tugas makalah

15
MAKALAH MANAJEMEN PENGARUH MOTIVASI DALAM KINERJA DAN PERAN MANAJER DALAM KONFLIK ORGANISASI Disusun Oleh : 1. Naptali Noverita (B. 131.13.0506) 2. Ibnu Tri Suyoko (B. 131.13.0511) FAKULTAS EKONOMI S1 MANAJEMEN KELAS KARYAWAN

Upload: tegaru-baguso-prasetyo

Post on 19-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengertian tentang pengaruh motivasi pimpinan terhadap semngat kerja para pekerja

TRANSCRIPT

Page 1: tugas makalah

MAKALAH MANAJEMEN

PENGARUH MOTIVASI DALAM KINERJA

DAN

PERAN MANAJER DALAM KONFLIK ORGANISASI

Disusun Oleh :

1. Naptali Noverita (B. 131.13.0506)

2. Ibnu Tri Suyoko (B. 131.13.0511)

FAKULTAS EKONOMI S1 MANAJEMEN

KELAS KARYAWAN

UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN AJARAN 2013 – 2014

Page 2: tugas makalah

LATAR BELAKANG

Di sebuah perusahaan bergerak dibidang restoran atau rumah makan memiliki jumlah

karyawan 60 orang yang terdiri dari bagian keuangan 2 orang, 1 manajemen, supervisor 4 orang

diantaranya supervisor operational, supervisor general operational, supervisor l pemesanan dan

lapangan, bagian dapur atau kitchen 10 orang, bagian helper kitchen 3 orang, diswasher 4 orang,

pantry 3 orang, bagian pembelanjaan atau purchesing 1 orang, bagian gudang 4 orang, sisa nya

bagian service. Dalam proses kerja setiap barang pembelanjaan dari suplier di cek oleh bagian

gudang kemudian setiap bahan yang diperlukan kitchen akan diolah menjadi bahan jadi

kemudian di serahkan ke bagian service sebagai barang yang siap untuk di jual. Namun akhir –

akhir ini omset penjualan menjadi menurun ditambah dengan meningkatnya pembelanjaan

barang yang tidak terkontrol.

PERMASALAHAN

1. Bagaimana motivasi mempengaruhi kinerja ?

2. Apa yang harus dilakukan manajer dalam menghadapi situasi kerja tersebut ?

Page 3: tugas makalah

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 PENGARUH MOTIVASI DALAM KINERJA

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku

manusia. Motivasi sebagai subyek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi

manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang –

orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang

diinginkan organisasi karena motivasi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.

Motivasi bukan hanya satu – satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang.

Dua faktor lainnya yang terlibat adalah kemampuan individu dan pemahaman tentang

perilaku yang diperlakukan untuk mencapai prestasi yang tertinggi atau disebut persepsi

peranan. Motivasi bisa muncul dari dalam diri seseorang maupun dari luar seseorang misal

teman, keluarga, dll. Menurut teori maslow seseorang akan termotivasi apabila dia berada di

tingkat kebutuhan yang tertinggi yaitu kebutuhan akan perwujudan diri namun jika seseorang

berada ditingkat kebutuhan yang paling rendah yaitu kebutuhan fisiologis biasanya akan

terlihat dari totalitas dia bekerja maupun hanya mengerjakan tugas kerjanya dengan ala

kadarnya saja. Kebutuhan – kebutuhan tersebut didefinisikan oleh maslow sebagai berikut :

a. Fisiologis yaitu Kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, dan bebas dari rasa sakit.

b. Keselamatan dan keamanan (safety and security) yaitu kebutuhan akan kebebasan dari

ancaman, yakni aman dari ancaman kejadian atau lingkungan.

c. Rasa memiliki (belongingness), sosial, dan cinta yaitu kebutuhan akan teman, afiliasi,

interaksi, dan cinta.

d. Harga diri (esteems) yaitu kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan dari orang

lain.

e. Perwujudan diri (self actualization) yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan

memaksimumkan penggunaan kemampuan, keahlian, dan potensi.

Teori maslow mengasumsikan bahwa orang berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih pokok

(fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan

Page 4: tugas makalah

diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih

tinggi seperti perwujudan diri mulai mengendalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam

pemikiran Maslow ialah bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi mereda daya motivasinya.

Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima upah yang cukup untuk pekerjaannya dari

organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya motivasi lagi.

TINJAUAN PUSTAKA

Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan reality

artinya pegawai yang memiiki kemampuan di atas rata-rata dengan pendidikan, pengetahuan,

yang memadai dan memiliki sifat-sifat tersebut di atas untuk menjalankan pekerjaan yang

terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka ia akan lebih mudah menjalankan

sesuatu usaha hingga berhasil untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Oleh karena itu,

pegawai ditempatkan pada pekerjaan sesuai dengan keahlianyya (the right man in th right place,

the right man on the right job).

Keterampilan dan keahlian sumber daya manusia juga penting bagi organisasi dan

masyarakat yang tidak boleh diabaikan (Siagian (2008:109). Organisasional semakin kompleks

dewasa ini, semakin beraneka ragam keahlian dan keterampilan yang diperlukan di pasaran

kerja, tersedia tidaknya orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu itu bukanlah

hal yang konstan. Dalam hal demikian artinya bisa saja terjadi bahwa pada suatu ketika tertentu

terjadi kelangkaan orang yang memiliki keahlian atau keterampilan tertentu maka sikap dan

tindakan para pencari tenaga kerja baru pasti dibandingkan dengan jika tidak menghadapi

suasana kelangkaan. Perbedaan sikap dan tindakan itu ditentukan oleh urgen tidaknya organisasi

mempekerjakan tenaga kerja yang pengetahuan dan keterampilannya sulit dicari itu.

Dengan demikian organisasi harus merubah kebijaksanaan, seperti kebijaksanaan

promosi dari dalam tentang tingkat gaji yang akan diberikan agar memperoleh tenga kerja yang

dapat menguasai banyak bidang keahlian dan keterampilan sehingga di sisi lain organisasi akan

beruntung karena memiliki pegawai-pegawai yang menguasai pengetahuan dan keterampilan.

Dari batasan yang telah dikemukakan apabila seseorang termotivasi, ia akan mencoba kuat dan

Page 5: tugas makalah

semangat untuk mendapatkan kebutuhan yang diinginkan dengan penuh komitmen sampai

tercapainya tujuan yang dimaksud.

Suatu kebutuhan yang tak terpuaskan akan menciptakan ketegangan yang merangsang

dorongan-dorongan di dalam diri individu ini. Untuk meringankan ketegangan ini perlu disadari

bahwa pimpinan organisasi harus selalu berusaha untuk memberikan kesempatan pada

bawahannya untuk memuaskan berbagai tingkat kebutuhan ini yang sering dipuaskan secara

simultan. Anggota hendaknya berupaya mendapat inspirasi sehingga merasakan adanya harapan

dan kebutuhannya dalam organisasi tempat ia bekerja. Motivasi seorang individu akan timbul

karena pengaruh pimpinan yang efektif; jadi efektivitas kepemimpinan akan tampak bagaimana

dapat memotivasi anggotanya secara efektif.

David Mc Cleeland dalam Veithzal (2008:459) dalam teori motivasinya mengatakan

bahwa produktifitas seseorang dapat ditentukan oleh “virus mental” yang ada pada dirinya. Virus

mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mampu mencapai prestasinya

secara maksimal. Virus mental yang dimaksud terdiri dari 3 (tiga) golongan kebutuhan, yaitu:

need of achievement (kebutuhan untuk keberhasilan), need of affiliation (kebutuhan untuk

memperluas keberhasilan), dan need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu).

Motivasi yang kuat sebagai suatu dorongan dalam diri pegawai untuk mengerjakan suatu

tugas dengan sebaik-baiknya guna mencapai tujuan kepuasan pegawai. Bila seorang termotivasi,

pegawai akan mencoba kuat karena motivasi merupakan timbulnya perilaku yang mengarah pada

tujuan tertentu dengan penuh komitmen sampai tercapainya tujuan dimaksud. Cara yang paling

efektif untuk meningkatkan motivasi terhadap pegawai dengan cara bahwa kepemimpinan dan

motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu dengan pemberian rewards

kepada pegawai. Pemberian rewards harus yang membuat pegawai merasa termotivasi sehingga

dapat meningkatkan kinerjanya. Karena kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan

kemampuan.

Page 6: tugas makalah

Oleh sebab itu cukup beralasan apabila dikatakan bahwa kemampuan dan motivasi kerja

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya menentukan hasil kerja seseorang dan pada

akhirnya akan berpengaruh terhadap pencapaian tingkat organisasi secara keseluruhan. Setelah

jelas hubungan antara kemampuan, motivasi dan kinerja pegawai, maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja pegawai adalah hasil yang dicapai dari kemampuan dan motivasi yang dimiliki

oleh pegawai. Dengan demikian kemampuan dan motivasi kerja memiliki pengaruh positif

terhadap terhadap kinerja pegawai.

2.2 PERAN MANAJER DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI KERJA UNTUK

MENINGKATKAN KINERJA

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya. Kepuasan kerja

(job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak dimana para

karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko,2001). Karyawan yang mendapatkan

kepuasaan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, karyawan yang tidak

memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologi yang akan

menyebabkan frustasi.

Karyawan seperti ini akan sering melamun, semangat kerja yang rendah, cepat bosan dan

lelah, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya

dengan pekerjaan yang harus dilakukan (Hasibuan,2007). Kepuasan yang tinggi akan

mengarahkan pada tingkat turn over dan absensi yang rendah karena individu yang puas

terdorong untuk bekerja lebih baik karena kebutuhan pentingnya terpuaskan. Ketika seorang

karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja maka seorang karyawan akan berupaya

semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaannya, yang akhirnya akan menghasilkan kualitas

pelayanan yang tinggi dan pencapaian tujuan perusahaan.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kerja yang menantang, ganjaran

yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, kesesuaian pribadi

dengan pekerjaan (Robbins,2006). Berdasarkan pendapat diatas, peningkatan kepuasan kerja

pada suatu organisasi dapat dicapai dengan motivasi. Dalam teori motivasi Two Factor dari

Frederick Herzberg mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan

dalam bekerja yaitu faktor dissatisfiers (gaji, kebijakan perusahaan, status, relasi antar personal)

dan faktor satisfiers (prestasi, penghargaan, promosi, lingkungan kerja, pekerjaan itu sendiri).

Page 7: tugas makalah

Herszberg juga menyatakan kepuasan kerja karyawan yang tergolong pimpinan dan staff

berbeda. Karyawan staff yang memperoleh penghasilan rendah cenderung lebih mudah

terpuaskan dengan hal-hal yang bersifat hygiene seperti insentif, dan kondisi kerja yang nyaman,

sedangkan karyawan yang tergolong pimpinan cenderung akan terpuaskan dengan hal-hal yang

bersifat motivator yang langsung berhubungan dengan pekerjaan seperti membina hubungan

yang baik dengan rekan kerja, lebih mengutamakan penghargaan dan aktualisasi diri.

Motivasi yang menjadi dasar utama bagi seseorang memasuki suatu organisasi adalah

dalam rangka usaha orang yang bersangkutan memuaskan berbagai kebutuhannya. Oleh karena

itu kunci keberhasilan seorang manajer/pimpinan dalam menggerakkan bawahannya terletak

pada kemampuannya memahami teori motivasi sehingga menjadi daya pendorong yang efektif

dalam upaya peningkatan kepuasan kerja dalam suatu perusahaan.

Motivasi adalah kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan

dan memenuhi kebutuhannya, Handoko (2001) mendefinisikan motivasi sebagai keadaan dalam

pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan

tertentu guna mencapai tujuan organisasi, sementara Hasibuan (2007), mengartikan motivasi

adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka

mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai

kepuasan.

Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang meneliti tentang motivasi antara lain

penelitian yang dilakukan Bodur (2002) yang menemukan bahwa tingkat kepuasan seluruh staff

pusat kesehatan masyarakat di Turki tergolong rendah disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak

nyaman, kecilnya peluang mengembangkan karir dan gaji yang terlalu rendah. Matthews (2006)

menemukan bahwa tingkat kepuasan dipengaruhi oleh motivasi (lingkungan kerja fisik/tempat

kerja yang baik, system penggajian yang adil, pengharapan, peluang pengembangan karir,

pekerjaan yang pantas). Sedangkan Borzaga (2006) menenukan bahwa faktor intrinsik dan sikap

terhadap hubungan kerja yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan beberapa pengertian motivasi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

motivasi adalah sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri karyawan yang

berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara prilaku seseorang berkaitan

dengan lingkungan kerja. Jadi motivasi adalah dorongan dari dalam diri karyawan untuk

Page 8: tugas makalah

memenuhi kebutuhan yang stimulasi berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa

puas.

Dalam meningkatkan motivasi kerja para karyawan tidak dapat dilakukan dengan hal

yang sama karena masing-masing karyawan memiliki motivasi sendiri, mereka memiliki

kesukaan dan ketidak sukaan sendiri terhadap apa yang mereka kerjakan. Di sini para manajer

harus lebih jeli lagi terhadap motivasi dari masing-masing karyawan dengan demikian para

manajer harus lebih cermat dalam mengidentifikasi motivasi para karyawannya. Para manajer

harus bisa memanfaatkan motivasi para karyawan agar motivasi para karyawan sejalan dengan

visi misi dari perusahaan dan tujuan dari karyawannya itu sendiri. Terdapat 4 hal yang perlu

diperhatikan oleh para manajer untuk meningkatkan motivasi para karyawannya diantaranya

yaitu kepuasan, penghargaan, pengakuan dan kompensasi. Berikut beberapa tips untuk

meningkatkan motivasi para karyawan yang bisa dilakukan oleh para manajer.

1.         Membangun Kepuasaan Karyawan untuk Meningkatkan Motivasi Kerja

Membangun suasana yang menyenangkan bagi karyawan akan menimbulkan tingkat kepuasan

bagi para karyawan. Dengan tempat yang nyaman para karyawan bisa memaksimalkan

kemampuan mereka. Di sini para manajer harus bisa memotivasi para karyawannya agar bisa

menunjukkan kemampuan para karyawa serta agar karyawan berkomitmen serta meningkatkan

keterampilan mereka. Kepuasan karyawan bisa dipenuhi dengan menciptakan lingkungan kerja

yang menyenangkan dan fokus terhadap motivasi para karyawan, karena pada dasarnya tingkat

kepuasaan akan berkaitan dengan motivasi kerja para karyawan.

2.         Memberikan Penghargaan Terhadap Karyawan Berpestrasi

Apresiasi terhadap prestasi yang telah dihasilkan oleh para karyawan akan meningkatkan

motivasi bagi para karyawan baik itu karyawan yang mendapatkan penghargaannya itu sendiri

maupun karyawan lainpun akan melakukan yang terbaik untuk memajukan perusahaan.

3.         Meberikan Pengakuan Terhadap Karyawan

Pengakuan terhadap karya dan prestasi karyawan merupakan hal penting yang perlu diakukan

oleh manajer. Hal ini dapat memberikan motivasi lebih bagi para karyawan. Tak jarang para

Page 9: tugas makalah

karyawan yang bekerja untuk sebuah pengakuan, mereka akan merasa bangga dan motivasi kerja

mereka meningkat ketika nama mereka terpampang sebagai karyawan terbaik tahun ini.

4.         Memberikan Kompensasi bagi Karyawan

Kompensasi merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan motivasi kerja karyawan,

dengan memberikan kompensasi berupa kenaikan gaji atau pemberian fasilitas baru bagi

karyawan yang berprestasi akan meningkatkan motivasi kerja baik karyawan yang berprestasi

tadi maupun karyawan lain yang termotivasi untuk mendapatkan kompensasi.

Page 10: tugas makalah
Page 11: tugas makalah