tugas makalah krgm yanottama 13101141

Upload: yanottama

Post on 02-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    1/9

    TUGAS MAKALAH SISTEM KOMUNIKASI

    GELOMBANG MIKRO

    Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH)

    Oleh :

    YANOTTAMA

    13101141

    PROGRAM STUDI ALIH JALUR S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

    PURWOKERTO

    2014

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    2/9

    1. LATAR BELAKANG

    Kemajuan teknologi informasi terjadi sedemikian pesatnya sehingga data dan

    informasi dapat disebarkan ke seluruh dunia dalam waktu yang relatif singkat. Hal iniberarti bahwa setiap individu diberbagai negara di dunia dapat saling berkomunikasi secara

    langsung kepada siapapun yang dikehendaki walaupun terpisah jarak yang relatif jauh.

    Perkembangan itu juga disebabkan semakin tingginya kebutuhan manusia akan

    informasi. Pada kenyataannya jaringan komunikasi membutuhkan suatu perangkat

    yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem transmisi yang

    lebih cepat dan efisien.

    Hal ini didukung dengan semakin meluasnya penggunaan kabel serat optik

    yang memiliki daya tampung sangat tinggi. Standar transmisi yang ada dikenal dengan

    PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) yang ditetapkan oleh CCITT (ITU-T). Sesuai

    namanya, jaringan PDH tidak melakukan sinkronisasi secara sempurna akan tetapi

    hanya menggunakan clock yang cukup akurat akan tetapi tidak persis sama di setiap

    simpulnya (switching node).

    2. PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)

    Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH) adalah teknologi yang digunakan dalam

    jaringan telekomunikasi untuk mengangkut sejumlah besar data melalui peralatan

    transportasi digital seperti serat optik dan microwave radio sistem. Istilah

    plesiochronous berasal dari plsios Yunani, yang berarti dekat, dan chronos, waktu,

    dan mengacu pada kenyataan bahwa jaringan PDH dijalankan dalam keadaan di

    mana bagian yang berbeda dari jaringan hampir, tapi tidak cukup sempurna,

    disinkronisasi. PDH untuk mentransmisikan sinyal digital pada system komunikasi serat

    optik tersebut, maka dilakukan proses multiplexing dalam pemrosesan sinyal digitalnya.

    Fungsi utamamultiplexing adalah untuk memultipleks sinyal digital yang mempunyai

    bitrate rendah ke sinyal digital yang mempunyai bitrate yang lebih tinggi dan

    mentransmisikan informasi yang besar itu secara efisien.Dimana proses multiplexing itu

    sendiri adalah teknik menggabungkan beberapa sinyal info yang dikirimkan secara

    bersamaan dan menjadi satu saluran saja, perangkat yang melakukan multiplex adalah

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    3/9

    multiplexer yang berada pada bagian pengirim (Tx) sedangkan demultiplex adalah teknik

    memisahkan beberapa sinyal info yang dikirim oleh Tx kembali sesuai tujuan masing-

    masing, perangkat yang melakukan demultiplexing adalah demultiplexing.

    Gambar 1. Struktur Multiplex

    PDH ini membantu dalam transmisi yang tepat dari data yang umumnya berjalan pada

    tingkat yang sama, tetapi memungkinkan beberapa variasi kecil dalam kecepatan dari

    tingkat nominal. Transfer rate data dasar adalah 2048 kilobit per detik. Misalnya,

    dalam setiap transmisi pidato, istirahat tingkat normal menjadi berbeda tiga puluh saluran

    dari 64 kilobit per detik bersama dengan dua yang berbeda 64 kilobit per detik

    untuk melakukan tugas sinkronisasi dan sinyal.

    Tingkat khas transmisi data melalui sistem serat optik adalah 565 Mbit / detik

    untuk mengangkut data dalam jarak jauh. Tetapi karena teknologi telah membaik dengan

    berjalannya waktu, kini perusahaan telekomunikasi telah menggantikan peralatan

    PDH dengan dari peralatan SDH, yang memiliki kemampuan transmisi data pada

    tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem PDH.

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    4/9

    2.1.Cirri-ciri PDH

    PDH memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    Sebuah multiplex orde tinggi yang digunkan untuk sebagai macam tipe

    dari pemultiplex time slot untuk menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi

    sampai 565 Mbps

    Tidak dapat mengakses sinyal orde lebih rendah secara langsung dan

    adanya keterbat- asan operasi , administrasi , pemeliharaan dan kemungkinan

    penambahan features.

    2.2. Karakteristik Sinyal

    Jenis sinyal plesiokron, yaitu adanya pergeseran clock.

    Bit rate dasar sebesar 1.544 Kb/s (PCM-24) biasa disebut sinyal T1, atau 2.048

    Kb/s (PCM-30) biasa disebut sinyal E1.

    Teknik multiplexing bit-by-bit.

    Penyelarasan terhadap bit rate dari frame dilakukan dengan metode Jastifikasi

    Positif.

    Sinyal input di sisi tributary tidak mengalami sinkronisasi.

    Penyelarasan phase menggunakan Buffer Memory.

    Setiap tahapan (orde) multiplex memiliki struktur frame yang berbeda.

    Pengaksesan sinyal selalu melalui prosedur bertingkat.

    Setiap vendor dapat memilih penggunaan kode saluran optik.

    Perangkat PDH yang diaplikasikan di Indonesia adalah mengikuti standar Eropa, yaitu

    order satu yang disebut sebagai Primary TDM (Low order) dengan bit rate 2 Mbps (E1),

    dan High Order (PDH) dengan bit rate : 8 Mps, 34 Mbps, dan 140 Mbps.

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    5/9

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    6/9

    Terdiri dari 24 timeslot untuk voice

    Kecepatan frame (frame rate): 1,544 Mbps

    2.4.Mekanisme Kerja Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH)

    Teknik multiplexing PDH didasari dengan proses multiplexing pada bit rate 2Mbps,

    8Mbps, 34Mbps, 140Mbps sehingga memerlukan banyak peralatan digital

    multiplexing berupa add/drop Multiplexing dan Cross Connection PDH.

    Pada gambar dibawah ini diperlihatkan tiga level multiplexing pada PDH, yaitu:

    a. 2Mbit/s ke 8Mbit/s

    b. 8Mbit/s ke 34Mbit/s

    c. 34Mbit/s ke 140Mbit/s

    Gambar 3. Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH)

    Jadi untuk membawa atau memodulasikan 2Mbit/s aliran data melewati saluran

    dengan bit rate 140 Mbit/s memerlukan multiplexing melalui tingkatan multiplexer yang

    lebih tinggi ( bit rate 8Mbit/s, 34Mbit/s) hingga mencapai ke bit rate 140 Mbit/s

    dan kemudian di kembalikan lagi seperti semula (demultiplexing) melalui tingkatan

    multiplexer yang lebih rendah dari 140 Mbit/s. Karena Plesiochronous tidak cukup

    sinkron (plesio: hampir), masing-masing multiplexer membutuhkan sedikit overhead di

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    7/9

    port yang berkecepatan lebih tinggi, untuk memenuhi sedikit perbedaan dalam tingkat

    aliran data dari port yang kecepatannya lebih rendah.

    Beberapa data dari port berkecepatan lebih rendah (yang berjalan terlalu cepat)dapat dimasukan dalam slot overhead tadi, dan ini dapat terjadi di semua tingkat

    multiplexing. Hal ini dikenal sebagai justification atau bit stuffing.

    Gambar 4. PDH Multiplexing Levels

    Gambar di atas menunjukkan bahwa ada dua hirarki yang jelas berbeda, satu untuk

    AS dan Jepang dan satu lagi untuk di belahan dunia lain(dalam hal ini Eropa &Australia). Yang perlu diperhatikan adalah bahwa perbedaan tingkatan multiplexing

    tidak berlaku kelipatan satu sama lain. Misalnya, CEPT2 mendukung 120 Panggilan

    tetapi membutuhkan lebih dari 4 kali bandwidth CEPT1 untuk mencapai jumlah

    panggilan tersebut.

    Ini karena PDH tidak persis sinkron dan setiap tingkat multiplexing

    memerlukan tambahan bandwidth untuk melakukan bit stuffing. Jadi PDH

    membutuhkan bit stuffing di semua tingkatan, untuk memenuhi perbedaan clock. Hal

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    8/9

    ini membuat sangat sulit untuk menemukan aliran data tertentu dengan bit rate

    2Mbit/s di kanal 140Mbit/s, kecuali anda sepenuhnya men demultiplexing aliran data

    140Mbit/s ke 2Mbit/s.

    2.5.Kekurangan PDH

    Ternyata bahwa PDH tidak begitu cocok untuk mendukung perkembangan

    teknik pengendalian dan pemrosesan sinyal untuk masa kini yang makin banyak

    dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. Dalam

    PDH, sebuah peralatan transmisi tertentu umumnya hanya menangani dengan baik

    satu fungsi tertentu saja dalam jaringan, sementara dalam SDH, ada integrasi dari

    berbagai tipe peralatan yang berbeda-beda yang mampu memberikan kebebasan baru

    dalam perancangan jaringan. Meskipun PDH merupakan terobosan dalam system

    transmisi digital, PDH mempunyai beberapa kekurangan, yaitu:

    1. Tidak ada standar internasional dalam format digital (terdapat ketidakcocokan pada

    tiga standar regional, yaitu Eropa, Amerika Utara, dan Jepang).

    2. Tidak ada standar untuk interface-interface optic.

    3. Struktur pemultipleksan asinkron yang kaku.

    4.

    Kemampuan manajemen yang terbatas.

  • 8/11/2019 Tugas Makalah KRGM Yanottama 13101141

    9/9

    REFERENSI

    1. Rinaldy, Abdul Wadud. Zaenuri, Ilham. Plesiochronous Digital Hierarchy dan

    Synchronous Digital Hierarchy. Departemen Elektro dan Komunikasi Fakultas

    Teknik. Telkom University. Bandung. 2013.

    2. Gilang, Tri. Asy, Syarif. Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH).