tugas kimia minyak bumi
DESCRIPTION
tugas kimia bab minyak bumiTRANSCRIPT
1
1. Rangkuman Minyak Bumi
Minyak bumi/minyak mentah (kadang-kadang disebut “Emas Hitam”) saat keluar dari
tanah, adalah campuran kompleks hidrokarbon dengan berbagai bobot molekul.
Minyak bumi (petroleum) terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme dan
merupakan campuran berbagai senyawa karbon, terutama hidrokarbon baik alifatik
(mempunyai rantai berbentuk lurus) maupun aromatik (mempunyai rantai yang
tertutup), dan didalamnya terdapat pula belerang dan nitrogen. Berikut rinciannya:
1. Alkana
Senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan
isooktana (2,2,4-trimetil pentana)
2. Hidrokarbon aromatisDiantaranya adalah etil benzene
3. Sikloalkana Antara lain siklopentana dan etil sikloheksana
4. Belerang (0,01-0,7%)
5. Nitrogen (0,01-0,9%)
6. Oksigen (0,06-0,4%)
7. Karbon dioksida [CO2]
8. Hidrogen sulfida [H2S]
Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1
sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C
yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan
melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-
kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip. Proses pemisahan ini disebut refining
(kilang).
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan
titik didihnya.
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang
meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
2
Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:
Komposisi fraksi minyak bumi yang dihasilkan:
No. Fraksi Minyak Bumi Jumlah
atom C
Rentang t.d.
(C) Kegunaan
1 Gas Alam
a. Metana & Etana
b. Propana & Butana
c. Olefin
C1 – C2
C3 – C4
C2 – C4
Gas
Gas
Gas
Bahan bakar (LNG)
Bahan bakar (LPG)
Plastik, alkohol
3
2 Gasolin
a. Petroleum eter
b. Bensin
c. Nafta
C5 – C6
C7 – C8
C9 – C11
30 – 60
70 – 150
150 – 175
Pelarut
Bahan bakar motor
Pelarut
3 Kerosin (Minyak Tanah) C12 – C16 175 – 300
Bahan bakar, pelarut
4 Solar C16 – C18
300 – 380
Bahan bakar diesel
5 Pelumas C19 – C20 >380 Pelumas
6 Parafin >30 >400 Lilin, cat, aspal
7 Kokas >30 Tidak bisa
menguap
Metalurgi, elektroda
karbon
Diagram fraksinasi minyak bumi:
Ukuran pemerataan pembakaran bensin agar tidak terjadi ketukan digunakan istilah
bilangan oktan.
4
Bilangan oktan adalah bilangan perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap
nilai ketukan dari campuran hidrokarbon standar yaitu n-heptana dan 2,2,4-
trimetilpentana (isooktana)
2. Industri Petrokimia
Pada industri tersebut dihasilkan barang-barang yang kita gunakan sehari-hari diantaranya:
1. Di bidang pangan
asam asetana (asam cuka) dan ester.
2. Di bidang sandang
untuk menbuat pakaian dan benang
3. Dibidang papan
aspi digunakan untuk pengeras jalan, materi atap bangunan dan pengedap
suara pada lantai
4. Dibidang perdagangan
SBR digunakan sebagai ban kendaraan
MTBE digunakan untuk menaikan angka oktan bensin
PVC digunakan untuk membuat pipa praton dan pelapis lantai
Politalina digunakan sebagai kantong pelastik dan sampul
5. Dibidang seni dan estetika
Eseton digunakan untuk melarutkan pelapis kuku atau kutex (bahan dasar:
isoropil alcohol)
Lilin digunakan untuk membuat patung-patung
Anilin digunakan sebagai bahan baku pembuatan zat-zat warna (bahan dasar:
benzene)
3. Hidrokarbon yang berantai panjang dapat dipecah menjadi lebih pendek melalui
proses perengkahan (cracking).
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.
Contoh cracking: pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
5
Tujuan cracking terutama untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin
(bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang
dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan
(2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan
bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang
buruk.
Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan
yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui
mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam
menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam
minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
6
4. Hidrokarbon rantai pendek dapat digabungkan menjadi rantai yang lebih panjang
melalui proses reforming (isomerisasi).
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang).
Contoh:
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang
berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan
dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon
parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini
digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.
Contoh reaksinya :
5. Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin.
Contoh:
a. Tetraethyl Lead (TEL, Pb(C2H5)4) –namun di negara-negara maju, zat ini sudah
dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.
7
b. MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O) –yang berasal dan dibuat dari etanol.
Namun belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan
karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika
terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pompa
bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air
minum lainnya.
c. Alkohol –hanya saja jenis alkohol memiliki sifat mengikat air. Bila dalam tangki kita
terdapat air, maka octane booster jenis ini akan mengendap didasar tangki bersama
air dan tidak akan tercampur sempurna dengan bahan bakar.
d. MMT (Manganese) –namun pemakaian MMT cenderung meningkatkan konsentrasi
gas buang dengan jumlah senyawa hydrocarbon yang tidak terbakar (HC ), serta gas
Karbon Monoksida (CO). Selain itu MMT menyebabkan gangguan
kesehatan karena mengandung logam berat mangan dan merusak struktur
kandungan air dalam tanah.
e. Napthalene; salah satu komponen yang termasuk benzena aromatikhidrokarbon,
tetapi tidak termasuk polisiklik. Hanya saja senyawa ini bersifat karsinogen
(penyebab kanker), dan emisi gas buangnya sangat beracun.
6. Tabel Perbedaan Premium dan Pertamax
No. Premium Pertamax
1 Mempunyai Nilai Oktan 88 (mengandung
88% isoheksana dan 12% n-heptana)
Menpunyai Nilai Oktan 92
(mengandung 92% isoheksana dan 8%
n-heptana)
2 warna kuning warna biru
3
dapat dipakai pada mesin dengan batas
kompresi hingga 9,0 : 1 pada semua jenis
kondisi
dianjurkan digunakan untuk kendaraan
bahan bakar bensin yang mempunyai
perbandingan kompresi tinggi (9,1 : 1
sampai 10,0 : 1)
4
kandungan maksimum sulfur (S) 0,05%,
timbal (Pb) 0,013% (jenis tanpa timbal) dan
Pb 0,3% (jenis dengan timbal), oksigen (O)
2,72%, pewarna 0,13 gr/100 L, tekanan uap
kandungan maksimum sulfur (S) 0,1%,
timbal (Pb) 0,013% (jenis tanpa timbal)
dan Pb 0,3% (jenis dengan timbal),
oksigen (O) 2,72%, pewarna 0,13
8
62 kPa, titik didih 215 ºC, serta massa jenis
(suhu 15ºC) 715 ÷ 780 kg/m3
gr/100 L, tekanan uap 45 ÷ 60 kPa,
titik didih 205 ºC, serta massa jenis
(suhu 15ºC) 715 ÷ 780 kg/m3
5 kalau dipegang lebih panas dari pertamax kalau dipegang lebih dingin dari
premium
6 harganya lebih murah dari pertamax harganya lebih mahal dari premium