tugas mata kuliah al islam ii

35
TUGAS MATA KULIAH AL ISLAM II DISUSUN OLEH : Nama : Aji Darmadi Nim : 2014457007 TEKNIK INDUSTRI SEMESTER 2 ANGKATAN 2015

Upload: ajidarmadi

Post on 13-Nov-2015

232 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas Kuliah

TRANSCRIPT

TUGAS MATA KULIAH AL ISLAM IIDISUSUN OLEH :

Nama : Aji Darmadi

Nim : 2014457007

TEKNIK INDUSTRI SEMESTER 2ANGKATAN 2015UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTAPertanyaan:

1. Jelaskan istilah istilah berikut : Fiqih, syariat, ijtihad, aqidah, muamalah,ahlaq,sunnah

dan bidah ?Jawaban :

a. Fiqih : Salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. Beberapa ulama fikih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan fikih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan haknya sebagai hamba Allah.Fikih membahas tentang cara bagaimana cara tentang beribadah, tentang prinsip Rukun Islam dan hubungan antar manusia sesuai dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah. http://id.wikipedia.org/wiki/Fikihb. Syariat : Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah untuk hamba-hambanya, yang dibawa oleh salah seorang Nabi-Nya, baik hukum-hukum tersebut berhubungan dengan cara melakukan perbuatan yaitu yang disebut sebagai furu' (cabang) dan 'amaliyah (perbuatan). http://islamwiki.blogspot.com/2011/11/apa-itu-syariah.htmlc. Ijtihad : Mencurahkan segenap kemampuan berfikir dalam menggali dan merumuskan ajaran Islam baik bidang hukum, aqidah, filsafat, tasawwuf, maupun disiplin ilmu lainnya berdasarkan wahyu dengan pendekatan tertentu. http://www.oocities.org/tarjikh/Manhaj_tarjih/manhaj_ijtihad_umum.htmd. Aqidah : Aqidah adalah bentuk jamak dari kata Aqaid, adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. http://fisika-uhamka.weebly.com/10/post/2011/04/pengertian-aqidah.htmle. Muamalah : Suatu aktivitas yg dilakukan oleh seseorang dengan seseorang lain atau beberapa orang dalam memenuhi kebutuhan masing-masing. Kata seseorang dalam definisi di atas adalah orang/manusia yg sudah mukallaf, yg dikenai beban taklif, yaitu orang yg telah berakal baligh dan cerdas. http://www.artikel.majlisasmanabawi.net/kamus-spiritual/arti-kata muamalah-pengertian-muamalah/f. Ahlaq : Sifat yang tertanam di dalam diri yang dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan mudah tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan. http://halaqah.net/v10/index.php?topic=8852.0g. Sunnah : Salah satu hukum syariat' atau antonim dari fardhu dan wajib. Ia bermakna sesuatu yang dianjurkan dan didorong untuk dikerjakan. Ia adalah sesuatu yang diperintahkan oleh syariat agar dikerjakan, namun dengan perintah yang tidak kuat dan tidak pasti. Sehingga, orang yang mengerjakannya akan mendapatkan pahala, dan orang yang tidak mengerjakannya tidak mendapatkan dosa kecuali jika orang itu menolaknya dan sebagainya. http://islamic.net63.net/artikel/sunnah_dan_bidah.htmh. Bidah : Ibadah yang tidak pernah diperintahkan ataupun dicontohkan oleh Nabi Muhammad, tetapi banyak dilakukan oleh umatnya.Perbuatan dimaksud ialah perbuatan baru atau penambahan dalam hubungannya dengan peribadatan dalam arti sempit (ibadah mahdhah), yaitu ibadah yang tertentu syarat dan rukunnya. http://id.wikipedia.org/wiki/BidahPertanyaan:

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hadats dan najis menurut bahasa dan istilah ?Jawaban :

Pengertian HadatsHadats secara etimologi (bahasa), artinya tidak suci atau keadaan badan tidak suci jadi tidak boleh shalat. Adapun menurut terminologi (istilah) Islam, hadats adalah keadaan badan yang tidak suci atau kotor dan dapat dihilangkan dengan cara berwudhu, mandi wajib, dan tayamum. Dengan demikian, dalam kondisi seperti ini dilarang (tidak sah) untuk mengerjakan ibadah yang menuntut keadaan badan bersih dari hadats dan najis, seperti shalat, thawaf, itikaf.Pengertian Najis

Menurut bahasa najis artinya semua hal yang kotor, sedangkan najis menurut istilah adalah sesuatu yang dipandang kotor atau menjijikkan yang harus disucikan karena menyebabkan tidak sahnya melaksanakan suatu ibadah.

http://pengertianhadats.blogspot.com/2013/09/pengertian-hadats-macam-macam-hadats.htmlhttp://dirbas.blogspot.com/2012/07/hadast-dan-najis.htmlPertanyaan:3. Jelaskan bagaimana cara mensucikan hadas kecil dan hadas besar ?Jawaban Hadas BesarYaitu cara mensucikannya dengan mandi besar atau kalau tidak ada air bisa dengan cara bertayamum, adapun bertayamum karena hadasbesar/junub caranya adalah sama sperti bertayamum ketika wudhu tidak air "peringatan" dilarang tayamum karena hadas besar/junub dengan cara mengguling-gulingkan badan kita ke tanahHadas KecilCara mensucikannya adalah dengan ber-wudhu. Atau tayamum (bersuci menggunakan debu dengan syarat-syarat tertentu).http://www.mediangaji.com/2014/10/cara-benar-mensucikan-hadas-besar-dan-kecil.htmlPertanyaan:4. Jelaskan bagaimana cara membersihkan hadast kecil ?

Jawaban :Bersuci dengan WudhuWudhu secara bahasa artinya adalah baik dan bersih. Sedangkan secara istilah, wudhu adalah menggunakan air untuk dibasuhkan dan diusapkan bagian tubuh tertentu yang disertai dengan niat untuk menghilangkan hadas kecil.a. Fardhu dalam WudhuBerikut adalah fardhu atau sesuatu yang wajib dilakukan oleh seseorang ketika berwudhu:

1. Berniat untuk melakukan wudhu.

2. Membasuh seluruh muka atau wajah (mulai tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai dengan dagu, dan mulai batas telinga kanan sampai batas telinga kiri)

3. Membasuh kedua tangan sampai dengan siku-siku.

4. Mengusap sebagian dari rambut di kepala.

5. Membasuh dua telapak kaki sampai dengan mata kaki.

6. Tertib (berturut-turut, teratur, atau tidak berbalik-balik).b. Sunnah dalam WudhuDi samping memerhatikan yang fardhu, orang yang berwudhu perlu untuk memerhatikan yang sunnah di dalam berwudhu, yakni:

1. Memulai wudhu dengan membaca basmalah (bismillhir-rahmnir-rahm).

2. Membasuh kedua telapak tangan sampai dengan pergelangan sebelum berkumur.

3. Berkumur-kumur atau membersihkan mulut dan gigi dengan air.

4. Memasukkan air ke lubang hidung dan membersihkannya.

5. Mengusap seluruh kepala dengan air.

6. Mengusap kedua telinga, baik bagian yang luar maupun yang dalam.

7. Membersihkan sela jari tangan dan kaki.

8. Mendahulukan yang kanan baru kemudian yang kiri.

9. Tiga kali membasuh atau mengusap.

10. Membaca doa setelah berwudhu.

Pertanyaan:

5. Zakat merupakan salah satu dari pondasi ajaran islam. Jelaskan apa pengertian zakat? Syarat harta yang wajib dikeluarkan zakatnya ? siapa yang berhak menerima zakat dan jelaskan apa fungsi zakat untuk kehidupan umat khususnya jika ditinjau dari sudut ekonomi !

Jawaban :

a. Pengertian Zakat :

Zakat ( Bahasa Arab : ; transliterasi: Zakah )adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islamdan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya).

Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam. Zakat dari segi prakteknya adalah kegiatan bagi-bagi yang diwajibkan bagi umat islam.http://masshar2000.com/2014/07/21/tentang-zakat-pengertian-zakat-lengkap-dan-kalkulator-zakat/b. Syarat harta yang wajib dikeluarkan zakatnya : Milik Penuh (Almilkuttam) : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh.

Berkembang : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.

Lebih Dari Kebutuhan Pokok (Alhajatul Ashliyah) : Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat hidup layak.

Bebas Dari hutang : Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta tersebut terbebas dari zakat.

Berlaku Satu Tahun (Al-Haul) : Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun. Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. https://moehardian.wordpress.com/2012/01/18/syarat-harta-wajib-zakat/c. Orang yang berhak menerima zakat

Fakir: Orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak memiliki harta. Miskin: Orang yang memiliki pekerjaan namun penghasilanya tidak mencukupi kebutuhannya.

Amil: Panitia yang menerima dan membagikan zakat. Muallaf: -Orang yang baru masuk Islam karena Imannya belum teguh

-Orang Islam yang berpengaruh pada kaumnya dengan harapan agar orang lain dari kaumnya masuk Islam.

Orang Islam yang berpengaruh di orang Kafir agar kita terpelihara dari kejahatan orang-orang kafir dibawah pengaruhnya.

Orang yang sedang menolak kejahatan dari orang orang yang anti zakat.

Riqab: Budak yang ingin memerdekakan diri dengan membayar uang tebusan.

Gharim: Orang yang banyak hutang, baik untuk diri sendiri maupun untuk mendamaikan orang yang berselisih maupun untuk menjamin hutang orang lain.

Sabilillah: Untuk kepentingan agama.

Ibnu sabil: Musafir yang kehabisan bekal.

d. Fungsi zakat untuk kehidupan umat dari sudut ekonomi yaitu sebagai solusi kemiskinan, dengan pengelolaan yang baik, pada akhirnya nanti zakat akan mampu membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan, economic with equit. Zakat juga dapat memberi efek positif dari berbagai pihak (multiplier effect) yang akan menumbuh suburkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara adil dan merata. http://ismailonline.com/zakat-solusi-kesejahteraan-umat/http://balian86tp.blogspot.com/2011/05/peran-dan-kontribusi-zakat-dalam_07.htmlPertanyaan:

6. Puasa ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi pembentukan pribadi muslim yang melaksanakannya. Jelaskan apa pengertian dari puasa? Apa sesungguhnya yang menjadi hakikat puasa itu ? tujuan di syariatkannya ibadah puasa dan Jelaskan juga apa hubungannya antara puasa dan iman dengan disertai contohnya ?

Jawaban :

a. Puasa merupakan terjemah dari shoum (bahasa Arab) yang berarti menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar (subuh) sampai terbenam matahari (maghrib). http://aiqonganteng.blogspot.com/b. Hakikat Puasa : Hakikat puasa yang sesungguhanya menurut nabi Muhammad SAW yakni taat dan patuh dalam melaksanakan segala yang diperintahkan ALLAH, dan meninggalkan kehendak dirinya yang selalu dipenuhi dengan nafsu saithoni. Sesungguhnya tak dapat dipungkiri bagi orang-orang yang berpuasa, maka akan mendapatkan dua kebahagiaan sekaligus, yaitu kebahagiaan ketika ia berbuka puasa, dan yang terpenting kebahagian ketika ia berjumpa dengan Tuhannya.

Rasulullah bersabda semua amal anak adam dilipatgandakan pahalanya. Berbagai kebaikan dilipatgandakan sepuluh sampai seratus kali pahalaya. Kecuali puasa kata ALLAH, puasa untuk aku dan aku yang akan memberikan pahalanya. Orang yang berpuasa meninggalkan segala keinginannya dan makanannya hanya karena aku.

http://www.anneahira.com/hakikat-puasa.htmc. Tujuan di syariatkannya ibadah puasa :

Untuk mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar inilah yang mampu membentuk pribadi Muslim yang bertakwa, sebagaimana penjelasan QS Al-Baqarah [2] ayat 183. Puasa merupakan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melaksanakan perintah Allah SWT. Puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong sesama yang membutuhkan. Keempat menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT. Puasa juga bermanfaat dan hikmah bagi kehidupan. Misalnya, puasa itu menyehatkan baik secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar kesehatan yang meliputi empat dimensi, yaitu sehat fisik, psikis, sosial, dan spiritual.http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/shaum-ala-rasulullahsaw/12/07/29/m7w2ro-inilah-tujuan-dan-keutamaan-puasad. Hubungan puasa dengan iman yaitu seperti yang terdapat pada surat Al Baqarah ayat 183 : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai mana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. Maksud dua kali kata seruan dalam ayat ini adalah, pertama: kata ayyu, kata seruan ini mengisyaratkan akan besar dan pentingnya perkara yang akan diserukan setelahnya, sedangkan kata ya adalah harf tanbih, yakni kata yang meminta perhatian pembacanya.Kedua, jika pada seruan pertama tidak jelas siapa yang dimaksud, maka pada kata seruan kedua dijelaskan bahwa orang yang berimanlah yang diseru ( alladziina aamanuu ). Seruan kedua ini guna menyemangatkan golongan beriman yang diseru secara khusus.

Hubungan antara shaum dan iman dalam ayat tersebut sangat kuat. Pertama, shaum adalah pilar penting bagi tegaknya iman seseorang. Kedua, mengabaikan shaum Ramadhan akan merusak nilai iman seseorang di hadapan Allah azza wa jalla. Hal ini mengingat sangat personalnya hubungan seorang hamba dengan Allah SWT dalam melakukan aktivitas shaumnya.Semua amal perbuatan Bani Adam adalah kepunyaan Bani Adam sendiri, kecuali puasa. Puasa itu kepunyaan-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasan ( H R Muslim ).

Ketiga, hanya orang beriman yang sanggup menyambut seruan Allah ini dengan konsisten karena keyakinan di qalb dan ikrar di lisan serta seluruh gerak raga seorang mukmin telah bersatu untuk selalu siap tunduk dan taat pada perintah dan menjauhi larangan Allah walau berat dan berisiko tinggi sekalipun.Keempat, hanya orang yang berimanlah yang ditolong Allah untuk mampu ihsan (menyembah Allah walau tak melihat Allah dan merasa yakin bahwa Allah memperhatikan semua ibadahnya walau ia tak dapat melihat Allah) dalam shaum. Sebab, tak akan mampu seorang hamba untuk ihsan kepada Allah tanpa pertolongan Allah. Walahu alam bish shawab.

http://jalmilaip.wordpress.com/2011/08/04/hubungan-iman-dan-shaumPertanyaan:

7. Ibadah shalat merupakan salah satu dari rukun islam. Jelaskan tujuan disyariatkannya shalat, jelaskan nilai pentingnya shalat dalam islam, dan jelaskan shalat yang seperti apa yang dapat mencapai target dari tujuan disyariatkannya shalat !

Jawaban :

a. Tujuan disyariatkannya shalat :

Agar manusia senantiasa memelihara hubungan dengan Allah dalam wujud keinsyafan sedalam-dalamnya akan ke-Maha-Hadiran-Nya. Ditegaskan, misalnya, dalam perintah kepada Nabi Musa as saat ia berjumpa dengan Allah di Sinai: Sesungguhnya Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah olehmu akan Daku, dan tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku! ( QS. Thaha 20:14 ). Ingat kepada Allah yang dapat diartikan kelanggengan hubungan yang dekat dengan Allah adalah juga berarti menginsyafkan diri sendiri akan makna terakhir hidup di dunia ini, yaitu bahwa Sesungguhnya kita berasal dari Allah, dan kita akan kembali kepada-Nya ( QS. al-Baqarah/2:156 ). Dalam literatur Islam Kejawen, Tuhan Yang Maha Esa adalah Sangkan-Paraning urip (Asal dan Tujuan hidup), bahkan Sangkan-Paraning dumadi (Asal dan Tujuan semua makhluk).

http://maulanaakhmadgozali.blogspot.com/2009/10/filosofi-sholatb. Nilai penting shalat dalam islam :

Sebagai sarana penjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT, Sholat juga dapat mencegah seorang muslim dari perbuatan yang dilarang agama. Tidaklah heran jika Sholat disebut sebagai Tiang Agama dalam Islam.Rasulullah bersabda :"Barang siapa menjaga sholat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan 5 kemuliaan: Allah menghilangkan kesempitan hidupnya Allah hilangkan siksa kubur darinya Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya Dia akan melewati jembatan bagaikan kilat Akan masuk surga tanpa hisab.http://gudangdoa.blogspot.com/2012/06/pentingnya-sholat-dalam-islam.htmlc. Syarat shalat agar mencapai target dari tujuan di syariatkannya shalat :

1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil,

2.Sesuai dengan tuntunan Rasulullah .

Syarat pertama adalah merupakan konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illallah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya untuk Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya.

Sedangkan syarat yang kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syariatnya dan meninggalkan bidah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan. Allah berfirman, (Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah: 112)

Dalam ayat diatas disebutkan menyerahkan diri (aslama wajhahu) artinya memurnikan ibadah kepada Allah . Dan berbuat kebajikan (wahuwa muhsin) artinya mengikuti Rasul-Nya .

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, Inti agama ada dua pokok yaitu kita tidak menyembah kecuali kepada Allah , dan kita tidak menyembah kecuali dengan apa yang dia syariatkan, tidak dengan bidah. Sebagaimana Allah berfirman, Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaknya ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. (QS. Al-Kahfi: 110). Yang demikian adalah manifestasi (perwujudan) dari dua kalimat syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad Rasulullah.

Pada yang pertama, kita tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Pada yang kedua bahwasannya Muhammad adalah utusan-Nya yang menyampaikan ajaran-Nya. Maka kita wajib membenarkan dan mempercayai beritanya serta mentaati perintahnya. Beliau telah menjelaskan bagaimana cara kita beribadah kepada Allah , dan beliau melarang kita dari hal-hal baru atau bidah. Beliau mengatakan bahwa bidah itu sesat.

http://almadinah.or.id/472-makna-dari-ibadah.htmlPertanyaan:8. Ibadah haji adalah salah satu rukun islam pelaksanaannya berbeda dari dari ibadah yang lain, karena harus ada syarat mampu. Jelaskan makna ibadah haji yang berhubungan dengan : Persamaan derajat, persaudaraan, persatuan, dan berkurban . Jelaskan keempat makna tersebut dan sebutkan juga apa yang menjadi simbolnya!

Jawaban :

a. Makna persamaan derajat dalam ibadah haji yaitu dengan menanggalkan pakaian biasa dan mengenakan pakaian ihram. Tak dapat disangkal bahwa pakaian menurut kenyataannya dan juga menurut al-Qur'an berfungsi sebagai pembeda antara seseorang atau sekelompok dengan lainnya. Pembedaan tersebut dapat mengantar kepada perbedaan status sosial, ekonomi atau profesi. Pakaian juga dapat memberi pengaruh psikologis pada pemakainya. Di Miqat Makany di tempat dimana ritual ibadah haji dimulai, perbedaan dan pembedaan tersebut harus ditanggalkan. Semua harus memakai pakaian yang sama. Pengaruh-pengaruh psikologis dari pakaian harus ditanggalkan, hingga semua merasa dalam satu kesatuan dan persamaan. "Di Miqat ini ada pun ras dan sukumu lepaskan semua pakaian yang engkau kenakan sehari-hari sebagai serigala (yang melambangkan kekejaman dan penindasan), tikus (yang melambangkan kelicikan), anjing (yang melambangkan tipu daya), atau domba (yang melambangkan penghambaan). Tinggalkan semua itu di Miqat dan berperanlah sebagai manusia yang sesungguhnya dan dalam menghadap Allah Swt dan pakaian seperti itulah yang akan dikenakan setiap muslim dalam menghadap Allah sesudah kematiannya, dan itu pula sebabnya mengapa ibadah haji disebut juga dengan latihan untuk mati atau kembali kepada Allah, karena itu seorang haji semestinya telah memilki kesiapan yang lebih baik dalam bentuk amal shaleh yang banyak untuk menghadapi kematian, kapanpun, dimanapun dalam kondisi keadaanpun juga. Allah berfirman : Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia beramal shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya (QS. 18:110).

Baju Ihram merupakan simbol dari persamaan derajat dari peakasanaan ibadah haji.http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg03619.htmlb. Makna ibadah haji berhubungan dengan persaudaraan dan persatuan karena dalam melaksanakan ibadah haji seluruh ummat Islam dari bermacam bangsa, beragam bahasa, status sosial menjadi satu sebagai muslim dan memiliki kedudukan yang sama, dan membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya mereka berkumpul di tanah suci Makkah dalam rangka melakukan ibadah haji. Semua muslim adalah bersaudara, walau berbeda bangsa, bahasa dan kedudukan Mereka berpakaian serba putih, yang merupakan warna koustum ihram yang disunnahkan. Mereka berkumpul di tempat yang sama pada saat wuquf. Mereka disatukan oleh ruang dan lorong waktu untuk melakukan kegiatan ibadah haji ini.

Wukuf merupakan simbol dari persaudaraan dan persatuan dalam melakasankan ibadah haji.

http://www.dakwatuna.com/2009/11/4875/haji-persatuan-dunia-islam/c. Makna ibadah haji berhubungan dengan berkurban karena perjuangan manusia mewujudkan solidaritas sosial-ekonomi demi kesejahteraan bersama. Allah menyatakan : "Kemudian bila (hewan itu) telah roboh, maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan keberadaannya (kemiskinannya) dan orang yang minta-minta". Seorang penafsir modern Rasyid Ridha menyatakan bahwa ibadah qurban melambangkan perjuangan kebenaran yang menuntut tingkat kesabaran, ketabahan dan pengorbanan yang tinggi". Pandangan ini mengajak kita untuk menaruh perhatian yang tinggi kepada dimensi moral dan perjuangan kemanusiaan ini.Dan semua harus terus diperjuangkan bagi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan sosial. Kepemihakan Islam terhadap komunitas manusia yang miskin atau dimiskinkan oleh struktur sosialnya merupakan komitmen utama Islam.Menyembelih hewan adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang menyesatkan dan yang seringkali tidak peka dan tak peduli terhadap penderitaan orang lain.

http://www.travelhajiumroh.web.id/2012/07/ibadah-haji-penuh-simbol-makna.html)Pertanyaan:9. Download Himpunan Putusan Tarjih dari Muhammadiyah online.

Berdasarkan hal tersebut coba rumuskan :Jawaban :

a. Bagaimana cara melaksanakan shalat fardhu.

Tata cara melaksanakan shalat fardhu menurut himpunan putusan tarjih :

1. Membaca "Allahu Akbar"

2. Dan dengan ikhlas niyat karena Allah Seraya mengangkat kedua belah tangan sejurus bahu, mensejajarkan ibu jari pada daun telinga.

3. Letakkanlah tangan kanan pada punggung telapak tangan kiri di atas dada.

4. Lalu bacalah do'a iftitah : "Alla-humma ba-'id baini-wa baina khatha-yaya kama-ba 'adta bainal masyriqi wal maghrib. Alla-humma naqqini- minal khatha-ya- kama-yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Alla-hummaghsil khatha-ya-ya bilma-i wats tsalji wal barad." atau: "Wajjahtu wajhiya lilladzifatharas sama-wa-ti wal ardla hani-fan musliman wa ma- ana minal musyriki-n. Inna shala-ti wa nusuki- wa mahya-ya wa mama-ti lillahi-hi rabbil 'a-lami-n. Lasyari- kalahu- wa bidza-lika umirtu wa ana awwalul muslimi-n (wa ana minal muslimi-n." Alla-humma antal maliku la-ila-ha illa-anta, anta rabbi- wa ana 'abduka, dlalamtu nafsi- wa'taraftu bidzambi- fagh firli- dzunu-bi- jami-'an. Layagh firudz dzunu-ba illa- anta, wah dini-liahsanil akhla-qi la-yahdil liahsanihailla- anta. Washrif 'anni- sayyiaha- la-yashrifu 'anni- sayyiaha- illa- anta. Labbaika wa sa'daika wal khairu kulluhu- fi-yadaika, wasysyarru laisa ilaika. Ana bika wailaika. Taba-rakta wa ta'a-laita astaghfiruka wa atu-bu ilaika.

5. Berdo'a mohon perlindungan dengan membaca: "A'u-dzu billa-hi minasy syaitha-nir raji-m".

6. Membaca: "Bismilla-hirrahmani-nirrahi-m" lalu bacalah surat al-Fatihah dan berdo'alah sesudah itu :a-mi-n"

7. Bacalah salah satu surat daripada al-Qur'an dengan diperhatikan artinya dan dengan perlahan-lahan.

8. Kemudian angkatah kedua belah tanganmu seperti dalam takbir permulaan

9. ruku'lah dengan bertakbir seraya melempangkan (meratakan) punggung dengan lehermu, memegang kedua lutut dengan dua belah tangan, sementara itu berdo'a: "Subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-hummaghfirli.", atau berdo'alah dengan salah satu do'a dari Nabi saw.

10. Kemudian angkatlah kepala untuk i'tidal dengan mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbiratul ihram dan berdo'alah: "Sami'allahu liman haidah" dan bila sudah lurus berdiri berdo'alah: "Rabbana- wa lakalhamd"

11. Sujudlah dengan bertakbir dan letakkanlah kedua lutut dan jari kakimu di atas tanah, lalu kedua tangan, kemudian dahi dan hidung dengan menghadapkan ujung jari kakimu ke arah Qiblat serta merenggangkan tanganmu daripada kedua lambungmu dengan mengangkat sikumu , Dalam bersujud itu hendaklah kamu berdo'a: "Subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-hummaghfirli." atau berdo'alah dengan salah satu do'a daripada Nabi saw.

12. Lalu angkatlah kepalamu dengan bertakbir dan duduklah tenang dengan berdo'a: "Alla-hum maghfirli- warhamni- wajburni- wahdini- warzuqni-"

13. Lalu sujudlah kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca "tasbih" seperti dalam sujud yang pertama.

14. Angkatlah kepalamu dengan bertakbir

15. Duduklah sebentar, lalu berdirilah untuk raka'at yang kedua dengan menekankan (tangan) pada tanah.

16. Dan kerjakanlah dalam rakaat yang kedua ini sebagaimana dalam raka'at yang pertama, hanya tidak membaca do'a iftitah .

17. Setelah selesai dari sujud kedua kalinya, maka duduklah di atas kaki kiri dan tumpukkan kaki kanan serta letakkanlah kedua tangan di atas kedua lutut. Julurkanlah jari-jari tangan kiri, sedang tangan kanan menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah serta mengacungkan jari telunjuk dan sentuhkan ibu jari pada jari tengah .

18. Duduk dalam raka'at akhir maka caranya memajukan kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dan duduk bertumpukan pantat Dan bacalah tasyahud begini "attahiyya-tu lilla-h washshalawa-tu waththayyiba-t, assala-mu 'alaika ayyuhan Nabiyyu wa rahmatulla-hi wa baraka-tuh. Assala-mu 'alaina wa 'ala- 'iba-dilla-hish sha-lihin. Asyahadu alla- ila-ha illalla-h wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu- wa rasuluh,Lalu bacalah shalawat pada Nabi saw.: "Alla-humma shalli 'ala- Muhammad wa 'ala- a-li Muhammad, kama- shallaita 'ala- Ibrahi-m wa a-li Ibrahim, wa ba-rik 'ala- Muhammad wa a-li Muhammad, kama- ba-rakta 'ala- Ibrahim wa a-li Ibra-him, innaka hami-dum maji-d.

19. Kemudian berdo'alah kepada Tuhan, sekehendak hati yang lebih pendek daripada do'a dalam tasyahhud akhir.

20. Kemudian berdirilah untuk raka'at yang ketiga kalau shalat itu tiga atau empat raka'at, dengan bertakbir mengangkat tangan dan kerjakanlah dalam dua raka'at yang akhir atau yang ketiga, seperti dalam dua raka'at yang pertama, hanya kamu cukup membaca Fatihah saja

21. Dan sesudah raka'at yang akhir, bacalah tasyahhud serta shalawat kepada Nabi saw., lalu hendaklah berdo'a mohon perlindungan dengan membaca: "Alla-humma inni- a'udzu bika min 'adza-bi jahannama wa min 'adza-bil qabri wa min fitnatil mahya- wal mama-ti wa min syarri fitnatil masi-hid dajja-l.

22. Kemudian bersalamlah dengan berpaling ke kanan dan ke kiri, yang pertama sampai terlihat pipi kanan dan yang kedua sampai terlihat pipi kirimu oleh orang yang dibelakang sambil membaca: "Assalamu'alaikum warahmatulla-hi wa baraka-tuh.

23. Jika shalatmu dua raka'at, maka letak do'a isti'adzah (a'udzubilla-h) setelah membaca "shalawat kepada Nabi", sesudah raka'at yang kedua, lalu bersalamlah sebagai yang .

b. Bagaimana cara wudhu.

Tata cara wudhu :

1. Membaca Bismillahirrahmanirrahim dengan mengikhlaskan niatnya karena Tuhan Allah.

2. Basuhlah telapak tanganmu tiga kali.

3. Gosoklah gigi dengan Kayu arok atau sesamanya.

4. Berkumurlah dan isaplah air dari telapak tangan sebelah dan berkumurlah kerjakan yang demikian 3 kali ,sempurnakanlah dalam berkumur dan mengisap air itu, apabila sedang tidak berpuasa.

5. Basuhlah muka tiga kali dengan mengusap dua sudut mata dan lebihkanlah membasuhnya dengan digosok dan selai-selailah jenggot.

6. Basuhlah (kedua) tanganmu dan kedua siku dengan digosok tiga kali dan selai-selailah jari-jari ,dengan melebihkan membasuh kedua tangan mulai tangan kanan.

7. Usaplah ubunmu dan atas surban, dengan menjalankan kedua telapak tangan dari ujung muka kepala sehingga tengkuk dan di kembalikan lagi pada permulaan.

8. Usaplah kedua telinga sebelah luarnya dengan dua ibu jari dan sebelah dalamnya dengan telunjuk.

9. Basuhlah kedua kaki beserta kedua mata kaki dengan digosok tiga kali dan selai-selailah jari-jari kaki dengan melebihkan membasuh keduanya dan mulailah dengan yang kanan dan sempurnakanlah membasuh kedua kaki itu kemudian ucapkan Asyhadu allaila- ha-ilallah wahdahu-la-syari-kalah, wa asyhadu anna Muhammadan abduhuwarasu-luh.

10. Mengusap Kedua Khuf (Sepatu) dan usaplah kedua khuf atau semisalnya sebagai pengganti membasuh (mencuci) kedua kaki dalam wudlu , untuk tiga hari dalam perjalanan dan satuhari dalam waktu tidak bepergian, selama tidak membuka keduanya, sedang waktu memakainya di waktu suci (belum batal wudlu-nya).c. Bagaimana cara tayamum.

Tata cara tayamum:

1. Membaca Bismillahirrahmaanirrahim dengan niat ikhlas karena Allah

2. Meletakkan telapak tangan di atas tanah atau debu yang suci lalu tiuplah keduanya

3. Mengusap muka dan telapak tangan hingga pergelangan

4. Membaca syahadatain dan doa sebagaimana sesudah wudhu

http://irtibaatulummah.blogspot.com/2012/03/tata-cara-berwudhu-dan-tayammum.htmld. Bagaimana cara mandi wajib.

Tata cara mandi wajib:

1. Mulailah dengan membasuh (mencuci) kedua tangan dengan ikhlas niatmu karena Allah.

2. Lalu basuhlah (cucilah) kemaluan dengan tangan kirimu dan gosoklah tangan dengan tanah atau apa yang menjadi gantinya.

3. Lalu berwudlulah seperti yang diatas; kemudian ambillah air dan masukkanlah jari jarimu pada pangkal rambut dengan sedikit wangi-wangian ,sesudah dilepaskan rambut-nya.

4. Mulalilah dengan yang kanan , lalu tuangkan air ke atas kepalamu tiga kali, lalu ratakanlah atas badan semuanya, serta di gosok.

5. Basuhlah (cucilah) kedua kaki dengan mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri , dan jangan berlebih-lebihan dalam menggunakan air.http://nuzulul19.blogspot.com/2014/02/tata-cara-mandi-wajib.htmle. Bagaimana Cara Shalat idain.

Tata Cara Shalat Ied

Jumlah rakaat shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dua rakaat. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut.1. Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.

2. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, Ibnu Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.

3. Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Masud, ia mengatakan, Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah. Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan,

. Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku). Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah Taala.

4. Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah surat Qaaf pada rakaat pertama dan surat Al Qomar pada rakaat kedua. Ada riwayat bahwa Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika shalat Idul Adha dan Idul Fithri. Ia pun menjawab,

( ) ( )

Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca Qaaf, wal quranil majiid (surat Qaaf) dan Iqtarobatis saaatu wan syaqqol qomar (surat Al Qomar).

Boleh juga membaca surat Al Alaa pada rakaat pertama dan surat Al Ghosiyah pada rakaat kedua. Dan jika hari ied jatuh pada hari Jumat, dianjurkan pula membaca surat Al Alaa pada rakaat pertama dan surat Al Ghosiyah pada rakaat kedua, pada shalat ied maupun shalat Jumat. Dari An Numan bin Basyir, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, - - ( ) ( ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ied maupun shalat Jumat Sabbihisma robbikal ala (surat Al Alaa) dan Hal ataka haditsul ghosiyah (surat Al Ghosiyah). An Numan bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ied bertepatan dengan hari Jumat, beliau membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.

5. Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan shalat seperti biasa (ruku, itidal, sujud, dst).

6. Bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

7. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangkit dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.

8. Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

9. Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.

Khutbah Setelah Shalat Ied Dari Ibnu Umar, ia mengatakan,

Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Abu Bakr, begitu pula Umar biasa melaksanakan shalat ied sebelum khutbah.

Setelah melaksanakan shalat ied, imam berdiri untuk melaksanakan khutbah ied dengan sekali khutbah (bukan dua kali seperti khutbah Jumat). Nabi shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan khutbah di atas tanah dan tanpa memakai mimbar. Beliau pun memulai khutbah dengan hamdalah (ucapan alhamdulillah) sebagaimana khutbah-khutbah beliau yang lainnya.

Ibnul Qayyim mengatakan, Dan tidak diketahui dalam satu hadits pun yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam membuka khutbah iednya dengan bacaan takbir. Namun beliau memang sering mengucapkan takbir di tengah-tengah khutbah. Akan tetapi, hal ini tidak menunjukkan bahwa beliau selalu memulai khutbah iednya dengan bacaan takbir.

Jamaah boleh memilih mengikuti khutbah ied ataukah tidak. Dari Abdullah bin As Sa-ib, ia berkata bahwa ia pernah menghadiri shalat ied bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tatkala beliau selesai menunaikan shalat, beliau bersabda,

Aku saat ini akan berkhutbah. Siapa yang mau tetap duduk untuk mendengarkan khutbah, silakan ia duduk. Siapa yang ingin pergi, silakan ia pergi.(http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-shalat-idul-fithri-dan-idul-adha.html)

f. Bagaimana Cara Shalat Jumat

1. Kewajiban mandi Jumat atas setiap lelaki dewasa dan keterangan tentang beberapa hal yang dianjurkan Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaknya ia mandi. (Shahih Muslim No.1393)

Hadis riwayat Umar bin Khathab: ia berkata: Bahwa Rasulullah memerintahkan mandi (Jumat). (Shahih Muslim No.1395)

Hadis riwayat Umar bin Khathab, ia berkata: Rasulullah bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaklah ia mandi. (Shahih Muslim No.1396)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang balig. (Shahih Muslim No.1397)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Biasanya kaum muslimin berangkat untuk melaksanakan salat Jumat dari rumah-rumah mereka dari desa-desa sekitar Madinah dengan memakai abaya (sejenis jubah). Debu-debu mengenai mereka, sehingga mengeluarkan bau tubuh. Lalu seseorang di antara mereka mendatangi Rasulullah saw. yang berada di dekatku. Rasulullah saw. bersabda: Sepatutnya kalian mandi untuk menyambut hari ini. (Shahih Muslim No.1398)2. Memakai wangi-wangian dan bersiwak pada hari JumatHadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa ia pernah menyebutkan sabda Nabi saw. tentang mandi pada hari Jumat. (Shahih Muslim No.1401)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hak Allah atas setiap muslim adalah mandi setiap tujuh hari, membasuh kepala dan tubuhnya. (Shahih Muslim No.1402)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang pada hari Jumat mandi seperti mandi jinabat, kemudian berangkat awal (ke mesjid), maka seakan-akan ia bersedekah seekor unta gemuk. Barang siapa berangkat pada waktu kedua, maka ia seakan-akan ia bersedekah seekor sapi. Barang siapa berangkat pada waktu ketiga, maka seakan-akan ia bersedekah seekor kambing bertanduk. Barang siapa yang berangkat pada waktu keempat, maka seakan-akan ia bersedekah seekor ayam. Dan barang siapa berangkat pada waktu kelima, maka seakan-akan ia bersedekah sebutir telur. Dan bila imam telah naik mimbar (untuk berkhutbah), maka para malaikat hadir untuk mendengarkan zikir. (Maksudnya mereka tidak lagi mencatat orang yang datang ke mesjid setelah khutbah dimulai). (Shahih Muslim No.1403)

3. Tenang ketika mendengarkan khutbah JumatHadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bila engkau berkata kepada temanmu: "Diam!" pada hari Jumat, saat imam berkhutbah, maka engkau benar-benar berbicara sia-sia. (Shahih Muslim No.1404).

4. Tentang waktu mustajab pada hari JumatHadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. menyebut hari Jumat, beliau bersabda: Di hari itu ada saat-saat, di mana bila seorang muslim salat dan meminta sesuatu tepat pada saat itu, pasti Allah memberinya. (Shahih Muslim No.1406)

5. Petunjuk umat ini pada hari JumatHadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kita adalah umat terakhir, tetapi kita umat yang lebih dahulu pada hari kiamat nanti. Karena setiap umat diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita diberi kitab sesudah mereka. Kemudian hari ini (hari Jumat), hari yang telah ditentukan Allah untuk kita, Allah telah memberi petunjuk kepada kita pada hari tersebut, maka umat lain mengikuti kita, besok (hari Sabtu) umat Yahudi dan lusa (hari Ahad) umat Kristen. (Shahih Muslim No.1412).

6. Waktu salat Jumat adalah ketika matahari tergelincirHadis riwayat Sahal ra., ia berkata: Kami tidak tidur siang dan makan siang, kecuali setelah melaksanakan salat Jumat. (Shahih Muslim No.1422)

Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra. ia berkata: Kami dahulu melakukan salat Jumat bersama Rasulullah saw. pada saat matahari telah tergelincir (condong ke barat) kemudian pulang, berjalan sambil meniti tempat teduh. (Shahih Muslim No.1423)

7. Menjelaskan dua khutbah sebelum salat dan duduk antara dua khutbahHadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. selalu menyampaikan khutbah Jumat sambil berdiri kemudian duduk dan berdiri lagi. Ia berkata: Seperti yang dilakukan oleh kaum muslimin saat ini. (Shahih Muslim No.1425)

8. Tentang firman Allah: Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah)Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.: Bahwa Pada hari Jumat, ketika Nabi saw. sedang berdiri menyampaikan khutbah, tiba-tiba datang kafilah dari Syam. Kaum muslimin yang saat itu sedang mendengarkan khutbah Nabi berhambur keluar menuju kafilah tersebut, sehingga hanya dua belas orang yang tetap (berada dalam mesjid). Lalu turunlah ayat yang terdapat dalam surat Al-Jumu`ah ini: Bila mereka melihat perdagangan "bisnis" atau permainan, mereka bubar demi hal tersebut, meninggalkanmu yang sedang berdiri "berkhutbah". (Shahih Muslim No.1428)

9. Sunat memendekkan salat dan khutbah JumatHadis riwayat Ya`la bin Umayah ra.: Dari Shafwan bin Ya`la dari ayahnya bahwa ia mendengar Nabi saw. membaca ayat Alquran di atas mimbar Dan mereka menyeru: Wahai Malik. (Shahih Muslim No.1439)

10. Salat sunat tahiyat mesjid ketika imam sedang berkhutbahHadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Ketika Nabi saw. sedang berkhutbah pada hari Jumat, tiba-tiba datang seseorang (untuk melaksanakan salat Jumat). Rasulullah saw. bertanya kepada orang itu: Hai fulan, apakah engkau sudah melakukan salat (tahiyat mesjid)? Orang itu menjawab: Belum. Lalu sabda Rasul: Bangun dan salatlah. (Shahih Muslim No.1444).

11. Surat yang dibaca pada hari JumatHadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. bahwa: Dalam salat Subuh, di hari Jumat Nabi saw. membaca surat As-Sajadah dan Al-Insan. (Shahih Muslim No.1455)

12. Salat sunat sesudah salat JumatHadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Bahwa setelah mengerjakan salat Jumat, ia pulang dan mengerjakan salat sunat dua rakaat di rumah. Kemudian ia berkata: Dulu Rasulullah saw. berbuat demikian. (Shahih Muslim No.1460)

http://jaflashnet.blogspot.com/2012/06/tata-cara-shalat-jumat.htmlTata Cara Shalat Jumat

1. Shalat Jumat harus dilakukan berjamaah di masjid.

2. Khatib atau orang yang bertugas untuk memberikan khutbah (ceramah agama), mulai naik keatas tempat yang sudah disediakan untuk berkutbah (mimbar) dan memberi salam pada jamaah shalat jumat.

3. Muazin atau orang yang bertugas mengumandangkan adzan, akan segera meyerukan adzan begitu waktu Dzuhur sudah tiba.

4. Setelah adzan selesai khatib melakukan khutbah pertama yang berisi dengan pembacaan hamdalah serta pujian kepada Allah SWT. Dilanjutkan dengan membaca shalat kepada Rasulullah SAW.

5. Usai kotbah pertama, khatib duduk sebentar.

6. Melajutkan kotbah kedua yang diawali dengan membaca hamdallah serta pujian kepada Allah SWT.

7. Salah satu tata cara shalat jumat yang harus di patuhi adalah tidak berbicara sama sekali saat kutbah berlangsung.

8. Begitu kutbah ke dua selesai disampaikan dan diakhiri salam, khatib akan turun dari mimbar.

9. Setelah khatib turun dari mimbar, muadzin akan menyerukan iqamat sebagai tanda bahwa shalat jumat akan segera dimulai.

10. Shalat jumat pun dilakukan secara berjamaah sebanyak dua rakaat, dan imam harus mengeraskan suaranya.

http://www.anneahira.com/tata-cara-sholat-jumat.htm