasikanDisini kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan upah yang tetap ataupun bervariasi yang telah mengandung laba dan biaya umum perkantoran, dengan mendapatkan pengantian terhadap semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata.Keuntungan :1) Sistem kontrak ini diterima dan didukung secara historis 2) Dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam membangun menurut desain dengan manfaat system konstruksi bertahap.3) Memungkinkan kontraktor bereaksi cepat dalam menghadapi dasar dan kondisi yang tidak diduga sebelumnya.Kerugian :1) Sistem biaya-tambah-upah mungkin bukan alternative yang paling ekonomis dalam suatu pasar yang bersaing ketat.2) Kontraktor yang kurang dapat dipercaya dapat menyalahgunakan perjanjian ini, bila pemilik kurang berhati-hati.dalam mengadakan seleksinya.3) Campur tangan pemilik akan meningkat melampaui metoda harga menyeluruh mengingatkan pentingnya untuk mengadakan pengendaliannya.