tugas makalah agama

18
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul "ISLAM SEBAGAI SUMBER MORAL & AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN " ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Fauzi selaku Dosen Agama Islam yang telah meluangkan waktu untuk membimbing kami dalam menyelesaikan karya tulis ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Upload: elsa-permata-sari

Post on 14-Aug-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah agama

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Agama

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang

berjudul "ISLAM SEBAGAI SUMBER MORAL & AKHLAK MULIA DALAM

KEHIDUPAN " ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan

Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Fauzi

selaku Dosen Agama Islam yang telah meluangkan waktu untuk membimbing kami dalam

menyelesaikan karya tulis ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Padang, Oktober 2011

Penulis

Page 2: Tugas Makalah Agama

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Islam adalah Agama yang hadir di muka bumi ini untuk menyampaikan ajaran-ajaran

tentang kemanusiaan dan keadilan bagi seluruh umat manusia. Ajaran-ajaran Islam perlu

dipahami melalui jalan yang praktis karena fungsi agama ini adalah untuk memberikan

solusi-solusi yang terbaik atas segala problema sosial yang ada dalam masyarakat. Makalah

ini juga membahas tentang etika sosial dalam Islam yang berhubungan dengan moral dan

kemanusiaan. Apalagi, tema tentang Etika dan Moral menjadi bahasan penting dalam wacana

pemikiran filsafat kontemporer. Namun, pembicaraan tentang etika kurang begitu

berkembang dalam Islam. Justru yang berkembang adalah kajian tentang moralitas melalui

sudut pandang fiqih Islam.

Moralitas yang menjadi obyek kajian etika Islam masih berbicara seputar etika secara

individual, yaitu bagaimana memperbaiki diri dan kepribadian dalam bertutur kata, bersikap,

dan berbuat. Sedang etika sosialnya masih kurang mendapat tempat yang luas dalam kajian

Islam. Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas

dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai liberatur

yang berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam,

sumber, dan ruang lingkup ajarannya serta cara untuk memahaminya.

Islam sebagai agama moral sudah kaya akan konsep-konsep, baik terkait dengan

ketuhanan maupun kemanusiaan, konsep relasi yang sehat secara vertikal dan horizontal,

seperti konsep tauhid, keadilan, persamaan, toleransi, sampai yang terkait dengan kebersihan.

Konsep-konsep ini diturunkan dan disyariatkan adalah sebagai ajaran moral demi terciptanya

relasi yang sakral vertikal antara manusia dengan Tuhannya dan relasi harmonis, dinamis,

dan konstruktif fungsional horizontal yang duniawi antara manusia dengan manusia, serta

dengan seluruh makhluk di muka bumi ini.

Page 3: Tugas Makalah Agama

Melihat fenomena sosial yang muncul dalam kehidupan sehari-hari kita Islam seolah

tidak mempunyai konsep-konsep yang indah ini. Lalu apakah konsep hanya sekedar konsep

yang hanya tertulis dalam kertas? Atau apakah pada dasarnya umat Islam sudah memahami

konsep tersebut, akan tetapi membiarkannya mengendap dalam alam pikirannya saja? Atau

kita sudah memahaminya dan melaksanakannya tapi hanya sekedar untuk menciptakan

keshalihan spiritual individu belaka dan tidak tertransfomasikan secara luas ke dalam

kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari?

Berangkat dari kenyataan di atas, melalui tulisan ini kami mengajak kita semua untuk

kembali memahami dengan seksama pesan-pesan inti agama, yaitu pesan moral, dan

kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun social.

Page 4: Tugas Makalah Agama

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Islam sebagai sumber moral

Ruang Lingkup Agama Islam.

Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar yang sama dengan kata salām yang

berarti “damai”. Kata ‘Muslim’ (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan

dengan kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah” atau lebih

lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.Islam adalah

agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Islam memiliki arti “penyerahan”,

atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Allah SWT).. Islam mengajarkan bahwa

Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para Nabi dan Rasul utusan-Nya, dan

meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul

terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah SWT.

A.Sumber Ajaran Islam.

Sumber ajaran Islam yang utama adalah Al-Qur’an dan Hadits. Umat Islam percaya

bahwa Al-Qur’an disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.

Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya

beliau 632 M. Walau Al-Qur’an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai

tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-

batu dan dedaunan. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini persis sama

dengan yang disampaikan kepada Muhammad SAW, kemudian disampaikan lagi kepada

pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al-Qur’an tersebut. Secara

umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur’an yang ada saat ini, pertama kali

dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar

antara 650 hingga 656 Masehi. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari

versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan

agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.Versi ini dikenal dengan

nama Mazhhab Utsmani.

Page 5: Tugas Makalah Agama

Muhammad SAW dipercayai sebagai nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana

mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang

muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad SAW tidak diposisikan sebagai seorang

pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang

diturunkan sebelumnya. Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad

SAW dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan

perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh

karena itu dalam Islam dikenal istilah Hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan,

ketetapan maupun persetujuan Muhammad SAW. Hadits secara harfiah berarti perkataan atau

percakapan. Dalam terminologi Islam perkataan dimaksud adalah perkataan dari Nabi

Muhammad SAW. Namun sering kali kata ini mengalami perluasan makna sehingga

disinonimkan dengan Sunnah sehingga berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan

maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum

dalam agama. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua

pada tingkatan sumber hukum dibawah Al-Qur’an.

B. Islam sebagai Agama Moral.

-Pengertian Moral

Istilah moral yang kita kenal berasal dari Bahasa Latin, yaitu “mores” yang berarti

adat kebiasaan. Dalam kehidupan sehari-hari moral lebih dikenal dengan arti susila. Moral

mengandung arti praktis, ia merupakan ide-ide universal tentang tindakan seseorang yang

baik dan wajar dalam masyarakat.

Islam adalah agama moral yang memiki fungsi sebagai “jalan kebenaran” untuk

memperbaiki kehidupan sosial umat manusia. Memahami Islam secara substantif akan

menjadi panduan universal dalam tindakan moral. Memahami Islam tidak hanya sebatas

ritual ibadah saja, tapi perlu juga dimaknai secara lebih luas, yaitu bagaimana usaha kita

menjadikan Islam sebagai panduan moral yang murni.

Islam hadir ke dalam sebuah masyarakat diatur melalui prinsip-prinsip moral yang

tidak hanya didasarkan oleh iman terhadap kekuasaan Tuhan saja, melainkan didasarkan pada

adat yang dihormati sehingga mampu membentuk nilai-nilai masyarakat dan struktur

moralnya. Islam sangat mempertegas nilai-nilai kebaikan moral, seperti kesabaran,

keramahtamahan, dan kejujuran, yang itu tidak saja ditujukan kepada keluarga terdekat, tapi

juga bagi seluruh umat manusia, baik bagi anak yatim, fakir, miskin, dan sebagainya.

Page 6: Tugas Makalah Agama

Pada zaman sekarang ini moral begitu merosot.Sebab utama merosotnya moral adalah

hilangnya keyakinan (iman) terhadap Tuhan, hari akhir dan balasan surga-neraka. Agama

yang telah di berikan Tuhan sebagai pembimbing di tinggalkan begitu saja, sehingga norma-

norma yang mengatur perilaku manusia dilupakan. Dosa telah dianggap ringan dan hal yang

biasa, Tuhan hanyalah cerita tahayul dan dianggap sebagai sosok yang di gunakan untuk

menakut-nakuti anak kecil belaka. Hingga timbullah pandangan bahwa takkan ada lagi

kehidupan sesudah mati, tak ada lagi balasan surga neraka,

"if religion without morality lacks a solid earth to walk on, morality without religion

lacks a wide heaven to breath in".(Jika agama tanpa moralitas, kekurangan tanah untuk

berjalan diatasnya, jika moralitas tanpa agama, kekurangan surga langit untuk bernafas).

C. Pesan Moral Islam.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al Ahzaab ayat 21,

Bismillahirrahmaanirrahiim

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia

banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzaab : 21).

Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda:”sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan

akhlaq”. Hadits ini secara tegas menyatakan bahwa Allah mengutus nabi Muhammad SAW

adalah untuk menegakkan akhlaq. Dari sini dapat ditarik sebuah pemahaman yang lebih luas

bahwa Allah mengutus para nabi dan rasul-Nya tidak lain adalah untuk menegakkan akhlaq

atau moral manusia. Untuk memperlancar tugas suci ini Allah memberikan tuntunan melalui

wahyu yang kemudian disebut dengan kitab suci. Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi

terakhir dituntun dan dibantu dengan Al-Quran sebagai panduan yang dalam konteks ini

adalah sebagai kitab pokok tuntunan moral, bukan karya ilmiah, bukan juga kitab hukum,

tidak juga kitab politik, pun juga bukan kitab ekonomi dan lain sebagainya.

Page 7: Tugas Makalah Agama

MEMBANGUN AKHLAK YANG MULIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Perilaku dan Tabiat Manusia, baik yang terpuji maupun tercela disebut akhlak. Dalam

bahasa Indonesia, akhlak sering disebut “moral” atau “etika”. Secara etimologi, akhlak

berasal dari bahasa Arab, akhlaq. Secara umum kedudukan akhlak adalah universal. Nilai-

nilai standar tentang akhlak sudah dihujamkan oleh Allah SWT ke dalam jiwa manusia sejak

mereka lahir : “Maka Dia ilhamkan dalam jiwa itu kecenderungan untuk berbuat buruk

(hawa nafsu) dan kecenderungan untuk berbuat takwa” (QS asy-Syams [91] : 8).

Di sudut manapun di dunia ini, baik mereka yang mengenal Islam ataupun yang buta

sama sekali, mereka semua akan memandang perbuatan dusta, ingkar-janji, fitnah dan

berbagai keburukan perilaku yang lain sebagai perbuatan yang hina, culas dan salah. Jiwa

manusia standar mengakui ini.

Datangnya Islam, adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sesuai dengan

sabda Rasulullah: األخالق مكارم التمم بعثت Bahwasanya) انما aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak).

Akhlak dalam ajaran Islam tidak dapat disamakan dengan etika, jika etika dibatasi

pada sopan santun antara sesama manusia, serta hanya berkaitan dengan tingkah laku

lahiriyah, dan semata didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan. Lebih dari

itu akhlak adalah ibadah yang mesti didasarkan atas semangat penghambaan kepada Allah

Ta’ala. Seorang Muslim menjadikan akhlaknya sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah.

Dia mengerjakan itu semua bukan didasarkan atas motivasi ingin mencari pamrih, pujian,

atau kebanggaan. Akhlak adalah rangkaian amal kebajikan yang diharapkan akan mencukupi

untuk menjadi bekal pulang ke negeri akhirat nanti.

Puncak derajat kemanusian seseorang dinilai dari kualitas akhlaknya. Bahkan kualitas

keimanan pun juga diukur dari akhlak. Seluas apapun kadar kelimuan seseorang tetang Islam,

sehebat apapun dirinya ketika melakukan ibadah, atau sekencang apapun pengakuannya

tetang kuatnya keimanan yang dia miliki, semua itu tidak memberi jaminan. Tetap saja, alat

ukur yang paling akurat untuk menilai kemuliaan seseorang adalah kualitas akhlaknya.

Page 8: Tugas Makalah Agama

Ada beberapa sasaran akhlak dalam Islam :

Akhlak terhadap Allah :

Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan

melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji. Bertasbih kepada-Nya. Memuji kepada-

Nya. Bertawakal kepada Allah. Bersyukur kepada Allah. Bersabar atas segala Ujian dan

cobaan yang diberikan Allah.

Akhlak terhadap sesama manusia :

Pilar-pilar yang merupakan kunci kemuliaan akhlak :

-          Jujur terpercaya : Kejujuran merupakan fondasi terpenting dalam bangunan

akhlak. Tanpa kejujuran akan hilang kepercayaan. Selembut apapun sikap seseorang,

seramah apapun tutur katanya, bahkan seproduktif apapun kegemarannya menolong

orang lain, tetap saja semua itu tidak banyak membantu jika tidak jujur. Orang lemah

lembut tapi tidak jujur akan diprasangkai punya maksud buruk di balik keramahannya

itu.

Adapun cara untuk bisa jujur terpercaya hal-hal yang mesti dilakukan adalah:

Jujur perkataan : Pastikanlah bahwa setiap perkataan yang keluar dari lisan kita

terlebih dulu telah melalui proses pertimbangan yang matang. Jangan sampai kita

tergelincir dengan mengatakan sesuatu berupa kebohongan, sengaja atau tidak. Ketika

sekali saja berbohong, maka kebohongan itu akan terus menghatui dan memenjarakan

dirinya. Dia akan ketakutan jika sewaktu-waktu kebohongannya akan terbongkar. Dia

akan terus menutupi kebohongannya dengan berbohong kembali agar kehormatannya

selamat.

Menepati Janji : Janji itu sejenis sumpah, dan sumpah itu adalah hutang yang akan

terbawa sampai mati. Siapapun yang berjanji, maka janji itu benar-benar harus

diperjuangkan mati-matian untuk ditepati. Kita harus rela berkorban demi janji ini

Page 9: Tugas Makalah Agama

ditepati. Karena kesanggupan menepati janji adalah bukti kemuliaan akhlak

seseorang.

Melaksanakan amanah : “Hai orang-orang beriman, janganlah kalian

mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad saw) dan janganlah kalian mengingkari

amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu sedang kalian mengetahui.” (QS al-

Anfal [8]: 27). Bertanggung jawablah bila melakukan kesalahan. Seberat apapun

hukuman dunia yang harus dipikul karena kesalahan itu, masihlah lebih ringan

dibandingkan hukuman berupa siksa Allah yang perihnya tiada terlukiskan oleh

gambaran apapun. Bertanggung jawablah selaku orang mu’min. bertanggung

jawablah selama di perjalanan. Jangan menyerobot, tak mau antri, dan selalu berbuat

bising di jalan. Dll.

-          Ramah dan lemah lembut : keramahan merupakan perpaduan dari amal-amal hati,

niat yang tulus, serta kegigihan untuk selalu bersikap baik. Keramahan merupakan

tahap awal kemuliaan akhlak. Alasannya adalah :

1.      Keramahan adalah tanda kerendahan hati, ketawadhuan. Orang yang sombong

cenderung untuk bersikap kasar, berhati keras, ketus, angkuh, dalam gerak-gerik

maupun ucapannya.

2.      Keramahan merupakan tanda kesabaran dan kesanggupan mengendalikan diri

dalam berinteraksi dengan aneka macam perilaku orang lain.

3.      Keramahan yang tulus merupakan indikasi melimpahnya rasa kasih sayang dan

kegemaran hati untuk menghormati orang lain. Di sana tumbuh rasa persaudaraan

yang menjadi dasar sikap mulia dan kebahagiaan. Keramahan sulit sekali

dilakukan oleh orang yang hatinya penuh dengan permusuhan.

Bila kita ingin memiliki keramahan, komponen-komponen di bawah ini insya Allah

bisa kita jadikan bahan evaluasi diri sekaligus sebagai program pelatihan mandiri

untuk menjadi pribadi yang ramah :

a.       Wajah yang cerah dan jernih

b.      Tutur kata yang lembut

Page 10: Tugas Makalah Agama

c.       Sikap yang sopan dan penuh etika

d.      Berjiwa lapang-dada dalam menyikapi orang lain

Agar kita berlapang dada, ada beberapa persiapan-persiapan yang harus

kita lakukan:

1.      Persiapkanlah mental kita bahwa kita harus siap menghadapi orang

yang kurang menyenangkan, orang yang kurang menghargai atau

bahkan orang yang hendak meremehkan kita.

2.      Belajarlah untuk memaklumi dan memahami bahwa latar belakang

seseorang amat beragam, sering berbeda-beda.

3.      Berbaik sangkalah kepada siapapun karena Allah. Jangan biasakan

mengawali sesuatu dengan prasangka buruk, karena itu akan sangat

mempengaruhi cara berpikir, cara bersikap dan bertutur kata.

4.      Mengalahlah. Mengalahlah jika sekiranya akan menjadi kebaikan

bagi semua.

5.      Maafkanlah, dan janganlah mata ini terpejam sebelum berikrar untuk

memaafkan orang lain.

      Akhlak terhadap lingkungan. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala

sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan,

maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan

Islam terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.

Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya

dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman,

pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan

penciptaannya.

Page 11: Tugas Makalah Agama

BAB 3

KESIMPULAN

Islam adalah Agama yang hadir di muka bumi ini untuk menyampaikan ajaran-

ajaran tentang kemanusiaan dan keadilan bagi seluruh umat manusia. Ajaran-

ajaran Islam perlu dipahami melalui jalan yang praktis karena fungsi agama ini

adalah untuk memberikan solusi-solusi yang terbaik atas segala problema sosial

yang ada dalam masyarakat.

Al-Qur’an dan Hadits (sunnah) adalah sumber hukum Agama Islam yang utama.

Islam juga adalah agama moral yang memiki fungsi sebagai “jalan kebenaran”

untuk memperbaiki kehidupan sosial umat manusia.

Memahami Islam tidak hanya sebatas ritual ibadah saja, tapi perlu juga dimaknai

secara lebih luas, yaitu bagaimana usaha kita menjadikan Islam sebagai panduan

moral yang murni. Dalam Islam kita diajarkan untuk berbuat kebajikan kepada

sesama umat manusia. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam surat An Nahl

ayat 90 ;rtinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran. (QS. An Nahl. Ayat 90).

Page 12: Tugas Makalah Agama

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud, 1428 H, Alqur’an dan Terjemahnya, Madinah Al

Munawarah: Mujamma’ Al Malik Fahd Li Tiba’at Al Mush-haf Asy Syarif.

Prof. DR. H. Abuddin Nata, M.A., 2008, Ed. Revisi-12, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT.

RajaGrafindoPersada.

Drs. Surajiyo, M.A., 2008, Cet. ke-III, Ilmu Filsafat. Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Prof. DR. H. Abuddin Nata, M.A., 2008, Ed. 1-7, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Page 13: Tugas Makalah Agama