tugas lingkungan hidup

Upload: menggandakan

Post on 08-Jul-2015

339 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS LINGKUNGAN HIDUP -

KIMIA LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENCEMAR AN

TANAHOleh: Kelompok 2 X AKSELERASI Galuh Gita Prameshwari (08) Hafizh Dicky Hermawan (09) Januar Bintang Ramadhan (10)

Luthfia Ayu Sarasvati (11) Monica Rosellini (12)

Muhammad Ivani Syamsiar (13) Nabilah Zuhairah (14)

KIMIA LINGKUNGAN Definisi Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari pengaruh dari bahan kimia terhadap lingkungan.

Fungsi Kimia lingkungan mempelajari masalah lingkungan hidup yang berkaitan dengan reaksi kimia. Kimia juga mempelajari penerapan pengetahuan kimia untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan hidup. Manusia memanfaatkan berbagai sumber yang ada di lingkungan untuk hidup, kita mengambil makanan dari apa yang tumbuh dan hidup di darat dan air, kita menghirup oKsigen dari udara, kita menggunakan batu bara, minyak dan bahan alam lainnya untuk menghasilkan energi ataupun untuk menjalankan pabrik-pabrik yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Dalam hal ini akan dibahas masalah lingkungan dari berbagi segi, yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah dan beberapa masalah lain yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

Ruang lingkup Kimia lingkungan mempelajari zat-zat kimia yang penggunaannya dapat menguntungkan dibidang kemajuan teknologi, hasil-hasil sampingannya merugikan, serta cara pencegahannya.

TANAHBanyak para ahli yang mendefinisikan tanah diantaranya M.Isa Darmawijaya, menurutnya, tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan Planet Bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang mempengaruhi bahan induk dan dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Faktor faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah ada 5 yaitu :1. Iklim suhu dan curah hujan yang paling penting dalam proses

pembentukan tanah, 2. Kegiatan organisme di dalam tanah, 3. Bahan Induk yang didapat dari batuan yang mengalami pelapukan, 4. Topografi perbedaan tinggi rendahnya suatu wilayah termasuk di dalamnya kecuraman dan bentuk lereng, 5. Lamanya proses pembentukan tanah. Kesuburan sumber daya tanah perlu dijaga, sebab sumber daya tanah merupakan salah satu faktor agar tumbuhan dapat tumbuh subur dan menghasilkan panen yang baik. Cara menjaga tanah yaitu dengan pengawetan tanah. Pengawetan Tanah menjaga agar tanah tetap subur. Pengawetan tanah dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain dengan mengembalikan kesuburan tanah dan menghindari terjadinya Erosi.

DEFINISI TANAH SUBURTanah yang subur , yaitu tanah yang cukup mengandung air dan unsur unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan. Tanah yang tidak tercemar adalah tanah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda. Jadi, ciri-ciri tanah subur antara lain:1. Mengandung banyak nutrisi berupa senyawa-senyawa nitrogen.

Nutrisi ini dihasilkan oleh aktivitas bakteri penyubur tanah yang mampu menangkap N2 dari atmosfer dan melakukan fiksasi untuk menghasilkan senyawa-senyawa dalam nitrogen.2. Bagian-bagian tanah dengan proporsi, air dan udara yang menempati

porsi 25% dan 25%. Porsi untuk mineral yang mencapai sektar 45 % dan bahan organik dengan porsi 5 %. Komposisi ini merupakan porsi ideal bagi tanah terutama untuk keperluan budidaya pertanian.

3. Trayek pH minimal 6, maksimal 8

4. Tidak berbau busuk 5. Tidak kering 6. Tidak Mengandung logam berat 7. Tidak mengandung sampah anorganik

PENCEMARAN TANAHadalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercatat, kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburannya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

CIRI-CIRI TANAH TERCEMAR1. Tanah tidak subur 2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa) 3. Berbau busuk 4. Kering 5. Mengandung logam berat 6. Mengandung sampah anorganik/bahan sintetik yang tidak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme seperti plastik 7. Adanya buangan kimia yang merusak tanah

PENCEMAR TANAHA.1.

Limbah domestik

dapat berasal dari daerah pemukiman

penduduk Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb. 2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

B.

Limbah industri

dapat berasal dari daerah: perdagang-

an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. 1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll. 2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.

C.

Limbah pertanianmenyuburkan

berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk misalnya pupuk urea Pestisida

tanah/tanaman,

pemberantas hama tanaman misalnya DDT.

D.

Gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

E.

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.

F. G.

Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor. Limbah reaktor atom/PLTN.

UJI KUALITAS TANAHPada angka yang di tunjukkan oleh pH, jika angka lebih kecil dari 7 (1-7) maka tanah tersebut bersifat masam, dan bila angka lebih besar dari 7 (714) maka tanah tersebut bersifat basa. Sedangkan untuk tanah normal, angka yang dilambangkan oleh pH adalah 7. Cara menentukan keasaman tanah Untuk menetukan tingkat kemasaman tanah, maka alat yang bisa digunakan di antaranya adalah kertas lakmus dan Soil Tester/pH tester. Adapun cara menggunakan alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:a) Kertas lakmus

Untuk kertas lakmus ini, tahap pemakainnya adalah sebagai berikut: 1. Ambil tanah sample yang akan di ukur derajat kemasamannya 2. Larutkan tanah tersebut ke dalam aquadest (dalam wadah) 3. Biarkan tanah terendam sampai airnya bening kembali 4. Setelah airnya bening, pindahkah air yang bening ke wadah yang lain. 5. Ambil sedikit kertas lakmus dan celupkan ke dalam air tersebut Setelah beberapa saat, lihat perubahan warna pada kertas lakmus tersebut dan cocokkan dengan warna skala pada pembungkus kertas lakmus yang biasanya dilengkapi angka masing-masing pH. b) Soil tester atau pH tester Untuk alat ini pemakaiannya cukup mudah, yaitu tinggal menancapkan alat yang mirip pasak ini kedalam tanah sesuai batas yang di anjurkan, kemudian tinggal melihat angka-angka jarum skala yang ada pada bagian atas alat tersebut.

Pada umumnya, pH tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman agar optimal adalah pH tanah netral yaitu 6,5-7,0 karena pada kondisi pH netral unsur hara dapat tersedia secara optimal dan mikroorganisme dapat berkambang dengan maksimal (Foth, 1995).

PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH A. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum kesuburan tanah dan pemupukkan acara I adalah sebagai berikut: a. aneka macam pupuk,b. tabung reaksi,

f. aquades, g. sendok, h. kertas label,i. pH stick,

c. beker gelas, d. cawan Petridis, e. kertas buram,

j. timbangan elektrik.

Pada acara II bahan dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut: a. timbangan analitik, b. pupuk ZK ( 20% N), c. pupuk SP-36 (36% P2O5) d. KCL (50% K2O), Sedangkan pada acara III bahan dan alat yang digunakan adalah sampel tanah dan pH meter. B. Cara Kerja Acara I 1. Kelarutan Masing-masing pupuk diambil satu sendok, larutan pada beker gelas yang berisi air yang sama (50 ml), diamkan 1 jam tanpa di aduk atau dikocok sama sekali. Amati dan catat kecepatan melarutnya (lambat, agak cepat, cepat dan sangat cepat) 2. pH Ambil contoh pupuk padat dan masukkan kedalam tabung reaksi kurang lebih 1 cm, tambahkan aquades sehingga tingginya menjadi kurang lebih 3 cm. tutup tabung reaksi dengan plastik, dan kocoklah hingga larut semua. Diamkan selama 1 jam dan ukurlah pH larutan (bagian yang bening) dengan pH stick. e. abu dapur, f. plastic, g. sendok.

3. Higroskopisitas Ambil contoh bahan pupuk padat, letakkan di atas sehelai kertas buram yang di landasi dengan petridis. Leakkan ditempat terbuka (temperatur kamar) selama 1 minggu. Amati dan catat perubahan yang terjadi (kecepatan melarut dari pupuk tersebut) dan tentukan higrokopisitasnya (higroskopis, agak higrokopis dan tidak higroskopis). Acara II Timbang masing-masing pupuk sesuai dengan perbandingan yang diinginkan. Contoh: akan dibuat pupuk campur 8 : 12 : 6 ZA yang ditimbang = 8/20 x 100 g = 40 g SP-20 yang ditimbang = 12/20 x 100g = 60 g KCl yang ditimbang = 6/50 x 100 g = 12 g Jumlah = 112 g Acara III Campur tanah ultisol 4 gr dengan dengan larutan buffer smp dengan aquades 10 ml, kocok hitung pH -nya dengan pH meter. Diamkan 5 menit ukur lagi pH nya Tugas Tanah mineral masam seluas 3 hektar kedalaman 25 cm mengandung ALdd= 2,0 me/100g. Berat jenis tanah = 1,20 g/cm3. Bila kebutuhan kapur ditetapkan 2 AL-dd, Berapakah kapur murni Cao yang diperlukan? (BA, CA=40; O=16)