tugas manajemen keuangan

14
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN RESUME MATERI PENGANGGARAN MODAL “ Di susun oleh 1. Kristina Desi Nuh (1310400849) 2. Anissa Nur Fadhilah (1310400853) PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PERPAJAKAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA

Upload: niezza-kilingmeinstreet

Post on 06-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

manajemen keuangan

TRANSCRIPT

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN RESUME MATERI PENGANGGARAN MODAL

Di susun oleh 1. Kristina Desi Nuh (1310400849)2. Anissa Nur Fadhilah(1310400853)

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PERPAJAKANSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYASTIESIA SURABAYATAHUN 2014Capital Budgeting1. Pengertian penganggaran modal (capital budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek-proyek dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.

2. Pentingnya penganggaran modal Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.

3. Tahap penganggaraan modal Biaya proyek harus ditentukan Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas) Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan biayanya,

4. Metode keputusan penganggaran modal Payback period Return on Investment (ROI) Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Index

A. Pay Back Period (Periode Pengembalian)Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembaliPeriode pengembalian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net). Aliran kas bersih adalah selisih pendapatan (revenue) terhadap pengeluaran (expenses) per tahun. Periode pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun.a. Aliran Kas Tahunan dengan jumlah tetapDalam hal ini selisih pendapatan dan pengeluaran per tahun atau aliran kas bersih dari tahun ke tahun adalah tetap.Periode pengembalian = Cf / ADimana: Cf = biaya pertamaA = Aliran kas bersih (neto) per tahun.b. Aliran kas tahunan dengan jumlah tidak tetapBila aliran kas tiap tahun berubah-ubah maka rumus periode pengembalian : n-1Periode pengembalian = (n-1) + [ Cf - An] {1/An} 1Dimana :Cf = biaya pertamaAn = Aliran kas pada tahun nn = tahun pengembalian ditambah 1IndikasiKriteria ini memberikan gambaran indikasi atau petunjuk bahwa proyek dengan periode pengembalian lebih cepat akan lebih disukai. Dalam memakai kriteria ini perusahaan yang bersangkutan perlu menentukan batasan maksimum waktu pengembalian (cutoff). Berarti lewat waktu tersebut tidak dipertimbangkan.B. Return on Investment (ROI)Pengembalian atas investasi atau asset (Return on Investment - ROI) adalah perbandingan dari pemasukan (income) per tahun terhadap dana investasi. Dengan demikian mengindikasikan profitabilitas suatu investasiRumusnya adalah sebagai berikut: PemasukanROI = ------------------ x 100% InvestasiKarena investasi dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk seperti biaya pertama, investasi rata-rata dan lain-lain, demikian juga perhitungan pemasukan dapat dimasukkan factor-faktor depresiasi, pajak, bunga dan lain-lain, maka akan dihasilkan bayak sekali variasi ROI, diantaranya sebagai berikut: Pemasukan neto sebelum pajakROI = ----------------------------------------------- x 100% Biaya pertama Pemasukan neto sebelum pajakROI = ----------------------------------------------- x 100% Rata-rata Investasi Pemasukan neto setelah pajakROI = ---------------------------------------------- x 100% Rata-rata InvestasiIndikasiBerdasarkan analisis di atas terlihat bahwa semakin besar ROI, semakin disukai oleh calon investor. Seperti halnya dengan periode pengembalian, pemakai criteria ini harus menentukan terlebih dahulu berapa besar angka ROI sebagai patokan. Bila ROI yang ditawarkan kurang dari angka tersebut, usulan investasi tidak disetujui.

C. Nilai sekarang neto - Net Present Value (NPV)Kriteria nilai sekarang neto (net present value NPV) didasarkan pada konsep mendiskonto seluruh aliran kas ke nilai sekarang. Dengan mendiskonto semua aliran kas masuk dan keluar selama umur proyek (investasi) ke nilai sekarang, kemudian menghitung angka neto maka akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang sama, yaitu harga (pasar) saat ini. Berarti sekaligus dua hal telah diperhatikan, yaitu faktor nilai waktu dari uang dan (selisih) besar aliran kas masuk dan keluar. Dengan demikian, amat membantu pengambil keputusan untuk menentukan pilihan. NPV menunjukkan jumlah lump-sum yang dengan arus diskonto tertentu memberikan angka berapa besar nilai usaha (Rp) tersebut pada saat ini.Adapun aliran kas proyek (investasi) yang akan dikaji meliputi keseluruhan, yaitu biaya pertama, operasi, produksi, pemeliharaan, dan lain-lain pengeluaran. Ditulis dengan rumus menjadi: n (C)t n (Co)tNPV = ---------- - ---------- t=0 (1 + i)t t=0 (1 + i)t dimana: NPV = Nilai sekarang neto( C ) t = Aliran kas masuk tahun ke t(Co)t = aliran kas keluar tahun ke tn = umur unit usaha hasil investasii= Arus pengembalian (rate of return)t= waktu Bisa juga ditulis dengan rumus sebagai berikut:

TerminologyC = Cash Flowt = time period of the investmentr = opportunity cost of capitalThe Cash Flow could be positive or negative at any time period.Biaya pertama dan Pengeluaran TahunanUntuk proyek yang tidak terlalu besar dan berlangsung relative singkat, biaya pertama umumnya diperlakukan sebagai single sum yang terjadi pada tahun 0. Akan tetapi untuk proyek besar denagn periode bertahun-tahun diperlakukan lebih teliti, yaitu dengan diperhitungkan sebagai single sum seri. Biaya pembebasan (pembelian) tanah dan modal kerja seringkali dimasukkan sebagai biaya pertama. Adapun pengeluaran tahunan seperti biaya operasi, produksi, pemeliharaan dan lain-lain, jumlahnya dikurangkan dari pendapatan kemudian diperhitungkan sebagau single sum dan didiskonto ke saat ini. Nilai sisa bila ada, diperhitungkan pada akhir proyek dengan didiskonto ke nilai saat ini.Arus PengembalianKeputusan yang sulit dalam penggunaan criteria ini adalah menentukan besarnya angka arus pengembalian (i) atau Cut-off rate atau opportunity cost suatu usaha. Dengan ungkapan yang sederhana, dapat dikatakan bahwa besar angka (i) adalah sembarang angka yang menurut pertimbangan investor merupakan angka pengembalian (tingkat keuntungan) minimal yang masih menarik.IndikasiMengkaji usulan proyek dengan NPV memberikan petunjuk (indikasi) sebagai berikut:NPV = positif, berarti usulan proyek dapat diterima, semakin tinggi angka NPV semakin baik. NPV = negative, berarti usulan proyek ditolakNPV = 0, berarti netral.

D. Arus Pengembalian Internal = IRR (Internal Rate of Return)Seringkali diperlukan suatu analisis yang menjelaskan apakah rencana proyek cukup menarik bila dilihat dari arus pengembalian yang telah ditentukan (diinginkan). Sehubungan dengan hal tersebut prosedur yang lazim dipakai adalah dengan mengkaji arus pengembalian internal. Adapun yang dimaksud dengan arus pengembalian internal (internal rate of return IRR) adalah arus pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk = NPV aliran kas keluar. Pada metode NPV analisis dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu besar arus pengembalian (diskonto) (i), kemudian dihitung nilai sekarang neto (PV) dari aliran kas keluar dan masuk. Untuk IRR ditentukan dulu NPV = 0, lemudian dicari berapa besar arus pengembalian (diskonto) (i) agar hal tersebut terjadi. Jadi IRR Adalah tingkat discount (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas yang akan terjadi (PV inflows) dengan nilai sekarang aliran kas keluar mula-mula (PV investment cost)PV (inflows) = PV (investment costs)AtauInternal Rate of Return (IRR) - Discount rate at which NPV = 0.Rumusnya adalah sebagai berikut: n (C)t n (Co)t ---------- - ---------- = 0 t=0 (1 + i)t t=0 (1 + i)t dimana: ( C ) t = Aliran kas masuk tahun ke t(Co)t = aliran kas keluar tahun ke tn = umur unit usaha hasil investasii= Arus pengembalian (rate of return)t= waktu

Karena aliran kas keluar proyek umumnya merupakan biaya pertama (Cf) maka persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi: n (C)t ---------- - (Cf) = 0 t=0 (1 + i)t IndikasiMenganalisis usulan proyek dengan IRR memberi kita petunjuk sebagai berikut: IRR > arus pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return RRR), proyek diterima. Apabila suatu proyek mempunyai IRR lebih besar daripada biaya dana (cost of fund) maka proyek diterima. Ini berarti proyek menguntungkan karena ada kelebihan dana bagi shareholder setelah dana yg dihasilkan proyek digunakan untuk membayar modal. IRR < arus pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return RRR), proyek ditolak. Perbandingan antara Metode NPV dan IRR Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima atau menolak usulan proyek tersebut. Tapi apabila ada proyek-proyek yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak selalu memberikan rekomendasi yang sama.Ini disebabkan oleh dua kondisi: Ukuran proyek berbeda. Yang satu lebih besar daripada yang lain Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda. Satu proyek aliran kasnya terjadi pada tahun-tahun awal sementara yang proyek yang lain aliran kasnya terjadi pada tahun-tahun akhirIntinya: untuk proyek-proyek yang mutually exclusive, pilih proyek dengan NPV yang tertinggi.

E. Indeks Profitabilitas (Profitability Index)Variasi lain dari criteria NPV adalah indeks profitabilitas (IP), yang menunjukkan kemampuan mendatangkan laba per satuan nilai investasi. Didevinisikan sebagai berikut: Nilai sekarang aliran kas masukIndeks Profitabilitas = --------------------------------------------- Nilai sekarang aliran kas keluar n (C)t ---------- t=0 (1 + i)t Indeks Profitabilitas = ---------------------- n (Co)t ---------- t=0 (1 + i)t Dengan demikian, dalam batas atau syarat tertentu indeks profitabilitas dapat digunakan untuk membandingkan secara langsung menarik tidaknya usulan proyek-proyek atau investasiIndikasiMengkaji usulan proyek atau investasi dengan IP memberikan petunjuk sebagai berikut: IP > 1, usulan diterima IP < 1, usulan ditolak